Professional Documents
Culture Documents
Industrial Age
20th
Late 20th
IT Age
21
?????
Century
1903
Moving People, Goods, Services, Knowledge, Disaster relief, Communicable diseases, around the world.
Kitty Hawk
PERUBAHAN PARADIGMA
SCIENCE AS A PRODUCT KNOWLEDGE-BASED SCIENCE AS PROCCESS SKILLS COMPETENCE-BASED
BEHAVIORISTIC
CONSTRUCTIVISTIC/
HUMANISTIC
TEXTBOOK
CONTEXTUAL/
SALINGTEMAS
TEACHER-CENTERED
LEARNER-CENTERED
Pendekatan-Metode-Teknik
Pendekatan: seperangkat asumsi yang berhubungan dengan belajar dan mengajar Metode: Suatu rencana untuk penyajian yang sistematis berdasarkan pada pendekatan yang telah dipilih Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang mengacu pada metode tertentu
Behaviorisme
Konstruktivisme
Humanisme
Kognitivisme
TEORI BELAJAR
p b m
- Well-structured knowldge
Belajar jika: - ada stimulus - Basic skills - Teacher-centered - Direct instruction/Active teaching/ Mastery teaching
- siap mental
Tokoh-tokoh Behaviorisme J.B. Watson, E.L. Torndike, B.F. Skiner, Gagne, dan Pavlov
Watson
Behavior berarti tindakan (action) yang dapat dilihat dan diamati dengan cara yang obyektif Hub S-R kontiguitas (dibuat ada bersama TL tertentu) belajar adalah proses membentuk hubungan S-R Kekuatan hub S-R tergantung pada frekuensi ulangan adanya S-R Pentingnya drill dalam pembelajaran
Torndike
Hub S-R diperkuat oleh reinforcement (pujian/ganjaran) Dalam menjelaskan suatu konsep, guru hendaknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Metode pemberian tugas dan metode latihan (drill and practice) akan lebh cocok. Dalam kurikulum, materi disusun dari yang mudahsedang-sukar sesuai dengan tingkat kelas, dan tingkat sekolah.
Skinner
teori operant conditioning tingkah laku tidak hanya respon dari stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja
KONSTRUKTIVISME
Tokoh-tokoh konstruktivisme
Kognitivisme: Koffka, Kohler, Wetheimer, Ausubel, Piaget, Bruner, dan Dienes; Humanisme: Vygotksy
Pandangan Konstruktivisme:
Belajar adalah: - proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan luar kelas - mengubah informasi menjadi proses mental - membangun pengetahuan dan pengertian dari pengalaman pribadi - mengaitkan pengetahuan baru dg pengalaman lama (asimilasi) - membangun penget. baru dr fenomena lama (akomodasi) - proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata, menggunakan alat yang tersedia dalam situasi pemecahan masalah. - bersifat situasional, interaktif - bekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi dirinya - proses pribadi terus-menerus untuk memonitor kemajuan belajar
p b m
Hasil belajar: - Perkemb. struktur kognitif - Life skills - Adult role behaviors - Self-regulated learning Pembelajaran: - Konstruktivisme - Diskoveri-inkuiri, - PBL
Ekuilibrium
Perkembangan kognitif
- Kontekstual/STS/Salingtemas
Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan itu dirasakan bermakna bagi siswa Kebermaknaan: sesuai dengan struktur kognitif, sesuai struktur keilmuan, memuat keterkaitan Seluruh bahan (ihtisar/resume/rangkuman/ringkasan/bahan/ peta) Peta konsep adalah bagan / struktur tentang keterkaitan seluruh konsep secara terpadu / terorganisir (herarkhis, distributive/menyebar)
Lanjutan Piaget
bisa berakibat kontraproduktif, budaya individualistik dan sokratik (self-generated knowledge individualistic pursuit of truth), unggulan budaya barat
teori psikogenesis: pengetahuan berasal dari individu, posisi siswa terpisah dengan interaksi sosial, penciptaan makna / pengetahuan akibat kematangan biologis, primer (individu) sekunder (sosial). Mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya, bukan yang lebih dewasa
Lanjutan
Klasifikasi perkembangan kognitif: sensory motor, pra operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Asumsi: konsep tersusun dalam jaringan laba-laba yang disebut skemata, konsep terkait akan terhubung: perlunya mengkaitkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada, pengetahuan prasyarat memudahkan siswa memahami konsep. Perubahan struktur kognitif melalui adaptasi yang berimbang (equlibrasi): dengan proses asimilasi dan akomodasi
Dienes (Permainan)
Dengan permainan siswa menjadi lebih tertarik dan tidak bosan terhadap bahan pelajaran yang diberikan
Lanjutan Polya
Proses: persiapan (koleksi, informasi, pengamatan, penyelidikan, pendapat) Analisis (definisi, klasifikasi, evaluasi) Inkubasi (pengendapan dalam pikiran) Iluminasi (munculnya ide baru tak terduga) Usaha sadar menjawab / menyelesaikan
Pendekatan PBM: - Berpusat Siswa (fasilitatif) - Pendidikan Multikultural - Belajar Sosial (Bandura)
Belajar:
- Mengubah lingk. - Motivasi intrinsik
- Scaffolding (Vigotsky)
Pembelajaran:
- Modeling
- Belajar Kooperatif - STS/Kontekstual
Lanjutan Vygotsky
Tingkat perkembangan kemampuan: aktual (mandiri) dan potensial (dibimbing, kolaborasi sebaya) jarak: zona perkembangan proksimal) Perlunya contoh, demontrasi, prakteks dari orang yang lebih dewasa Proses konstruksi: konstruksi bersama, dengan bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding (contoh petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur, balikan) Melandasi pembelajaran: kolaboratif/kooperative, pbl, kontekstual, autentik
PRINSIP-PRINSIP CTL
Constructivism Inquiry Questioning Learning community Modeling
Authentic assessment
Reflection
STRATEGI CTL
1. Dalam penerapan CTL gunakan lima bentuk belajar (REACT): Relating (menghubungkan materi pelajaran konteks
kehidupan nyata dan pengetahuan awal siswa)
Experiencing (membangun konsep) Applying (menerapkan konsep dalam kehidupan seharihari) Cooperating (belajar dan berhasil bersama teman) Transfering (menemukan dan memecahkan masalah baru
Lanjutan CTL
2. Model pembelajaran, gunakan: siklus belajar, PBL, pembelajaran dengan teks
pematematikaan: horizontal (H), diteruskan Vertikal (V); realistic (H+,V+) mekanistik (drill & practice: (H- dan V); empiris (H+, V-); strukturilistik (H-, V+)
DIRECT INSTRUCTION
Fase 1 : Penyampaian tujuan pembelajaran Fase 2 : Demonstrasi pengetahuan atau ketrampil. Fase 3 : Latihan terbimbing
pengetahuan/ketrampilan
KOOPERATIVE LEARNING
BELAJAR KOOPERATIF
Kerja kelompok
Sehingga:
NAMUN
Kompetisi jarang bersifat sehat Kompetisi jarang bersifat efektif Kebanyakan siswa mengharap siswa lain gagal, agar dirinya lebih mudah berhasil Siswa yang tak tertandingi mengurangi motivasi Siswa yang tertinggal tidak meningkatkan motivasi
S T A D
JIGSAW
I A B C D II A B C D III A B C D
A A A
B B B
C C C
D D D
II
III A B C D
A B C D
A B C D
INVESTIGASI KELOMPOK
1. Guru menyajikan isu atau masalah luas 2. Setiap siswa mengidentifikasi subtopik yang berbeda
6. Menyiapkan/menyusun laporan
7. Menyajikan laporan akhir kepada kelompok lain 8. Evaluasi
THINK-PAIR-SHARE:
Sumber:
Oleh: Dr. Subanji, M.Si. Universitas Negeri Malang