You are on page 1of 20

ASAM BASA DAN SISTEM BUFFER

REAKSI BIOKIMIA BERLANGSUNG DALAM

SUATU LARUTAN DENGAN PH TERTENTU. UMUMNYA TERJADI DALAM SUASANA MENDEKATI NETRAL / PH MENDEKATI 7 DIPERTAHANKAN OLEH SITEM BUFFERR

ASAM DAN BASA


Asam adalah setiap zat yang dapat melepaskan

ion H (donor proton) Basa adalah zat penerima proton (ion H) Asam dalam larutannya akan terurai menjadi proton dan basa konjugasinya HK+ H + + K+ (asam kuat) HL+ H+ + L+ (asam lemah)

ASAM DAN BASA

Basa dalam larutan akan terurai menjadi ion

hidroksida dan asam konjugasinya. BOH+ B+ + OH+ (basa kuat) LOH+ L+ + OH+ (basa lemah)

SISTEM BUFFER
Merupakan larutan yang terbentuk dari hasil

pencampuran asam lemah atau basa lemah dengan garamnya. Kapasitas buffer menyatakan kemampuan maksimum sistem buffer untuk mempertahankan pH. Fungsi sistem buffer merupakan bagian dari mekanisme homeostastis tubuh untuk menjaga pH

SISTEM BUFFER DARAH


pH normal darah 7,35 7,45

pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35

disebut asidosis Buffer yang terdapat dalam darah : 1. Buffer bikarbonat 2. Buffer fosfat 3. Buffer protein 4. Buffer hemoglobin.

1. Buffer Bikarbonat dan karbonat


Bekerja efektif sampai pH 7.4 Sangat baik pada penambahan asam HCO3- / H2CO3

2. Buffer Fosfat

Bekerja efektif pada penambahan

asam Kosentrasi relatif rendah Kurang berperan dalam plasma HPO42- / H2PO4-

3. Buffer Protein
Asam lemah : Asam glutamat, asam

aspartat Basa lemah : lysin, arginin, histidin Kurang berperan

4. Buffer hemoglobin
Bentuk hemoglobon yang berperan

membentuk sistem bufer a. Oksihemoglobin ( HHbO2) b. Deoksihemoglobin (HHb)

ASIDOSIS
Asidosis menekan aktivitas mental, jika asidosis

berlebihan ( pH dibawah 7,4 ) akan menyebabkan disorentasi, koma dan kematian.

Yang paling penting adalah buffer ekstraseluler HCO 3 - / CO 2 sistem, dijelaskan oleh persamaan:

Asidosis respiratorik.
Terjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui

pengeluaran sedikit CO2 oleh paru-paru. Peningkatan dalam pCO2 arteri dan asam karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen dalam darah. Asidosis respiratorik dapat bersifat akut dan kronis. Penyebabnya: pneumonia, emfisema, obstrusi kronis saluaran pernafasan,stroke atau trauma dan Obat-obatan yang dapat menekan sistem pernafasan seperti barbiturat,narkotika dan sedatif

Asidosis respiratorik.
Faktor kompensator

- Saat CO2 berakumulasi, peningkatan frekuensi pernafasan respiratorik (hiperventilasi) ketika istirahat untuk mengeluarkan CO2 dari tubuh - Ginjal mengkompensasi peningkatan kadar asam dengan mengekskresi lebih banyak ion hidrogen untuk mengembalikan pH darah mendekati tingkat yang normal gagal, akan terjadi gejala-gejala depresi sistem saraf pusat

Jika penyesuaian respiratorik dan ginjal terhadap pH

Asidosis Metabolik.
Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara

normal tidak dikeluarkan pada kecepatan yang normal atau basa bikarbonat hilang dari tubuh Penyebab: Paling umum terjadi akibat ketoasidosis karena DM atau kelaparan, akumulasi peningkatan asam laktat akibat aktivitas otot rangka yang berlebihan seperti konvolusi atau penyakit ginjal. Diare berat dan berkepanjangan disertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabakan asidosis

Asidosis Metabolik.
Faktor kompensator.

Hiperventilasi sebagai respon terhadap stimulasi saraf adalah tanda klinis asidosis metabolik. Bersamaan dengan kompensasi ginjal, peningkatan frekuensi respiratorik dapat mengembalikan pH darah mendekati tingkat normalnya. Asidosis yang tidak terkompensasi akan menyebabkan depresi SSP dan mengakibatkan disorentasi, koma dan kematian.

ALKALOSIS
Alkalosis meningkatkan overeksitabilitas SSP.

Jika berat alkalosis dapat menyebabakan kontraksi otot tetanik,konvulsi dan kematian akibat tetani otot respiratorik

Alkalosis Respiratorik.
Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-

paru dan ada penurunaan kadarnya dalam darah o Penyebab. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernafasan, akibat hipoksia karena tekanan udara yang rendah didataran tinggi atau akibat anemia berat

Alkalosis Respiratorik.
Faktor kompensator:

Jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan gejalanya dapat diredakan melalui pengisapan kembali CO2 yang sudah di keluarkan. Ginjal mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion bikarbonat dan menahan ion hidrogen.

Alkalosis Metabolik.
Suatu kondisi kelebihan bikarbonat, terjadi jika ada

pengeluaran berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan ion bikarbonat dalam cairan tubuh. Penyebab. Muntah yang berkepanjangan (pengeluaran asam klorida lambung), disfungsi ginjal, pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan hipokalemia dan penipisan volume CES atau pemakaian antasid yang berlebihan.

Alkalosis Metabolik.
Faktor kompensator

Kompensasi respiratorik penurunan ventilasi pulmonar dan mengakibatkan peningkatan pCO2 dan asam karbonat Kompensasi ginjal melibatkan sedikit ekskresi ion amonium, lebih banyak ekskresi ion natrium dan kalium, berkurangnya cadangan ion bikarbonat dan lebih banyak ekskresi bikarbonat

You might also like