You are on page 1of 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka keluarga, perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan keperawatan jiwa yang berkualitas. Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah dalam keperawatan jiwa. Ada banyak hambatan antara anggota interdisiplin, meliputi ketidaksesuaian pendidikan dan latihan anggota tim, struktur organisasi yg konvensional, konflik peran dan tujuan, kompetisi interpersonal, status dan kekuasaan, dan individu itu sendiri. B. Saran Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang kami uraikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.

13

DAFTAR PUSTAKA

Berger, J. Karen and Williams. 1999. Fundamental Of Nursing; Collaborating for Optimal Health, Second Editions. Apleton and Lange. Prenticehall. USA

Budi Dr. S.Kp, M.App.Sc, dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (Basic Course). EGC:Jakarta

Dochterman , Joanne McCloskey PhD, RN, FAAN. 2001 Current Issue in Nursing. 6th Editian. Mosby Inc.USA

Sitorus, Ratna, DR, S.Kp, M.App.Sc. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. EGC. Jakarta

Siegler, Eugenia L, MD and Whitney Fay W, PhD, RN., FAAN , alih bahasa Indraty Secillia, 2000.

14

You might also like