You are on page 1of 11

Apakah bukti dari keefektifan pemberdayaan terhadap perkembangan kesehatan Pendahuluan Dalam tiga dekade terakhir, para ahli

kesehatan, lembaga swasta, lembaga bantuan multi-lateral dan bilateral, yayasan, dan lembaga pemerintah telah semakin berubah ke arah pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sebagai strategi utama untuk mengurangi kemiskinan, pengucilan dan mengurangi kesenjangan kesehatan. Pada lembaga swasta , pemberdayaan dan pendekatan lainnyatelah menjadi paradigma pembangunan masyarakat yang dominan. Di Dunia, hampir 3 milyar manusia hidup dengan pengeluaran kurang dari 2 dollar perhari dan sekitar 1.1 milyar hidup dengan pengeluaran kurang dari 1 dollar perhari, garis kemiskinan absolut ini ditetapkan oleh Bank Dunia. Pada tahun 2000, sekitar 70% wanita hidup di bawah garis kemiskinan absolut.tiga perlima dari 4.4 milyar orang di negara negara berkembangtidak memiliki akses sanitasi dasar,dengan lebih dari 1milyar orang hidup tanpa air bersih. Kemiskinan bukanlah lagi sesuatu yang unik pada negara-negara berkembang. Pada tahun 2003, Amerika serikat melaporkan sekitar 36 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan di Amerika yaitu sekitar 14680 dollar per tahun untuk keluarga yang terdiri dari 3orang.Investasi untuk meningkatkan perekonomian dan PDB per kapita tidak menjamin perbaikan di bidang kesehatan, sebagian investasi ini digunakan untuk pembangunan struktural dan pembayaran hutang akibatnya penggunaan uang di bidang kesehatan dan sosial menjadi berkurang.perbaikan dalam pendapatan per kapita mungkin dapat meningkatkan indikator kesehatan seperti harapan hidup, tetapi tidak secara akurat mencerminkan perkembangan kesehatan.kedua kemiskinan relatif dan absolut menciptakan kerentanan orang miskin terhadap penyakit yang disebabkan oleh sanitasi dan gizi yang kurang, struktur kesehatan yang tidak adekuat,pelanggaran hak azasi manusia, kelaparan dan stress psikososial dari ketidakberdayaan dan keputusasaan. Penulisan ini akan mewakili gambaran hasil dari pemberdayaan dan efek strategi pemberdayaan dalam kesehatan masyarakat dan Selain itu juga menggambarkan karakteristik dan konteks untuk pendekatan pemberdayaan yang sukses termasuk kebijakan dan tindakan pemerintah dalam bidang hukum, ekonomi dan politik. Sumber Penulisan Penulisan makalah ini berdasarkan pada literatur yang telah diterbitkan,berbahasa Inggrisliteratur yang telah dikaji dari ilmu kesehatan masyarakat dan psikologi masyarakat. Studi penelitian, meta-analisis, dan yang dikumpulkan dari PubMed, PsycINFO, Cochrane, DARE dan Kolaborasi database Campbell, dengansumber lain yang berdasarkan informasi bibliografi dari artikel teridentifikasi.Selain itu, literatur juga ditinjau dari website lembaga bantuan, yayasan dan lembaga pemerintahan yang mendukung pemberdayaan atau strategi keadilan, WHO, the Pan American Health Organization,UNICEF, Health Canada, dan beberapa NGOs, seperti SEWA. Dalam pencarian artikel tentang partisipasi masyarakat dalam proyek air dan kebersihannya melengkapi ulasan dalam literatur, karena keuntungan dari air terhadap kesehatan dan integrasi pemberdayaan perempuan dalam proyek ini dapat dilihat secara langsung (selama perempuan yang bertanggung jawab dalam mengangkut air).Dalampembangunan pedesaan juga menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat terhadap perubahan lingkungan.

Fokus dalam pembahasan HEN ini adalah pendekatan pada kesehatan,termasuk pemberdayaan, kesehatan, hasil, partisipasi masyarakat, evaluasi dan intervensi pemberdayaan. Dalam pencarian artikel, 500 dari 4000 artikel tersebut dibahas secara mendalam.termasuk quasi-experimental comparative design.deskripsi kualitatif dari perubahan masyarakt, meta-analisis, evaluasi hasil, pembelajaran kasus, ulasan dan korelasi dari data pemantauan dengan informasi program dalam penbahasanan literatur komprehensif. Artikel ini terpilih untuk dibahas apabila terdapat definisi yang luas mengenai pemberdayaan yang mengintegrasi pemberdayaan psikologis dalam organisasi dan masyarakat, dan dalam beberapa bidang kehidupan manusia.Literatur mengenai pemberdayaan pada individu, termasuk kepatuhan pasien, perawatan diri, pendidikan pasien dan perubahan prilaku dimasukkan dalam bagian lain (berdasar pada artikel Cochrane Collaborationdan dasar lainnya).Singkatnya, artikel artikel yang dimasukkan secara jelas menunjukkan bukti hasil pemberdayaan, kesehatan dan hasil perkembangan yang menyangkut inisiatif pemberdayaan masyarakat. Pengecualian dilakukan pada artikel berkonsep seminal, artikel artikel dikeluarkan karena artikel ini terfokus pada teori atau dalam artikel ini tidak terdapat hubungan antara intervensi dan hasil evaluasi. Hal yang tidak wajar bila kita menerapkan criteria perbandingan tertentu seperti tinjauan literatur sistematis, karena inntervensi perberdayaan masyarakat sifatnya kompleks, dinamis dan lengkap. Intervensi ini mencakup banyak populasi secara bersamaan begitu juga dengan hasil pemberdayaan dan kesehatan di berbagai tingkatan ) individu, organisasi, masyarakat) yang hampir tidak mungkin dievaluasi secara tradisional. Hasil Penemuan Dalam bab ini akan membahas karakteristik bukti dalam strategi pemberdayaan dan intervensi, diikuti dengan pemeriksaan terhadap bukti penelitian terhadap hasil pemberdayaan dan potensinya untuk mendukung kesehatan dan pembangunan. Bukti terhadap strategi pemberdayaan partisipatif Partisipasi masyarakat berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kesehatan, kebudayaan, sensitivitas terhadap program, fasilitasi dan usaha perubahan, memasukkan pemimpin masyarakat dalam program perkembangan, peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi program serta meningkatkan kesehatan. Fasilitator yang memegang kunci dalam partisipasi adalah pendapat dari pemimpin di daerah setempat ( seperti kepala desa, pemimpin agama), tenaga kesehatan dan gerakan sosial, politik ( pemerintah yang mensponsori atau mobilisasi massa), budaya setempat. Studi tentang koalisi dan kemitraan antara lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, NGOs dan masyarakat, telah mendokumetasikan fasilitator yang berkoalisi dalam berpartisipasi dan efektifitasnya. Kepemimpinan yang efektif akan membantu dalam pengambilan keputusan serta pengawasan merupakan karakteristik yang penting dalam meningkatkan partisipasi Partisipasi harus dilihat sebagai sesuatu yang kompleks dan berulang-ulang, karena dapat berubah, bertambah dan berkurang berdasar pada hubungan kekuasaan dan hubungan sejarah atau sosial terhadap proyek tersebut. Hal ini tidak dapat diatur maupun diprediksi hasilnya dan dapat terjadi dengan atau tanpa ahli.oleh Karena itu peran ahli harus berpindah dari dominan ke suportif atau fasilitatif. Beberapa studi telah meneliti hambatan psikososial terhadap partisipasi seperti hasil yang didapat rendah, kepemimpinan yang lemah sedangkan mayoritas telah membentuk

hambatan cultural dan structural.hambatan cultural termasuk kekuasaan yang tidak sebanding sehingga tindakan sulit untuk menyertakan remaja, perempuan dan pecandu narkoba. Hambatan institusi dapat berupa hambatan birokasi atau politik, termasuk otoriter, golongan orang sosial tinggi, jarang partisipasi dalam pemerintahan, rasisme, dan kurangnya pengaturan organisasi dan mobilisasi sumber daya bagi yang berpartisipasi. Banyak dari hambatan ini tersembuni. Pengaruh kekuasaan dalam masyarakat mungkin tersembunyi, seperti etnis, jenis kelamin, kasta atau usia, hubungan antara fasilitator dan peserta dalam masyarakat, pendonor dan penerima manfaat. Partisipasi dapat juga terganggu karena ahli tidak ingin menentang hubungan kekuasaan internal, kurangnya pengetahuan terhadap pemberdayaan atau ketidakinginan untuk melewati informan untuk menfasilitasi pengambilan keputusan di masyarakat. Partisipasi merupakan tulang punggung dari strategi pemberdayaan, partisipasi saja tidak cukup dan dapat dimanipulasi dan pasif,daripada aktif, memberdayakan dan berdasar pada pengendalian di masyarakat.hal ini dapat dilihat sebagai utilitarian yaitu menjamin efisiensi program daripada pemberdayaan dengan tujuan untuk mengurangi pengucilan sosial. Metode partisipasi pada daerah setempat mungkin terbatas pada anggota masyarakat dan tidak sebagai informan atau dapat mengaburkan analisis pada struktur kelembagaan dan kebijakan yang lebih besar yang dapat menyampingkan determinan penduduk setempat untuk bersikap baik. Pertanyaan dalam masyarakat termasuk: siapa yang merupakan perwakilan resmi, bagi yang suaranya tetap tersembunyi dan ketidak seimbangnya kekuasaan yang dapat mencegah partisipasi di sektor tertentu. Bank dunia telah menetapkan empat karakteristik untuk menjamin partisipasi yang memberdayakan: akses masyarakat terhadap masalah kesehatan masyarakat, kemampuan dalam mengambil keputusan, kapasitas organisasi lokal untuk membuat tuntutan pada institusi dan akuntabilitas lembaga sehingga diketahui umum.Rifkin juga menambahkan sektor penting terhadap hak asasi manusia.Sebuah strategi yang dapat melawan pengucilan dan mendorong partisipasi pemberdayaan adalah pengontrolan masyarakat dalam pendanaan proyek. Pada masyarakat minoritas,khususnya interversi pemberdayaan harus mendukung kepemimpinan minoritas dan mengenali potensi konflik sosial budaya dan membangun kekuatan yang ada. Sementara intervensi pemberdayaan spesifik berbeda, sebagian besar intervensi di seluruh dunia mendukung strategi partisipatif yang berdasar dialog kelompok, aksi, advokasi dan pelatihan kepemimpinan, perkembangan organisasi, dan pemindahan kekuasaan untuk peserta. Hasil Pemberdayaan Banyak literatur pemberdayaan berfokus pada strategi pemberdayaan partisipatif yang mengarah pada hasil pada mereka sendiri, namun mereka juga melangkah menengah untuk hasil kesehatan dan pembangunan. Sebagian besar hasil dalam literatur pemberdayaan berpusat pada pemberdayaan psikologis, diukur dengan keberhasilan kolektif (keyakinan bahwa bersama dapat membuat suatu perbedaan), hasil keberhasilan (keyakinan bahwa tindakan seseorang bisa menghasilkan hasil), keberhasilan politik (keyakinan bahwa seseorang dapat mempengaruhi proses politik, dan organisasi masyarakat), kemampuan berpikir kritis serta perilaku partisipatif. Banyak penelitian telah diakui keterkaitan dengan pemberdayaan psikologis, tingkat partisipasi maupun rasa bermasyarakat (yakni, identifikasi masyarakat dan ikatan dengan

jaringan sosial mereka atau tempat tinggal).Partisipasi masyarakat difasilitasi oleh rasa bermasyarakat dan pemberdayaan psikologis, pemberdayaan psikologis dan rasa komunitas, yang akn diwujudkan dalam bentuk partisipasi.bermasyarakat merupakan alasan sangat kuat dalam keterlibatan di lingkungan sekitar dan tindakan masyarakat. Variabel sosio-psikologis lainnya juga memfasilitasi peningkatan partisipasi.Dalam inisiatif advokasi jantung sehat pemuda, partisipasi sangat berkaitan dengan rasa bermasyarakat, nilai yang dirasakan dari kesehatan, pengendalian pemberdayaan psikososial dan kebijakan. Pemberdayaan psikologis secara bermakna berkaitan dengan peningkatan partisipasi, rasa bermasyarakat dan organisasi yang positif dalam intervensi pengendalian tembakau dan koalisi masyarakat . Suatu studi dari intervensi perbaikan perumahan di masyarakat berpenghasilan rendah menemukan bahwa persepsi dan partisipasi terhadap keterlibatan orang lain memprediksi kualitas dan pemberdayaan pada kedua tingkat individu dan kelompok. Sebuah studi di Selandia Baru tentang prediksi dari partisipasi warga masyarakat dalam "tindakan sekelompok penduduk" mendapatkan manfaat yang meningkat, kepuasan dengan proses kelompok dan rasa masyarakat dan berkurangnya biaya bagi yang berpartisipasi. Sebuah studi terhadap pedagang pasar perempuanHonduras dalam pusat kesehatan primer perkotaan teridentifikasi demografis, kontekstual, serta psikologi wanita bervariasi - termasuk pengaruh dan persepsi rasa bermasyarakat - sama pentingnya dengan partisipasi mereka . Banyak literatur yang berokus pada korelasi antara strategi pemberdayaan partisipatif dan efektivitas proyek dalam pemberdayaan organisasi, melalui efisiensi yang lebih besar, keberlanjutan, dan jasa pendistribusian yang lebih merata, terutama dalam proyek pengembangan air dan sanitasi.Dalam meta-analisis dari program pencegahan untuk penganiayaan anak, pendekatan pemberdayaan berdasar pada keterlibatan peserta dan dukungan sosial yang dapat meningkatkan dampak program.Sebuah studi tentang komite air desa menunjukkan bahwa transparansi kelembagaan dan akuntabilitas, akses terhadap informasi dan partisipasi, muncul sebagai hal yang paling penting bagi pemerataan pelayanan dan efektivitaskomite. Hasil pemberdayaan masyarakat mencakup langkah-langkah komunitas sosial ,kohesi lingkungan , pengaruh lingkungan, rasa bermasyarakat, kapasitas atau aset komunitas tindakan partisipasi masyarakat, seperti tingkat organisasi sipil, dan juga perubahan objektif pada kebijakan kesehatan, perubahan norma, pemerataan, dan kondisi-kondisi material membaik. Pemberdayaan tingkat masyarakat dan nasional dalam sektor politik, ekonomi, hukum, dan hak asasi manusia termasuk pemerintahan yang baik, akuntabilitas kelembagaan, dan pemberdayaan perempuan.Pemerintahan yang baik meliputi akuntabilitas politisi dan manajer melalui arus informasi kepada masyarakat, meningkatkan kebebasan sipil, pengurangan korupsi, dan peningkatan respon dari sebuah lembaga untuk kebutuhan kesehatan masyarakat dan masalahnya, dan hubungan timbal balik dengan pemberdayaan masyarakat dengan akses informasi yang lebih transparan dan kontrol atas sumber daya. Kebebasan sipil dan partisipasi masyarakat, yang mendukung transparansi, misalnya, telah meningkatnya efektivitas pembangunan, peningkatan pengeluaran di sekolah, dan jasa kesehatan termasuk meningkatnya kehadiran puskesmas. Pemberdayaan perempuan diukur pada tingkat nasional dengan persentase perempuan dalam jabatan politik dan posisi manajemen dan perempuan membagi penghasilannya, pada tingkat rumah tangga itu hal ini diukur dengan kepemilikan tanah, otonomi dan kewenangan dalam pengambilan keputusan, mobilitas dan tingkat kekerasan dalam rumah tangga

Data regional dan nasional, meskipun keduanya perbandingan, pengukuran hasil pemberdayaan harus dilakukan secara hati-hati, Sedangkan unit analisis dalam pemberdayaan intervensi bisa berbagau tingkat (minimal, para peserta dan perubahan organisasi atau kebijakan lokal), kemampuan untuk menciptakan perubahan regional atau nasional, seperti persentase perempuan dalam jabatan politik, tergantung pada tindakan lebih banyak dari intervensi tunggal. Ketergantungan ekslusif pada data nasional dan regional juga dapat menyebabkan kesalahan penafsiran tentang keberhasilan atau kegagalan dari pemberdayaan yang mungkin akan menghadapi struktur birokrasi dan politik. Hasil pemberdayaaninisiatif, harus dinilai pada berbagai tingkatan secara bersamaandari waktu ke waktu untuk gambaran yang akurat.. Hasil kesehatan dan Perkembangannya Jika menghubungkan antarapemberdayaan masyarakat dan psikologis bagi kesehatan telah menjadi lebih sulit.Sebuah studi penting di Detroit, mengidentifikasi rasa bermasyarakat yang lebih besar (prediktor terkuat), kontrol lingkungan yang dirasakan, dan partisipasi lingkungan sebagai prediktor independen terhadap kesehatanyang lebih baik dan berkurangnya symptom depresi. Hanya beberapa penelitian yang secara eksplisit menguji hipotesis bahwa partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan akan menunjukkan manfaat tambahan dalam perawatan kesehatan atau kesehatan. Pada akhir 1980-an, sebuah studi eksperimental pada pasokan air di Togo dan Indonesia termasuk kelompok partisipasi aktif, sebuah kelompok melakukan intervensi di mana sistem air dipasang dilakukan tanpa partisipasi, dan pada kontrol desa menemukan sekitar 25 - 30% anak yang diimunisasi di desa-desa dengan partisipasi aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi masyarakat dalam proyek air berkorelasi dengan peningkatan strategi kesehatan anak. Sebuah studi perbandingan dua orang meminum air daripusat dan sanitasi air minum (satu dengan partisipasi warga aktif dan satu tanpa) terdokumentasibahwai hasil yang lebih baik didapatkan pada desa dengan partisipasi aktif: kualitas air yang lebih baik, tingginya persentase penduduk yang memahami risiko dan beralih ke pasokan air bersih (40% vs 25%), pemantauan yang lebih baik dari fungsi tap dan pemeliharaannya, kebiasaan kesehatan yang lebih baik dalam menggunakan jamban dan penyaringan air minum dan tingkat kepuasannya (75% vs 30%). Di Ghana, program pengendalian schistosomiasis dibandingkan pemberian kemoterapi dengan kondisi tiga desa pendidikan kesehatan: pendekatan aksi partisipatif, pendekatan pasif, dan tidak ada pendidikan kesehatan. Dengan dasar menunjukkan pengetahuan yang terbatas dari penyakit dan pencegahannya di semua desa, setelah intervensi, desa partisipatif lebih sukses dibangun jamban sekolah dan dibersihkan di tepi sungai, meskipun sumur galian tersebut dibangun dengan tangan. Sebuah desain kuasieksperimental di Norwegia dengan intervensi pemberdayaan desa nelayan dan tiga desa kontrol menunjukkan perbaikan dalam faktor risiko kardiovaskular dengan keterlibatan terpadu dari para nelayan dalam berbagai sektor, seperti sekolah dan tempat kerja, sistem perawatan kesehatan dan pemerintah daerah . Bukti dari pemberdayaan intervensi pada subpopulasi yang berbeda untuk mencapai hasil dari pemberdayaan dan kesehatan mencakup pasien dan konsumen perlayanan kesehatan, dan populasi tersebut sangat beresiko terhadap pengucilan sosial dan ketidakberdayaan, yaitu, remaja, orang yang berisiko untuk HIV / AIDS, dan perempuan.

Pasien atau konsumen strategi pemberdayaan Pemberdayaan pasien atau konsumen telah muncul dalam beberapa dekade terakhir sebagai kemitraan proaktif dan strategi perawatan diri pasien untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup diantara sakit kronis. Intervensi Pemberdayaan sering terdiri dari kelompok dukungan, kesempatan pendidikan, pemberdayaan pengasuh , pengambilan keputusan pasien, perubahan dalam pelayanan kesehatan dan upaya advokasi, telah aktif dalam perawatan diabetes dan penyakit kronis lainnya, penyakit paru obstruktif kronik, stadium akhir penyakit ginjal, osteoporosis, cacat, kanker dan gangguan mental.Pengelola pendidikan untuk pasien diabetes telah menunjukkan dampak melalui dua tinjauan sistematis,. sebelas studi pendidikan berbasis kelompok menemukan perbaikan pada kontrol diabetes, pengetahuan dan kebutuhan obat, terkait dengan pemberdayaan diri, keterampilan manajemen diri meningkat dan kepuasan pengobatan. Tujuh puluh dua studi menunjukkan efek jangka pendek dalam manajemen diri, kebiasaan makan dan pengendalian penyakit, dengan pemberdayaan karakteristikseperti pengambilan keputusan pada pasien dan dialog kelompok lebih efektif daripada sesi yang bersifat mendidik Selain pemberdayaan pasien, strategi pemberdayaan keluarga telah meningkatkan efektifitas pengasuh kesehatan, mengatasi keterampilan dan akses dan efektif menggunakan pelayanan kesehatan. Strategi keluarga telah sering digunakandalam kesehatan mental, termasuk mengurangi kecemasan dan depresi dalam merawat anak-anak berpenyakit kronis. Dukungan intervensi kelompok dengan kakek-nenek dan peninjauan secara sistematis terhadap 20 studi dari pelatihan orangtua untuk meningkatkan kesehatan psikososial ibu menunjukkan penurunan depresi, kecemasan dan peningkatan pemberdayaan. Bukti menunjukkan bahwa hasil kesehatan dalam strategi pemberdayaan pasien terlihat pada beberapa jalur: secara langsungdapat dilihat melalui perkembangan pengambilan keputusan individu, manajemen penyakit komplikasi dan perilaku kesehatan yang lebih baik dan secara tidak langsung dapat dilihat melalui dukungan kelompok yang lebih baik, pemberdayaan pengasuh, peningkatan kepuasan antara penyedia kesehatan pasien dan akses yang lebih baik dan penggunaan layanan kesehatan yang efisien, dengan bukti kunungan yang berkurang, pendidikan yang lebih abik dan kesehatan mental lebih baik. Program pemberdayaan kesehatan mental berfokus pada pasien dyang mau membantu, yang meningkatkan dukungan sosial dan kualitas hidup dan dapat menciptakan kebijakan dan perubahan seperti perbaikan pelayanan rekreasi, fasilitas baru,melawan stigma, dan hak-hak konsumen Secara Ssngkatnya, pemberdayaan pasien dan tenaga kesehatan menunjukkan peningkatan manajemen penyakit, penggunaan pelayanan kesehatan dan kesehatan mental. Meskipun tidak semua studi diukur hasil pemberdayaan individu, intervensi dengan karakteristik pemberdayaan, seperti promosi kemitraan pasien dan penguasaan atas mereka kondisi, dan penggunaan sesi pendidikan kelompok dalam memfasilitasi lingkungan yang lebih dan dialog, telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesehatan dan kualitas hidup pada pasien penyakit kronis. Strategi pemberdayaan remaja Strategi pemberdayaan kesehatan remaja, mendorong orang-orang muda sebagai peserta dalam semua aspek desain dan sebagai pendukung bagi norma masyarakat dan perubahan kebijakan yangberkrmbang. Strategi pemberdayaan (berbeda dari pendekatan pengembangan remaja positif) menekankan kesadaran perasaan tidak berdaya dan kekuasaan,

cara partisipasi, dan apakah orang-orang muda percaya bahwa mereka mampu mempengaruhi masalah kesehatan masyarakat dan kebijakannya. Hal ini tidak hanya berdasar kuantitas kehadiran pada kegiatan terstruktur, tapi kualitas dan intensitas keterlibatan aktif yang signifikan, serta keterlibatan peserta sebagai pengambil keputusan dan pendukung perubahan social Bukti menunjukkan jika orang muda diperlibatkan dalam kegiatan organisasi terstruktur yang menghubungkan mereka satu sama lain dan lembaga untuk meningkatkan kesadaran diri dan prestasi sosial, meningkatkan kesehatan mental dan prestasi akademis dan mengurangi putus sekolah, kenakalan dan penyalahgunaan zat. Pemberdayaan komponen, seperti melihat pemuda sebagai suatu sumber daya, melibatkan mereka dalam ikatan kelompok melalui dialog, dan melibatkan mereka dalam pengambil keputusan untuk tindakan sosial mereka, yang telah dibuktikan dalam banyak program seperti:Adolescent Social Action Program, Youth Empowerment Strategi, Youth Link, Youth Empowerment and Support Program, HOPEdanPeruvian youth club project. sebuah pemberdayaan remajadalam pengendalian tembakau di 17 negara bagian Amerika Serikat menemukan bahwa peningkatan pemberdayaan psikologis, partisipasi pemuda dalam perubahan kebijakan dan menyarankan akan pentingnya dukungan masyarakat dan orang. Secara singkat, intervensi pemberdayaan remajayang terkait dalam hasil berbagai pemberdayaan:. Pengembangan diri, ikatan kelompok yang lebih kuat, pembentukan kelompok yang berkelanjutan, peningkatan partisipasi dalam aksi sosial dan perubahan kebijakan.Perubahan hasil pemberdayaan ini berkaitan denganpeningkatan kesehatan dan pendidikan. Pemberdayaan pada orang yang beresiko HIV/AIDS Program pencegahan HIV / AIDS telah semakin beralih ke arah strategi pemberdayaan yang difokuskan pada kelompok berisiko tinggi:. Pekerja seks, pengguna narkoba bentuk suntikan, pria yang berhubungan seks dengan pria yang tidak teridentifikasi homoseksual. penelitian partisipatif, menggunakan pengetahuan lokal dan rekan-rekan dari masyarakat, telah ditunjukkan untuk meningkatkan jangkauan dan menciptakan kepemilikan masyarakat atas suatu program. program seperti proyek pemberdayaant untuk pria gay dan biseksual telah menunjukkan bahwa psikologis pemberdayaan sosial dan ikatan sosial dapat mempengaruhi konteks sosial pada relasi gender. misalnya,Program perempuan imigran Latina di San Francisco mempengaruhi kenyamanan komunikasi, perubahan peran gender dan pengambilan keputusan dan proyek pemberdayaan HIV / AIDS untuk pria gay MeksikoAmerika meningkatkan jumlah penggunaan kondom. Studi penggunaan kondom perempuan telah menunjukkan efektivitas dari lebih dari 24studi di seluruh dunia dalam pemberdayaan psikologi menunjukkan bahwa kemampuan perempuan untuk menegosiasikan tentang seks aman akan menyebabkan kurangnya angka kejadian HIV dan STD. intervensi dari pemberdayaan perempuan dalam konteks reproduksi mungkin lebih efektif daripada pendekatan dalam menyediakan kondom perempuan. Evaluasi dalam program penanggulangan narkoba dua tahun bertujuan untuk membangun kapasitas pemerintah daerah di desa-desa Thailand Utara desa dan menunjukkan keberhasilan dalam pelaksanaan dan penurunan jumlah pengguna narkoba. Namun karena kurangnya keberlanjutan program karena kurangnya pemberdayaan pemimpin desa dalam 6 bulan terakhir menunjukkan kerangka waktu terlalu pendek untuk medorong keberlanjutan, Keberlanjutan juga dievaluasi dalam intervensi Sonogachi yang berumur 12 tahun yang telah

berhasil mengurangi infeksi HIV dan meningkatkan penggunaan kondom pada pekerja seks di Kalkuta. Keberhasilan ini disebabkan model pemberdayaan berkembang, termasuk penggunaan pekerja,kekhawatiran masyarakat dianggap sebagai titik awal proyek, pengembangan kepemimpinan untuk perempuan, dukungan oleh para ahli kesehatan,. dan akhirnya menyerahkan kepemimpinan kepada asosiasi pekerja seks yang baru. Secara singkatnya, strategi pemberdayaan pencegahan HIV / AIDS yang tertuju ketidaksetaraan gender telah membaik dengan meningkatkan penggunaan kondom dan mengurangi tingkat infeksi HIV. Pemberdayaan perempuan Ada banyak penelitian tentang pentingnya pengaruh kontekstual sosial yang berkontribusi terhadap diskriminasi dan pengucilan sosial perempuan. Oleh karena itu, intervensi pemberdayaan pada isu perempuan diperlukan. Peningkatan pendidikan bagi perempuan, termasuk orang dewasa literasi dan pemberdayaan telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan anak dan menurunkan angka kelahiran. Meskipun meningkatkan pendidikan bagi perempuan sangat penting ,namun usaha mikrotelah diidentifikasi sebagai rute yang lebih cepat untuk meningkatkan kesehatan, dan pada hipotesis bahwa wanita dengan pendapatan yang besar akan menghabiskan pendapatan mereka pada keluarga dan kesehatan anak-anak. Namun hal itu tidak cukup untuk meningkatkan persentasi pendapatan keluarga, ini harus disertai dengan peningkatan otonomi perempuan , mobilitas , otoritas pengambilan keputusan dan kekuasaan dalam rumah tangga. Usaha kecil dan strategi pendapatan lainnya juga dapat memberikan beban tambahan pada pekerja perempuan , karena angka pekerja tak berbayar tidaklah menurun. Walaupun sulit untuk mengevaluasi karena bias seleksi dan efek dari kampanye kesehatan nasional , beberapa studi diBangladesh Grameen Bank dan Bangladesh Rural Advancement Comittee ( BRAC ) telah menunjukkan peningkatan pemberdayaan perempuan, dengan pengawasan kesehatan yang lebih baik, perbaikan gizi dan penggunaan kontrasepsi, dan meningkatkan imunisasi dan menurunkan angka kematian anak.pada tahap yang lebih rendah mafaat ini juga dirasakan oleh wanita yang tidak partisipasi di desa-desa yang memberikan kesempatan kredit mikro , hal ini menunjukkan pentingnya norma-norma masyarakat dalam meningkatkan pemberdayaan wanita dan kesehatan keluarga. Sebuah meta - analisis pada proyek pemberdayaan 40 wanita menunjukkan berbagai perbaikan kualitas hidup , termasuk meningkatnya permintaan perempuan advokasi dan kekuatan organisasi , peningkatan pelayanan, dan perubahan kebijakan dan pemerintahan, dan beberapa organisasi menunjukkan kondisi ekonomi berubah untuk perempuan. Evaluasi dari empat tahun lembaga LSMuntuk mengurangi angka kematian ibu menunjukkan perkembangan komunitas dalam rencana darurat dari 80% desa yang berpartisipasi, peningkatan sekitar lima kali lipat dalam rencana perempuan untuk menunda kehamilan dan kesadaran akan tanda bahaya, partisipasi masyarakat yang lebih besar dan pembentukan petugas kesehatan yang baru. Dengan harapan penurunan angka kematian ibu dan morbiditas sebagai partisipasi lanjutan. upaya Terpadu yang termasuk kesehatan reproduksi, keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, dengan kegiatan yang menghasilkan pendapatan, dan perawatan kesehatan telah meningkatkan pelaksanaan proyek di seluruh desa. Sebuah program gizi anak terpadu dalam pemberdayaan perempuan untuk berbagi informasi, dan belajar pemecahan masalah dan keterampilan perawatan anak di lingkungan yang baik, asupan makanan anak dan mengurangi gizi buruk.

Beberapa studi telah meneliti dampak dari kepemimpinan politik perempuan terhadap kehidupan perempuan. Sebuah lembaga konstitusi nasional di India memberikan hak kepada perempuan untuk dipilih dalam dewan desa, mengakibatkan sembilan desa memilih perempuan. Hasil pada tiga desa selama empat tahun kemudian menunjukkan tindakan kolektif oleh laki-laki dan perempuan untuk meningkatkan bahan bakar, air dan ternak di rumah tangga. Hasil dari meningkatan mobilitas perempuan dan pengambilan keputusan, penutupan tempat minuman keras (emngurangi angka pemukulan istri). dan lebih banyak anak perempuan yang bersekolah Sebuah penelitian terhadap pemberdayaan petani perempuan menunjukkan peningkatan partisipasi dalam manajemen, keputusan rumah tangga, efisiensi produksi susu, dana rumah tangga, dan keberhasilan kampanye anti-alkohol. Secara singkatnya, intervensi yang telah paling terintegrasi dengan ekonomi, pendidikan, dan / ataupun sektor politik lebih mengasilkan pemberdayaan psikilogis, otonomi dan otoritas, dan mempengaruhi berbagai hasil dalam kesehatan. Pemberdayaan melalui seksi-seksi organisasi dan usaha koalisi Strategi untuk pemberdayaan intervensipada suatu populasi tidak termasuk populasi yang meningkatpada organisas lintas sektoral dan koalisi. Upaya antar-organisasi telah mendokumentasikan hasil kesehatan yang cenderung memiliki fokus kesehatan yang sangat spesifik dan telah dilakukan tindakan langsung untuk mengatasi masalah. Contoh: kondisi kesehatan dan keselamatan bagi pekerja hotel, kondisi rumah , bahaya lingkungan, tingkat imunisasi, angka kematian bayi; kesenjangan pada perawatan diabetesdan keamanan lingkungan . secara internasional, intervensi telah menggunakan strategi mobilisasi masyarakat untuk meningkatkan efisiensi dan pemerataan pelayanan, mengurangi hambatan kelembagaan pemerintah, meningkatkan partisipasi dalam pemerintah daerah, memperkuat asosiasi masyarakat sipil dan membuat kebijakan publik yang sehatsehingga terjadi peningkatan kesehatan. Beberapa upaya ini termasuk kampanye rabun senja dan diperkuat sistem kesehatan kabupaten, yang menyebabkan peningkatan kesehatan ibu-anak. Diskusi dan kesimpulan Dari berbagai literatur jelas bahwa strategi pemberdayaan menjanjikan dalam kemampuan mereka untuk menghasilkan dampak pemberdayaan dan kesehatan. Literatur menunjukkan isi dari strategi pemberdayaan dan hasilnya, secara psikologis, tingkat organisasi dan masyarakat, dan seluruh populasi, menunjukkan hasil yang berbeda untuk tiap masalah dan konteks sosial. Pada beberapa artikel yang menerapkan desain komparatif untuk mendokumentasikan nilai tambah partisipasi dan proses pemberdayaan telah muncul sebagai strategi kesehatan masyarakat yang layak. kemampuan untuk mempertahankan dan memperluas dampak tersebut melampaui konteks lokal merupakan hal yang penting. Adanya program-program kependudukan berbasis lokal yang jelas atau spesifik untuk mengatasi kekuatan politik, sosial ekonomi atau institusional untuk mempertahankan ketidakadilan. Strategi pemberdayaan mungkin lebih berhasil jika terintegrasi dalam strategi makroekonomi dan kebijakan yang bertujuan menciptakan keadilan. Misalnya, penurunan angka kematian anak di Bangladesh menggambarkan pentingnya integrasi nasional, termasuk kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, pemberdayaan perempuan dan peningkatan pendapatan, kampanye kesehatan ibu dan anak serta ketergantungan pada program LSM yang memberikan kesempatan untuk pengambilan keputusan setempat dan keterlibatannya. studi kasus menunjukkan bahwa hubungan antara semua elemen (strategi

anti-kemiskinan, kolaborasi LSM-pemerintah, pemberdayaan dan pembangunan partisipatif dan program kesehatan aktif) yang mungkin paling efektif untuk meningkatkan kesehatan dan pembangunan. Sebuah studi terhadap perempuan dalam jabatan politik memberikan bukti yang mendukung interaksi dengan kebijakan legislatif nasional. misalnya, wewenang untuk memilih perempuan sebagai dewan desa, hal iniakan meningkatan partisipasi setempat dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak perempuan dan rumah tangga mereka Berdasarkan bukti-bukti dan informasi lainnya, strategi pemberdayaan menjanjikan untuk bekerja dengan populasi yang dikucilkan. Dengan proses partisipatif berdasar pemberdayaan, partisipasi saja tidak cukup jika strategi tidak juga membangun kapasitas untuk menantang institiusi yang tidak respontif dan memperbaiki ketidakseimbangan kekuasaan. Kunci utama dari penulisan ini adalah bahwa pemberdayaan merupakan strategi yang kompleks yang berada dalam lingkungan yang kompleks. Strategi pemberdayaan yang efektif tergantung pada banyaknya badan dan kepemimpinan yang melibatkan orang-orang. Tindakan berikutnya seharusnya mempertimbangkan hal berikut: 1. Integritas efektif pada strategi pemberdayaan ditunjukkan dalam strategi promosi kesehatan seperti: a. meningkatkan keterampilan warga, akses terhadap informasi dan sumber daya, b. meningkatkan kesadaran kritis dengan menggunakan kelompok kecil dan membangun lingkungan yang mendukung dan rasa bermasyarakat c. mendorong aksi masyarakat melalui keterlibatan kolektif dalam pengambilan keputusan dan partisipasi dalam semua tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, penggunaan pemimpin, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan kapasitas organisasi dan koalisi d. meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tindakan organisasi organisasi dan antarorganisasi, pengalihan wewenang pengambilan keputusan kepada peserta yang melakukan intervensi dan menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintah dan lembaga-lembaga lainmya e. dan setelah anggota masyarakat dapat menentukan dan bertindak atas kebutuhan masyarakat, termasuk sebagai konsumen kesehatan 2. berdasar pada strategi telah tercatat berhasil bagi populasi yang terisolasi (misalnya remaja, mereka yang berisiko untuk HIV / AIDS, perempuan dan miskin), dan kemitraan pendukung dan koalisi yang berlaku dengan mereka (strategi partisipasi yang mendorong otonomi dan otoritas pengambilan keputusan , rasa bermsyarakat dan ikatan sosial, pemberdayaan psikologis dan tindakan yang mengarah pada perubahan dalam keadaan lokal) 3. berdasar pada pasien dan strategi tenaga kesehatan yang sukses terhadap pelayanan kesehatan yang membuat penderita dan keluarganya sebagai sumber dalam meningkatkan kesehatan mereka; 4. memperkuat hubungan antara tiga pemberdayaan yakni: partisipasi, pemberdayaan psikologis, dan rasa bermasyarakat yang berdasar pada rasa bermasyarakat dan budaya setempat yang telah ada;

5. berdasar pada penelitian yang menggunakan metode campuran dan evaluasi desain komparatif: desain eksperimental dapat digunakan untuk intervensi pada populasi tertentu, namun inisiatif pemberdayaan yang luas memerlukan berbagai metodologi yang berdasar pada konteks sosial-politik, dan beberapa efek yang dapat diketahui dari interaksi antara psikologis, organisasi dan masyarakat; 6. berdasar pada desain penelitian yang menguji hipotesis yang menambahkan strategi pemberdayaan partisipatif untuk meningkatkan kesehatan: hal yang penting bagi para pembuat kebijakan untuk memahami bahwa perubahan dari hasil pemberdayaan, seperti pemberdayaan psikologi, lembaga akuntabilitas atau kebijakan masyarakat, dapat menjadi bukti yang cukup atas keberhasilan program bahkan jika peningkatan kesehatan belum terjadi, terutama pada tingkat daerah ataupun nasional; 7. membantu dalam penyelesaian alat pengukuran yang berbasis pemberdayaan: alat yang bersifat universal, yang mungkin belum cukup dan memerlukan indikator berdasar pada budaya lokal, bahasa, di samping penggunaan metode kualitatif untuk menilai fasilitator dan hambatan; 8. mendorong pelatihan ahli kesehatan, penyedia layanan, pembuat kebijakan dan pemimpin masyarakat pada strategi pemberdayaan masyarakat dan penelitian dalam partisipasi dan evaluasinya, termasuk pengambilan keputusan, prinsip-prinsip etika, dinamika kekuasaan, keterampilan antarorganisasi dan dukungan bagi partisipasi masyarakat otentik; 9. mendukung intervensi pada berbagai tingkat dalam pemberdayaan masyarakat dengan kebijakan nasional dan daerah untuk meningkatkan perekonomian, politik dan hak asasi manusia supaya memiliki efek yang lebih besar dalam mengurangi kesenjangan kesehatan dan pengucilan sosial.

You might also like