You are on page 1of 8

HARGA DIRI RENDAH I. MASALAH UTAMA Harga diri rendah. II.

PENGERTIAN Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri. III. PROSES TERJADINYA MASALAH A. Pengertian Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan ideback, !""#$. %. Proses &erjadinya 'asalah (onsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart ) Sunden, !""*$. (onsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. +entang +espon (onsep ,iri +espon adaptif +espon maladaptif

Aktualisasi (onsep diri ,iri positif

Harga diri rendah

(erancuan identitas

,epersonalisasi

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian indi-idu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri ((eliat, !"""$. Sedangkan

harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. .ika indi-idu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain. /angguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produkti-itas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. 0. &anda ,an /ejala Ada !1 cara indi-idu mengekspresikan secara langsung harga diri rendah (Stuart dan Sundeen, !""*$ !. 2. 3. 4. *. 6. 7. #. ". 'engejek dan mengkritik diri sendiri 'erendahkan atau mengurangi martabat diri sendiri +asa bersalah atau khawatir 'anisfestasi fisik 5 tekanan darah tinggi, psikosomatik, dan penyalahgunaan zat. 'enunda dan ragu dalam mengambil keputusan /angguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial 'enarik diri dari realitas 'erusak diri 'erusak atau melukai orang lain

!1. (ebencian dan penolakan terhadap diri sendiri

,. 8tiologi (oping mekanisme indi-idu tak efektif. 9aitu koping mekanisme seseorang terhadap stressor yang diterima oleh seorang indi-idu tidak adekuat. 8. :aktor 9ang 'empengaruhi Harga ,iri +endah !. :aktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. 2. Stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti 5 a. &rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam. b. (etegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana indi-idu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran 5 !$. &ransisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan indi-idu atau keluarga dan norma;norma budaya, nilai;nilai tekanan untuk peyesuaian diri. 2$. &ransisi kematian. 3$. &ransisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. &ransisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan. peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau

3. /angguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara5 !. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba;tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena pri-acy yang kurang diperhatikan 5 pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.$, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat<sakit<penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai. 2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama IV. POHON MASALAH

+esiko isolasi sosial5 menarik diri

/angguan konsep diri 5 Harga diri rendah 0ore problem

%erduka disfungsional

V.

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI !. a. b. c. 2. 'asalah keperawatan5 +esiko isolasi sosial5 menarik diri. /angguan konsep diri5 harga diri rendah. %erduka disfungsional. ,ata yang perlu dikaji5

a. Data subyektif: (lien mengatakan5 saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa; apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. b. Data obyektif: (lien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri < ingin mengakhiri hidup. F. DIAGNOSA KEPERAWATAN !. 2. +esiko isolasi sosial5 menarik diri rendah. /angguan konsep diri5 harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional. G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN a. b. !. dengan perawat &indakan5 !$ %ina hubungan saling percaya ; ; ; ; ; Salam terapeutik Perkenalan diri .elaskan tujuan inteniksi 0iptakan lingkungan yang tenang %uat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan$. 2$ %eri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya. 3$ Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. &ujuan umum5 sesuai masalah (problem$. &ujuan khusus5 (lien dapat membina hubungan saling percaya berhubungan dengan harga diri

4$ (atakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2. (lien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. &indakan5 !$ ,iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. 2$ Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis. 3$ (lien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 3. (lien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. &indakan5 !$ ,iskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan. 2$ ,iskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah. 4. (lien dapat menetapkan < merencanakan kegiatan sesuai

kemampuan yang dimiliki. &indakan 5 !$ +encanakan bersama klien akti-itas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan. 2$ &ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien. 3$ %eri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan. *. (lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan &indakan 5 !$ %eri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan. 2$ %eri pujian atas keberhasilan 3$ ,iskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

6. (lien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. &indakan5 !$ %eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien. 2$ %antu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat. 3$ %antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah. 4$ %eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA %oyd Contemporary Philadelphia. 0arpenito, >ynda .uall. (!""#$. Buku Saku Diagnosa Kepera atan. 8/05 .akarta. Schultz dan ideback. (!""#$. !anual Psychiatric Nursing Care Plan. "th e#ition. >ippincott; +a-en Publisher5 philadelphia. (eliat, %udi Anna dll. (!""#$. Proses Kepera atan Kesehatan $i a.. 8/05 .akarta. Stuart dan Sundeen. (!""*$. Buku Saku Kepera atan $ a. 8disi 3. 8/05 .akarta. &ownsend. (!""*$. Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket %ui#e for Care Plan Construction. &#isi '..akarta 5 8/0 dan !st =ihart. edition. (!""#$. Psychiatric +a-en Nursing& Publisher5

Practice.

>ippincot;

You might also like