You are on page 1of 5

TUGAS MERINGKAS EKONOMI MIKRO

Nama Nomor Kelas Sumber : Chintia Devi : 12 (dua belas) : X IPA 2 : Buku Paket Ganeca

A. Kebutuhan Manusia
Manusia memang memiliki sifat tidak mudah puas. Setelah satu kebutuhan terpenuhi, pasti akan muncul kebutuhan lain. Sementara itu, jumlah alat pemenuh kebutusan sangat terbatas. Oleh karena itu setiap orang harus bersifat rasional. Artinya, kita hanya akan memilih atay membeli barang yang benar-benar kita perlukan sesuai denagn dana yang ada. Menurut Wicksteed, seorang konsumen sebaiknya membuat daftar urutan barang dan jasa sesuai prioritas. Daftar inilah yang disebut dengan skala prioritas. Caranya dengan mencatat semua kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai menurut urutan tempat atau objek yang paling dibuthkan jika dibandingkan dengan objek lain. Kebutuhan manusia sangat beragam kuantitas dan kualitasnya. Macam-macam kebutuhan tersebut dikelompokkan berdasarkan intensitas, wujud, subjek, sifat, dan waktunya. 1. Berdasarkan Intensitas a. Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan dasar atau kebutuhan alamiah yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Contoh: kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan. b. Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan kedua yang akan dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: kebutuhan akan lemari, meja, kursi, dan televisi. c. Kebutuhan Tersier, yaitu kebutuhan mewah (lux) yang akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. 2. Berdasarkan Wujud a. Kebutuhan Material, yaitu kebutuhan yang berbentuk kebendaan yang dapat dilihat dan diraba. Contoh: mobil dan sepatu b. Kebutuhan Spiritual, yaitu kebutuhan yang tidak berwujud, tetapi dapat memuaskan kebutuhan manusia. Contoh: pendidikan, rekreasi, dan agama. 3. Berdasarkan Subjek

a. Kebutuhan Individu, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seseorang. Contoh: pakaian, rekreasi, motor, atau mobil b. Kebutuhan Kolektif, yaitu kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat umum. Contoh: rumah sakit dan jalan raya. 4. Berdasarkan Sifat a. Kebutuhan Jasmani, yaitu kebutuhan yang bersifat fisik. Contoh: pakaian, sandal, dan kacamata. b. Kebutuhan Rohani, yaitu kebutuhan yang bersifat psikis. Contoh: rekreasi, acara keagamaan, musik. 5. Berdasarkan Waktu a. Kebutuhan Sekarang, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga. Contoh: obat bagi orang sakit atau makan saat lapar. b. Kebutuhan Masa Datang, yaitu kebutuhan untuk masa yang akan datang, tetapi pemenuhannya sekarang. Contoh: asuransi kesehatan atau tabungan. c. Kebutuhan Waktu Yang Tidak Menentu, yaitu kebutuhan yang secara tiba-tiba harus dipenuhi. Contoh: berobat ke dokter karena kecelakaan atau tempat pengungsian bagi korban bencana alam.

B. Kelangkaan
Ketersediaan sumber daya ekonomi seperti tenaga kerja, modal, dan tanah tersedia dalam jumlah terbatas. Akibatnya, jumlah barangdan jasa yang dapat diproduksi pun terbatas. Contohnya, perhatikan jumlah tanah yang ada di daerahmu. Jumlah tanah yang tersedia sangat terbatas untuk membangun rumah bagi setiap orang. Akibatnya, jumlah rumah yang dibangun tidak sebanding dengan kebutuhan akan rumah yang terus meningkat sehingga jumlah rumah menjadi terbata atau langka. Keterbatasan dalam ekonomi sering diartikan pula sebagai Kelangkaan Menurut Paul A. Samuelson, Ilmu Ekonomiadalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa uang dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa, kemudian mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi untuk masa kini dan masa mendatang Ilmu Ekonomi digunakan untuk menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak penggunaan sumber daya (Paul A. Samuelson, 2002)

C. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi (Circular Flow Diagram)


Menurut Maynard Keynes, tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Semakin tinggi permintaan efektif yang terjadi dalam perekonomian, semakin besar pula tingkat produksi yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan. Keadaan ini akan menyebabkan bertambahnya tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan faktor-faktor produksi sehingga penggunaan tenaga kerha dan faktor-faktor produksi lainnya akan meningkat. Teori tersebut menyatakan bahwa kegiatan produksi dari rumah tangga produsen (RTP) akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan efektif dari rumah tangga konsumen (RTK). Interaksi ini hanya antara konsumsi dan produksi. Perekonomian yang hanya melibatkan RTK dan RTP saja disebut dengan perekonomian sederhana. Kehidupan masyarakat pedalaman seperti suku Badui dalam, Sasak, dan Asmat. Kehidupan ekonomi mereka umumnya masih sangat tradisional dan sederhana. Jadi, pelaku ekonomi yang sangat berperan hanyalah konsumen dan produsen. Bahkan, seringkali masyarakatnya tidak hanya berperan sebagai konsumen, tetapi mereka juga bertindak sebagai produsen. Ada satu lagi pihak yang melakukan kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga pemerintah. Interaksi antara RTK, RTP, dan rumag tangga pemerintah terjalin pada perkonomian tertutup. Model perekonomian seperti ini pernah dipraktikan di Cina. Artinya, kegiatan ekonomi hanya melibatkan pelaku ekonomi dari dalam negeri saja, sehingga Cina tidak menjalin hubungan dengan masyarakat negara lain. Keadaan ini juga pernah dialami oleh negara Irak yang diembargo oleh PBB. Akibatnya, kegiatan ekonomi masyarakat hanya melibatkan RTK, RTP, dan rumah tangga pemerintah. Perekonomian yang melibatkan keempat pelaku ekonomi, yaitu RTK, RTP, rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luar negeri disebut perekonomian terbuka. Artinya, suatu negara membuka diri untuk bekerja xsama dengan negara lain. Saat ini, sebagian besar negara di dunia menjalankan perekonomian terbuka. Bakan, negara-negara yang bersistem sosialis tidak mampu menolak arus globalisasi yang melanda dunia. Akibatnya, mereka mulai membuka diri dengan negara lain.

D. Peran Konsumen dan Produsen


1. Rumah Tangga Konsumen (RTK) Rumah Tangga Konsumen adalah individu atau kelompok masyarakat yang memakai atau mengkonsumsi barang dan jasa sekaligus orang yang memiliki faktor-faktor produksi. Peranan rumah tangga konsumen: a. Menyediakan faktor-faktor produksi bagi perusahaan berpa uang, tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian. b. Menerima imbalan jasa dari penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya berupa upah, bunga, sewa, dan laba. c. Melakukan kegiatan konsumsi, yaitu membeli dan menggunakan barang dan jasa hasil produksi. d. Membayar pajak kepada pemerintah atau negara.

2. Rumah Tangga Produsen (RTP) Rumah tangga produsen adalah perusahaan-perusahaan, baik swasta, pemerintah, maupun asing yang memproduksi atay menghasilkan barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang diterima dari rumah tangga konsumen. Pada umumnya, peranan rumah tangga produsen (RTP) dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut: a. Membayar imbalan jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada rumah tangga konsumen berupa pembayaran upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan atau laba. b. Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa. c. Menjual dan mendistribusikan barang hasil produksi. d. Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa.

e. Membayar pajak kepada negara. 3. Rumah Tangga Pemerintah Di Indonesia, pemerintah berperan sebagai pelaku, pengatur, dan pengawas kegiatan ekonomi. Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah membangun jalan raya, membangun waduk, menjalankan BUMN, serta membagun sekolah dan rumah sakit. Sebagai pengatur dan pengawas, pemerintah mengeluarkan undang-undang atau peraturan, mengeluarkan perizinan, dan menarik pajak atau retribusi. Pada dasarnya, peranan rumah tangga pemerintah dalam kegiatan ekonomu adalah sebagai berikut: a. Membeli barang dan jasa untuk keperluan pemerintah yang dikenal dengan sebutan belanja barang pegawai. b. Menerima pajak dari para wajib pajak, baik perorangan maupun badan usaha. c. Melakukan produksi barang dan jasa melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). d. Menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui kebijakan-kebijakan ekonomi dalam bidang fiskal dan monoter. e. Membuat undang-undang bersama DPR yang berhubungan dengan perekonomian nasional. Misalnya, Undang-Undang Perbankan Perpajakan, dan Undang-Undang Antimonopoli. 4. Masyarakat Luar Negeri Masyarakat luar begeri berperan sebagai pengekspor atau pihak yang menjual faktor produksi dari RTK negaranya, sekaligus pengekspor barang hasil produksi RTP dan rumah tangga pemerintah negaranya. a. Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing dan swasta nasional (joint venture) b. Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga keuangan internasional.

You might also like