You are on page 1of 12

SEWA GUNA USAHA

(LEASING)
TUGAS
TUGAS MATA
MATA KULIAH
KULIAH
HUKUM
HUKUM PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN

Disusun Oleh :
NIKSON (D 101 11 471)
Kelompok 1 :
1. NIKSON (D 101 11 471)
2. AULIA (D 101 11 515)
3. SRI WAHY UNI (D 101 11 450)
4. SALDI NUGRAHA (D 101 11 415)

DEFINISI LEASING ATAU SEWA GUNA


USAHA
Berdasarkan Financial Standart Board (FASB-

13) :
Suatu perjanjian penyediaan barangbarang modal yang digunakan untuk
suatu jangka waktu tertentu.
Berdasarkan

The International Accounting


Standart Board (IAS-17) yaitu:
Suatu
perjanjian
dimana
lessor
menyediakan barang (aset) dengan hak
penggunaan oleh lesse dengan imbalan

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.

1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991


tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha yaitu:
Kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (operating lease)
untuk digunakan oleh lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT


1. L essor
Adalah perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak
lesse dalam bentuk barang modal.
2. L essee
Adalah perusahaan atau pihak yang
memperoleh pembiayaan dalam bentuk
barang modal dari lessor
3. Supplier
Adalah perusahaan atau pihak yang
mengadakan atau menyediakan barang

4. Bank atau kreditur


Bank mempunyai peranan dalam hal
penyediaan dana kepada lessor terutama
dalam mekanisme leverage lease dimana
sumber daya pembiayaan lessor diperoleh
melalui kredit bank.
5. Asuransi
Merupakan
perusahaan
yang
akan
menanggung resiko terhadap perjanjian
antara lessor dengan lessee. Dalam hal ini
lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila
terjadi sesuatu, maka perusahaan akan

Jenis-Jenis Leasing
1. Finance L ease adalah kegiatan sewa guna, dimana

lessee(nasabah) pada akhir masa kontrak mempunyai


hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasakan nilai sisa yang disepakati.
Kriterianya:
a) Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama
masa sewa guna usaha pertama kali, ditambah
dengan nilai sisa barang yang dilease harus dapat
menutupi harga perolehan barang modal yang
dileasekan dan keuntungan bagi pihak lessor.
b) Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan
mengenai hak opsi bagi lessee.

2. Operating L ease adalah kegiatan sewa guna, dimana


lessee(nasabah) pada akhir masa kontrak tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna
usaha berdasakan nilai sisa yang disepakati.

Kriterianya:
a) Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama
tidak dapat menutupi harga perolehan barang modal
yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak
lessor.
b) Didalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai
hak opsi bagi lessee.

PENGGOLONGAN PERUSAHAAN
LEASING
Perusahaan Leasing digolongkan menjadi 3 yi:
1. Independent L easing Company
Perusahaan yang berdiri sendiri atau independen
dari supplier yang mungkin dapat sekaligus sebagai
pihak produsen barang dan dalam memenuhi
kebutuhan barang modal nasabahnya (lessee),
perusahaan dapat membelinya dari berbagai
supplier atau produsen kemudian dilease kepada
pemakai.

2. Captive L essor
Captive Lessor akan tercipta apabila supplier atau
produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri
untuk membiayai produk-produknya.
Hal ini dapat terjadi apabila pihak supplier
berpendapat bahwa dengan menyediakan
pembiayaan leasing sendiri
akan dapat
meningkatkan kemampuan penjualan melebihi
tingkat
penjualan
dengan
menggunakan
pembiayaan tradisional

3. L ease Broker atau Packager


Broker leasing berfungsi mempertemukan calon
lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan
suatu barang modal dengan cara leasing.
Broker leasing biasanya tidak mempunyai barang
atau peralatan untuk menangani transaksi leasing
untuk atas namanya.

Sekian
dan
Terima Kasih

You might also like