You are on page 1of 48

Bagian

I : Epidemiologi dalam proses perencanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi lebih jauh mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menunjuk dalam Healthy People (Alan Dever, 1984 , se!ara umum dijelaskan bah"a untuk memperbaiki kesehatan penduduk, hal itu harus disusun kembali dalam prioritas pera"atan kesehatan dengan penekananlebih besar pada pen!egahan pen#akit dan promosi kesehatan. Epidemiologi mulai berkembang dari pengamatan atas pengaruh lingkungan terhadap pen#akit. $ippo!rates 4%% tahun sebelum masehi menganjurkan untuk mempertimbangkan arah angin, musim, jenis tanah dan pen#akit. Epidemiologi merupakan metode pengumpulan dan analisis &akta untuk mengembangkan dan menguji kerangka piker dan dapat menjelaskan terjadin#a &enomena kesehatan. 'etiap aktivitas epidemiologi merupakan penerapan metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat disajikan suatu in&ormasi #ang memperka#a ilmu pengetahuan mengenai &enomena kesehatan tertentu dan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam pela#anan kesehatan.(Amiruddin (id"an, )%%*. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan. + Makassar .'ebagai suatu disiplin ilmu, epidemiologi dapat dianggap sebagai ilmu dasar men#angkut mekanisme terjadin#a pen#akit dan &enomena kesehatan pada umumn#a. Disamping itu, epidemiologi dapat jga dianggap sebagai ilmu terapan, #ang memadukan ilmu,ilmu biomedik, biostatistika, dan bioteknohlogi untuk meme!ahkan persoalan,persoalan kesehatan, khususn#a men!egah pen#akit, disabilitas dan kematian. Dalam lingkungan rumah sakit, ilmu epidemiologi dapat menjembatani kenginan klinis untuk menerapkan ilmu biomedik dan bioteknohlogi dalam pengambilan keputusan klinik dan kenginan mas#arakat untuk memperoleh pela#anan kesehatan #ang e&ekti&, e&isien , dan terjangkau pada saat dibutuhkan. (Amiruddin (id"an,)%%*. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan. + Makassar -agi manajer rumah sakit, epidemiologi dapat digunakan sebagai pedang bermata dua, #aitu +1. Epidemiologi dapat dimanfaatkan untuk melandasi pengambilan keputusan dalam pelayanan pasien oleh staf rumah sakit.2. Epidemiologi digunakan untuk memantau pola penyakit dimasyarakat

yang mencerminkan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan jenis-jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh rumah sakit.( Amiruddin Ridwan, 2 Epidemiologi Perencanaan Dan Pelayanan Kesehatan, + Makassar .erkembangkan metode epidemiologi ditujukan untuk semakin meningkatn#a validitas hasil penelitian, #akni bah"a kesimpulan #ang diambil dari hasil penelitian tersebut sesuai dengan ken#ataan. Disamping itu, validitas kajian epidemiologi #ang tinggi memungkinkan generalisasi suatu mekanisme biomedis maupun biosasial, dan in&ormasi tentang variasi dari mekanisme tersebut menjadi lebih akurat. (Amiruddin (id"an,)%%*.Epidemiologi Perencanaan Dan Pelayanan Kesehatan,+ Makassar. -. Rumusan "asalah Adapun rumusan masalah #ang ingin dilihat pada epidemiologi peren!anaan adalah untuk mengetahui +1. /ontribusi epidemiologi terhadap manajemen pela#anan kesehatan.). Metode epidemiologi dalam peren!anaan kesehatan.0. peren!anaan kesehatan. #. $ujuan Adapun tujuan #ang ingin di!apai #aitu + 1ntuk mengetahui peranan dalam proses peren!anaan epidemiologi Aplikasi epidemiologi dalam !.

% A % && E'&(E"&)*)+& (A*A" 'ERE,#A,AA, -E.E/A$A, A. 'ermasalahan 'erencanaan -esehatan (erajat kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita, status gi0i serta umur harapan hidup. 'encapaian derajat kesehatan di pro1insi keadaan tahun 2 2 dibanding angka ,asional (&ndonesia

.ehat 2 3 4 masih tertinggal, yaitu 5 A-% (&"R4 23, 673 2 3 5 2 48 A-A%A (#"R4 29,273 239,;73 .

kelahiran hidup (,as.

kelahiran hidup (,as. 2 3 5 :948 A-& (""R4

kelahiran hidup (,as.2 3 5!<,64. .tatus gi0i masyarakat masih sangat ;4. Angka ;4. ( Analisis #ang

rendah, terutama %alita dan &bu hamil. Angka anemia ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu :6= yang akan diturunkan menjadi kurang dari 2 = (2 status gi0i buruk masih tinggi := akan diturunkan menjadi 3= (2 Situasi dan Kecendrungan http+22""".ja"atengah.go.id /risis

ekonomi

berkepanjangan mengakibatkan beban pela#anan kesehatan semakin berat termasuk menurunn#a kuallitas lingkungan, sedangkan tuntutan mas#arakat terhadap kualitas pela#anan kesehatan terus meningkat terutama dengan telah terbitn#a 1ndang,1ndang .erlindungan /onsumen. 'ampai saat ini beberapa pen#akit menular masih menjadi masalah antara lain+ malaria, demam berdarah dengue, 3-4, pnemounia, diare dan lain, lain #ang ditandai masih sering terjadin#a kejadian luar biasa (/5- di beberapa tempat. 'elain hal tersebut ada an!aman pen#akit #ang ditimbulkan karena transisi epidemiologi dan demogra&i #ang berakibat pen#akit #ang sudah dapat diatasi dapat mun!ul kembali (re,emerging deseases diantaran#a malaria, antraks dan pes, demikian juga pen#akit, pen#akit baru (ne" emerging deseases antara lain $M6D, meningitis meningo!o!us. Adan#a transisi epidemiologi dan demogra&i tersebut, menimbulkan beban ganda bagi bidang kesehatan. Di satu sisi pen#akit kronis masih menjadi masalah, sementara pen#akit degenarati& seperti pen#akit jantung, kanker dan lain,lain terus meningkat dan selain itu angka kesakitan2kematian akibat ke!elakaan lalu,lintas, akibat roda paksa dan penderita gangguan mental juga meningkat se!ara bermakna. (Analisis Situasi dan Kecendrungan http+22""".ja"atengah.go.id .isu strategik dalam kesehatan saat in adalah+ (Analisis Situasi dan Kecendrunganhttp+22""".ja"atengah.go.id 1. .en#usunan 'istem /esehatan Daerah #ang tidak han#a menghasilkan tingkat rata,

rata pen!apaian keadaan kesehatan penduduk se!ara keseluruhan (goodness o& servi!es , tetapi juga+

a.

/eadilan dalam pemerataan pela#anan kesehatan atau semakin berkurangn#a

perbedaan antara tingkat kesehatan individu dengan kelompokn#a (&airness or e7uit# o& servi!es 8 b. 3ersedian#a pela#anan kesehatan #ang bermutu menurut standar pro&esi (7ualit# o&

servi!es dengan tetap menjaga martabat manusia serta dapat diterima menurut ukuran, ukuran normati& sosial buda#a setempat (!ustomer servi!es 8 !. 3er!iptan#a sikap tanggap sistem kesehatan se!ara keseluruhan terhadap kebutuhan

mas#arakat (responsiveness 8 d. e. /eadilan dalam pembia#aan kesehatan (&airness in &inan!ing 8 3etap terikat dengan pembangunan kesehatan se!ara nasional dalam "adah negara

kesatuan (epublik 9ndonesia.'ampai saat ini di propinsi, kabupaten maupun kota belum mempun#ai 'istem /esehatan Daerah #ang merupakan pedoman dan arah program pembangunan kesehatan. Dan terjadin#a perubahan pola pen#akit (transisi epidemiologi merupakan salah satu masalah #ang harus dipertimbangkan. ). /esehatan belum dapat menjadi :main,stream; di dalam pembangunan

daerah.Desentralisasi memberi kesempatan bagi kabupaten2kota untuk mengoreksi berbagai standar pela#anan kesehatan #ang selama ini berlaku sama untuk seluruh pelosok tanah air. 3ermasuk di dalam pengertian standar pela#anan kesehatan ini adalah standar ketenagaan untuk setiap jenis &asilitas kesehatan #ang ada dan, standar paket pela#anan untuk masalah kesehatan tertentu. .ada saat #ang bersamaan, melalui desentralisasi ke"enangan ini diharapkan dapat terselenggara pela#anan kesehatan mas#arakat #ang lebih rasional, e&ekti& dan e&isien sehingga lebih terjamin kesinambungann#a. Disamping itu transisi demogra&i #ang ditunjukkan dengan makin ban#akn#a usia produkti& dan semakin tinggin#a umur harapan hidup memberi peluang tidak langsung dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi #ang mendukung pembangunan kesehatan. 'edangkan meningkatn#a jumlah usia produkti& akan memberi peluang pada pengembangan upa#a,upa#a kesehatan kerja. 5emahn#a komitmen dan kerjas keras dari seluruh petugas kesehatan agar dapat menjadi penggerak .embangunan

-er"a"asan /esehatan. 0. global. diperkotaan,

-elum ter!ukupin#a sumber da#a kesehatan guna

mengatasi masalah,masalah spesi&ik daerah maupun komitmen,komitmen nasional dan Distribusi tenaga kesehatan belum merata dan masih terkonsentrasi sehingga penda#agunaan tenaga belum sesuai dengan kompetensi

teknis.(agam pendidikan masa lalu untuk tenaga pera"at dan bidan masih belum memenuhi standar kualitas. /ompetensi teknis tenaga kesehatan masih belum terpenuhi misaln#a dalam hal pela#anan kebidanan, asuhan kepera"atan serta belum diterapkann#a in&orm !onsent se!ara men#eluruh bagi tenaga kesehatan #ang ada. 'elain masalah tenaga kesehatan, masih dijumpai adan#a masalah dalam sarana pela#anan kesehatan, dimana &asilitas kesehatan dengan peralatan, bahan kimia maupun alat2perlengkapan laboratiorium lainn#a belum ter!ukupi dan belum sesuai standar baik di unit pela#anan maupun di institusi pendidikan. <uga terbukti bah"a /elompok penduduk miskin dan kelompok penduduk risiko tinggi tern#ata merupakan kelompok penduduk #ang justru paling sedikit meman&aatkan &asilitas pela#anan kesehatan #ang tersedia. <umlah sumber da#a manusia ('DM kesehatan belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan pen#ebaran #ang tidak merata. (asio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk masih rendah karena da#a serap tenaga kesehatan oleh jaringan pela#anan kesehatan masih terbatas.4. kesehatan. =. -elum adan#a strategi dan langkah konkrit dalam upa#a pemberda#aan mas#arakat terutama #ang berkaitan dengan upa#a mengatasi masalah .eran s"asta dalam pembangunan kesehatan perlu dipa!u.Demokratisasi di bidang kesehatan telah memberikan peluang #ang !ukup besar bagi mas#arakat termasuk s"asta dalam pengambilan keputusan serta pelaksanaan upa#a kesehatan. $al ini diperkuat dengan semakin besarn#a tuntutan mas#arakat akan pela#anan kesehatan serta berlakun#a undang,undang perlindungan konsumen sehingga dapat mema!u meningkatn#a kualitas, kinerja dan prestasi. 9nstitusi lintas sektor berperan !ukup besar dalam memberikan peluang pengambilan keputusan untuk saling mendukung2potensi. 9s#u pokok dalam pengorganisasian pela#anan kesehatan adalah keberadaan, kapasitas serta kesiapan berbagai institusi di daerah #ang harus mampu merumuskan kebijakan kesehatan dan melaksanakann#a. 9nstitusi tersebut harus mampu membuat peren!anaan operasional, serta mengembangkan berbagai inisiati& baru untuk men#elaraskan visi segenap komponen bangsa mengenai

9ndonesia 'ehat )%1% dengan prioritas kegiatan pokok pembangunan kesehatan didaerah.'elain hal diatas dengan adan#a peman&aatan tehnologi tinggi #ang tidak sesuai dengan kebutuhan mas#arakat (moral ha>ard dan adan#a pemasaran (promosi kesehatan #ang lebih intensi& dari pela#anan kesehatan luar negeri dibandingkan dengan dalam negeri men#ebabkan semakin terpurukn#a pela#anan kesehatan lokal. %. 'erkembangan epidemilogi Epidemioloi merupakan ilmu yang yang mempelajari distribusi, frekuensi dan determinan dalam suatu populasi. Epidemiologi memiliki kontribusi yang banyak bagi pelayanan kesehatan yaitu pada proses perencanaan dalam mengidentifikasi kebutuhan masalah kesehatan. (alam hal ini, kontribusi epidemiologi yang berperan disini adalah epidemiologi deskriptif (person, place, time4, deskripsi masalah kesehatan, demografi, dan analisis etiologi."enunjuk dalam Healthy people (Alan (e1er 36;24 5 secara umum dijelaskan bahwa untuk memperbaiki kesehatan penduduk, hal itu harus disusun kembali dalam prioritas perawatan kesehatan dengan penekanan lebih besar pada pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.( Amiruddin,Ridwan, 2 !. Epidemiologi Perencanaan dan Pelayanan Kesehatan. "akassar4'erkembangan saat ini menunjukkan bahwa pembangunan sarana fisik telah berhasil memperbaiki ketersediaan pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan, dan diimbangi dengan semakin canggihnya peralatan medis terutama di rumah sakit. >alaupun demikian pemerataan ketersediaan sarana ini belum disertai dengan kinerja pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif karena sifatnya yang sangat sentralistik(alam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan telah dikembangkan dan diaplikasikan standar-standar pelayanan kesehatan di 'uskesmas, rumah sakit, institusi pendidikan tenaga kesehatan dan institusi pelatihan kesehatan. -emudian untuk pembinaan mutu pelayanan disemua sarana pelayanan kesehatan telah dilaksanankan melalui akreditasi rumah sakit, institusi pendidikan dan pengembangan ?uality assurance di 'uskesmas serta dilakukan legislasi tenaga kesehatan@paya peningkatan manajemen telah dilaksanakan perencanaan terpadu secara berjenjang mulai dari tingkat 'uskesmas berupa minilokakarya, perencanaan $erpadu -abupaten dan 'ropinsi, pembinaan pelaksanaan program secara terpadu serta dilakukan e1aluasi program secara terpadu dan monitoring

secara berkala untuk perbaikan kinerja program dalam rangka akuntabilitas penggunaan anggaran. %A% &&&'E"%A/A.A, Dalam proses pembangunan kesehatan saat ini di butuhkan epidemiologi sebagai pen#edia data base untuk mengetahui besaran masalah kesehatan.. Analisis,analisis data kesehatan tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam membuat peren!anaan kesehatan. ?amun, ada sebuah pertan#aan #ang menjadi penting dalam proses peren!anaan kesehatan ini. .eren!anaan kesehatan, perlukah itu @ 3entu ini bukan sebuah pertan#aan tapi tantangan membuat dua kata itu lebih ber&ungsi dan diindahkan. 'elama ini ren!ana tinggal ren!ana tanpa ada indikator #ang jelas dalam men!apai sebuah makna kemajuan. 'eolah,olah !enderung han#a untaian kata #ang tertulis legal di sebuah dokumen dan han#a dibuka saat ada perdebatan #ang !enderung menguras segelinang energi #angtetesann#a keluarsia,sia. .eren!anaan kesehatan #ang betul,betul berdasarkan realitas, itulah kemaknaan #ang sebenarn#a. (Perencanaan Kesehatan http+22""".health.lr!.!om . .eren!anaan kesehatan perlu untuk dipikirkan ketepatan strategin#a. baik dalam pela#anan promosi, preventi& dan dari segi kurati& dan rehabilitati&n#a. 'emua orang #ang terlibat dalam peren!anaan kesehatan seharusn#a tahu apa #ang dibutuhkan dan diinginkan langsung oleh rak#at #ang sebenarn#a.Agar 3eori dan ken#ataan dilapangan dapat berjalan sebagaimana seharusn#a. .roses .eren!anaan kesehatan tidak terlepas pada isu strategis.Dimana terdapat beberapa komponen penting dalam mendukung terlaksanan#a program peren!anaan kesehatan. Maka epidemiologi memiliki peran strategis untuk menetapakan sebuah kebijakan kesehatan #ang termaktub dalam program,program kesehatan. (Epidemiologi Perencanaan http+22""".depkes.go.id 'ebagaimana kita ketahui data dan in&ormasi sebagai produk kegiatan 'urveilans epidemiologi, merupakan instrumen pendukung untuk menentukan kebijakan, peren!anaan dan penganggaran termasuk untuk pelaksanaan pengendalian &aktor risiko. -erdasarkan pengamatan kita sehari,hari, pen!atatan dan pelaporan #ang mempun#ai nilai strategis relati& belum optimal #ang diakibatkan dari under recorded & reported, tidak tepat "aktu, tidak adekuat, termasuk umpan balik se!ara berjenjang dari .usat A .ropinsi A /ab2/ota A .uskesmas tidak dilakukan se!ara baik dan tidak mempun#ai mekanisme reward dan punishment. (Epidemiologi Perencanaan

http+22""".depkes.go.id

.'urveilans adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data

epidemiologis (untuk masalah kesehatan tertentu se!ara teratur dan terus menerus dari kegiatan rutin , dilakukan pengolahan data (koreksi2pemeriksaan, kompilasi, analisis dan interpretasi sehingga menghasilkan in&ormasi epidemiologis #ang dapat dipakai maupun oleh pihak lain #ang membutuhkann#a sebagai bahan untuk peren!anaan atau tindakan maupun pengambilan keputusan (A. (atgono, )%%) Adapun hal,hal #ang perlu diperhatikan untuk meren!anakan suatu program peren!anaan, #aitu + 1. .ada saat kita berbi!ara produk pusat berupa+ .eraturan perundang,undangan, juklak2juknis, 'B. tentun#a bukan han#a ketersediaan dokumen untuk semua stake holders terkait, namun juga dibutuhkan advokasi dan sosialisasi untuk peningkatan pemahanaman termasuk bimbingan teknis dan monitoring evaluasi untuk me#akinkan apakah implementasi dari peraturan perundang,undangan 2 'B. 2 juklak 2 juknis dimaksud sudah dijalankan dengan benar. ). 'aat ini dunia global pada umumn#a dan 9ndonesia pada khususn#a mendapat an!aman dengan adan#a kasus Avian 9n&luen>a dan ke!enderungan mun!uln#a .andemik 9n&luen>a. -erbi!ara se!ara makro melalui kebijakan dan peren!anaan nasional kita telah memiliki .okja dan dokumen (enstra .enanggulangan A9 dan .9. 1ntuk tindakan #ang lebih operasional untuk !apa!it# dan !ompeten!# building termasuk pen!egahan dan perlindungan kepada kelompok risiko tinggi baik petugas kesehatan maupun mas#arakat #ang dianggap rentan belum optimal. 0. 'elain hal tersebut di atas, kita dihadapkan dengan adan#a prevalens A9D' tahun per tahun termasuk peningkatan kasus pada dua tahun terakhir se!ara dramatis (199C,)%%0+ 1.48C kasus8 tahun )%%4,)%%=+ menjadi =.0)1 kasus . Dari keadaan ini termasuk estimasi kasus $9D2A9D' tahun )%1% dengan kasus #ang begitu besar mengharuskan kita untuk menelaah kebijakan, ketersediaan sarana2prasarana termasuk sumberda#a tenaga kesehatan4. Bptimalkan proses tan#a ja"ab dan diskusi #ang diberikan untuk mempertajam peren!anaan #ang lebih strategis #ang didukung dengan anggaran #ang berbasis &akta dan memberi hasil #ang bukan han#a e&isien, e&ekti& dan produkti& namun juga mempun#ai da#a ungkit besar dalam mensukseskan pembangunan kesehatan. =. .erhatikan keadaan,keadaan khusus serta !arikan langkah,langkah solusi n#ata #ang akan diambil baik untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. -ila diperlukan kita dapat melakukan re&ormasi baik dalam hal kebijakan maupun kegiatan,kegiatan #ang

akan dilakukan. *.

-erpikirlah general atau makro untuk mendapatkan gambaran #ang

jelas terhadap permasalahan #ang kita hadapi, namun berpikir mikro dan detail tetap kita butuhkan. /apasitas dan kompetensi kita sebagai para pro&esional di bidangn#a menuntut kita harus mampu menangkap dan mendeteksi seke!il apapun potensi masalah dan men!arikan solusi peme!ahann#a. Ealaupun di dalam implementasin#a kita harus bertindak strategis sesuai dengan skala prioritas dan sumber da#a #ang dimiliki. (Perencanaan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan """.ja"atengah.!om Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan mas#arakat maka pemerintah,mas#arakat serta bebagai elemen berpartisipasi dalam men!apai tujuan tersebut. 'alah satu bentuk dukungan tersebut dapat terlihat dukungan pemerintah dengan memberikan prioritas #ang tinggi dalam peningkatan kesehatan mas#arakat, termasuk pela#anan kesehatan untuk rak#at kita. Bleh karena itu, kita melakukan berbagai peningkatan dan perbaikan atas sistem, kebijakan, program sampai dengan la#anan #ang kita laksanakan pada tingkat mas#arakat.(Perkembangan Epidemiologi Perencanaan http+22adln.lib.unair.a!.id .emerintah, dalam hal ini Depkes, telah menetapkan prioritas untuk tahun )%%C ini sebagai bagian dari pembangunan sektor kesehatan )%%=,)%%9. .ertama adalah kita benar,benar ingin meningkatkan pela#anan kesehatan untuk ibu dan anak. /edua, meningkatkan pela#anan kesehatan untuk mas#arakat miskin. (evitalisasi puskesmas, pos#andu, kegiatan seperti pekan imunisasi, kita hidupkan kembali di pedesaan dan hasiln#a positi&, termasuk pemberian asuransi kesehatan untuk mas#arakt miskin agar mereka memiliki akses di dalam upa#a pela#anan kesehatan bagi mereka. ( Sistem Pelayanan Kesehatan """.dinkes.!o.id Dalam mendukung upa#a tersebut di perlukan sejumlah langkah ke depan untuk terus meningkatkan mutu dan jumlah tenaga kesehatan, baik paramedis, dokter maupun dokter,dokter spesialis baik melakukan pendidikan, pembinaan, dan pembinaan karier. /ita telah menetapkan untuk melakukan program khusus untuk menambah jumlah dokter,dokter spesialis #ang sangat diperluakan mas#arakat luas. Dengan harapan 0,= tahun mendatang jumlah dokter spesialis kita makin !ukup rasion#a dibandingkan jumlah mas#arakat #ang harus dila#ani. Dengan demikian tenaga medis kita akan semakin termotivasi untuk menjalankan tugas dan pengabdiann#a, terutama di daerah terpen!il, teringgal, dan di daerah perbatasan. ( Sistem

Pelayanan Kesehatan """.dinkes.!o.id ./eberhasilan pembangunan kesehatan tidak terlepas dari partisipasi akti& mas#arakat. 9nisiati& #ang dilakukan oleh mas#arakat untuk meningkatkan derajat kesehatan telah lama dilakukan. -erbagai upa#a kesehatan berbasis mas#arakat ban#ak didirikan, antara lain dalam bentuk .os#andu #ang berjumlah )*)) #ang terdiri dari 49,1)F .os#andu .ratama, 0=,8=F .os#andu Mad#a, 10,=8F .os#andu .urnama, dan 1,4=F .os#andu Mandiri, .ondok bersalin desa (.olindes CC, .os Bbat Desa (.BD 194, 3aman Bbat /eluarga (3BGA )=%C%, .os 1pa#a /esehatan /erja (1// **, tapi pemberda#aan mas#arakat dalam bentuk Earung Bbat Desa belum ada. .emberda#aan mas#arakat dalam arti mengembangkan dan menumbuhkan prakarsa mas#arakat #ang lebih luas dalam mendukung upa#a peningkatan derajat kesehatan #ang terjadi selama ini belum terkoordinasi dengan baik, sehingga hasiln#a menjadi kurang optimal. Disamping itu upa#a menggerakkan partisipasi mas#arakat #ang dilakukan selama ini juga masih sebatas mobilisasi, sehingga tidak dapat menjamin keberlangsungann#a. .emberda#aan mas#arakat dilaksanakan pula dalam berbagai bentuk, seperti Gebrak Malaria, Gerakan 'a#ang 9bu (G'9 , Gerakan 3erpadu 3-,.aru dan lain, lain. (Bagian Epidemiologi """.kompas.!om Epidemiologi mempun#ai peranan #ang penting dalam proses pengambilan keputusan, hal ini karena epidemiologi sebagai pen#edia data base untuk mengetahui besaran masalah kesehatan.. analisis, analisis data tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan.$al ini tidak terlepas pada salah satu komponen epidemiologi, #akni surveilans.'urveilans adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data epidemiologis (untuk masalah kesehatan tertentu se!ara teratur dan terus menerus dari kegiatan rutin , dilakukan pengolahan data (koreksi2pemeriksaan, kompilasi, analisis dan interpretasi sehingga menghasilkan in&ormasi epidemiologis #ang dapat dipakai maupun oleh pihak lain #ang membutuhkann#a sebagai bahan untuk peren!anaan atau tindakan maupun pengambilan keputusan (A. (atgono, )%%) Epidemiologi dalam tataran pengatur kebijakan untuk melakukan suatu proses peren!anaan terdapat beberapa hal #ang perlu diperhatikan , #akni + 1. 3ersedian#a dokumen sebagai penguat data bagi semua stake holder #ang terlibat dalam dunia kesehatan. 'erta adan#a telaah kebijakan, sosialisasi, monitoring, dan

evaluasi bagi kebijakan #ang telah ditetapakan dalam bentuk perundang,undangan agar komitmen terhadap peningkatan kesehatan dapat ter"ujud. ). Mampu mempertajam analisis peren!anaan kesehatan salah satun#a dalam bentuk proses tan#a ja"ab pada stake holder #ang terlibat dalam kesehatan. 0. -erpikirlah general atau makro untuk mendapatkan gambaran #ang jelas terhadap permasalahan #ang kita hadapi, namun berpikir mikro dan detail tetap kita butuhkan. /apasitas dan kompetensi kita sebagai para pro&esional di bidangn#a menuntut kita harus mampu menangkap dan mendeteksi seke!il apapun potensi masalah dan men!arikan solusi peme!ahann#a. Ealaupun di dalam implementasin#a kita harus bertindak strategis sesuai dengan skala prioritas dan sumber da#a #ang dimiliki. Tabel 1. Kontribusi Epidemiologi Ter adap !ana"emen Pela#anan Kese atan
!ana"ement PENDEKATAN )UN(&I%NAL planing PENDEKATAN P$%&E& tek nik Identi*ikasi kebutu an dan masala P$%&E& PE$EN'ANAAN K%NT$IBU&I EPIDE!I%L%(I

3.

Epidemiologi

Deskripti*2. deskripti* masala kese atan dalam istila mortalitas+ morbiditas dan *aktor risiko.:. demogra*i2. analisis etiologi ,risk *a-tors.

Administrasi dan politik Penentuan prioritas

Estimasi ter adap/3. magnitude og lose2. menabilit# untuk pen-ega an atau reduksi:. ukuran0 ukuran epidemiologi a

Pen#usunan tu"uan Implementasi akti*asi untuk men-apai tu"uan %rgani1ing !obilisasi dan koordinasi sumber da#a

3. 3. 3.

kuanti*ikasi kela#akan alternati*0

tu"uan2.

alternati*2. analisis -ost bene*it monitoring program dan2. Pemasaran

Dire-ting 'oordinating -ontroling

teknik

E2aluasi

3.

u"i klinik 2.

penilaian out -ome

BAB I3KE&I!PULAN DAN &A$AN A. Kesimpulan 1. Epidemiologi sangat dibutu kan dalam proses peren-anaan kese atan.4. &ur2eilans adala rangkaian kegiatan pengumpulan data epidemiologis se ingga meng asilkan in*ormasi epidemiologis #ang dapat dipakai maupun ole pi ak lain #ang membutu kann#a sebagai ba an untuk peren-anaan atau tindakan maupun pengambilan keputusan.5. Upa#a peningkatan mana"emen perlu terus dilaksanakan peren-anaan terpadu se-ara ber"en"ang mulai dari tingkat Puskesmas berupa minilokakar#a+ peren-anaan Terpadu Kabupaten dan Propinsi+ pembinaan pelaksanaan program se-ara terpadu serta dilakukan e2aluasi program se-ara terpadu dan monitoring se-ara berkala.B. &aran1. Peren-anaan kese atan perlu untuk dipikirkan ketepatan strategin#a. Baik dalam pela#anan promosi+ pre2enti* dan dari segi kurati* dan re abilitati*n#a.4. &emua orang #ang terlibat dalam peren-anaan kese ata+ se arusn#a ta u apa #ang dibutu kan dan diinginkan langsung ole rak#at #ang sebenarn#a.5. Teori dan ken#ataan dilapangan mesti sesuai.DA)TA$ PU&TAKAAmiruddin Ridwan,2006. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan . Makassar . Anonim, 2003. Analisis Situasi dan Kecendrungan http://www.jawatengah.go.id Anonim, 2004. Perencanaan Kesehatan http+22""".health.lr!.!om Anonim, 2004. Epidemiologi Perencanaanhttp://www.depkes.go.id Anonim, 2004. Perkembangan Epidemiologi Perencanaan http+22adln.lib.unair.a!.id Anonim, 2004. Bagian Epidemiologi """.kompas.!om Anonim, 2006. Sistem Pelayanan Kesehatan www.dinkes.co.id Anonim, 2006. Perencanaan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan """.ja"atengah.!om Anonim, 2006. Dinas Kesehatan """.kompas.!om Anonim, 2004. Pelayanan Dokter Keluarga 2004. Derajat Kesehatan Masyarakat """.tempo.!om Anonim, """.dinkesjambi.!om

Antropologi -esehatan dan 'elayanan -esehatan 'rimer


August :3, 2 6 A *ea1e a #omment Antropologi kesehatan merupakan ilmu #ang mempelajari gejala,gejala sosiobuda#a, biobuda#a, dan ekologi buda#a dari kesehatan dan kesakitan #ang dilihat dari segi,segi &isik, ji"a, dan sosial serta pera"atann#a masing,masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan mas#arakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhann#a. .erkembangan antropologi kesehatan sejak permulaan dasa"arsa enam puluhan begitu pesat (seluruh universitas #ang tergolong baik di A' membuka program pengkhususan medi!al anthropolog#. Di dunia internasional dan di 9ndonesia khususn#a, telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan maupun penambahan jumlah tenaga ahli. Dengan demikian peranan mereka dalam penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang. /ondisi ini bukan han#a bagi kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan mas#arakat. 6oster (1981 mengembangkan .ela#anan /esehatan .rimer (./. sesudah dikenal sebagai .rimar# $ealth 4are (Alma Alta 19C8 . Deklarasi ini bertujuan untuk mengurangi ketidakadilan pada sistem pela#anan kesehatan nasional negara berkembang seperti 9ndonesia. Deklarasi ini juga menetapkan bah"a kesehatan adalah suatu hak asasi manusia dan upa#a meningkatkan derajat kesehatan setinggi mungkin merupakan tujuan sosial #ang penting. Di pihak lain din#atakan bah"a rak#at di setiap negara memiliki hak dan ke"ajiban untuk berperan serta2berpartisipasi sosial, baik dalam peren!anaan maupun pelaksanaan pela#anan kesehatan mereka. 3ahun )%%% (diharap semua di dunia harus men!apai tingkat kesehatan (hidup produkti& sosial ekonomi (santoso 1988 :kalau upa#a #ang dimaksud berhasil;. .erlu dikaji karena berbagai masalah #ang telah dialami oleh institusi kesehatan ./. (antropologi kesehatan terapan menunjukkan peranan ilmu"an antropologi kesehatan dlm penelitian mengenai masalah kesehatan H penanggulangan@ peningkatan derajat kesehatan penduduk. Analisis mengenai gejala,gejala dapat se!ara + , 3eoritis , Metodologi disusun berdasarkan teori tertentu Dua hal di atas untuk pembuktian ilmiah H mempertajam pemahaman hakekat kemanusiaan dari gejala,gejala #ang dimaksud se!ara lebih universal atau komparati&. /eterpaduan antara dimensi biomedis dan non biomedis dalam antropologi sebagai suatu ilmu induk, bukan hal asing. (uang lingkup antropologi men!akup +

, 'egi biologi manusia , 'egi sosio buda#a -erdasarkan segi,segi ini, antropologi mengenal !abang,!abang+ ,Antropologi biologi ,Antropologi sosio buda#a ,Antropologi linguistik ,.rasejarah dan arkeologi (uang lingkup antropologi ini ter!ermin pada antropologi kesehatan #ang juga memiliki A segi biologi (biomedis segi nonbiologi (sosiobuda#a H psikobuda#a A/A( DA(9 A?3(B.B5BG9 /E'E$A3A? Menelusuri antropologi kesehatan kontemporer untuk sumber #ang berbeda, dimana perkembangann#a masing,masing se!ara relati& (tetapi tidak mutlak terpisah satu sama lain+ 1. .erhatian ahli antropologi &isik terhadap topik,topik seperti evolusi, adaptasi, anatomi komparati&, tipe,tipe ras, genetik dan serologi ). .erhatian etnogra&i tradisional terhadap pengobatan primiti& termasuk ilmu sihir dan magi!. 0. Gerakan :kebuda#aan H kepribadian; pada akhir 190%,an H 194%,an, kerjasama antara ahli,ahli psikiatri H antropologi. 4. Gerakan kesehatan mas#arakat internasional setelah .D 99. A?3(B.B5BG9 69'9/ 'ejumlah besar antropologi &isik, dokter $asan H prasod (19=9 , meliputi nutrisi dan pertumbuhan, serta korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi #ang luas dari pen#akit,pen#akit seperti+ (adang pada persendian tulang (arthritis , 3ukak lambung ( ul!er , /urang darah (anemia , .en#akit DM, dll A?3(B.B5BG9 69'9/ 4 hal tadi termasuk studi antropologi #ang bersi&at medis dan pada tahun,tahun terakhir. Antropologi &isik disibukkan dengan kedokteran &orensik, bidang masalah,masalah kedokteran hukum #ang men!akup + , 1mur , <enis kelamin , .eninggalan ras manusia , .enentuan orang tua dari seorang anak melalui tipe darah (terjadi keraguan tentang siapa bapak @ E3?BMED9'9? /eper!a#aan dan praktek,praktek #ang berkenaan dengan pen#akit, #ang merupakan hasil perkembangan kebuda#aan asli dan #ang eksplisit, tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern ( $ughes 19*8, mis+ pengobatan primiti&

.E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .uskesmas aalah satu bidang perhatian antara kesehatan terapan adalah .rimar# $ealth 4are2./., integrasi antara segi biomedisin pen#akit umum dan pen!egahan pen#akit dalam rangka penanggulangan masalah,masalah kesehatan dan peningkatan tingkat kesehatan penduduk melalui ./M, pos#andu, dasa"isma maupun program /.E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( 'EG9 ?B? -9BMED9'9? Masalah,masalah, kendala, potensi, perubahan baik #ang bersumber pada penduduk resipien maupun #ang bersumber pada institusi pemberi pela#anan atau komunikator gagasan, nilai H perilaku menguntungkan kesehatan tsb. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( /onteks masalah ?on biomedisin+ 'istem,sistem sosiobuda#a (umum 'istem kebuda#aan kesehatan tradisional komunitas resipien (khusus 'istem institusi &ormal pemberi pela#anan kesehatan biomedis 9nteraksi pela#anan antara petugas kesehatan H pasien , Anggota,anggota komunitas resipien lainn#a, sarana program ./.. -eberapa permasalahan #ang dialami ./M dalam rangka ./. beraneka ragam, #aitu+ , 1pa#a penanggulangan dan pengembangan beda,beda, tingkat permasalahan institusi kesehatan tidak sama , <enis masalah #ang dialami tidak sama, upa#a #ang dilakukan berbeda,beda. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Misaln#a, di propinsi,propinsi pulau <a"a jumlah pengunjung di ./M relati&, memiliki )%% pasien2hari. 1ntuk luar ja"a, ./M desa H kota, kota relati&, desa terpen!il seperti Maluku, pasien 1% orang2hari, daerah lain bisa )% orang2hari "alaupun terpen!il. Bleh karena itu perlu pembenahan organisasi H manajemen. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .eningkat motivasi kerja untuk mengatasi kondisi di kalangan dokter H paramedik tertentu, bukan han#a terpen!il, tetapi daerah sosio ekonomin#a lebih maju. Motivasi berpengaruh meningkatkan keberhasilan kinerja pera"atan medis maupun upa#a; prevensi sehubungan dengan komunikasi inovasi kesehatan serta partisipasi sosial #ang diharapkan dalam rangka ./.. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .B' .E5AIA?A? 3E(.AD1 Dikembangkan atas kesadaran dan upa#a partisipasi mas#arakat dari setiap komunitas dalam upa#a pen!egahan pen#akit. .os#andu, milik penduduk, pera"atan kurati& .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .ela#anan #ang dilakukan (penga"asan dokter +

/-, bagi .1' .// setempat H berada dalam "adah 5/MD -a#i dan balita, .M3 9munisasi .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( /E(A?G/A /B?'E.31A5 .eran!ang institusi,institusi kesehatan ./. berusaha sedapat mungkin berpegang pada prinsip,prinsip pendekatan pembangunan sosial #ang digariskan dalam De!laration o& Alma Alta (E$B 19C88 lihat pula 6oster 1981 . .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Asing atau tidak serta jarang atau tidak, sesuai deklarasi ini, kita mendengar bah"a ./.+ 1. Didasarkan pada metode dan teknologi #ang bukan han#a praktis tetapi juga ilmiah serta dapat diterima oleh komunitas resipien. ). Diran!ang bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan kesehatan individu dan keluarga melalui partisipasi penuh pihak komunitas8 dan sesuai dengan bia#a #ang dapat ditanggung oleh komunitas dan pemerintah dalam mempertahankann#a dan mengembangkann#a. 0. Menekankan pelaksanaan kegiatan pada ji"a keper!a#aan akan kemampuan diri dan pengambilan keputusan se!ara mandiri oleh komunitas. 4. Merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional maupun keseluruhan pembangunan sosial dan ekonomi komunitas. =. Merupakan kontak tingkat pertama dari individu, keluarga, dan komunitas dengan sistem kesehatan nasional #ang memba"a pela#anan kesehatan sedekat mungkin pada kehidupan dan pekerjaan penduduk *. Membentuk unsur pertama (dasar dari suatu proses pela#anan kesehatan #ang berkesinambungan. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( ./M H .B'IA?D1 .rinsip,prinsip dan program ./. bertujuan+ Menanggulangi masalah,masalah kesehatan H perangkat se!ara kurati& H preventi& 'ehubungan dengan angka kematian H kesakitan penduduk, hingga derajat kesehatan meningkat .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .uskesmas dan .os#andu berhubungan dengan prinsip,prinsip ./. tersebut di atas dalam rangka .embangunan /esehatan Mas#arakat Desa (./MD . .rinsip,prinsip ini antara lain mengis#aratkan bah"a program ./. bertujuan menanggulangi masalah,masalah kesehatan dan pen#akit se!ara kurati& dan preventi& ilmiah sehingga .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( angka,angka kematian dan kesakitan penduduk beserta masalah,masalah lainn#a #ang terkait dapat berkurang8 dengan kata lain derajat kesehatan penduduk meningkat. 'elain itu, prinsip,prinsip ini mengis#aratkan bah"a komunitas bukan han#a sebagai resipien ./. tetapi juga berperan dalam "ujud partisipasi sosial bersendikan semangat

.E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( keper!a#aan dan kemampuan diri sendiri (dalam arti komunitas maupun kehidupan sosial komunitas serta mandiri dalam pengambilan keputusan se!ara demokratis. Dan ./. merupakan institusi pela#anan pertama dalam jaringan perujukan pera"atan. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .rogram ./. berhadapan dengan masalah,masalah (1 organisasi dan logistik, () praktek pela#anan dan pera"atan biomedis (kurati& dan preventi&, termasuk /- , (0 perubahan pengetahuan dan perilaku kesehatan pada pihak resipien sebagai sasaran pela#anan, dan (4 pemahaman makna partisipasi sosial. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Golongan masalah (1 merupakan ken#ataan intrainstitusi pela#anan kesehatan #ang berhubungan dengan kemampuan organisasi dan kepemimpinan institusi serta kemampuan personalia medis dan dana #ang tersedia. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Golongan masalah () adalah komunikasi antara pro&esional biomedis dengan pasien dan pendampingn#a sebagai kegiatan utama #ang menentukan keberhasilan terapi dan prevensi pen#akit. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Golongan masalah (0 dan (4 bersumber pada komunitas sasaran pela#anan terapi dan prevensi pen#akit atau kelompok resipien #ang mempengaruhi perubahan pengetahuan dan perilaku #ang menguntungkan kesehatan dan penerimaan dan adopsi gagasan partisipasi sosial. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Brganisasi ./., misaln#a .uskesmas, adalah pen#edia dan pelaksana kegiatan,kegiatan pengobatan maupun prevensi pen#akit terhadap komunitas,komunitas di sekitarn#a. Brganisasi dipimpin oleh seorang dokter umum dan memiliki sejumlah paramedik dengan keahlian #ang beragam serta sta& administrasi. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .os#andu, sebagai !ontoh lain, dikoordinasi oleh ketua tim p enggerak .// tingkat desa dan kelurahan, #aitu istri kepala desa dan lurah atau seorang ibu lain #ang ditunjuk oleh istri tersebut #ang disetujui oleh kepala desa dan lurah. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( .os#andu men#ediakan pela#anan prevensi terhadap pasangan usia subur, ibu hamil, dan bagi ba#i dan balita serta ibu #ang bersangkutan. /egiatan teknis medisn#a diberikan oleh paramedik .uskesmas ke!amatan setempat dibantu oleh kader kesehatan .// desa #ang bersangkutan #ang sudah dilatih. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( Masalah,masalah kemampuan organisasi pada institusi,institusi ini bersumber pada

kepemimpinan, pen#ediaan atau pengadaan logistik, hubungan kerja antarpimpinan dan paramedik atau kader kesehatan, pengelolaan administrasi, kemampuan pera"atan medis, maupun persepsi mereka terhadap kelompok sasaran atau resipien. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( /BM1?93A' (E'9.9E? Masalah umum #ang selalu terlihat pada setiap komunitas desa maupun komunitas kota sehubungan dengan kesehatan adalah bah"a perubahan dan penambahan pengetahuan kesehatan beserta perubahan perilaku kesehatan merupakan tindakan #ang harus selalu dilakukan. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( 'uatu komunitas #ang makin tradisional dan rendah derajat pendidikann#a, serta tertutup dari in&ormasi umum8 makin lambat mengalami proses,proses pemahaman, penerimaan, dan adopsi in&ormasi pengetahuan, nilai, dan praktek kesehatan baru dalam menanggulangi permasalahan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan komunitas #ang bersangkutan. .E5AIA?A? /E'E$A3A? .(9ME( komunitas seperti ini jelas memerlukan bantuan melalui program,program pera"atan kurati& dan pen!egahan pen#akit, seperti #ang se!ara terpadu menjadi lingkupan kerja .uskesmas dan se!ara terbatas namun strategis oleh .os#andu. J ditulis oleh dr. $ermiat#, M./es., diunduh dari """.medbook."eb.id ?ah, kerabat, ulasan diatas ditulis oleh seorang dokter. 'ekarang, bagaimana pendapat para antropolog sendiri @ /hususn#a, mereka #ang dekat dengan antropologi kesehatan /ami tunggu komentarn#a

(1A?G 59?G/1. E.9DEM9B5BG9 $al #ang perlu kita perhatikan sebagai tenaga kesehatan khususn#a #ang memiliki basikdi bidang epidemiologi #ang mengetahui apa saja ruang lingkup atau jangkauan epudemiologi, karena ruang lingkup epidemiologi semaking berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan mas#arakat. .erkembangan tersebut se!ara kasat mata dapa kita lihat dalam lingkup kesehatan sekarang ini. 'ebagai gambara perkembangan ruang lingkup epidemiolloogi dapat di lihat sebagai berikut. Mula,mula epidemiologi han#a mempelajari pen#akit #ang dapat menimbulkan "abah melalui temuan,temuan tentang jenis pen#akit "abah, !ara penularan dan pen#ebab serta bagaimana penanggulangan pena#kait "abah tersebut. /emudia tahap berikutn#a

berkembang lagi men#angkut pen#akit #ang in&eksi non,"abah. -erlanjut lagi dengan mempelajari pen#akit non in&eksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll. .erkemnbang selanjutn#a mulai meluas ke hal,hal #ang bukan pen#akit seperti &ertilitas, menopouse, ke!elakkaan, kenakalan remaja, pen#alahgunaan obat,obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan #ang sangat luas ditemukan di mas#arakat. Diantaran#a masalah keluarga beren!ana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagain#a. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan se!ara keseluruhan. .ekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan meman&aatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu men#angkut masalah pen#akit, keluarga beren!ana atau kesehatan lingkungan. 'etelah dianalisis dan diketahui pen#ebabn#a dilakukan upa#a,upa#a penanggulangan sebagai tindak lanjutn#a. .ekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui ban#ak hal tentang masalah kesehatan dan pen#ebab dari masalah tersebut dengan !ara menganalisis data tentang &rekuensi dan pen#ebaran masalah kesehatan #ang terjadi pada sekelompok manusia atau mas#arakat. Dengan meman&aatkan perbedaan #ang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan pen#ebab timbuln#a masalah kesehatan. Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memi!u jangkauan epidemiolgi semakin meluas. 'e!ara garis besarn#a jangkauan atau ruang lingkup epidemiologi antara lain+ 1. Epidemiologi .en#akit Menular ). Epidemiologi .en#akit 3idak Menular 0. Epidemiologi /esehatan (eproduksi 4. Epidemiologi /esehatan 5ingkungan =. Epidemiologi /esehatan /erja *. Epidemiologi /esehatan Darurat C. Epidemiologi /esehatan <i"a 8. Epidemiologi .eren!anaan 9. Epidemiologi .rilaku 1%. Epidemiologi Genetik 11. Epidemiologi Gi>i

1). Epidemiologi (emaja 10. Epidemiologi Demogra&i 14. Epidemiologi /linik 1=. Epidemiologi /ausalitas 1*. Epidemiologi .ela#anan /esehatan 1C. dan sebagain#a. .erkembangan epidemiologi sedemikian pesatn#a merupakan tantang bagi tenaga kesehatan #ang harus lebih !ermat dalam mengambil tindakan,tindakan #ang tidak melen!eng dari jangkauan tersebut. Adapun #ang menjadi pemi!u perkembangan pesat tersebut adalah perkembangan pengetahuan dan teknologi #ang semakin !anggih #ang menununtut peningkatan kebutuhan mas#arakat utaman#a dalam bidang kesehatan sehingga kehidupan mas#arakat #ang semakin kompleks. 'elain itu, metode epidemiologi #ang digunakan untuk pen#akit menular dapat juga digunakan untuk pen#akit non, in&eksi. Apalagi dengan mun!uln#a berbagai ma!am &enomena kesehatan seperti pen#akit baru dan lama (prevalensi mendorong penelitian juga semakin meningakat. Demikian juga ilmu epidemiologi digunakan dalam mempelajari asosiasi,asosiasi sebab, akibat &enomena masalah kesehatan dan penduduk

.B5EEA59.ADitemukann#a pen#ebab adalah suatu keberhasilan (kepuasan seorang epidemiolog tetapi tidak ditemukann#a pen#ebab bukan merupakan suatu kegagalan tetapi han#a sebuah rekomendasi KABelum ditemukan besaran yang bermakna untuk dinyatakan sebagai penyebab perlu penyelidikan lebih lan!ut. KKA 3etapi sekali lagi proses men!ari pen#ebab itu adalah sudah merupakan suatu keberhasilan karena biasan#a sudah ditemukan besaran proporsi, rate dan ration#a dan #ang penting adalah telah ditemukan in!ident atau prevalensin#a serta ukuran asosiasi pen#akitn#a #ang bisa din#atakan sebagai pen#ebab timbuln#a suatu pen#akit atau masalah gi>i dan kesehatan tersebut. /etika telah bekerja di mas#arakat seorang epidemiologi harus memiliki ke#akinan, komitmen dan konsistensi pribadi untuk terus belajar memahami setiap kejadian pen#akit atau masalah gi>i dan kesehatan ;apa pen#ebabn#a, #ang dalam bahasa epidemiologi disebut ;apa etiologin#a atau apa agentn#a; . 1ntuk mengetahui apa itu etiologi atau agentn#a seorang petugas epidemiologi harus telah mempun#ai seperangkat pengetahuan dan keterampilan.

.engetahuan dan skill apa saja #ang harus dimiliki oleh seorang #ang bekerja di bidang epidemiologi @ .ertan#aan inilah #ang sering mun!ul kepada seseorang #ang belum memahami tentang epidemiologi, padahal orang tersebut kadang telah men#elesaikan bangku pendidikan tinggi epidemiologi, namun ia kadang mengalami kesulitan dalam menerapkan ilmu dan keterampilan epidemiologin#a. 1ntuk menjelaskan panjang lebar tentang pengetahuan dan keterampilan apa #ang harus dimiliki oleh seorang #ang bekerja dalam epidemiologi sepertin#a agak sulit, karena epidemiologi ini adalah suatu stud# atau sains #ang han#a bisa didapatkan se!ara sempurna melalui bangku pendidikan. Menguasai satu buku epidemiologi tidaklah otomatis seseorang akan mempun#ai pengetahuan dan skill #ang mempuni tentang epidemiologi. ?amun bukan berarti seseorang #ang tidak melalui pendidikan tinggi epidemiologi tidak bakal mampu untuk menguasai ilmu epidemiologi. /arena intin#a seseorang #ang mau belajar tentang epidemiologi dapat saja belajar se!ara otodidak. 9a dapat memulai dengan memahami arti kata epidemiologi dan prinsip pokok #ang ada pada kata tersebut. Disamping itu juga ia mampu untuk menguraikan pern#ataan, pern#ataan pengetahuan dan keterampilan minimal #ang harus dimiliki oleh seorang #ang bekerja pada bidang epidemiologi dan selanjutn#a #ang bersangkutan dapat memulai bekerja dibidang epidemiologi (kesehatan . Arti -ata Epidemiologi. Ada tiga kata #ang terdapat dalam kata epidemiologi #aitu ;epi; kemudian ;demio; dan #ang terakhir adalah kata ; logi; Epi dalam bahasa Iunani artin#a :tentang; demikin juga kata demio dalam bahasa Iunani artin#a :demo; atau mas#arakat, sedang logi artin#a ilmu. <adi keseluruhan arti kata epidemiologi adalah ilmu #ang mempelajari tentang mas#arakat. Mas#arakat #ang dimaksud disini adalah mas#arakat #ang mempun#ai masalah terutama masalah kesehatan, lebih khusus lagi tentang masalah pen#akit. Masalah disini adalah adan#a kelainan atau ketidak normalan #ang din#atakan sebagai pen#ebab sehingga sesuatu itu din#atakan sebagai masalah, "alaupun se!ara sederhana bah"a masalah itu pada dasarn#a adalah kesenjangan antara harapan dan ken#ataan. ?amun pada dasarn#a adalah sama. Anda mengharapkan pekerjaan dapat selesai 1%%F tapi ken#ataann#a anda han#a mampu melaksanakann#a 8% F, ada kesenjangan )% F. <adin#a masalahn#a adalah )% F, apa pen#ebab sampai )% F tidak ter!apai itulah #ang akan dija"ab se!ara epidemiologi. Epidemiologi akan mempelajari, membedah sampai benar,benar pen#ebab tersebut jelas. Epidemiologi tidak akan menjelaskan ;akibat; se!ara panjang lebar. Epidemiologi akan mengarahkan setiap orang untuk memahami dengan benar apa #ang dikatakan sebagai pen#ebab #aitu perhatian bagaimana mengukur adan#a suatu pen#ebab pen#akit maupun masalah kesehatan, semua terukur dan disajikan se!ara optimal 1ntuk memahami pen#ebab tersebut, dalam epidemiologi telah dilengkapi dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan tentang &rekuensi, distribusi dan men!ari &aktor utama (determinan pen#ebab terjadin#a pen#akit atau masalah kesehatan pada

populasi, serta menentukan bentuk penerapann#a untuk pengendalian dan peningkatan kesehatan. -nowledge and .kills of Epidemiolog .engetahuan dan keterampilan #ang harus dimiliki oleh seorang #ang bekerja sebagai pro&esional epidemiologi /esehatan #ang sa#a kutip dari berbagai sumber (/no"ledge and 'kills o& Epidemiolog diantaran#a + 1. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam menentukan &rek"ensi, pen#ebaran dan determinat pen#akit #ang terjadi pada kelompok mas#arakat (Bmran 19C4 ). Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan pen#elidikan terhadap + o pen#akit in&eksi, non in&eksi, &isik dan mental o pengobatan proph#laLe dan pengontrolan epidemiologi ( 9nternational <urnal B& Epidemiologi. Dol.1 no. 1 tahun 19C) 0. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan kajian epidemiologi guna menghasilkan keterangan mengenai proses terjadin#a pen#akit dan atau ri"a#at alamiah terjadin#a pen#akit. 4. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan atau membuat keterangan tentang klasi&ikasi pen#akit dalam suatu mas#arakat =. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan usaha,usaha pengumpulan keterangan dan data #ang dibutuhkan dalam peren!anaan dan evaluasi program pen!egahan pen#akit dan masalah Amasalah kesehatan *. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan usaha,usaha pengumpulan keterangan dan data #ang dibutuhkan dalam penelitian dan pengembangan epidemiologi kesehatan C. Mempun#ai pengetahui dan kemampuan dalam men#usun dan melaksanakan program surveilans dan pengendalian suatu pen#akit #ang terjadi pada kelompok mas#arakat (Depkes (9, )%%4 8. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan pemberantasan "abah pen#akit 9. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan program s!reening 1%. Mempun#ai pengetahuan dan kemampuan melakukan penilaian man&aat suatu obat, diet (makanan dan bentuk pela#anan gi>i dan kesehatan Dari pengetahuan dan skil #ang harus dimiliki oleh seseorang #ang berminat terhadap epidemiologi maka orang tersebut harus memiliki pengetahuan dasar tentang, biologi, mkrobiologi, kedokteran dasar, kesehatan mas#arakat, statistik, gi>i, ke&armasian, manajemen kesehatan dan lain,lain. .engetahuan dasar ini tentun#a bisa dipelajari se!ara otodidak, ini akan mudah bila seseorang tersebut telah mempun#ai tingkat pendidikan sarjana kesehatan.

'enerapan 'engetahuan dan .kill Epidemiologi 'eseorang #ang telah mengikuti pendidikan tinggi epidemiologi dan mendapatkan kesarjanaan tentang epidemiologi, dalam praktekn#a sangat sulit untuk bisa menerapkan pengetahuan dan skill epidemiologi #ang didapatkann#a, untuk itu dibutuhkan pengalaman praktek #ang !ukup. Di bangku kuliah praktek #ang dilakukan tidak dapat menggambarkan keadaan #ang sebenarn#a terjadi tengah,tengah mas#arakat.

Dan sekali lagi sa#a katakan ketika telah bekerja di mas#arakat seorang epidemiologi harus memiliki ke#akinan, komitmen dan konsistensi pribadi untuk terus belajar memahami setiap kejadian pen#akit atau masalah gi>i dan kesehatan ;apa pen#ebabn#a, #ang dalam bahasa epidemiologi disebut ;apa etiologin#a atau tepatn#a apa agentn#a; . Ditemukann#a pen#ebab adalah suatu keberhasilan (kepuasan seorang epidemiolog tetapi tidak ditemukann#a pen#ebab bukan merupakan suatu kegagalan tetapi han#a sebuah rekomendasi KAbelum ditemukann#a besaran #ang bermakna untuk din#atakan sebagai pen#ebab, perlu pen#elidikan lebih lanjut.KKA 3etapi sekali lagi proses men!ari pen#ebab itu adalah sudah merupakan suatu keberhasilan karena biasan#a sudah ditemukan besaran proporsi, rate dan ration#a dan #ang penting adalah telah ditemukan in!ident atau prevalensin#a serta ukuran asosiasi pen#akitn#a #ang bisa din#atakan sebagai pen#ebab timbuln#a suatu pen#akit atau masalah gi>i dan kesehatan tersebut. 1ntuk ukuran besaran dan asosiasi pen#akit dan masalah kesehatan Anda bisa pelajari dalam buku,buku epidemiologi dasar maupun lanjutan.

"Arali#$$%.A'ejak meningkatn#a penderita diare dan ditemukann#a kematian diare di /abupaten .ole"ali Mandar .ropinsi 'ul"esi -arat dari Minggu /etiga -ulan Bktober )%%8 sampai dengan Akhir ?ovember )%%8 belum diketahui pen#ebabn#a (etiologin#a , akhirn#a pada minggu pertama Desember )%%8, .enulis ( Arsad (ahim Ali dan /epala Dinas /esehatan /abupaten .ole"ali Mandar ( dr. $.A!hmad A>is. M./es berdasarkan diagnosa klinis dan etiologi /5- #ang dihubungkan dengan hasil pemeriksaan 5aboratorium terhadap sampel muntahan dan tinja dua pasien diare serta sampel air dilokasi kejadian disimpulkan sebagai berikut + .en#ebab .eningkatan /asus ( /esakitan dan /ematian Mandar adalah diare di /abupaten .ole"ali

1. -akteri Es!heri!hia 4oliJ #ang singkron dengan *= F tanda dan gejala dari )0 kematian Diare. 3anda,tanda dan gejala dari penderita #ang terin&eksi E.4oli ini adalah /ejang perut #ang amat sangat (kadang,kadang berdarah , mual, muntah, demam, mengigil, sakit kepala, sakit otot dan gejala lainn#a #ang men#ertai. Masa masukn#a -akteri E.4oli ini ketubuh penderita sampai menimbulkan tanda dan gejala rata,rata 1%,)4 jam. .enularann#a melalui makanan dan minuman oleh induvidu terin&eksi. 6aktor #ang berkontribusi terjadin#a /5- adalah orang terin&eksi manangani makanan, pendingin #ang tidak tepat atau suasana dingin ketika turun hujan, pemasakan #ang tidak meng!ukupi, .embersihan dan sanitasi peralatan #ang tidak tepat dan lain,lain ). 'isan#a 0= F disebabkan oleh M.? 4oli&orm dan 'taphilo!o!!us Aureus. /edua bakteri ini dalam perjalann#a telah in&eksi makanan #ang dikonsumsi oleh penderita, berkembang karena adan#a tinja atau kotoran manusia dan ternak ( /ambing, 'api dan A#am #ang telah men!emari lingkungan sekitar pemukiman penduduk. 3anda dan gejalan#a #ang ditemukan #aitu mual, muntah, sakit perut dan diare, kelihatan ringan namun karena disertai dengan pen#akit lain, hingga menimbulkan kematian. Masa masukn#a -akteri ini ketubuh penderita sampai menimbulkan tanda dan gejala rata,rata ) A 8 jam. 6aktor #ang berkontribusi terhadap terjadin#a /5- adalah orang #ang terin&eksi men#entuh makanan matang atau makanan telah terin&eksi dari serangga dan air juga ditemukan pada makanan #ang disentuh pada suhu hangat ( suhu inkubasi bakteri 0. $asil analisis (esiko (elati& terhadap lokasi terhadap kematian #ang memiliki jamban dan kandang ternak di ba"ah kolong rumah adalah induvidu ((umah 3angga #ang tidak memiliki jamban 1% kali beresiko untuk menderita diare dan men#ebabkan kematian. 'ementara 9nduvidu ((umah 3angga #ang memiliki kandang ternak diba"ah kolong rumah memiliki 8 kali beresiko untuk menderita diare #ang men#ebabkan kematian. Dan #ang terakhir adalah 9nduvidu ( (umah 3angga #ang tidak memiliki jamban dan mempun#ai kadang ternak diba"ah kolong rumah adalah )1 kali beresiko untuk menderita diare #ang berlanjut pada kematian. Demikian Akhirn#a .en#ebab /asus /esakitan dan /ematian Diare di .ole"ali Mandar terungkap pada 1)=% .enderita Diare dan )0 /ematian Diare ( 4ase 6atalit# (ate ) F #ang dimulai pada minggu ketiga bulan Bktober sampai dengan Akhir ?ovember )%%8.

3ulisan ini penulis juga kirim ke """.ne"s.oke>one.!om Do"nload Dokumen,dokumen lain dan ba!a Artikel lain #ang berhubungan dengan penanggulangan diare 1. ). 0. 4. =. *. 5ea&letMDiare .oster .engobatan dan .en!egahan Diare Diare dan Ada Iang Meninggal di .ole"ali Mandar 'ula"esi -arat $ujan 3urun, Anak /egeringan dan Ada #ang Meninggal /asil 'enyelidikan -asus Bumino, ,eurofibromatosis di 'olewali "andar 'enyakit #acing 'ada Anak .( (i 'olewali "andar

KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK *Escherichia coli, atau biasa disingkat E coli, adalah salah satu !enis spesies utama bakteri gram negati" Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh #heodor Escherich ini hidup pada tin!a, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya $http%&&id wikipedia org&wiki&Escherichia'coli(

'olewali "andar .ulawesi %arat.A 3eman sa#a bertan#a :Apakah itu epidemiologi 'enyakit $idak "enular dan Caktor ResikoD 3eman sa#a bertan#a ketika melihat pen#akit hipertensi telah berada pada urutan ke * dari 1% pen#akit terbesar dari pasien kunjungan ra"at jalan pada .uskesmas se /abupaten .ole"ali Mandar di tahun )%%9 &Lihat'tekan gambar disamping(. Dan $ipertensi alias tekanan darah tinggi itu adalah &aktor resiko terjadi '3(B/E dan berbagai pen#akit lainn#a #ang berhubungan dengan sistem peredaran darah pada tubuh. 3ahun,tahun sebelumn#a pen#akit ini han#a berada pada urutan ke 9 dan 1%. 'a#a han#a bisa menja"ab #ang perlu diketahui dari epidemiologi penyakit tidak menular dan factor resiko adalah dimulai dari pemahaman tentang Epidemiologi #aitu ilmu atau dalam ilmu terapan adalah stud# atau kajian tentang kejadian pen#akit atau masalah kesehatan pada kelompok mas#arakat. .en#akit #ang dikaji bisa pen#akit menular, bisa juga pen#akit tidak menular. 9nti kajiann#a adalah ditemukan pen#ebab. .ada pen#akit menular diistilakan dengan E$&)*)+& dan pada pen#akit tidak menular di istilahkan dengan CA-$)R RE.&-), pengertian dari faktor resiko itu adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada pen#akit #ang diderita induvidu #ang mana se!ara statisti! berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutn#a (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok mas#arakat . Dari &a!tor resiko inilah dapat ditentukan tindakan pen!egahan dan penanggulangan. Epidemiologi adalah ilmu #ang mempelajari pen#akit atau masalah kesehatan #ang terjadi pada mas#arakat atau kelompok mas#arakatK bukan indu1iduK/un!i dari ilmu epidemiologi itu adalah ditemukann#a pen#ebab, bisa pen#ebab pen#akit, bisa pen#ebab

masalah kesehatan atau masalah pela#anan kesehatan. .en#akit itu sendiri ada #ang menular ada juga #ang tidak menular. /husus pen#akit tidak menular #ang perlu diketahui pada dasarn#a adalah CA-$)R RE.&-)nya. .ada a"al,a"al perkembangan ilmu epidemiologi, lebih dikhususkan pada pen#akit menular, etiologi adalah kuncinya atau penyebab biologis dari suatu penyakit infeksi, terjadi karena adanya infeksi mikro organisme (organisme yang sangat kecil4 misalnya 1irus, bakteri dan lain-lain. 'ekarang bukan saja pen#akit menular #ang sering terjadi, tetapi juga pen#akit,pen#akit #ang tidak menular. 'ehingga dalam epidemiologi pen#akit tidak menular dipakai istilah CA-$)R RE.&-) K bukan etiologiKAkarena bukan men#angkut pen#akit in&eksi. 'enyakit $idak "enular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik alias berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak misalnya saja keracunan. 'enyakit tidak menular adalah 'enyakit non-&nfeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular.. 'enyakit tidak menular adalah 'enyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses degenerasi (ketuaan4. (an 'enyakit $idak "enular adalah ,ew comminicable disease karena dianggap dapat menular melalui gaya hidup, gaya hidup dapat menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global . 'engertian-pengertian dasar ini harus difahami dengan baik. &ntinya atau subtansinya dalam epidemiologi penyakit tidak menular adalah ditemukannya penyebab dalam hal ini atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya CA-$)R RE.&-) sebagai faktor penyebab. )aktor resiko adalah karakteristik tanda atau kumpulan ge!ala pada penyakit yang diderita indu*idu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan ke!adian kasus baru berikutnya &beberapa indu*idu lain pada suatu kelompok masyarakat( seperti #ang dijelaskan oleh oleh 'imbong 'E dalam epidemiologi pen#akit tidak menular tulisan M? -ustam, )%%%. M?. -ustam adalah dosen penulis ketika kuliah di 6/M,1?$A' /arakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada pen#akit #ang diderita induvidu dan ditemukan juga pada induvidu,induvidu #ang lain, bisa dirubah, ada juga yang tidak dapat bisa dirubah atau tepatn#a + 1. Cactor resiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetic ). Cactor resiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan merokok atau latihan olah raga Ada juga karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada pen#akit #ang diderita pada induvidu dan ditemukan juga se!ara tidak stabil pada individu,induvidu #ang lain dalam suatu kelompok mas#arakat #aitu

1. Cactor resiko yang dicurigai #aitu &a!tor,&aktor #ang belum mendapatkan dukungan sepenuhn#a dari hasil,hasil penelitian sebagai &a!tor resiko misaln#a merokok sebagai pen#ebab kangker rahim ). Cactor resiko yang telah ditegakkan #aitu &a!tor resiko #ang telah mantap mendapat dukungan ilmiah2penelitian dalam peranann#a sebagai &a!tor #ang berperan dalam kejadian sutau pen#akit. Misaln#a merokok sebagai &a!tor resiko terjandin#a kangker paru 6aktor resiko juga dapat dilihat dari /arakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada pen#akit #ang diderita pada induvidu dan induvidu,induvidu lainn#a sebagai &a!tor resiko dalam keadaan angka &rek"ensi #ang kuat dan lemah. Atau dapat didokumentasikan dengan baik dan didokumentasikan dengan kurang baik. /egunaann#a daripada &a!tor resiko ini, pada dasarn#a untuk mengetahui proses terjadin#a pen#akit dalam hal ini pen#akit tidak menular. Misaln#a + 1. @ntuk memprediksi, meramalkan kejadian pen#akit, misaln#a perokok berat mempun#ai kemungkinan 1% kali untuk kanker paru daripada bukan perokok. ). @ntuk memperjelas penyebab artin#a kejelasan atau beratn#a &a!tor resiko dapat menjadikann#a sebagai &a!tor pen#ebab, tentun#a setelah menghilangkan pengaruh dan &a!tor pengganggu sehingga &a!tor resiko itu adalah &a!tor pen#ebab. 0. @ntuk mendiagnosa artin#a membantu proses diagnose -apan suatu factor resiko dapat ditegakkan sebagai factor resiko @ Dalam epidemiologi dapat atau biasa dilakukan dengan memakai konsep kausalitas sebab musebab (hubungan kausa4, menurut para ahli kausalitas ada 8 kriteria ($ill 19*= #aitu 1. -ekuatan #ang dapat dilihat dari adan#a resiko relative #ang tinggi ). $emporal atau menurut urutan "aktu, selalun#a sebab,musebab mendahului akibat. 0. Respon terhadap dosis paparan #ang dapat men#ebabkan pen#akit 4. Re1ersibilitas dimana paparan #ang menurun akan diikuti penurunan kejadian pen#akit =. -onsistensi #ang diartikan kejadian #ang sama akan berulang pada "aktu, tempat dan penelitian #ang lain *. %iologis C. .pesifitas #ang dilihat dari satu pen#ebab men#ebabkan satu akibat 8. Analogi #ang diartikan adan#a kesamaan untuk pen#ebab dan akibat #ang serupa. Menentukan besar factor resiko dapat dilakukan dengan menghitung besarn#a resiko relati1e atau odds rasio. .erhitungan ini berdasarkan perbedaan rate antara in!iden populasi #ang terpapar (EEposure4 dengan #ang tidak terpapar (,on EEposure4 pada kelompok #ang sakit (kasus4 dan tidak sakit (kontrol4. .erhitungan ini dikaitkan dengan jenis,jenis metode penelitian epidemiologi dan &rek"ensi pen#akitn#a.

.erlu juga diketahui pengertian factor resiko dan prognosis. 'e!ara umum dapat dikatakan bah"a prognosis menujukkan berapa besar kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit. 'edangkan &a!tor resiko adalah berapa besar kemungkinan sakit dari seorang #ang sehat. 1ntuk upa#a pen!egahan, sebenarn#a upa#a pen!egahan pada pen#akit tidak menular praktisn#a han#a ditujukan kepada factor resiko yang telah diidentifikasi. misaln#a pada pen#akit stroke dimana hipertensi dianggap sebagai &a!tor resiko utama, tentun#a pen!egahann#a adalah menurunkan tekanan darah #ang tinggi (hipertensi . 'elaian itu ada pendekatan #ang menggabungkan ketiga bentuk pen!egahan dengan 4 &aktor utama #ang mempengaruhi terjadin#a pen#akit + 1. ). 0. 4. Ga#a hidup (li&e st#le 5ingkungan (environment -iologis .ela#anan kesehatan (deliver# health

Misaln#a untuk pencegahan penyakit stroke dengan hipertensi sebagai Caktor Resiko diatas maka dilakukan intervensi kepada Fgaya hidupG dengan melakukan reduksi stress, makan makanan #ang rendah garam, lemak dan kalori, olah raga, tidak merokok dan lain,lain. 1ntuk FlingkunganG dengan men#adari stress akibat kerja. 1ntuk FbiologiG dapat dilihat dari jenis kelamin ri"a#at keluarga dalan Alain,lain. Dan #ang terakhir Fpelayanan kesehatanG dengan memberikan pendidikan atau pen#uluhan kesehatan dan pemeriksaan tensi 1ntuk 1pa#a pen!egahan dengan menggunakan .rinsip upa#a pen!egahan pen#akit lebih baik dari mengobati tetap juga berlaku untuk pen#akit tidak menular, upa#a pen!egahan

pen#akit tidak menular ditujukan kepada faktor resiko #ang telah diidenti&ikasi. Ada 2 tingkat pencegahan dalam epidemiologi itu adalah 1. 'encegahan primordial dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada mas#arakat #ang memungkinkan pen#akit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, ga#a hidup dan &aktor resiko lainn#a. 1pa#a ini sangat komplek, tidak han#a merupakan upa#a dari kesehatan tapi multimitra. ). 'encegahan tingkat pertama, meliputi .romosi kesehatan mas#arakat, misaln#a + kampan#e kesadaran mas#arakat, promosi kesehatan, pendidikan kesehatan mas#arakat. Iang lainn#a adalah .en!egahan khusus, misaln#a + pen!egahan keterpaparan, pemberian kemopreventi& 0. 'encegahan tingkat kedua meliputi Diagnosis dini, misaln#a dengan melakukan s!reening. .en!egahan tingkat dua lain#a adalah .engobatan, kemoterapi atau tindakan bedah 4. 'encegahan tingkat ketiga meliputi rehabilitasi, misaln#a pera"atan rumah jompo, pera"atan rumah sakit. -esimpulannya #ang perlu diketahui dari epidemiologi pen#akit tidak menular dan &a!tor resiko adalah dimulai dari pemahaman tentang Epidemiologi #aitu ilmu atau dalam ilmu terapan adalah stud# atau kajian tentang kejadian pen#akit atau masalah kesehatan pada kelompok mas#arakat,. .en#akit #ang dikaji bisa pen#akit menular pen#akit bisa juga tidak menular. 9ntin#a kajian adalah ditemukan pen#ebab. .ada pen#akit menular diistilakan dengan E$&)*)+& dan pada pen#akit tidak menular di istilahkan dengan CA-$)R RE.&-) #aitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada pen#akit #ang diderita induvidu #ang mana se!ara statisti! berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutn#a (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok mas#arakat . Dari &a!tor resiko inilah dapat ditentukan tindakan pen!egahan dan penanggulangan.

-onsistensi dalam -erangka 'enelitian (esain 'enelitian Epidemiologi


)1 %8 )%%9

'olewali "andar .ulawesi %arat.A 'ebagaimana postingan penulis tentang skill dan keterampilan seorang epidemiologi pada blog ini, kepuasan seorang epidemiologi adalah ditemukann#a pen#ebab. 'alah satu !ara untuk menemukan pen#ebab adalah dengan melakukan penelitian epidemiologi #aitu suatu !ara bagaimana men!ari &aktor pen#ebab maupun hubungan sebab akibat terjadin#a pen#akit serta masalah kesehatan lainn#a dalam mas#arakat atau kelompok mas#arakat. Bleh /arenan#a, sebelum melakukan penelitian epidemiologi, seorang epidemiolog terlebih dahulu harus membuat metodologi atau sistimatika dalam bentuk desain penelitian. -erikut penulis men!oba memberikan penjelasan ringkas atau sedikit tips tentang penelitian epidemiologi dan desain penelitian serta masalah konsistensi peneliti, .ostingan ini, penulis peruntukkan bagi mereka mahasis"a (!alon sarjana , atau #ang telah menjadi sarjana atau juga bagi mereka #ang baru pertama kali ingin melakukan penelitian tetapi masih mengalami kesulitan alias tidak konsisten dalam isi kerangka penelitian epidemiologi dan desain penelitiann#a, sehingga kepuasan penemuan pen#ebab jauh dari #ang diharapkan dari seorang epidemiologi karena terganjal berbagai kritikan tentang ketidak konsistenan dalam pen#usunan kerangka penelitian desain epidemiologin#a. 'enelitian Epidemiologi. Dalam beberapa reteratur #ang penulis miliki dan penulis gunakan dalam melakukan penelitian praktis pada pekerjaan kedinasan, penelitian epidemiologi dapat dilakukan se!ara eksperimental maupun se!ara obeservasional. .enelitian Eksperimental sesuai dengan naman#a membutuhkan kegiatan intervensi atau perlakuan khusus pada ob#ek #ang diteliti. 9ntervensi atau perlakuan dapat se!ara keseluruhan sampel atau se!ara randomisasi (eksperimental murni , atau intervensi2perlakukan dapat juga dilakukan se!ara non randomisasi (eksperimental semu misaln#a semua pengunjung #ang memeriksakan kesehatan di laboratorium atau diklinik kesehatan atau !ontoh konkritn#a men!oba membandingkan e&isiensi dari suatu program gi>i melalui intervensi pemberian makanan tambahan pada anak 'D. 'edangkan penelitian observasional biasan#a didasarkan pada kejadian peristi"a se!ara alami tanpa suatu perlakuan khusus terhadap kelompok #ang diteliti, dapat dilakukan

se!ara deskript&i dan analitik. 'enelitian deskriptif lebih sering disebut analisis deskriptif #aitu untuk mengetahui keadaan prevalensi kejadian pen#akit #aitu ban#akn#a kasus baru dan lama dalam periode tertentu. atau juga analisis desktipti& terhadap masalah kesehatan lainn#a. Man&aatn#a adalah untuk mengetahui si&at kejadian tersebut dalam mas#arakat serta ke!enderungann#a untuk masa mendatang. .enelitian deskripti& juga merupakan !ara termudah untuk menjelaskan kejadian serta distribusi suatu pen#akit atau masalah pada suatu populasi, karena #ang digunakan adalah dengan mengajukan pertan#aan epidemiologi + Eho, Ehen dan Ehere serta pertan#aan pendukung lainn#a. 'ementara itu 'enelitian analitik adalah bentuk penelitian epidemiologi #ang paling sering digunakan dalam men!ari &aktor pen#ebab serta hubungan sebab akibat terjadin#a pen#akit maupun gangguan kesehatan lainn#a. Ada tiga bentuk dalam penelitian analitik ini #aitu cross sectional study, case controle study dan cohort study #ross sectional study merupakan penelitian prevalensi pen#akit dan sekaligus dengan prevalensi pen#ebab atau &aktor resiko. 3ujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara &aktor resiko dengan akibat #g terjadi berupa pen#akit atau keadaan kesehatan tertentu dalam "aktu #ang bersamaan ( ditan#a masalahn#a (akibat sekaligus pen#ebabn#a (&aktor resikon#a . 'edangkan case controle study, didasarkan pada kejadian pen#akit #ang sudah ada sehingga memungkinkan untuk menganalisa dua kelompok tertentu #akni kelompok kasus #angg menderita pen#akit atau terkena akibat #ang diteliti, dibandingkan dengan kelompok #ang tidak menderita atau tidak terkena akibat. 9ntin#a penelitian !ase !ontrol ini adalah diketahui pen#akitn#a kemudian ditelusuri pen#ebabn#a. Dan #ang terakhir adalah cohort study #aitu penelitian observasional analitik #ang didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam jangka "aktu tertentu. Dalam hal ini kelompok penduduk #ang diamati merupakan kelompok penduduk dengan ) kategori tertentu #akni #ang terpapar dan atau #ang tidak terpapar terhadap &aktor #ang di!urigai sebagai &aktor pen#ebab. .enelitian ini (!ohort adalah kebalikan dari !ase !ontrol. &aktor resiko (pen#ebab telah diketahui terus diamati se!ar terus menerus akibat #ang akan ditimbulkann#a. Apa #ang dijelaskan diatas ( tentang penelitian epidemiologi pada dasarn#a merupakan desain penelitian atau tepatn#a desain penelitian epidemiologi. /adang seseorang #ang akan melakukan penelitian dibingunkan dengan beberapa pertan#aan +apakah penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitati, atau kuantitati,.- Dan pertan#aan berikut :Bagaimana bentuk kerangka atau sistimatika penelitian serta cara penulisannya- -erikut penjelasan Desain penelitian /ualitati& dan .enelitian /uantitai& berdasarkan kerangka .enelitian dan !ara penulisann#a. namun sebelumn#a penulis jelaskan lebih jauh dari penjelasan penelitian epidemiologi diatas, penelitian observasional deskripti& dapat disamakan dengan penelitian kualitati& karena jenis data nominaln#a #ang sangat menonjol. 'ementara itu penelitian eksprerimen dan obeservasional analitik dapat disamakan dengan penelitian kuantitati&.

Desain .enelitian -erdasarkan /erangka .enelitian sangatlah jelas dan sederhana dalam membuat kerangka desain penelitian /ualitati& atau .enelitian /uantitati& dan perbedaan diantara keduan#a, namun masih ban#ak diantara peneliti baru mengalami kesulitan dalam membedakann#a, belum lagi masalah penulisan #ang ban#ak ditemukan ketidak konsistenann#a. 'enelitian -uantitatif /erangka penelitian kuantitati& dimulai dengan bab pertama pendahuluan #ang berisikan 5atar belakang #ang isi narasin#a dibuat sesuai konsep piramida terbalik dan ditutup dengan satu paragra& dengan pern#ataan jasti&ikasi, mempun#ai -atasan masalah atau rumusan masalah #ang din#atakan dalam bentuk pertan#aan, biasa juga dimasukan pertan#aan penelitian dalam bentuk hipotesis (ja"aban sementara dari pertan#aan rumusan masalah . Dan #ang terakhir dan sangat penting juga dalam pendahuluan adalah 3ujuan penelitian dan man&aat penelitian. .umusan masalah hipotesis &kalau ditepatkan di pada bagian pendahuluan( dan /u!uan penelitian harus mempunyai pernyataan yang sama & harus konsisten sama setiap kata demi kata termasuk kata sambungnya( yang beda hanya pada bentuk kalimatnya. .ada rumusan masalah bentuk pern#ataan#a adalah kalimat tan#a, !ontoh : Apakah Ada AAA %%% ###D.; .ada hipotesis, bentuk pern#ataan#a adalah kalimat menolak atau menerima, 4ontohn#a FAda atau tidak ada AAA %%% ###.: Dan pada tujuan bentuk pern#ataann#a adalah kalimat beriniat, 4ontoh tujuan umumn#a, @ntuk mengetahui AAA %%% ###. Dan tujuan khususn#a : @ntuk mengetahui AAA. @ntuk "engetahui %%%, untuk mengetahui ### dan untuk mengetahui AAA dan %%% ; dan seterusn#a. 'etelah bab pendahuluan selanjutn#a masuk pada bab tinjauan pustaka. Dibagian bab ini, menguraikan semua konsep #ang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian. Disini juga harus konsisten (karena ban#ak #ang tidak konsisten bagi sebagian !alon sarjana atau #ang baru meneliti dengan apa #ang telah ditulis pada bagain pendahuluan. 4ontoh dibagian pendahuluan disebut tentang AAA --- 444 #ang akan diteliti, maka pada tinjauan pustaka maka dibagi dalam tiga bagian besar #aitu penjelasan tentang AAA, .enjelasan tentang --- dan penjelasan tentang 444. Dalam penjelasan peneliti harus mengaturn#a kerangka dan isin#a, #aitu berisi tentang pengertian sebagai dasar dalam membuat definisi operasional, kriteria pengukuran sebagai dasar untuk membuat indikasi pengukuran dan kriteria objektif dan beberapa teori dan hasil penelitian sebagai dasar penentuan hipotesis. -ab selanjutn#a adalah /erangka /onsep. .en#usunan kerangka konsep atau kerangka pikir berdasarkan konsep dalam tinjauan pustaka, #ang berisikan tentang pern#ataan, pern#ataan de&inisi operasional, kriteria objekti& dan hipotesis .enelitian ($o dan $a dan lainn#a sebagai pendukungn#a. isiann#a tentun#a sudah sangat mudah karena sudah ada dalam tinjauan pustaka.

Dan bab #ang terakhir adalah Metode .enelitian berisi, pertama, <enis .enelitian /uantitati& (4ross 'e!tional, 4ase /ontrol, 4ohort. Dll . Disini nampak Desain penelitiann#a bila perlu juga sudah ada !ara men#usun hasiln#a lengakp dengan tabel, tabeln#a. -edua, 5okasi .enelitian. Men!antumkan alasan atau pertimbangan pemilihan lokasi penelitian dan -etiga, .opulasi dan sampel tentun#a harus ada metode penentuan sampel dan sampel minimal 0%. 'enelitian -ualitatif Ada sedikit perbedaan #ang sistimatik terhadap kerangka penelitain kualitai& dan kuantitati& #ang telah dijelaskan diatas. /erangka penelitian kualitati& pada bagian pertama pendahuluan berisi latar belakang #ang dibuat berdasarkan konsep piramida terbalik dan diakhiri dengan jasti&ikasi, kemudian rumusan masalah #ang pada umumn#a digabung dengan pertan#aan penelitian tampa hipotesis penelitian, KA berbeda dengan penelitian kuantitati& #ang menggunakan hipotesis KA /emudian tujuan penelitian dan #ang terakhir pada bab pendahuluan adalah man&aat penelitian. 9ntin#a disini (pada penelitian kualitati& tidak ada hipotesis untuk menja"ab pertan#aan penelitian. .ada bab tinjauan pustaka diuraikan semua konsep #ang digunakan sebagai sebagai rujukan dalam penelitian. $ampir sama dengan penelitain kuantitai& tetap berisikan pengertian, kriteria pengukuran atau batasan,batasan termasuk teori,teori dan hasil penelitian pendukung. bedan#a han#a tidak diarahan pada pern#ataan de&inisi operasional, kriteria objekti& dan hipotesis pada kerangka konsepn#a, tetapi disusun sesuai dengan konsep peneliti dengan men!oba mende&inisikan presepsi dan penilaian orang tentang suatu objek #ang diteliti #ang din#atakan dalam bentuk kalimat atau kata, kata (verbal . (lihat perbedaan skala ukuran kuantitatif dan kualitatif pada gambar -ab atau bagian kerangka konsep disusun kerangka konsepn#a atau kerangka pikirn#a berdasarkan konsep dalam tinjauan pustaka. .ada de&inisi operasional, dibuat de&inisi variabel #ang akan diteliti menurut konsep peneliti, tidak seperti pada penelitian kuantitati& didasarkan pada konsep #ang telah ditentukan para ahli. De&inisi operasional juga tidak mempun#ai kriteria objekti& dan hipotesis penelitian sebagaimana pada penelitian kuantitati&.

Dan #ang terakhir pada penelitian kualitati& adalah metode penelitian berisikan <enis penelitian (kualitati& , lokasi penelitian di!antumkan alasan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian dan in&orman sebagai pengganti populasi dan sampel. .erlu diingat dalam penelitian kualitati& tidak menggunakan istilah populasi dan sampel melainkan in&orman. Metode pemilihan in&orman diantaran#a .urpossive, sno"baling dan lain,lain. Iang terpenting juga baik dalam penelitian kuantitati& maupun kualitati& adalah bab penutup berisikan tentang kesimpulan dan saran. /esimpulan merupakan ja"aban dari tujuan khusus, jadi jikalau ada = tujuan khusus #ang dibuat maka kesimpulann#a juga ada = kesimpulan, demikian juga sarann#a harus ada = saran (rekomendasi kalau simpulan baik disarankan terus ditingkatkan kalau kesimpulan kurang baik disarankan perlu perbaikan. Demikian penjelasan ringkas atau sedikit tips tentang penelitian epidemiologi dan desain penelitian serta masalah konsitensi peneliti, #ang penulis peruntukkan bagi mereka mahasis"a (!alon sarjana , atau #ang telah menjadi sarjana tetapi masih mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian epidemiologi dan desain penelitiann#a. 'emoga berman&aat.

'alam sahabat

Epidemiologi dalam proses peren-anaan


.osted on )ebruary **, +,,-. 6iled under+ epid peren!anaan N -A- 9 E.9DEM9B5BG9 DA5AM .(B'E' .E(E?4A?AA? Dr. (id"an Amiruddin A. /B?3(9-1'9 E.9DEM9B5BG9 Menunjuk dalam $ealth# .eople (Alan Dever 1984 8 se!ara umum dijelaskan bah"a untuk memperbaiki kesehatan penduduk, hal itu harus disusun kembali dalam prioritas pera"atan kesehatan dengan penekanan lebih besar pada pen!egahan pen#akit dan promosi kesehatan. Epidemiologi, lebih jauh mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang peren!anaan dan manajemen kontribusi epidemiologi dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut. 3abel 1.1. /B?3(9-1'9 E.9DEM9B5BG9 3E($ADA. MA?A<EME? .E5AIA?A? /E'E$A3A? MA?A<EME?3 .(B'E' .E(E?4A?AA? /B?3(9-1'9 E.9DEM9B5BG9 .E?DE/A3A? 61?G'9B?A5 .E?DE/A3A? .(B'E' .lanning 3ekhnik 9denti&ikasi kebutuhan dan masalah 1. Epidemiologi Deskriptip a. .erson b. .la!e !. 3ime ). Deskripsi masalah kesehatan dalam istilah mortalitas, morbiditas dan &aktor risiko 0. Demogra&i 4. Analisis etiologi ( risk &a!tors Administrasi dan politik .enentuan prioritas Estimasi terhadap 8 1. Magnitude og loss ). Amenabilit# untuk pen!egahan atau reduksi 0. 1kuran,ukuran epidemiologi .en#usunan tujuan 1. /uanti&ikasi tujuan ). /ela#akan 9mplementasi akti&itas untuk men!apai tujuan 1. Alternati&,alternati& ). Analisis !ost bene&it Brgani>ing Mobolisasi dan koordinasi sumber da#a 1. Monitoring program dan ). .emasaran Dire!ting 4oordinating 4ontroling 3eknik Evaluasi 1. 1ji !linik ). .enilaian out!ome 'umber8 Alan Dever 198=. .engambilan keputusan merupakan mata,rantai manajemen. Disamping itu, proses pengambilan keputusan juga merupakan &ungsi kepemimpinan. 'eorang manajer harus mempengaruhi atasan, teman seja"at atau sta&

untuk men!apai suatu pengambilan keputusan #ang tepat. 'e!ara umum ada 0 komponen pokok pengambilan keputusan, adan#a &akta, alternati& dan kerangka pikir. Dengan bahasa #ang sederhana dan akurat, ketiga komponen pengambilan keputusan ini dapat dikomunikasikan se!ara e&ekti&, mudah dimengerti dan mempengaruhi mereka #ang terlibat dalam pengambilan keputusan dan implementasi keputusan tersebut. Epidemiologi merupakan metode pengumpulan dan analisis &akta untuk mengembangkan dan menguji kerangka pikir #ang dapat menjelaskan terjadin#a &enomena kesehatan. Dalam epidemiologi ter!akup metode dan subtansi ilmu pengetahuan #ang ditemukan atau dijelaskan melalui metode tersebut. 'etiap aktivitas epidemiologi merupakan penerapan metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat disajikan suatu in&ormasi #ang memperka#a ilmu pengetahuan mengenai &enomena kesehatan tertentu dan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam pela#anan kesehatan. -. .E(/EM-A?GA? E.9DEM9B5BG9 Epidemiologi mulai berkembang dari pengamatan atas pengaruh lingkungan terhadap pen#akit. $ippo!rates 4%% tahun sebelum masehi menganjurkan untuk mempertimbangkan arah angin, musim, jenis tanah dan pen#akit. Bleh karena pengaruh <ohn Graunt #ang juga menjadi bapak demogra&i, epidemiologi berkembang sebagai metode #ang bersi&at kuantitati&. Eilliam 6arr men#elidiki pengaruh pekerjaan, status perka"inan dan pelbagai &aktor sosiasl ekonomi terhadap variasi kematian. .engaruh kondisi sanitasi terhadap tingkat kematian dideskripsikan oleh Ed"in 4hand"i!k (3abel 1.). . 3abel 1.). 5aporan .en#elidikan /ondisi 'anitasi Dari .opulasi .ekerja di 9nggris, 184) .E(9BDE <1M5A$ .EM-A.39'A? <1M5A$ .EMA/AMA? 39?G/A3 /EMA39A? 1C9*,18%= 1*)C 1=0= 1 dari 01 18%*,181= 1*=4 1010 1 dari 4% 181*,18)= )1*= 109% 1 dari 4C 'umber + 'no", 18== dalam Dasar Epid. 199=. Melalui 3abel 1.) 4had"i!k menunjukkan adan#a penurunan tingkat kematian dengan perbaikan sanitasi lingkungan . <onh 'no" dalam buku Bn the made o& !ommuni!ation o& !holera #ang diterbitkan pada tahun 18== se!ara spesi&ik menunjukkan bah"a penduduk #ang menggunakan air minumdari sumber air #ang terletak di sebelah hilir kota london, sehingga kemungkinan ter!emar, memiliki tingkat kematian #ang lebih tinggi (3abel 1.0 . 3abel 1.0. 3ingkat /ematian /arena /holera .ada .enduduk Dengan 'uplai Air

Minum Iang -erbeda .E(1'A$AA? A9( M9?1M <1M5A$ (1MA$ <1M5A$ /EMA39A? <1M5A$ /EMA39A? .E( 1%%% (1MA$ 'outh"ark H DauLhall 4%.%4* 1.)*0 01= 5ambeth )*.1%C 98 0C .erusahaan lain di 5ondon )=*.4)0 1.4)) =9 'umber + 'no", 18== dalam Dasar Epid. 199=. Eilliam 6arr menunjukkan bah"a pekerja tambang logam lebih sering menderita pen#akit paru,paru dan memiliki risiko kematian #ang lebih tinggi dari kelompok penduduk #ang lain. 3ahap perkembangan setelah konsep lingkungan sebagai pen#ebab pen#akit adalah konsep pen#ebab khusus terhadap suatu pen#akit. .asteur mengemukakan teori kuman sebagai pen#ebab spesi&ik suatu pen#akit. Dengan ditemukann#a mikroskop oleh Anton Dan 5eeu"enhoek, pen#elidikan atas pen#akit in&eksi #ang diakibatkan oleh bakteri berkembang dengan pesat. 'alah satu revolusi dalam pemikiran tentang &aktor,&aktor #ang men#ebabkan atau men!egah terjadin#a pen#akit adalah penemuan Ed"ard <enner bah"a orang bisa dibuat kebal terhadap suatu pen#akit dengan !ara vaksinasi. .asteur juga berperan besar dalam membekukan prosedur imunisasi. 6aktor inang (host juga dipengaruhi oleh &aktor,&aktor genetik #ang mulai diperhatikan setelah orang mengamati adan#a pengelompokan (!lustering pen#akit pada populasi tertentu. /onsep sebab akibat terjadin#a pen#akit #ang !enderung bersi&at multikausal mema!u perkembangan metode epidemiologi, sehingga dapat diterapkan untuk men#elidiki &enomena #ang tidak se!ara langsung berkaitan dengan pen#akit. Miettinen (198= mende&inisikan epidemiologi sebagai suatu ilmu tentang terjadin#a &enomena (the s!ien!e o& o!!urren!e . Dilingkungan rumah sakit, epidemiologi dapat digunakan dalam pen#elidikan "abah #ang terjadi di kamar ba#i, menilai man&aat penerapan suatu teknologi dengan mempertimbangkan e&ekti&itas, risiko dan e&&isiensi. /eputusan untuk melakukan s!reening dan promosi kesehatan juga dilandasi &akta temuan pen#elidikan epidemiologi. 'ebagai ilmu tentang kejadian &enomena dalam populasi, epidemiologi digunakan untuk memantau perubahan #ang terjadi di mas#arakat #ang berpengaruh terhadap pola pen#akit dan permintaan akan pela#anan rumah sakit. 'ebagai suatu disiplin ilmu, epidemiologi dapat dianggap sebagai ilmu dasar men#angkut mekanisme terjadin#a pen#akit dan &enomena kesehatan pada umumn#a. Disamping itu, epidemiologi dapat juga dianggap sebagai ilmu terapan, #ang memadukan ilmu,ilmu biomedik, biostatistika dan bioteknologi untuk meme!ahkan persoalan,persoalan kesehatan, khususn#a men!egah pen#akit, disabilitas dan kematian.

Dalam lingkungan rumah sakit, ilmu epidemiologi dapat menjembatani keinginan klinisi untuk menerapkan ilmu biomedik dan bioteknologi dalam pengambilan keputusan klinik dan keinginan mas#arakat untuk memperoleh pela#anan kesehatan #ang e&ekti&, e&isien, dan terjangkau pada saat dibutuhkan. 4. ME3BDE E.9DEM9B5BG9 Dengan bergesern#a konsep pen#ebab tunggal pen#akit menjadi konsep multikausal, metode epidemiologi menjadi semakin kompleks dan diperka#a oleh bidang ilmu,ilmu teknologi, sosial, ekonomi dan perilaku. Dulu praktisi epidemiologi adalah :ph#si!ian "ho !an !ount;, sekarang klinisi #ang mempraktekkan epidemiologi dituntut sebagai :ph#si!ian "ho kno"s !omputer;. .raktisi epidemiologi tidak han#a terdiri dari dokter atau klinisi, tetapi ilmu"an dari disiplin paramedik maupun non medik. .erkembangan metode epidemiologi antara lain dipengaruhi oleh + 1. Metode pengukuran &enomena kesehatan8 teknologi diagnostik klinik, biomedik, elektromedik, sosial,ekonomik dan perilaku. ). Metode kuantitati& untuk mengidenti&ikasi pola kejadian dan memperkirakan dampak suatu &aktor (dikenal sebagai risk &a!tor terhadap terjadin#a pen#akit. 0. Metode penelitian #ang men#angkut ran!angan pengamatan atau pengumpulan data dalam uji klinik (randomi>ed !lini!al trial , ran!angan kohor, kasus,kontrol, survai surveillan!e pen#akit. Deteksi pen#akit dapat dilakukan pada tahap dini, misaln#a dengan kemajuan dalam biokimia atau bioteknologi dan elektromedik sebagai teknologi imaging #ang se!ara lebih tajam dapat menampilkan kelainan,kelainan struktural pada tingkat seluler, jaringan maupun organ. .engukuran sosial seperti kuantitati& so!ial net"ork, so!ial support dan kepatuhan berobat serta kemitraan dokter,pasien mempertajam hasil kajian epidemiologik. .erkembangan epidemiologi mutakhir ditandai dengan meluasn#a aplikasi metode kuantitati& #ang semakin rumit, sesuai dengan konsep pen#ebab pen#akit #ang semakin rin!i..rinsip,prinsip kuanti&ikasi kejadian pen#akit, identi&ikasi kelompok #ang paling rentan, komparasi antar kelompok dan analisis subjek kelompok tetap melandasi metode kuantitati& dalam epidemiologi. -esarn#a data hasil penelitian #ang harus dianalisis memungkinkan penajaman hubungan sebab akibat , apakah ada kesimpulan #ang bias, kerena ada &aktor peran!u (!on&ounding &a!tor , #akni suatu &aktor #ang berhubungan erat dengan pen#ebab pen#akit dan sekaligus juga merupakan &aktor

risiko pen#akit tersebut. Analisis subkelompok menjadi relevan jika risiko pen#akit berbeda tajam antara kelompok #ang satu dan #ang lain, suatu kondisi #ang dikenal sebagai interaksi (intera!tion atau e&&e!t modi&i!ation di antara &aktor risiko. 9denti&ikasi pen#ebab pen#akit dilakukan dengan mengukur e&ek &aktor risiko terhadap terjadin#a pen#akit. .engukuran e&ek ini didasarkan atas perbandingan atau rasio antara risiko menderita pen#akit pada kelompok #ang satu dibandingkan dengan kelompok #ang lain. .ada penelitian kohor atau longitudinal dapat dihitung rate ratio dan risk ratio atau relative risk. .ada penelitian kasus,kontrol dihitung odds ratio. 1kuran Aukuran tersebut menunjukkan berapa besar pengaruh suatu &aktor dalam meninggikan risiko menderita suatu pen#akit. .erkembangan metode epidemiologi ditujukan untuk semakin meningkatn#a validitas hasil penelitian, #akni bah"a kesimpulan #ang diambil dari hasil penelitian tersebut ssuai dengan ken#ataan. Disamping itu, validitas kajian epidemiologi #ang tinggi memungkinkan generalisasi suatu mekanisme biomedis maupun biososial, dan in&ormasi tentang variasi dari mekanisme tersebut menjadi lebih akurat. D. A.59/A'9 E.9DEM9B5BG9 -agi manajer rumah sakit, epidemiologi dapat digunakan sebagai pedang bermata dua. .ertama Epidemiologi dapat diman&aatkan untuk melandasi pengambilan keputusan dalam pela#anan pasien oleh sta& rumah sakit. /edua epidemiologi digunakan untuk memantau pola pen#akit di mas#arakat #ang men!erminkan kebutuhan dan permintaan mas#arakat akan jenis,jenis pela#anan #ang dapat diberikan oleh rumamh sakit. /eputusan dalam pela#anan pasien dipengaruhi oleh + 1. .engetahuan akan pen#ebab pen#akit ). .engetahuan akan ri"a#at alamiah pen#akit 0. $asil evaluasi e&ekti&itas tindakan untuk mengobati dan men!egah pen#akit 4. .erhitungan sumberda#a dan man&aat #ang didasarkan atas analisis !ost,e&&e!tiveness, !ost,utilit# dan !ost,bene&it. Dengan dukungan epidemiologi, manajer rumah sakit dapat mengembangkan produk pela#anan se!ara berkesinambungan sesuai dengan permintaan pasar, mengingat peran epidemiologi untuk memantau dan meningkatkan mutu pela#anan rumah sakit dan &ungsin#a sebagai market intelligen!e untuk terus menerus mengikuti situasi pasar bagi pela#anan rumah sakit. Dengan menggunakan &akta #ang akurat dan relevan dan

kerangka pikir #ang jelas, manajer rumah sakit dapat mengkomunikasikan kebutuhan rumah sakit untuk berkembang dalam situasi kompetiti&. 6ile planningepidObab1

.rinsip,prinsip epid 1.De&enisi2pengertian Epidemik, .andemik, dan Endemik P ).(uang lingkup, tujuan, dan kegunaan epidemiologi P 0.4apaian studi epidemiologi P <a"aban + 1.Epidemik, .andemik, dan Endemik + a.Epidemik + 'uatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumn#a pen#akit #ang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam "aktu #ang singkat berada dalam &rekuensi #ang meningkat. b..andemik + suatu epidemi global atau "abah global #ang merupakan terjangkitn#a pen#akit menular pada ban#ak orang dalam daerah geogra&i #ang luas. !.Endemik + 'uatu in&eksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika in&eksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adan#a pengaruh dari luar. ('umber + http22+"""."ikipedia.!om . ).(uang lingkup, tujuan, dan kegunaan epidemiologi + (uang 5ingkup + a.Epidemiologi .en#akit Menular b.Epidemiologi .en#akit 3idak Menular !.Epidemiologi /esehatan (eproduksi d.Epidemiologi /esehatan 5ingkungan e.Epidemiologi /esehatan /erja &.Epidemiologi /esehatan Darurat g.Epidemiologi /esehatan <i"a h.Epidemiologi .eren!anaan i.Epidemiologi .rilaku j.Epidemiologi Genetik k.Epidemiologi Gi>i l.Epidemiologi (emaja m.Epidemiologi Demogra&i n.Epidemiologi /linik o.Epidemiologi /ausalitas p.Epidemiologi .ela#anan /esehatan ('umber + (uang 5ingkup Epidemiologi QE.9D $B594.htm 3ujuan + a.Menjelaskan kejadian pen#akit2 masalah kesehatan melalui identi&ikasi RsebabR atau determinan b.Memprediksi jumlah H distribusi kejadian pen#akit2 masalah kesehatan pada populasi tertentu. !.Menggambarkan &rekuensi, distribusi, pola, ke!enderungan kejadian pen#akit dan status

kesehatan. d.Mengendalikan distribusi pen#akit dan masalah kesehatan populasi. ('umber+ pengantar epidemiologi Q ig.Sdit#S set#S"Sn,skm.htm /egunaan + .eranan epidemiologi, khususn#a dalam konteks program /esehatan dan /eluarga -eren!ana adalah sebagai tool (alat dan sebagai metode atau pendekatan. Epidemiologi sebagai alat diartikan bah"a dalam melihat suatu masalah /-,/es selalu mempertan#akan siapa #ang terkena masalah, di mana dan bagaimana pen#ebaran masalah, serta kapan pen#ebaran masalah tersebut terjadi. Demikian pula pendekatan peme!ahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana pen#ebaran masalah serta bilaman masalah tersebut terjadi. /egunaan lain dari epidemiologi khususn#a dalam program kesehatan adalah ukuran,ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point o& prevalen!e dan sebagain#a dapat digunakan dalam perhitungan,perhitungan + prevalensi, kasus baru, !ase &atalit# rate dan sebagain#a. ('umber + .ro&. Dr. 'oekidjo ?otoatmodjo. .rinsip,.rinsip Dasar 9lmu /esehatan Mas#arakat. 4et. ke,), Mei. <akarta + (ineka 4ipta. )%%0. 'itus + http+22""".geo!ities.!om2klinikikm2epidemiologi2pengertian,peranan.htm a.Mengidenti&ikasi &aktor,&aktor #ang berperan dalam terjadin#a pen#akit atau masalah kesehatan dalam mas#arakat. b.Men#ediakan data #ang diperlukan untuk peren!anaan kesehatan dan mengambil keputusan. !.Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan #ang sedang atau telah dilakukan. d.Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu pen#akit dalam upa#a untuk mengatasi atau menanggulangin#a. e.Mengarahkan intervensi #ang diperlukan untuk menanggulangi masalah #ang perlu dipe!ahkan. ('umber+ dasar,e,p,i,d,e,m,i,o,l,o,g,i.html . 0. 4apaian 'tudi Epidemiologi + Didalam epidemiologi terdapat ) tipe pokok pendekatan atau metode, #akni + 1 . Epidemiologi Deskripti& (Des!riptive Epidemiolog# Didalam epidemiologi deskripti& dipelajari bagaimana &rekuensi pen#akit berubah menurut perubahan variabel,variabel epidemiologi #ang terdiri dari orang (person , tempat (pla!e dan "aktu (time . 1 .1 Brang (.erson Disini akan dibi!arakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perka"inan, besarn#a keluarga, struktur keluarga dan paritas. 1 .) 3empat (.la!e .engetahuan mengenai distribusi geogra&is dari suatu pen#akit berguna untuk peren!anaan pela#anan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi pen#akit. .erbandingan pola pen#akit sering dilakukan antara + 1. -atas daerah,daerah pemerintahan

). /ota dan pedesaan 0. Daerah atau tempat berdasarkan batas,batas alam (pegunungan, sungai laut atau padang pasir 4. ?egara,negara =. (egional 1ntuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang etiologi pen#akit, perbandingan menurut batas,batas alam lebih berguna daripada batas,batas administrasi pemerintahan. $al,hal #ang memberikan kekhususan pola pen#akit di suatu daerah dengan batas,batas alam ialah + keadaan lingkungan #ang khusus seperti temperatur, kelembaban, turun hujan, ketinggian diatas permukaan laut, keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap pengaruh luar #ang tergambar dalam tingkat kemajuan ekonomi, pendidikan, industri, pela#anan kesehatan, bertahann#a tradisi,tradisi #ang merupakan hambatan, hambatan pembangunan, &aktor,&aktor sosial buda#a #ang tidak menguntungkan kesehatan atau pengembangan kesehatan, si&at,si&at lingkungan biologis (ada tidakn#a vektor pen#akit menular tertentu, reservoir pen#akit menular tertentu, dan susunan genetika , dan sebagain#a. .entingn#a peranan tempat didalam mempelajari etiologi suatu pen#akit menular dapat digambar dengan jelas pada pen#elidikan suatu "abah, #ang akan diuraikan nanti. Didalam membi!arakan perbedaan pola pen#akit antara kota dan pedesaan, &aktor,&aktor #ang baru saja disebutkan diatas perlu pula diperhatikan. $al lain #ang perlu diperhatikan selanjutn#a ialah akibat migrasi ke kota atau ke desa terhadap pola pen#akit, di kota maupun di desa itu sendiri. Migrasi antar desa tentun#a dapat pula memba"a akibat terhadap pola dan pen#ebaran pen#akit menular di desa,desa #ang bersangkutan maupun desa,desa di sekitarn#a. .eranan migrasi atau mobilitas geogra&is didalam mengubah pola pen#akit di berbagai daerah menjadi lebih penting dengan makin lan!arn#a perhubungan darat, udara dan laut8 lihatlah umpaman#a pen#akit demam berdarah. .entingn#a pengetahuan mengenai tempat dalam mempelajari etiologi suatu pen#akit dapat digambarkan dengan jelas pada pen#elidikan suatu "abah dan pada men#elidikan, pen#elidikan mengenai kaum migran. Didalam memperbandingkan angka kesakitan atau angka kematian antar daerah (tempat perlu diperhatikan terlebih dahulu di tiap,tiap daerah (tempat + 1. 'usunan umur ). 'usunan kelamin 0. /ualitas data 4. Derajat representati& dari data terhadap seluruh penduduk. Ealaupun telah dilakukan standarisasi berdasarkan umur dan jenis kelamin, memperbandingkan pola pen#akit antar daerah di 9ndonesia dengan menggunakan data #ang berasal dari &asilitas,&asilitas kesehatan, harus dilaksanakan dengan hati,hati, sebab data tersebut belum tentu representati& dan baik kualitasn#a. Dariasi geogra&is pada terjadin#a beberapa pen#akit atau keadaan lain mungkin berhubungan dengan 1 atau lebih dari beberapa &aktor sebagai berikut + 1. 5ingkungan &isis, kemis, biologis, sosial dan ekonomi #ang berbeda,beda dari suatu tempat ke tempat lainn#a. ). /onstitusi genetis atau etnis dari penduduk #ang berbeda, bervariasi seperti karakteristik demogra&i.

0. Dariasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek higiene perorangan dan bahkan persepsi tentang sakit atau sehat. 4. Dariasi administrasi termasuk &aktor,&aktor seperti tersedian#a dan e&isiensi pela#anan medis, program higiene (sanitasi dan lain,lain. -an#akn#a pen#akit han#a berpengaruh pada daerah tertentu. Misaln#a pen#akit demam kuning, keban#akan terdapat di Amerika 5atin. Distribusin#a disebabkan oleh adan#a RreservoirR in&eksi (manusia atau kera , vektor (#aitu Aedes aeg#pt# , penduduk #ang rentan dan keadaan iklim #ang memungkinkan suburn#a agen pen#ebab pen#akit. Daerah dimana vektor dan pers#aratan iklim ditemukan tetapi tidak ada sumber in&eksi disebut Rre!eptive areaR untuk demam kuning. 4ontoh,!ontoh pen#akit lainn#a #ang terbatas pada daerah tertentu atau #ang &rekuensin#a tinggi pada daerah tertentu, misaln#a '!histosomiasis di daerah dimana terdapat vektor snail atau keong (5embah ?il, <epang , gondok endemi (endemi! goiter di daerah #ang kekurangan #odium. 1.0 Eaktu (3ime Mempelajari hubungan antara "aktu dan pen#akit merupakan kebutuhan dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan,perubahan pen#akit menurut "aktu menunjukkan adan#a perubahan &aktor,&aktor etiologis. Melihat panjangn#a "aktu dimana terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan + 1. 6luktuasi jangka pendek dimana perubahan angka kesakitan berlangsung beberapa jam, hari, minggu dan bulan. ). .erubahan,perubahan se!ara siklus dimana perubahan,perubahan angka kesakitan terjadi se!ara berulang,ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bulan (musiman , tahunan, beberapa tahun. 0. .erubahan,perubahan angka kesakitan #ang berlangsung dalam periode "aktu #ang panjang, bertahun,tahun atau berpuluh tahun #ang disebut Rse!ular trendsR. ). Epidemiologi Analitik (Anal#ti! Epidemiolog# .endekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta in&ormasi,in&ormasi #ang diperoleh studi epidemiologi deskripti&. Ada 0 studi tentang epidemiologi ini + ).1 'tudi (i"a#at /asus (4ase $istor# 'tudies Dalam studi ini akan dibandingkan antara ) kelompok orang, #akni kelompok #ang terkena pen#ebab pen#akit dengan kelompok orang #ang tidak terkena (kelompok kontrol . 4ontoh + Ada hipotesis #ang men#atakan bah"a pen#ebab utama kanker paru,paru adalah rokok. 1ntuk menguji hipotesis ini diambil sekelompok orang penderita kanker paru,paru. /epada penderita ini ditan#akan tentang kebiasaan merokok. Dari ja"aban pertan#aan tersebut akan terdapat ) kelompok, #akni penderita #ang mempun#ai kebiasaan merokok dan penderita #ang tidak merokok. /emudian kedua kelompok ini diuji dengan uji statistik, apakah ada perbedaan #ang bermakna antara kedua kelompok tersebut. ).) 'tudi /ohort (/ohort 'tudies Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (eLposed pada suatu pen#ebab pen#akit (agent . /emudian diambil sekelompok orang lagi #ang mempun#ai !iri,!iri #ang sama dengan kelompok pertama tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada pen#ebab pen#akit. /elompok kedua ini disebut kelompok kontrol. 'etelah beberapa saat #ang

telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, di!ari perbedaan antara kedua kelompok tersebut, bermakna atau tidak. 4ontoh + 1ntuk membuktikan bah"a merokok merupakan &aktor utama pen#ebab kanker paru,paru, diambil ) kelompok orang, kelompok satu terdiri dari orang,orang #ang tidak merokok kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap kanker paru,paru antara kelompok perokok dan kelompok non perokok. ).0 Epidemiologi Eksperimen 'tudi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (per!obaan kepada kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (#ang tidak dikenakan per!obaan . 4ontoh + untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. 'ementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol #ang han#a diberikan pla!ebo. 'etelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan,kemungkinan timbuln#a pen#akit #ang dapat di!egah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok per!obaan dan kelompok kontrol. 'umber + .ro&. Dr. 'oekidjo ?otoatmodjo. .rinsip,.rinsip Dasar 9lmu /esehatan Mas#arakat. 4et. ke,), Mei. <akarta + (ineka 4ipta. )%%0. 'itus + http+22""".geo!ities.!om2klinikikm2epidemiologi2metode.htm

'urveilans Epidemiologi 'ebagai -entuk .enerapan /epera"atan /omunitas Bleh + Mah#ulians#ah 'urveilans adalah suatu observasi terhadap orang,orang #ang diduga menderita suatu pen#akit menular dengan !ara mengadakan berma!am,ma!am penga"asan medis, #ang tidak membatasi bergerak dari orang atau orang,orang #ang bersangkutan. .engertian ini berkembang bukan saja pengamatan terhadap populasi tetapi pengamatan semua &a!tor #ang mempengaruhi terjadin#a pen#akit atau masalah kesehatan #ang menimpa mas#arakat. 'urveilans mutlak diperlukan pada program,program pemberantasan pen#akit menular sebagai dasar peren!enaan, monitoring dan evaluasi program 'urveilans Epidemiologi adalah pengumpulan dan analisa data epidemiologi #ang akan digunakan sebagai dasar dari kegiatan,kegiatan dalam bidang pen!egahan dan penanggulangan pen#akit #ang meliputi kegiatan + 1. .eren!anaan .rogram .emberantasan .en#akit. Mengenal Epidemiologi .en#akit berarti mengenal apa #ang kita hadapi dan mengenal peren!anaan program #ang baik. ). Evaluasi .rogram .emberantasan .en#akit. -agaimana keadaan sebelum dan sesudah dan sesudah program dilaksanakan sehingga

dapat diukur keberhasilann#a menggunakan data sueveilans epidemiologi. 0. .enanggulangan "abah /ejadian 5uar -iasa. Dengan s#stem surveilans #ang peka terhadap perubahan,perubahan pola pena#akit di suatu daerah tertentu dapat mengantisipasi ke!enderungan pen#akit di suatu daerah. 3ujuan akhir surveilans adalah untuk menetukan luasn#a in&eksi dan resiko penularan pen#akit sehingga tindakan pemeberantasan dapat dijalankkan se!ara e&ekti& dan e&isien. Bleh karaena itu data surveilans harus sesuai dengan kondisi pen#akit2masalah kesehatan mas#arakat setempat. Dengan melakukan surveilans #ang baik, maka data #ang ada dapat etrkumpul, diolah dan dianalisa sehingga menjadi in&ormasi untuk peren!anaan program, penanggulanagan dan pen!egahan pen#akit. .eranan pera"at komunitas di .uskesmas dalam melaksanakan kegiatan surveilans adalah sangat penting artin#a, mengingat bah"a .uskesmas adalah sebagai sumber in&ormasi #ang dapat langsung dari mas#arakat. 'ehingga in&ormasi masalah pen#akit atau masalah kesehatan segera dapat diketahui lebih akurat. .eran ini sangat erat kaitann#a dengan peran pera"at komunitas berdasarkan rumusan Departemen /esehatan pada penerapan Desa 'iaga, salah satun#a sebagi penemu kasus di lapangan, #akni melakukan surveilans epidemiologi, melakukan penemuan kasus2masalah,masalah kesehatan di mas#arakat, menerapkan prinsip priva!# dalam penemuan kasus,kasus #ang dinilai negati& oleh mas#arakat, melaporkan hasil penemuan kasus kepada pihak terkait /egiatan,kegiatan pera"at komunitas #ang berhubungan langsung dengan surveilans epidemiologi dalam rangka pen!egahan dan pemberantasan pen#akit menular adalah + T .engamatan pen#akit menular tertentu. T .engamatan terpadu untuk pemantauan programdan dampak program melalui pemantauan Eila#ah 'etempat (.E' , dan pengamatan dan pemberantasan berbagai ve!tor pen#akit, dan pengamatan se!ara laboratorium. T .engobatan penderitan baik #ang bersi&at pen!egahan maupun pen#embuhan dalam rangka pemutusan rantai penularan. T 9munisasi untuk men!egah pen#akit,pen#akit menular #ang dapat di!egah dengan imunisasi. T .enanggulangan /ejadian 5uar -iasa (/5- dan "abah pen#akit seperti diare, malaria, demam berdarah, (abies dan pen#akit #ang dapat menimbulkan "abah. Dari penjelan di atas se!ara langsung dan tidak langsung men#atakan bah"a upa#a surveilans epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan &ungsi dan pera"at komunitas itu sendiri. 'umber + Depkes (9, 199C, <akarta, Mudol .elatihan 6unsional -agi 3enaga 'urveilas di .uskesmas. Dini Meinanda Mutiara, (umiati, 'elvi Erma"ati, )%%8,UUUU.., /eluarga -inaan 'ebagai Eujud .eran .era"at /omunitas dalam .enanggulangan Gi>i -uruk pada Anak

Kepera6atan Komunitas dan Konsep Pemi-uan


.emi!uan dapat diartikan sebagai suatu upa#a untuk mendorong atau memotivasi seseorang, keluarga atau mas#arakat agar berbuat lebih baik. -entuk dari kegiatan pemi!uan #aitu suatu promosi aplikati& #ang memungkinkan tumbuh rasa takut, jijik, rasa bersalah #ang kemudian mun!ul rasa tanggung ja"ab dan ingin memperbaiki keadaan. /egiatan pemi!uan merupakan salah satu kegiatan #ang lebih gampang untuk memun!ulkan peran serta 2 memperda#akan mas#arakat. .emi!uan merupakan konsep dari kegiatan 453' #ang diadopsi dari -anglades. /egiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam hal ini tidak buang air besar disembarang tempat. -agaimanakah penerapan konsep pemi!uan dalam kepera"atan komunitas @ .emi!uan #ang dilaksanakan pada program 453' berorientasi pada sanitasi lingkungan #ang poin akhirn#a ada kesadaran mas#arakat untuk buang hajat pada tempatn#a #aitu dengan berperan serta membuat jamban keluarga. /aitann#a dengan kepera"atan komunitas adalah pada kasus pen#akit #ang memungkinkan mempengaruhi kesehatan di mas#arakat. /onsep pemi!uann#a sama tapi orientasin#a pada pen#akit. Adapun langkah,langkahn#a sebagai berikut + .ersiapan .era"at komunitas mengadakan pendataan kasus,kasus bersama pembina desa. 'umber data berasal dari laporan pen#akit bulanan atau laporan dari mas#arakat. 'elanjutn#a dilakukan pengelompokan mana #ang memungkinkan terjadi "abah atau tidak. . 3entukan "ila#ah mana #ang segera perlu pemi!uan. 'ebelum pemi!uan. 5akukan pertemuan dengan tokoh,tokoh mas#arakat untuk mensosialisasikan kegiatan pemi!uan sekaligus meminta dukungan dan menentukan kapan dilaksanakan kegiatan pemi!uan. .emi!uan. Mas#arakatkan #ang telah diikutsertakan oleh tokoh mas#arakat diberikan penjelasan tentang kegiatan pemi!uan. 5akukan tan#a ja"ab tentang masalah pen#akit #ang ada #ang mungkin meresahkan mas#arakat, misaln#a 3-4, D-D, atau pen#akit lain #ang dapat di!egah dengan imunisasi misaln#a !ampak. 'etelah semua memahami tentang masalah pen#akit #ang dimaksud lakukan kunjungan pada penderita. 'etelah itu lakukan kembali pertemuan untuk mendengarkan pendapat masing,masing peserta. 'ekiran#a telah mun!ul kesadaran bah"a pen#akit #ang diderita

memang mengkuatirkan maka pi!u rasa tanggung ja"ab mereka untuk menanggulangin#a. 'etelah ada kesepakatan misaln#a tentang pen#akit !ampak maka tidak ada istilah lagi takut akan imunisasi pada balita #ang ada di daerah mereka semua bertanggung ja"ab mengimunisasika balita se!ara lengkap. 'elain itu disepakati juga tentang menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang n#amuk sekiran#a pen#akit #ang diderita adalah demam berdarah. Dan lain,lain sesuai pen#akitn#a. 'etelah pemi!uan. Dilakukan evaluasi tentang perkembangan pen#akit dan hasil kesepakatan serta hasil !akupan program di .uskesmas. Dapat disimpulkan bah"a pemi!uan dapat dilaksanakan dalam kepera"atan komunitas. /egiatann#a merupakan upa#a pomoti& dan preventi& untuk men!egah "abah atau kejadian luar biasa di suatu "ila#ah. -ahan ba!aan. Modul pelatihan &asilitasi .amsimas2453'.

7aminan !utu dalam Kepera6atan Komunitas


Bleh + Mah#ulians#ah Mutu atau kualitas merupakan suatu kondisi #ang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan #ang memenuhi harapan atau melebihi harapan. <aminan mutu merupakan sistem manajemen #ang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. .rinsi& <aminan Mutu 1. -er&okus pada klien. /etika melakukan upa#a kepera"atan seorang pera"at komunitas memandang klien se!ara komprehensip (keseluruhan #akni melihat klien berdasarkan biopsikososial,kultural ). -erorintasi pada sistem dan proses. 'etiap alur kegiatan berdasarkan tata kerja #ang berlaku dan dilaksanakan se!ara sistematis. 0. Data sebagai dasar pengambilan keputusan. 1ntuk menentukan tindakan dan upa#a kepera"atan sesuai dengan data #ang didapat sehingga tidak terjadi kesalahan prosedur. 4. Mendorong suatu pendekatan untuk meme!ahkan masalah dan perbaikan mutu . Dari hasil upa#a #ang dilakukan apakah sudah memenuhi standar, apabila belum maka perlu perbaikan. Demensi mutu pela#anan 1. 3e!ni!al !ompeten!e (kompetensi teknis . .era"at komunitas harus mempun#ai

kemampuan memberikan pela#anan, keterampilan dan penampilan sesuai dengan ilmu dan seni kepera"atan. /ompetensi teknis ini melihat tingkatan ilmu #ang didapat. ). A!!es to servi!e (akses terhadap pela#anan . /eadaan demogra&is, geogra&is, sosek tidak mempengaruhi dalam pela#anan. 1pa#a kepera"atan tidaklah terpengaruh biarpun medann#a sulit dan terpen!il. 'tandar pela#anan kepera"atan tetaplah sama. 0. E&ektiveness (kesanghilan . 'esuai petunjuk dan prosedur, teknologi #ang tepat. $al ini sudah pasti karena pela#anan kepera"atan haruslah sesuai dengan standarn#a kalau tidak ingin dikatakan salah atau malpraktik. 4. 9nterpersonal relation (hubungan antar individu . $ubungan interpersonal #ang baik menumbuhkan rasa saling per!a#a dan per!a#a diri ketika melakukan upa#a kepera"atan sehingga tidak ada keraguan untuk menerapkan standar kepera"atan. =. E&&i!ien!# (kemangkusan 'umber da#a #ang berpotensi optimal. 3enaga kepera"atan sesuai dengan kompetensin#a memberikan tindakan dan upa#a kepera"atan *. 4ontinuit# (kesinambungan . /epera"atan #ang dilaksanakan harus sampai selesai tidak terputus,putus sehingga masalah dapat terpe!ahkan. C. 'a&et# (keamanan . 1pa#a kepera"atan haruslah aman bagi klien dan aman juga bagi pera"at serta lingkungan. 8. Amenitis (ken#amanan . /en#amanan sangat mendukung ketika dilakukan upa#a kepera"atan sehingga tidak ada rasa malu atau risih. ?#aman dari segi "aktu, tempat dan lingkungan. -entuk pela#anan kepera"atan #ang sesuai dengan standar, aman, terjangkau dan berdampak terhadap penurunan angka kematian, kesakitan, !a!at serta malnutrisi adalah jaminan mutu dalam melaksanakan kepera"atan komunitas. -ahan ba!aan Materi pelatihan tenaga surveilans .uskesmas tahun 199C

You might also like