You are on page 1of 12

ERITRODERMA

A. DEFINISI Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief Mansjoer , 2000 !2! )" Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir atau di seluruh tubuh ( ###" medi$astore " $om )" %ermatitis eksfoliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai dengan eritema dan skuam yang hampir mengenai seluruh tubuh ( Mar#ali &arahap , 2000 2' ) %ermatitis eksfoliata merupakan keadaan serius yang ditandai oleh inflamasi yang progesif dimana eritema dan pembentukan skuam terjadi dengan distribusi yang kurang lebih menyeluruh ( (runner ) *uddarth vol + , 2002 !',' )"

B. ETIOLOGI (erdasarkan penyebabnya , penyakit ini dapat dibagikan dalam 2 kelompok !" Eritrodarma eksfoliativa primer -enyebabnya tidak diketahui" .ermasuk dalam golongan ini eritroderma iksioformis konginetalis dan eritroderma eksfoliativa neonatorum(/00 1 )"

2"

Eritroderma eksfoliativa sekunder

a" Akibat penggunaan obat se$ara sistemik yaitu peni$illin dan derivatnya , sulfonamide , analgetik / antipiretik dan ttetrasiklin" b" Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh , dapat terjadi pada liken planus , psoriasis , pitiriasis rubra pilaris , pemflagus foliaseus , dermatitis seboroik dan dermatitis atopik" $" -enyakit sistemik seperti 2imfoblastoma" ( Arief Mansjoer , 2000 !2! 3usepno &asan 200/ 2+4 )

C. ANATOMI 5ulit mepunyai tiga lapisan utama Epidermis , %ermis dan 6aringan sub kutis" Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan" 5ulit ini melapisi dan melindungi organ di ba#ahnya terhadap kehilangan air , $edera mekanik atau kimia dan men$egah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit" 2apisan paling dalam epidermis membentuk sel 0 sel baru yang bermigrasi kearah permukaan luar kulit" Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel 0 sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam epidermis" Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit" 7rang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif"

Epidermis terdiri dari / lapisan yaitu

a" *tratum 5orneum *elnya sudah mati , tidak mempunyai intisel , intiselnya sudah mati dan mengandung 8at keratin" b" *tratum lusidum *elnya pipih , bedanya dengan stratum granulosum ialah sel 0 sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir 0 butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar" 2apisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki" $" *tratum 9ranulosum *tratum ini terdiri dari sel 0 sel pipih" %alam sitoplasma terdapat butir0butir yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin" d" *tratum *pinosum / *tratum Akantosum 2apisan yang paling tebal" e" *tratum (asal / 9erminativum *tratum germinativum menggantikan sel 0 sel yang diatasnya dan merupakan sel 0 sel induk" %ermis terdiri dari 2 lapisan a" (agian atas , papilaris ( stratum papilaris ) b" (agian ba#ah , retikularis ( stratum retikularis ) 5edua jaringan tersebut terdiri dari jaringan ikat lonngar yang tersusun dari serabut 0 serabut kolagen , serabut elastis dan serabut retikulus

*erabut kolagen untuk memberikan kekuatan pada kulit" *erabut elastis memberikan kelenturan pada kulit" 3etikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut" *ubkutis .erdiri dari kumpulan 0 kumpulan sel 0 sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut 0 serabut jaringan ikat dermis" :ungsi kulit ; -roteksi ; Absorbsi ; Eksresi ; *ensasi ; -engatur suhu ; -embentukan pigmen ; 5eratinisasi ; -embentukan vit %

( *yaifuddin , !44, !<! 0 !<2 )

D. PATOFISIOLOGI -ada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling luar ) yang men$olok yang menyebabkan kebo$oran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negatif " 5arena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh" -ada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kult sel 0 sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu $epat

<

dan sel 0 sel yang baru terbentuk bergerak lebih $epat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak jaringan epidermis yang profus" Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi se$ara non imunologik dan imunologik ( alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik" -ada mekanismee imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat tersebut" 7bat dengan berat molekul yang rendah a#alnya berperan sebagai antigen yang tidak lengkap ( hapten )" 7bat / metaboliknya yang berupa hapten ini harus berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum / protein dari membran sel untuk membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung sebagai antigen lengkap" ( (runner ) *uddarth vol + , 2002 !',' )

E. PATHWAY

F. MANIFESTASSI KLINIS Eritroderma akibat alergi obat , biasanya se$ara sistemik" (iasanya timbul se$ara akut dalam #aktu !0 hari" 2esi a#al berupa eritema menyeluruh , sedangkan skuama baru mun$ul saat penyembuhan" Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering addalah psoriasis dan dermatitis seboroik pada bayi ( -enyakit 2einer )" 0 Eritroderma karena psoriasis %itemukan eritema yang tidak merata" -ada tempat predileksi psoriasis dapat ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi daripada sekitarnya dengan skuama yang lebih kebal" %apat ditemukan pitting nail" 0 -enyakit leiner ( eritroderma deskuamativum ) >sia pasien antara < ;20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa keluhan" 5elainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama kasar" 0 Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan" %apat ditemukan adanya penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal" ( Arif Masjoor , 2000 !2! )

G. KOMPLIKASI 5omplikasi eritroderma eksfoliativa sekunder ; Abses ; :urunkulosis ; 2imfadenopati ; &epatomegali

; 5onjungtivitis ; *tomatitis ; (ronkitis

; 3initis ; 5olitis

( 3useppo &asan , 200/ 2+4 Mar#ali &arhap , 2000 , 2' )

H. PENGKAJIAN FOKUS -engkajian kepera#atan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi" 5ulit yang mengalami disrupsi , eritamatosus serta basah amat rentan terhadap infeksi dan dapat menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme pathogen yang akan memperberat inflamasi antibiotik , yang diresepkan dokter jika terdapat infeksi , dipilih berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas"

I. BIODATA a. Jenis Kelamin (iasnya laki 0 lak 2 ;+ kali lebih banyak dari perempuan" . Ri!a"a# Kese$a#an 0 3i#ayat penyakit dahulu ( 3-M ) Meluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat terjadi pada klien planus , psoriasis , pitiasis rubra pilaris , pemfigus foliaseus , dermatitis" *eboroik dan dermatosiss atopik , limfoblastoma" 0 3i#ayat -enyakit *ekarang

Mengigil panas , lemah , toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit"

'

%. !"

P&la F'n(si G&)*&n -ola ?utrisi dan metabolisme .erjadinya kebo$oran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negative mempengaruhi keseimbangan $airan tubuh pasien ( dehidrasi )" 2" 0 -ola persepsi dan konsep diri 5onsep diri Adanya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan / lembaran 8at tanduk yang besr 0 besar seperti keras selafon , pembentukan skuama sehingga mengganggu harga diri" +" -emeriksaan fisik a" 5> lemah b" ..@ suhu naik atau turun" $" 5epala (ila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia" d" Mulut %apat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat" e" Abdomen Adanya limfadenopati dan hepatomegali" f" Ekstremitas -erubahan kuku dan kuku dapat lepas" g" 5ulit

5ulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi ekstropion pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi" Adanya eritema , pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama" ( Mar#ali &arahap , 2000 2' 0 24 3usepno &asan , 200/ 2+4 ,

(runner ) *uddarth , 2002 !',' )"

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN FOKUS INTER+ENSI !" 9angguan integritas kulit bd lesi dan respon peradangan 5riteria hasil ; menunjukkan peningkatan integritas kulit ; menghindari $idera kulit Antervensi a" kaji keadaaan kulit se$ara umum b" anjurkan pasien untuk tidak men$ubit atau menggaruk daerah kulit $" pertahankan kelembaban kulit d" kurangi pembentukan sisik dengan pemberian bath oil e" motivasi pasien untuk memakan nutrisi .5.2" 9angguan rasa nyaman gatal bd adanya bakteri / virus di .ujuan kulit

setelah dilakuakn asuhan kepera#atan diharapkan tidak terjadi

luka pada kulit karena gatal 5riteria hasil ; tidak terjadi le$et di kulit ; pasien berkurang gatalnya

Antervensi a" beritahu pasien untuk tidak meggaruk saat gatal

!0

b" mandikan seluruh badan pasien ddengan ?a$l $" oleskan badan pasien dengan minyak dan salep setelah pakai ?a$l d" jaga kebersihan kulit pasien e" kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pengurang rasa gatal +" 3esti infeksi bd hipoproteinemia .ujuan setalah dilakukan asuhan kepera#atan diharapkan infeksi 5riteria hasil ; tidak ada tanda 0 tanda infeksi ( rubor , kalor , dolor , fungsio laesa ) ; tidak timbul luka baru Antervensi a" monitor ..@ b" kaji tanda 0 tanda infeksi $" motivasi pasien untuk meningkatkan nutrisi .5.d" jaga kebersihan luka e" kolaborasi pemberian antibiotik tidak terjadi

!!

DAFTAR PUSTAKA

(runner , *uddarth vol + , 2002" KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH, 6akarta E99

%oenges

M E" !444" Rencana asuhan Keperawatan untuk

perencanaan dan dokumentasi perawatan pasien edisi + , 6akarta E9B ; ; ; ; &arahap Mar#ali 2000 , I mu Pen!akit Ku it , 6akarta &ipokrates &asan 3usepno 200/ , I mu Keperawatan Anak , 6akarta :5>A Mansjoer , Arief , 2000 , Kapita "e ekta Kedokteran , 6akarta E9B *yaifudin , !44, , anatomi #isio o$i , 6akarta E9B

!2

You might also like