You are on page 1of 39

Struktur Beton I - LENTUR

BAB III. ANALISIS PENAMPANG YANG MENERIMA BEBAN LENTUR

3.1

UMUM

Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik berup a beban gravitasi (berarah ver tikal) maupun beban-beban lain seper ti beban angin, beban gempa ( dapat berarah horisontal), menyebabkan adanya lentur dan

defor masi pada elemen struktur. Lentur pada balok merupakan akibat dari adanya regangan yang ti mbul karena beban luar tersebut. Apabila beban bertambah, maka pada balok terjadi defor masi yang mengakibatkan timbulnya retak lentur disepanjang ben tang balok. Bila bebannya ber tambah, pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan pada elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen. Oleh karena itu, perencana struktur harus mendes ain penampang sedemikian sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban kerja, dan masih mempunyai keamanan yang cukup dan kekuatan cadangan untuk menahan beban dan tegangan tanpa mengalami keruntuhan. Didalam bab ini akan dibahas analisis dan des ain penampang persegi yang menahan lentur, sedangkan faktor-faktor lain seperti lendutan, lebar retak, panjang penyaluran tulangan, akan dibahas pada bab tersendiri.

3.2

BLOK TEGANGAN EKUIVALEN

Distribusi tegangan tekan yang terjadi pada penampang mempunyai bentuk parabola s eperti diperl ihatkan pada Gambar 3.1.c.

17

Struktur Beton I - LENTUR


GAMB AR BLOK TEGANGAN EKIVALEN

18

Struktur Beton I - LENTUR


Untuk menghitung volume blok tegangan tekan yang berbentuk parabola bukanlah suatu hal yang mudah, olah karena itu Whitney mengusulkan agar digunakan blok tegangan ekuivalen yang dapa t digunakan untuk menghitung gaya tekan. Blok tegangan ekuivalen ini mempunyai tinggi a dan tegangan tekan rata rata sebesar 0,85 f c seper ti terlihat pada Gambar 3. 1.d, bes arnya a = F 1 c yang ditentukan dengan mengg unakan koefisien F1 sedemikian rupa s ehingga luas luas blok segiempat ekuivalen kurang lebih sama dengan blok tegangan yang berbentuk parabola. Whitney menentukan bahwa F1 = 0,85 untuk beton dengan f c 30
' '

MPa, dan diredusir dengan 0,008 untuk setoiap kelebihan 1 MPa, tetapi F1 tidak boleh diambil kurang dari 0,65. Dengan menggunakan semua asumsi diatas, maka dapat dihitung : C = 0,85. f c .a.b ............................................................................. (3.1) T = As . f y ....................................................................................... (3.2) Keterangan : C = gaya tekan beton, yaitu volume blok tekan pada atau dekat keadaan batas, yaitu bila gaya tarik tewlah leleh. T = gaya tarik baja tulangan
'

Dengan prinsip kesetimbangan, C = T, maka : 0,85. f c .a.b = Sehingga :


'

. f y ...................................................................... (3.3)

a=

. fy

0,85 f c . b

................................................................................. (3.4)

19

Struktur Beton I - LENTUR


Momen tahanan penampang, yaitu kekuatan nominal Mn dapat ditulis sebagai : a M n ! As . f y (d  ) .......................................................................... (3.5) 2 Atau a ' M n ! 0,85 . f c . a . b . ( d  ) ................................................................ (3.6) 2 Pemisalan-pemisalan yang diambil dalam perencanaan penampang

disimpulkan sebagai berikut : a. bidang rata tetap rata setelah didefor masi b. kekuatan tarik beton (polos) diabaikan c. terjaminnya kompatobilitas regangan antara baja dan beton ber tulang. d. Regangan tekan maksi mum beton didalam lentur I cu = 0,003 (PB 89) atau 0,0035 (PBI 71) dan didalam aksial tekan 0,002 e. Ketinggian blok tegangan tekan ekuivalen a diambil sebes ar daerah tekan. f. Untuk menjamin perilaku yang daktail, maka jumlah tul angan tarik dibatasi. F1 kali

3.3

KEADAAN REGANGAN B ERIMB ANG

Suatu definisi yang sangat berguna didalam metode kekuatan adalah yang dinamakan keadaan regangan berimbang. Yang di maksud dengan regangan beri mbang adalah keadaan dimana serat tekan ekstrim dan tulangn t arik sevara bers amaan mencapai masing-masing regangan I cu dan I y . Keadaan ini diperlihatkan pada Gambar 3.2

20

Struktur Beton I - LENTUR


I cu

0,85 f c ab

Cb

cb d

Asb

Is ! I y

Tb= Asb . f y

b
Gambar 3.2. Keadaan Regangan Beri mbang

Untuk keadaan berimbang, secara geom etris diperoleh : cb I cu = = I cu  I y d Dimana

0,003 0,003  fy Es

600 ......................................... (3.7) 600  f y

= 200.000 MPa dan I cu = 0,003

Gaya-gaya dalam pada pers amaan (3.1) dan persamaa n(3.2) menjadi :

Cb = 0,85 . f c . a b . b = 0,85 . f c .F 1 . a b . b ............................................. (3.8) Tb =

'

'

sb

. f y ................................................................................... (3.9)

Keterangan : A V b = sb .................................................................................... (3.10) b.d Dengan menggunakan (3.7), di peroleh :


' 600 0,85 . f c F1 Vb = 600  f fy y

b dan b , dan dengan mengingat persamaan


.......................................................... (3.11)

Tulangan yang diberikan oleh per samaan (3.11) dinamakan tulangan didalam keadaan berimbang. Penampang yang tulangan tariknya lebih besar dari per samaan (3.11) disebut sebagai bertulangan kuat. Didalam

21

Struktur Beton I - LENTUR


keadaan ini keruntuhan balok akan terjadi dengan tiba -tiba, tanpa diser tai dengan lendutan/defor masi yang berfungsi sebagai aba -aba terhadap keruntuhan. Sebaliknya, penampang yang ber tulangan lebih kecil dari (3.11) disebut sebagai bertulangan lemah, yang mempunyai daktilitas tinggi

(defor masi plastis sebelum runtuh). Oleh karena tulangan yang diberikan oleh pers amaan (3.11) relatif tinggi, maka untuk menjamin pola

keruntuhan yang daktail, tulangan tarik dibatasi sehingga tidak boleh lebih besar dari 0,75 kali tulangan pada keadaan berimbang . V maks e 0,75 V b ............................................................................... (3.12) Untuk komponen balok yang menahan beban gempa, jumlah tulangan V disyaratkan tidak melebihi 0,5 V b , sehingga dapat dijamin daktilitas yang lebih tinggi. Pada PB-89, juga menuliskan tulangan minimum untuk balok, sebes ar : V min = 1,4 .................................................................................... (3.13) fy

Dimana f y dinyatakan dalam MPa, hal ini sesuai untuk memperhitungkan adanya tegangan-tegangan akibat susut, rangkak dan perubahan

temperatur, sedangkan V min untuk pelat akan dijelaskan kemudian.

3.4

ANALISIS

DAN

PERENCANAAN

PENAMPANG

PERSEGI

BERTULANGAN TUNGGAL Dua istilah yang sering dipakai didalam bab ini yaitu analisis dan perencanaan, yang mempunyai ar ti lain sebagai berikut : AnalIsis penampang, ber tujuan untuk mengetahui kapasitas penampang (kekuatan nominal), dengan demikian harus diberikan data mengenai dimensi penampang beton dan tulangannya. Perencanaan penampang

22

Struktur Beton I - LENTUR


adalah sebaliknya yaitu untuk mengetahui dimensi penampang beton bes erta tulangannya, dengan demikia n harus diberikan dat a gaya-gaya dalam (Mu) yang timbul. Di dalam praktek, di mensi beton biasanya sudah ditentukan terlebih dahulu, sehingga didalam perencanaan penampang tinggal mencari luas tulangannya. Dari persamaan (3.2) sampai persamaan (3.6) di muka, analisis penampang per segi ber tulangan tung gal dapat ditulis dalam bagan alir, seperti diperlihatkan didalam Gambar 3.3. Untuk perencanaan atau pemeriksaan penampang, tentunya lebih disukai menggunakan rumus rumus yang telah terorganisir ( dan sederhana) Dari pers amaan (3.1) dan (3.2) diperoleh : fy . d ...................................................................... (3.14) a = V . 0,85 f ' c Dimana : V !

As

b .d

. Dengan menggunakan persamaan (3.14) kedalam

persamaan (3.5) diperoleh : M n ! V . b . d 2 . f y (1  1 V . m ) ......................................................... (3.15) 2 Dimana : m! fy 0,85 f c


'

................................................................................... (3.16)

Disini didefinisikan sua tu koefisien lawan Rn yang diberikan oleh : Rn =

Mn = V . f y (1  1 V . m ) ................................................... (3.17) 2 b.d 2

Perhatikan bahwa

hanya tergantung dari pada V , f y dan f c . Untuk b

'

dan d yang diketahui, maka V dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


V!

2 m Rn 1 ) ................................................................. (3.18) (1  1  m fy

Secara rinci prosedur peencanaan balok persegi ber tulangan tunggal diberikan pada Gambar 3.4

23

Struktur Beton I - LENTUR


Mulai
'

Diberikan : b , d , As , f c , f y Dia mbil E s ! 200000 MPa

V!

As b.d 1,4 fy

V min !

Tidak

V u V min

Ya

As terlalu kecil
F1 = 0,85 untuk f c 30 MPa
'

0,85 f c Vb ! . F1 fy

'

600 600  f y

F1 = 0,85 0,008 ( f c - 30)

'

Untuk 30 < f c < 55 MPa


F1 = 0,65, untuk f c u 55 MPa
'

'

V e 0,75 V b

Ya

Tidak Pena mpang diperbesar a! As . f y 0,85 f c . b


'

a M n ! As . f y ( d  ) 2

Selesai
Gambar 3.3 . Bagan Alir Analisis Balok Segiempat Ber tulangan Tunggal

24

Struktur Beton I - LENTUR


Mulai

Diberikan : b , d ,

d ' , Mu , J , f c , f y

'

Hitung :

Mn = Vb

Mu J
'

0,85 f c . F1 = fy

600 600  f y

V max = 0,75 V b fy m = ' 0,85 f c Mn n = b.d 2 V


=

1 m

2m. n 1  1  fy

V min =

1,4 fy
V e V max
Tentukan agar tulangan tekan leleh

V e V max

1 d . F1 . ' m d
Tulangan minimum : As = V min . b . d Hitung :

600 600  f y

Tulangan : As = V . b . d

= (V  V

'

) m. d
'

M n1 ! ( V  V ) . b . d . f y . ( d  a ) 2 M n 2 ! M n  M n1 V' = V
Pilih tulangan Tulangan : As = V . b . d

M n2 b d f y (d  d ' )
'

= (V  V

)  V'

Selesai

As = V ' . b . d Gambar 3.4. Bagan Alir Perencanaan


25

'

Struktur Beton I - LENTUR


Contoh s oal : 1. Penampang pers egi seperti tergambar diatas, analisis dan h itung Mn

b h d h fc fy b As

= 400 mm = 800 mm = 740 mm


'

= 25 MPa = 400 MPa = 6 D 25 = 2945 mm 2

Penyelesaian : V V min = As 2945 = = 0,0143 b.d 400 . 740

1,4 1,4 = = 0,0035 fy 400

V > V min , ok!

Vb

0,85 f c . F1 = fy
=

'

600 600  f y

600 0,85 . 25 . 0,85 400 600  400

= 0,027 V max = 0,75 V b = 0,75 . 0,027 = 0,02 V min < V < V max ; ok! As . f y 0,85 f c . b
'

2945 . 400 = 138,6 mm 0,85 . 25 . 400

26

Struktur Beton I - LENTUR


Mn a = As . f y ( d  ) 2 = 2945 . 400 (740 = 790084600 Nmm = 790,0846 . 10 6 = 790,0846 KNm 2. Rencanakan penulangan jika : a. Mu = 5 tonm b. Mu = 45 tonm c. Mu = 120 tonm Dengan data-data sebagai berikut: b = 400 mm f y = 400 MPa d = 720 mm Penyelesaian : a. Mu = 5 tm = 50 kNm = 50.10 6 Nmm Mn = Vb Mu 50.10 6 = = 62,5.10 6 Nmm J 0,8
' 600 0,85 . 25 600 0,85 f c F1 . . 0,45 . = = 0,027 fy 6 00 f  6 00  4 00 4 00 y

138,6 ) 2

d'
J

= 60 mm = 0,8

fc

'

= 25 MPa = 800 mm

V max = 0,75 V b = 0,75 . 0,027 = 0,020

fy 0,85 f c Mn bd2
'

400 = 18,823 0,85 . 25

Rn =

62,5.10 6 = 0,3014 400 . (720 ) 2

27

Struktur Beton I - LENTUR


= 1 m 2 m Rn 1 1  1  = fy 18,823 2 .18,823 . 0,3014 1  1  400

= 0,00076

V min !

1,4 1,4 = = 0,0035 400 fy

V V

= 0,00076 < V max = 0,02 ( dipakai tulangan tunggal) = 0,00076 < V min = 0,0035 (dipakai tulangan minimum) = V min b . d = 0,0035 . 400 . 720 = 1008 mm 2

As

Dipakai : Tulangan tarik 3 D 22 = 3 ( 1 T ( 22) 2 ) = 1140 mm2 > 1008 mm2 4 ok! b. Mu = 45 tm = 450 kNm = 450.10 6 Nmm Mn = Vb Mu 450 .10 6 = = 562,5.10 6 Nmm J 0,8
' 600 0,85 . 25 600 0,85 f c F1 . . 0,45 . = = 0,027 fy 6 00 f  6 00  4 00 4 00 y

V max = 0,75 V b = 0,75 . 0,027 = 0,020 m =

fy 0,85 f c
Mn bd2 1 m
'

400 = 18,823 0,85 . 25

Rn =

562,5.10 6 = 2,713 400 . (720 ) 2 2 .18,823 . 2,713 1  1  400

1 2 m Rn 1  1  = 18,823 fy

= 0,0073

28

Struktur Beton I - LENTUR


V min ! V V As 1,4 1, 4 = = 0,0035 fy 400

= 0,00076 < V max = 0,02 ( dipakai tulangan tunggal) = 0,0073 > V min = 0,0035 (dipakai V ) = V . b . d = 0,0073 . 400 . 720 = 2102 mm 2

Dipakai : Tulangan tarik 6 D 22 = 6 ( 1 T ( 22) 2 ) 4 =2280 mm2 > 2102 mm 2 ok!

c. Mu = 120 tm = 1200 kNm = 1200.10 6 Nmm

Mn =
Vb

Mu 1200.10 6 = = 1500.10 6 Nmm J 0,8


' 600 0,85 . 25 600 0,85 f c . 0,45 . F1 . = = 0,027 6 00  4 00 4 00 fy 6 00 f  y

V max = 0,75 V b = 0,75 . 0,027 = 0,020

fy 0,85 f c
'

400 = 18,823 0,85 . 25

Rn =

Mn 1500 .10 6 = = 7,234 bd 2 400 . (720 ) 2


1 m 2 m Rn 1  1  fy =

1 18,823

2 .18,823 . 7,234 1  1  = 4 00

0,023 V = 0,023 > V max = 0,020 ; maka dipakai tulangan rangkap

Tentukan agar tulangan tekan leleh : =

1 d' F1 . m d

600 600  f y

60 600 1 = . 0,85 . = 0,0113 720 18,823 600  400

29

Struktur Beton I - LENTUR


Ditentukan : V - V ' = 0,015 > 0,0113 ; tulangan tekan leleh V - V ' = 0,015 < 0,20 ; syarat underreinforced = ( V  V ' ) m . d = 0,015 . 18,823 . 720 = 203 mm

M n1 = ( V  V 1 ) . b . d . f y . ( d  a ) 2
= 0,015 . 400. 720 . 400 ( 720  203 ) 2 = 431,232.10 6 Nmm

M n1 = M n  M n1
= 1500.10 6 1068,768.10 6 = 431,232.10 6 Nmm V' V = M n2 431, 232.10 6 = = 0,00566 300 . 720 . 400 . (720  60) b . d . f y . (d  d ' )

= ( V  V ' ) .  V ' = 0,015 + 0,00566 = 0,02066 = V . b . d = 0,02066 . 400 . 720 = 5950,08 mm 2


'

As
As

= V ' . b . d = 0,00566 . 400 . 720 = 1630,08 mm 2

Dipakai : Tulangan tarik 10 D 28 = 10 ( 1 T ( 28) 2 ) 4 = 6150 mm2 > 5950,08 mm 2 ok! Tulangan tekan 3 D 28 = 3 ( 1 T ( 28) 2 ) 4 = 1845 mm2 > 1630,08 mm 2 ok!

30

Struktur Beton I - LENTUR


3.5 ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI

BERTULANGAN RANGKAP Ada beberapa perti mbangan yang mendorong penggunaan tulangan rangkap. Yang paling utama adalah aspek defor masi jangka

panjang/fungsi waktu, seper ti rangkak (creep) dan susut (shrinkage). Adapun kehadiran tulangan tekan disini berfungsi untuk membebas kan beton dari tekanan yang menerus. Alas an lain adalah kemungkinan dari momen luar yang arahnya bolak-balik (misalnya akibat gaya gempa). Alas an yang lazi m adalah, bah wa dengan terbatasnya tinggi balok (alasan arsitektural), maka dibutuhkan tulangan tekan didalam menambah kapasitas momen. Alasan ini sekalipun sering dianut orang s ecara umum, sebenarnya merupakan alas an yang kurang baik. Per tama, penambahan kapasitas penampang dengan penambahan tulangan tekan, tidaklah sebanding dengan jumlah tulangan tekan yang ditambahkan. Kedua, aspek kelayanan yang berkenaan dengan l endutan barangkali akan menjadi problem, sebab balok yang rendah akan cenderung

membutuhkan tulangan ge s er yang besar, sehingga akan sulit untuk menempatkan tulangan. Didalam analisis dan perencanaan, diambil prosedur yang sedikit lain dengan tulangan tunggal. Tulangan tarik dianggap terdiri dari dua bagian sebagai m ana di tunjukkan dalam Gambar 3.5 . Bagian pertama, adalah ba gian yang ber tulang tunggal dengan luas tulangan tariknya As1 ! ( As  As ) , termasuk juga balok segi empa t
'

ekuivalen seper ti dibahas dalam pasal 3.2, sehingga membentuk kopel T s1 dan C c. Bagian kedua, adalah tulangan tarik dan tul anagn tekan yang luasnya sama, yai tu A s2 = As = (As As1), sehingga membentuk kopel T s2 dan Cs .

31

Struktur Beton I - LENTUR


Dengan menjumlahkan momen untuk bagian per tama dan kedua terhadap tulangan tarik, diperoleh : M n = M n1  M n 2 .......................................................................... (3.19)
' M n1 = ( As  As ) f y ( d  a ) 2

Dimana : a =

( As  As ) f y 0,85 f c b
' '

'

M n 2 ! As f y ( d  d ' ) Adapun bagan alir anal isis tulangan rangkap diberikan pada Gambar 3.6.

32

Struktur Beton I - LENTUR


Gambar 3.5

33

Struktur Beton I - LENTUR


Mulai Diberikan : b , d , d ' , As , As , f c , f y
' '

V!

As b.d

V' !

As b.d

'

V min !

1,4 fy

Tidak

V u V min

Ya

A s terlalu kecil

V  V min u

0,85 F 1 . f c . d ' f y .d

'

600 600  f y

' 0,85 F1 . f c . d ' ' f s = 600 1  (V  V ' ) f y . d

fy

Tulangan teka n leleh, f s ! f y

'

Vb =

' 600 0,85 f c F1 . fy 600  f y

Tidak

V e 0,75 V b 

V ' . fs fy

'

Ya

Pena mpang tidak kuat, ukuran diperbesar

a =

As . f y  As . f s 0,85 f c . b
' ' '

'

'

M n = ( As f y  As f s ) ( d  a )  As f s ( d  d ' ) 2 Mu e J M n
' '

Selesai
Gambar 3.6 Bagan Alir Analisis Tulangan Rangkap

34

Struktur Beton I - LENTUR


Contoh soal analisis balok ber tulangan rangkap :

d'
As
'

= 400 mm = 800 mm = 720 mm = 60 mm


'

h
d

d d'

h As b

fc fy

= 25 MPa = 400 MPa

Hitung Mn, jika : 1. Tulangan As = 5735,8 mm 2 ; As = 1419,4 mm 2


'

2. Tulangan As = 5735,8 mm2 ; As = 3277,4 mm 2


'

Penyelesaian s oal No.1: As 5735,8 = = 0,0199 b.d ( 400 . 720)

As
'

= 5735,8 mm 2 p V ! = 1419,4 mm 2 p V !
'

As

As 1419 ,4 = = 0,00493 b.d ( 400 . 720)

As1

= As - As = 5735,8 1419,4 = 4316,4 mm 2

V  V ' = 0,01991 0,00493 = 0,01498 1,4 1, 4 = = 0,0035 fy 400

V min ! V

= 0,01991

V > V min p ok!

35

Struktur Beton I - LENTUR


Check tulangan tekan meleleh : =

0,85 F 1 . f c . d ' f y .d

'

600 600  f y 600 600  400

0,85 . 0,85 . 25 . 60 400 . 720

= 0,01129 V  V ' = 0,01498 p V  V ' = 0,01498 > 0,01129; tulangan tekan leleh ( fs ! f y ) Check tulangan maksimum : Vb
' 600 0,85 f c F1 . = fy 600  f y '

600 0,85 . 25 ' 0,85 . p f c = 25 MPa e 30 MPa ; F1 = 0,85 400 600  400

= 0,02709 V ' . fs = 0,75 V b  fy = 0,75 . 0,02709 


'

V max V max

p fs ! f y 0,00493 . 400 = 0,02524 400

'

= 0,01991 < V max p ok!


' '

As . f y  As . f s 0,85 f c . b
'

p fs ! f y

'

5735,8. 400  1419,4 . 400 0,85 . 25 . 400

= 203 mm

36

Struktur Beton I - LENTUR


M n = ( As f y  As f s ) ( d  a )  As f s ( d  d ' ) 2 = (5735,8 . 400 1419,4 . 400) (720 203/2) + 1419,4 . 400 (720 60) = 1442,59 .10 6 Nmm = 1442,58 KNm
' ' ' '

Penyelesaian soal No. 2 : As 5735,8 = = 0,01991 b.d ( 400 . 720)

As
'

= 5735,8 mm 2 p V ! = 1419,4 mm 2 p V !
'

As

As 3277 , 4 = = 0,01138 b.d ( 400 . 720)

As1

= As - As = 5735,8 32 77,4 = 2458,4 mm 2

V  V ' = 0,01991 0,01138 = 0,00853

V min ! V

1,4 1,4 = = 0,0035 fy 400

= 0,01991

V > V min p ok! Check tulangan tekan meleleh :

0,85 F 1 . f c . d ' f y .d

'

600 600  f y 600 600  400

0,85 . 0,85 . 25 . 60 400 . 720

= 0,01129

37

Struktur Beton I - LENTUR


V  V ' = 0,00853 p V  V ' = 0,00853 < 0,01129; tulangan tekan belum leleh ( f s
'

fy )

Dicari f s factual : fs
' ' 0,85 F 1 . f c . d ' = 600 1  (V  V ' ) f y . d

'

0,85 .0,85 . 25 . 60 = 600 1  0,00853 .400 . 720 = 335,3 MPa Check tulangan maksimum : Vb =
' 600 0,85 f c F1 . fy 600  f y

600 0,85 . 25 ' 0,85 . p f c = 25 MPa e 30 MPa ; F1 = 0,85 6 00  4 00 400

= 0,02709 V max V max = 0,75 V b  V ' . fs fy


'

= 0,75 . 0,02709 

0,01138 . 335,3 = 0,02986 400

= 0,01991 < V max p ok!


' '

As . f y  As . f s 0,85 f c . b
'

5735,8. 400  3277 ,4 . 400 0,85 . 25 . 400

= 140 mm

38

Struktur Beton I - LENTUR


Mn = ( As f y  As f s ) ( d  a )  As f s ( d  d ' ) 2 = (5735,8 . 400 3277,4 . 335,3) (720 140/2) + 3277,4 . 335,3 (720 60) = 1502,29 .10 6 Nmm = 1502,29 KNm
' ' ' '

3.6

ANALISIS DAN PERENCANAAN B ALOK T MEMIKUL MOMEN LENTUR MURNI B ERTULANGAN TUNGGA L

A. Analisis Balok T Memikul Momen Lentur Murni B ertulangan Tunggal b

hf a
d h

As bw
Ada 2 kondisi : 1. a e h f p balok persegi dengan lebar ! b 2. a " h f p balok T Murni

39

Struktur Beton I - LENTUR


 Untuk Garis Netral Memotong Perbatasan Badan Dengan Flens
( ! hf ) I c ! 0,003 hf c a ! F1 . c
'

0,85 f c

d

a 2

Is " Iy

C !T C ! 0,85 f c . a . b T ! As . f y a M n ! As . f y (d  ) 2
'

0,85 f c . a . b ! As . f y a ! As . f y 0,85 . f c . b
'

'

 Untuk Garis Netral Memotong Badan Sedemikian Sehingga a ! h f


I c ! 0,003 hf c a
'

0,85 f c

d

a 2

Is " Iy

a ! h f ! F 1. c C !T C ! 0,85 f c .a.b T ! As . f y a M n ! As . f y (d  ) 2
'

0,85 f c . a . b ! As . f y a ! As . f y 0,85 . f c . b
'

'

40

Struktur Beton I - LENTUR


 Untuk Garis Netral Memotong Badan c " h f ; a " h f
I s ! 0,003 hf c a 0,85 f c
'

C
z

Is " Iy

C ! C1  C 2
! 0,85 . f c . (b  b w ) . h f  0,85 f c .a.bw
' '

T ! As . f y M n !C1 (d  hf 2 )  C 2 (d  a ) 2

41

Struktur Beton I - LENTUR


Mulai b dia mbil yang terkecil dari: L b! 4 b ! bw  16 h f b ! Ln Dicari As saat a ! h f
'

Diberikan : ' h, d , h f , bw , f c , f y , As

C ! 0,85 f c . a . b T ! As . f y C !T As ! 0,85 f c . a . b fy
'

Tidak

As saat a ! h f " As

Ya

Balok T Murni

Balok Persegi

C !T C1 ! 0,85 f c (b  bw ) . h f C2 ! 0,85 f c . bw . a T ! As . f y a ! As . f y  0,85 f c (b  bw ) h f 0,85 . f c . bw hf 2 )  C2 (d  a ) 2


' ' ' '

C ! T C ! 0 , 85 f c . a . b T ! As . f y a M M ! As . f y 0 , 85 . f c . b a ) 2 a ) 2
' '

! As . f y (d 
'

M n ! C1 ( d 

! 0 , 85 f c . a . b ( d 

Selesai

Gambar 3 .7. Bagan Alir Analisis Balok T Ber tulangan Tunggal

42

Struktur Beton I - LENTUR


Contoh soal Analisis:

hf

As
bw

Ln = 3,5 m

8m

Diketahui balok penampang T diatas dua perletakan, dengan data -data sebagai berikut: fc
'

= 30 MPa = 800 mm = 300 mm

F1

= 0,85 = 720 mm = 3500 mm

fy hf

= 400 MPa = 120 mm

h
bw

d
Ln

Tentukan Mn yang bias ditahan oleh balok T tersebut, apabila 1. As = 5 D 28 2. As = 22 D 30 Penyelesaian : a. Menentukan lebar efektif flens ( b )

b ! bw  16h f = 800 + 16 . 120 = 2220 mm


b = L = . 8000 = 2000 mm

b = Ln

= 3500 mm

Dipakai b yang terkecil, b = 2000 mm

43

Struktur Beton I - LENTUR


b. Memeriksa balok T palsu a tau balok T murni

C !T
C ! 0,85 f c . a . b T ! As . f y
'

0,85 f c . a . b ! As . f y
1. Untuk As = 5 D 28 = 5 ( . T . 25 2 ) = 2453,125 mm 2

'

a!

As . f y 0,85 f c . b
'

2453,125 . 400 = 19,24 mm 2 0,85 . 30 . 200

c!
c

a 19,25 ! ! 22,64 mm F1 0,85


h f = 120 mm, garis netral didalam flens = balok T palsu dan

dianggap sebagai balok pers egi dengan lebar = b a M n ! As . f y ( d  ) 2 = 2453,125 . 400 ( 720  = 697060375 Nmm = 697,06 kNm Atau : 19,24 ) 2

a ' M n = 0,85 . f c . a .b . (d  ) 2
= 0,85 . 30 . 19,24 . 2000 . ( 720  = 697053271,2 Nmm = 697,05 kNm 19,24 ) 2

44

Struktur Beton I - LENTUR


CARA II : Menentukan besarnya As agar garis netral tepat memotong perbatasan flens dengan badan ( web) ; c ! h f = 120 mm

C !T
C ! 0,85 f c . a . b T ! As . f y
'

0,85 f c . a . b ! As . f y 0,85 f c . F 1 . c . b ! As . f y
0,85 . f c . F 1 . c . b As ! fy ! 0,85 . 30 . 0,85 .120 . 2000 400
' '

'

= 13005 mm 2

Menentukan bes arnya As agar a ! h f = 120 mm 0,85 f c . a . b ! As . f y As ! 0,85 . f c . c . b fy 0,85 . 30 .120 . 2000 400
' '

= 15300 mm 2

2. Untuk As = 22 D 30 = 22 ( . T . 30 2 ) = 15543 mm 2 ( balok T Murni)

C = C1  C 2
! 0,85 f c . (b  bw ) h f  0,85 f c . bw . a
' '

C !T
T ! As . f y

0,85 f c . (b  bw ) h f  0,85 f c .bw . a ! As . f y

'

'

45

Struktur Beton I - LENTUR


a =

As . f y  0,85 f c . (b  bw ) h f 0,85 f c . bw 15543 . 400  0,85 . 30 (2000  300) 120 0,85 . 30 . 300
'

'

= 132,70 mm a 132,70 ! ! 156,12 mm F1 0,85

b A1 A2 A1 hf
c a

bw M n ! C1 ( d 
'

hf

a )  C 2 (d  ) 2 2

C1 ! 0,85 f c . (b  bw ) h f = 0,85 . 30 . ( 2000 300) . 120 = 520200 N C 2 ! 0,85 f c . bw . a = 0,85 . 30 . 300 . 132,70= 1015155 N
'

M n ! C1 (d 

hf

a )  C 2 (d  ) 2 2
120 ) + 1015155 2

= 5202000 ( 720 

= 3433320000 + 663556056,7 = 4096876056,7 Nmm = 4096 kNm

46

Struktur Beton I - LENTUR


B. Perencanaan Balok Penampang T Bertulangan Tunggal

Memikul Lentur Murni Dihitung Secara Kekuatan Batas Diketahui momen yang bekerja, dicari tulang an tarik tunggal

 Kondisi Balance (Sei mbang) b A1 A2 A1


hf Ic
'

0,85 f c

cb

ab

bw
Kondisi balance cb Ic ! d Ic  Is cb ! Ic .d Ic  I s

Is

I c ! 0,003 Iy !

fy
s

E s ! 200000 MPa

a b ! F 1 . cb
Check dulu : a b " h f , maka Balok T Murni ab h f , maka balok persegi

47

Struktur Beton I - LENTUR


C1 ! 0,85 f c . (b  bw ) h f C 2 ! 0,85 f c . bw . a b Asb1 ! T1 fy ; T1 ! C1
' '

Asb 2 !

T2 ; T2 ! C1 fy

Asb ! Asb1  Asb 2


As max ! 0,75 Asb

 Mengecek Momen Yang Bekerja Pada Penampang T Menghasilkan


Balok T Murni atau Tidak Anggap a ! h f

b hf

Ic

0,85 f c

'

a ! hf

T
bw Is

Mn yang diketahui : Mu = 1,2 MD + 1,6 ML ; untuk kombinasi beban mati dan beban hidup Mn = Mu ; J ! 0,8 Untuk lentur J
'

C ! 0,85 f c . a . b

48

Struktur Beton I - LENTUR


a Mn yang dapat ditahan penampang = C ( d  ) 2 Check apakah Mn yang diketahui lebih besar dari Mn yang dapat ditahan oleh penampang untuk keadaan a ! h f Jika Ya, ar tiny a a " h f p balok T Murni Jika Tidak, ar tinya a h f p balok Per segi

 Menentukan Tulangan C1 ! 0,85 f c . (b  bw ) h f


C2 ! 0,85 f c . bw . a M n ! C1 ( d 
' ' '

hf

a )  C 2 (d  ) 2 2

M n ! 0,85 . f c . (b  bw ) h f (d 
As1 ! T1 p T1 ! C1 fy T2 p T2 ! C 2 fy

hf

a ' )  0,85 f c . bw . a (d  ) 2 2

As 2 !

As ! As1  As 2
Check terhadap As max As As max p ok As > As max p Ukuran balok diperbesar

49

Struktur Beton I - LENTUR


Contoh Soal Perencanaan :

b hf

bw Tentukan luas tulangan balok T diatas, yang memikul momen akibat beban mati dan beban hidup, dengan data : fc
'

= 30 MPa = 900 mm = 50 tm

fy bw ML

= 400 MPa = 300 mm = 70 tm

b hf

= 750 mm = 175 mm

d
MD

Langkah penyeles aian : a. Menentukan luas tulangan tarik maks (As max)

As max ! 0,75 V b As max ! 0,75 Asb


V ! As . b . d

50

Struktur Beton I - LENTUR

b A1 A2 A1
hf

Ic

0,85 f c

'

cb

ab

Is

bw
I c ! 0,003 Is ! Iy ! cb !
y ! s

400 ! 0,002 200000

0,003 .d 0,003  0,002

c b ! 0,6 . 900 ! 540 mm

a b ! F 1 . cb = 0,85 . 540 = 459 mm > h f = 175 mm p balok T Murni C1 ! 0,85 f c . (b  bw ) h f C1 ! 0,85 . 30 . (750  350) . 175 = 1785000 N
C 2 ! 0,85 f c . bw . a b = 0,85. 30. 350. 459 = 4096575 N T1 1785000 = = 4462,5 mm 2 400 fy
' '

Asb1 !

= As . f y , karena C = T p C1 = T1 ; C2 = T2 T2 4096575 = = 10241,4 mm 2 400 fy

Asb 2 !

Asb ! Asb1  Asb 2 = 4462,5 + 10241,4 = 14703,9 mm 2 As max ! 0,75 Asb = 0,75 . 14703,9 = 11027 ,9 mm2

51

Struktur Beton I - LENTUR


b. Menentukan apakah akibat momen yang bekerja ters ebut, balok berfungsi sebagai balok T Dianggap a ! h f = 175 mm Ic
'

b hf

0,85 f c

a ! hf

bw C ! 0,85 f c . a . b = 0,85 . 30 . 175 . 750 = 3346875 N


'

Is

Momen yang dapat ditahan penamp ang a M n ! C (d  ) 2 = 3346875 . (900  175 ) 2

= 2719335937 Nmm = 2719 kNm Mu yang diketahui : Mu = 1,2 MD + 1,6 ML = 1,2 . 50 + 1,6 . 70 = 60 + 112 = 172 tm = 1720 kNm 1 tm = 10 kNm = 10. 10 6 Nmm

52

Struktur Beton I - LENTUR


Mn yang diketahui : Mn =

Mu 1720 = = 2150 kNm J 0,8

Mn yang diketahui = 2150 kNm < Mn jika a ! h f = 2719 kNm artinya a h f p balok persegi

1. Jika diketahui Mu = 250 tm = 2500 kNm Mu 2500 = = 3125 kNm = 3,125.10 9 Nmm J 0,8

Mn =

Mn yang diketahui = 3125 kNm > Mn jika a ! h f = 2719 kNm p artinya a " h f p Balok T Murni

Menentukan Tulangan M n ! 0,85 . f c . (b  bw ) h f ( d  3,125.10 9 = 0,85.30


'

hf

a ' )  0,85 f c . bw . a ( d  ) 2 2 350) 175 ( 900  175 ) + 2

(750

0,85.30.350. a .( 900  a ) 2 3,125.10 9 = 1460312500 + 8925 a ( 900  a ) 2 4462,5 a 2 - 8032500 a + 1674687500 = 0 Harga a dicari dengan rumus abc, Didapat x1 = 1,5593.10 3 dan x2 = 240,667 Diperoleh harga a = 240,67 mm

C1 ! 0,85 f c . (b  bw ) h f = 0,85 . 30 . (750  350) . 175 = 1785000 N C = T T = As . f y

'

53

Struktur Beton I - LENTUR


As1 ! = T1 p T1 ! C1 fy 1785000 400

= 4462,5 mm 2

C 2 ! 0,85 f c . bw . a
= 0,85 . 30 . 350. 240,67 = 2147979,75 N T2 p T2 ! C 2 fy 2147979 ,75 400

'

As 2 ! =

= 5369,95 mm 2

As ! As1  As 2 = 4462,5 + 5369,95 = 9832,45 mm2


As = 9832,45 mm 2 < As max = 11027,9 mm 2 Dipakai tulangan = 14 D 30, A s = 14 ( . T . 30 2 ) = 9891 mm

54

Struktur Beton I - LENTUR


3.7 ANALISIS B ALOK T DAN L

Mulai
b dia mbil yang terkecil dari : Untuk balok T, b = L/4 b = bw  16 h f b = Ln Untuk balok L, b = L/12 b = bw  6 h f b = Ln/2

Diberikan : b , h f , bw , As , d , f c , fy
' 600 0,85 f c F1 600  f fy y h f ' V f ! 0,85 . f c . (b  bw ) . f y . bw . d '

Vb !

Vb !

bw (V b  V f ) b As Vw ! bw . d

Tidak

V e 0,75 V b

Ya Pena mpang diperbesar Tidak


[! As 1,4 e bw . d fy

Ya
V ditingkatkan

As f y . bd f c '

Tidak Balok T Murni

1,18 [ d F1

hf

Ya

Balok Persegi

Asf !
a !

0,85 f c (b  bw ) h f fy
( As  Asf ) f y 0,85 f c . bw
'

'

a!

As . f y 0,85 f c b
'

M n1 ! ( As  Asf ) . f y . ( d  a ) 2 h M n 2 ! Asf . f y (d  f ) 2 M n ! M n1  M n 2 Mu ! 8 M n

M n ! As . f y ( d  a ) 2 Mu ! J M n

Selesai
55

You might also like