Professional Documents
Culture Documents
I.
Identitas Penderita : An. Said Abad Zaki : 3 September 2012/ 7 bulan : Jl. Teuku Meurah No. 32 Desa Kaju, Banda Aceh : Islam : Aceh : 945465 : JKA : 29 Maret 2013 : 3 April 2013
Nama Tanggal lahir/ umur Alamat Agama Suku CM Jaminan Tanggal masuk Tanggal pemeriksaan Nama orang tua Ayah Umur
Ibu Umur
II. 1.
2.
3.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, dan memberat 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas tidak berhubungan dengan aktivitas, dan dirasakan terus menerus. Sesak nafas pada pasien disertai nafas yang berbunyi. Sesak nafas disertai batuk sejak 2 hari sebelum
14
masuk rumah sakit. Menurut ibu pasien, batuk yang dialami pasien merupakan batuk berdahak. Batuk dirasakan semakin memberat dalam 1 hari terakhir. Menurut ibu pasien, sesak nafas dan batuk tidak disertai demam. Buang air besar normal, buang air kecil normal, nafsu makan pasien normal, namun dalam 6 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak mau menyusu lagi. Sebelum datang ke IGD RSUDZA, pasien datang ke praktik spesialis anak dan dianjurkan untuk dibawa ke RSUDZA untuk dirawat karena pasien dalam keadaan sesak berat.
4.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah dirawat di RSUDZA sebanyak 2 kali sebelumnya dengan keluhan yang sama. Yang pertama saat usia pasien 2 bulan dan dirawat selama 15 hari. Kemudian, pasien kembali dirawat karena sesak nafas pada usia pasien 4 bulan, dirawat selama 8 hari. Saat itu, menurut ibu pasien, dokter mengatakan pasien mengalami bronkopneumonia.
5.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien
6.
7.
Riwayat Persalinan : Lahir pervaginam pada usia kehamilan 43 minggu (lewat waktu) , di rumah bersalin, BBLR: 3300 gram dan di tolong oleh Bidan.
8.
Riwayat Anak Yang Lain 1. Keguguran pada usia kehamilan 2 bulan 2. Laki-laki, 5 tahun, lahir normal pervaginam, di rumah bersalin, ditolong oleh bidan
15
9. Riwayat Tumbuh Kembang Umur 0-3 Bulan 3 6 bulan Riwayat pemberian makan ASI ASI + nasi lembek Riwayat tumbuh kembang Mengangkat kepala Tengkurap, tersenyum
ketika melihat mainan 6 bulan - sekarang ASI + nasi lembek Mengeluarkan suara
10. Riwayat Imunisasi BCG 1x, Hepatitis B 3x, polio 3x, DTP 3x.
III. Pemeriksaan Fisik - Keadaan Umum - Kesadaran - Nadi - Pernafasan - Suhu - Keadaan Gizi : Tampak sakit ringan, gelisah : compos mentis : 128 x/menit : 36 x/menit : 36,7oC : BB : 8,2 kg PB : 70 cm LK : 44 cm BB/U = 0 s/d -1 SD TB/U = 0 s/d 1 SD BB/TB = 0 SD Kesan Gizi Baik
16
Kulit Warna Turgor Parut Cacar Cyanosis Icterus Oedema : Sawo Matang : Cepat Kembali : (-) : (-) : (-) : (-)
Kepala Rambut Wajah Mata : Hitam, sukar dicabut : Simetris, oedema (-), deformitas (-) : Conjunctiva pucat (-/- ), ikterik (-/- ), sekret (-/- ), refleks cahaya (+/+), Pupil isokor bulat 3 mm/3 mm Telinga Hidung Mulut : Serumen (-/-) : Sekret (-/-), Napas cuping hidung (+) : Bibir : Bibir kering ( - ), mukosa kering ( - ), sianosis ( - ). Lidah : Tremor (-), beslag (-), hiperemis ( - ). Tonsil : Hiperemis (-/- ) T1 T1,
Leher Inspeksi Palpasi : Simetris, retraksi (-) : TVJ R-2 cmH2O, Pembesaran KGB ( - )
17
Paru Inspeksi Palpasi Depan Belakang Perkusi Depan Belakang Auskultasi Depan Belakang vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler sonor sonor sonor sonor : Simetris statis, dinamis : Kanan Fremitus N Kiri Fremitus N Fremitus N
Fremitus N
Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Ictus Cordis tidak terlihat : Ictus Cordis teraba, thrill (-) : Batas-batas jantung Atas Kiri : Sela iga II linea midclavicula sinistra : dua jari medial linea mid-clavicula
Kanan : linea parasternal kanan Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), desah (-)
Abdomen Inspeksi Palpasi : Simetris, distensi ( -), vena kolateral ( - ) : Nyeri Tekan ( - ), defans muscular ( - ) Hepar Lien Ginjal Perkusi Auskultasi : tidak teraba : tidak teraba : Ballotement tidak teraba
18
: Tidak diperiksa : Tidak diperiksa : Simetris : Pembesaran KGB ( - ) : Superior Kanan Sianosis Oedema Kiri Inferior Kanan Kiri -
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Thrombosit, Glukosa Darah Sewaktu, Ureum, Creatinin, Elektrolit (Natrium, Kalium, Chlorida) 2. Foto thoraks AP
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium Darah (29 Maret 2013) Pemeriksaan Darah Lengkap Hematokrit Hemoglobin Leukosit Thrombosit Diabetes Glukosa darah sewaktu Fungsi Ginjal Creatinin Ureum Kimia darah 0,5 mg/dl 20 mg/dl 0,6-1,1 mg/dl 20-45 mg/dl 155 mg/dl 29% 10,0 gr/dl 20,5 x 103/ul 314 40-55% 13-17,0 gr/dl 4,1-10,5 x 103/ul 150-400 Hasil Normal
19
2.
Cor
V. RESUME Pasien datang dengan keluhan utama sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, dan memberat 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas tidak berhubungan dengan aktivitas, dan dirasakan terus menerus. Sesak nafas pada pasien
20
disertai nafas yang berbunyi. Sesak nafas disertai batuk sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. batuk merupakan batuk berdahak. Batuk dirasakan semakin memberat dalam 1 hari terakhir. Demam (-), BAK (+), BAB (+), nafsu makan normal. Pasien pernah dirawat di RSUDZA sebanyak 2 kali sebelumnya dengan diagnosa bronkopneumonia. Yang pertama saat usia pasien 2 bulan dan dirawat selama 15 hari. Kemudian, pasien kembali dirawat karena sesak nafas pada usia pasien 4 bulan, dirawat selama 8 hari. Pada pemeriksaan, didapatkan adanya napas cuping hidung, dan retraksi intercostal serta retraksi epigastrial saat pasien inspirasi. Saat auskultasi didapatkan ronkhi basah halus pada kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb= 10,0 gr/dl dan Leukosit 20,5 x 103/ul. Dari pemeriksaan foto thoraks AP didapatkan gambaran patchyinfiltrat di parahiler kiri dan paracardial kanan, kesimpulan : Bronkopneumonia.
VII.
VIII. TERAPI 1. O2 1 L/i nasal kanul 2. IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro 3. Inj. Amphicillin 15-25 mg/kgBB/6 jam/IV (123-205 mg/6 jam/IV) 4. Inj. Gentamicin 6 mg/kgBB/hari ( 49 mg/hari ~ 20 mg/12jam/IV) 5. Nebule ventolin respule + NaCl 0,9% 1,5 cc / 6 jam 6. Diet ASI, MII dengan 720 kkal dan 14 gr protein
21
X. FOLLOW UP HARIAN
Catatan S/ sesak napas (+) O/ VS/ HR = 128 x/menit RR = 36 x/menit T = 36,7oC Pf/ Kepala : normocephali Mata : konj.palp.inf pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-) T/H/M : dalam batas normal Leher : pemb. KGB (-) Thoraks : simetris, retraksi (-), ves (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-) Cor : BJ I>BJ II, reg, bising (-) Abdomen: soepel, H/L tidak teraba, timpani (+), peristaltik (+)N Ektremitas : pucat (-),edema (-) Th /
Instruksi
- IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro - Inj. Amphicillin 200 gr/6 jam/IV - Inj. Gentamicin 20 mg/12 jam - Nebule ventolin respule + NaCl 0,9% 1,5 cc / 6 jam - Diet puasa sementara
22
Ass/
Bronkopneumonia
dd/
asma
bronkial + anemia 31 Maret 2013 H-2 S/ sesak napas (+) berkurang O/ VS/ HR = 120 x/menit RR = 37 x/menit T = 37,2 C Pf/ Kepala : normocephali Mata : konj.palp.inf pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-) T/H/M : dalam batas normal Leher : pemb. KGB (-) Thoraks : simetris, retraksi (-), ves (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-) Cor : BJ I>BJ II, reg, bising (-) Abdomen: soepel, H/L tidak teraba, timpani (+), peristaltik (+)N Ektremitas : pucat (-),edema (-)
o
Th / - IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro - Inj. Amphicillin 200 gr/6 jam/IV - Inj. Gentamicin 20 mg/12 jam - Nebule ventolin respule + NaCl 0,9% 1,5 cc / 6 jam Diet puasa sementara
Ass/
Bronkopneumonia
dd/
asma
bronkial + anemia 1 April 2013 H-3 S/ sesak napas (+) berkurang O/ VS/ HR = 125 x/menit RR = 32 x/menit T = 36,0 oC Pf/ Kepala : normocephali Th / - IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro - Inj. Amphicillin 200 gr/6 jam/IV - Inj. Gentamicin 20 mg/12 jam - Nebule ventolin respule + NaCl
23
Mata : konj.palp.inf pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-) T/H/M : dalam batas normal Leher : pemb. KGB (-) Thoraks : simetris, retraksi (-), ves (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), stridor (+) Cor : BJ I>BJ II, reg, bising (-) Abdomen: soepel, H/L tidak teraba, timpani (+), peristaltik (+)N Ektremitas : pucat (-),edema (-)
Ass/
Bronkopneumonia
dd/
asma
bronkial + anemia 2 April 2013 H-4 S/ sesak napas (+) berkurang, batuk berdahak O/ VS/ HR = 126 x/menit RR = 33 x/menit T = 35,7 oC Pf/ Kepala : normocephali Mata : konj.palp.inf pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-) T/H/M : dalam batas normal Leher : pemb. KGB (-) Thoraks : simetris, retraksi (-), ves (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), stridor (-) Cor : BJ I>BJ II, reg, bising (-) Abdomen: soepel, H/L tidak teraba, Th / - IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro - Inj. Amphicillin 200 gr/6 jam/IV - Inj. Gentamicin 20 mg/12 jam - Nebule ventolin respule + NaCl 0,9% 1,5 cc / 6 jam
24
Ass/
Bronkopneumonia
dd/
asma
bronkial + anemia 3 April 2013 H-5 S/ sesak napas (+) berkurang, batuk berdahak O/ VS/ HR = 127 x/menit RR = 33 x/menit T = 35,4 oC Pf/ Kepala : normocephali Mata : konj.palp.inf pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-) T/H/M : dalam batas normal Leher : pemb. KGB (-) Thoraks : simetris, retraksi (-), ves (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), stridor (-) Cor : BJ I>BJ II, reg, bising (-) Abdomen: soepel, H/L tidak teraba, timpani (+), peristaltik (+)N Ektremitas : pucat (-),edema (-) Th / - IVFD Dex5% NaCl O,45% 25 gtt/i mikro - Inj. Amphicillin 200 gr/6 jam/IV - Inj. Gentamicin 20 mg/12 jam - Nebule ventolin respule + NaCl 0,9% 1,5 cc / 6 jam
25
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien, didapatkan pasien mengalami sesak napas yang disertai batuk. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa bronkopneumonia ditandai dengan batuk dan adanya tanda-tanda sesak napas ataupun distres pernapasan. Tanda distres pernapasan yang ditemui pada pasien yaitu napas cuping hidung dan adanya retraksi intercostal dan retraksi epigastrial saat pasien inspirasi. Namun tidak ditemukan adanya napas cepat. Hal ini mungkin disebabkan pasien sudah mendapatkan terapi yang efektif, sehingga gejala distres pernapasan sudah berkurang. Vokal fremitus pada pasien normal dan simetris, berdasarkan teori, hal ini dapat terjadi pada konsolidasi yang kecil pada paru yang terkena, sehingga tidak menghilangkan getaran fremitus. Pada auskultasi, terdengar ronkhi basah halus pada kedua lapangan paru. Hal ini terjadi pada karena adanya sekresi mukus pada alveolus. Dari pemeriksaan penunjang pada pasien didapatkan adanya peningkatan jumlah leukosit atau leukositosis sebesar 20.500/ul. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu pada pneumonia, dapat disertai dengan peningkatan jumlah leukosit hingga lebih dari 15.000/ul. Pada foto thoraks pasien juga didapatkan gambaran patchyinfiltrat di parahiler kiri dan paracardial kanan, dimana gambaran tersebut khas untuk gambaran bronkopneumonia. Pasien dirawat di rumah sakit, sesuai dengan klasifikasi pneumonia menurut WHO, yaitu adanya batuk, pernapasan cuping hidung, retraksi epigastrium dan intercostal, ditemukan ronkhi pada auskultas, pada foto thoraks juga menunjukkan gambaran khas pneumonia berupa infiltrat, sehingga pasien dimasukkan ke dalam kelompok pasien dengan pneumonia berat. Tatalaksana juga sesuai dengan anjuran WHO, yaitu diberikan terapi antibiotik kombinasi Amphicillin dan Gentamisin, dan juga terapi bronkodilator (nebulisasi salbutamol). Pada pasien ditemukan adanya penurunan jumlah Hemoglobin, yaitu 10,0 gr/dl. Namun pada pasien belum dapat didiagnosa anemia, karena pada anak usia dibawah 6 tahun, dikatakan anemia jika kadar Hb < 9,3 g/dl.
26