Professional Documents
Culture Documents
Fakultas Kedokteran UR
SMF/ BAGIAN SARAF
Sekretariat : SMF Saraf Irna Medikal Lantai 4
Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225
PEKANBARU
STATUS PASIEN
Nama Koass :
NIM/NUK :
0608113976
Tanggal :
23 April 2013
Pembimbing
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Ny.E
Umur
50 Tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Alamat
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
Tanggal Masuk RS
22 April 2013
Medical Record
80 87 06
II.
pasien sadar tapi anggota gerak sebelah kanan lemah saat digerakkan, bicara
pasien menjadi pelo tapi pasien masih mengerti apa yang dibicarakan orang
sekitarnya. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala sampai tengkuk, mual (+),
muntah (-), pandangan kabur (+) dan saat diperiksa tekanan darah pasien
dikatakan tinggi. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD AA.
Sebelum jatuh pasien tidak mengeluhkan nyeri kepala, muntah (-),
mual (-), kejang (-), demam (-), pasien mengeluhkan terkejut karena melihat
cucunya mengalami luka diwajah saat bermain.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya
Riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu
DM, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi disangkal oleh pasien
Riwayat trauma kepala tidak ada.
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol
Pasien memiliki kebiasan konsumsi makanan bersantan
Pasien rutin olahraga lari pagi dan sore sejak 10 tahun terakhir.
Pasien pernah menggunakan kontrasepsi hormonal (pil oral) 2 tahun
saat umur 35 tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita stroke.
Tidak ada keluarga yang menderita DM, jantung, dan keganasan.
RESUME ANAMNESIS
Ny. E, 50 tahun, datang ke RSUD AA dengan keluhan lemah anggota gerak
sebelah kanan. Kelemahan anggota gerak disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala,
pandangan kabur, mual, bicara pelo. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol, kebiasaan konsumsi makanan bersantan, dan penggunaan kontrasepsi
hormonal.
: 200/100 mmHg,
Denyut nadi
: kanan
: 88 x/mnt, teratur
kiri
: 88 x/mnt, teratur
Suhu
: 36,80C
Jantung
: HR
Paru
: Respirasi
Status gizi
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
: Komposmentis
2) FUNGSI LUHUR
: Normal
3) KAKU KUDUK
: Tidak ada
GCS : 15 (E4M6V5)
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan
N
Daya pembau
Kiri
N
Keterangan
Normal
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna
Kanan
N
N
N
Kiri
N
N
N
Keterangan
Normal
Kanan
-
Kiri
-
Keterangan
Bulat
3 mm
N
Bulat
3 mm
N
3. N.III (Oculomotorius)
Ptosis
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks pupil
Langsung
Tidak langsung
+
+
Normal
+
+
4. N. IV (Trokhlearis)
Gerak bola mata
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Normal
Kanan
N
N
+
Kiri
N
N
+
Keterangan
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea
Normal
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasi
Kanan
N
-
Kiri
N
-
Keterangan
Normal
7. N. VII (Facialis)
Kanan
-
Tic
Motorik :
- mengerutkan dahi
- mengangkat alis
- menutup mata
- sudut mulut
- lipatan nasolabial
Kiri
-
Keterangan
Parese N VII dextra sentral
+
+
+
turun
mendatar
Daya perasa
Tanda chvostek
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
8. N. VIII (Akustikus)
Pendengaran
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Normal
Kiri
N
N
+
Keterangan
9. N. IX (Glossofaringeus)
Arkus farings
Daya perasa
Refleks muntah
Kanan
N
N
+
Normal
10. N. X (Vagus)
Arkus farings
Dysfonia
Kanan
N
-
Kiri
N
-
Keterangan
Kanan
N
Eutrofi
Kiri
N
Eutrofi
Keterangan
Normal
Normal
11. N. XI (Assesorius)
Motorik
Trofi
Deviasi
Eutrofi
+
Kiri
kekanan
Eutrofi
+
Keterangan
Parese N.XII dextra
Kanan
Kiri
Keterangan
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Eutrofi
+
Eutrofi
+
Normal
Kanan
Kiri
Keterangan
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
N
N
N
N
N
N
N
N
Kanan
Kiri
+
+
+
+
+
+
+
+
Normal
VI. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
Keterangan
Normal
Kanan
SDN
SDN
SDN
SDN
-
Kiri
N
N
SDN
SDN
-
Keterangan
: normal
Defekasi
: normal
: tidak terbatas
b. Kernig
: tidak terbatas
c. Patrick
: -/-
: -/-
f. Brudzinski I
: -/6
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
: 200/100 mmHg
Pernafasan
Nadi
: 88x/menit
Fungsi luhur
: normal
Rangsang meningeal
: (-)
Saraf kranial
Motorik
Sensorik
: Normal
Koordinasi
: Sulit dinilai
Otonom
: Normal
Refleks
- Fisiologis
: Normal
- Patologis
: (-)
C. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS KLINIS
: Stroke
Hipertensi grade II
DIAGNOSIS TOPIK
DIAGNOSIS ETIOLOGIK
: Stroke Hemoragik
DIAGNOSIS BANDING
: Stroke Infark
5. EKG
E. SARAN TERAPI
a. Umum
- Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 30
- Kontrol Vital Sign
- Mobilisasi dan rehabilitasi medik
- Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien
- IVFD RL 20 tetes/menit
b. Khusus
-
Captopril 2x25mg
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (22 April 2013)
Hb
: 13,5 gr%
Leukosit
: 7.900/mm3
Trombosit
: 286.000/mm3
Ht
: 44,0 vol%
: 116 mg/dl
BUN
: 8 mg/dl
Kreatinin
: 0,75 mg/dl
Ureum
: 17,1 mg/dl
CT scan
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke infark + Hipertensi gr II
H. FOLLOW UP
Tanggal 23 April 2013
S: Tangan kanan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan, bicara sedikit pelo,
nyeri kepala menjalar ke tengkuk.
O: Kesadaran komposmentis , GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
RR : 22 x/menit
: (-)
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
10
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
11
Motorik
Kanan
Kiri
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
Keterangan
: (-)
- IVFD RL 20 tetes/menit
12
Motorik
Kanan
Kiri
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
Keterangan
: (-)
P:
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
- Inj piracetam 3 gram/8 jam
- Aspilet 80 mg 2x1
-Captopril 2x25mg
14
PEMBAHASAN
I.
Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi klinik
dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan
cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya
penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
II.
Klasifikasi stroke1,2
Perdarahan intraserebral
Trombosis serebri
Emboli serebri
Hipoperfusi sistemik
1. Sistem karotis
-
Motorik
Sensorik
2. Sistem vertebrobasiler
-
Motorik
Sensorik
III.
Stroke Hemoragik
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan kelurnya darah ke jaringan
parenkim otak, ruang cairan serebrospinal disekitar otak atau kombinasi keduanya.
Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan
struktur otak dan juga oleh karena hematom yang menyebabkan iskemik pada
jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan
menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2
Etiologi Stroke Hemoragik
1. Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak
akibat pecahnya pembuluh darah otak. Salah satu penyebab tersering adalah
tekanan darah tinggi (hipertensi). Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10%
dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfere otak dan sisanya di batang
otak dan serebellum. Pada perdarahan otak terjadi ekstravasasi darah ke dalam
jaringan otak yang menyebabkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan
otak yang berdekatan tetapi tidak merusak jaringan otak seperti yang terjadi pada
infark otak.1
Gejala klinis: 1
-
nyeri kepala, mual dan muntah, gangguan memori, bingung, perdarahan retina
dan epistaksis.
-
18
Patofisiologi
Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi
Proses yang berasal dari tempat lain (yang jauh) menimbulkan embolus,
misalnya: emboli dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan
gangguan pembuluh darah intrakranial.
Proses yang timbul akibat aliran darah ke otak inadekuat akibat menurunnya
tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.
Tiga proses pertama menyebabkan timbulnya TIA dan stroke iskemik (infark
otak), sedangkan yang keempat menyebabkan terjadinya stroke hemoragis
(perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid).
VI.
Usia
2.
Jenis kelamin
3.
Genetik
4.
Ras
Riwayat stroke
2.
Hipertensi
19
VII.
3.
Penyakit jantung
11.
Alkoholik
4.
Diabetes melitus
12.
Penggunaan narkotik
5.
Stenosis karotis
13.
Hiperhomosisteinemia
6.
TIA
14.
7.
Hiperkolesterol
15.
Hiperurisemia
8.
16.
Peninggian hematokrit
9.
Obesitas
17.
10.
Merokok
Gambaran Klinis
Tabel 1. Perbedaan Stroke Hemoragik dan Non hemoragik5,6
Klinis
Defisit fokal
Onset
Nyeri kepala
Muntah
pada
PIS
Berat
Menit/jam
Hebat
Sering
PSA
Ringan
1-2 menit
Sangat hebat
Sering
Non Hemoragik
Berat ringan
Pelan (jam/hari)
Ringan
Tidak, kec lesi di
awalnya
Hipertensi
Penurunan
Hampir selalu
Ada
Biasanya tidak
Ada
batang otak
Sering kali
Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk
Hemiparesis
Jarang
Sering dari awal
Ada
Tidak ada
Permulaan tidak Sering dari awal
Gangguan bicara
Likuor
ada
Bisa ada
Jarang
Bisa
terdapat Berdarah
cerebrospinal
darah
Sering
Jernih
Tidak ada
Perdarahan intra
serebral
TIA (-)
Sering pada waktu
aktifitas fisik
Sangat sering dan
hebat
Sering
Berat,
sedang
Ada
kadang
20
meningen
Gejala tekanan tinggi Jarang papiludem
intracranial/papiludem
Darah dalam cairan Tidak ada
serebrospinal
Foto kepala
CT-Scan kepala
Angiografi
Papiludem
perdarahan
subhialoid
Ada
dan
Dapat
dijumpai
pergeseran glandula
pinealis
Terdapat
area Massa intrakranial
hipodensitas
dengan
area
hiperdensitas
Dapat
dijumpai Dapat
dijumpai
gambaran
aneurisma, AVM,
penyumbatan,
massa intrahemisfer
penyempitan
dan atau vasospasme
vaskulitis
Sistem Karotis
Hemiparese kontralateral, disatria
Hemihipestesi kontralateral,
parestesia
Hemianopsia homonym
kontralateral, amaurosis fugax
Afasia, anogsia
Sistem Vertebrobasiler
Hemiparese alternan, disartria
Hemihipestesi alternan,
parestesia
Hemianopsia homonim,
Cortical Blindness, Black out
(TIA)
Gangguan keseimbangan,
vertigo, diplopia, nistagmus,
disfagi
1. Penurunan kesadaran
2. Sakit kepala
3. Refleks patologi
Stroke
Hemoragik
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) Stroke Infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) Stroke Infark
VIII. Sistem Karotis
Arteri karotis komunis dan Arteri karotis interna5,6
21
2.
Arteri ke ganglion N V
Arteri ke hipofise
22
Arteri oftalmika, yang mempunyai salah satu cabang yaitu: A. sentralis retina
3.
A. khoroidea anterior
A. serebri media, dengan cabang-cabangnya (A. lentikulostriata dan cabangcabang kecil lainnya ke ganglia basalis, A. frontalis asendens, A. prerolandika, A. rolandika, A. parietalis anterior, A. parietalis posterior,
A. angularis, A. parieto-temporalis, A. temporalis posterior dan anterior)
Hipertensi
Hipertensi faktor yang paling sering menyebabkan perdarahan di parenkim
otak dan infark yang disebabkan aterotrombosis. Risiko terjadinya infark pada pasien
23
dengan hipertensi 7 kali lebih besar dibandingkan pada pasien dengan normotensi,
dan risiko tersebut berbanding lurus dengan peningkatan tekanan darah. Risiko
terjadinya stroke sangat berkaitan dengan derajat peningkatan tekanan sistol
dibandingkan dengan umur dan jenis kelamin. Risiko terjadinya stroke akan makin
besar jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.7
Klasifikasi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Commite On Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), klasifikasi
tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi,
hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2.8
Klasifikasi TD
Sistolik
Diastolik
Normal
(mmHg)
< 120
Dan
(mmHg)
< 80
Prahipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi derajat 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi derajat 2
160
Atau
100
Jantung
Gagal jantung
2.
Otak
Stroke
3.
4.
5.
Retinopati
Pada penelitian klinik, pengobatan dengan antihipertensi telah terbukti
mengurangi kejadian stroke antara 3540 persen; infark miokard, 2025 persen; dan
gagal jantung, lebih dari 50 persen.
Pengobatan8
1.
2.
Beta blocker.
3.
4.
5.
Klasifikasi
TDS
TDD
tekanan darah
(mmHg)
(mmHg)
pola
Normal
Prehipertensi
< 120
120-139
hidup
Dan < 80
Dianjurkan Atau 80- Ya
-
89
Atau
99
90- Ya
sebagian
kasus,
besar
dapat
dipertimbangkan
ACEI,
Atau
100
Ya
kombinasi
Kombinasi 2 obat untuk
sebagian
besar
kasus
CCB dan BB
AB dan BB
X.
menurun ketika malam hari, dan akan meningkat ketika siang hari. Ketika tekanan
darah arteri meningkat, arteri kecil di otak akan menyempit, derajat penyempitannya
tergantung dari peningkatan tekanan.7
25
Ketika hal ini terjadi secara singkat dan tekanan yang meningkat tidak begitu
besar, maka tidak ada hal yang membahayakan, ketika peningkatan tekanan terjadi
secara terus menerus selama berbulan-bulan
hialinisasi di tunika muskularis dan dinding pembuluh akan menjadi kaku. Hal ini
merupakan situasi yang berbahaya, karena menyebabkan arteri-arteri di otak tidak
dapat lagi berdilatasi atau berkonstriksi untuk menyesuaikan diri dengan tekanan
darah sistemik.7
Penurunan tekanan darah akan menyebabkan terjadinya perfusi yang tidak
adequat di otak dan menyebabkan terjadinya iskemia jaringan, dan peningkatan
tekanan darah akan menyebabkan peningkatan tekanan perfusi di kapiler dan
menimbulkan hiperemia, edema dan kemungkinan perdarahan.7
Komplikasi cerebrovaskular dari hipertensi adalah : milliary aneurysm,
intracerebral hemorrhagik, mempercepat terjadinya atherosklerosis, saccular arterial
aneurysm, lacunar infarction dan hipertensive encephalopathy.7
XI.
meningkat seiring dengan usia dan bahwa perempuan hidup lebih lama daripada laki-laki.
Faktor resiko tambahan perempuan berusia di atas 30 tahun dan mengonsumsi kontrasepsi
oral dengan kandungan estrogen yang lebih tinggi memiliki resiko stroke 22 kali lebih
besar daripada rata-rata 9
XII.
efek yang baik dan sering dipakai pada pasien dengan TIA untuk mencegah terjadinya
stroke. Efek dari klopidogrel ini terlihat dari hari pertama pemakaian sampai 1 tahun
pemakaiannya dalam menurunkan angka kejadian serebrovaskular. Selain memiliki
efikasi yang baik, klopidogrel juga memiliki efek samping seperti perdarahan,
ketidaknyamanan saluran cerna, diare, ruam, Trombotic Thrombbocytopenic Purpura
(TTP). Clopidogrel ternyata memiliki efek antiagregasi trombosit yang berbeda pada
setiap pasien. Pada 4-30% pasien ditemukan resistansi clopidogrel yang
mempengaruhi efek anti agregasi dari clopidogrel. 11
Pada penelitian the Clopidogrel versus Aspirin in Patients at Risk of Ischemic
Events (CAPRIE) menunjukkan bahwa clopidogrel lebih efektif dibandingkan aspirin
dalam mengurangi risiko stroke iskemik, infark miokard, dan kematian. Jika
dikombinasikan dengan aspirin, clopidogrel menjadi baku emas dalam pencegahan
subacute stent thrombosis (SAT) pada pasien PCI dan mengurangi kejadian
kardiovaskular yang merugikan pada pasien sindrom koroner akut tanpa ST elevasi.
Pada pasien dengan resistansi aspirin dapat dibantu dengan pemakaian clopidogrel
karena efek peningkatan sensitivitasnya terhadap ADP (adenosin difosfat).
Bagaimanapun, efek clopidogrel beragam pada pasien.11
Pemberian agen anti agregasi trombosit diberikan pada onset akut stroke
iskemik tidak mengurangi kerusakan dari neurologis, tapi beberapa peneitian
menunjukkan antiplatelet dapat berguna dalam mencegah rekurensi stroke. Hasil
sebuah studi dari CAST menunjukkan bahwa aspirin menurunkan risiko stroke
iskemik berulang dari 2,1% menjadi 1,6%, namun risiko dari semua rekurensi stroke
(hemoragik atau iskemik) tidak secara signifikan berkurang. Demikian pula, IST
menyatakan bahwa aspirin secara signifikan mengurangi tingkat rekurensi stroke
iskemik dari 3,9% menjadi 2,8%.
DASAR DIAGNOSIS
a.
Kesadaran
Saraf kranial : Parese N VII dextra sentral, parese N XII dextra dan disatria
Motorik
Perdarahan intra
serebral
TIA (-)
Pasien
TIA (-)
Sering
Berat,
sedang
Ada
(+)
kadang Hipertensi grade II
Papiludem
perdarahan
subhialoid
Ada
Tidak ada
dan Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Dapat
dijumpai Tidak dilakukan
pergeseran
glandula pinealis
Terdapat
area Massa intrakranial Belum dilakukan
hipodensitas
dengan
area
hiperdensitas
Dapat
dijumpai Dapat
dijumpai Tidak dilakukan
gambaran
aneurisma, AVM,
penyumbatan,
massa
penyempitan
dan intrahemisfer atau
vaskulitis
vasospasme
CT-Scan kepala
Angiografi
Pemeriksaan fisik :
-
Kesadaran
Saraf kranial : Parese N VII dextra sentral, parese N XII dextra, dan
disatria
Motorik
: Hemiparese dextra
Usia
Stroke infark
Stroke infark
emboli
Kardioemboli : usia
trombotik
Usia tua
Usia tua
muda
(50 tahun)
Thromboemboli :
usia lebih tua
defisit -Gejala
muncul -Biasanya
Onset
neurologi
dalam
24
jam
menit
muncul
-saat aktivitas
berangsur-angsur)
Tekanan
Normal
- saat istirahat
Sering hipertensi
darah
Penemuan
Normal
Penyakit
khusus
LCS
aterosklerosis
Bersih
Bersih
Saat bersantai
(aktivitas ringan)
secara
jantung
Hipertensi
Belum dilakukan
pemeriksaan
lebih lanjut
Tidak dilakukan
LP
Dasar penatalaksanaan
-
Pemberian
piracetam
bertujuan
menstimulasi
glikolisis
oksidatif,
31
DAFTAR PUSTAKA
1.
32