You are on page 1of 9

1.

PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN


Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan (Gambar 1.14) sampai dengan pengawetan.

2. PERAN KIMIA DALAM ILMU LAIN . Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi. Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga

telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan (Gambar 1.15).

3. PERANAN ILMU KIMIA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GLOBAL


1. Bahan Bakar Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang terbatas. 2. Teknologi Biogas Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak. 3. Program Langit Biru Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu.

1. HAKIKAT KIMIA

, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula. Konsep Dasar Kimia merupakan kumpulan beberapa hal penting yang akan dipelajari atau dibahas dalam Ilmu Kimia. Beberapa hal yang termasuk dalam Konsep Dasar Kimia, antara lain adalah : Tatanama Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.

Atom Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Unsur Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Ion Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl-) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl).

Senyawa Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia. Molekul Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain. Contoh molekul adalah H2O yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan air.

Zat Kimia Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dan lain-lain. Ikatan Kimia Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Ikatan kimia yang umum adalah ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi. Reaksi Kimia Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

2. METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proseskeilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan buktifisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanyauntuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesistersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos ujiberkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkahberikut: 1. 2. 3. 4. Karakterisasi (pengamatan danpengukuran) Hipotesis (penjelasan teoretis yangmerupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran) Prediksi (deduksi logis darihipotesis) Eksperimen (pengujian atas semua haldi atas)

Karakterisasi Metode ilmiah bergantung padakarakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi,ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki olehsubjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan prosespenentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkalimemerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Prediksi dari hipotesis Hipotesis yang berguna akanmemungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkanhasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena dialam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupaprobabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belumdiketahui kebenarannya Eksperimen Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji denganeksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesisyang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikanatau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi,maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perludiuji lebih lanjut. KARAKTERISTIK METODE ILMIAH Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkanadanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metodeuntuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan laindalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.

Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankandengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkanpada fakta di lapangan.

Langkah-langkah metode ilmiah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Memilih masalah Studi pendahuluan Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis (jawaban sementara dari masalah tersebut) Memilih metode kerja (memperoleh data) Menentukan variable, sumber data, dan instrument Mengumpulkan dan menganalisis data Membuat kesimpulan Publikasi (menginformasikan ke peneliti lain)

3. KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun.

A. Tata Tertib di Laboratorium 1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar tanpa seizin guru. 2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan. 3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya kepada guru. 4. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium. 5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru. 6. Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru. 7. Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru, agar dapat segera diganti. 8. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium. 9. Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih. 10. Buanglah sampah pada tempatnya. 11. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut. B. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia 1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus untuk itu. 2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh. 3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.

4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama bahan itu. 5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan. 6. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil dan tanggai pembeliannya dicatat. 7. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu: 1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain. 2. Senyawa kimia tidak boleh dibau. 3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup. 4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung. 5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya. 6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, di antaranya:

Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri/orang lain. Senyawa kimia tidak boleh dicium/dibau. 4. Neraca setiap tahun harus ditera untuk dapat mempertahankan ketelitiannya. 5. Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang terkunci.

BAHAYA AKIBAT PRAKTIKUM DI LABORATORIUM

1. Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif. 2. Bahaya api, contoh: luka terbakar api. 3. Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak sepengetahuan manusia. 4. Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik. 5. Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik. 6. Bahaya mekanis, contoh akibat terkena alat- alat bergerak/berputar.

Lambang-lambang pada beberapa kemasan bahan kimia 1. Iritasi, contoh: kloroform, alkohol, hidrogen peroksida. 2. Beracun, contoh: sianida, arsen, merkuri. 3. Mudah meledak, contoh: perklorat, permanganat. 4. Korosi, contoh: asam-asam anorganik dan basa kuat. 5. Radioaktif, contoh: uranium, plutonium, torium. Mudah terbakar, contoh: gas metana, kerosin, belerang, fosfor, eter. Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera lambang-Iambang yang menunjukkan tingkat bahaya, misalnya: iritasi, beracun, mudah meledak, korosi, radioaktif, mudah terbakar.

TUGAS KIMIA

X MSc 4 PENYUSUN : 1. Akhdhan Muhammad Muaz 2. Devita Rahmi Andini 3. Imdi Melvana Mauladendra 4. Stefanie Aprilia Heryanto (3) (10) (24) (37)

SMA Negeri 1 Purwokerto 2013/2014

You might also like