You are on page 1of 26

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Istilah sirosis hepatis diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada nodul- nodul yang terbentuk. Sirosis hepatis adalah penyakit hepar engelilingi parenki hepar.1,# enahun di!us ditandai dengan adanya pe bentukan "aringan ikat disertai nodul yang Sirosis hati adalah penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distori arsitektur hati yang nor al, penyakit ini ditandai oleh adanya peradangan di!us dan anahun pada hati, dikuti oleh proli!erasi "aringan ikat, degenerasi, dan susunan parenki hati.1 regenerasi sel-sel hati,sehingga ti bul kekacauan dala $enyakit sirosis hepatis

erupakan penyebab ke atian terbesar setelah ene pati eninggal setiap ahun

penyakit kardio%askuler dan kanker . &iseluruh dunia sirosis hepatis urutan ketu"uh penyebab ke atian. Sekitar #'.((( orang akibat penyakit ini. Sirosis hepatis dite ukan dala sirosis hepatis sangat ber%ariasi,

erupakan penyakit hati yang sering

ruang perawatan )agian $enyakit &ala . *e"ala klinis dari ulai dari tanpa ge"ala sa pai dengan ge"ala a"u, aka kasus

yang sangat "elas. +pabila diperhatikan, laporan di negara

sirosis hepatis yang datang berobat kedokter hanya kira-kira ,(- dari seluruh populasi penyakit ini dan lebih dari ,(- lainnya dite ukan secara kebetulan ketika berobat , sisanya dite ukan saat otopsi.1,. /enurut organisasi kesehatan dunia (012), pada tahun #((( sekitar 13( "uta u at anusia terin!eksi sirosis hepatis. +ngka ini eliputi sekitar ,- dari seluruh populasi secara pasti belu anusia di dunia dan setiap tahunnya in!eksi baru sirosis hepatis diketahui. $re%alensi penyakit sirosis hepatis pada tahun #((, engidap sirosis hepatis.1

berta bah ,-. "uta orang. +ngka pre%alensi penyakit sirosis hepatis di Indonesia, di Indonesia berkisar antara 1-#,.-. &ari rata-rata pre%alensi (1,3-), diperkirakan lebih dari 3 "uta penduduk Indonesia 4asus penyakit hati

enahun di Indonesia sangat tinggi. 5ika tidak segera en"adi sirosis atau kanker hati, sekitar #( enahun. +ngka ini erupakan per"alanan

diobati, penyakit itu dapat berke bang

"uta penduduk Indonesia terserang penyakit hati

perhitungan dari pre%alensi penderita dengan in!eksi hepatitis ) di Indonesia yang berkisar '-1( persen dan hepatitis 6 sekitar #-, persen. &ala 1

penyakitnya, #(-.( persen dari "u lah penderita penyakit hati en"adi sirosis hati dala seseorang enderita hepatitis enahun itu.1,.

enahun itu akan

waktu sekitar 1' tahun, tergantung sudah berapa la a

Sirosis hepatis dibandingkan kau tahun..

erupakan penyakit yang sering di"u pai di seluruh dunia laki-laki

ter asuk di Indonesia, kasus ini lebih banyak dite ukan pada kau

wanita dengan perbandingan #-. 7 1 dengan u ur rata-rata

terbanyak antara golongan u ur ,(-'9 tahun dengan puncaknya sekitar .(-.9

*e"ala klinis dari sirosis hepatis sangat ber%ariasi, encer inkan proses yang telah berlangsung la a dala regenerati!. 4erusakan dari sel-sel hepar dapat koagulopati, dan kelainan etabolik lainnya.1,,

ulai dari tanpa ge"ala parenki hepar dan

sa pai dengan ge"ala yang sangat "elas. *e"ala patologik dari sirosis hepatis encakup proses !ibrosis yang berkaitan dengan pe bentukan nodul-nodul enyebabkan ikterus, ede a,

Secara lengkap, sirosis hepatis adalah suatu penyakit di ana sirkulasi ikro, anato i pe buluh darah besar dan seluruh siste engala i perubahan (!ibrosis) di sekitar parenki 1.2 Batasan Masalah $e bahasan dala re!erat ini dibatsai pada de!inisi, epide iologi, etiologi, kalsi!ikasi, pato!isiologi, diagnosis, tatalaksana, ko plikasi serta prognosis dari penyakit sirosis hepatis 1.3 Tujuan penulisan $enulisan re!erat ini bertu"uan untuk lebih hepatis dan ko plikasinya serta sebagai syarat )agian $enyakit &ala 1. Met!"e Penulisan 8e!erat ini ditulis dengan eru"uk kepada berbagai literatur enggunakan etode tin"auan pustaka yang 8S9$.&8./. &"a il padang. e aha i tentang sirosis en"alani kepaniteraan klinik di hepar yang engala i regenerasi.1 arsitektur hepar en"adi tidak teratur dan ter"adi pena bahan "aringan ikat

BAB II

TIN#AUAN PU$TA%A 2.1 Anat!&i Hepar 1epar adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,#-,1,8 kg atau kurang lebih #'- berat badan orang dewasa yang kuadran kanan atas abdo en dan tetapi lobus kiri dari hepar erupakan pusat !ungsi yang sangat ko pleks'. 1epar ene pati sebagian besar etabolis e tubuh dengan kanan engikuti

ene pati daerah hipokondriu

eluas sa pai ke epigastriu . 1epar berbatasan

dengan dia!rag a pada bagian superior dan bagian in!erior hepar

bentuk dari batas kosta kanan. 1epar secara anato is terdiri dari lobus kanan yang berukuran lebih besar dan lobus kiri yang berukuran lebih kecil. Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh liga entu terlihat dari luar. Lobus kiri dibagi liga entu !alsi!or liga entu peritoneu e bantu !alsi!or e:. Lobus kanan dibagi edial dan lateral oleh en"adi seg en anterior dan posterior oleh !isura seg entalis kanan yang tidak en"adi seg en !alsi!or is yang terlihat dari luar3. $ada daerah antara liga entu dengan kandung e pedu di lobus kanan dapat dite ukan lobus %enosu pada per ukaan posterior:. $er ukaan hepar diliputi oleh elekat yang erupakan peritoneu

kuadratus dan lobus kaudatus yang tertutup oleh %ena ca%a in!erior dan %iseralis, kecuali daerah kecil pada per ukaan posterior yang enyokong hepar. &i bawah peritoneu

langsung pada dia!rag a. )eberapa liga entu yang disebut sebagai kapsula Glisson, yang

terdapat "aringan ikat padat e bentuk rangka

eliputi per ukaan seluruh organ ;

bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, adalah !isura pada hepar te pat te pat keluarnya duktus hepatika'.

untuk cabang %ena porta, arteri hepatika, dan saluran e pedu. $orta hepatis asuknya %ena porta dan arteri hepatika serta

*a bar 1. +nato i hepar 8 1epar e iliki dua su ber suplai darah, dari saluran cerna dan li pa elalui arteri hepatika. +rteri hepatika elalui %ena porta hepatica dan dari aorta

keluar dari aorta dan ke hepar

e berikan 8(- darahnya kepada hepar, darah ini

asuk

e bentuk "aringan kapiler dan setelah berte u dengan kapiler %ena enge balikan darah dari

akan keluar sebagai %ena hepatica. <ena hepatica esenterika superior,

hepar ke %ena ka%a in!erior. <ena porta yang terbentuk dari %ena lienalis dan %ena engantarkan #(- darahnya ke hepar, darah ini e punyai ke"enuhan oksigen hanya 3( - sebab beberapa 2# telah dia bil oleh li pa dan usus. &arah yang berasal dari %ena porta bersentuhan erat dengan sel hepar dan setiap lobulus dilewati oleh sebuah pe buluh sinusoid atau kapiler hepatika. $e buluh darah halus yang ber"alan di antara lobulus hepar disebut %ena interlobular3. <ena porta e bawa darah yang kaya dengan bahan akanan dari saluran cerna, dan arteri hepatika lebih kecil tengah e bawa darah yang kaya oksigen dari siste en"adi pe buluh-pe buluh yang e bentik la ina %ena kecil di bagian engala i

arteri. +rteri dan %ena hepatika ini bercabang hepatika. 5aringan kapiler ini ke udian asing- asing lobulus, yang pr buluh ini

e bentuk kapiler di antara sel-sel hepar yang engalir ke dala

enyuplai %ena hepatika. $e buluh-

enbawa darah dari kapiler portal dan darah yang

deoksigenasi yang telah dibawa ke hepar oleh arteri hepatika sebagai darah yang telah deoksigenasi. Selain %ena porta, "uga dite ukan arteriol hepar didala septu septu interlobularis. +nterior ini enyuplai darah dari arteri ke "aringan "aringan engalir diantara lobules yang berdekatan, dan banyak arterior kecil

langsung ke sinusoid hepar, paling sering pada sepertiga "arak ke septu interlobularis3.

*a bar

#..

$e buluh

darah pada hepar 8

1epar terdiri atas ber aca - aca

sel. 1epatosit

eliputi :(- sel hepar, "u lah yang

sedangkan sisanya terdiri atas sel-sel epithelial siste

e pedu dala

ber akna dan sel-sel non parenki al yang ter asuk di dala nya endotheliu , sel Kuppfer dan sel Stellata yang berbentuk seperti bintang'. 1epatosit sendiri dipisahkan oleh sinusoid yang tersusun %ena hepatika dan ductus hepatikus. Saat darah hepatica dan %ena porta enu"u %ena sentralis elingkari e!eren elalui arteri e asuki hepar

aka akan didapatkan pengurangan

oksigen secara bertahap. Sebagai konsekuensinya, akan didapatkan %ariasi penting kerentanan "aringan terhadap kerusakan asinus. /e bran hepatosit berhadapan langsung dengan sinusoid yang ta pak pada sisi lain sel yang e punyai banyak ikro!ili. /ikro!ili "uga erupakan e batasi saluran e pedu dan

penun"uk te pat per ulaan sekresi e pedu. $er ukaan lateral hepatosit e iliki sa bungan penghubungan dan des oso disebelahnya'. Sinusoid hepar e iliki lapisan endothelial berpori yang dipisahkan dari erupakan bagian penting e bantu pengaturan perbaikan en"adi !aktor hepatosit oleh ruang Disse (ruang perisinusoidal). Sel-sel lain yang terdapat dala dinding sinusoid adalah sel !agositik 4upp!er yang dala siste perisit) yang e iliki akti%itas retikuloendotelial dan sel Stellata ("uga disebut sel Ito, liposit atau io!ibriblastik yang dapat yang saling bertautan dengan

aliran darah sinusoidal disa ping sebagai !aktor penting dala kerusakan hepar. $eningkatan akti%itas sel-sel Stellata ta paknya kunci pe bentukan !ibrosis di hepar'.

*a bar , . 1istologi hepar 9

'

2.2 'isi!l!gi Hepar 1epar adalah suatu organ besar, dapat %olu e darah berlebihan dan ki ia dengan la"u a pu eluas, dan organ %enosa yang

a pu beker"a sebagai te pat pena pungan darah yang ber akna di saat enyuplai darah ekstra di saat kekurangan erupakan suatu ku pulan besar sel reaktan e berikan substrat dan engolah dan elakukan yang lain, %olu e darah. Selain itu, hepar "uga energi dari satu siste berbagai !ungsi adalah1( 7 /etabolis e karbohidrat. &ala etabolis e "u lah besar en"adi glukosa karbohidrat, hepar

etabolis e yang tinggi, saling etabolis e ke siste

ensintesis berbagai =at yang diangkut ke daerah tubuh lainnya, dan etabolis e lain.: >ungsi

etabolis e yang dilakukan oleh hepar

elakukan !ungsi sebagai berikut 7 o /enyi pan glikogen dala o 4on%ersi galaktosa dan !ruktosa o *lukoneogenesis o $e bentukan banyak senyawa ki ia dari produk antara etabolis e karbohidrat 1epar teruta a penting untuk nor al. kelebihan $enyi panan glukosa dari e pertahankan konsentrasi glukosa darah e ungkinkan enyi pannya, hepar dan enga bil ke udian darah, glikogen

enge balikannya ke bali ke darah bila konsentrasi glukosa darah rendah. >ungsi ini disebut !ungsi penyangga glukosa hepar.1( /etabolis e le ak. )eberapa !ungsi spesi!ik hepar dala le ak antara lain 7 1( o 2ksidasi asa yang lain o Sintesis kolesterol, !os!olipid, dan sebagian besar lipoprotein o Sintesis le ak dari protein dan karbohidrat 1epar berperan pada sebagian besar persen kolesterol yang disintesis didala diangkut dala etabolis e le ak. 4ira-kira 8( hepar diubah en"adi gara e pedu, sisanya lipoprotein. le ak untuk enyuplai energy bagi !ungsi tubuh etabolis e

e pedu yang ke udian disekresikan ke bali ke dala

lipoprotein dan dibawa oleh darah ke se ua sel "aringan

tubuh. >os!olipid "uga disintesis di hepar dan ditranspor dala

4eduanya digunakan oleh sel untuk intrasel, dan ber aca - aca /etabolis e

e bentuk

e bran, struktur

=at ki ia yang penting untuk !ungsi sel. 1( paling penting dala

protein. >ungsi hepar yang a ino untuk

etabolis e protein adalah sebagai berikut 7 1( o &ea inasi asa tubuh o $e bentukan protein plas a o Interkon%ersi beraga asa a ino a ino tertentu dan "uga a ino. 9ntuk itu, e bentuk senyawa ki ia lain ula- ula dibentuk asa keto a ino yang keto untuk e punyai asa a ino dan sintesis senyawa lain dari o $e bentukan ureu engeluarkan a onia dari cairan

&iantara !ungsi hepar yang paling penting adalah ke a puan hepar untuk e bentuk asa yang yang penting dari asa

e punyai ko posisi ki ia yang sa a dengan asa a ino yang tersedia ke asa

akan dibentuk. 4e udian suatu radikal a ino ditrans!er tahap transa inasi dari asa enggantikan oksigen keto. 1( 1epar

elalui beberapa

erupakan te pat penyi panan %ita in. 1epar

kecenderungan tertentu untuk

enyi pan %ita in dan telah la a hepar adalah %ita in

diketahui sebagai su ber %ita in tertentu yang baik pada pengobatan pasien. <ita in yang paling banyak disi pan dala nor al. 1( 1epar enyi pan besi dala bentuk !erritin. Sel hepar engandung +, tetapi se"u lah besar %ita in & dan %ita in ) 1# "uga disi pan secara

se"u lah besar protein yang disebut apoferritin, yang dapat bergabung dengan besi baik dala dengan apo!erritin dala 1epar "u lah sedikit ataupun banyak. 2leh karena itu, cairan tubuh, aka besi akan berikatan bentuk ini di bila besi banyak tersedia dala

e bentuk !erritin dan disi pan dala

sel hepar sa pai diperlukan. 1( e iliki aliran darah yang tinggi dan resistensi %askuler yang rendah. ili eter darah engalir dari %ena porta ke sinusoid hepar setiap engalir ke sinusoid dari arteri hepatika engalir ke dala hepar l? enit. 5u lah ini sekitar #3 persen dari sisa %ena porta yang ililiter lagi

4ira-kira 1('(

enit, dan ta bahan ,((

dengan total rata-rata 1,'(

"antung. 8ata-rata tekanan di dala

adalah sekitar 9

1g dan rata-rata tekanan di dala

%ena hepatika yang 1g. 1al ini

engalir dari hepar ke %ena ca%a nor alnya ha pir tepat ( enun"ukkan bahwa tahanan aliran darah sangat rendah na un parenki

elalui sinusoid hepar nor alnya

e iliki aliran darah yang tinggi. @a un, "ika sel-sel

hepar hancur, sel-sel tersebut digantikan oleh "aringan !ibrosa yang elalui hepar. $roses penyakit ini disebut sirosis hepatis, porta tibaaliran darah enghasilkan

akhirnya akan berkontraksi di sekeliling pe buluh darah, sehingga sangat engha bat darah porta Siste berke bang di dala porta "uga kadang-kadang terha bat oleh suatu gu palan besar yang %ena porta atau cabang uta anya. )ila siste elalui syste en"adi sangat terha bat,

tiba tersu bat, ke balinya darah dari usus dan li pa porta hepar ke sirkulasi siste ik hipertensi portal. 1( 2.3 $ir!sis hepatis 2.3.1 De(inisi

Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata 4hirrosyang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada nodul-nodulyang terbentuk. $engertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut yaitu suatu keadaan disorganisassi yang di!use dari struktur hati yang nor al akibat nodul regenerati! yang dikelilingi "aringan engala i !ibrosis. 1

Secara lengkap Sirosis hati adalah 4e unduran !ungsi li%er yang per anen yang ditandai dengan perubahan histopatologi. Aaitu kerusakan pada sel-sel hati yang ati sehingga erangsang proses peradangan dan perbaikan sel-sel hati yang enyebabkan terbentuknya "aringan parut. Sel-sel hati yang tidak enggantikan sel-sel yang telah ati. +kibatnya,

ati beregenerasi untuk "aringan parut. 1

terbentuk sekelo pok-sekelo pok sel-sel hati baru (regenerati%e nodules) dala

2.3.2 Insi"en "an Epi"e&i!l!gi Insidensi sirosis hepatis di + erika diperkirakan ,:( per 1((.((( penduduk. $enyebabnya sebagian besar akibat penyakit hepar alkoholik dan in!eksi %irus kronik. &i Indonesia data pre%alensi sirosis hepatis belu ada, hanya laporan-laporan dari beberapa pusat pendidikan sa"a. &i 8S &r. Sard"ito Aogyakarta "u lah pasien sirosis hepatis berkisar .,1- dari pasien yang dirawat di )agian $enyakit &ala dala kurun waktu 1 tahun pada tahun #((.. &i 8

/edan dala

kurun waktu . tahun di"u pai pasien sirosis hepatis sebanyak 819

(.-) pasien dari seluruh pasien di )agian $enyakit &ala .. $enderita sirosis hepatis lebih banyak di"u pai pada laki-laki "ika dibandingkan dengan wanita sekitar 1,: 7 1 dengan u ur rata-rata terbanyak antara golongan u ur ,( B '9 tahun dengan puncaknya sekitar .( B .9 tahun1 2.3.3 Eti!l!gi &i negara barat penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat alkoholik sedangkan di Indonesia teruta a akibat in!eksi %irus hepatitis ) aupun 6. 1asil penelitian di Indonesia enyebutkan penyebab terbanyak dari sirosis hepatis adalah %irus hepatitis ) (,(-.(-), %irus hepatitis 6 (,(-.(-), dan penyebab yang tidak diketahui(1(-#(-). +dapun beberapa etiologi dari sirosis hepatis antara lain7 1,. 1. 1epatitis <irus Aang 4ronis 1,. adalah suatu kondisi di ana hepatitis ) atau hepatitis 6 %irus engin!eksi hati bertahun-tahun. 4ebanyakan pasien-pasien dengan hepatitis %irus tidak akan 6ontohnya, enge bangkan hepatitis kronis dan sirosis. waktu ber inggu- inggu, tanpa ayoritas dari pasien-pasien yang terin!eksi dengan hepatitis

+ se buh secara penuh dala

enge bangkan in!eksi yang kronis. )erlawanan dengannya, beberapa pasien-pasien yang terin!eksi dengan %irus hepatitis ) dan kebanyakan pasien-pasien terin!eksi dengan %irus hepatitis 6 hepatitis yang kronis, yang pada gilirannya yang progresi! dan hati. 1,. #. +lkohol adalah suatu penyebab yang paling u u dari cirrhosis, teruta a didunia barat. $erke bangan sirosis tergantung pada "u lah dan keteraturan dari konsu si alkohol. 4onsu si alkohol pada tingkat-tingkat yang tinggi dan kronis indi%idu-indi%idu yang 1: ounces elukai sel-sel hati. Ciga puluh persen dari e inu setiap harinya paling sedikit 8 sa pai enge bangkan sirosis. +lkohol enge bangkan enyebabkan kerusakan hati

en"urus pada sirosis, dan adakalanya kanker-kanker

inu an keras (hard liquor) atau atau yang sa a dengannya

untuk 1' tahun atau lebih akan

enyebabkan suatu "a"aran dari penyakit-penyakit hati; dari hati berle ak yang sederhana dan tidak ru it (steatosis), ke hati berle ak yang lebih 9

serius dengan peradangan (steatohepatitis atau alcoholic hepatitis), ke sirosis. @onalcoholic !atty li%er disease (@+>L&) spektru alkoholik (alcoholic li%er disease), eru"uk pada suatu yang lebar dari penyakit hati yang, seperti penyakit hati encakup dari steatosis sederhana e punyai bersa a-sa a engkonsu si "u lahbanyak aspek-aspek,

(si ple steatosis), ke nonalcoholic Steatohepatitis (@+S1), ke sirosis. Se ua tingkatan-tingkatan dari @+>L& aku ulasi le ak dala sel-sel hati. Istilah nonalkoholik digunakan karena

@+>L& ter"adi pada indi%idu-indi%idu yang tidak "u lah alkohol yang berlebihan, na un, dala ga baran

ikroskopik dari @+>L& adalah serupa dengan apa yang dapat

terlihat pada penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol yang berlebihan. @+>L& dikaitkan dengan suatu kondisi yang disebut resistensi insulin, yang pada gilirannya dihubungkan dengan sindro diabetes dari resistensi insulin, sindro etabolis e dan ellitus tipe #. 4ege ukan adalah penyebab yang paling penting etabolis e, dan diabetes tipe #. @+>L& di + erika dan adalah

adalah penyakit hati yang paling u u

bertanggung "awab untuk #.- dari se ua penyakit hati. 1,. ,. Sirosis 4riptogenik 6ryptogenic cirrhosis (sirosis yang disebabkan oleh penyebabpenyebab yang tidak teridenti!ikasi) adalah suatu sebab yang u u pencangkokan enerangkan hati. &i-istilahkan sirosis kriptogenik cirrhosis) karena bertahun-tahun para dokter telah tidak engapa sebagian dari pasien-pasien untuk (cryptogenic a pu untuk enge bangkan

sirosis. &ipercaya bahwa sirosis kriptogenik disebabkan oleh @+S1 (nonalcoholic steatohepatitis) yang disebabkan oleh kege ukan, diabetes tipe #, dan resistensi insulin yang tetap bertahan la a. Le ak dala dari pasien-pasien dengan @+S1 diperkirakan ti bulnya sirosis, dan ini telah hati enghilang dengan

e buatnya sulit untuk para dokter en"urus

e buat hubungan antara @+S1 dan sirosis kriptogenik untuk suatu waktu yang la a. Satu petun"uk yang penting bahwa @+S1 dari @+S1 pada hati-hati yang baru dari pasien-pasien yang $erancis enyarankan bahwa pasien-pasien dengan @+S1 pada sirosis kriptogenik adalah pene uan dari suatu ke"adian yang tinggi en"alankan e punyai pencangkokan hati untuk sirosis kriptogenik. +khirnya, suatu studi dari suatu risiko enge bangkan sirosis yang serupa seperti pasien-pasien 1(

dengan in!eksi %irus hepatitis 6 yang tetap bertahan la a. )agai anapun, ke a"uan ke sirosis dari @+S1 diperkirakan la bat dan diagnosis dari sirosis secara khas dibuat pada pasien-pasien pada u ur kurang lebih :( tahun. 1,. .. 4elainan-4elainan *enetik Aang &iturunkan?&iwariskan berakibat pada aku ulasi unsur-unsur beracun dala hati yang en"urus pada kerusakkan "aringan dan sirosis. 6ontoh-contoh ter asuk aku ulasi besi yang abnor al (he ochro atosis) atau te baga (penyakit 0ilson). $ada he ochro atosis, pasien-pasien ewarisi suatu kecenderungan untuk diseluruh tubuh yang pelir yang enyerap suatu "u lah besi yang berlebihan dari

akanan. /elalui waktu, aku ulasi besi pada organ-organ yang berbeda enyebabkan sirosis, arthritis, kerusakkan otot "antung en"urus pada gagal "antung, dan dis!ungsi (kelainan !ungsi) buah enyebabkan kehilangan rangsangan seksual. $erawatan elaui pengeluaran darah. $ada penyakit tubuh. /elalui waktu yang la a, ata, dan otak. Sirosis, ge etaran,

ditu"ukan pada pencegahan kerusakkan pada organ-organ dengan engeluarkan besi dari tubuh yang 0ilson, ada suatu kelainan yang diwariskan pada satu dari protein-protein engontrol te baga dala hati, te baga beraku ulasi dala

gangguan-gangguan psikiatris (ke"iwaan) dan kesulitan-kesulitan syara! lainnya ter"adi "ika kondisi ini tidak dirawat secara dini. $erawatan adalah dengan obat-obat oral yang dieli inasi dari tubuh didala eningkatkan "u lah te baga yang urin.1,.

'. $ri ary biliary cirrhosis ($)6) adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh suatu kelainan dari sisti i un yang dite ukan sebagian besar pada wanita-wanita. 4elainan enyebabkan peradangan dan perusakkan yang kronis hati. $e buluh-pe buluh enu"u ke hati yang dilalui e pedu i unitas pada $)6

dari pe buluh-pe buluh kecil e pedu dala e pedu adalah "alan-"alan dala

usus. D pedu adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh hati yang engandung unsur-unsur yang diperlukan untuk pencernaan dan penyerapan le ak dala dengan usus, dan "uga ca puran-ca puran lain yang erah yang adalah produk-produk sisa, seperti pig en bilirubin. ()ilirubin dihasilkan engurai? e ecah he oglobin dari sel-sel darah 11

tua). )ersa a dengan kantong e pedu, pe buluh-pe buluh e pedu e buat saluran e pedu. $ada $)6, kerusakkan dari pe buluhpe buluh kecil e pedu kedala banyak enghalangi aliran yang nor al dari e pedu enerus ia "uga enghancurkan lebih enyebar untuk enyebar e pedu, usus. 4etika peradangan terus pe buluh-pe buluh

enghancurkan sel-sel hati yang berdekatan. 4etika penghancuran dari hepatocytes enerus, "aringan parut (!ibrosis) terbentuk dan keseluruh area kerusakkan. D!ek-e!ek yang digabungkan dari peradangan yang progresi!, luka parut, dan e!ek-e!ek keracunan dari aku ulasi produk-produk sisa e uncak pada sirosis. 1,.

:. $ri ary Sclerosing 6holangitis ($S6) adalah suatu penyakit yang tidak u u pe buluh e pedu yang besar diluar hati yang seringkali dite ukan en"adi eradang, enye pit, enguning) pada pasien-pasien dengan radang borok usus besar. $ada $S6, pe buluhdan terhalangi. 8intangan pada aliran e pedu dan akhirnya en"urus pada in!eksi-

in!eksi pe buluh-pe buluh e pedu dan "aundice (kulit yang

enyebabkan sirosis. $ada beberapa pasien-pasien, luka enyebabkan rintangan dan sirosis pada hati. 1,.

pada pe buluh-pe buluh e pedu (biasanya sebagai suatu akibat dari operasi) "uga dapat 3. 1epatitis +utoi un adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh suatu kelainan sisti i un yang dite ukan lebih u u pada wanita-wanita. +kti%itas i un enyebabkan peradangan dan en"urus akhirnya yang abnro al pada hepatitis autoi un pada sirosis. 1,. 8. )ayi-bayi dapat dilahirkan tanpa pe buluh-pe buluh e pedu (biliary atresia) dan akhirnya enge bangkan sirosis. )ayi-bayi lain dilahirkan %ital untuk engontrol gula-gula yang spesi!ik dapat enyebabkan dengan kekurangan en=i -en=i

penghancuran sel-sel hati (hepatocytes) yang progresi!,

en"urus pada aku ulasi gula-gula dan sirosis. $ada ke"adian-ke"adian yang "arang, ketidakhadiran dari suatu en=i sirosis dan luka parut pada paru (kekurangan alpha 1 antitrypsin). 1,.

1#

9. Lain-lain $enyebab-penyebab sirosis yang lebih tidak u u reaksi yang tidak u u ter asuk reaksipada beberapa obat-obat dan paparan yang la a

pada racun-racun, dan "uga gagal "antung kronis (cardiac cirrhosis). $ada bagian-bagian tertentu dari dunia (teruta a +!rika bagian utara), in!eksi hati dengan suatu parasit (schistoso iasis) adalah penyebab yang paling u u dari penyakit hati dan sirosis. 1,.

2.3. Pat!(isi!l!gi Sirosis hepatis ter asuk 1( besar penyebab ke atian di dunia )arat. /eskipun teruta a disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, kontributor uta a lainnya adalah hepatitis kronis, penyakit saluran e pedu, dan kelebihan =at besi. Cahap akhir penyakit kronis ini dide!inisikan berdasarkan tiga karakteristik 711 1. Bridging fibrous septa dala lebar yang #. @odul parenki bentuk pita halus atau "aringan parut enggantikan lobulus. yang terbentuk oleh regenerasi hepatosit, dengan , ikronodul) akronodul).

ukuran ber%ariasi dari sangat kecil (garis tengah E , hingga besar (garis tengah beberapa senti eter, ,. 4erusakan arsitektur hepar keseluruhan. )eberapa

ekanis e yang ter"adi pada sirosis hepatis antara lain ke atian ulanya !aktor. elakukan aca

sel-sel hepatosit, regenerasi, dan !ibrosis progresi!. Sirosis hepatis pada berawal dari ke atian sel hepatosit yang disebabkan oleh berbagai Sebagai respons terhadap ke atian sel-sel hepatosit, regenerasi terhadap sel-sel yang hepar nor al ati tersebut. &ala engandung kolagen interstisiu aka tubuh akan

kaitannya dengan !ibrosis,

(tipe I, III, dan I<) di saluran engendap di se ua

porta, sekitar %ena sentralis, dan kadang-kadang di parenki . $ada sirosis, kolagen tipe I dan III serta ko ponen lain atriks ekstrasel bagian lobulus dan sel-sel endotel sinusoid kehilangan !enestrasinya. 5uga ter"adi pirau %ena porta ke %ena hepatika dan arteri hepatika ke %ena porta. $roses ini pada dasarnya engubah sinusoid dari saluran endotel yang berlubang dengan en"adi %askular tekanan tinggi, pertukaran bebas antara plas a dan hepatosit, antara hepatosit dan plas a sangat terganggu.11,1#

beraliran cepat tanpa pertukaran =at terlarut. Secara khusus, perpindahan protein

1,

$ada sirosis, hubungan antara darah dan sel-sel hati hancur. /eskipun selsel hati yang sela at atau dibentuk baru dan untuk engeluarkan unsur-unsur dari darah, dengan darah, dan ini ena bah atau yang nor al dan inti luka parut dala ungkin a pu untuk enghasilkan ereka tidak e punyai hubungan

engganggu ke a puan sel-sel hati elalui hati dan ke elalui hati, eningkat, suatu

engeluarkan unsur-unsur dari darah. Sebagai ta bahan, enghalangi aliran darah %ena portal

hati yang bersirosis

sel-sel hati. Sebagai suatu akibat dari rintangan pada aliran darah darah tersendat pada %ena portal, dan tekanan dala tekanan tinggi dala untuk rendah yang %ena portal, darah dala

kondisi yang disebut hipertensi portal. 4arena rintangan pada aliran dan tekanan%ena portal encari %ena-%ena lain ena bah atau engalir ke bali ke "antung, %ena-%ena dengan tekanan-tekanan yang lebih e bypass hati. 1ati tidak a pu untuk e bypassnya. /erupakan

engeluarkan unbsur-unsur dari darah yang nor al antara darah yang e bypass hati yang sirosis. 11,1# 1ipertensi portal dala siste %ena porta

ko binasi dari "u lah-"u lah sel-sel hati yang dikurangi, kehilangan kontak elewati hati dan sel-sel hati, dan darah yang ani!estasi- ani!estasi dari en"urus pada banyaknya

erupakan gabungan antara penurunan aliran darah porta eningkat di atas 1(-1# 1g. @ilai nor al tergantung 1g. $eningkatan tekanan

dan peningkatan resistensi %ena portal. 1ipertensi portal dapat ter"adi "ika tekanan dari cara pengukuran, terapi u u nya sekitar 3 peningkatan aliran darah ke dala siste

%ena porta biasanya disebabkan oleh adanya ha batan aliran %ena porta atau %ena splanikus. 2bstruksi aliran darah dala hati yang ter"adi portal dapat ter"adi oleh karena obstruksi %ena porta atau cabang-cabang

selan"utnya (ekstra hepatik), peningkatan tahanan %askuler dala

dengan atau tanpa pengkerutan (intra hepatik) yang dapat ter"adi presinusoid, parasinusoid atau postsinusoid dan obstruksi aliran keluar %ena hepatik (supra hepatik).1,1, 1ipertensi portal adalah sindro a klinik u u Cekanan portal nor al berkisar antara '-1( terdapat kenaikan tekanan dala nor al.11 1ipertensi portal dapat ter"adi ekstra hepatik, intra hepatik, dan supra hepatik. 2bstruksi %ena porta ekstra hepatik erupakan penyebab '(-3(- hipertensi portal pada anak, tetapi dua per tiga kasus tidak spesi!ik penyebabnya tidak 1. siste yang berhubungan dengan penyakit hati kronik dan di"u pai peningkatan tekanan portal yang patologis. 1g. 1ipertensi portal ti bul bila enetap di atas harga portal yang si!atnya

diketahui, sedangkan obstruksi %ena porta intra hepatik dan supra hepatik lebih banyak enyerang anak-anak yang beru ur kurang dari ' tahun yang tidak $enyebab lain sirosis adalah hubungan yang terganggu antara sel-sel hati dan saluran-saluran elalui ana e pedu engalir. $ada sirosis, canaliculi sinusoid-sinusoid. Sebagai suatu tingkat yang kecil, adalah abnor al dan hubungan antara sel-sel hati canaliculi hancur?rusak, tepat seperti hubungan antara sel-sel hati dan darah dala akibatnya, hati tidak dan pencernaan dala 2.3.) %lasi(ikasi a. )erdasarkan or!ologi Sherlock e bagi Sirosis hati atas , "enis, yaitu 71,. a pu ereka dapat beraku ulasi dala tubuh. &ala enghilangkan unsur-unsur beracun secara nor al, e punyai riwayat penyakit hati sebelu nya. ',1(

usus "uga berkurang. 1,.,1,

1. /ikronodular &itandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, di dala hati engandung nodul halus dan kecil yang besar nodulnya E , #. /akronodular sirosis akronodular ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan engandung nodul yang besarnya "uga ber%ariasi ada nodul yang asih baik atau septa parenki ikronodular

erata. Sirosis

ber%ariasi,

besar didala nya ada daerah luas dengan parenki

ter"adi regenerasi parenki .sirosis /akronodular besar nodulnya F , ,. 6a puran (yang e perlihatkan ga baran ikro-dan akronodular) dan ada yang

@odul-nodul yang terbentuk ada yang berukuran E , berukuran F , .

b. Secara >ungsional Sirosis terbagi atas 7 1,. 1. Sirosis hati ko pensata. Sering disebut dengan Laten Sirosis hati. $ada stadiu stadiu ko pensata ini belu terlihat ge"ala-ge"ala yang nyata. )iasanya ini dite ukan pada saat pe eriksaan screening.

#. Sirosis hati &eko pensata &ikenal dengan +cti%e Sirosis hati, dan stadiu ini

1'

)iasanya ge"ala-ge"ala sudah "elas,

isalnya 7 ascites, ede a dan ikterus.

c.. 4lasi!ikasi sirosis hati

enurut 6hild B $ugh


enurut 6hild-$ugh 1,.

Cabel 1. klasi!ikasi Sirosis 1epatis

2.3.*

Diagn!sis
1. *a baran 4linik 1,.

Stadiu

awal sirosis hepatis sering tanpa ge"ala sehingga kadang elakukan pe eriksaan kesehatan rutin atau eliputi. 7

dite ukan pada waktu pasien


karena kelainan penyakit lain. *e"ala awal sirosis hepatis perasaan selera udah lelah dan le ah akan berkurang

perasaaan perut ke bung /ual berat badan enurun engecil, buah dada ge"ala-ge"ala lebih

pada laki-laki dapat ti bul i potensi, testis e besar, dan hilangnya dorongan seksualitas. Stadiu lan"ut (sirosis deko pensata),

enon"ol teruta a bila ti bul ko plikasi kegagalan hepar dan hipertensi portal,

eliputi. 7 hilangnya ra but badan gangguan tidur de a tidak begitu tinggi

1:

adanya gangguan pe bekuan darah, pendarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air ke ih berwarna seperti teh pekat, eliputi ko a. untah darah atau elena, serta perubahan ental, udah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sa pai

#. $e eriksaan $enun"ang $e eriksaan laboratoriu hepatis antara lain. 7 a. S*2C (seru gluta il oksalo asetat) atau +SC (aspartat a inotrans!erase) dan S*$C (seru +LC (alanin a inotrans!erase) +SC lebih tidak gluta il piru%at trans!erase) atau eningkat tapi tidak begitu tinggi. ini nor al, yang bisa didapatkan dari penderita sirosis

eningkat disbanding +LC. @a un, bila en=i

engeya pingkan adanya sirosis eningkat kurang dari #-, kali batas nor al

b. +lkali !os!atase (+L$),

atas. 4onsentrasi yang tinggi bisa dite ukan pada pasien kolangitis sklerosis pri er dan sirosis bilier pri er. c. *a a *luta il Cranspeptidase (**C), enginduksi eningkat sa a dengan ikroso al hepatic dan +L$. @a un, pada penyakit hati alkoholik kronik, konsentrasinya eninggi karena alcohol dapat enyebabkan bocornya **C dari hepatosit. d. )ilirubin, konsentrasinya bisa nor al pada sirosis ko pensata dan eningkat pada sirosis yang lebih lan"ut (deko pensata) e. *lobulin, konsentrasinya antigen bakteri dari siste selan"utnya enginduksi i !. 0aktu protro bin koagulan akibat sirosis g. @a seru enurun, teruta a pada sirosis dengan asites, dikaitkan dengan ketidak a puan ekskresi air bebas. h. $ansitopenia dapat ter"adi akibat spleno egali kongesti! berkaitan dengan hipertensi porta sehingga ter"adi hipersplenis e. Selain itu, pe eriksaan radiologis yang bisa dilakukan, yaitu 7 # a. Barium meal, untuk hipertensi porta 13 elihat %arises sebagai kon!ir asi adanya eningkat akibat sekunder dari pintasan, porta asuk ke "aringan li !oid yang unoglobulin.

e an"ang karena dis!ungsi sintesis !actor

b. 9S* abdo en untuk untuk

enilai ukuran hati, sudut, per ukaan, serta

elihat adanya asites, spleno egali, thro bosis %ena porta,

pelebaran %ena porta, dan sebagai skrinning untuk adanya karsino a hati pada pasien sirosis. 2.3.+ %!&plikasi 1. Dde a dan ascites ,,. 4etika sirosis hati untuk enahan gara en"adi parah, tanda-tanda dikiri dan air didala ke gin"al-gin"al dan air tubuh. 4elebihan gara

perta a-ta a beraku ulasi dala

"aringan dibawah kulit pergelangan-

pergelangan kaki dan kaki-kaki karena e!ek gaya berat ketika berdiri atau duduk. +ku ulasi cairan ini disebut ede a atau pitting ede a. ($itting ede a eru"uk pada !akta bahwa enekan sebuah u"ung "ari dengan kuat pada suatu enyebabkan suatu lekukan pada kulit dan air yang tertahan, cairan enyebabkan pergelangan atau kaki dengan ede a 4etika sirosis "uga

yang berlangsung untuk beberapa waktu setelah pelepasan dari tekanan. e buruk dan lebih banyak gara ungkin beraku ulasi dala rongga perut antara dinding perut dan

organ-organ perut. +ku ulasi cairan ini (disebut ascites) eningkat. #. Spontaneous )acterial $eritonitis (S)$) . 6airan dala

pe bengkakkan perut, ketidaknya anan perut, dan berat badan yang

rongga perut (ascites) adalah te pat yang se purna untuk engandung suatu a pu elawan in!eksi dengan baik, ereka a pu

bakteri-bakteri berke bang. Secara nor al, rongga perut "u lah yang sangat kecil cairan yang dan bakteri-bakteri yang ene ukan "alan untuk ereka kedala

asuk ke perut (biasanya dari usus) dibunuh atau %ena portal dan ke hati di ana engu pul didala perut tidak

dibunuh. $ada sirosis, cairan yang bakteri-bakteri ene ukan "alan

elawan in!eksi secara nor al. Sebagai ta bahan, lebih banyak ereka dari usus kedala ascites. 2leh perut dan ascites, diru"uk sebagai spontaneous nyawa. )eberapa pasien-pasien dengan S)$ e punyai de a , e buruknya

karenanya, in!eksi didala ko plikasi yang tdak enganca

bacterial peritonitis atau S)$, ke ungkinan ter"adi. S)$ adalah suatu e punyai ge"ala-ge"ala, di ana yang lainnya

kedinginan, sakit perut dan kele butan perut, diare, dan ascites. .

18

,. $erdarahan dari <arises-<arises 4erongkongan (2esophageal <arices) ,,. $ada sirosis hati, "aringan parut "antung dari usus-usus dan enyebabkan darah u u enghalangi aliran darah yang ke bali ke %ena portal %ena portal en"adi cukup tinggi, ia eningkatkan tekanan dala

(hipertensi portal). 4etika tekanan dala tekanan yang lebih rendah untuk yang dilalui darah untuk

engalir di sekitar hati

elalui %ena-%ena dengan

encapai "antung. <ena-%ena yang paling e bypass hati adalah %ena-%ena yang

elapisi bagian bawah dari kerongkongan (esophagus) dan bagian atas dari la bung. . Sebagai suatu akibat dari aliran darah yang bawah dan la bung bagian atas %arices dan lebih %arices kedala eningkat dan peningkatan ereka diru"uk sebagai tekanan yang diakibatkannya, %ena-%ena pada kerongkongan yang lebih enge bang dan esophageal dan gastric %arices; lebih tinggi tekanan portal, lebih besar %aricesungkin seorang pasien endapat perdarahan dari %ariceskerongkongan (esophagus) atau la bung. ,,. ungkin ter"adi dari %arices-%arices yang terbentuk usus-usus, contohnya, usus besar (kolon), na un ini diketahui, pasien-pasien yang enge bangkan

$erdarahan "uga di ana sa"a didala

adalah "arang. 9ntuk sebab-sebab yang belu kerongkongan

diopna e karena perdarahan yang secara akti! dari %arices-%arices e punyai suatu risiko yang tinggi spontaneous bacterial peritonitis. 1,. .. 1epatic encephalopathy 1, )eberapa protein-protein dala dala usus. 4etika akanan yang terlepas dari pencernaan ereka sendiri, usus. dan penyerapan digunakan oleh bakteri-bakteri yang secara nor al hadir enggunakan protein untuk tu"uan-tu"uan bakteri-bakteri e buat unsur-unsur yang onia, dapat ereka lepaskan kedala

9nsur-unsur ini ke udian dapat diserap kedala unsur ini, contohnya, a portal ke hati di ana (dihilangkan racunnya). 1,

tubuh. )eberapa dari unsur%ena

e punyai e!ek-e!ek beracun pada

otak. )iasanya, unsur-unsur beracun ini diangkut dari usus didala

ereka dikeluarkan dari darah dan di-detoksi!ikasi darah, hepatic

4etika unsur-unsur beracun beraku ulasi secara cukup dala !ungsi dari otak terganggu, suatu kondisi yang ala disebut encephalopathy. Cidur waktu siang hari dari pada 19

hari (kebalikkan dari

pola tidur yang nor al) adalah diantara ge"ala-ge"ala paling dini dari hepatic encephalopathy. *e"ala-ge"ala lain ter asuk si!at lekas a puan untuk konsentrasi atau kehilangan arah, ketidak elakukan perhitungan-perhitungan, enyebabkan

e ori, kebingungan, atau tingkat-tingkat kesadaran yang

tertekan. +khirnya, hepatic encephalopathy yang parah?berat ko a dan ke atian. 1, Dnse!alopati hepatic

erupakan kelainan neuropsikiatri akibat dis!ungsi

hati. /ula- ula ada gangguan tidur ke udian berlan"ut sa pai gangguan kesadaran dan ko a.. Dnse!alopati hepatic ter"adi karena kegagalan hepar elakukan detoksi!ikasi bahan-bahan beracun (@1, dan se"enisnya). @1, berasal dari pe ecahan protein oleh bakteri di usus. 2leh karena itu, peningkatan kadar @1, dapat disebabkan oleh kelebihan asupan protein, konstipasi, in!eksi, gagal hepar, dan alkalosis1,. Cabel #. pe bagian stadiu Stadiu ( 1 # , . ense!alopati hepatiku 7 1. /ani!estasi 4linis 4esadaran nor al, hanya sedikit ada penurunan daya ingat, konsentrasi, !ungsi intelektual, dan koordinasi. *angguan pola tidur Letargi So nolen, disorientasi waktu dan te pat, a nesia 4o a, dengan atau tanpa respon terhadap rangsang nyeri.

'. 1epatorenal syndro e ,,. $asien-pasien dengan sirosis yang hepatorenal syndro e. Sindro dala e buruk dapat enge bangkan ini adalah suatu ko plikasi yang serius

di ana !ungsi dari gin"al-gin"al berkurang. Itu adalah suatu persoalan !ungsi gin"al-gin"al, yaitu, tidak ada kerusakn !isik pada gin"al-gin"al. Sebagai engalir elalui gin"al-gin"alnya. 1epatorenal syndro e enghasilkan "u lah-"u lah urin gantinya, !ungsi yang berkurang disebabkan oleh perubahan-perubahan dala cara darah dide!inisikan sebagai kegagalan yang progresi! dari gin"al-gin"al untuk e bersihkan unsur-unsur dari darah dan yang e adai walaupun beberapa !ungsi-!ungsi penting lain dari gin"al-

gin"al, seperti penahanan gara , dipelihara?dipertahankan. ,,. :. 1epatopul onary syndro e . 5arang, beberapa pasien-pasien dengan sirosis yang berlan"ut dapat enge bangkan hepatopul onary syndro e. $asien-pasien ini dapat engala i kesulitan bernapas karena hor on-hor on tertentu yang dilepas #(

pada sirosis yang telah berlan"ut abnor al. $ersoalan dasar dala engalir yang pasien

enyebabkan paru-paru ber!ungsi secara paru adalah bahwa tidak cukup darah paru-paru yang

elalui pe buluh-pe buluh darah kecil dala

berhubungan dengan al%eoli (kantung-kantung udara) dari paru-paru. &arah engalir elalui paru-paru dilangsir sekitar al%eoli dan tidak dapat al%eoli. Sebagai akibatnya enga bil cukup oksigen dari udara didala 3. 1yperspleenis untuk
1,.

engala i sesak napas, teruta a dengan pengerahan tenaga. .

Li pa (spleen) secara nor al bertindak sebagai suatu saringan (!ilter) engeluarkan? enghilangkan sel-sel darah erah, sel-sel darah putih, dan platelet-platelet (partikel-partikel kecil yang penting uktuk pe bekuan darah) yang lebih tua. &arah yang darah dala pada sirosis, ia berta bah engalir dari li pa bergabung dengan %ena portal naik %ena portal dari usus-usus. 4etika tekanan dala li pa, dan li pa

enghalangi aliran darah dari li pa. &arah e bengkak dala

tersendat dan beraku ulasi dala li pa begitu bengkaknya sehingga ia 4etika li pa berkurang. darah e besar, ia 1ypersplenis

ukurannya, suatu kondisi yang diru"uk sebagai spleno egaly. +dakalanya, enyebabkan sakit perut. 1,. ereka dala digunakan darah untuk enyaring keluar lebih banyak dan lebih banyak adalah istilah yang

sel-sel darah dan platelet-platelet hingga "u lah-"u lah

engga barkan kondisi ini, dan itu behubungan dengan suatu "u lah sel erah yang rendah (ane ia), "u lah sel darah putih yang rendah enyebabkan kele ahan, leucopenia dapat en"urus pada (leucopenia), dan?atau suatu "u lah platelet yang rendah (thro bocytopenia). +ne ia dapat in!eksi-in!eksi, dan thro bocytopenia dapat engganggu pe bekuan darah

dan berakibat pada perdarahan yang diperpan"ang (la a). 1,. 8. 4anker 1ati (hepatocellular carcino a) ,,. Sirosis yang disebabkan oleh penyebab apa sa"a eningkatkan risiko kanker eru"uk pada hati uta a?pri er (hepatocellular carcino a). 9ta a (pri er) yang berasal dari hati. ,,. ana sa"a didala tubuh dan

!akta bahwa tu or berasal dari hati. Suatu kanker hati sekunder adalah satu enyebar ( etastasi=es) ke

2.3., Penatalaksanaan 1,#,.,1, #1

Dtiologi ditu"ukan untuk bisa

sirosis

e pengaruhi

penanganan

sirosis.

Cerapi

engurangi progresi penyakit,

enghindarkan bahan-bahan yang engurangi

ena bah kerusakan hati, pencegahan, dan penanganan ko plikasi. asih ko pensata ditu"ukan untk
1,.

Catalaksana pasien sirosis yang progresi kerusakan hati.

1. $enatalaksanaan Sirosis 4o pensata )ertu"uan untuk

engurangi progresi kerusakan hati,

eliputi 7

/enghentikan penggunaan alcohol dan bahan atau obat yang hepatotoksik $e berian aseta ino!en, kolkisin, dan obat herbal yang dapat engha bat kolagenik $ada hepatitis autoi un, bisa diberikan steroid atau i unosupresi! $ada he okro atosis, dilakukan !leboto i setiap konsentrasi besi inggu sa pai

en"adi nor al dan diulang sesuai kebutuhan. enurunkan )) akan encegah

$ada pentakit hati nonalkoholik, ter"adinya sirosis

$ada hepatitis ), inter!eron al!a dan la i%udin

erupakan terapi

uta a. La i%udin diberikan 1(( g secara oral setiap hari sela a satu tahun. Inter!eron al!a diberikan secara suntikan subkutan ,/I9, ,G1 inggu sela a .-: bulan. $ada hepatitis 6 kronik, ko binasi inter!eron dengan riba%irin erupakan terapi standar. Inter!eron diberikan secara subkutan dengann dosis ' /I9, ,G1 1((( kolkisin, penelitian. #. $enatalaksanaan Sirosis &eko pensata 1,#,. +sites Cirah baring &iet rendah gara 7 sebanyak ',# gra atau 9( ol?hari g?hari sela a : bulan asih dala penelitian. Inter!eron, etotreksat, %ita in +, dan obat-obatan sedang dala inggu, dan diko binasi riba%irin 8((-

9ntuk pengobatan !ibrosis hati,

&iuretic 7 spironolakton 1((-#(( ede

g?hari. 8espon diuretic

bisa di onitor dengan penurunan )) (,' kg?hari (tanpa kaki) atau 1,( kg?hari (dengan ede a kaki). )ila ana

##

pe berian spironolakton tidak adekuat, dapat diko binasi dengan !urose ide #(-.( g?hari (dosis aG.1:( g?hari) $arasentesis dilakukan bila asites sangat besar (.-: liter), diikuti dengan pe berian albu in. $eritonitis )akterial Spontan &iberikan antibiotik glongan cephalosporin generasi III seperti ce!otaksi secara parenteral sela a li a hari atau Huinolon secara aka untuk pro!ilaksis inggu. g?hari) sela a #-, oral. /engingat akan rekurennya tinggi dapat diberikan nor!loGacin (.(( <arises Dso!agus Sebelu 0aktu dan sesudah berdarah, bisa diberikan obat perdarahan akut, bisa diberikan preparat

penyekat beta (propanolol) so atostatin atau okreotid, diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi Dnse!alopati 1epatik Laktulosa untuk @eo isin, untuk a onia a ino rantai cabang engeluarkan a onia

engurangi bakteri usus penghasil

&iet rendah protein (,' gra .kg))?hari, teruta a diberikan yang kaya asa Sindro 1epatorenal ada pengobatan yang e!ekti! untuk S18. endapat
1,

Sa pai saat ini belu

2leh karena itu, pencegahan ter"adinya S18 harus parasentesis asites, dan restriksi cairan yang berlebihan. 2.3.- Pr!gn!sis

perhatian uta a berupa hindari pe akaian diuretic agresi!,

$rognosis sirosis hepatis sangat ber%ariasi dipengaruhi oleh se"u lah !aktor, eliputi etiologi, beratnya kerusakan hepar, ko plikasi, dan penyakit enyertai sirosis. 4lasi!ikasi 6hild-Curcotte "uga untuk en"alani operasi, %ariabelnya enilai eliputi lain yang

prognosis pasien sirosis yang akan nutrisi.

konsentrasi bilirubin, albu in, ada tidaknya asites, ense!alopati, dan status

#,

4lasi!ikasi 6hild-Curcotte berkaitan dengan kelangsungan hidup. +ngka kelangsungan hidup sela a satu tahun untuk pasien dengan 6hild +,), dan 6 berturut-turut 1((-,8(-, dan .'-.. $rognosis sirosis hepatis

en"adi buruk apabila7# g-

Ikterus yang

enetap atau bilirubin darah F 1,'

+sites re!rakter atau

e erlukan diuretik dosis besar

4adar albu in rendah (E #,' gr-) 4esadaran 1ati enurun tanpa !aktor pencetus

engecil

$erdarahan akibat %arises eso!agus 4o plikasi neurologis 4adar protro bin rendah 4adar natriu n darah rendah (E 1#( eH?i), tekanan systole E 1(( 1g.

BAB III %E$IMPULAN /engingat pengobatan sirosis hati hanya engobati penyulit, laboratoriu yang erupakan si pto atik dan

aka prognosa Sirosis 1epatis bisa buruk. 9 u nya

enegakkan diagnosis diperlukan pe eriksaan klinis dan pe eriksaan terhadap sirosis hepatis tersebut. @a un pene uan sirosis hati e punyai prognosa yang baik. 2leh karena itu asih terko pensasi

ketepatan diagnosa dan penanganan yang tepat sangat dibutuhkan dala penatalaksanaan sirosis hati.

#.

DA'TA. PU$TA%A

1. Sutadi S/. Sirosis hati. 9su repository. #((,. Icited on #(11 >ebruary

#,rdJ. +%ailable !ro

7 98L 7 http7?? repository.usu.ac.id? bitstrea ?

1#,.':389 ?,,8:?1? penydala -sri aryani'.pd! #. Suyono,Su!iana,1eru,@o%ianto,8i=a,/usri!ah. Sonogra!i sirosis hepatis di 8S9& &r. /oewardi. 4albe. #((:. Icited on #(1# oktober 1'rdJ.

#'

+%ailable !ro

7 98L7

http7??www.kalbe.co.id?!iles?cdk?!iles?(9K1'(KSonogra!isirosishepatis.pd!? (9K1'(KSonogra!isirosishepatis.ht l ,. 8ay on C.6hung, &aniel 4.$odolsky. 6irrhosis and its co plications. In 7 4asper &L et.al, eds. 1arrisonLs $rinciples o! Internal /edicine. 1:th Ddition. 9S+ 7 /c-*raw 1ill; #(('. p. 18'8-:#. .. @urd"anah Sitti. Sirosis hati. &ala &ala 7 Sudoyo +0 et.al, eds. )uku +"ar Il u $enyakit &ala . Ddisi .. 5akarta 7 $usat $enerbitan il u $enyakit >akultas 4edokteran 9I; #((:. hal. ..,-',. 7 Sudoyo +0 et.al, '. + iruddin 8i!ai. >isiologi dan )ioki ia 1ati. &ala il u $enyakit &ala

eds. )uku +"ar Il u $enyakit &ala . Ddisi .. 5akarta 7 $usat $enerbitan >akultas 4edokteran 9I; #((:. hal. .1'-:. :. >ai= 2, /o!!at &. Che li%er, gall-bladder, biliary tree. In 7 +nato y at a glance. 9S+7 )lackwell $ublishing 6o pany; #((#. p. ..-'. 3. Lindseth, *lenda @. *angguan 1ati, 4andung D pedu, dan $ankreas. &ala 7 Syl%ia +.$rice et.al, eds. $ato!isiologi. Ddisi :. 5akarta 7 $enerbit )uku 4edokteran D*6 ; #((:. 1al..3#-'. 8. @etter >1. Sur!ace and bed o! li%er. In 7 +tlas o! 1u an +nato y. .th Ddition. 9S+ 7 Saunders Dlse%ier; #((:. p. #83. 9. &ouglas Dder. 1istology. In 7 Laboratory +tlas o! +nato y and $hysiology. .th Ddition. 9S+ 7 /c*raw-1ill Science; #((1. p.,' 1(. 1all M *uyton. >isiologi 4edokteran. Ddisi 11. 5akarta 7 $enerbit )uku 4edokteran D*6; #((.. hal. 9(#-:. 11. 4u ar <, 6otran 8S, 8obbins SL. 1ati dan saluran e pedu &ala 7 1artanto 1, &ar aniah @, 0ulandari @. 8obbins )uku +"ar $atologi. 3th Ddition. <olu e #. 5akarta 7 $enerbit )uku 4edokteran D*6; #((.. hal. :31-#.
12. Caylor 68. 6irrhosis. e edicine. #((9. Icited on #(11 >ebruary #,rdJ.

+%ailable !ro 7 98L 7 http7??e edicine. edscape.co ?article?,::.#:o%er%iew 1,. /arc S. Sabatine, Sirosis dalam Buku Saku Klinis, Che /assachusetts *eneral 1ospital 1andbook o! Internal /edicine, #((., p.1(:-1( 1.. &a%id 6. &ale, &aniel &.>ede an, AM 0ashington &.6., #((3,p.IN 7 1-#: Medicine !""# $dition,

#:

You might also like