You are on page 1of 11

KUIS!

1. Guillain barre syndrome (GBS) merupakan penyakit autoimun, dimana.. a. Sistem imun menyerang akson b. Sistem imun menyerang selaput myelin c. Sistem imun menyerang dendrite d. Sistem imun yang berlebihan e. Selaput myelin terlepas akibat infeksi virus

2. Berikut ini yang merupakan tanda dan gejala GBS pada gangguan sensorik adalah 1. Parasthesia 2. Kelemahan otot wajah 3. Nyeri (kram) 4. Disphagia

3. Sebutkan 2 jenis pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada pasien GBS!

4. Pemberian obat sitoksik yang dianjurkan adalah 1. 6 merkaptopurin (6-MP) 2. Azathioprine 3. Cyclophosphamide 4. Asetaminofen

5. Apakah yang dimaksud dengan demyelinisasi 6. Saraf yang lebih dominan terkena pada penyakit GBS adalah

7. Klasifikasi GBS yang berhubungan dengan infeksi saluran cerna C jejuni adalah a. Acute Motor-Sensory Aksonal Neuropathy dan Acute Motor-Aksonal Neuropathy b. Acute Motor-Sensory Aksonal Neuropathy dan Miller Fisher Syndrome c. Acute pandysautonomia danMiller Fisher

Syndrome d. Acute Motor-Aksonal Neuropathy dan Acute pandysautonomia e. Chronic Inflammatory Demyelinative Polyneuropathy dan Acute pandysautonomia

Tn. L 40 tahun datang ke poliklinik RS. Arifin Ahmad Pekanbaru dengan keluhan merasa baal yang dimulai dari telapak kakinya kemudian lama-lama menjadi susah digerakkan. Setelah itu keluhan seperti merambat naik ke paha kemudian perut. Keluhan tersebut dirasakan simetris pada kedua kakinya. Tn. L sebelumnya sering sakit diare yang hampir terjadi minimal sekali dalam sebulan. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: TD: 160/90 mmHg. N: 90x/mnt, RR: 40x/menit, suhu 37,8oC. Pasien dilakukan pemeriksaan lumbal pungsi dan didapatkan kadar proteinnya meningkat. Di ruang rawat pasien juga telah menjalani intravenous Imuniserum Globulin dan plasmafaresis.

8. diagnosa yang dapat diangkat berdasarkan kasus di atas adalah: 1. Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan progresif cepat otot-otot penafasan dan ancaman gagal pernafasan 2. Kelemahan berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. 3. Resiko kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular dan penurunan tonus otot 4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat.

9. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan kasus di atas adalah: 1. Berikan kompres hangat pada setiap lipatan tubuh 2. Kaji fungsi paru, adanya bukti nafas tambahan, perubahan irama dan kedalaman, penggunaan otot aksesori 3. Mulai melakukan tindakan untuk mengurangi kecemasan. Beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat 4. Berikan posisi pasien yang menimbulkan rasa nyaman. Lakukan perubahan posisi dengan jadwal yang teratur sesuai kebutuhan secara individual.

10. Tindakan berikut ini tindakan yang dapat mencegah agar seseorang tidak terserang GBS adalah: a. mengkonsumsi susu segar mentah karena mengandung bakteri dan enzim yang baik untuk kesehatan. b. mempertinggi daya tahan tubuh saat sakit. c. mengonsumsi protein hewani dari daging dan ikan dan memasaknya setengah matang agar protein yang terkandung di dalamnya tidak rusak. d. mengkonsumsi protein nabati dari tempe dan tahu disertai sayur dan buah, tanpa mencucinya terlebih dahulu e. menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dan cuci tangan bila mau makan untuk menghindari infeksi kuman, virus atau bakteri yang menyebabkan diare.

You might also like