You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Sistem endokrin dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat dinamakan hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk ke aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan syaraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan perkembangan seksual manusia. Penyakit endokrin adalah penyakit yang pada umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam beberapa bagian dari sistem endokrin, yang terdiri dari kelenjar yang bertanggung jawab untuk men iptakan dan mengatur hormon!hormon yang diperlukan untuk fungsi!fungsi penting tubuh. "erbagai gangguan atau penyakit endokrin dapat mempersulit atau menghambat kehamilan dan sebaliknya kehamilan dapat mempengaruhi penyakit endokrin. Penyakit endokrin pada kehamilan yang paling umum dijumpai adalah #iabetes mellitus dan Penyakit tiroid. #iabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan perubahan!perubahan metabolik dan hormonal bagi penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya, diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan $%o htar,&''(). Komplikasi ibu dan bayi pada penderita diabetes akan meningkat karena perubahan metabolik. Angka lahir mati terutama pada kasus dengan diabetes tak terkendali dapat terjadi &* kali dari normal $Sarwono, +**,).

%enurut data -H., /ndonesia menempati urutan keempat jumlah penderita #iabetes terbesar di #unia. Pada tahun +*** terdapat sekitar ,,0 juta penduduk /ndonesia yang mengidap #iabetes. 1umlah penderita #iabetes di derah perkotaan /ndonesia pada tahun +**2 adalah (,+ juta orang,sedangkan di pedesaan ,,, juta orang. #iperkirakan, & dari ( orang di 1akarta mengidap #iabetes. 3ingginya jumlah penderita di daerah perkotaan antara lain disebabkan gaya hidup $4tami, +**'). %engingat dampak yang ditimbulkan ukup serius baik bagi ibu mupun bayi, maka perlu dilakukan penapisan yang efektif bagi ibu hamil. Pada makalah ini akan dibahas mengenai gangguan pada sistem endokrin diantaranya adalah diabetes mellitus dan penyakit tiroid. ". Rumusan Masalah "erdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. &. Apa definisi, klasifikasi, faktor penyebab, patofisiologis dan penegakan diagnosa dari #iabetes %ellitus 5estasional6 +. Apa definisi, klasifikasi, faktor penyebab, patofisiologis dan penegakan diagnosa dari Penyakit tiroid6 C. Tujuan &. 3ujuan 4mum 4ntuk memenuhi tugas mata kuliah .bstetri Patologi +. 3ujuan Khusus ! 4ntuk mengetahui definisi diabetes melitus gestasional, patofisiologi, diagnosis, dan penapisan pada penyakit gestasional diabetes mellitus gestasional. ! 4ntuk mengetahui Patofisiologi, diagnosis, dan penapisan pada penyakit hipotiroid dan hipertiroid.
2

#. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut 7 &. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi penyusun dan mahasiswa lainnya. +. Sebagai bahan diskusi dalam tugas mata kuliah. 2. Sebagai tambahan referensi bagi tugas!tugas yang berkaitan dengan makalah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTA A

A. Dia!etes Melitus &. #efinisi #iabetes melitus merupakan kelainan herediter dengan dan berkurangnya glikogenesis $%o htar, &''(). +. Klasifikasi a. #iabetes melitus 3ipe &7 #iabetes bergantung pada insulin yang telah ada sebelum kehamilan terjadi $pra kehamilan) sangat jarang terdiagnosis saat kehamilan. b. #iabetes melitus 3ipe +7 #iabetes tidak bergantung insulin yang telah ada sebelum kehamilan terjadi $prakehamilan), biasanya dikontrol dengan obat antidiabetes per oral $jika belum terdiagnosis dan diabetes jenis ini dapat salah terdiagnosis sewaktu kehamilan sebagai diabetes gestasional). . #iabetes %elitus 5estasional7 /ntoleransi glukosa dalam berbagai derajat keparahan dengan awitannya atau pertama kali diketahui selama kehamilan dan akan menghilang setelah kehamilan selesai. %enurut -hite,$&'0,) klasifikasi dibuat menurut umur, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat penyakit dan komplikasi7 a. Kelas A7 diabetes laten $subklinis atau diabetes hamil). 4ji toleransi gula tidak normal. Pengobatan tidak memerlukan insulin, dengan diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin baik ukup iri

insufisiensi insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi

b. Kelas "7 #iabetes dewasa diketahui setelah usia &' tahun, berlangsung kurang dari &* tahun, tidak disertai dengan kelainan pembuluh darah. . Kelas C7 timbul pada umur &*!&' tahun, menderita selama &*!&' tahun, tanpa kelainan pembuluh darah. d. Kelas #7 diderita sejak umur &* tahun, lama +* tahun, disertai kelainan pembuluh darah seperti arteriosklerosis pada retina, tungkai dan renitis. e. Kelas 8 7 telah terjadi klasifikasi pembuluh darah atau perkapuran pada pembuluh!pembuluh darah panggul, termasuk arteri uterina. f. Kelas 97 diabetes dengan nefropatia termasuk adanya glomerulonefritis dan pielonefritis ". Dia!etes Mellitus "estasi#nal &. #efinisi #iabetes %ellitus 5estasional $#%5) adalah kelainan pada metabolisme karbohidrat dari faktor yang memberatkan yang terjadi selama kehamilan $%arilyn, +**&) +. 9aktor Predisposisi : 9aktor ;esiko 9aktor!faktor berikut meningkatkan risiko terkena 5#% selama kehamilan diantaranya 7 a. ;iwayat obstetrik yang men urigakan 7 ! "eberapa kali keguguran. ! ;iwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas. ! ;iwayat pernah melahirkan bayi <*** gram. ! Pernah mengalami to=emia gra>idarum ! Polihidramnion
5

b. ;iwayat ibu yang men urigakan 7 ! ! ! ! ! ! 4mur ibu hamil ? 2* tahun. ;iwayat #% dalam keluarga. Pernah #%5 pada kehamilan sebelumnya .besitas. "erat badan ibu waktu lahir ? , kg. /nfeksi saluran kemih berulang!ulang selama hamil.

. "ersifat keturunan d. 9aktor autoimun setelah infeksi mumps, rubella dan o=sakie "<. e. %eningkatnya hormon antiinsulin seperti 5H, glukogen, AC3H, kortisol, dan epineprin. 2. Perubahan metabolik sebelum dan sesudah kehamilan Kehamilan normal dikatakan sebagai suatu kondisi diabetogenik, dimana kebutuhan akan glukosa meningkat. %etabolisme maternal mengalami perubahan untuk memastikan suplai glukosa yang adekuat dan konstan untuk perkembangan janin. 5lukosa maternal ditransfer ke janin melalui proses difusi!difasilitasi. /nsulin ibu tidak menembus plasenta. Pada usia gentasi sepuluh minggu, janin meyekresi insulinnya sendiri dengan kadar yang adekutat, yang memungkinnya menggunankan glukosa yang diperoleh dari ibu. Pada trimester pertama kehamilan, kadar glukosa ibu menurun dengan epat dibawah kadar glukosa tidak hamil sampai antara ,, dan 0, mg:dl. Akibat pengaruh estrogen dan progesterone, pankreas meningkatkan produksi insulin, yang meningkatkan penggunaan glukosa. Pada saat yang sama, penggunaan glukosa oleh janin meningkat, sehingga menurunkan kadar glukosa ibu. Selain itu, trimester pertama juga ditandai

dengan nausea, >omitus, dan penurunan asupan makanan sehingga kadar glukosa ibu semakin menurun dan selama tri mester kedua dan ketiga peningkatan kadar laktogen plasental human, estrogen, progesterone, kortisol, prolaktin, dan insulin meningkatkan resistansi insulin melalui kerjanya sebagai suatu antagonis. ;esistansi insulin merupakan suatu mekanisme penghematan glukosa yang memastikan suplai glukosa yang berlimpah untuk janin. Kebutuhan ibu akan insulin meningkat sejak trimester ke //. Kebutuhan insulin dapat meningkat +!< kali lipat pada kehamilan ukup bulan. Pada saat bayi lahir, lepasnya plasenta menyebabkan penurunan mendadak kadar hormon plasenta, kortisol dan insulin yang bersirkulasi. Ke jaringan maternal dengan epat kembali peka terhadap insulin seperti pada periode sebelum hamil. Pada ibu yang tidak menyusui bayi, keseimbangan insulin @ karbohidrat prakehamilan biasanya di apai kembali dalam sekitar A!&* hari. #alam laktasi, glukosa maternal digunakan sehinggu kebutuhan insulin ibu yang menyusui ibu tetap rendah selama ' bulan. Setelah penyapihan berakhir, kebutuhan insulin ibu kembali ke kebutuhan insulinnya sebelum hamil. <. 8tiologi 8tiologi #iabetes %elitus menurut Kapita Selekta 1ilid /// $+**0), Baitu 7 &) 9aktor autoimun setelah infeksi mumps, rubella dan o=sakie "<. +) 5enetik #iabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. 5en penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke u unya bahkan i it walaupun resikonya sangat ke il. Se ara klinis, penyakit #% awalnya didominasi oleh resistensi insulin yang disertai defe t fungsi sekresi. 3etapi, pada tahap yang lebih lanjut, hal itu didominasi defek fungsi sekresi yang disertai dengan resistensi insulin. Kaitannya dengan mutasi #CA mitokondria
7

yakni karena proses produksi hormon insulin sangat erat kaitannya dengan mekanisme proses o=idati>e phosphorylation $.DPH.S) di dalam sel beta pankreas. Penderita #% proses pengeluaran insulin dalam tubuhnya mengalami gangguan sebagai akibat dari peningkatan kadar glukosa darah. %itokondria menghasilkan adenosin trifosfat $A3P). Pada penderita #%, A3P yang dihasilkan dari proses .DPH.S ini mengalami peningkatan. Peningkatan kadar A3P tersebut otomatis menyebabkan peningkatan beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam A3P. Peningkatan tersebut antara lain yang memi u ter etusnya proses pengeluaran hormon insulin. "erbagai mutasi yang menyebabkan #% telah dapat diidentifikasi. Kalangan klinis menyebutnya sebagai mutasi A2+<25 yang merupakan mutasi kausal pada #%. %utasi ini terletak pada gen penyandi ribo nu leid a id $;CA). Pada perkembangannya, terkadang para penderita #% menderita penyakit lainnya sebagai akibat menderita #%. Penyakit yang menyertai itu antara lain tuli sensoris, epilepsi, dan stroke like episode. Hal itu telah diidentifikasi sebagai akibat dari mutasi #CA pada mitokondria. Hal ini terjadi karena makin tinggi proporsi sel mutan pada sel beta pankreas maka fungsi .DPH.S akan makin rendah dan defe t fungsi sekresi makin berat. Pre>alensi mutasi tersebut biasanya akan meningkat jumlahnya bila penderita #% itu menderita penyakit penyerta tadi.

2) Kerusakan : kelainan pankreas sehingga kekurangan produksi insulin /nfeksi mikroorganisme dan >irus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon!hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus. <) %eningkatnya hormon antiinsulin seperti 5H, glukogen, AC3H, kortisol, dan epineprin.
8

,) .bat!obatan. "ahan!bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon!hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas. Contohnya %inum soda dalam keadaan perut kososng $misalnya stelah berpuasa atau waktu bangun tidur dipagi hari) juga harus dihindari. Sirup dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat dalam minuman soda dapat merusak pangkreas yang menyebabkan meningkatnya berat badan, jika kebiasaan ini diteruskan, lama kelamaan akan menderita penyakit #%. Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang mengkonsumsi soda lebih dari & kaleng per hari memiliki resiko + kali terkena diabeters tipe + dalam jangka waktu < tahun kedepannya. 0) -anita obesitas Sebenarnya #% bisa menjadi penyebab ataupun akibat. Sebagai penyebab, obesitas menyebabkan sel beta pankreas penghasil insulin hipertropi yang pada gilirannya akan kelelahan dan EjebolF sehingga insulin menjadi kurang prodeksinya dan terjadilah #%. Sebagai akibat biasanya akibat penggunaan insulin sebagai terapi #% berlebihan menyebabkan penimbunan lemak subkutan yang berlebihan pula.

,. Patofisiologi #alam hamil, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang penunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. 5likosa dapat berdifusi se ara tetap melelui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadarnya dalam darah ibu. /nsulin ibu tidak dapat men apai janin, sehingga kadar gula darah ibu akan memepengaruhi kadar gula darah janin. Pengendalian kadar gula darah terutama dipengaruhi oleh
9

insulin, disampingb beberapa hormon lainK estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Seperti pada #% tipe +, pada #%5 juga terjadi gangguan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin oleh sel G pan reas. Kondisi resistensi insulin akan mema u produksi insulin oleh sel G pan reas untuk memenuhi kebutuhan insulin tubuh. Pada kehamilan normal, sel G pankreas mampu memenuhi peningkatan kebutuhan insulin ini. "erbeda halnya pada #%5, sel G pan reas tidak mampu memenuhi kebutuhan insulin tubuh yang meningkat sehingga terjadilah gangguan toleransi glukosa $hiperglikemi). %ekanisme disfungsi sel G pan reas pada #%5 tidak dapat dijelaskan sepenuhya. Sejauh ini terdapat tiga mekanisme yang mendasari disfungsi sel G pada #%5 yaitu &) autoimun, +) kelainan genetik, 2) resistensi insulin kronik. ;esistensi insulin fisiologis pada kehamilan terjadi maksimal pada akhir trimester kedua dan trimester ketiga yang mekanismenya dipikirkan karena dua hal yaitu &) peningkatan deposit lemak pada ibu dan +) peningkatan hormon!hormon kehamilan seperti Human Placental Lactogen (HPL), progesterone, kortisol, dan prolaktin, yang men apai pun aknya pada trimester ketiga kehamilan. %engingat kondisi resistensi insulin ini epat membaik setelah melahirkan, maka faktor nomor dualah yang dianggap berperan penting terhadap timbulnya resistensi insulin selama kehamilan. .leh karena itu, dikatakan bahwa kehamilan normal merupakan suatu kondisi diabetogenik. Adanya resistensi insulin pada kehamilan normal sebenarnya merupakan mekanisme adaptif tubuh untuk menjaga kelan aran aliran nutrisi dari ibu ke janin. Pada kondisi puasa $konsentrasi insulin rendah), HPH merangsang lipolisis dan menghasilkan asam lemak bebas. Asam lemak bebas ini digunakan sebagai sumber energi bagi ibu, sedangkan glukosa dan asam amino di adangkan untuk memenuhi kebutuhan janin. 3ransport glukosa dan asam amino dari perempuan ke janin dapat mengakibatkan hipoglikemia dan hipoalaninemia, sedangkan peningkatan
10

lipolisis mengakibatkan hiperketonemia. Hipoglikemia, hipoalaninemia, dan hiperketonemia merupakan sindrom triad yang ditemukan pada kondisi ibu hamil yang puasa disebut Eaccelerated starvation. Kondisi tersebut dikompensasi oleh mekanisme facilitated anabolism. Pada kondisi post meal $,!0 jam setelah makan), terjadi peningkatan konsentrasi glukosa diiringi peningkatan sekresi insulin dan penekanan glukagon, terjadi gangguan ambilan glukosa oleh sel otot ibu $tidak pada sel lemak) dan peningkatan konsentrasi trigliserida ibu. Hal ini diperkirakan sebagai mekanisme untuk memperlan ar asupan glukosa ke janin sehingga terjadi anabolisme pada janin yang adekuat dan meningkatkan anabolisme pada ibu dalam hal penyimpanan lemak. ;esistensi insulin kronik sudah terjadi pada ibu sebelum periode kehamilan. -anita hamil yang sudah mengidap obesitas sebelum masa kehamilan akan mengalami resistensi insulin lebih berat dibandingkan perempuan hamil yang tidak obes sebelumnya. Kebanyakan perempuan dengan #%5 memiliki kombinasi antara kedua jenis resistensi insulin ini yaitu kronik dan fisiologis. 0. 5ejala Klinis #iabetes mellitus gestasional adalah bentuk sementara $dalam banyak kasus) diabetes dimana tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang ukup untuk menangani gula selama kehamilan. Hal ini juga bisa disebut intoleransi glukosa atau intoleransi karbohidrat. 3anda dan gejalanya dapat berupa7 a. Polyuria $banyak berkemih) b. Polydipsia $banyak minum) . Polyphagia $ "anyak makan ) d. Penurunan berat badan e. Hetih, lesu , lemah badan

11

f. Pandangan kabur g. Pruritas >ul>a pada wanita h. Kelelahan i. %udah infeksi j. Ketonemia. k. 5likosuria. l. 5ula darah + jam pp ? +** mg:dl. m. Kesemutan. n. 5ula darah puasa ? &+0 mg:dl o. 5ula darah sewaktu ? +** mg:dl. p. 5atal

A. Pengaruh Kehamilan pada diabetes dan pengaruh diabetes pada kehamilan &) Pengaruh Kehamilan pada diabetes #iabetes dalam kehamilan lebih sukar diatur karena toleransi terhadap glukosa bereubah!ubah. -anita yang hamil juga mudah menderita asidosis dan kadar insulin yang diberikan ber>ariasi. +) Pengaruh diabetes pada kehamilan Pengaruh ini bergantung apakah diabetes terbengkalai atau diobati dengan baik. Camun walaupun diobati dengan baik, diabetes tetap meninggikan kematian perinatal. Pengaruh tersebut adalah7 a) Kemungkinan gestosis < kali lebih besar. b) /nfeksi lebih mudah terjadi, terutama pielitis dan pielonefritis.

12

) Kemungkinan abortus dan persalinan kurang bulan sedikit lebih besar. d) "ayi sering besar diduga penyebabnya adalah hormon

pertumbuhan yang berlebihan atau faktor genetis. e) Anak sering mati intra uterin, terutama sesudah minggu ke!2,. Kematian ini diduga disebabkan oleh hipoglikemi. f) Setelah lahir anak sering mengalami hipoglikemi dan hipoksi. g) Hidramnion sering terjadiI jika timbul hidramnion, kematian intrauterin meningkat sampai 2,J. h) Kelainan kongenital lebih sering dijumpai. i) Perdarahan pas a persalinan lebih besar kemungkinannya. j) Haktasi kadang!kadang kurang. $Sastrawinata, +**<) 2) Pengaruh #iabetes %elitus 5estasional #iabetes mempengaruhi timbulnya komplikasi dalam

kehamilan sebagai berikut 7 a. Abortus dan partus prematurus b. Pre!eklampsi . Kelainan letak janin d. /nsufisiensi plasenta Selain itu, terdapat persalinan ialah7 a. b. /nersia uteri dan atonia uteri #istosia bahu karena anak besar
13

penyulit yang sering dijumpai dalam

. d.

Kelahiran mati Partus lebih sering dilakukan dengan tindakan, termasuk seksio sesarea.

e. f.

Hebih mudah terjadi infeksi Angka kematian maternal lebih tinggi Sedangkan dalam dalam masa nifas, diabetes lebih sering

mengakibatkan infeksi dan sepsis, dan menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur perinei maupun luka episiotomi. Pada bayi, diabetes mempunyai pengaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi, dan dapat terjadi penyulit sebagai berikut7 a) Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda mengakibatkan abortus. b) Ca at bawaan. ) #ismaturitas. d) 1anin besar $makrosomia) terutama pada kelas A sampai C. e) Kematian dalam kandungan, kematian neonatal. f) Kelainan neurologik dan spikologik di kemudian hari.

(. Komplikasi #iabetes pada kehamilan yang ditatalaksana dengan optimal akan menyebabkan morbiditas pada ibu dan bayi. 8fek jangka panjang pada ibu adalah resiko mengidap 3oleransi 5lukosa 3erganggu $353) dan #% tipe +.Sedangkan pada bayi dapat meningkatkan resiko obesitas dan 353 nantinya.#ampak pada janin adalah resiko makrosomia, kelainan ongenital atau bahkan "erat lahir rendah. Kejadian makrosomia pada #%5, dengan kendali glikemik buruk adalah <*J .makrosomia
14

meningkatkan resiko distosia saat persalinan dan asfiksia. Peningkatan resiko makrosomia seiring dengan konsentrasi glukosa darah setelah makan dan bukan dengan rat!rata konsentrasi glukosa dalam satu hari. Hanger melaporkan rata!rata konsentrasi glukosa darah untuk mendapatkan berat badan bayi yang ideal sesuai usia kehamilan adalah berkisar antara (A dan &*, mg:dl. "ila terlalu rendah , resiko berat lahir rendah meningkat dan sebaliknya. .leh karena itu, kendali glikemik yang adekuat selama kehamilan penting dilakukan untuk men egah komplikasi pada ibu dan bayinya. '. Penegakan #iagnosis #iabetes dapat dengan mudah ditegakkan7 &) Anamnesis 7 riwayat persalinan yang lalu $abortus, partus prematurus, kematian janin, dann anak besar). ;iwayat keluarga $herediter) dan keluhan sekarang $trias poliuri, polidipsi, polifagi dan pernah beroat sakit gula pada dokter) +) Pemeriksaan7 ! ! ! Pemeriksaan urin Pemeriksaan kadar gula darah puasa dan post!prandiol Glucose toleran test $533) 7 Glucose tolerance test bisa dilakukan oral atau intra>ena. "eberapa ahli menganggap kadar gula darah sebesar &2* mg J pada waktu puasa sebagai bukti yang ukup untuk diabetes $%o htar, &''().

C. Pen$akit

elenjar Tir#i%

15

&. #efinisi Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior trakea. 3iroid mensekresikan dua hormon utama, tiroksin $3<), dan triiodotironin $32), serta hormon kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan parathormonyang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid. 8fek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkiripsi inti sejumlah besar gen. .leh karena itu, di semua sel tubuh sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein transpor dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya adalah peningkatan menyeluruh akti>itas fungsional di seluruh tubuh. Hormon tiroid juga mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap pertumbuhan. 8fek yang penting dari fungsi ini adalah mneingkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pas a lahir $5uyton and Hall, +**A). +. 8tiologi #alam kehamilan biasanya kelenjar tiroid mengalami hiperfungsi dan kadang!kadang disertai pembesaran ringan akibat hiperplasia kelenjar dan meningkatnya >askularitas. Pada kehamilan terjadi perubahan!perubahan struktur dan fungsi tiroid yang dapat membingungkan pada saat akan membuat diagnosis kelainan tiroid. 1adi untuk membuat suatu diagnosis kelainan tiroid dan interpretasi tes fungsi tiroid maka diperlukan pengetahuan mengenai perubahan!perubahan yang terjadi ini. Se ara anatomis terjadi sedikit pembesaran kelenjar tiroid karena hiperplasia glanduler dan meningkatnya >askularisasi. Pada gambaran histologis tampak kelenjar aktif membentuk dan mensekresi hormon tiroid. Pada pemeriksaan 4S5 tampak pertambahan >olume kelenjar tiroid namun ekostruktur dan ekogenisitasnya tidak berubah. Harus diingat bahwa kehamilan tidak

16

menyebabkan tiromegali sehingga setiap goiter atau nodul yang ditemukan harus dianggap sebagai suatu keadaan yang patologis. 3elah kita ketahui bahwa terdapat kehamilan dimana kelenjar tiroid mengalami hiperfungsi yang ditandai dengan naiknya metabolisme basal sampai &,!+,J dan kadang kala disertai dengan pembesaran ringan. Keadaan ini adalah dalam batas!batas normal $%o htar, &''(). Selama kehamilan terjadi peningkatan ambilan radioiodin oleh kelenjar tiroid ibu. Pada awal bulan kedua konsentrasi tiroksin $3<) dan triiodotironin $32) dalam serum akan meningkat pesat. Th roid binding globulin, suatu protein yang mengikat hormon tiroid juga meningkat kadarnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormom estrogen yang merangsang produksi sel!sel hepatosit dan mengubah glikosilasi protein sehingga degradasi protein dihambat. Th rotropin ! releasing hormone $3;H) tidak terdeteksi dalam serum ibu, dan sekresinya tidak berubah dalam kehamilan. Pada pertengahan kehamilan kadar 3;H janin sudah dapat dideteksi namun tidak meningkat. 3SH $th roid stimulating hormone) suatu hormon glikoprotein yang serupa dengan 9SH, HH dan hC5, tidak terikat pada protein karier. Kadarnya tidak berubah selama kehamilan dan tidak melewati plasenta. 4ntuk menilai fungsi tiroid ibu maka diperlukan pemeriksaan kadar 93< $free thyro=in) dan 932 $free triiodotironin). Kadar 3< total dan 32 total tidak dipakai dalam kehamilan. Kelenjar tiroid janin mulai menangkap iodin dan mensintesis 3< setelah kehamilan &* minggu. Selanjutnya kadar 3SH dan 3< dalam plasma janin akan meningkat sementara kadar 32 tetap rendah. Hanya sebagian ke il hormon tiroid ibu yang melewati plasenta namun demikian penting untuk perkembangan otak janin khususnya pada janin dengan hipotiroidisme kongenital. Setelah persalinan kadar 3SH bayi meningkat pesat men apai pun aknya sekitar 2* 4:ml dalam beberapa jam kemudian yang diikuti pula dengan peningkatan kadar 32 dan 3<. "eberapa hari kemudian kadar
17

3SH dalam plasma akan menurun men apai kadar seperti pada orang dewasa, sedang kadar 32 dan 3< dalam plasma akan menurun setelah kurang lebih satu bulan. Setelah persalinan fungsi dan besarnya kelenjar tiroid pulih lagi. Akan tetapi walaupun tampak gejala!gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tiroid, namun wanita hamil normal tidak menderita hipertiroidismus. 2. %a am!ma am penyakit kelenjar tiroid Ada + ma am penyakit tiroid7 a. Hipertiroidisme $morbus basedo"i) &) #efinisi Hipertiroidisme adalah suatu keadaan klinik yang

ditimbulkan oleh sekresi berlebihan dari hormon tiroid. #idapatkan pulapeningkatan produksi triiodotironin meningkatnya kon>ersi tiroksin $3<) $Hermawan, &''*). Penderita hipertiroidismus biasanya mengalami gangguan haid dan kemandulan. -alaupun demikian, kadang terjadi juga kehamilan atau penyakitnya baru timbul dalam masa hamil. 9rekuensi penyakit ini dalam kehamilan diperkirakan *,+J diantara semua wanita hamil $Sarwono, +**,). Pada kehamilan mola, kadar tiroksin dapat meningkat dengan nyata namun karena saat ini penyakit tersebut sudah dapat didiagnosis se ara dini maka kejadian hipertiroidisme sudah berkurang dibanding pada masa lalu. 5oodwin dan Hershman memperkirakan insidennya sekitar +*J. Perlu dibedakan antara tirotoksikosis dengan hipertiroidisme. 3irotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid
18

$32) sebagai hasil di jaringan perifer

yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. 3irotoksikosis disebabkan oleh utamanya karena Graves# disease, to$ic multinoduler goiter dan to$ic adenoma. +) 9aktor penyebab 5ra>eKs disease atau to=i diffuse goiter merupakan

penyebab paling sering dari tirotoksikosis dengan ;A/4 $;adio A ti>e /odine) yang tinggi. Penyakit ini lebih umum terjadi pada usia +*!,* tahun. Kelainan in i merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan hipertiroidismus, goiter yang bersifat difuse dan adanya antibodi ig5 yang mengikat dan mengaktifkan reseptor 3SH $5unawan et.al, +**A). 2) Pengaruh @ pengaruh a. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit Kehamilan dapat membuat struma lebih bertambah besar dan keluhan penderita bertambah berat

b.

Pengaruh penyakit terhadap kehamilan dan persalinan7 ! Kehamilan sering berakhir $abortus habitualis) ! Partus prematurus ! Kala // hendaknya diperpendek dengan ekstraksi >akum atau for ep, karena bahaya kemungkinan dekompensasi kordis. $%o htar,&''().

8fek tirotoksikosis terhadap bayi

19

"ayi dapat mengalami tirotoksikosis sesaat yang kadang kala memerlukan terapi obat antitiroid, sebaliknya paparan jangka panjang terhadap obat!obat ini pada saat dalam uterus dapat menyebabkan hipotiroidisme pada bayi. Pada kedua kasus ini dapat berkembang menjadi goiter. Camun pemberian obat yang hati!hati akan sangat menurunkan risiko tersebut di atas. -alaupun telah men apai keadaan eutiroid baik dengan operasi maupun radiasi, ibu penderita penyakit 5ra>es kadang kala dapat melahirkan bayi dengan manifestasi tirotoksikosis termasuk goiter dan eksopthalmus. -atson dan 9iegen $&'',) melaporkan satu kasus hidrops non imun tirotoksikosis. 3irotoksikosis neonatal terjadi akibat pasase th roid stimulating antibodi dari ibu. 1anin yang mengalami tirotoksikosis ini dapat mengalami kematian dalam rahim.5ejala tirotoksikosis pada janin didiagnosis bila ada takikardia, walaupun hal ini sudah merupakan bukti untuk segera memberikan pengobatan namun ada yang menganjurkan untuk melakukan pengambilan sampel darah dari tali pusat untuk pemeriksaan status tiroid janin. <) #iagnosis #iagnosis tidak sulit apabila terdapat gejala!gejala yang khas bagi penyakit basedow, seperti eksoftalmus, tremor, hiperkinesis, takikardia, metabolisme basal yang meningkat sampai lebih dari +AJ dan kadar hormon tiroksin dalam darah tinggi. Konfirmasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar 93< $free thyro=in) yang meningkat, dan kadar thyrotropin kurang dari *,& m4:H. Kedua pemeriksaan ini akurat untuk menemukan hipertiroidisme subklinis.
20

dari janin yang

b. Hipotiroidisme (m $oedema) Se ara klinis, dikenal beberapa ma am hipotiroidisme, antara lain sebagai berikut 7 &) Hipotiroidisme sentral $HS) yaitu apabila gangguan faal tiroid terjadi karena ada kegagalan hipofisis, maka disebut hipotiroidisme Sekunder $HS), sedangkan apabila kegagalan terletak di hipotalamus disebut hipotiroidisme tertier. Keluhan klinis tidak hanya karena desakan tumor, gangguan >isus, sakit kepala, tetapi juga karena produksi hormon yang berlebihan. +) Hipotiroidisme Primer $HP) yaitu hipogenesis atau agenesis kelenjar tiroid. Kerusakan tiroid dapat terjadi karena 7 a) Pas aoperasi b) Pas aradiasi ) 3iroiditis autoimun d) 3iroiditis pas apartum e) 3iroiditis subakut f) #ishormonogenesis g) Karsinoma 2) Hipotiroidisme yang disebabkan oleh obat farmakologis #osis obat anti tiroid berlebihan menyebabkan hipotiroidisme. #apat juga terjadi pada pemberian litium karbonat pada pasien psikosis. "isa juga dari bahan farmakologis yang menghambat sintesis hormon tiroid seperti tionamid $%34, P34, karbimazol), perklorat, sulfonamid, yodida. dan ada juga yang meningkatkan katabolisme hormon tiroid seperti fenitoin, fenobarbital. Ataupun yang menghambat jalur enterohepatik hormon tiroid seperti kolestipol dan kolestiramin. <) Hipotiroidisme yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan yodium

21

Penderita hipotiroidismus jarang menjadi hamil karena biasanya tidak terjadi o>ulasi. -alaupun demikian, seorang ebol $ retin) dan penderita miksodema dapat menjadi hamil. "iasanya kehamilan berakhir dengan abortus, sehingga tidak jarang wanita menderita abortus habitualis. Selain itu kemungkinan a at bawaan dan kretinisme janin lebih besar. Kretinisme ialah gangguan pertumbuhan badan $ ebol),

perkembangan mental terganggu, perut bun it karena tonus otot abdominal kurang, dan lidah membesar. 5ejala timbul sangat perlahan dan sukar sekali dikenal sebelum seluruh gejala timbul. Sering gejalanya belum dikenal sampai anak berumur +!2 tahun, sedangkan terapi harus dimulai sedini mungkin, segera setelah lahir. .leh karena itu biasanya gejala gangguan mental tdk bisa dihilangkan pd penderita tsb. a) 9aktor penyebab Hipotiroidisme pada kehamilan biasnya disebabkan oleh penyakit hashimoto dan terjadi pada 2!, dari &*** ibu hamil. Penyakit hashimoto merupakan bentuk dari peradangan kronis kelenjar tyroid. Seperti pada penyakit gra>es, penyakit hashimoto adalah gangguan autoimun. Pada penyakit hashimoto system kekebalan tubuh menyerang tiroid, menyebabkan peradangan dan mengganggu kemampuannya untuk memproduksi hormon!hormon tiroid. Hipotiroidisme pada kehamilan juga bisa terjadi akibat hipotiroidisme yang sudah ada dan tidak diobati atau dari kehan uran sebelumnya dengan menghilangkan kelanjar tiroid sebagai pengobatan untuk hipertiroidisme.

b) Pengaruh dalam kehamilan

22

#ampak hipotiroidisme subklinis terhadap kehamilan belum jelas namun dianjurkan terapi sulih thyrotropin. Ada pendapat yang mengatakan bahwa keadaan ini mempunyai risiko untuk mengalami hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan dan persalinan prematur. Penelitian lain menemukan penurunan ke erdasan pada anak!anak yang lahir dari ibu dengan hipotiroidisme subklinis yang tidak mendapat pengobatan. Pada masa lalu, karena bayi!bayi yang lahir dari ibu yang hipotiroid tampak sehat dan tanpa tanda!tanda klinis adanya disfungsi tiroid maka disangka bahwa mereka eutiroid dengan perkembangan yang normal. Camun saat ini diketahui bahwa hormon tiroid ini diperlukan untuk perkembangan mental sehingga bayi dari ibu penderita hipotiroid yang nyata maupun subklinis mempunyai risiko untuk mendapat bayi dengan perkembangan mental yang tidak normal. Pop dkk $&''') menunjukkan bahwa kadar 93< pada kehamilan &+ minggu yang kurang dari persentil ke &* mempunyai risiko yang signifikan untuk mendapat gangguan perkembangan psikomotor. "erdasarkan temuan!temuan ini maka Perkumpulan 8ndokrin pada tahun +*** menganjurkan program skrining bagi semua wanita hamil, namun nampaknya pengobatan yang diberikan setelah periode perkembangan otak janin nampaknya tidak efektif sehingga %merican %ssociation of &linical 'ndocrinologists tidak menganjurkan untuk melakukan skrining rutin pada masa antepartum. #ianjurkan untuk melakukan skrining dan pengobatan yang sesuai pada wanita yang beren ana untuk hamil. ) #iagnosa #iagnosis berdasarkan gejala!gejala klinik seperti

pembengkakkan kulit di sekitar mata $non!pitting oedema), kulit kering, lekas letih, suara serak dan lidah bedarI hasil pemeriksaan laboratorium, seperti metabolisme basal, kadar tiroksin dalam darah yang rendah
23

Hipotiroidisme didiagnosis se ara klinis bila kadar 93< rendah dan kadar thyrotropin meningkat. #alam kehamilan jarang ditemukan karena keadaan ini berhubungan dengan infertilitas. Hipotiroidisme pada umumnya terjadi sekunder karena destruksi kelenjar tiroid oleh penyakit autoimun, operasi atau terapi iodin radioaktif. Penderita hipotiroidisme yang hamil mempunyai insiden komplikasi eklampsia dan solusio plasenta yang tinggi serta berhubungan dengan tingginya kasus berat badan lahir rendah dan kematian janin dalam rahim. #itemukan pula angka fetal distres yang tinggi dalam persalinan dan kegagalan jantung.

BAB III ESIMPULAN DAN SARAN


24

A.

esim&ulan Penyakit endokrin yang sering ditemukan pada kehamilan adalah #iabetes %ellitus 5estsional, dan penyakit tiroid $hipertiroid, dan hipotiroid). Penyebab terjadinya hipertiroidisme adalah 3S/ yang mengambil alih regulasi yang seharusnya dilaksanakan oleh 3SH. #iagnosis hipertiroidisme menga u pada hasil pemeriksaanan 3SH, 93<, 932, 3S/ dan indeks -ayne dan indeks Cew Castle berdasarkan gejala klinis yang timbul. Penting bagi seorang bidan untuk dapat mendeteksi dini kehamilan dengan gangguan endokrin, sehingga dapat memperke il angka komplikasi..

". Saran Pada kehamilan sebaiknya dilakukan pemeriksaan antenatal are

se ara teratur. Keseimbangan asupan gizi juga dibutuhkan, karena sebagai seorang bidan harusnya dapat melakukan skrining penyakit endokrin sehingga ibu hamil lebih epat mendapat pertolongan dan memperke il angka mortalitas dan morbiditas.

DA'TAR PUSTA A

25

http())*amus*esehatan.com)arti)pen a*it+endo*rin) $diakses tanggal & no>ember +*&2 jam +*.** -/") http()) """.medicastore.com. $#iakses tanggal & no>ember +*&2 jam +*.2* -/") #orland, -.A Cewman.+**+. Kamus Kedokteran #orland 8disi +'. 1akarta785C 5uyton, Arthur C. Hall, 1ihn 8.+**A. ,u*u %-ar .isiologi /edo*teran 'disi 00. 1akarta7 85C Hermawan, A. 5untur.&''*. &ermin 1unia /edo*teran 2o.34( Pengelolaan dan pengobatan hipertiroid /kram, Ainal. +***. ,u*u %-ar 5lmu Pen a*it 1alam ( 1iabetes 6ellitus Pada 5bu Hamil -ilid 5 'disi *etiga, 1akarta 7 9K4/ Haksmi, Purwita dkk. +**(. Pen a*it+Pen a*it Pada /ehamilan ( Peran 7eorang 5nternis. 1akarta 7 /nterna Publishing He>eno, Kenneth, dkk. +**'. 8bstetri 9illiam Panduan :ing*as 'disi ;0. 1akarta 7 85C %ansjoer, A, $+***). /apita 7ele*ta /edo*teran, 'disi /etiga, <ilid 0. 1akarta7 %edia Aes ulapius %o tar, ;ustam. &''(. 7inopsis 8bstetri( 8bstetri .isiologi, obstetri patologi 'disi ;. 1akarta7 85C Sastrawinata, Sulaiman. +**<. 8bstetri Patologi ( 5lmu /esehatan :eprodu*si . 1akarta7 85C 4tami, Prapti. +**'. 7olusi 7ehat 6engatasi1iabetes. 1akarta7 Agromedia Pustaka. -iknjosastro, Sarwono, +**,. 5lmu /ebidanan. 1akarta 7 "PSP -iknjosastro, Sarwono, +**'. 5lmu /ebidanan. 1akarta 7 "PSP Lam&iran

26

Daftar Pen$usun( &. Irma Sari ' +. De0i Angga P 2. Angkit A$u P NIM <. Bunga Marlina ,. "e!!$ Putri M 0. Bintari Tri A A. 6esi Mar%iana (. arunia 7 NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM )*++,++--,*+./ )*++,++--,*+1/ )*++,++--,*+2/ )*++,++--,*+3/ )*++,++--,*+4/ )*++,++--,*+5/ )*++,++--,*-*/ )*++,++--,*-+/ )*++,++--,*--/ )*++,++--,*-,/ )*++,++--,*-./ )*++,++--,*-1/ )*++,++--,*-2/

'. "inna Prati0i P &*. 'atimatasari &&. 'arahmitha &+. Dianing Mega R &2. Ri%$a Nurul

27

You might also like