You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini dunia pendidikan membutuhkan tenaga-tenaga professional dan handal untuk

mengubah ketertinggalan kita dibanding negara-negara lain. Oleh karena itu, pemerintah telah

berusaha mengadakan berbagai cara dan upaya untuk memperoleh tenaga-tenaga professional

tersebut, seperti dilaksanakannya program Sertifikasi Guru, Peningkatan Mutu Guru dalam

Jabatan (Program Sarjana bagi guru yang belum Sarjana), Workshop, Seminar Peningkatan Mutu

Guru dan juga berbagai Pelatihan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme

guru.

Guru, sebagai ujung tombak pendidikan karena tangan seorang guru, akan diramu

berbagai cara untuk menghasilkan tenaga didik yang bermutu, berkualitas yang akan dapat

mengubah bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang cemerlang di segala bidang khususnya

perbaikan nilai moral siswa. leh karena itu, mengapa dikatakan bahwa pemerintah membutuhkan

tenaga- tenaga professional.

Perlakuan pemerintah ini bukan hanya dilakukan di tingkat pusat, namun juga

dilaksanakan pada sector pelaksana pendidikan seperti pihak sekolah dan juga universitas.

Universitas Muhammadiyah Makassar, merupakan salah satu universitas di Makassar

yang turut serta dalam pengembangan tenaga profesi keguruan ini. Universitas Muhammadiyah

Makassar membina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dimana membawahi

Program Studi PGSD,Bahasa Inggris,Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah,

Fisika,Sosiologi, dan juga Seni Rupa. Dalam setiap rumpun program studi tersebut merekrut

calon mahasiswa untuk dididik menjadi tenaga guru, setiap program studi membina kurang lebih

10 kelas (untuk program studi Bahasa Inggris, Matematika, dan Bahasa Indonesia), untuk

jurusan yang terbilang baru(Fisika, Sosiologi dan Seni Rupa) UNISMUH membina kurang lebih
5 kelas, sementara untuk progam studi PGSD merupakan jurusan yang paling diminati oleh para

calon mahasiswa dimana setiap kelasnya bisa menampung kurang lebih 50 mahasiswa (data ini

diambil pada tahun ajaran 2008-2009). Jadi, bisa dibayangkan berapa jumlah calon mahasiswa

yang ingin membaktikan dirinya untuk menjadi tenaga pendidik.

Hal tersebut di atas hanyalah sebuah gambaran untuk menunjukkan bahwa bukan hanya

pemerintah yang berkehendak untuk mengubah dunia pendidikan kita menjadi lebih baik.

Masih terkait dengan Peningkatan Profesionalisme Guru dan juga Universitas yang

melaksanakannya, maka Penulis akan mengangkat UNISMUH sebagai bahan pembicaraan untuk

melihat sketsa perjalanan Peningkatan Profesionalisme Guru ini (mengingat penulis adalah salah

satu mahasiswa pada Perguruan Tinggi tersebut yang sekarang ini semakin banyak

meminatinya).

Ya, Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) telah turut andil dalam

membantu pemerintah dengan melaksanakan Program Pemantapan Profesi Keguruan(P2K).

Program Pemantapan Profesi Keguruan ini merupakan sebuah mata kuliah wajib pengganti KKN

dengan 4 sks yang dilaksanakan oleh mahasiswa keguruan pada semester akhir selama kurang

lebih 3 bulan. Mengapa Penulis mengatakan kurang lebih 3 bulan? Karena ada yang

melakukannya hanya selama 2 bulan lebih dan ada pula yang melaksanakannya selama 3 bulan

lebih (tetapi, Panitia P2K tentu saja mempunyai “warning” bahwa dalam bulan Juli ini semua

laporan P2K harus terkumpul pada tanggal 30).

Nah, permasalahan utama yang akan Penulis bahas adalah seberapa besarkah kesiapan

mahasiswa UNISMUH dalam melakukan P2K tersebut? Apakah P2K itu? dan kontribusi apakah

yang bisa diberikan oleh mahasiswa keguruan tersebut dalam dunia pendidikan? Serta seberapa

efektifkah P2K tersebut bagi dunia pendidikan (buat siswa,mahasiswa, guru)?


BAB II

PEMBAHASAN

1. Kesiapan Mengikuti P2K


Jika berbicara tentang kesiapan, maka kita harus mengenal maknanya terlebih

dahulu. Kesiapan berasal dari kata dasar “siap”. Siap jika dilihat dari arti luasnya berarti

tegak,sedia,rela, sudi, dan mau. Namun, kata siap di sini akan dikaitkan dengan P2K.

Jadi, kesiapan mengikuti P2K adalah kesediaan, keikhlasan dan kemauan untuk

mengikuti program peningkatan profesionalisme guru selama jangka waktu tertentu yang

telah ditetapkan oleh pelaksananya dengan segala syarat dan prasyarat yang berlaku.

Penulis sengaja mengambil kata keikhlasan dalam memaknai kesiapan peserta

P2K karena hal ini harus dilaksanakan dengan keikhlasan. Telah dibahas sebelumnya

bahwa P2K ini merupakan mata kuliah wajib pengganti KKN (prasyarat kelulusan dalam

meraih gelar sarjana). Nah, berbicara tentang keikhlasan, peserta P2K harus memilikinya

karena dalam program itu para mahasiswa akan memberikan kontribusinya bagi dunia

pendidikan.

Jika melihat dari pelaksanaan P2K angkatan I (pertama) yang dilaksanakan pada

bulan April – Juli 2009, Penulis dapat menilai kesiapan peserta P2K tersebut bervariasi.

Ketika menanyai sekumpulan mahasiswa keguruan yang terdiri dari 6 orang, maka 2

orang diantaranya menyatakan siap,3 orang ragu-ragu dan seorang lagi mengatakan “no

comment”. Dan dari 2 orang ini, beralasan bahwa mereka harus menerima program ini,

mau ataupun tidak dan juga karena program ini bermanfaat sangat besar bagi kita dan

juga bangsa ini. Sementara itu, ketiga orang yang menyatakan ragu-ragu beralasan bahwa

mereka belum tahu langkah-langkah yang akan mereka tempuh dan apa bedanya dengan

pelaksanaan PPL yang telah mereka lalui.

Nah, dari pernyataan-pernyataan tersebut, penulis beranggapan bahwa sebenarnya

hampir seluruh mahasiswa memiliki kesiapan dalam mengikuti P2K tersebut. Oleh

karena itu, kita akan melihat pada pengertian P2K pada poin selanjutnya .
2. Apakah P2K itu?

P2K (Program Pemantapan Profesi Keguruan) adalah sebuah mata kuliah wajib bagi

mahasiswa keguruan S-1 Universitas Muhammadiyah Makassar. Menurut Petunjuk

Teknis Pelaksanaan P2K dapat diartikan sebagai salah satu program yang merupakan

ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

rangka pembentukan guru yang professional. Pada bab Pendahuluan buku Petunjuk

Teknis Pelaksanaan P2K Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bahwa:

“ P2K adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan

terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan

kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan kegiatan mengajar maupun tugas-

tugas kegiatan lainnya . Kegiatan-kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk

pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yagn diarahkan

kepada terbentuknya kemampuan keguruan yang terjadwal secara sistematis di

bawah bimbingan dosen pembimbing yang memenuhi syarat.”

P2K dirancang agar mahasiswa mampu mengembangkan kompetensi pembelajaran yang

inovatif yang berbasis kepada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan adanya PTK ini,

mereka akan menjadi guru yang bisa menjadi tenaga professional dalam artian mereka dapat

mengemban tugas dan bertanggung jawab secara lahir dan juga batin.

Masih dari sumber yang sama, Penulis mengutip bahwa :

”P2K bertujuan memberikan pengalaman langsung bagi guru dalam jabatan dan guru

prajabatan, sehingga terbentuk tenaga kependidikan yang professional, yaitu tenaga

kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap


yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkannnya dalam penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran yang inovatif berbasis PTK.”

Adapun tujuan P2K adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi pembelajaran inovatif yang berbasis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

2. Memberikan pengalaman langsung dan untuk membudayakan melakukan PTK.

3. Mengembangkan Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis PTK.

4. Menerapkan dan Mengembangkan Model-Model pembelajaran Inovatif berbasis PTK.

(Juknislak P2K FKIP.2009.Unismuh Makassar)

1. Kontribusi Mahasiswa dalam Dunia Pendidikan

Pada saat melakukan P2K, tentunya mahasiswa memberikan kontribusi yang cukup besar

dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat kita lihat pada pemikiran-pemikiran inovatif

You might also like