Professional Documents
Culture Documents
Sistem Pelumasan
Petroleum Institute) membagi pelumas berdasarkan kualitas yang disusun berdasarkan alphabet.
dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif yang menetapkan standar kekentalan pada suhu 100oC. Angka di belakang huruf SAE menunjukkan tingkat kekentalannya.
monograde yaitu pelumas yang indeks kekentalannya dinyatakan hanya satu angka dimana makin rendah angkanya maka makin rendah pula viskositasnya dan oli tersebut makin encer (SAE 10, SAE 20).
dalam
30 dan SAE 20W-40) menunjukkan terjadinya sedikit perubahan kekentalan terhadap suhu.
angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin, pelumas bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
yang menunjukkan oli jenis ini dapat digunakan pada daerah beriklim dingin.
dibuat dari bahan dasar (base oil) yang berasal dari minyak mentah (crude oil) dengan tambahan aditif sekitar 10-20%.
unsur-unsur kimia sintetik baik bahan dasarnya maupun aditifnya. Bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti minyak mentah adalah polyalphaolefins, ester berbasa dua, ester organofosfat, ester silikat, glikol polialkilena, silikon atau fluor hidrokarbon. Karena mengandalkan bahan sintetik dan proses pembuatannya pun cukup rumit maka harga pelumas sintetik menjadi jauh lebih mahal dari pelumas mineral
mencampur (blending) antara pelumas sintetis dengan pelumas mineral. Sehingga diperoleh kombinasi dari 2 sifat komponen penyusunnya. Dari sisi unjuk kerja memiliki kelebihan dari pelumas mineral.
6 Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
mampu memenuhi semua unsur perlindungan yang diperlukan mesin sesuai dengan spesifikasi mesin tersebut
lebih tinggi saat mesin dioperasikan dalam kondisi kerja yang berat. Diperlukan di daerah yang beriklim sangat dingin seperti di Amerika Utara. Memiliki kestabilan cair alami yang memberikan aliran pelumas yang lebih baik di dalam mesin meski temperatur sangat rendah.
rentang kekentalan yang sangat luas / besar sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap berbagai perubahan temperatur. Ada tingkat kekentalannya sangat ekstrim, misalnya SAE 10W-60 atau 5W-50 dimana kekentalan seperti ini memiliki sifat dingin tidak beku, panas tidak encer.
dan penggunaan biasanya produsen mengacu pada standar API (American Petrolium Industry). Untuk mesin otto umumnya menggunakan kode SA, SB, SF, SG dan seterusnya.
dengan kode SF melindungi sistem kerja mesin dengan daya tahan lebih tinggi dibanding oli kategori SE. Sedangkan oli kategori SG dapat digunakan pada temperatur tinggi dengan anti oksidan yang dapat melindungi kerja mesin.
mesin diesel berbeda dengan mesin otto. Mesin diesel lebih banyak menghasilkan sisa pembuangan karbon. Hal ini membuat mesin diesel memerlukan filter oli khusus dan pendingin oli (oil cooler). Piranti ini diperlukan untuk mendinginkan minyak pelumas, karena temperatur kerjanya tinggi.
10
menggunakan kode C yang merupakan singkatan dari commerce atau compression. Huruf di belakang C menandakan tingkatan mutu sesuai dengan urutan alfabet. Semakin mendekati huruf Z maka semakin baik mutunya. Spesifikasi minyak pelumas mesin diesel yang beredar adalah CI-4 diesel 4 tak. Minyak pelumas ini diperkenalkan tahun 2002 untuk menggantikan CD, CE, CF-4. CG-4 dan CH- 4.
untuk mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan, mencegah keausan dan panas. Mendinginkan bagian bagian mesin
11 Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
antara torak dengan dinding silinder. Mengeluarkan kotoran dari bagianbagian mesin Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
kekentalan yang tepat Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan logam
12
atas 80. MVI (Medium Viscosity Index) 40 80. LVI (Low Viscosity Index) di bawah 40.
13
Flash Point Flash point atau titik nyala merupakan suhu terendah pada waktu minyak pelumas menyala seketika. Pengukuran titik nyala ini menggunakan alatalat yang standard tetapi metodenya berlainan tergantung dari produk yang diukur titik nyalanya.
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Pour Point Merupakan suhu terendah dimana suatu cairan mulai tidak bisa mengalir dan kemudian menjadi beku. Pour point perlu diketahui untuk minyak pelumas yang dalam pemakaiannya mencapai suhu yang dingin atau bekerja pada lingkungan udara yang dingin.
14
Carbon Residue
ketahanan minyak pelumas terhadap pengaruh pengasaman, biasanya pada minyak pelumas baru (fresh oil).
karbon yang mengendap apabila oli diuapkan pada suatu tes khusus.
Density
Menyatakan berat jenis oli
dipakai dalam jangka waktu tertentu maka nilai TBN ini akan menurun. penurunan TBN ini tidak boleh kurang dari satu dan lebih baik diganti dengan minyak pelumas baru karena ketahanan dari minyak pelumas tersebut sudah tidak ada.
dimana sifat ini perlu diperhatikan terhadap oli yang kemungkinan bersentuhan dengan air.
15
mesin adalah suatu sistem yang bertujuan memberikan lapisan film (oil film) untuk mencegah kontak langsung pada komponenkomponen yang bergesekan.
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
16
menghisap oli dari bak oli (oil pan) kemudian menyalurkan ke bagianbagian mesin yang bergerak. Ada 2 model pompa :
(a) Model roda gigi (tipe
internal gear dan tipe external gear) dan (b) Model trochoid yang dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak dan rotor yang digerakkan).
17
Sistem pengaturan
tekanan berfungsi sebagai pengatur tekanan oli di dalam rumah pompa untuk menjaga tekanan oli agar tetap konstan
18
filter) berfungsi membantu menjaga kebersihan oli dan menahan serbukserbuk dari dalam mesin yang dapat merusak bantalanbantalan (bearing) atau bagian mesin lainnya.
19
Pompa oli melakukan hisapan oli dari oil pan dan saringan kasar pada bak oli.
melalui filter oli kemudian oli melumasi komponen-komponen mesin dan kembali ke bak oli oleh gaya gravitasinya sendiri. Begitu seterusnya sirkulasi pelumasan terjadi terus-menerus. 20
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Oli yang terhisap kemudian ditekan melalui sistem pengatur tekanan dan
21
Sistem Pendinginan
22
menjadi energi mekanik 25 % Kerugian pendinginan 32 % Ke gas buang 34 % Gesekan 6% Penggerak pompa atau alternator sebesar 3 %.
23
24
mesin berfungsi untuk mengurangi keausan komponenkomponen mesin melalui penyerapan panas agar tidak terjadi over heating (panas berlebihan)
25
26
27
28
udara yaitu sistem pendinginan yang menggunakan udara sebagai fluida pendingin.
Sistem pendinginan
udara secara alami (natural air cooling system) sistem pendinginan udara secara paksa (Forced air cooling system).
29
sirip pendingin Bila semakin luas sirip pendingin maka semakin efektif pembuangan panas Tetapi semakin luas sistem pendingin, suara mesin semakin kasar akibat resonansi suara yang dihasilkan sirip pendingin. Untuk mengatasi hal tersebut maka dipasang karet peredam suara pada sirip pendingin .
30 Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
untuk meningkatkan efektifitas pendinginan adalah menggunakan sistem pendingin paksa. Pada sistem pendinginan udara paksa digunakan kipas pendingin untuk membantu meningkatkan sirkulasi udara pendingin.
31
mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin untuk memperluas bidang perpindahan panas antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas berlangsung lebih cepat.
32
33
Sistem
pendinginan air merupakan suatu sistem pendinginan yang digunakan untuk menyerap panas yang dihasilkan panas pembakaran di ruang bakar dengan media air/coolant yang disirkulasikan oleh pompa.
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
34
1. Water Jacket (Kantong air) 2. Upper hose radiator 3. Lower hose radiator 4. Radiator 5. Thermostat
6. Pompa Air 7. Kipas Pendingin 8. Tutup Radiator 9. Reservoir
35
36
37
Air Pendingin
Merupakan media
Guna meningkatkan
pendingin yang mengambil panas dari mesin. Air yang telah panas dialirkan ke radiator untuk didinginkan setelah dingin dihisap oleh pompa untuk disirkulasikan ke blok mesin.
38
efektifitas pendingin maka air pendingin dicampur dengan water treatment anti beku (coolant). Komposisi campuran adalah 50 % air dan 50 % coolant, dengan tambahan bahan tersebut titik beku air dapat mencapai - 35 C.
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Berfungsi
Radiator
mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water jacket.
39
Tutup Radiator
Berfungsi untuk
menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur tekanan air)
40
Reservoir
Berfungsi sebagai
persediaan air (tangki cadangan bila air pada radiator berlebihan) dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas.
41
Slang Karet
Slang Karet (upper
hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator
42
otomatis yang mengatur masuk atau tidaknya air pendingin masuk ke radiator. Prinsip kerjanya yaitu bila air pendingin yang berada di water jacket masih dingin maka thermostat tidak akan membuka saluran ke radiator karena uap yang dari panasnya tidak mampu untuk membuka katup thermostat maka air pendingin itu akan kembali untuk bersirkulasi di dalam mesin melalui saluran by pass.
43
Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Thermostat
Thermostat akan
Kipas Pendingin
Berfungsi menambah
pendinginan pada radiator untuk membantu mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar. Kipas radiator ada yang digerakkan secara mekanik oleh poros engkol dan ada pula yang digerakkan oleh motor listrik yang menempel di kipas radiator itu.
44 Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Pompa Air
Berfungsi
45
Water Jacket
akan terlihat ada ruangruangan seperti saluran air yang menyelimuti ruang bakar dan komponen di sekitarnya. Saluran tersebut dinamakan Water Jacket. Water Jacket atau kantong air tersebut berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.
Penampang Water Jacket (berwarna biru)
46 Tulus B. S. - Teknik Mesin USU
Keterangan 7
1.Radiator 2. Slang Karet (upper hose) 3. Slang Karet (lower hose) 4. Thermostat 5. Kipas (fan) 6. Pompa Air (water pump) 7. Kantong air (Water Jacket) 8. Tutup Radiator 9 9. Crankcase 1 10.Cylinder Head
47
oleh pompa air dan bersirkulasi. Saat mesin masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air. Proses ini juga bertujuan untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu sekitar 80-90oC.
48
49
Mesin Keadaan Panas Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup dalam bypass sirkuit. Cairan pendingin yang telah menjadi panas di dalam water jacket (yang menyerap panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri. Cairan dingin yang sudah dingin dipompa kembali oleh pompa air ke water jacket. Begitu seterusnya hingga proses ini berulang.