You are on page 1of 9

Makalah Spread Spectrum

W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access)

Disusun Oleh : Fakhrul Risal Djumingin / D411 10 267 Lora Gala Patintingan / D411 10 284 Rifandi Adiyudha Tama / D411 10 315 Gabriella Masakke / D411 10 296

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013

PENDAHULUAN Kebutuhan perangkat telekomunikasi dewasaini tidak hanya untuk komunikasi suara, tetapi juga sudah nerupakan tuntutan untuk komunikasi data, gambar dan video membentuk komunikasi multimedia. Komunikasi multimedia sudah menjadi keharusan dan ini dimungkinkan karena telah terjadi konvergensi beberapa layaan voice, data, gambar dan video. Telah banyak aplikasi layanan telekomunikasi yang banyak diminati user akibat konvergensi layanan yang terjadi. Aplikasi layanan telekomunikasi yang pada awalnya hanya layanan fixed sekarang ini telah dituntut untuk untuk dapat dinikmati menggunakan perangkat bergerak seperti PDA atau laptop. Beberapa aplikasi layanan multimedia sekarang yang banyak dinikmati antara lain m-learning, m-banking,m-shopping dan lainl-lain. Perkembangan teknologi komunikasi seluler generasi 2 (2G) berbasis Time Division Multiple Access(TDMA) seperti Global System for Mobile Communication(GSM), generasi 2,5(2,5G) berbasis seperti global system for mobile communication/general packet radio service(GSM/GPRS) dan 3G berbasis code division multiple access 2000(cdma200) dan WCDMA, telah menciptakan system komunikasi tidak hanya untuk komunikasi suara(voice) tetapi juga untuk data, text, gambar dan video. Sukses implementasi teknologi komunikasi seluler 2G dan 2,5G mendorong pengembangan teknologi seluler masa depan yang memiliki kapasitas, kecepatan dan kualitas yang lebih baik serta dengan lebar bandwidth yang makin efisien.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai generasi 3 ketiga (3G) yang berbasis WCDMA.

ISI UMTS merupakan suatu revolusi dari GSM yang mendukung kemampuan generasi ketiga (3G). UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz 2140 MHz. Perbandingan antara spreading rate (kecepatan chip tiap detik) terhadap user data rate (kecepatan simbol data user tiap detik) dikenal sebagai spreading factor. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi chip rate, maka semakin banyak user yang dapat ditampung. Pengertian lainnya adalah dalam menentukan jumlah user, semakin besar jumlah chip rate, maka semakin tinggi kecepatan data yang diperoleh masingmasing user. Dalam WCDMA, chip rate yang digunakan sebesar 3,84 Mbps. Arsitektur WCDMA-UMTS UMTS adalah salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan teknologi WCDMA sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang merupakan salah satu bagian dari program ITU.

Pada UMTS terdapat lima interface yaitu: 1. Cu :interface elektris anatra USIM smartcard dengan ME 2. Uu:interface antara UE dan Node B 3. Iu:interface antara RNC dan GSM Iu-CS untuk data circuit Switched Iu-PS untuk data packet switched 4. Iub: interface antara RNC dan Node B

5. Iur : Interface antara RNC dan RNC yang lain Kanal pada UMTS Kanal-kanal pada UMTS terbagi atas tiga bagian yaitu :

Kanal Logic Pada dasarnya terdapat dua jenis kanal logic yaitu control channels dan traffic channels 1. BCCH(Broadcast Control Channel), merupakan kanal yang digunakan pada saat downlink untuk mentransmisikan informasi system 2. PCCH(Paging Control Channel), merupakan kanal yang digunakan oleh MS untuk melakukan panggilan melalui satu atau lebih sel 3. CCHH(Common Control Channel), merupakan kanal yang digunakan pada saat uplink oleh terminal yang belum memiliki koneksi sama sekali dengan jaringan. CCHH dapat digunakan pada saat downlink untuk merespon percobaan panggilan oleh terminal 4. DCCH(Dedicated Control Channel), merupakan kanal control point to point dua arah antara MS dan jaringan untuk mengirimkan informasi control 5. DTCH(Dedicated Traffic Channel), merupakan kanal point to point yang diperuntukkan bagi satu MS untuk mentransfer data pelanggan 6. CTCH(Common Traffic Channel), merupakan kanal unidireksional point to multipoint yang digunakan untuk satu atau beberapa MS . Kanal Transport Secara umum terdapat dua jenis kanal transport, yaitu CTCH(Common Transport Channel) dan DTCH(dedicated Transport Channel). CTCH ditujukan baik kepada semua pelanggan atau pelanggan tertentu. Jenis-jenis CTCH antara lain 1. RACH (Random Access Channel), kanal yang digunakan pada saat uplink ketika pelanggan ingin mengakses jaringan atau sebagai signaling pelanggan. 2. BCH(Broadcast Channel), kanal yang digunakan pada saat downlink untuk mengirimkan informasi system termasuk FCCH ke seluruh cakupan area sel. 3. PCH(Paging Channel), kanal yang digunakan pada saat donlink untuk memanggil pelanggan ketika jaringan ingin memulai komunikasi dengan pelanggan 4. FACH( Forward Access Channel), kanal yang digunakan untuk mengirimkan informasi control downlink ke satu atau lebih pelanggan dalam sel

5. CPCH(Common paket Channel), kanal yang digunakan pada sata uplink hampir sama dengan RACH tetapi dapat menangani beberapa frame 6. DSCH (Downlink Shared Channel), kanal yang digunakan untuk membawa dedicated user data atau control signaling kepada satu atau lebih pelanggan dalam sel. Kanal Fisik: sinyal yang di transmisikan melalui kanal radio untuk arah uplink dan downlink. Pada WCDMA pembangkitan kodenya dengan Kasami.. Kasami Small diperoleh dengan cara decimation (pemilahan) PN code dari M code atau Gold. Kasami terdiri dari kasami small dan kasami large. Kasami Large diperoleh dengan kombinasi Kasami Small dengan kode Gold. Pendekatan Kasami 2m 1 = (2m/2 1) (2m/2 + 1) 2m - 1, menyatakan jumlah bit kasami yg dihasilkan. 2m/2 1, menyatakan pengulangan jumlah bit hasil decimation (pemilahan). 2m/2 + 1, merupakan rentang jumlah bit untuk dipilah dari M code. Mis jmlh register = 4 Kode M code yang akan dipilah: 111101011001000 Berlaku pendekatan:

Akan diperoleh panjang PN code 24 1 = 15 bit Dipilah (decimated) bit tertentu dari M code. Bit dipilih dari perkalian produk 3x5 diperoleh dari (2 m/2 -1) x (2 m/2 +1) m=4. Produk 3x5 dapat dibahasakan sebagai pemilihan (decimating) 3 bit dari 15 bit PN secara periodic untuk tiap pergeseran 5 bit kode PN tersebut. Dapat disusun ulang 3 bit yang diperoleh secara berulang menjadi [110 110 110 110 110]. Deret ini kemudian di eksklusif-or-kan dengan kode PN sebelumnya. Dapat lagi diperoleh set selanjutnya dengan cara deret [110 110 110 110 110] digeser 1 bit menjadi [011 011 011 011 011], dan kemudian dieksklusif-or-kan kembali dengan kode PN. Berikut deret Kasami yang diperoleh:

KS(1): 1 -1 -1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 1 -1 -1 1 1 KS(2) -1 1 -1 -1 -1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 KS(3) -1 -1 1 -1 1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 -1

Handover Jaringan mobile memungkinkan user untuk mengakses layanan dalam keadaan bergerak sehingga memberikan kebebasan kepada pengguna dalam hal mobilitas. Akan tetapi, kebebasan ini membawa ketidakpastian bagi sistem mobile. Mobilitas dari pengguna mengakibatkan perbedaan dinamis baik dalam kualitas hubungan maupun level interferensi, kadang terjadi keadaan dimana seorang user harus berganti base station yang melayaninya. Proses ini dikenal sebagai handover (HO). Handover menjamin keberlangsungan layanan nirkabel (wireless) ketika user bergerak menuju batas-batas sel. Jenis-jenis Handover Pada Sistem WCDMA Ada beberapa jenis handover dalam jaringan WCDMA. Untuk skenario dari tipetipe handover yang berbeda tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut

1. Intra-system Handover Intra-sytem handover terjadi dalam satu sistem. Yang selanjutnya dapat dibagi menjadi intra-frequency HO daninter-frequency HO. Intra-frequency terjadi di antara sel-sel yang memiliki carrier WCDMA yang sama, sementara interfrequency terjadi di antara sel-sel yang menggunakan carrier WCDMA yang berbeda. 2. Inter-system Handover (ISHO) Inter-system HO terjadi di antara sel-sel yang memiliki dua teknologi akses radio (Radio Access Technology :RAT) yang berbeda atau mode akses radio (Radio Access Mode : RAM) yang berbeda. Kasus yang paling sering untuk handover jenis ini diperkirakan terjadi antara sistem WCDMA dan GSM/EDGE.

3. Hard Handover (HHO) HHO adalah kelompok dari prosedur HO dimana semua hubungan yang lama dilepaskan sebelum hubungan radio yang baru dibentuk. Bagi pembawa (bearer) realtime hal ini berarti pemutusan-hubungan yang singkat dari bearer; bagi bearer nonreal-time HHO berarti lossless. Hard handover dapat menjadi intra atau interfrequency handover. 4. Soft Handover (SHO) Selama proses soft handover, MS terus menerus berkomunikasi dengan dua sel atau lebih secara bersamaan yang memiliki BS yang berbeda dari RNC yang sama (intraRNC) atau RNC yang berbeda (inter-RNC). Semua hubungan yang lama tidak akan dilepaskan sebelum hubungan radio yang baru terbentuk. 5. Softer Handover Pada kejadian softer handover, MS dikendalikan oleh paling tidak dua sector pada satu BS, SHO dan softer HO hanya mungkin terjadi dalam satu frekuensi carrier dan oleh karena itu, termasuk proses handover intra-frequency. Penentuan Handover Handover dapat dilakukan melalui tiga cara yang berbeda yaitu melalui MS (mobile initiated), melalui jaringan (network initiated), dan MS sekaligus jaringan (mobile assisted). Mobile Initiated : MS melakukan pengukuran kualitas, memilih BS yang terbaik, dan tersambung ke BS tersebut, dibantu oleh jaringan. Handover jenis ini biasanya dipicu oleh kualitas hubungan yang buruk berdasarkan pengukuran MS. Network Initiated : BS melakukan pengukuran dan melaporkan hasil pengukuran tersebut kepada RNC dan akan diputuskan apakah akan dilakukan handover atau tidak. Mobile Assisted : Dalam hal ini jaringan dan MS sama-sama melakukan pengukuran. MS melaporkan hasil pengukuran dari BS yang terdekat dan jaringan melakukan keputusan apakah akan melakukan handover atau tidak. Prosedur Handover Tahap-tahap dari proses handover dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tahap Pengukuran (Measurement), dilakukan pengukuran informasi penting yang dibutuhkan untuk tahap decision. Pengukuran arah DL yang lakukan oleh MS adalah sebesar Ec/Io dari CPICH sel yang sedang melayani dan selsel tetangga. 2. Tahap Keputusan (Decision), hasil pengukuran di bandingkan dengan threshold yang telah di tetapkan sebelumnya. Kemudian akan diputuskan apakah akan dilakukan handover atau tidak. Algoritma handover yang berbeda akan memiliki kondisi trigger yang berbeda pula. 3. Tahap Eksekusi (Execution), proses handover selesai dan parameter relative diubah berdasarkan jenishandover-nya. Sebagai contoh hubungan dengan Node B apakah ditambah atau diputuskan

Pertanyaan dan Jawaban 1. Penanya : Rahmat Jalani / D41110014 Pertanyaan : Apakah WCDMA itu masuk dalam perkembangan dari CDMA atau masuk dalam perkembangan 3G ?? Jawaban : WCDMA, atau biasa ditulis Wideband-CDMA atau W-CDMA, adalah singkatan dari Wideband Code-Division Multiple Access, sebuah standar yang ditentukan oleh ITU (International Telecommunication Union, salah satu badan PBB yang menangani masalah teknologi informasi dan telekomunikasi). WCDMA juga memiliki nama resmi lain yaitu IMT-2000 direct spread. WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G)untuk GSM. Nama lain dari teknologi WCDMA, yang pasti lebih sering Anda dengar, adalah UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Dari nama memang Wideband Code-Division Multiple Access (WCDMA) mirip dengan Code-Division Multiple Access (CDMA). Namun dari segi kemampuan, WCDMA mendukungmobile/portable voice, gambar, data, dan komunikasi video hingga 2 Mbps(local area access)atau 384Kbps(wide area access). WCDMA

memilikirangefrekuensi yang lebih luas yaitu 5 MHz, sementara CDMA hanya 200 KHz. Jadi WCDMA adalah suatu teknologi yang berstandar CDMA dan termasuk teknologi 3G

2. Penanya : Putu Nopa Gunawan / D41110009 Pertanyaan : Selain kasami pembangkitan kode untuk WCDMA bisa mengunakan yang lain? Jawaban : selain kasami kita bisa mengunakan pembangkitan kode Gold, Kode Gold merupakan kode komposit karena merupakan penggabungan dari dua kode.Untuk itu merupakan sinyal komposit Untuk pembangkitannya, kode yang digunakan adalah M Code .Dua kode preferred pairs dikombinasi untuk menghasilkan Gold Code

3. Penanya : Adryanda Malik / D41110287 Pertanyaan : Perbedaan Soft HandOver dengan Hard Handover pada WCDMA ? Jawaban : Soft handoff melibatkan inter-cell handoff dan termasuk tipe make beforebreak connection. Koneksi antara MS dan cell site dilakukan oleh beberapa cell site selama proses handoff. Soft handoff hanya terjadi jika sel asal dan sel tujuan beroperasi

pada kanal frekuensi yang sama. Sedangkan Hard handoff memungkinkan MS untuk berpindah dari CDMA ke system lainnya, dan termasuk tipe koneksi break-before-make. Hard handoff juga bisa terjadi untuk 2 sel CDMA yang beroperasi pada frekuensi yang berbeda.

You might also like