You are on page 1of 5

Hati merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Hati berfungsi menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol. Karena itu, bisa dikatakan kalau kesehatan Anda secara umum bergantung pada hati. Ribuan enzim yang mengatur setiap aktivitas tubuh dihasilkan di sini. Jika hati gagal memproduksi salah satu saja enzim ini, maka fungsi tubuh secara umum akan terganggu.

Hati merupakan organ yang terletak pada abdomen pada kuadran kanan atas yang menempati sebagian besar hipokondrium kanan sampai epigastrium. Hati melaksanakan berbagai macam metabolisme pada tubuh yang akan dijelaskan dibawah ini. Selain itu adapun fungsi hati dalam memberikan pewarnaan pada feses dan juga pada urin pada hewan mamalia. Gaya hidup modern bisa memaksa hati Anda untuk bekerja keras. Penggunaan alkohol, tembakau, zat pencemar dari lingkungan, zat aditif pada makanan, pestisida dari produk pertanian, kandungan kimia bahan kosmetik, produk-produk rumah tangga, stres, produk farmasi dan obat yang dijual bebas di pasaran termasuk kontrasepsi oral dan kafein, serta berbagai material lainnya bisa membunuh sel-sel liver. Ketidakseimbangan hati biasanya ditandai dengan sakit kepala, mudah marah, cemas, depresi, kebingungan, kelelahan, penurunan libido serta fungsi mental, alergi makanan, sensitif bahan kimia dan premenstrual syndrome serta kondisi seperti kepikunan dan penyakit parkinson. Jika hati rusak, maka fungsinya dalam mengeluarkan racun tidak berfungsi. Akibatnya racun akan menumpuk dalam darah dan akhirnya ke otak. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat akan menjaga fungsi hati agar tetap optimal.

Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan. Fungsi Utama hati pada orang dewasa adalah menyimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi, penyediaan tenaga (zat gula) dan protein pengeluaran hormon-hormon dan insulin, pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol serta penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah mealalui proses pembongkaran hemoglobin. Fisiologi Hati Produk sekretorik lain yang mengalir ke dalam lumen duodenum adalah empedu. Sistem empedu mencakup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait. Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem percenanaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan bebagai fungsi lain, mencangkup hal-hal berikut: 1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah penyerapan mereka dari saluran pencernaan. 2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya. 3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting unutk pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol dalam darah. 4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin. 5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama ginjal. 6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang, berkat adanya makrofage residen. 7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin, yang terakhir dalah produk penguraian yang berasal dari destruksi sel darah merah yang sudah usang. Walaupun fungsinya sangat beragam, spesialisasi sel-sel di dalam hati sangat sedikit. Tiaptiap sel hati, atau hepatosit, tampaknya mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik diatas, kecuali aktivitas sel fagositik yang dilaksanakan oleh makrofag residen atau yang lebih dikenal dengan sel Kupffer. Spesialisasi berlangsung di organel-organel yang sangat berkembang di dalam hepatosit.

Untuk melaksanakan berbagai tugas tersebut, hati secara anatomis tersusun sedemikian rupa, sehingga setiap hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari dua sumber yaitu yang pertama dari darah vena langsung memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas dan kompleks yang dikenal sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran pencernaan tidak secara langsung menyatu dengan vena cava inferior, vena besar yang mengembalikan darah ke jantung. Malahan, vena-vena dari lambung dan usus memasuki vena porta hepatika, yang mengangkut produk-produk yag diserap dari saluran pencernaan langsung ke hati untuk diolah, disimpan, atau didetoksifikasi sebelum produk-produk tersebut mendapatkan akses ke sirkulasi umum. Di dalam hati, vena porta kembali bercabang-cabang menjadi jaringan kapiler (sinusoid hati) yang memungkinkan pertukaran antara darah dan hepatosit sebelum mengalirkan darah ke vena hepatika, yang kemudian menyatu dengan vena kava inferior. Hepatosit juga mendapat darah arteri yang segar, yang menyalurkan oksigen mereka dan menyalurkan metabolit-metabolit untuk di olah di hati. Pemeriksaan Biokimia Hati Pemeriksaan biokimia hati pada pasien penyakit hati atau kelainan fungsi hati diharapkan untuk : 1. Menemukan adanya kelainan hati. 2. Memastikan penyabab penyakit hati. 3. Mengetahui derajat beratnya kelainan hati. 4. Mengikuti perjalanan penyakit hati, serta membuat penilaian hasil pengobatan. Dengan kombinasi beberapa uji fungsi hati yang dikerjakan secara beruntun dalam beberapa waktu dan dikombinasikan dengan kelainan fisis yang didapatkan pada pasien selama observasi, diharapkan tuntunan tersebut diatas dapat terpenuhi. Pemilihan kombinasi uji fungsi hati adalah sangat penting karena pemilihan pemeriksaan yang sangat luas hanya akan menimbulkan kebingungan. Ketidak-khasan uji fungsi hati ini dapat juga ditanggulangi dengan pemeriksaan histopatologi, radiologi dan pemeriksaan canggih lainnya. Selanjutnya akan diuraikan uji biokimiawi hati yang sering dilakukan di laboratorium. Serum transaminase Trasaminase adalah sekelompok enzim dan bekerja sebagai katalisator dalam proses

pemindahan gugusan amino antara suatu asam alfa amino dengan asam alfa keto. Dua transaminase yang sering digunakan untuk menilai penyakit hati adalah serum glutamic oxaloacetic transminase = SGOT dan serum glutamic pyruvic transminase = SGPT. Enzim GOT terdapat dalam sel-sel organ tubuh, yang terbanyak otot jantung. Kemudian sel-sel hati, otot tubuh, ginjal dan pancreas. Sedangkan GPT banyak terdapat dalam sel-sel jaringan tubuh dan sumber utama adalah sel-sel hati. Kenaikan kadar transaminase dalam serum disebabkan oleh sel-sel yang akan transaminase mengalami nekrosis atau hancur. Enzim-enzim tersebut masuk dalam peredaran darah. Serum transaminase adalah indicator yang peka pada kerusakan sel-sel hati. SGOT atau AST adalah enzim sitosolik, sedangkan SGPT atau ALT adalah enzim mikrosomal. Kenaikan enzim-enzim tersebut meliputi kerusakan sel-sel hati oleh karena virus, obat-obatan atau toksin yang menyebabkan hepatitis, karsinoma metastatic, kegagalan jantung dan penyakit hati granulomatus dan yang disebabkan oleh alcohol. Kenaikan kembali atau bertahannya nilai transaminase yang tinggi biasanya manunjukan berkembangnya kelainan dan nekrosis hati. Maka perlu pemeriksaan secara serial untuk mengevaluasi perjalanan penyakit hati. Kadar transaminase dalam serum diukur dengan metode kolorimetrik atau lebih teliti dengan metode spektrofotometrik. Spektrofotometer merupakan suatu peralatan yang sangat berguna pada ahli biokimia. Ia memberikan ketelitian, kesensitifan dan ketepatan yang tinggi. Tambahan pula, ia tidak mahal dan dapat digunakan perbagai uji bahan lain Nilai rujukan untuk SGPT/ALT adalah : Laki-laki Perempuan : 0 50 U/L : 0 35 U/L

Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebutdalam plasma lebih besar dari kadar normalnya.Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/ALT adalah : Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitasobat atau kimia) Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatanempedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)

Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosisbiliaris

Penetapan Kadar SGOT dan SGPT


Kerusakan Jaringan Liver

No

Nama Enzim

Hepatitis Akut

Serosis

Liver Kronik

Keracunan Alkohol

Tumor Hepar

1.

Aspartat aminotransferase

N,

2.

Alanin aminotransferase

N,

3.

Alkalin fosfatase

N,

N,

N,

4.

-glutamil transferase

N,

N,

5.

Laktat dehidrogenase

N,

N,

5-nukleotidase

N,

N,

Keterangan : N : Normal : satu tingkat kenaikan dari normal

You might also like