You are on page 1of 37

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kebiasaan minum teh sudah menjadi bagian masyarakat seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai daerah dan kalangan di Pulau Jawa teh sering dikonsumsi sebagai pengganti air putih saat makan. Kebiasaan minum teh di tanah Jawa terlihat pada masyarakat dari berbagai macam kalangan dan status sosial ( omantri, !"11#. $anaman teh berasal dari keluarga Camellia, yang merupakan tanaman endemik %hina, $ibet, dan India bagian utara. &arietas yang paling banyak terdapat di Indonesia adalah 'arietas assamica dan 'arietas sinensis. (da enam jenis teh yang berasal dari tanaman teh yang sama, namun yang membedakannya adalah cara memproses daun teh setelah panen. Jenis)jenis teh tersebut adalah teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam, teh pu erh, dan teh kuning ( omantri, !"11#. $eh hitam adalah jenis teh paling sering diminum, termasuk di Indonesia (*ohayati, !""+#. $eh sudah banyak diteliti memiliki banyak man,aat untuk kesehatan. *iset telah menunjukkan bahwa teh sangat e,ekti, dalam mencegah dan mengobati banyak penyakit. $eh dapat membantu menurunkan kolesterol, melindungi tubuh dari penyakit jantung dan stroke, gangguan pencernaan, menetralkan bahan) bahan penyebab kanker, menjaga kesehatan mulut, menjaga kekuatan tulang dan menurunkan gula darah (-cKay, !""!#. $eh mempunyai kandungan penting yang mempengaruhi mutu minuman, yaitu ka,ein dan tannin yang merupakan poli,enol. Konsumsi ka,ein berlebih

dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti insomnia, kecemasan, dan ketidakteraturan denyut jantung. Kandungan ka,ein dalam teh masih tetap lebih rendah jika dibandingkan dengan kopi atau minuman ringan bersoda (.ardner et al., !""/0 omantri, !"11#. Poli,enol dalam teh memiliki tujuh macam bentuk catechin yang berbeda, yaitu 1pigallocatechin)gallate (1.%.#, 1pigallocatechin (1.%#, 1picatechin) gallate (1%.#, 1picatechin (1%#, .allocatechin (.%#, %atechin (%#, dan %atechin)gallate (%g# (Pinyou, !"1"#. Poli,enol dapat mempengaruhi penyerapan 2at besi (3e# dalam tubuh terutama 2at besi (3e# nonheme (4ang et al., !"""#. etiap makanan yang mengandung !")5" mg poli,enol akan mengurangi penyerapan 2at besi (3e# sebesar 5")/"6 dan makanan yang mengandung 1"") +"" mg poli,enol akan mengurangi penyerapan 2at besi (3e# sebesar 7")8"6 (9urrel et al., 1888#. $annin dapat menghambat penyerapan 2at besi (3e# dalam tubuh. Penelitian sebelumnya oleh :aksanano (!""8# menunjukkan tannin yang terdapat dalam teh dapat menurunkan penyerapan 2at besi (3e# sampai dengan ;"6. -inum teh satu jam setelah makan dapat menurunkan penyerapan 2at besi (3e# hingga ;56. 9asil sur'ei di Kabupaten leman tahun !""; menunjukan bahwa siswa yang terbiasa minum teh, mempunyai risiko lebih tinggi menderita anemia, dengan presentase lebih dari 5"6 dibanding dengan yang kadang)kadang atau tidak terbiasa minum teh. Penelitian Basral et al. (!""/# di Kota Bandung yang sampelnya dipilih secara acak sebanyak 1<! usila di Kecamatan %icendo menunjukkan minum teh juga berpengaruh terhadap kejadian anemia pada usia lanjut yakni sekitar 5"6 lansia yang memiliki kebiasaan minum teh tiap hari

<

memiliki risiko 8! kali lebih tinggi untuk menderita anemia dibandingkan lansia yang tidak pernah minum teh. (nemia adalah kekurangan kadar hemoglobin (9b# dalam darah yang disebabkan kekurangan 2at gi2i yang diperlukan untuk pembentukan 9b pada seseorang (-ansjoer et al., !""1#. Kriteria anemia (=9> !""1, dalam 9o,,brand et al., !""5# didasarkan pada nilai atau kadar hemoglobin. :aki)laki dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 1< g?d:, sedangkan untuk wanita 1! g?d:. (nak usia < bulan sampai pubertas, kadar hemoglobin yang kurang dari 11 g?d: menunjukkan anemia. @e,isiensi besi merupakan penyebab anemia di dunia dan terutama sering dijumpai pada wanita (Price et al., !""7#. Pola makan yang tidak sesuai dengan kecukupan gi2i menjadi salah satu ,aktor terjadinya anemia de,isiensi besi. 3aktor utama yang menyebabkan terjadinya anemia de,isiensi besi adalah kurangnya konsumsi 2at besi (3e# yang berasal dari makanan, atau rendahnya absorbsi 2at besi (3e# yang ada dalam makanan. Perkiraan kebutuhan 2at besi (3e# per hari yang dibutuhkan tubuh remaja putri (1+)18 tahun# adalah !7 mg?hari. Ketersediaan 2at besi (3e# dari makanan yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh akan mengakibatkan tubuh mengalami anemia besi. Konsumsi makanan yang cukup jumlahnya dan macamnya akan menjamin kesehatan. -akanan yang banyak mengandung 2at besi (3e# adalah bahan makanan yang berasal dari hewani (=irakusumah, 1888#. -enu makanan sebaiknya terdiri atas makanan pokok, daging?ayam?ikan? kacang)kacangan, serta sayur)sayuran dan buah)buahan yang kaya akan 'itamin %. Aat besi (3e# dari pangan hewani (besi heme# dapat diserap antara 1")!"6,

sedangkan 2at besi (3e# dari pangan nabati (besi non heme# hanya dapat diserap antara 1)56. (da ,aktor lain yang menghambat penyerapan 2at besi (3e# adalah asam ,itat yang terdapat di serat serialia, asam ,olat terdapat dalam sayuran, tannin terdapat di dalam teh, kopi, dan beberapa sayuran dan buah ( ampoerna, !""+#. @i Indonesia pre'alensi anemia pada remaja putri tahun !""7, yaitu !;6 (@epkes *I, !""/#. @ata ur'ei Kesehatan *umah $angga ( K*$# tahun !""+ menyatakan bahwa pre'alensi anemia gi2i pada balita +".56, ibu hamil 5".56, ibu ni,as +5.16, remaja putri usia 1")1; tahun 5/.16 dan usia 18)+5 tahun <8.56. @ari semua kelompok umur tersebut, wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri (Isniati, !""/#. *emaja belum sepenuhnya matang baik secara ,isik, kogniti, dan psikososial (Kurniawan, !""!#. -asa pencarian identitas diri remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan. Kecemasan akan bentuk tubuh membuat remaja membatasi makan (Khomsan, !""<#. (risman (!""+# mengemukakan bahwa berdasarkan sur'ei terhadap mahasiswi kedokteran di Perancis, membuktikan bahwa 176 mahasiswi kehabisan cadangan 2at besi (3e#, sementara /56 menderita kekurangan 2at besi (3e#. -ahasiswi kedokteran Bni'ersitas Jenderal oedirman dengan sistem

pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK# memiliki banyak kesibukan seperti kuliah, praktikum, skillab dan Problem Based Learning (PB:#. Kesibukan menyebabkan mereka memilih makan di luar rumah atau hanya makan kudapan tanpa memperhatikan kandungan 2at gi2i yang terkandung dalam makanan. -ahasiswi angkatan !"1" dan !"11 memiliki rata)rata umur 1/)18

tahun. -asa ini merupakan batas akhir masa remaja. Banyak terjadi perubahan ,isik, akti,itas, dan kebutuhan gi2i. Peningkatan kebutuhan gi2i dan akti,itas yang tidak diimbangi dengan pola makan yang baik dan disertai kebiasaan minum teh dapat diasumsikan menjadi salah satu penyebab terjadinya anemia de,isiensi besi. B. Perumusan Masalah (pakah terdapat hubungan antara asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam dengan kejadian anemia de,isiensi besiC C. Tujuan Penelitian 1. $ujuan umum -engetahui hubungan antara asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam pada mahasiswi jurusan Kedokteran Bnsoed !"1")!"11 dengan kejadian anemia de,isiensi besi. !. $ujuan khusus a. -enggambarkan asupan 2at besi (3e# non heme mahasiswi di jurusan Kedokteran Bnsoed !"1")!"11 b. -enggambarkan kebiasaan, ,rekuensi dan jumlah teh hitam yang di konsumsi mahasiswi Kedokteran Bnsoed !"1")!"11 c. -elakukan analisis hubungan antara asupan 2at besi (3e# non heme terhadap penurunan kadar hemoglobin. d. -elakukan analisis hubungan antara kebiasaan minum teh hitam terhadap penurunan kadar hemoglobin pada mahasiswi jurusan

Kedokteran Bnsoed !"1")!"11

3. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat 9asil penelitian ini diharapkan dapat berman,aat bagi masyarakat dan mahasiswa?mahasiswi, khususnya di lingkungan BD >1@ !. Bagi 3akultas Kedokteran 9asil penelitian ini dapat menambah re,erensi ilmiah tentang hubungan asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam terhadap kejadian anemia. <. Bagi sarana pelayanan kesehatan 9asil penelitian ini dapat menambah in,ormasi kepada bagian gi2i tentang asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam terhadap kejadian anemia. +. Bagi peneliti 9asil penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman praktik, khususnya tentang hubungan asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam terhadap kejadian anemia.

II.

TIN AUAN PU!TA"A

A. Pengertian Anemia (nemia secara ,ungsional dide,enisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi ,ungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan peri,er. ecara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin (9b#, hematokrit atau hitung eritrosit. Paling la2im dipakai adalah kadar 9b, kemudian hematokrit (Bakta, !""7#. (nemia de,isiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukkan 9b berkurang. (nemia de,isiensi besi dapat disebabkan karena rendahnya asupan besi, gangguan absorbsi, serta kehilangan darah menahun (Bakta, !""7#. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun dapat berasal dari saluran cerna seperti tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, in,eksi cacing tambang, hemoroid. Konsumsi obat)obat tertentu seperti antasid juga dapat menyebabkan terjadinya anemia de,isiensi besi (9o,,brand et al., !""5#. Kadar normal 9b sangat ber'ariasi secara ,isiologik tergantung pada umur, jenis kelamin, adanya kehamilan dan ketinggian tempat tinggal. >leh karena itu perlu ditentukan titik pemilah (cut off point#. Degara barat kadar 9b paling rendah untuk laki)laki adalah 1+ g?d: dan 1! g?d: pada perempuan dewasa. Peneliti lain memberikan angka yang berbeda yaitu 1! g?d: (hematokrit <;6# untuk perempuan dewasa, 11 g?d: (hematokrit <76# untuk perempuan hamil, dan 1< g?d: untuk laki dewasa. World Health Organization menetapkan cut off

point anemia untuk keperluan penelitian lapangan adalah E1< g?d: untuk laki) laki dewasa, E1! g?d: untuk wanita dewasa tidak hamil, dan E11 g?d: untuk wanita hamil (Bakta, !""7#. Kelainan laboratorium pada anemia de,isiensi besi selain kadar 9b menurun adalah ditemukannya Mean Corpusculer Volume (-%&#, Mean Corpusculer Haemoglobin (-%9# , dan Mean Corpusculer Haemoglobin Concentration (-%9%# menurun. -%9% menurun pada de,isiensi yang lebih berat dan berlangsung lama (Bakta, !""7#. B. Anemia Pa#a $emaja =anita khususnya remaja putri berisiko lebih tinggi terkena anemia karena setiap bulan mengalami menstruasi. *emaja putri juga sering kali mengurangi makan. @iet yang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh akan berpengaruh terhadap status gi2i dan menyebabkan tubuh kekurangan 2at)2at penting seperti 2at besi (3e#, 'itamin B1!, asam ,olat, dan 'itamin % ( ediaoetama, !""+#. (nemia adalah menurunnya kadar 9b darah di bawah normal yang disebabkan karena kekurangan 2at gi2i yang diperlukan untuk pembentukan 9b. (nemia gi2i merupakan salah satu masalah gi2i di Indonesia. ebagian besar

anemia gi2i ini adalah anemia gi2i besi (3e#. Penyebab anemia gi2i besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung 2at besi (3e#, terutama dalam bentuk besi)heme ((lmatsier, !""!#. (da beberapa ,aktor yang dapat menyebabkan anemia pada remaja putri. 3aktor),aktor tersebut antara lain adalah F

a.

tatus gi2i (nemia merupakan keadaan ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran 2at gi2i besi dalam tubuh. *emaja berisiko tinggi menderita anemia karena remaja mengalami perubahan ,isik yang sangat cepat. *emaja pada masa pertumbuhan memerlukan gi2i dalam jumlah banyak dan diantaranya adalah 2at besi (3e#. (pabila 2at besi (3e# yang digunakan untuk pertumbuhan kurang dari yang diproduksi tubuh, maka terjadilah anemia ( ediaoetama, !""+#. @e,isiensi unsur gi2i yang meningkat akan mengakibatkan terjadinya perubahan biokimia dan rendahnya 2at)2at gi2i dalam darah. Perubahan) perubahan tersebut apabila berlangsung dalam waktu yang lama maka akan terjadi perubahan ,ungsi tubuh seperti lemah, pusing, kelelahan, na,as pendek, dan lain)lain yang semuanya itu merupakan gejala anemia ( upariasa et al., !""!#.

b. Perdarahan Perdarahan atau kehilangan darah pada remaja putri dapat disebabkan oleh karena menstruasi yang terjadi setiap bulan atau oleh karena in,eksi parasit. In,eksi cacing tambang menyebabkan perdarahan pada dinding usus, meskipun sedikit tetapi apabila terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan hilangnya darah atau 2at besi (3e#. ecara normal seorang wanita yang mengalami menstruasi akan kehilangan darah ;" ml atau lebih pada tiap siklus. 9al ini menunjukkan bahwa wanita sangat rentan terhadap anemia karena sering kehilangan 2at besi (3e# lewat menstruasi (9o,,brand et al., !""5#.

1"

c. (kti'itas (nemia dapat menyerang siapa saja, diantaranya adalah remaja. *emaja umumnya memiliki banyak kegiatan dan kesibukan. emua kesibukan

tersebut membuat mereka tidak sempat makan, apalagi memikirkan komposisi dan kandungan 2at gi2i dari makanan yang mereka konsumsi. (kibatnya, mereka sering merasa kecapaian, lemas, dan tidak bertenaga. Kondisi tersebut juga dapat disebabkan oleh anemia (Permaisih, !""<#. d. Kebiasaan makan ekarang ini banyak wanita khususnya remaja putri selalu menjaga penampilan agar kelihatan langsing atau tidak gemuk. *emaja putri melakukan diit dengan cara menghindari makanan protein hewani dan menggantinya dengan mengkonsumsi sayur (9erman, !""1#. (kibat diit yang hanya mengkonsumsi sayuran banyak remaja putri yang menderita anemia. ayuran merupakan sumber 2at besi (3e# yang sulit diserap (non heme iron#. ayuran seperti bayam mengandung asam oksalat, kacang kedelai dan kacang polong mengandung ,itat yang dapat menghambat penyerapan besi ((lmatsier, !""1#. C. P%la makan Pola makan adalah cara atau sekelompok orang yang meman,aatkan makanan yang tersedia sebagai reaksi tekanan ekonomi dan sosio)budaya yang dialaminya. Pola makan ada kaitannya dengan kebiasaan makan (food habit# ((lmatsier, !""+#. Pola makan yang benar adalah upaya untuk mengatur agar tubuh terdiri dari sepertiga makanan padat, sepertiga cairan, dan sepertiga sisanya adalah ruang kosong udara. Pola makan yang dianjurkan adalah pola yang sumbangan

11

energinya 7")/"6 berasal dari karbohidrat, 15)!"6 dari protein dan !")<"6 dari lemak, disamping cukup akan 'itamin, mineral, dan serat (=irakusumah, 1888#. -akanan sehari)hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua 2at gi2i yang dibutuhkan untuk ,ungsi normal tubuh. Bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan 2at)2at gi2i esensial tertentu. Aat gi2i esensial adalah 2at gi2i yang harus didapatkan dari makanan. Bila dikelompokkan ada tiga ,ungsi 2at gi2i dalam tubuh, yaitu F a. -emberi energi Aat)2at gi2i yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel)sel baru, memelihara, dan mengganti sel)sel yang rusak. c. -engatur proses tubuh Protein, mineral, air, dan 'itamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Konsumsi makanan yang cukup jumlah dan macamnya akan menjamin kesehatan. ebaiknya lauk pauk ada yang berasal dari hewani dan nabati.

@emikian juga bahan makanan merupakan sumber 'itamin seperti buah)buahan dan sayur)sayuran harus tersedia dalam hidangan sehari)hari (=irakusumah, 1888#. umber makanan mengandung 2at besi (3e# yang baik adalah makanan yang berasal dari hewani, seperti daging, ayam, dan ikan. umber 2at besi (3e# lainnya adalah telur, serelia tumbuk, kacang)kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis

1!

buah. @isamping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, dinamakan juga ketersediaan biologik (bioavailabilit #. Pada umumnya besi di dalam daging, ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi di dalam serealia dan kacang)kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi di dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah ((lmatsier, !""!#. -enu makanan di Indonesia sebaiknya terdiri dari makanan pokok, daging?ayam?ikan, kacang)kacangan, serta sayur)sayuran dan buah)buahan yang kaya akan 'itamin %. Persentase 2at besi (3e# yang dapat diserap dari makanan sangat rendah dan ber'ariasi. Aat besi (3e# dari pangan hewani lebih mudah diserap berkisar antara 1) !"6, sedangkan 2at besi (3e# dari pangan nabati hanya dapat berkisar diserap antara 1) 56. $idak semua 2at besi (3e# yang berasal dari makanan dapat diserap tubuh maka jumlah 2at besi (3e# yang dimakan harus lebih besar jumlahnya dari angka kebutuhan yang sebenarnya ( ampoerna, !""+#. ebagian besar penduduk di negara yang belum atau sedang berkembang belum mampu menghadirkan bahan makanan tersebut, ditambah dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan 2at besi (3e# seperti kopi dan teh secara bersamaan pada waktu makan menyebabkan serapan 2at besi (3e# menjadi semakin rendah ((risman, !""+#.

D. Meta&%lisme #an A&s%r&si Besi

1<

Besi (3e# merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak <)5 g di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa ,ungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari paru)paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi en2im di dalam jaringan tubuh ( ediaoetama, !""+#. Besi (3e# dalam makanan diperkirakan hanya 5)156 besi makanan diabsorbsi oleh orang dewasa yang berada dalam status baik. @alam keadaan de,isiensi besi (3e# absorbsi dapat mencapai 5"6. Banyak ,aktor yang berpengaruh terhadap absorbsi besi (3e# F a. Bentuk besi (3e# di dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi (3e# heme merupakan bagian dari hemoglobin dan myoglobin yang terdapat di dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi (3e# non heme. b. (sam organik seperti 'itamin % sangat membantu penyerapan besi (3e# non heme dengan merubah bentuk ,erri menjadi ,erro. Bentuk ,erro lebih mudah diserap. c. (sam ,itat dan ,aktor lain di dalam serat dan asam oksalat di dalam sayuran menghambat penyerapan besi (3e#. 3aktor),aktor ini mengikat besi sehingga mempersulit penyerapannya. d. $annin yang merupakan poli,enol dan terdapat di dalam teh, kopi dan beberapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorbsi besi (3e# dengan cara mengikatnya. e. $ingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi (3e#.

1+

,. 3aktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi diduga karena heme mempunyai struktur yang sama dengan 'itamin B1!. g. Kebutuhan tubuh akan besi (3e# berpengaruh besar terhadap absorbsi besi (3e#. $ubuh kekurangan besi (3e# atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan maka absrobsi besi (3e# non heme dapat meningkat sampai sepuluh kali, sedangkan besi (3e# heme dua kali. -enjaga badan supaya tidak anemia, maka keseimbangan 2at besi (3e# di dalam tubuh perlu dipertahankan. Keseimbangan disini diartikan bahwa jumlah 2at besi (3e# yang dikeluarkan dari badan sama dengan jumlah besi (3e# yang diperoleh tubuh dari makanan. $ubuh sangat e,isien dalam penggunaan besi (3e# ((lmatsier, !""8#. Aat besi (3e# tidak terdapat bebas di dalam tubuh, tetapi berasosiasi dengan molekul protein. $imbunan 2at besi (3e# berbentuk ,erri dan berasosiasi dengan protein membentuk ,eritin. Komponen proteinnya disebut apo,eritin. @alam kondisi transport, 2at besi (3e# terdapat dalam bentuk ,erro dan berasosiasi dengan protein membentuk trans,errin. Komponen proteinnya disebut

apotrans,errin. $rans,errin di dalam plasma darah disebut serotrans,errin. Bentuk timbunan 2at besi (3e# yang lain disebut hemosiderin. Aat ini bersi,at lebih inert dibanding dengan bentuk timbunan ,eritin ( ediaoetama, !""+#. 3eritin dapat memberikan 2at besi (3e# kepada trans,errin untuk ditransport ke sel)sel jaringan yang membutuhkan, ialah jaringan hemopoiesis. 1ritrosit 2at besi (3e# terdapat dalam bentuk ,erro dan merupakan komponen dari struktur hemoglobin, 2at khusus yang sanggup mengangkut > ! dari paru)paru ke sel)sel jaringan dan sebaliknya mengangkut %>! dari sel)sel jaringan ke paru)paru untuk

15

dibuang ke luar tubuh dalam bentuk ,erro dan merupakan bagian dari myoglobin. Penyerapan besi (3e# diatur secara autoregulasi oleh kadar ,eritin di dalam sel mukosa dinding usus halus ( ediaoetama, !""+#. (bsorbsi 2at besi (3e# untuk pembentukan hemoglobin menurut Bakta (!""7# dibagi menjadi tiga ,ase, yaitu. a. 3ase :uminal Aat besi (3e# dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu heme dan non heme. Aat besi (3e# heme terdapat dalam daging dan ikan, tingkat absorbsi dan bioa'ailabilitasnya tinggi. Aat besi (3e# non heme berasal dari sumber nabati, tingkat absorbsi dan bioa'ailabilitasnya rendah. Aat besi (3e# dalam makanan diolah di lambung (dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa lain# karena pengaruh asam lambung. Kemudian terjadi reduksi dari besi bentuk ,erri (3e<G# ke ,erro (3e!G# yang dapat diserap di duodenum. b. 3ase -ukosal Penyerapan 2at besi (3e# terjadi terutama melalui mukosa duodenum dan jejunum proksimal. Aat besi (3e# heme dipertahankan dalam keadaan terlarut oleh pengaruh asam lambung. Pada brush border dari sel absorpti, (teletak pada puncak 'ili usus, disebut sebagai apical cell#, besi ,erri direduksi menjadi besi ,erro oleh en2im ,errireduktase. $ranspor melalui membran di,asilitasi oleh di'alent metal transporter (@-$ 1#. etelah besi masuk

dalam sitoplasma, sebagian disimpan dalam bentuk ,eritin, sebagian diloloskan melalui basolateral transporter ke dalam kapiler usus. Proses ini terjadi kon'ersi dari ,erri ke ,erro oleh en2im ,erooksidase kemudian 2at besi (3e# bentuk ,erri diikat oleh apotrans,erin dalam kapiler usus. Aat besi (3e#

17

non heme di lumen usus akan berikatan dengan apotrans,erin membentuk kompleks trans,erin besi yang kemudian akan masuk ke dalam sel mukosa dibantu oleh @-$ 1. Aat besi (3e# non heme akan dilepaskan dan apotrans,erin akan kembali ke dalam lumen usus.(Bakta, !""7#. c. 3ase Korporeal Aat besi (3e# setelah diserap melewati bagian basal epitel usus, memasuki kapiler usus. Kemudian dalam darah diikat oleh apotrans,erin menjadi trans,erin. atu molekul trans,erin dapat mengikat maksimal dua molekul

besi. Besi yang terikat pada trans,erin (3e!)$,# akan berikatan dengan reseptor trans,erin (trans,erin receptor H $,r# yang terdapat pada permukaan sel, terutama sel normoblas. Kompleks 3e!)$,)$,r akan terlokalisir pada suatu cekungan yang dilapisi oleh klatrin (clathrin!coated pit#. %ekungan ini mengalami in'aginasi sehingga membentuk endosom. Besi dalam endosom akan dikeluarkan ke sitoplasma dengan bantuan @-$ 1, sedangkan ikatan apotrans,erin dan reseptor trans,erin mengalami siklus kembali ke permukaan sel dan dapat dipergunakan kembali. Besi yang berada dalam sitoplasma sebagian disimpan dalam bentuk ,eritin dan sebagian masuk ke mitokondria dan bersama)sama dengan protopor,irin untuk pembentukan heme. (Bakta, !""7#.

1/

3e dalam saluran cerna

3e diangkut trans,errin mukosa ebagian hilang melalui sel usus halus yang dibuang el mukosa usus halus besi pindah ke alat angkut trans,errin reseptor

Kelebihan disimpan sebagai ,eritin Kelebihan disimpan sebagai ,eritin dan hemosiderin Besi dalam alat angkut trans,errin reseptor

ebagian hilang dalam keringa, kulit, urin Besi dibawa darah oleh trans,errin ebagian dibawa ke mioglobin sel otot

9ati dan lim,a mengeluarkan besi dari sel darah merah dan mengikatkan trans,errin

umsum tulang mengikat besi ke hemoglobin sel darah merah @arah mengangkut besi sebagai hemoglobin sel darah merah -enyimpan kelebihan sebagai metalotionein ebagian hilang melalui darah

1;

.ambar !.1 kema Perjalanan Besi (3e# di dalam $ubuh ((lmatsier, !""8#.

E. Penilaian !tatus 'i(i Penilaian gi2i secara garis besar terbagi dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan bio,isik. Penilaian secara tidak langsung dibagi menjadi tiga yaitu sur'ey konsumsi makanan, statistik 'ital dan ,aktor ekologi ( upariasa et al." !""!#. -etode penilaian status gi2i mempunyai kelebihan dan kelemahan masing) masing. -enyadari kelebihan dan kelemahan tiap)tiap metode, maka dalam menentukan diagnosis suatu penyakit perlu digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu metode akan memberikan gambaran yang kurang komprehensi, tentang suatu keadaan. Beberapa ,aktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gi2i adalah tujuan, unit sampel yang diukur, jenis in,ormasi yang dibutuhkan, tingkat realibilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya ,asilitas dan peralatan ketenagaan dan dana ( upariasa et al., !""!#. -etode pengukuran konsumsi makanan untuk indi'idu, antara lain adalah food recall !+ jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode !+ jam yang lalu. @alam metode ini responden disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama !+ jam yang lalu (kemarin#. 9al penting yang perlu diketahui adalah dengan food recall !+

18

jam data yang diperoleh cenderung lebih bersi,at kualitati,. Bntuk mendapatkan data kuantitati,, maka jumlah konsumsi makanan indi'idu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat ukur rumah tangga (sendok, gelas, piring, dan lain) lain# atau ukuran lain yang biasa dipergunakan sehari)hari. @ata tentang ,rekuensi konsumsi jumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun dapat digunakan metode ,rekuensi makanan ( upariasa et al., !""!#. ). P%la Makan #an Anemia Pola makan yang tidak sesuai dengan kecukupan gi2i menjadi salah satu ,aktor terjadinya anemia de,isiensi besi. 3aktor utama yang menyebabkan terjadinya anemia de,isiensi besi adalah kurangnya konsumsi 2at besi (3e# yang berasal dari makanan, atau rendahnya absorbsi 2at besi (3e# yang ada dalam makanan ((lmatsier, !""8#. *iset menunjukan wanita cenderung lebih banyak mengalami anemia dibanding dengan pria. ekitar !"6 wanita dewasa, 5"6 wanita hamil, <6 pria mengalami anemia. =anita perlu memberi perhatian khusus pada anemia karena kecenderungan wanita berdiet ingin mempertahankan bentuk tubuh ideal, tanpa mempertimbangkan jumlah 2at gi2i penting yang masuk, terutama 2at besi (3e# (Irianto, !"""#. 3aktor),aktor penyebab anemia yang berhubungan dengan pola makan antara lain adalah. 1. -akanan yang kaya akan kandungan 2at besi (3e# adalah makanan yang berasal dari hewani (ikan, daging, hati, ayam#. -akanan nabati misalnya sayuran hijau tua, yang walaupun kaya akan 2at besi (3e#, namun hanya

!"

sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus, sehingga tak heran jika 'egetarian cenderung menderita anemia. !. -eningkatnya kebutuhan tubuh akan 2at besi (3e#. Pada masa pertumbuhan seperti anak)anak dan remaja, kebutuhan tubuh akan 2at besi (3e# meningkat tajam. <. -eningkatnya pengeluaran 2at besi (3e# dari tubuh. Perdarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia. 9al ini terjadi saat kehilangan darah pada waktu haid atau pada penderita cacingan. +. Pola konsumsi makanan yang kurang beragam, seperti menu yang hanya terdiri dari nasi, dan kacang)kacangan saja turut menunjang kurangnya asupan 2at besi (3e# bagi tubuh. Penyebab lain anemia gi2i adalah kebutuhan meningkat akibat pertumbuhan (=irakusumah, 1888#. .angguan penyerapan 2at besi (3e# dalam usus bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh, atau serat makanan tertentu tanpa asupan 2at besi (3e# yang cukup. Bahan makanan sumber ,itat adalah biji gandum, beras, mai2ena, protein kedelai, oats, cokelat, susu, kacang tanah, dan kacang)kacangan?biji)bijian. Bahan makanan sumber poli,enol (tannin# adalah teh, kopi, kacang tanah, anggur merah, kacang)kacangan?biji) bijian (3airweather et al., 1885#. Kekurangan 2at)2at gi2i dalam makanan akan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan penurunan produkti'itas kerja. -eningkatkan konsumsi makanan bergi2i seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung 2at besi (3e# dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur# dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang)kacangan, tempe# serta

!1

asupan sayur)sayuran dan buah)buahan yang mengandung 'itamin % (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nenas# sangat berman,aat untuk meningkatkan penyerapan 2at besi (3e# dalam usus (>li'ia, !""+#.

'. Teh $eh merupakan salah satu minuman yang sangat popular di dunia. $eh dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh. Berdasarkan pengolahan secara tradisional, produk teh dibagi menjadi < jenis yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. $eh hijau banyak dikonsumsi oleh masyarakat (sia terutama %ina dan Jepang, sedangkan teh hitam lebih popular di Degara)negara Barat. $eh oolong hanya diproduksi di negeri %ina ( omantri, !""!#. $anaman teh dapat diklasi,ikasikan sebagai berikut. Kingdom @i'isio ub @i'isio %lass ub kelas >rdo 3amili .enus pesies F Plantae F permatophyta F (ngiospermae F @icotiledoneae F @ialypetalae F .utti,erales F $ehaceae F Camelia F Camelia sinensis

!!

@aun teh mempunyai komponen penting yang mempengaruhi mutu minuman, yaitu ka,ein yang memberikan e,ek stimulan, tannin yang memberikan kekuatan rasa sepat dan senyawa akti, yang dipercaya bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi positi, bagi kesehatan manusia, yaitu poli,enol (.ardner, !""/#. Poli,enol memiliki tujuh macam bentuk catechin yang berbeda, yaitu F 1pigallicatechin)gallate (1.%.#, 1pigallicatechin (1.%#, 1picatechin)gallate (1%.#, 1picatechin (1%#, .allocatechin (.%#, %atechin (%#, dan %athechin) gallate (%g# (Basu et al., !""/#. Penelitian (rhamna (!""<#, melakukan pengujian secara organoleptik dan kimia teh wangi yang dapat diterima dan digemari oleh konsumen di 4ogyakarta. @ari hasil analisa kadar tannin menunjukkan adanya perbedaan antara berbagai produk teh hitam yang ada di 4ogyakarta. Kadar tannin terendah adalah <.<16 yaitu teh Pendawa lima dan kadar tannin tertinggi !".5+6 yaitu teh $jatoet. Pada uji organoleptik warna yang disukai teh $jong $ji, yang mempunyai komposisi daun tergulung /8.+;6, gagang 1".+"6, bubuk 8.756, dan bunga ",+;6 serta kadar tannin 1/.7<6, aroma 77."16. *asa teh wangi yang disukai konsumen adalah teh .opek dengan komposisi daun /7.!<6, gagang 1".!<6, bubuk 1!.56, dan bunga ".876 serta kadar tannin 15.<+6. @itinjau dari hasil analisa kimia dan organoleptik yang dilakukan, menunjukan kadar air ;)86, kadar tannin yang tinggi, warna seduhan yang merah cerah dengan absorbansi ".5;)".7!, rasa yang sepet dan segar serta aroma yang harum. emua itu merupakan unsur)unsur karakteristik teh wangi dan dipakai sebagai ,ormula teh wangi yang disukai oleh konsumen di 4ogyakarta.

!<

Penelitian @es'ina (!""/#, membuktikan kadar poli,enol pada seduhan teh hijau merek Kepala Jengot, ! $ang, ariwangi, $ong $ji, dan %ap Botol osro memiliki kadar yang berbeda)beda dan mengetahui kadar poli,enol teh hijau yang paling tinggi. Pengukuran kadar poli,enol seduhan teh hijau dilakukan dengan cara mengukur absorbansi. Kadar poli,enol yang tertinggi dari kelima merek teh hijau di atas ialah teh hijau merek $ong $ji dengan nilai rata)rata absorbansi 1<<./1I1.81. Kemudian teh hijau merek ! $ang, ariwangi, osro, Kepala

Jenggot dengan nilai rata)rata absorbansi 1!/,/1+"I1,81+"/0 11;,!;+"I!,<+8/<0 117,57;"I1,81;550 11<,88;"I!,<++!5. @ari uji Mann!Whitne , didapat

perbedaan yang bermakna (pE","5# antara teh hijau merek $ong $ji dan ariwangi, $ong $ji dan osro, $ong $ji dan ! $ang, $ong $ji dan Kepala

Jenggot, ariwangi dan ! $ang, ariwangi dan Kepala Jengot, ! $ang dan Kepala Jenggot, ! $ang dan osro. Perbedaan tidak bermakna (pJ","5# antara teh hijau merek ariwangi dan osro, Kepala Jenggot dan osro. H. Teh Men*e&a&kan Anemia enyawa poli,enol dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas hidroksil sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein, dan @D( dalam sel. *adikal bebas yang berasal dari berbagai makanan awetan dan polusi udara merupakan masalah utama bagi kesehatan, kecantikan dan penuaan dini. Poli,enol teh hijau diketahui mempunyai beberapa akti'itas biokimia seperti menghambat akti'itas 9I&, antikarang gigi, anti'irus, mencegah pengaruh kanker, menghambat mutagenik, menangkap radikal bebas dan menghambat Lo# $ensit Lipoprotein %ero&sidasi (>K):@:# (3ulder, !""+#.

!+

Poli,enol pada teh mempunyai ikatan yang kuat terhadap protein dan mineral, oleh karena itu poli,enol mempunyai pengaruh terhadap status gi2i (4ang et al., !"""#. Penurunan penyerapan 2at besi (3e# yang terjadi akibat minum teh telah banyak dilaporkan. 1,ek yang timbul khususnya pada besi non heme. Penurunan penyerapan 2at besi (3e# terjadi jika teh dan 2at besi (3e# dikonsumsi secara bersamaan, namun penyerapan 2at besi (3e# yang berasal dari daging matang tidak dipengaruhi oleh konsumsi teh. Poli,enol berpengaruh terhadap penyerapan 2at besi (3e# dalam tubuh sehingga minum teh dianggap menjadi salah satu ,aktor risiko anemia mikrositik pada bayi (Pinyou et al., !"1"#. I. Penentuan Diagn%sis Anemia 9emoglobin (9b# adalah protein yang terkandung dalam eritrosit dan memiliki ,ungsi sebagai senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah ( upariasa et al." !""!0 9o,,brand et al., !""5#. 9emoglobin ber,ungsi untuk mengangkut oksigen dari paru)paru ke seluruh tubuh. Proses biokimiawi penting dalam sel adalah proses pembakaran 2at)2at gi2i tertentu untuk menghasilkan energi. @alam proses tersebut sel memerlukan oksigen untuk mengikat atom karbon dan hidrogen yang terlepas dalam proses pembakaran menjadi karbon dioksida dan air yang merupakan sampah yang harus dibuang melalui darah merah ke paru)paru. etelah sampai di paru)paru darah merah melepas oksigen yang kotor dan mengikat kembali oksigen bersih untuk diangkut ke sel)sel jaringan ( oekirman, !"""#. Kadar 9b merupakan salah satu parameter dalam menentukan diagnosis, derajat, dan monitoring hasil pengobatan anemia. Kadar 9b normal ber'ariasi tergantung dari umur, jenis kelamin maupun tinggi rendahnya suatu daerah.

!5

Penurunan kadar 9b dapat terjadi secara ,isiologis maupun patologis. >rang yang tinggal pada ketinggian ! Km diatas permukaan laut mempunyai kadar 9b lebih tinggi kurang lebih 18 g?d: dibandingkan dengan orang yang tinggal ditempat yang sama tinggi dengan permukaan laut. Kerja ,isik yang berat juga dapat menaikkan kadar 9b, mungkin hal ini disebabkan masuknya sejumlah eritrosit yang tersimpan di dalam kapiler)kapiler ke peredaran darah atau karena hilangnya plasma. Perubahan sikap tubuh dapat menimbulkan perubahan kadar 9b yang bersi,at sementara. ikap berdiri kadar 9b lebih tinggi dari pada

berbaring. &ariasi diurnal juga mempengaruhi kadar 9b. Kadar 9b tertinggi pada pagi hari dan terendah pada sore hari. Penurunan kadar 9b secara patologis dapat terjadi pada penderita thalasemia, hemoglobinopati, anemia de,isiensi besi, perdarahan akut maupun kronik serta in,eksi kronik (Indranila, !"""#. Penentuan (nemia de,isiensi besi dapat menggunakan parameter kadar 9b dan indeks eritrosit yang dapat diperiksa dengan hematolog menggunakan rumus. a. Mean Corpusculer Volume (-%&# Pengertian -%& adalah 'olume eritrosit rata)rata, -%& akan menurun apabila kekurangan 2at besi (3e# semakin parah, dan pada saat anemia mulai berkembang. -%& merupakan indikator kekurangan 2at besi (3e# yang spesi,ik setelah thalasemia dan anemia penyakit kronis disingkirkan. @ihitung dengan membagai hematokrit dengan angka sel darah merah. Dilai normal ;!)85 ,l, mikrositik E ;! ,l dan makrositik J 85 ,l. b. Mean Corpuscle Haemoglobin 'MCH( anal zer atau

!7

Pengertian -%9 adalah berat hemoglobin rata)rata dalam satu sel darah merah. @ihitung dengan membagai hemoglobin dengan angka sel darah merah. Dilai normal !/)<1 pg, mikrositik hipokrom E !/ pg dan makrositik J <1 pg. c. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration 'MCHC( Pengertian -%9% adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rata)rata. @ihitung dengan membagi hemoglobin dengan hematokrit. Dilai normal <!)<76 dan hipokrom E <!6 (*iswan, !""<0 9o,,brand et al., !""5#. . "erangka Te%ri *emaja putri

-eningkatnya kebutuhan gi2i Pola makan

-eningkatnya akti,itas ,isik

Perubahan ,isik

%enderung menjaga penampilan Baik Buruk ( #

-akanan mengandung 2at besi (3e#

Body image

-enstruasi cacingan penyakit kronikF ) Blkus peptikum ) Kanker lambung ) Kanker kolon ) 9emoroid ) @ispepsi?gastritis (konsumsi antasid# ) .agal ginjal kronik ) $halasemia ) leukimia

- 3rekuensi makan teratur - sarapan - -enu ber'ariasi - Aat)2at gi2i terpenuhi

- 3rekuensi makan tidak teratur - $idak sarapan - -enu kurang beragam

-enghindari makan protein hewani

%enderung banyak konsumsi sayuran

Kebiasaan minum teh dan kopi

3itat asam oksalat

- Ka,ein - $annin - poli,enol

!/

Ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran 2at besi (3e#

-enurunkan penyerapan besi

de,isiensi besi (3e#

(nemia de,isiensi besi (3e#

Keterangan F L F tidak menyebabkan anemia de,isiensi besi

". "erangka "%nse+

-enstruasi cacingan penyakit kronikF ) Blkus peptikum ) Kanker lambung ) Kanker kolon ) 9emoroid ) @ispepsi?gastritis (konsumsi antasid# ) .agal ginjal kronis ) $halasemia

*emaja putri - (supan 2at besi (3e# non heme - Kebiasaan minum teh

(nemia de,isiensi besi

Keterangan F F diteliti

!;

F tidak diteliti

L. Hi+%tesis 1. $erdapat hubungan antara asupan 2at besi (3e# non heme dengan kadar hemoglobin. !. $erdapat hubungan antara kebiasaan minum teh hitam dengan penurunan kadar hemoglobin. III. MET,DE PENELITIAN

A. Met%#e Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik obser'asional dengan pendekatan Cross )ectional )tud . Penelitian ini melihat kenyataan dari responden yaitu 'aribel bebas pola asupan 2at besi (3e# non heme dan kebiasaan minum teh hitam serta 'ariabel terikat yaitu kadar 9b mahasiswi di Bni'ersitas Jenderal oedirman Jurusan Kedokteran !"1")!"11. Kedua 'ariabel tersebut diamati dan diukur pada waktu bersamaan. B. P%+ulasi #an !am+el 1. Populasi a. Populasi $arget eluruh mahasiswi Bni'ersitas Jenderal oedirman Jurusan Kedokteran b. Populasi $erjangkau -ahasiswi Bni'ersitas Jenderal oedirman Jurusan Kedokteran angkatan !"1")!"11

!8

!.

ampel a. Kriteria inklusi 1# -ahasiswi berusia 1/)18 tahun !# $idak dalam keadaan menstruasi, pada saat pemeriksaan kadar 9b <# $idak menderita penyakit in,eksi cacing +# $idak menderita penyakit perdarahan menahun F a. Blkus peptikum b. Kanker lambung c. Kanker kolon d. 9emoroid e. :eukemia ,. $halasemia 5# $idak menderita penyakit dispepsi ? gastristis 7# $idak mengkonsumsi antasid /# $idak menderita penyakit gagal ginjal kronik ;# Bersedia menjadi responden penelitian b. Kriteria eksklusi 1# Konsumsi penambah darah (tablet 3e# !# Konsumsi 'itamin % dosis tinggi

<. -etode pengambilan sampel $eknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah Purposive sampling dimana pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau si,at)si,at yang sudah diketahui sebelumnya (Dotoatmodjo, !""!#.

<"

+. Besar sampel opiyudin (!""8# Besar sampel minimal pada penelitian korelati, didapatkan dengan rumus F

DH

1,87 G ",;+ ", 5In (1G ",51! ? 1) ",51!#

G<

DH

!,; ",5In(<,"8;<#

G<

D H (<,87;;#! G < D H !/,5! H !; Pada perhitungan didapatkan sampel minimal !; orang, kemudian ditambah 1"6 sehingga sampel minimal didapatkan <1 orang. Keterangan F AM F de'iat baku al,a H 1,87 AN F de'iat baku beta H ",;+ r F korelasi yang didapatkan dari kepustakaan sebelumnya H ",51! (*osanti, !""8#. C. -aria&el Penelitian 1. &ariabel Bebas &ariabel bebas pada penelitian ini adalah F a. (supan 2at besi (3e# non heme. b. Kebiasaan minum teh hitam.

<1

!. &ariabel terikat &ariabel terikat pada penelitian ini adalah kadar hemoglobin. D. Definisi ,+erasi%nal 1. (nemia a. (nemia adalah keadaan responden yang diketahui dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia de,isiensi besi yaitu kadar 9b E1! g?d:, -%& E;! ,l, -%9 E!/ pg, -%9% <!6. b. %ara pengukuran F pemeriksaan dilakukan oleh petugas laboratorium -edico :abora Purwokerto. Pemeriksaan meliputi kadar 9b, -%&, -%9, dan -%9% dilakukan dengan metode otomatis. Interpretasi hasil pemeriksaan dikategorikan menjadi anemia de,isiensi besi dan tidak anemia de,isiensi besi. c. (lat ukur F 9ematologi *nal zer -ind*ay d. kala F *asio !. (supan 2at besi (3e# non heme a. (supan 2at besi (3e# non heme adalah 2at besi (3e# non heme yang berasal dari makanan yang di konsumsi oleh responden, yaitu makanan) makanan yang berasal dari nabati (beras, sereal, sayuran, buah, dan kacang)kacangan#. (ngka kecukupan 2at besi (3e# sehari yang dianjurkan berdasarkan =idyakarya Dasional Pangan dan .i2i (!""+# untuk remaja putri usia 1/)18 tahun adalah !7 mg?hari. b. %ara pengukuran F @inilai dengan menggunakan food recall !+ jam. *esponden diminta menceritakan semua yang dimakan selama ! K !+ jam yang lalu, kemudian data makanan yang mengandung 2at besi (3e# non heme dipisahkan. Petugas melakukan kon'ersi dari B*$ ke dalam ukuran berat (gram# dengan memperkirakan menggunakan alat bantu seperti piring, gelas, dan sendok. @ata diolah menggunakan nutrition soft#are

<!

untuk mendapatkan jumlah asupan 2at besi (3e# non heme yang di konsumsi perhari. c. (lat ukur F .elas, sendok, piring, form food recall !+ jam" dan nutrition soft#are. +utrition soft#are adalah perangkat lunak yang ber,ungsi untuk menganalisis gi2i, perencanaan diet, sejarah diet, ,rekuensi makan dan mencari nutrisi dalam makanan (1rhardt et al., !"1"#. d. kala F *asio

<. Kebiasaan minum teh a. Kebiasaan minum teh adalah apakah sampel memiliki kebiasaan minum teh hitam, ,rekuensi minum teh hitam selama / hari, dan jumlah konsumsi teh perhari. b. %ara pengukuran F @itanyakan kepada responden apakah memiliki kebiasaan minum teh, seberapa sering minum teh dalam sehari, dan berapa sendok teh yang digunakan (/ hari kebelakang#. Interpretasi kebiasaan minum teh adalah iya dan tidak. 3rekuensi jarang jika mengkonsumsi teh 1)! hari?minggu, sering jika mengkonsumsi teh <)7 hari?minggu, tiap hari jika setiap hari mengkonsumsi teh. Jumlah konsumsi teh perhari adalah 1 sendok teh (sdt#, ! sdt, dan J! sdt (satu sendok teh sama dengan mengandung ! g teh#. c. (lat ukur F form food recall !+ jam d. kala F *asio

+. -enstruasi

<<

-enstruasi adalah meluruhnya dinding rahim (endometrium# yang ditandai dengan pendarahan. 5. In,eksi cacing -erupakan penyakit in,eksi yang disebabkan oleh parasit (cacing# yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis. 7. Penyakit perdarahan menahun *iwayat penyakit dahulu perdarahan kronik yang berasal dari saluran pencernaan atau kelainan darah yang masih dialami oleh responden.

/. @ispepsi ? gastritis uatu keadaan in,lamasi mukosa (jaringan lunak# lambung yang sudah bersi,at kronis dan menimbulkan perdarahan atau ulkus pada mukosa lambung. ;. -engkonsumsi antasid >bat yang digunakan untuk menurunkan asam lambung, biasanya dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit pada penderita dispepsi atau gastritis. 8. .agal ginjal kronik Kerusakan ginjal yang telah didiagnosis oleh dokter terjadi selama lebih dari < bulan, berdasarkan kelainan patologis dan petanda kerusakan ginjal. 1". >bat penambah darah >bat penambah darah adalah obat)obatan yang dapat dikonsumsi untuk menambah sel darah merah atau hemoglobin. 11. &itamin %

<+

&itamin % adalah salah satu jenis 'itamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh yaitu salah satunya adalah membantu penyerapan 2at besi (3e# oleh tubuh. E. Pengum+ulan Data a. @ata primer Pengumpulan data primer terbagi atas F 1. Pemilihan sampel Peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat mengenai tujuan, man,aat penelitian ini kepada populasi mahasiswi yang akan dijadikan sampel. etelah itu kemudian dilakukan pemilihan sampel secara

Purposive )ampling yaitu menentukan sampel dengan melihat yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan cara wawancara. etelah

menentukan sampel penelitian, mereka yang bersedia menjadi sampel diminta untuk menandatangani persetujuan penelitian yang telah disediakan. !. @ata status anemia dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel darah yang dilakukan oleh petugas :aboratorium -edico :abora Purwokerto. d. (lat dan bahan F 1# puit

!# $ourniOuet <# $abung 1@$( +# Kapas (lkohol 5# Plester 7# Hematolog *nal zer Mind,a tipe B%)!7""

<5

/# *eagen ($ilvent prine" L se prine" ,inse prine# ;# @arah 'ena !)< ml e. %ara pengambilan darah 1# (mbil tourniOuet dan pasang pada pergelangan tangan dengan posisi tangan di kepal. !# (mbil kapas alkohol ,iksasi pada area 'ena mediana cubiti. <# $usuk pembuluh 'ena dengan arah lubang jarum ke atas, serta posisi jarum 15)<" derajat. $arik pompa spuit dengan perlahan) lahan. +# -asukkan darah ke tabung 1@$( !)< ml dengan membuka jarum spuit dengan cara dialirkan dan jangan sampai menyentuh permukaan tabung. ,. %ara kerja Hematolog *nal zer 1# 9ubungkan kabel power ke stabilisator !# 9idupkan alat <# (lat akan self chec& -please #ait. akan tampil di layar +# (lat akan secara otomatis melakukan self chec& kemudian bac&ground chec& 5# Pastikan alat pada posisi read 7# :akukan pemeriksaan sampel /# ampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan

antikoagulan ;# $ekan tombol #hole blood pada layar 8# $ekan tombol I@ dan masukan no sampel, tekan enter

<7

1"# $ekan bagian atas dari tempat sampel untuk membuka dan letakkan sampel dalam adaptor 11# $utup tempat sampel dan tekan P,/+Q 1!# 9asil akan muncul pada layar secara otomatis 1<# -encatat hasil pemeriksaan <. @ata tentang pola makan dan kebiasaan minum teh dikumpulkan dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan form food record !+ jam.

b. @ata ekunder @ata sekunder yaitu data jumlah mahasiswi angkatan !"1" dan !"11 di Bni'ersitas Jenderal sur'ei. ). Tata Urutan "erja 1. Persiapan a. Konsultasi dengan pembimbing b. -enyusun proposal penelitian c. -enyiapkan alat dan bahan penelitian !. Pelaksanaan a. -elakukan informed consent b. Pemilihan sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi c. 0ood record asupan energi dan protein <K!+ jam d. Pemeriksaan kadar albumin <. (khir oedirman Jurusan Kedokteran didapatkan dari hasil

</

a. Pengolahan data hasil penelitian b. -enyusun laporan hasil penelitian '. Analisis Data (nalisis uni'ariat dilakukan terhadap tiap 'ariabel dari hasil penelitian yang pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap 'ariabel (Dotoatmojo, !""!#. (nalisis uni'ariat pada penelitian ini dilakukan terhadap 'ariabel asupan 2at besi (3e# non heme, kebiasaan minum teh, dan anemia de,isiensi besi. Bji normalitas data menggunakan uji )aphiro#il& karena besar sampel tidak lebih dari 5". Bji bi'ariat menggunakan uji Pearson pada data yang terdistribusi normal atau menggunakan uji )pearman pada data yang tidak terdistribusi normal.

You might also like