1. 11.35 – 11.38 Segmen Pertama Features Sinopsis: Rangkaian Cerita Analisa tayangan: Tersangka adalah satpam Sebagai pembukaan berita awal ini dikemas dengan sebagian gambarnya Elen ditemukan di tangga darurat sebuah mal dan tewas dengan senjata tajam berupa tulisan dan sebagian lagi berupa (terlihat luka pada lehernya akibat senjata tajam). gambar kejadian. Selain itu juga Kemudian pelaku kabur ditengah penjagaan ketat mal setelah membunuh Elen. dilengkapi dengan hasil wawancara dan Misteri masih menyelimuti kematian korban. menampilkan juga reporter bernama Ade Ternyata tersangka adalah pelaku tunggal. Setiyo. Apakah peristiwa ini perampokan atau dendam? Misteri berdarah di tangga darurat 2 2. 11.38 – 11.40 IKLAN: - 1. KDI 6 5. Ale-Ale 2. Insto 6. Mie Sedap 3. Mie Sedap 7. Kecap Sedap 4. Seputar Indonesia 8. McD 3. 11.40 – 11.46 Segmen Kedua Features Sinopsis: Kronologis Kejadian Analisa tayangan: 17 Maret 2009 Bernedeth Elen (22) pergi untuk melakukan wawancara kerja di Kemasan gambar diformat dengan SCBD Pasific Place. Kemudian dia janjian di tangga darurat dengan seseorang di Mal lengkap disetiap kronologi kejadian mulai Pasific Palace, lantai 7, Jakarta Selatan. tanggal 17 – 20/03/09. Adapun ilustrasi gambar kejadian. 18 Maret 2009 Elen dibawa ke RS. Cipto untuk diidentifikasi dan keluarganya tidak kuasa menahan haru. Dokter Zuhhasman Syamsun yang melakukan otopsi mengatakan penyebab kematian Elen karena senjata tajam. Itu bisa terlihat dari bekas luka yang ada di lehernya dan pada saat kejadian itu Elen melakukan perlawanan. 20 Maret 2009 Elen dimakamkan Jalan cerita sebelum kematian Elen tanggal 17 Maret 2009: (Ilustrasi) Pagi hari: Elen melakukan aktivitas seperti biasa, sikapnya wajar, dan tidak cemas
Jurusan Ilmu Komunikasi
Unisma Bekasi, 2009 dengan lingkungan sekitar. Sore hari: Elen dibunuh di SCBD Pasific Place. Kemudian Ryan (kekasih Elen) diberitahukan kalau Elen dibunuh sore ini. 4. 11.46 – 11.50 IKLAN: - 1. Jendela: Manisnya Desa Panggarahan 5. Kecap Sedap 2. Mie Sedap 6. Ale-Ale 3. Tea Jus 7. Wings Putih 4. Harian Seputar Indonesia 8. Sinema Pilihan: Taarzan 5. 11.50 – 11.58 Segmen Ketiga Features Sinopsis: Bukti Kejadian Analisa tayangan: Berita koran, salah satunya ”Elen ditaksir bosnya” Gambarnya lebih banyak menampilkan Diduga: Elen dihabisi pembunuh bayaran. statement, juga ada ilustrasi kejadian menurut tersangka dan polisi. Kampung Rambutan, Jakarta adalah tempat persembunyian tersangka. Direskrim. Polda Metro jaya, Kombespol M. Iriyawan, mengatakan bukti-bukti (tas, ijazah) dibawa oleh tersangka, Mudi, di rumahnya. Tersangka selalu berbeda dalam pengakuanya kepada polisi. Katanya dia disuruh orang sunda bernama pa Pe’a dan dia mengatakan lain kalau dia hanya ingin merampok. Ilustrasi berdasarkan keterangan tersangka dan polisi, jalan ceritanya Elen digirng ke tangga lantai 7 oleh Mudi, kemudian Elen ngelawan. Karena Elen ngelawan, tersangka langsung menghabisi nyawa Elen. Tersangka pun keluar membawa tas Elen dan terekam kamera CCTV. Malam harinya mayat korban ditemukan oleh seorang OB di tangga. Ryan (kekasih korban) menelpon Elen tidak bisa dan baru tahu kalau Elen meninggal. Hal ini diketahuinya dari adiknya Elen. 6. 11.58 – 12.00 IKLAN 1. AFC Champions League 4. Mie Sedap 7. Mie Sedap 2. Insto 5. Ale-Ale 3. Sensodyne 6. Kecap Sedap 7. 12.00 – 12.05 Segmen Keempat Features Sinopsis: tersangka tertangkap Analisa tayangan: Mudi tertangkap Gambarnya secara kemasan diformat Beragam spekulasi Polisi karena uang dengan cerita yang masih misteri, walaupun tersangkanya sudah Mudi mengatakan dia dibayar sebagai jasa. tertangkap. Pernyataan dari pihak Ryan (kekasih Elen) masih curiga dengan kasus ini. keluarga korban, Ibu Leny, sebagai Pihak polisi mengatakan bahwa tersangka selalu merubah-rubah dalam tayangan penutup kasus misteri
Jurusan Ilmu Komunikasi
Unisma Bekasi, 2009 pengakuannya. berdarah di tangga darurat. Iqraq Solhin, Kriminolog UI, mengatakan korban dihubungi oleh orang yang dikenalnya. Pembunuhan Elen masih misteri. Tersangka, Mudi dihukum ancaman seumur hidup. Keluarga Elen, Ibunda Elen, Leny Kosasih mengatakan agar tersangka dihukum.