You are on page 1of 34

KEPANITERAAN KLINIK IP.

THT PERIODE 27 JUNI-23 JULI 2011 RSUD KOTA BEKASI

CASE REPORT CONDUCTIVE HEARING LOSS


PEMBIMBING: DR. SUDJAWARDI, SP. THT

LEMBAR PENGESAHAN
Nama nama dibawah ini pada tanggal 04 juli 2011 telah melakukan presentase kasus di IP THT di RSUD kota BEKASI, 1. Nesa Telge Ginting 2. Sartian Battung 3. Sari Stefani Ginting FK UKI 07-032 FK UKI 07-035 FK UKI 07-109

Pembimbing :

Dr. Sudjarwadi, Sp.THT

Meatus Akustikus Eksterna Berbentuk seperti huruf S Panjang 2,5-3 cm Diameter 0,5 cm

JENIS TULI

ETIOLOGI CHL

PATOFISIOLOGI
mekanisme selfcleansing
Kebiasaan mengorek
PENUMPUKAN SERUMEN

Sekeresi serumen

berlebih

Telinga kemasukan air

Conductive Hearring Loss

Gejala Penumpukan serumen dapat menyebabkan adanya sensasi tekanan pada telinga dan hilangnya pendengaran. Beberapa pasien merasakan adanya vertigo dan tinnitus.

Diagnosis Otoskopi dapat menunjukan adanya obstruksi liang telinga oleh materi kuning-kecoklatan sampai hitam. Konsistensi serumen dapat bervariasi.

Diagnosis Banding Penumpukan epitel yang disebakan oleh kolesteatome pada liang telinga luar. Tumor, benda asing dan krusta darah harus dieksklusikan. 2 Komplikasi Dapat menyebabkan otitis eksterna, tetapi sangat jarang. 2

1. Serumen harus dilunakan terlebih dahulu dengan hydrogen peroksida, karbolgliserin untuk beberapa hari 2. Telinga diirigasi dengan bacteriogically pure water pada suhu 37 C menggunakan syringe telinga dengan kanula tumpul. 3. Water jet diarahkan posterior, tidak langsung diarahkan pada membran timpani. 4. Irigasi harus diikuti oleh otoskopi dan pemeriksaan telinga
Kontraindikasi 1. Riwayat otology positif 2. Gangguan pendengaran satu telinga 3. Pasien yang tidak bisa diam, tidak kooperatif 4. Benda asing. Pencegahan Menghindari pembersihan liang telinga dengan cara yang tidak benar contohnya dengan penggunaan cotton bud.

BENDA ASING PADA LIANG TELINGA

Etiologi Benda asing yang ditemukan di liang telinga bervariasi sekali. Bisa berupa benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuhtumbuhan atau mineral. Pada anak kecil sering ditemukan kacang hijau, manik, mainan, karet penghapus dan terkadang baterai.

Pada orang dewasa yang relatif sering ditemukan adalah :


kapas (cotton bud yang tertinggal), potongan korek api, patahan pensil, serangga kecil seperti kecoa, semut atau nyamuk.

Usaha mengeluarkan benda asing sering-kali malah lebih mendorongnya lebih ke dalam.

Diagnosis Anamnesis, identifikasi benda asing dengan otoskop. Diagnosis Banding Penumpukan serumen, darah kering, tumor liang telinga, kolesteatome dan otitis eksterna (disebabkan infeksi fungi). Komplikasi Benda asing yang berpenetrasi ke telinga bagian tengah dan dalam dapat menyebabkan kerusakan telinga. Retensi yang terlalu lama dapat menyebabkan otitis eksterna sekunder dengan bau yang tidak sedap.

Tata Laksana Harus hati-hati. Bila pasien tidak kooperatif trauma Untuk kasus BINATANG harus dimatikan dahulu Cara : memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan (misalnya larutan rivanol atau obat anaestesi lokal) lebih kurang 10 menit Setelah binatang mati, dikeluarkan dengan pinset Benda asing berupa baterai, sebaiknya jangan dibasahi mengingat efek korosif yang ditimbulkan. Benda asing besar pengait serumen kecil cunam atau pengait.

IDENTITAS
Nama : L.S.T Umur : 64 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Jati mekar Rt 01/01 Jati Asih Pekerjaan : Wiraswasta Agama : Budha Suku : Tiong hoa Tanggal Pemeriksaan : 5 Juli 2011

ANAMNESIS
Anamnesis : autoanamnesis Keluhan Utama: kurang pendengaran telinga kanan Keluhan Tambahan :
Ada bisul di liang telinga kiri, sakit jika ditekan Tidur malam di tenggorokan banyak dahak kental dan tidak berbau

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


datang ke poli THT dengan keluhan utama keluhan telinga sebelah kanan terasa penuh, . Pasien juga merasa pendengaran telinga kanan agak berkurang dan tidak berdenging. Tidak terdapat cairan yang keluar dari liang telinga. Pasien juga tidak mengaku ada kemasukan air atau benda asing sebelumnya. Tidak ada keluhan pusing ataupun sakit kepala. Tidak ada riwayat berenang serta batuk pilek. Pasien mengaku sering mengorek telinga dengancutton bud. Pasien belum pernah berobat untuk mengatasi keluhannya. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan dengan menggunakan otoskop didapatkan bahwa didapatkan adanya secret sehingga membrane timpani pada telinga kiri tidak dapat dinilai

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


+ 4 tahun SMRS pasien mengeluh kurang pendengaran pada telinga kanan dan terasa penuh. Telinga tidak berdenging. Pasien mengalami keluhan ini secara perlahan-lahan. Tidak terdapat cairan yang keluar dari liang telinga. Selain itu pasien juga mengeluh terdapat bisul pada telinga kanan. Bisul tersebut terdapat di liang telinga dan terasa sakit jika ditekan. Untuk mengurangi keluhan pasien tidak berobat ke dokter.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Dalam anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti ini.

PEMERIKSAAN FISIK TELINGA


Telinga Kanan Daun telinga normal Rertoaurikular normal nyeri tekan tragus (-) Liang telinga lapang l Sekret tidak ada Serumen (+) Kelainan lain tidak ada Kiri normal normal (-) apang tidak ada

tidak ada

MEMBRAN TIMPANI Bentuk Warna Refleks Cahaya Perforasi Kelainan Lain

KANAN sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai

KIRI sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai sulit dinilai

UJI PENDENGARAN KANAN KIRI Berbisik tidak dilakukan Tes Rhine + Tes Weber tidak ada lateralisasi Tes Swabach sama dgn pemeriksan sama dengan pemeriksa

PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG


HIDUNG KANAN Bentuk luar Normal Nyeri tekan : Dahi Tidak ada Puncak Hidung Tidak ada Pipi Tidak ada Krepitasi Tidak ada KIRI Normal Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RINOSKOPI ANTERIOR
HIDUNG KANAN KIRI Cavum nasi lapang lapang Septum nasi di tengah Sekret (-) (-) Konka Hipertrofi, tidak hiperemis Hipertrofi, tidak hiperemis

RINOSKOPI POSTERIOR
HIDUNG KANAN KIRI Khoana Normal Normal Mukosa Normal Normal Muara tuba eustachius Normal Normal Massa Tidak ada Tidak ada TRANSILIMUNASI Sinus frontalis Tampak Cahaya Tampak Cahaya Sinus maksilaria Tampak Cahaya Tampak Cahaya

PEMERIKSAAN TENGGOROK
FARING Arkus faring : Simetris Mukosa : hiperemis Dinding faring : hiperemis Uvula : Letak di tengah Tonsil Mukosa : Merah Muda Pembesaran : T1-T1 Kripta : Tidak melebar Detritus : Tidak ada Perlengketan : Tidak ada

RESUME
Pasien seorang laki-laki berusia 64 tahun datang dengan keluhan kurang pendengaran pada telinga kanan dan terasa penuh. Telinga tidak berdenging. Pasien mengalami keluhan ini secara perlahan-lahan. Tidak terdapat cairan yang keluar dari liang telinga. Selain itu pasien juga mengeluh terdapat bisul pada telinga kanan. Bisul tersebut terdapat di liang telinga dan terasa sakit jika ditekan. Untuk mengurangi keluhan pasien tidak berobat ke dokter.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan : Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Sakit pada telinga kanan(-), pendengaran berkurang (+), gatal (-) , ketika dikorek sendiri. Rasa berdenging (-), otalgia (-), serumen (+) riwayat trauma telinga (-); Pasien belum pernah mengalami seperti ini sebelumnya Terdapat bisul di telinga kiri. Membran timpani kanan dan kiri dalam batas normal. Untuk uji pendengaran , test rhine positif pada telinga kanan. Pada hidung; konka hidung kanan dan kiri eutropi, tidak hiperemis. Tenggorok : faring hiperemis

DIAGNOSA KERJA: Chronic Hearing Loss DIAGNOSA BANDING: - condictive hearing loss - sensoring neural heraing loss

PENATALAKSANAAN
MM/ H2O2 3% Travid 3 x 2 GTT Cefotaxim 2 x 1 gram EDUKASI Cuci telinga dengan menggunakan H2O2 3% selama 3-5 hari Jangan mengorek-ngorek telinga Minum obat teratur sampai habis Kontrol ke dokter jika keluhan masih ada

PROGNOSIS
Ad vitam Ad functionum Ad sanationum : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

TERIMA KASIH

You might also like