Professional Documents
Culture Documents
KOMET ISON
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL BANJARBARU 2013
KOMET ISON
1.1 PENEMUAN KOMET ISON 21 September 2012, astronom Vitali Nevski dan Artyom Novichonok sedang menjalankan rutinitas hariannya di fasilitas ISON (International Scientific Optical Network) yang terletak di Kislovodsk, kawasan Kaukasia (Russia) saat mata keduanya bersirobok dengan sebuah bintik cahaya tak biasa. Bintik itu amat sangat redup, 250 kali lebih redup dibanding planet kerdil Pluto, namun dapat diabadikan dengan baik melalui teleskop pemantul yang cermin obyektifnya berdiameter 40 cm. Bintik cahaya yang sama ternyata sempat terekam sebelumnya oleh Observatorium Mt Lemmon, Arizona (28 Desember 2011) dan Teleskop Pan-STARRS 1, Hawaii (28 Januari 2012). Berdasar data-data tersebut maka diketahui bintik cahaya redup itu ternyata sebuah komet baru yang belum pernah terdata sebelumnya. Secara resmi, komet ini bernama C/2012 S1. Tetapi komet ini diberi nama komet ISON dikarenakan oleh organisasi asal Russia yang menemukannya, yaitu International scientific Optical Network, kata ISON merupakan singkatan dari nama organisasi tersebut. Nama komet ini sempat menjadi kontroversi karena yang melihat komet itu pertama kalia dalah Nevski dan Novichonok, tetapi berdasarkan tata nama komet yang telah diperbaharui dalam IAU (International Astronomical Union) menegaskan bahwa komet bisa dinamakan dengan nama orang penemunya jika fasilitas yang digunakan (teleskop dan perlengkapannya) merupakan milik pribadi, bukan milik sebuah institusi/lembaga.
Gambar 1.2 Observasi teleskop landasbumi Hubble akan komet ISON pada 9 Oktober 2013, dengan resolusi 55 km/piksel. Struktur inti komet, yang berdiameter sekitar 2 kilometer, tidak terungkap. Namun berdasarkan lingkungan coma (kepala komet) dan tidak terdeteksinya semburan-semburan jet berukuran besar, maka inti komet ISON disimpulkan dalam keadaan utuh dan berotasi cukup lambat. Sumber: STScI, 2013.
Gambar 1.3. Komet ISON saat melintasi orbit Mars, diabadikan oleh wahana antariksa Mars Reconaissance Orbiter. Sumber: NASA, 2013.
1.2 INDONESIA DAN KOMET ISON Pada awal Oktober 2013, komet ISON mulai menyeberangi orbit Mars dan berhasil diabadikan wahana antariksa MRO (Mars Reconaissance Orbiter). Semenjak itu komet ISON terus bergerak menyeberangi ruang di antara orbit Mars dan orbit Bumi dan akhirnya mulai menyeberangi orbit Bumi di awal November 2013 ini. Meski telah menyeberangi orbit Bumi, namun konfigurasi orbit komet ISON terhadap orbit Bumi adalah demikian rupa sehingga di awal November ini jarak Bumi ke komet ISON (yakni 1,2 SA) masih lebih besar dibanding jarak rata-rata Bumi-Matahari (yakni 1 SA). Dengan terus mendekatnya komet ISON ke Matahari, maka perlahan namun pasti komet ini kian benderang hingga akhirnya bakal mencapai puncaknya di 29 November 2013.
1.3 NASIB KOMET ISON Sebelumnya banyak yang memprediksi bahwa kita akan kehilangan komet ISON ini, dikarenakan komet ison akan menabrak matahari. namun ternyata berdasarkan prediksi lain, komet ison selamat dari benturan terhadap matahari.
Komet ISON dapat bertahan dari 5000 Derajat dengan jarak kurang dari 1milyar mil dari matahari dengan kecepatan 600000 mph dan 581480 Tahun Orbit per Nasa.
1.4 Asal Komet ISON Para Astronomi percaya komet ISON berasal dari Oort Cloud. Oort Cloud yaitu teori yang mengatakan bahwa lingkaran terluar dari solar sistem kita berupa jutaan komet. Selain itu Astronomi berpendapat pula bahwa komet ISON berasal dari lemparan akibat gesekan dari objek solar sistem terluar, Tyche. Gas raksasa atau bintang kerdil di dalam atau dekat dengan Oort Cloud.
Diakses Tanggal 30 November 2013 Anonim4. Komet Hancur Ketika Mendekati Matahari http://www.jpnn.com/read/2013/11/29/203379/Komet-ISON-HancurKetika-Mendekati-MatahariDiakses Tanggal 30 November 2013 Anonim5. November bulannya komet ISON
http://kafeastronomi.com/november-bulannya-komet-ison-bagian-1.html