You are on page 1of 15

METODE TAFSIR AL-QUR'AN DAN HERMENEUTIKA Makalah Ini Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah

: Studi Al-Quran : Teori dan Metodologi

Disusun Oleh: A. FAidi (1 !"#1""$1%

K&nsen'()si Se*)()h d)n Ke+ud),))n Isl).(&/)()- S'udi A/)-) d)n Fils)0)' .)s1) S)(*)n) Uni2e('si')s Isl)- Ne/e(i Sun)n K)li*)/) 3&/,)4)(') !"1

SURAT .ERN3ATAAN 5E5AS DARI .LA6IASI Yang bertanda tangan di ba ah ini! sa"a: #ama #IM $rogram $rogram Studi Konsentrasi %udul Makalah : A& 'aidi : ()*+,(++-( : Magister : Agama dan 'ilsa.at : Sejarah dan Kebuda"aan Islam : METODE TAFSIR AL-QUR'AN DAN

HERMENEUTIKA Men"atakan dengan sesungguhn"a bah a makalah ini se/ara keseluruhan adalah murni kar"a sa"a sendiri dan bukan 0lagiasi sebagian atau keseluruhan dari kar"a orang lain! ke/uali 0ada bagian-bagian "ang dirujuk sebagai sumber 0ustaka sesuai dengan aturan 0enulisan "ang berlaku& A0abila dikemudian hari terbukti bah a makalah sa"a ini meru0akan 0lagiasi kar"a orang lain! sa"a sanggu0 dimintai 0ertanggung ja aban serta bersedia menerima sanksi akademik dari dosen "ang bersangkutan& Demikian atas 0erhatiann"a disam0aikan terima kasih&

Yok"akarta!!!!! %anuari *+(Yang men"atakan!

A1

F)idi

5A5 I .ENDAHULUAN 2elakangan ini! diskursus se0utar Al-Quran ramai di0erbin/angkan& Teori 0ena.siran "ang telah ma0an selama berabad-abad diragukan dan di0ermasalahkan oleh sebagian kalangan 0emikir muslim kontem0orer&( Ta.sir A3-Quran "ang sudah ma0an! berurat dan berakar didalam Islam diangga0 sudah tidak rele4an lagi dengan 5aman dan kebutuhan umat Islam saat ini&* Maka dari itu! mereka kemudian memun/ulkan sebuah metode 0ena.siran baru "ang sesuai diangga0n"a sesuai dengan 5aman&) 6leh karena itu! mun/ul berbagai bentuk 0ena.siran baru dan salah satun"a adalah hermeneutika&$ada dasarn"a! hermeneutika dibangun atas .aham relati.isme& Dalam 0raktekn"a! metode hermeneutika itu sendiri menggiring ke0ada gagasan bah a segala bentuk 0ena.siran al-Quran itu si.atn"a relati.& $adahal! .akta sejarah membuktikan! bah a 0ara mufassir terkemuka se0anjang masa memiliki kese0akatan-kese0akatan dalam 0roses 0ena.siran alQuran "ang /uku0 bisa di0ertanggung ja abkan& Dengan demikian! jika metode hermeneutika teta0 di0aksakan ke dalam al-Quran maka akan berin0likasi bah a segala 0roblematika "ang terjadi didalam 2ible! da0at terjadi juga di dalam al-Quran&, Dengan demikian! maka 0enulis di sini akan mengungka0 bah asann"a metode hermeneutika tidak la"ak untuk disandingkan dengan ta.sir al-Quran&

( Diantara 0emikir muslim kontem0orer itu adalah: 7assan 7ana.i! 'a5lurrahman! Mohamed Arkoun! #asr 7amid Abu 8aid! Amina 9adud Muhsin! Asghar Ali :ngineer! 'arid :sa/k dll& ;3ihat! Adnin Armas MA! Tafsir Al-Qur'an atau "Hermeneutika Al-Qur'an" dalam Jurnal Pemikiran dan Peradaban Islam ISLAMIA ! Thn& I #o& (<Muharram (-*,& 7al& )=> * Sebagai /ontoh! Amin Abdullah! ?ektor @I# Yog"akarta menulis kata 0engantar untuk sebuah buku 7ermeneutika Al-QurAan! sebagai berikut: BMetode penafsiran Al-Qur'an selama ini senantiasa han a memperhatikan hubun!an penafsir dan teks Al-Qur'an tanpa pernah men!eksplisitkan kepentin!an audiens terhadap teks" Hal ini mun!kin dapat dimaklumi sebab para mufassir klasik lebih men!an!!ap tafsir Al-Qur'an seba!ai hasil ker#a-ker#a kesalehan an! den!an demikianharus bersih dari kepentin!an mufassirn a" Atau baran!kali #u!a karena trauma mereka pada penafsiran-penafsiran teolo!is an! pernah melahirkan pertarun!an politik an! maha dashat pada masa-masa a$al Islam" Terlepas dari alasan-alasan tersebut% tafsir-tafsir klasik Al-Qur'an tidak lagi memberi makna dan fungsi yang jelas dalam kehidupan umat Islam." ;3ihat! Ilham 2& Saenong! Hermeneutika Pembebasan% Metodolo!i Tafsir Al-Qur&an menurut Hassan Hanafi ;%akarta: Teraju! *++*> ) $ara 0emikir muslim kontem0orer berangga0an! bah asann"a saat ini ada sebuah metodologi 0ena.siran "ang bisa dijadikan alternati. untuk mena.sirkan Al-QurAan agar bisa sesuai dengan realita "ang terjadi 0ada 5aman sekarang ini& Sebuah metodologi 0ena.siran "ang telah dilakukan oleh 0emikir 2arat 0ada 2ible& Metode itu adalah 7ermeneutika& - Istilah Chermeneuti/sB berasal dari bahasa Yunani kuno ;Greek> C '( )*+,-,.'/0( ;diba/a: ta hermeneutika>! "aitu bentuk jamak dari 0erkataan: '( )*+,-,.'/01- ;to hermeneutikon>B "ang bermakna: D0erkara-0erkara "ang berkenaan dengan 0emahaman atau 0enerjemahan suatu 0esan& Diambil dari in.initi.: )*+,-,2,/-! Kedua kata ini meru0akan deri4at dari kata C7ermesB ; 34*+,5>& Mulai abad ke-(E istilah Dhermeneuti/s di0akai untuk menunjuk suatu ilmu! metode dan teknik memahami suatu 0esan! kar"a atau teks& Sejak itu! istilah 3hermeneuti6s& dikontraskan dengan 3e7e!esis& ;,8,9:;/5>! sebagaimana Dilmu ta.sir dibedakan dengan Cta.sir& 3ebih te0atn"a! hermeneutika adalah ilmu mena.sirkan 2ibel& , Adnin Armas! MA& Tafsir al-Qur&an Atau <Hermeneutika al-Qur&an< dalam ISLAMIA% TH= > =?" >@Muharram >ABC 7al& )=

5A5 II .EM5AHASAN A1 .en/e('i)n T)0si(7 5en'u47 d)n Me'&d&l&/in,) (1 .en/e('i)n T)0si( Ta.sir se/ara etimologi berasal dari kata fasara ;Fiil madh -kata kerja lam0au> dengan wazan Taf'l "ang berarti 0en"ingka0 atau 0enjelas& Didalam lisn al-arab: kata al-Dasru berarti 0en"ingka0 sedangkan kata at-Tafsr berarti 0en"ingka0 atau 0enjelas dari kata-kata "ang sulit&F Sedangkan ta.sir se/ara terminolog" 0ara mufassirn berbeda-beda dalam mende.inisikan 0engertian ta.sir! menurut istilah sebagian ulama adalah suatu ilmu "ang da0at memberikan 0engertian "ang te0at dan akurat dalam memahami teks-teks al-Quran menurut kadar kemam0uan manusia& Sedangkan menurut Imam A5-8arkas" dalam kitabn"a Al-burhn f Ulmi al-Qur'n mende.inisikan bah asann"a Ta.sir adalah ilmu untuk memahami Kitab Allah "ang diturunkan melalui nabin"a Muhammad SA9& $enjelasan mengenai makna-makna Kitab Allah dan 0enarikan hukum-hukum serta hikmah "ang tekandung didalamn"a&E Ada0un TaA il se/ara etimologi adalah kata benda in.initi. dari kata kerja transiti.! a$$ala! "ang berarti kembali!= membuat sesuatu itu kembali atau mengurangi sesuatu! "ang berarti Gmenemukan! mendeteksi! mengungka0kan! mengembangkan! membuka! menjelaskan! menggambarkan! menterjemahkan tentang sesuatu atau mungkin mengurangin"a& Sedangkan TaA il se/ara terminolog"! mufassirn berbeda 0enda0at dalam mende.inisikann"a! diantara ) mereka ber0andangan bah a taA il meru0akan sinonim dari0ada ta.sir! sebagian "ang lain mengatakan bah a ta.sir berbeda dengan taA il dalam artian ta.sir lebih /ondong ke0ada arti "ang lebih umum sedangkan taA il lebih menekankan ke0ada arti "ang s0esi.ik! sebagian ulama "ang lain ber0andangan bah a ta.sir meru0akan 0enjelas dari0ada taA il&H *1 M)1)--M)1)- 5en'u4 T)0si( Ibnu Abbas ?A membagi Ta.sir kedalam - katagori: pertama7 7alal dan 7aram! semua orang memahamin"a& Eedua7 Ta.sir "ang dita.sirkan oleh orang arab dengan lisan n"a& Eeti!a7 Ta.sir "ang dita.sirkan oleh ulama! dan keempat7 ta.sir "ang tidak diketahui artin"a selain oleh Allah s t&(+ Sedangkan sebagian ulama ta.sir "ang lain membagi ta.sir kedalam tiga bagian: pertama7 ta.sir dengan ri a"at atau lebih dikenal dengan at-Ta.sir bi al-MaAtsur kedua7 Ta.sir dengan dira"ah atau lebih dikenal dengan at-Ta.sir bi arIraA"i! keti!a7 Ta.sir dengan is"arat atu lebih dikenal dengan Ta.sir al-Is"ar"& a1 Tafsir bi al-Ma'tsur (T)0si( Den/)n Ri8),)'% $ena.siran "ang berbentuk ri a"at atau a0a "ang sering disebut dengan Cta.sir bi almatsurB adalah bentuk 0ena.siran "ang 0aling tua dalam sejarah kehadiran ta.sir dalam kha5anah intelektual Islam& Ta.sir ini sam0ai sekarang masih ter0akai dan da0at di jum0ai dalam kitab-kitab ta.sir seum0ama ta.sir al-Thabari! Ta.sir ibn Katsir! dan lain-lain& Dalam tradisi studi Al-Quran klasik! ri a"at meru0akan sumber 0enting di dalam 0emahaman teks Al-Quran& Sebab! #abi Muhammad SA9& di"akini sebagai 0ena.sir F Ibnu Mand5ur! Lisanul 'arab% %ilid E Darul 7adits Kairo *++) 7al& (+(& E A5-8arkas"! Al-Furhan fi aal-Glum al-Qur'an% %ilid (! Al-Maktabah Al-Ashri""ah 2eirut *++- 7al&*E = = Ibnu Mand5ur! Lisanul 'arab% %ilid ( Darul 7adits Kairo *++) 7al& *E) H Muhammad Abdul Adzm Az-Zarqny, Manhilu al-Irfn F Ulm al-Qur'n, Drul-Hadts,
Kairo 2001, Hal. (+ Muhammad Abdul Adzm Az-Zarqny, Manhilu al-Irfn F Ulm al-Qur'n, Drul-Hadts, Kairo 2001, Hal 1!

0ertama terhada0 Al-Quran& Dalam konteks ini! mun/ul istilah Cmetode ta.sir ri a"atB& $engertian metode ri a"at! dalam sejarah hermeneutik Al-Quran klasik! meru0akan suatu 0roses 0ena.siran Al-Quran "ang menggunakan data ri a"at dari #abi SA9& dan atau sahabat! sebagai 4ariabel 0enting dalam 0roses 0ena.siran Al-Quran& Model metode ta.sir ini adalah menjelaskan suatu a"at sebagaimana dijelaskan oleh #abi dan atau 0ara sahabat& $ara ulama sendiri tidak ada kese0ahaman tentang batasan metode ta.sir ri a"at& Al8arJani! misaln"a! membatasi dengan mende.inisikan sebagai ta.sir "ang diberikan oleh a"at Al-Quran& Sunnah #abi! dan 0ara sahabat&(( @lama lain! se0erti Al-D5ahabi! memasukkan ta.sir tabiin dalam kerangka ta.sir ri a"at! meski0un mereka tidak menerima ta.sir se/ara langsung ari #abi Muhammad SA9& Ta0i! n"atan"a kitab-kitab ta.sir "ang selama ini diklaim sebagai ta.sir "ang menggunakan metode ri a"at! memuat 0ena.siran mereka! se0erti Ta.sir Al-Thabari&(* Sedang Al-Shabuni memberikan 0engertian lain tentang ta.sir ri a"at& Menurutn"a ta.sir ri a"at adalah model ta.sir "ang bersumber dari Al-Quran! Sunnah dan atau 0erkataan sahabat&() De.inisi ini nam0akn"a lebih ter.okus 0ada material ta.sir dan bukan 0ada metoden"a& @lama S"iah ber0andangan bah a ta.sir ri a"at adalah ta.sir "ang dinukil dari #abi dan 0ara Imam Ahl-ba"t& 7al-hal "ang dikutib dari 0ara sahabat dan tabiin! menurut mereka tidak diangga0 sebagai hujjah&(Dari segi material! mena.sirkan Al-Quran memang bisa dilakukan dengan mena.sirkan antara"at! a"at dengan hadits #abi! dan atau 0erkataan sahabat& #amun se/ara metodologis bila kita mena.sirkan a"at Al-Quran dengan a"at lain dan atau dengan hadits! teta0i 0roses metodologisn"a itu bukan bersumber dari 0ena.siran "ang dilakukan #abi! tentu semua itu se0enuhn"a meru0akan hasil intelektualisasi 0ena.sir& 6leh karena itu! meski0un data materialn"a dari a"at dan atau hadits #abi dalam mena.sirkan Al-Quran! tentu ini se/ara metodologis tidak bisa se0enuhn"a disebut sebagai metode ta.sir ri a"at& %adi! terle0as dari keragaman de.inisi "ang selama ini diberikan 0ara ulama ilmu ta.sir tentang ta.sir ri a"at di atas! metode ri a"at di sini bisa dide.inisikan sebagai metode 0ena.siran "ang data materialn"a Cmenga/u 0ada hasil 0ena.siran #abi Muhammad SA9& "ang ditarik dari ri a"at 0ern"ataan #abi dan atau dalam bentuk asbab al-nu5ulsebagai satusatun"a sember data otoritati.B& Sebagai salah satu metode! model metode ri a"at dalam 0engertian "ang terakhir ini tentu statis! karena han"a tergantung 0ada data ri a"at 0ena.siran #abi& Dan juga harus diketahui bah a tidak setia0 a"at mem0un"ai asbab alnu5ul&(, b1 Tafsir bi al-Ra'yi ;Ta.sir Dengan $emikiran> Setelah berakhir masa sala. sekitar abad ke-) 7! dan 0eradaban Islam semakin maju dan berkembang! maka lahirlah berbagai ma5hab dan aliran di kalangan umat& Masingmasing golongan berusaha men"akinkan 0engikutn"a dalam mengembangkan 0aham mereka& @ntuk men/a0ai maksud itu! mereka men/ari a"at-a"at Al-Quran dan 7adits-7adits #abi! lalu mereka ta.sirkan sesuai dengan ke"akinan "ang mereka anut& Ketika inilah berkembangn"a bentuk 0ena.siran al-ra" ;ta.sir melalui 0emikiran atau ijtihad>& Melihat berkembang 0esatn"a ta.sir bi al-ra"! maka te0at a0a "ang dikatakan Manna al-Qaththan bah a ta.sir bi al-ra" mengalahkan 0erkembangan ta.sir bi al-matsur& (( Ibid% 7al& (*& (* Al-D5ahabi! Al-Tafsir $a Al-Mufassirun% Kairo! Dar Al-Kutub Al-7aditsah! (HF(! hal& (,*& () Muhammad Ali Al-Shabuni! A-Tib an% 7al& FE& (- Ali Al-A si! Al-Thabathaba&i $a Manha#uh fi Tafsirih Al-MiHan% Taheran! Al-%umhuri""ah AlIslami""ah .i Iran! (HE,! hal& (+) (, Islah Gusmian! EhaHanah Tafsir IndonesiaI dari Hermeneutika hin!!a Ideolo!i% %akarta! Teraju Ket& I! *++)! 7al& (H=

Meski0un ta.sir bi al-ra" berkembang dengan 0esat! namun dalam 0enerimaann"a 0ara ulama terbagi menadi dua : ada "ang membolehkan ada 0ula "ang melarangn"a& Ta0i setelah diteliti! tern"ata kedua 0enda0at "ang bertentangan itu han"a bersi.at la.5hi ;redaksional>& Maksudn"a kedua belah 0ihak sama-sama men/ela 0ena.siran berdasarkan ra" ;0emikiran> semata tan0a mengindahkan kaedah-kaedah dan kriteria "ang berlaku& Sebalikn"a! keduann"a se0akat membolehkan 0ena.siran Al-Quran dengan sunnah ?asul serta kaedah-kaedah "ang muLtabarah;diakui sah se/ara bersama>&(F Dengan demikian jelas bah a se/ara garis besar 0erkembangan ta.sir sejak dulu sam0ai sekarang adalah melalui dua bentuk tersebut di atas! "aitu bi al-matsur ;melalui ri a"at> dan bi al-ra" ;melalui 0emikiran atau ijtihad>& /1 Tafsir Isyary Ada0un Yang dimaksud dengan ta.sir is"ar" adalah menaA ilkan Al-Quran se/ara tidak literal& $ena.siran sema/am ini dilaksanakan karena adan"a is"arat "ang samar "ang terkandung di dalam Al-QurAan! "ang mana is"arat tersebut mengandung tujuan akhlaJ dan tasa u.& )1 Me'&de .en)0si()n Sedangkan "ang dimaksud dengan metodologi 0ena.siran ialah ilmu "ang membahas tentang /ara "ang teratur dan ter0ikir baik untuk menda0atkan 0emahaman "ang benar dari a"at-a"at AL-Quran sesuai kemam0uan manusia& Metode ta.sir "ang dimaksud di sini adalah suatu 0erangkat dan tata kerja "ang digunakan dalam 0roses 0ena.siran Al-Quran& $erangkat kerja ini! se/ara teoritik men"angkut dua as0ek 0enting "aitu : pertama% as0ek teks dengan 0roblem semiotik dan semantikn"a& Eedua% as0ek konteks di dalam teks "ang mem0resentasikan ruang-ruang sosial dan buda"a "ang beragam di mana teks itu mun/ul&(E %ika ditelusuri 0erkembangan ta.sir Al-Quran sejak dulu sam0ai sekarang! maka akan ditemukan bah a dalam garis besarn"a 0ena.siran Al-Quran ini dilakukan dalam em0at /ara ;metode>! sebagaimana 0andangan Al-'arma i! "aitu : i#mali ;global>% tahlili ;analistis>% muJaran ;0erbandingan>% dan ma$dhu&i ;tematik>"(= @ntuk lebih jelasn"a di ba ah ini diuraikan keem0at metode ta.sir tersebut se/ara rin/i! "aitu :(H a1 Metode Ijmali (6l&+)l% Pen!ertian Ada0un "ang dimaksud dengan metode al-Tafsir al-I#mali ;global> ialah suatu metoda ta.sir "ang mena.sirkan a"at-a"at Al-Quran dengan /ara mengemukakan makna global& *+ $engertian tersebut menjelaskan a"at-a"at Al-Quran se/ara ringkas ta0i men/aku0 dengan bahasa "ang 0o0uler! mudah dimengerti dan enak diba/a& Sistematika 0enulisann"a menurut susunan a"at-a"at di dalam mushha.& Di sam0ing itu 0en"ajiann"a tidak terlalu jauh dari ga"a bahasa A3-Quran sehingga 0endengar dan 0emba/an"a seakan-akan masih teta0 mendengar Al-Quran 0adahal "ang didengarn"a itu ta.sirn"a&*( Kitab ta.sir "ang tergolong dalam metode i#mali ;global> antara lain : Eitab Tafsir AlQur&an al-Earimkarangan Muhammad 'arid 9ajdi! al-Tafsir al-Kasith terbitan Majma al2uhuts al-Islami""at! dan Tafsir al-Jalalain% serta Ta# al-Tafasir karangan Muhammad M@tsman al-Mirghani& (F $ro.& Dr&#asharuddin 2aidan! Lekonstruksi Ilmu Tafsir% Yog"akarta! $T& Dana 2hakti $rima Yasa! *+++& 7al& ,E N ,=& (E Islah Gusmian! EhaHanah Tafsir Indonesia Mdari Hermeneutika hin!!a Ideolo!iN%?p-Oit% 7al& (HF& (= Dr& Abdul 7a" Al-'ama i"! Al-Fida ah fi Al-Tafsir Al-Maudhu&i % Al-7adharah Al-Arabi"ah! Kairo! Ketakan II! (HEE& 7al& *) (H $ro.& Dr&#asharuddin 2aidan! ?p-Oit& 7al& FE N EE *+ Abd al-7a"" al-'arma i! al-Fida ah fi al-Tafsir al-Ma$dhu&i% ?p-Oit% 7al& -) N --& *( Ibid% 7al& FE&

Oiri-6iri Metode I#mali Dalam metode i#mali seorang mu.asir langsung mena.sirkan Al-Quran dari a al sam0ai akhir tan0a 0erbandingan dan 0eneta0an judul& $ola seru0a ini tak jauh berbeda dengan metode alalitis! namun uraian di dalam Metode Analitis lebih rin/i dari0ada di dalam metode global sehingga mu.asir lebih ban"ak da0at mengemukakan 0enda0at dan ide-iden"a& Sebalikn"a di dalam metode global! tidak ada ruang bagi mu.asir untuk mengemukakan 0enda0at seru0a itu& Itulah sebabn"a kitab-kitab Ta.sir I#mali se0erti disebutkan di atas tidak memberikan 0ena.siran se/ara rin/i! ta0i ringkas dan umum sehingga seakan-akan kita masih memba/a Al-Quran 0adahal "ang diba/a tersebut adalah ta.sirn"aL namun 0ada a"at-a"at tertentu diberikan juga 0ena.siran "ang agak luas! ta0i tidak sam0ai 0ada ila"ah ta.sir analitis& b1 Metode Tahliliy (An)lisis% Ada0un "ang dimaksud dengan Metode Tahlili ;Analisis> ialah mena.sirkan a"at-a"at Al-Quran dengan mema0arkan segala as0ek "ang terkandung di dalam a"at-a"at "ang dita.sirkan itu serta menerangkan makna-makna "ang ter/aku0 di dalamn"a! sesuai dengan keahlian dan ke/enderungan mu.asir "ang mena.sirkan a"at-a"at tersebut& Kalau kita lihat dari bentuk tinjauan dan kandungan in.ormasi "ang terda0at dalam ta.sir tahlili "ang jumlah sangat ban"ak! da0at dikemukakan bah a 0aling tidak ada tujuh bentuk ta.sir! "aitu : Al-Tafsir bi al-Ma&tsur% Al-Tafsir bi al-La& i% Al-Tafsir al-DiJhi% Al-Tafsir al-Shufi% At-Tafsir al-Ilmi! dan Al-Tafsir al-Adabi al-I#tima&i&** Sebagai /ontoh 0ena.siran metode tahlili "ang menggunakan bentuk Al-Tafsir bi alMa&tsur ;$ena.siran a"at dengan a"at lain>! misaln"a : kata-kata al-muttaJin ;orang-orang bertak a> dalam a"at ( surat al-2aJarah dijabarkan a"at-a"at sesudahn"a ;a"at-a"at )-,> "ang men"atakan : Artin"a : PQaitu oran!-oran! an! beriman kepada an! !haib% mendirikan salat% dan menafkahkan seba!ian riHki an! Eami berikan kepada mereka% dan mereka an! beriman kepada Eitab Mal-Qur&anN an! telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab an! telah diturunkan sebelummu% serta mereka akin akan adan a MkehidupanN akherat" Mereka itulah an! tetap mendapat petun#uk dari Tuhann a% dan mereka oran!-oran! an! beruntun!"< $ola 0ena.siran "ang ditera0kan 0ara 0ena.sir "ang menggunakan metode tahlili terlihat jelas bah a mereka berusaha menjelaskan makna "ang terkandung di dalam a"at-a"at AlQuran se/ara kom0rehenshi. dan men"eluruh! baik "ang berbentuk al-matsur! mau0un alra"! sebagaimana& Dalam 0ena.siran tersebut! Al-Quran dita.sirkan a"at demi a"at dan surat demi surat se/ara berurutan! serta tak ketinggalan menerangkan asbab al-nu5uldari a"at-a"at "ang dita.sirkan& $ena.siran "ang mengikuti metode ini da0at mengambil bentuk ma&tsur ;ri a"at> atau ra& ;0emikiran>& Diantara kitab tahlili "ang mengambil bentuk ma&tsur ;ri a"at> di antaran"a adalah : L Jami& al-Fa an 3an Ta&$il al-Qur&an al-Earim! karangan Ibn %arir al-Thabari ; & )(+ 7> dan terkenal dengan Ta.sir al-Thabari& L Ma&alim al-TanHil! karangan al-2agha i ; & ,(F 7> L Tafsir al-Qur&an al-AHhim! karangan Ibn KatsirL dan L Al- Rurr al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma&tsur! karangan al-Su"uthi ; & H(( 7> Ada0un ta.sir tahlili "ang mengambil bentuk ra" ban"ak sekali! antara lain "aitu : L Tafsir al-EhaHin% karan!an al-EhaHin M$" SA> HN L An$ar al-TanHil $a Asrar al-Ta&$il% karan!an al-Fa dha$i M$" TU> HN ** Ibid% 7al& -H&

L Al-Eas s af% karan!an al-Vamakhs ari M$" CWX HN L Arais al-Fa an fi HaJaiJ al-Qur&an% karan!an al-S iraHi M$" TYT HN L Al-Tafsir al-Eabir $a Mafatih al-Zhaib% karan!an al-Dakhr al-LaHi M$" TYT HN L Al-Ja$ahir fi Tafsir al-Qur&an% karan!an Thantha$i Jauhari[ L Tafsir al-Manar% karan!an Muhammad Las id Lidha M$" >UWC MN[ dan lain-lain L /1 Metode Mu arin (K&-9)()'i0% $ena.siran MuJarii meru0akan sebuah metode 0ena.siran al-QurOn "ang dilakukan dengan /ara membandingkan atau mengkom0arasikan antara satu dengan "ang lainnn"a& Sesuai dengan 0engertian tersebut! terutama jika dililihat dari objek kajian ta.isrn"a! maka metode muJarin ;kom0arati.> da0at dibagi menjadi tiga bagian! "aitu : (1 Membandingkan ayat Al-Qur!an dengan ayat Al-Qur!an yang lain Dalam hal ini! mu.asir membandingkan a"at Al-Quran dengan a"at lain! "aitu a"ata"at "ang memiliki 0ersamaan redaksi dalam dua atau lebih masalah atau kasus "ang berbedaL atau a"at-a"at "ang memiliki redaksi berbeda dalam masalah atau kasus "ang ;diduga> sama& Terkait dengan hal tersebut! Al-8arkas"i mengemukakan setidakn"a terda0at dela0an ma/am 4ariasi redaksi a"at-a"at Al-Quran! "aitu :*) L $erbedaan tata letak kata dalam kalimat! se0erti : PEatakanlah I Sesun!!uhn a petun#uk Allah itulah M an! sebenarn aN petun#uk< MQS I al-FaJarah I >BYN PEatakanlah I Sesun!!uhn a petun#uk M an! harus diikutiN ialah petun#uk Allah< MQS I al-An&am I S>N $erbedaan dan 0enambahan huru.! se0erti : PSama sa#a ba!i mereka apakah kamu memberi perin!atan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi perin!atan kepada mereka% mereka tidak akan beriman< MQS I al-FaJarah I TN PSama sa#a ba!i mereka apakah kamu memberi perin!atan kepada mereka ataukah tidak memberi perin!atan kepada mereka% mereka tidak akan beriman< MQS I QasinI >YN $enga alan dan 0engakhiran! se0erti : P\ an! memba6a kepada mereka a at-a at 4n!kau% dan men!a#arkan kepada mereka al-Eitab Mal-Qur&anN dan al-Hikmah serta mensu6ikan mereka< MQS" Al-FaJarah I>BUN P\ an! memba6a a at-a at= a kepada mereka% mensu6ikan mereka% dan men!a#arkan kepada mereka al-Eitab Mal-Qur&anN dan al-Hikmah< MQS" AlJumu&ah I BN $erbedaan nakirah ;inde.inite noun> dan mari.ah ;de.inte noun>! se0erti : P\mohonkanlah perlindun!an kepada Allah" Sesun!!uhn a Rialah an! Maha Menden!ar la!i Maha Men!etahui"< MQS" Dushshilat I WTN
$ro.& Dr& Quraish Shihab& dkk&! Se#arah dan Glum al-Qur&an% %akarta! $ustaka 'irdaus! (HHH& 7al& (=FN (H*&

*) Al-8arkas"i! al-Furhan fi Glum al-Qur&an% %ilid& I! 2eirut! Dar al-'ikr! (H==& 7al& (-E N (FH&

P\mohonkanlah perlindun!an kepada Allah" Sesun!!uhn a Ria Maha Menden!ar la!i Maha Men!etahui"< MQS" Al-A&raf I BYYN $erbedaan bentuk jamak dan tunggal! se0erti : P\Eami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka% ke6uali selama beberapa hari sa#a"< MQS" Al-FaJarah I XYN P\Eami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka% ke6uali selama beberapa hari an! dapat dihitun!"< MQS" Ali-Imran I BAN $erbedaan 0enggunaan huru. kata de0an! se0erti : PRan Min!atlahN ketika Eami berfirman I Masuklah kamu ke ne!eri ini% dan makanlah \< MQS" Al-FaJarah I CXN PRan Min!atlahN ketika Eami berfirman I Masuklah kamu ke ne!eri ini% dan makanlah \< MQS" Al-A&raf I >T>N $erbedaan 0enggunaan kosa kata! se0erti : PMereka berkata I Tidak% tetapi kami han a men!ikuti apa an! telah kami dapati Malfa naN dari MperbuatanN nenek mo an! kami"< MQS" Al-FaJarah I >SYN PMereka berkata I Tidak% tetapi kami han a men!ikuti apa an! telah kami dapati M$a#adnaN dari MperbuatanN nenek mo an! kami"< MQS" LuJman I B>N

$erbedaan 0enggunaan idgham ;memasukkan satu huru. ke huru. lain>! se0erti : PQan! demikian ini adalah karena sesun!!uhn a mereka menentan! Allah dan Lasuln a% baran! siapa menentan! M us aJiJN Allah% maka sesun!!uhn a Allah san!at keras hukuman-= a"< MQS" Al-Has r I AN PQan! demikian ini adalah karena sesun!!uhn a mereka menentan! Allah dan Lasuln a" Faran! siapa menentan! M us aJiJN Allah dan Lasul-= a% maka sesun!!uhn a Allah san!at keras hukuman-= a"< MQS" Al-Has r I AN

Dalam mengadakan 0erbandingan antara a"at-a"at "ang berbeda redaksi tersebut di atas! ditem0uh bebera0a langkah : ;(> mengin4enta-risasi a"at-a"at al-Quran "ang memiliki redaksi "ang berbeda dalam kasus "ang sama atau "ang sama dalam kasus berbeda! ;*> Mengelom0okkan a"at-a"at itu berdasarkan 0ersamaan dan 0erbedaan redaksin"a! ;)> Meneliti setia0 kelom0ok a"at tersebut dan menghubungkann"a dengan kasus-kasus "ang dibi/arakan a"at bersangkutan! dan ;-> Melakukan 0erbandingan& *1 Membandingkan ayat dengan "adits# Mu.asir membandingkan a"at-a"at al-Quran dengan hadits #abi sa "ang terkesan bertentangan& Dan mu.asir berusaha untuk menemukan kom0romi antara keduan"a& Kontoh 0erbedaan antara a"at al-Quran surat al-#ahl<(F : )* dengan hadits ri a"at Tirmid5i diba ah ini : PMasuklah kamu ke dalam sur!a disebabkan apa an! telah kamu ker#akan< MQS" Al-=ahl I WBN

"! PTidak akan masuk seoran! pun diantara kamu ke dalam sur!a disebabkan perbuatann a< MHL" TirmidHiN Antara a"at al-Quran dan hadits tersebut di atas terkesan ada 0ertentangan& @ntuk menghilangkan 0ertentangan itu! al-8arkas"i mengajukan dua /ara :Pertama% dengan menganut 0engertian har.iah hadits! "aitu bah a orang-orang tidak masuk surga karena amal 0erbuatann"a! teta0i karena am0unan dan rahmat Tuhan& Akan teta0i! a"at di atas tidak disalahkan! karena menurutn"a! amal 0erbuatan manusia menentukan 0eringkat surga "ang akan dimasukin"a& Dengan kata lain! 0osisi seseorang di dalam surga ditentukan amal 0erbuatann"a& $engertian ini sejalan dengan hadits lain! "aitu : #$!%&#'(*)+,-!+ - PSesun!!uhn a ahli sur!a itu% apabila memasukin a% mereka mendapat posisi di dalamn a berdasarkan keutamaan perbuatann a<" MHL" TirmidHiN Eedua% dengan men"atakan bah a huru. ba& 0ada a"at di atas berbeda konotasin"a dengan "ang ada 0ada hadits tersebut& $ada a"at berarti imbalan! sedangkan 0ada hadits berarti sebab& )1 Membandingkan pendapat para mufasir. Mu.asir membandingkan 0ena.siran ulama ta.sir! baik ulama sala. mau0un ulama khala.! dalam mena.sirkan a"at-a"at al-Quran! baik "ang bersi.at manJul ;al-tafsir alma&tsur> mau0un "ang bersi.at ra& u;al-tafsir bi al-ra& i>& Man.aat "ang da0at diambil dari metode ta.sir ini adalah : (> membuktikan ketelitian al-QuranL *> membuktikan bah a tidak ada a"at-a"at al-Quran "ang kontradikti.L )> mem0erjelas makna a"atL dan -> tidak menggugurkan suatu hadits "ang berkualitas sahih& Sedang dalam hal 0erbedaan 0ena.siran mu.asir "ang satu dengan "ang "ang lain! mu.asir berusaha men/ari! menggali! menemukan! dan men/ari titik temu di antara 0erbedaan-0erbedaan itu a0abila mungkin! dan mentarjih salah satu 0enda0at setelah membahas kualitas argumentasi masing-masing& Terle0as dari hal itu! "ang menjadi /iri utama bagi Metode Kom0arati. adalah adan"a 0erbandingan! baik antara a"at satu dengan a"at! hadits! dan dengan 0enda0at 0ara mu.assir& Disinilha letak salah satu 0erbedaan "ang /uku0 0rinsi0il antara metode ini dengan metodemetode lain& 7al demikian disebabkan karena "ang dijadikan bahan dalam mem0erbandingkan a"at dengan a"at atau a"at dengan hadits! adalah 0enda0at 0ara ulama tersebut dan bahkan dalam as0ek "ang ketiga& 6leh sebab itu jika suatu 0ena.siran dilakukan tan0a membandingkan berbagai 0enda0at "ang dikemukakan oleh 0ara ahli ta.sir! maka 0ola sema/am itu tidak da0at disebut Pmetode muJarrin<& d1 Metode Ma$dhu!iy (Te-)'i4% Metode ma$dhu&i ialah membahas a"at-a"at Al-Quran sesuai dengan tema atau judul "ang telah diteta0kan& Semua a"at "ang berkaitan! dihim0un& Kemudian dikahi se/ara mendalam dan tuntas dari berbagai as0ek "ang terkait dengann"a se0erti asbab al-nuHul! kosa kata dan sebagain"a& Semuan"a dijelaskan se/ara rin/i dan tuntas! serta didukung oleh dalildalil atau .akta "ang da0at di0ertanggungja abkan se/ara ilmiahL baik argumen itu berasal dari Al-Quran dan 7adits! mau0un 0emikiran rasional& Sedangkan "ang menjadi /iri utama dari metode ini ialah menonjolkan tema! judul atau to0ik 0embahasanL sehingga tidak salah bila di katakan bah a metode ini juga disebut metode Cto0ikalB& %adi mu.asir men/ari tema-tema atau to0ik-to0ik "ang ada si tengah mas"arakat atau berasal dari Al-Quran itu sendiri! atau0un dari "ang lain& Kemudian tema-tema "ang sudah di0ilih itu dikaji se/ara tuntas dan men"eluruh dari berbagai as0ek! sesuai dengan ka0asitas atau 0etunjuk "ang termuat di dalam a"at-a"at "ang

dita.sirkan tersebut& Artin"a 0ena.siran "ang diberikan tak boleh jauh dari 0emahaman a"ata"at Al-Quran! agar tidak terkesan 0ena.siran tersebut berangkat dari 0emikiran atau terkaan belaka ;al-La& al-Mahdh>& Sementara itu $ro.& Dr& Abdul 7a" Al-'arma " seorang guru besar 0ada 'akultas @shuluddin Al-A5har! dalam bukun"a Al-Fida ah fi Al-Tafsir Al-Ma$dhu&i mengemukakan se/ara rin/i langkah-langkah "ang hendak ditem0uh untuk menera0kan metode ma$dhu&i" 3angkah-langkah tersebut adalah : a1 Meneta0kan masalah "ang akan dibahas ;to0ik>L b1 Menghim0un a"at-a"at "ang berkaitan dengan masalah tersebutL /1 Men"usun runtutan a"at sesuai dengan masa turunn"a! disertai 0engetahuan tentang asbab al-nuHuln"aL d1 Memahami korelasi a"at-a"at tersebut dalam surahn"a masing-masingL e1 Men"usun 0embahasan dalam kerangka "ang sem0urna ;out-line>L .1 Melengka0i 0embahasan dengan hadits-hadits "ang rele4an dengan 0okok bahasanL g1 Mem0elajari a"at-a"at tersebut se/ara keseluruhan dengan jalan menghim0un a"at-a"atn"a "ang mem0un"ai 0engertian "ang sama! atau mengkom0romikan antara "ang 3am ;umum> dan "ang khas ;khusus>! mutlak danmuJa ad ;terikat>! atau "ang 0ada lahirn"a bertentangan! sehingga kesemuan"a bertemu dalam satu muara! tan0a 0erdebatan

21 He(-eneu'i4) (1 .en/e('i)n He(-eune'i4) Setelah kita membahas se/ara ter0erin/i 0engertian ta.sir dan ta il dalam tradisi keilmuan Islam! maka 0ada bahasan selanjutn"a kita akan membahas de.inisi hermeneutika se/ara etimologi dan terminilogi serta bagaimana konse0 hermeneutika ditera0kan terhada0 bible dan di 0aksakan untuk ditera0kan ke0ada al-Quran oleh 0ara orientalis dan /endikia an muslim liberal& Se/ara etimologi! Istilah Chermeneuti/sB berasal dari bahasa Yunani kuno ;Greek> CPQ RSTUVUWPXYQB ;diba/a: ta hermeneutika>! "aitu bentuk jamak dari 0erkataan: C '( )*+,-,.'/01-< ;to hermeneutikon>B "ang bermakna: D0erkara-0erkara "ang berkenaan dengan 0emahaman atau 0enerjemahan suatu 0esan& Diambil dari in.initi.: CRSTUVUZUXVB! kedua kata ini meru0akan deri4at dari kata C7ermesB ;M:STU[>& Mulai abad ke-(E istilah Chermeneuti/sB di0akai untuk menunjuk suatu ilmu! metode dan teknik memahami suatu 0esan! kar"a atau teks& Sejak itu! istilah Mhermeneuti/s dikontraskan dengan Me\egesis ;U]U^_`X[>! sebagaimana Cilmu ta.sirB dibedakan dengan Cta.sirB& 3ebih te0atn"a! hermeneutika adalah ilmu mena.sirkan 2ibel& The #e :n/"/lo0edia 2ritani/a menulis! bah a hermeneutika adalah studi 0rinsi00rinsi0 general tentang inter0retasi 2ible& Tujuan dari hermeneutika adalah untuk menemukan kebenaran dan nilai-nilai dalam 2ible& Dalam sejarah inter0retasi 2ible ada em0at model utama inter0retasi 2ible! "aitu: a1 Literal interpretation! maksudn"a adalah inter0retasi "ang sesuai dengan makna "ang jelas! sesuai konstruksi tata bahasa dan konteks sejarahn"a& Model ini dilakukan untuk men"esuaikan dengan kemauan 0enulis 2ible& b1 Moral Interpretation! maksudn"a adalah inter0retasi "ang men/oba membangun 0rinsi0-0rinsi0 0ena.siran "ang memungkinkan nilai-nilai etik diambil dari bebera0a bagian dalam 2ible& /1 Alle!ori6al interpretation! menurut model ini! teks-teks 2ible meiliki makna 0ada le4el kedua! diatas seseorang! sesuatu atau a0a-a0a "ang disebutkan se/ara gamblang dalam teks& 'ormat utama dalam bentuk ini adalah ti0ologi& Tokoh-tokoh kun/i dan 0eristi a-0eristi a 0enting didalam 0erjanjian 3ama dilihat sebagai satu ti0e ba"angan kede0an untuk tokoh dan 0eristi a-0eristi a didalam 0erjanjian baru& d1 Ana!o!i6al interpretation! model keem0at ini meru0akan 0engembangan dari ketiga model diatas& Model ini dikenal juga dengan m"sti/al inter0retation& Model ini di0engaruhi oleh tradisi mistik Yahudi ;Kabbala> diantaran"a men/oba men/ari makna-makna mistis dari angka-angka dan huru.-huru. 7ebre & Kontoh inter0retasi dari em0at tingkat adalah kata %erusalem& $ada le4el literal %erusalem adalah nama kota "ang ada di bumi& $ada makna ale!oris! %erusalem diartikan sebagai gereja Kristen& Menurut makna moral% %erusalem berarti ji a ;soul>& Dan 0ada le4el ana!o!is! %erusalem adalah kota Tuhan di masa de0an&**1 Nil)i Di+)li4 He(-eneu'i4) Menurut 7ans George Gadamer! terda0at tiga im0likasi 0enting didalam hermeneutika& Pertama% @ni4ersalitas hermeneutika sebagai metode masih meru0akan tantangan& Eedua% hermeneutika mun/ul dari suatu milleu ilmiah "ang mulai meninggalkan 0emikiran meta.isis& Eeti!a% hermeneutika "ang berasal dari Yunani dan diado0si 0ara teolog Kristensebagai ta.sir 2ible itu di/oba dikembangkan menjadi teori sains kemanusiaan& *- Adian 7usaini MA! Problem Teks Fible dan Hermeneutika% dalam ISLAMIA% TH= > =?" >@Muharram >ABC 7al& H-(+

Dari ketiga im0likasi diatas! da0at di.ahami! bah asann"a hermeneutika "ang lahir dan berkembang di 2arat meru0akan 0roduk 0andangan hidu0 M$orld]ie$N 0eradaban 2arat& 6leh karena itu! hermeneutika tidak bebas nilai&*, Dalam 0andangan 9arner G& %eanrond! ada tiga milleu "ang mem0engaruhi terbentukn"a hermeneutika sebagai teori inter0retasi terhada0 2ible di 2arat& Pertama% Milleu mas"arakat "ang ter0engaruh oleh 0emikiran Yunani& Eedua% milleu mas"arakat Yahudi dan Kristen "ang menghada0i 0roblematika 2ible& Eeti!a% milleu mas"arakat :ro0a di 5aman 0en/erahan "ang berusaha keluar dari otoritas keagamaan serta memba a hermeneutika keluar dari konteks keagamaan&*F )1 He(-eneu'i4) d)n Li+e()lis)si 7ermeneutika Modern menem0atkan semua jenis teks 0ada 0osisi "ang sama! tan0a mem0erdulikan a0akah teks itu su/i dari Tuhan atau tidak! sakral atau 0ro.an& Kemudian tidak lagi mem0erdulikan adan"a otoritas dalam 0ena.siran& Semua teks dilihat sebagai 0roduk 0engarangn"a& 7ermeneutika modern dimulai oleh seorang teolog Kristen 3iberal $rotestan "aitu 'riedri/h S/hleierma/her ;(EF=-(=)-> bagi S/hleierma/her! .aktor kondisi dan moti. 0engarang sangatlah 0enting untuk memahami makna suatu teks! disam0ing .aktor gramatikal&*E %auh sebelum S/hleierma/her! u0a"a melakukan liberalisasi dalam inter0retasi 2ible sudah mun/ul sejak 5aman 4nli!htenment di abad ke-(=& %ohan Solomo Semler ;(E*,-(EH(> dan 0ara teolog lain"a di @ni4ersit" o. 7alle memainkan 0eranan 0enting dalam melakukan a0resiasi terhada0 akal manusia! dan menumbuh kembangkan 0erla anan terhada0 otoritas gerja "ang tidak masuk akal&

*, 7amid 'ahmi 8arkas" MA! Men!uak =ilai Ribalik Hermeneutika% dalam ISLAMIA% TH= > =?" >@Muharram >ABC 7al& (F-(E *F 9arner G& %eanrond! Theolo!i6al Hermeneuti6s% Re]elopment And Si!nifi6an6e% Ma/millan! 3ondon! (HH( 7al& (*-() *E Adian 7usaini MA! Problem Teks Fible dan Hermeneutika% 7al& (-

5A5 III .ENUTU. $erkembangan 7ermeneutika "ang terjadi dalam 0eradaban 2arat jelas berbeda sekali dengan tradisi ta.sir dan ta il al-Quran "ang berkembang dalam 0eradaban Islam& 7ermeneutika mun/ul dari keresahan 0ara teolog "ahudi dan Kristen terhada0 2ible "ang 0enuh dengan 0roblematika& 7ermeneutika juga mun/ul sebagai reaksi 0enolakan 0ara teolog liberal terhada0 otoritas gereja "ang men"alahgunakan e enangn"a atas nama Tuhan& $ara teolog liberal ini menginginkan suatu kebebasan untuk mena.sirkan 2ible& Maka timbulah suatu metode inter0retasi 7ermeneutika& 2erbeda dengan al-Quran "ang tidak memiliki 0roblem sedikit0un& Maka teori inter0retasi hermeneutika sagat tidak mungkin untuk dia0likasikan dalam 0ena.siran alQuran& %ika teta0 di0aksakan! maka akan berim.likasi "ang sangat .atal sekali& Kebenaran ah"u Allah "ang selama ini di"akini oleh umat Islam akan musnah! otoritas 0ara ulama "ang telah berjasa dalam mengkoodi.ikasi berbagai disi0lin ilmu akan runtuh& Dan akhirn"a umat Islam akan mengikuti dan tunduk terhada0 0eradaban 2arat ;Yahudi-Kristen>& Semoga kajian sederhana ini da0at memberikan 0en/erahan sehingaa kita da0at mengetahui dan mengamalkan intisari ajaran Islam tan0a ter0engaruh oleh kebuda"aan dan 0eradaban lain& Wallhu al-Hd il as-shawb DAFTAR .USTAKA Adnin Armas MA! Tafsir Al-Qur'an atau "Hermeneutika Al-Qur'an! dalam %urnal $emikiran dan $eradaban Islam IS3AMIA! Thn& I #o& (<Muharram (-*,& Ali Al-A si! Al-Thabathaba&i $a Manha#uh fi Tafsirih Al-MiHan% Taheran! Al-%umhuri""ah Al-Islami""ah .i Iran! (HE,! hlm& (+) Al-All"sy, Dr. #alluddn, !irsah F atTafsr Wa Ulmihi, $%unisia& Mu'assasah (bn Asy"r ) At-%auzi' 200*+ Al-D5ahabi! Al-Tafsir $a Al-Mufassirun% Kairo! ;Dar Al-Kutub Al-7aditsah! (HF(> Al-Qa.n, Manna! Mabhits F Ulm al-Qur'n" ;Kairo: Maktabah 9ahbah! *++-> Armas! Adnin! Metodolo!i Fible dalam Studi al-Qur&an% Ea#ian Eritis% ;%akarta: Gema Insani $ress! *++,> A5-8arkas"! Al-Furhan fi aal-Glum al-Qur'an% %ilid (! ;2eirut : Al-Maktabah Al-Ashri""ah! *++-> Az-Zarqny, Muhammad Abdul Adzm, Manhilu al-Irfn F Ulm al-Qur'n , $Kairo& Drul-Hadts, 2001 + Dr& Abdul 7a" Al-'ama i"! Al-Fida ah fi Al-Tafsir Al-Maudhu&i % ;Al-7adharah AlArabi"ah! Kairo! Ketakan II! (HEE> 7amid 'ahmi 8arkas" MA! Men!uak =ilai Ribalik Hermeneutika% dalam ISLAMIA% TH= > =?" >@Muharram >ABC Ibnu Mand5ur! Lisanul 'arab% %ilid ( dan E ;Darul 7adits Kairo *++)> Ilham 2& Saenong! Hermeneutika Pembebasan% Metodolo!i Tafsir Al-Qur&an menurut Hassan Hanafi% ;%akarta: Teraju! *++*> Islah Gusmian! EhaHanah Tafsir IndonesiaI dari Hermeneutika hin!!a Ideolo!i%; %akarta! Teraju Ket& I! *++)> %eanrond!9arner G& Theolo!i6al Hermeneuti6s% Re]elopment And Si!nifi6an6e% ;3ondon: Ma/millan! (HH(> %urnal $emikiran dan $eradaban Islam% ISLAMIA% TH= > =?" >@Muharram >ABC Mand5ur! Ibnu! Lisanul 'arab% ;%ilid E Darul 7adits Kairo *++)> Muhammad Abdul Adzm Az-Zarqny, Manhilu al-Irfn F Ulm al-Qur'n , $Drul-Hadts, Kairo 2001+

#asharuddin 2aidan! $ro.& Dr&! Lekonstruksi Ilmu Tafsir% Yog"akarta! $T& Dana 2hakti $rima Yasa! *+++ $ro.& Dr&#asharuddin 2aidan! Lekonstruksi Ilmu Tafsir% ;Yog"akarta! $T& Dana 2hakti $rima Yasa! *+++>
$ro.& Dr& Quraish Shihab& dkk&! Se#arah dan Glum al-Qur&an% ;%akarta! $ustaka 'irdaus! (HHH>

Saenong! Ilham 2& Hermeneutika Pembebasan% Metodolo!i Tafsir Al-Qur&an menurut Hassan Hanafi ;%akarta: Teraju! *++*> Salim! 'ahmi! Eritik Terhadap Studi al-Qur&an Eaum Liberal ;%akarta: $ers0ekti. Kelom0ok Gema Insani! *+(+> 9arner G& %eanrond! Theolo!i6al Hermeneuti6s% Re]elopment And Si!nifi6an6e% ;Ma/millan! 3ondon! (HH(>

You might also like