You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Negara-negara industri dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, mulai berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberikan hasil panen yang tinggi ternyata menimbulkan dampak terhadap lingkungan (Mc Guinnes dalam Sutanto, 1 3!" Se#alan dengan makin banyaknya bahaya yang ditimbulkan oleh

paket pertanian modern, seperti pestisida, herbisida, dan pupuk kimia terhadap lingkungan, maka dampak negati$ paket pertanian modern mulai mendapatkan perhatian" %ada saat ini pandangan pengembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternati$ untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan" %ersoalan besar yang ter#adi disebabkan karena pencemaran tanah, air dan udara, sehingga menyebabkan degradasi dan kehilangan sumber daya alam serta produkti&itas tanah (Sutanto, '00'!" Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah men#adi pandangan baru masyarakat" (ni dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak alami seperti pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan e$ek negati$ terhadap kualitas dan keamanan bahan yang dihasilkan, kesehatan serta kehidupan lainnya" Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap berbagai macam produk sayuran organik, maka perkembangan produksi dan pemasaran produk-produk pertanian organik di (ndonesia #uga

mengalami peningkatan" )erung organik merupakan salah satu komoditas

hortikultura yang telah banyak dikenal oleh semua golongan masyarakat" *idukung dengan tingginya permintaan barang dan daya beli masyarakat serta harga #ual yang cukup tinggi, terung oraganik dapat di#adikan komoditi yang men#an#ikan" )erung termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari oleh berbagai kalangan karena mengandung kalsium, protein, lemak, karbohidrat, &itamin +, &itamin ,, &itamin -, $os$or dan .at besi (Soetasad, '000!" ,uah terung dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk berbagai sayur atau lalapan" #uga mengandung gi.i yang cukup tinggi dan komposisinya lengkap" *i (ndonesia hasil terung rata-rata yaitu 3',/0 1 30,11 kwintal2ha padahal untuk luasan satu ha dapat dihasilkan 30 ton terung (3ukmana,1 4!"

,anyaknya man$aat dan tingginya nilai ekonomis tanaman terung, memungkinkan bahwa tanaman terung memiliki peluang bisnis yang besar" 5leh karena itu perlu dibudidayakan dengan baik dan benar agar dapat dicapai produkti&itas dan kualitas yang tinggi" Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan produkti&itas tanaman terung adalah dengan melakukan perbaikan teknologi budidaya antara lain pemupukan" %enggunaan pupuk anorganik yang cenderung tidak seimbang dapat menimbulkan dampak kandungan unsur organik dalam tanah sangat rendah" 6ntuk dapat mengembangkan daya dukung unsur hara tanah agar men#adi subur diperlukan kadar organik yang cukup" 7al tersebut dapat dilakukan dengan mengubah budidaya yang menggunakan bahan kimia (anorganik! dan

menggantikan dengan teknologi budidaya organik" Salah satu kelemahan penggunaan pupuk anorganik pada umumnya yaitu harganya yang mahal selain

itu penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida! yang berlebihan dapat menurunkan kesuburan tanah dan dapat merusak lingkungan" 5leh karena dengan penggunaan pupuk organik yang tepat diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian" Salah satu cara yang dapat dilaksanakan dalam mendukung pertanian organik adalah dengan penggunaan pupuk organik limbah cair pabrik tempe" 8imbah tempe adalah salah satu limbah produksi yang memiliki kandungan organik tinggi, karena dalam limbah tempe terdapat unsur hara makro dan mikro, sehingga limbah tempe memiliki potensi untuk di#adikan pupuk organik" 7asil u#i terdahulu yang pernah diteliti oleh 3uhil 3osalina ('009!, menun#ukkan bahwa penyiraman air limbah tempe dengan konsentrasi 100: mengahasilkan nilai terbaik pada parameter berat buah dan kadar N tanah pada tanaman terung" ,erdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ;<%engaruh =rekuensi %enyiraman +ir 8imbah )empe )erhadap %ertumbuhan dan %roduksi )erung (Solanum melongena L,). 1.2 Tujuan Penelitian +dapun tu#uan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh $rekuensi penyiraman air limbah tempe terhadap pertumbuhan dan produksi terung hibrida (Solanum melongena L).

1.3 Hipotesis Penelitian 70 > )idak adanya pengaruh )erhadap (Solanum $rekuensi dan penyiraman air limbah tempe produksi tanaman terung

pertumbuhan

melongena L) 71 > +danya pengaruh $rekuensi penyiraman air limbah tempe terhadap

pertumbuhan dan produksi tanamana terung (Solanum melongena L).

BAB II TINJAUAN PU TA!A 2.1. Tinjauan U"u" Tana"an Terung )anaman terung di duga berasal dari ,enua +sia, terutama di (ndia" ?apan tanaman ini mulai di budidayakan oleh manusia belum di temukan keterangan atau pun data yang pasti, beberapa petun#uk menyatakan bahwa tanaman terung banyak tumbuh di -ina dari dari daerah ini kemudian dibawa ke Spanyol dan di sebar luaskan ke Negara-negara lain di @ropa, +$rika Selatan, Malaysia dan (ndonesia ( 7astuti, '00A !" %enyebaran terung memiliki sebutan yang berbeda-beda di beberapa tempat atau daerah misalnya, terung atau terong (Bawa!, torung (,atak!, taung (,ali!, atau nasubi (Bepang! dan lain sebagainya" *ari ilmu tumbuhan tanaman terung di klasi$ikasikan sebagai berikut> ?ingdom> Plantae (tumbuhan!, Sub kingdom> Tracheobiota (tumbuhan berpembuluh!, *i&isi> Spermathophyta (tanaman berbi#i!, Sub di&isi> Angiospermae (bi#i berada dalam buah!, ?elas> Magnoliopsi a (berkeping dua atau dikotil!, Sub ?elas> Asteri are, 5rdo> Solanales, =amili> Solanaceae (suku terung-terungan!, Genus> Solanum, Spesies> Solanum melongena. L (Sunar#ono, '00A!" Man$aat buah terung dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai bahan makanan, buah terung mengandung .at akti$ yang ber$ungsi untuk kontrasepsi, selain itu buah terung dapat mencegah penyakit diabetes dan

meningkatkan gairah ker#a, selain itu #uga baik sekali untuk obat kencing manis" Selain untuk obat, buah terung biasanya di konsumsi dengan cara di masak hingga men#adi sayur lodeh, sayur asem, opor, gulai, dan lalap mentah (Sunar#ono, '003!" Sebagai bahan pangan, buah terung mengandung .at-.at gi.i yang cukup lengkap yakni, mengandung protein, &itamin ,1, ,3, ,/ selain dan mengandung asam chlorogenic selain itu #uga terung kaya akan $la&onoid dan nasunin" =la&onoid dan nasunin itu adalah anti oksidan yang telah terbukti dapat melindungi dan mencegah kerusakan sel-sel otak" Selain itu terung #uga membantu menstimulasi system immune tubuh kita dan men#aga le&el energy pada tubuh sehingga berman$aat untuk kesehatan #antung" )erung #uga mengandung .at akti$ yang berman$aat untuk menurunkan kolestrol (Sunar#ono, '003!" 2.2. #arat Tu"$u% Tana"an Terung A. Ikli" )erung dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah mau pun dataran tinggi dengan ketinggian 1000 m dari permukaan laut" (tu sebabnya terung banyak di tanam di pekarangan, lahan penanaman terung harus subur, air tanahnya tidak menggenang, tanaman terung merupakan tanaman daerah yang beriklim panas, temperatur yang optimum dengan p7 tanah 4-/, terung cocok di tanam pada musim kemarau, #enis tanah yang paling baik untuk tanaman terung yaitu #enis lempung berpasir, subur kaya akan bahan organic, aerasi dan drainase yang baik, dengan suhu berkisar ''-30 - (7astuti, '00A!"

B. Tana% )anaman terung dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai dengan dataran tinggi, lahan penanaman terung harus subur, air tanahnya tidak menggenang, dan tanam terung terbaik ialah musim kemarau walaupun bisa musim penghu#an" %ada dasarnya tanaman terung dapat tumbuh dengan beradaptasi di hampir semua #enis tanah, tanah mineral yang bertekstur ringan sampai pada bertekstur berat" )erung ditanam pada tanah lempung berpasir yang dengan drainase dan aerase yang baik" )anaman terung ini di perbanyak melalui bi#i, untuk mempercepat pertumbuhan sebaiknya bungkus benih dengan kain basah dan direndam lebih kurang '0 #am hingga tampak mulai berkecambah (Soetasad dan Muryanti, 1 !"

)erung termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu" ,atangnya rendah (pendek!, berkayu dan bercabang dengan tinggi tanaman ber&ariasi antara 40-140 cm, tergantung dari #enis ataupun &arietasnya" Menurut Soetasad, Muryanti dan Sunar#ono ('003! batang tanaman terung dibedakan men#adi dua macam, yaitu batang utama (batang primer! dan percabangan (batang sekunder!" ,atang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedangkan percabangan adalah bagian tanaman yang akan mengeluarkan bunga" *aun terung terdiri atas tangkai daun dan helaian daun" )angkai daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, pan#angnya bersekitar 4-9 cm" 7elaian daun terdiri atas ibu tulang, tulang cabang dan urat-urat daun (Soetasad, Muryanti dan Sunar#ono, '003!"

,unga terung berbentuk mirip bintang, berwarna biru atau lembayung cerah sampai warna yang lebih gelap" ,unga terung tidak mekar secara serempak dan penyerbukan bunga dapat ter#adi secara silang ataupun menyerbuk sendiri (3ukmana, '003!" Soetasad, Muryanti dan Sunar#ono ('003! menambahkan bahwa bunga terung disebut bunga banci karena dalam satu bunga terdapat benang sari (kelamin #antan! dan putik (kelamin betina!" ,uah terung merupakan buah se#ati tunggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akan pecah bila buah telah masak" *aging buah ini merupakan bagian yang enak dimakan dan berwarna hi#au atau keunguan" ,i#i-bi#i terdapat bebas dalam daging buah (Soetasad, Muryanti dan Sunar#ono, '003!" ,uah menghasilkan bi#i yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda" )anaman terung mempunyai akar tunggang dan cabang-cabang akar yang dapat menembus kedalaman tanah sekitar 90-100 cm" +kar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada radius 00-90 cm dari pangkal batang, tergantung dari umur tanaman dan kesuburan tanah (3ukmana, '003!" 2.3 Terung Hi$ri&a )erung hibrida adalah salah satu teknologi pertanian dalam meningkatkan produksi tanaman atau program intensi$ikasi tanaman" *alam pengembangan terung hibrida pemulia berusaha melakukan perbaikan karakter tanaman baik dari segi produkti&itas, ketahanan terhadap penyakit dan cekaman abiotik" %engembangan didasarkan pada kebutuhan pasar dan menggunakan keragaman genetika lokal sehingga memiliki daya adaptasi yang luas" 6ntuk

mengembangkan galur-galur tetua dibutuhkan &ariabilitas $enotipik dan genetika yang cukup luas, serta in$ormasi tentang deskripsi, #arak genetika yang luas dari plasmanut$ah donor, sehingga tetua-tetua yang terbentuk akan men#adi dua grup besar dengan #arak genetika yang besar dan daya gabung yang luas (7adiati et al . '00 !" )erung hibrida merupakan turunan pertama dari persilangan dua tetua induk atau lebih yang memiliki si$at genetika berbeda dengan tetuanya" 7ibrida ini dapat menun#ukkan penampilan $isik yang lebih kuat dan memiliki potensi hasil yang melebihi kedua tetuanya" (Groot, '00'! )erung hibrida terbagi dalam beberapa #enis salah satunya adalah terung hibrida Mustang =1 dengan ciri-ciri pertumbuhan tanaman cepat, kuat, seragam, berbuah lebat, tahan panas, dapat tumbuh lebih baik di bawah kondisi cuaca panas dan dapat di tanam semusim" ,entuk tanaman tegak, internode pendek dengan cabangnya banyak dan kuat (@riyandi, '010!" 2.' Air Li"$a% Te"pe +ir merupakan sumber kehidupan dimuka bumi ini, kita semua bergantung pada air, untuk itu diperlukan air yang dapat digunakan sebagai mana mestinya" +kan tetapi akhir-akhir ini, masalah persediaan air yang memenuhi syarat men#adi masalah bagi seluruh umat manusia" *ari segi kualitas air telah tercemar yang disebabkan oleh pencemaran (Notoatmod#o, '003!" +ir limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dan berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung .at 1.at yang membahayakan bagi kesehatan manusia serta

menggangu lingkungan hidup" 7al ini perlu adanya pengolahan limbah (Notoatmod#o, '003! %engelolaan limbah industri pangan (cair, padat dan gas! diperlukan untuk meningkatkan pencapaian tu#uan pengelolaan limbah (pemenuhan peraturan pemerintah!, serta untuk meningkatkan e$isiensi pemakaian sumber daya" Secara umum, pengelolahan limbah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi (re uction!, pengumpulan (collection!, penyimpanan (storage!,

pengangkutan (transportation!, peman$aatan (reuse, recycling!, pengelolahan (treatment!, dan penimbunan ( isposal!, (Sugiharto, 1 9A!" 8imbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan" Bumlah dan karakteristik air limbah industri ber&ariasi menurut #enis industrinya" Sebagai contoh industri tahu dan tempe" (ndustri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan terlarut" 6ntuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3"000 - 4"000 8iter (Sunarto ('003!" Ta$el 1( !arakteristik li"$a% )air in&ustri ta%u te"pe No 1 ' 3 4 / %arameter ,5* (mg28! -5* (mg28! )SS (mg28! %7 (-! Colume (m32ton! (ndustri )ahu-)empe 40 1"430 30 4 3-4

Sumber! "enas, Sunaryo, an Sutyasmi (#$$#) alam Sunarto (#$$%).

8imbah cair dari proses perebusan dan perendaman kedelai, mempunyai nilai )*S dan )SS yang #auh melewati standart baku mutu limbah cair" %engaruh %adatan tersuspensi ()SS! maupun padatan terlarut ()*S! sangat beragam, tergantung dari si$at kimia alamiah bahan tersuspensi tersebut" %engaruh yang

10

berbahaya pada ikan, .ooplankton maupun makhluk hidup yang lain pada prinsipnya adalah ter#adinya penyumbatan insang oleh partikel partikel yang menyebabkan a$iksiasi" *isamping itu #uga adanya pengaruh pada perilaku ikan dan yang paling sering ter#adi adalah penolakan terhadap air yang keruh, adanya hambatan makan serta peningkatan pencarian tempat berlindung " %ola yang ditemukan pada sungai yang menerima sebagian besar padatan tersuspensi , secara umum adalah berkurangnya #umlah spesies dan #umlah indi&idu makhluk hidup (-onnel dan Miller, 1 4!"

*era#at keasaman limbah cair dari air rebusan kedelai telah melampaui standart baku mutu" +ir limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke perairan akan mengubah p7 air, dan dapat mengganggu kehidupan organisme air" +ir normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan mempunyai p7 berkisar antara /,4 - A,4 (Dardhana, '000!" Secara umum, pengolahan limbah cair dapat dibedakan men#adi tiga, yaitu pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier" %engolahan primer merupakan pengolahan secara $isik untuk menyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan (seltleable soli s!" %engolahan tahap primer dimaksudkan untuk memisahkan sampah yang tidak larut (sedimentasi!" )ahap sekunder bertu#uan untuk menghilangkan ,5*, yaitu dengan cara mengoksidasinya" Selan#utnya, tahap tersier dimaksudkan untuk menghilangkan sampah lain yang masih ada, seperti limbah organik beracun, logam berat, dan bakteri" %engolahan tahap tersier dilakukan untuk pegolahan air bersih (Sugiharto, 1 9A!"

11

)empe merupakan sumber &itamin , yang sangat baik" ,ahkan tempe merupakan satu-satunya sumber &itamin ,1' dari bahan pangan nabati (umumnya &itamin ,1' hanya terkandung pada bahan pangan hewani!" ?arena hal itulah kaum &egetarian men#adikan tempe sebagai pengganti daging" Citamin lain yang terkandung dalam tempe adalah &itamin ,' (ribo$la&in!, ,/ (piridoksin!, ,1 (thiamin!, niasin, asam $olat, dan asam pantotenat"6ntuk kandungan mineral makro dan mikro terbesar dalam tempe berturut-turut adalah mangaan, tembaga, $os$or, magnesium, besi, potassium, kalsium dan .inc (Supardi, '001!" %ada industri tempe, sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses dan lantai" ?arakter limbah cair yang dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi (kulit, selaput lendir dan bahan organik lain! (*armono, '001!"8imbah pengolahan tempe yang berasal dari bahan baku kacang kedelai, baik berupa kupasan kulit ari kacang kedelai #uga limbah cair berupa air rebusan dapat diman$aatkan untuk bahan makanan ikan" Nilai gi.i limbah pengolahan tempe lebih tinggi dibanding ampas tahu" Nilai gi.i yang terkandung adalah protein 9,//:E lemak 3,A :E air 41,/3: (Supardi, '001! 8imbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan" Seperti halnya limbah cair tempe, akan tetapi bahan organiknya yang mencukupi dapat bertindak sebagai sumber organik makanan untuk pertumbuhan mikroba" *ari hasil analisis kedua, yang menghasilkan karbon (-! F A,13/: dan Nitrogen (N!F 3,'//: sudah mencukupi untuk adanya pertumbuhan mikroba, karena dari pasokan makanan yang mencukupi, mikroba akan ber#alan cepat dan mereduksi oksigen terlarut yang ada dalam air (3osalina, '009!"

12

%enelitian yang telah di lakukan dengan mengunakan air limbah tempe terhadap tamanan tomat oleh 3uhil 3osalina et, al ('009! bahwa terdapat pengaruh $rekuensi penyiraman air limbah tempe pada berat buah tomat dengan $rekuensi penyiraman air limbah tempe ' hari sekali dengan takaran '40 ml pertanaman"

BAB III BAHAN DAN *ET+DE

13

3.1 Te"pat &an ,aktu %enelitian ini akan dilaksanakan di *esa ?ompe ,erangin, ?ecamatan -erenti, ?abupaten ?uantan Singingi" Daktu %enelitian di perkirakan selama 0 bulan terhitung dari bulan =ebruari sampai bulan Buni '013, #adwal dapat dilihat pada (8ampiran 1!" 3.2 Ba%an &an Alat +dapun bahan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah benih )erung 7ibrida, 8imbah -air %abrik )empe, tanah top soil, air dan bahan 1 bahan lain yang mendukung penelitian ini" Sedangkan alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gerga#i, sabit, a#ir, tali ra$ia, tugal, martil, paku, polybag, gembor, selang, meteran, handprayer, ayakan, timbangan, kuas, cat, papan ulangan, patok sample, alat 1alat tulis, dan alat-alat lain yang mendukung penelitian ini" 3.3 *eto&e Penelitian 3ancangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 3ancangan +cak ?elompok (3+?! dengan satu $aktor, dimana $aktor = satu-satunya $aktor yang di ambil untuk di#adikan inter&al" (nter&al =rekuensi penyiraman air limbah tempe terdiri dari 9 perlakuan dengan ulangan sebanyak 3 kali sehingga seluruhnya men#adi '0 unit percobaan penelitian" %ada masing-masing unit percobaan terdapat 0 tanaman di mana 3 di antaranya di#adikan tanaman sampel yang di tentukan secara acak" Sehingga di peroleh #umlah tanaman seluruh percobaan adalah 1 ' tanaman" *imana >

14

Bumlah plot percobaan Bumlah ulangan Bumlah tanaman pada setiap plot Bumlah sampel setiap plot Bumlah seluruh tanaman

F '0 plot F 3 ulangan F 0 tanaman F 3 tanaman F 1 ' tanaman

+dapun masing-masing perlakuan tersebut adalah sebagai berikut > %erlakuan =rekuensi penyiraman air limbah tempe (=! =0 =1 =' =3 =0 =4 =/ =A F )anpa $rekuensi penyiraman F =rekuensi penyiraman 1 hari sekali F =rekuensi penyiraman ' hari sekali F =rekuensi penyiraman 3 hari sekali F =rekuensi penyiraman 0 hari sekali F =rekuensi penyiraman 4 hari sekali F =rekuensi penyiraman / hari sekali F =rekuensi penyiraman A hari sekali

*engan ulangan 3 kali %erlakuan =rekuensi penyiraman air limbah tempe dapat di lihat pada tabel di bawah ini"

15

Ta$el 2. Perlakuan -rekuensi pen#ira"an air li"$a% te"pe. =aktor = (=rekuensi! =0 =1 =' =3 =0 =4 =/ =A ( =01 =11 ='1 =31 =01 =41 =/1 =A1 6langan (( =0(( =1(( ='(( =3(( =0(( =4(( =/(( =A((

((( =0((( =1((( ='((( =3((( =0((( =4((( =/((( =A(((

3.' Analisis Data 6ntuk mendapatkan hasil serta kesimpulan dari hasil penelitian, maka di lakukan +nalisis dengan 3ancangan +cak ?elompok dengan model analisis data sebagai berikut >

=? B?)

F
F)
'

1 =?

B??

1 =?

B?% B?@ *imana >

F F B?) 1 B?? 1 B?%

16

=? B?) B?? B?% B?@ t k

F =aktor ?oreksi F B?)otal F B??elompok F B?%erlakuan F B?@rror F %erlakuan F ?elompok

*ata yang di peroleh di analisis sidik ragam dengan model linear sebagai berikut >

?eterangan > Gi#k F nilai pengamatan hasil percobaan F nilai tengah ( (H Igh F pengaruh pengelompokan F pengaruh $actor perlakuan F pengaruh @rror *ata hasil pengamatan terakhir dalam penelitian ini di analisis secara statistik dan #ika = hitung lebih besar dari = tabel maka di lan#utkan dengan u#i lan#ut ,eda Nyata Bu#ur (,NB! pada tara$ 4:"

17

3... Pelaksanaan Penelitian 3...1. Persiapan La%an Sebelum di lakukan penelitian, lahan terlebih dahulu dibersihkan dari segala gulma atau sampah sisa tanaman, sampah di kumpulkan men#adi satu kemudian di buang di luar dari lahan penelitian" 3...2. Pengola%an tana% Selan#utnya di lakukan pengolahan tanah sebanyak ' kali, pengolahan tanah pertama dengan membalikkan tanah sedalam '4 cm, tanpa menghancurkan bongkahan atau digemburkan tu#uannya untuk menetralisir tanah (membuang racun yang berada dalam tanah!" Selan#utnya setelah 0-A hari, dilakukan pengolahan tanah yang ke ' dengan menghancurkan bongkahan-bongkahah tanah, kemudian tanah di gemburkan bertu#uan agar aerasi atau tata udara di dalam tanah lebih baik, serta memperbaiki struktur dan tekstur tanah, yang mana akan menguntungkan bagi akti$itas organisme tanah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah"

3...3. Pe"$uatan Plot %embuatan plot sebanyak 1' dengan ukuran 1 J 1 m di mana dalam 1 plot terdiri dari 0 tanaman" *engan #arak antara plot 40 cm dan #arak antar blok 100 cm"

18

3...'. Pe"asangan La$el %emasangan label 1 hari sebelum pemberian perlakuan sesuai dengan masing-masing perlakuan2plot, yang bertu#uan untuk memudahkan dalam perlakuan dan pengamatan" 3..... Pen#e"aian Sebelum benih di semai, terlebih dahulu benih terung di rendam dalam air bersih selama 1' #am" 7al ini bertu#uan untuk mempercepat proses perkecambahan" ?emudian campur tanah dengan pupuk kandang di aduk sampai rata, medium yang sudah siap di masukkan kedalam tempat penyemaian kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang dan di biarkan selama 1 hari, kemudian sebarkan benih terung pada media penyemaian, penyemaian di #aga kelembabannya dengan memberikan air melalui penyemprotan sampai benih terung tumbuh men#adi bibit terung" 3.../. Pe"$i$itan &engan "enggunakan pol#$ag %embibitan di lakukan dengan menggunakan polybag dengan ukuran 10 J 1' cm dengan campuran media tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1>1 setelah bibit tumbuh subur dengan memiliki ketentuan seperti #umlah daun 0 helai, bibit berumur '0-'4 hari, maka barulah di pindahkan ke lapangan" 3...0. Pe"upukan &asar %emupukan dasar menggunakan pupuk kandang sapi diberikan pada waktu ' minggu sebelum tanam, setiap plot diberikan pupuk kandang 1 kg kemudian diaduk dengan tanah"

19

3...1. Perlakuan +plikasi =rekuensi penyiraman air limbah tempe sebagai pupuk yang digunakan dalam penelitian ini" %emberian $rekuensi penyiraman dengan cara menyiramkan larutan pupuk ke media tanam dengan menggunakan takaran yang telah disiapkan yaitu '40 ml pertanaman" 3...2. Pe"eli%araan a" %enyiraman %enyiraman di lakukan ' kali 1 hari yaitu pada pagi dan sore hari, dan #ika hari hu#an atau tanah dalam keadaan lembab, maka penyiraman tidak di lakukan" b" %enyulaman %enyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati, kerdil, terserang hama dan penyakit segera diganti dengan tanaman yang baru supaya seragam pertumbuhannya" %enyulaman di lakukan sampai pada saat tanaman berumur ' minggu" c" %emasangan a#ir Setelah penanaman 3 minggu, tiap batang terung perlu diberi a#ir supaya tanaman tidak roboh dan mempermudah untuk mengukur tinggi tanaman" +#ir ditancapkan pada tanah sedalam 1 cm dan tinggi a#ir 10 cm"

d" %enyiangan %enyiangan di lakukan apa bila terdapat gulma yang tumbuh di areal pertanaman dengan tu#uan mengurangi kompetensi unsur hara oleh tanaman"

20

%enyiangan di lakukan dengan cara di siangi atau di cabut dengan tangan dan sampah di kumpulkan dan di buang ke luar lokasi penelitan" e" %emangkasan %emangkasan di lakukan apa bila muncul tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama, dengan cara di pangkas bertu#uan untuk merangsang tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produkti$ segera tumbuh" $" %engendalian 7ama dan %enyakit %engendalian hama dan penyakit dilakukan apabila sudah terlihat ge#ala serangan pada tanaman, maka dilakukan pengendalian dengan insektisida untuk hama dan antrokol untuk #amur" *osis yang diberikan sesuai dengan kebutuhan" g" %anen %emanenan buah terung di lakukan pada saat tanaman berumur 3-0 bulan tergantung dari #enis &arietas" ?riteria buah yang dapat di panen adalah buah telah mencapai ukuran maksimal dan masih muda, pemanenan pada buah terung dengan cara di petik dari tangkainya dengan tangan atau alat yang ta#am dan pemetikan buah berikutnya di lakukan rutin tiap 3-A hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap untuk di petik"

3./. Penga"atan a" )inggi )anaman (cm!

21

%engukuran tinggi tanaman dilakukan setelah tanaman berumur ' minggu setelah tanam dengan inter&al ' minggu sekali" %engukuran tinggi tanaman dilakukan sampai minggu ke-1'" %engukuran tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar atau pangkal batang sampai u#ung daun yang tertinggi dan pada saat pengukuran harus dibuat tanda permulaan ukur supaya tidak ter#adi kesalahan pengukuran" *ata yang di peroleh di analisis secara statistik dan di sa#ikan dalam bentuk tabel, apa bila = tabel berbeda nyata maka di lan#utkan dengan 6#i 8an#ut ,eda Nyata Bu#ur (,NB! pada tara$ 4:" b" 6mur berbunga (7ari! %engamatan munculnya bunga #antan dan betina dilakukan dengan menghitung se#ak tanam, sampai tanaman berbunga lebih kurang 40: dari populasi tanaman setiap plot" *ata yang di peroleh di analisis secara statistik dan di sa#ikan dalam bentuk tabel, apa bila = tabel berbeda nyata maka di lan#utkan dengan 6#i 8an#ut ,eda Nyata Bu#ur (,NB! pada tara$ 4:" c" 6mur %anen (7ari! 6mur panen di hitung se#ak tanam sampai A4: dari populasi tanaman menun#ukkan matang panen pada setiap plot" *ata yang di peroleh di analisis secara statistik dan di sa#ikan dalam bentuk tabel, apa bila = tabel berbeda nyata maka di lan#utkan dengan 6#i 8an#ut ,eda Nyata Bu#ur (,NB! pada tara$ 4:"

d" ,erat buah perplot (gr!

22

%enimbangan berat buah di lakukan dengan cara menimbang buah yang di panen pertama sampai ketiga dari masing-masing plot dengan menggunakan timbangan" *ata yang di peroleh di analisis secara statistik dan di sa#ikan dalam bentuk tabel, apa bila = tabel berbeda nyata maka di lan#utkan dengan 6#i 8an#ut ,eda Nyata Bu#ur (,NB! pada tara$ 4:

" BAB I3

23

AN44A5AN BIA6A *alam penelitian ini seluruh biaya yang di butuhkan dapat di perkirakan sebagai berikut> +" +dministrasi 1" %embuatan proposal '" %erbanyakan proposal Ju"la% ," ,ahan-bahan 1" ,enih Mustang =1 '" %upuk ?andang 3" *ecis 0" +ntrokol Ju"la% -" +lat-alat 1" -angkul '" 7andsprayer 3" @mber 0" Gembor 4" %apan Merk /" +lat-alat tulis A" ?ayu, paku, palu 9" )ali rapiah " ?ayu a#ir 10" -at, kuas Ju"la% *" ,iaya lain-lain 1" %engolahan lahan '" )ransportasi 3" Sewa lahan 3p" 400,000,00 3p" '00,000,00 3p" '40,000,00
24

3p" '00,000,00 3%" 140,000,00 K 5p. 3.78777877

3p" 30,000,00 3p" 30,000,00 3p" '4,000,00 3p" '4,000,00 K 5p. 1178777877

3p" 30,000,00 3p" '0,000,00 3p" 14,000,00 3p" '4,000,00 3p" A4,000,00 3p" 30,000,00 3p" 40,000,00 3p" 30,000,00 3p" A4,000,00 3p" 40,000,00 K 5p. '778777877

0" ,iaya tak terduga Ju"la% Bumlah ?eseluruhan biaya +" +dministrasi ," ,ahan-bahan -" +lat-alat *" ,iaya-biaya lain Ju"la% total

3p" 100,000,00 K 5p.1.7.78777877

3p" 340,000,00 3p" 110,000,00 3p" 000,000,00 3p"1"040,000,00 5p.182178777877

)erbilang > (Satu &uta Sembilan 'atus Sepuluh 'ibu 'upiah)

DA9TA5 PU TA!A

25

+gus et, al"'00'" )eknologi 7emat +ir dan (rigasi Suplemen" *alam )eknologi %engelolaan 8ahan ?ering> Menu#u %ertanian %rodukti$ dan 3amah 8ingkungan" %usat %enelitian dan %engembangan )anah dan +groklmat" ,ogor> Col"'3 No" 0 ,auti, %eni" '013" 6#i ,erbagai Carietas dan %emberian %upuk ,okashi -air )erhadap %erumbuhan dan produksi )erung (Solanum melongena.L) Skripsi S1 Burusan +groteknologi Sekolah )inggi (lmu %ertanian Swarnadwipa" )eluk ?uantan" ,udiman @riyandi"-ara dan 6paya ,udidaya )erung, Dahana (ptek ,andung" -ahyono",",'003, )eknik Strategi ,udidaya )erung, Gayasan %ustaka Nusantara,Gogyakarta, 1/A hal" 7idayati, S" '003" %engaruh =rekuensi %enyiraman +ir 8imbah -ucian ,eras )erhadap %ertumbuhan )erung (Solanum melogena 8"!" Malang> 6ni&ersitas (slam Negeri Malang" http>22ikanmania"wordpress"com2'00A21'2312bahan-alternati$-pakandari-hasilsamping-industri-pangan2" *iakses pada tanggal 10 +pril"'009" ?arama, +"S,3" Mar.uki, dan (" Marwan" 1 0" %enggunaan %upuk 5rganik pada

)anaman %angan. ,ogor> *alam %rosiding 8okakarya Nasional @$isien %enggunaan %upuk" ,adan %enelitian dan %engembangan %ertanian" *epartemen %ertanian" ?urnialis, '009, %engaruh %emberian,erbagai *osis %lant 8iLuid Nutrisi Saputra )erhadap %ertumbuhan dan %roduksi )imun ((ucumi sati)us.L) Skripsi S1 Burusan +gronomi Sekolah )inggi (lmu %ertanian 6nggulan Swarnadwipa" )eluk ?uantan"

26

3ukmana, 3"1

4" ,ertanam )erung" ?anisius" Gogyakarta

3osalina 3uhil et, al", '009" %engaruh ?onsentrasi dan =rekuensi %enyiraman +ir 8imbah )empe Sebagai %upuk 5rganik )erhadap %ertumbuhan dan 7asil )omat" Suted#o Mul Mulyani" '010" %upuk dan -ara %emupukan"3ineka -ipta, Bakarta" )#andramukti" '009. 5ptimalisasi ,udidaya Sawi dalam Meningkatkan %roduksi 7asil )anaman Sawi di (ndonesia" http>22www"iptek2teknologi pangan

La"piran 1( La# +ut Penelitian Ber&asarkan 5an)angan A)ak !elo"pok :5A!; Non 9aktorial.

27

BL+! I 921

BL+! II BL+! III 93III 971

911

92III

93II

97'

93I

92II

91III

9oIII

91III

9'I

9/I

9.I

9/III

9'III

9/II

9.II

901

9'II 177 )"

9.III

90III

90II

?eterangan > 9 Blok I8II8III 78182838'8.8/ Dan 0

177 )"

> =aktor %emberian =rekuensi ( =aktor ulangan ( ?ombinasi %erlakuan ( )anaman yang di#adikan sample ( )anaman yang tidak di#adikan sampel ( %ermukaan tanah antar plot 2 unit ( Barak antar plot 2 unit

La"piran 2 ( Deskripsi Terung Hi$ri&a *ustang 91 +sal > %)" @ast Dest Seed (ndonesia

28

Darna %an#ang 3asanya 6mur %anen %otensi 7asil )ahan )erhadap %enyakit Bumlah ,i#i %ergram 3ekomendasi

> 6ngu Mengkilat > '0 cm > Manis, renyah dan gurih > /0 7S) > /0 ton2ha > %hitium sp > '40 ,i#i > *ataran 3endah Menengah

29

You might also like