You are on page 1of 40

PCI Primer, Upaya Minimkan Mortalitas UNIVERSITARIA - Edisi September 2006 (Vol.6 No.

2), oleh andra


PCI primer lebih baik dalam mengembalikan aliran darah. Adanya stent, obat trombolitik memberikan hasil yang lebih baik, yang dapat menekan mortalitas. Percutaneous coronary intervention (PCI) primer merupakan pengobatan infark jantung akut yang terbaik saat ini. Dengan teknik PCI penyumbatan pembuluh jantung dapat dihilangkan dengan segera, sehingga aliran darah pun dapat normal kembali dan kerusakan otot jantung pun dapat dihindari. Bahkan menurut data, selain menghentikan serangan infark jantung akut, PCI dapat menurunkan mortalitas sampai di bawah persen. Pengobatan pasien infark jantung akut atau yang lebih popular disebut serangan jantung ibarat berlomba dengan waktu. !alah atau terlambat memperoleh penanganan medis, nyawa pasien taruhannya. "al ini dikarenakan pembuluh darah koroner se#ara tiba$ tiba tertutup oleh thrombus ( bekuan darah). %tot jantung yang mendapat darah dan oksigen dari pembuluh tersebut menjadi sakit karena kekurangan oksigen dan darah. Bila bekuan darah tersebut tidak se#epatnya disingkirkan maka otot jantung akan mengalami nekrosis. &Infark jantung akut merupakan keadaan darurat yang mengan#am jiwa penderita, dimana setiap detik sangat berarti untuk menolong penderita,& ungkap Prof.dr. "anafi Binarto 'risnohadi (pPD, !$!), (p*P saat pidato pengukuhannya sebagai +uru Besar 'etap dalam Ilmu Penyakit Dalam, ,akultas !edokteran -ni.ersitas Indonesia, /pril 001 lalu di /uditorium ,!-I. 'hrombus, si biang keladi infark jantung akut bukan soalan baru dalam ilmu kardiologi. "erri#k, tahun 232 telah mengetahui penyebab penyumbatan pembuluh darah tersebut. 4amun dalam perkembangannya, terjadinya thrombus yang disebabkan oleh ruptur plak, baru ditemukan akhir$ akhir ini, dimana thrombus terjadi karena 10 persen ruptur plak dan 50$60 persen akibat erosi plak. Dari pemeriksaan patologi dapat diketahui mekanisme terjadinya thrombus, adanya ruptur plak, kerusakan endotel dan erosi pada permukaan plak. +ambaran morfologi dan mikroskopik plak yang tidak stabil antara lain7 dinding plak yang tipis, adanya inti lemak yang besar eksentrik, dan adnya makrofag yang menginfiltrasi plak. Biasanya ruptur terjadi pada lokasi yang mendapat stress terbesar seperti di tepi plak yang eksentrik. /kti.itas peradangan pada plak memberi efek yang penting pada penebalan dinding plak. 8akrofag dalam plak mengeluarkan berbagai en9im proteolitik yang dapat merusak dinding plak dan membuat ateroma menjadi lemah. :n9im yang menyebabkan degradasi matrik sel antara lain serine protease, #ystin proteases, matri; metaliproteinases. Di samping itu stres oksidatif dan kapasitas antioksidan dinding juga memegang peran terjadinya ruptur plak. Prof. "anafi menjelaskan, gambaran klinis kejadian koroner akut beragam7 asimtomatik, gejala sindrom koroner akut sampai kematian mendadak. Berat ringannya kejadian koroner tergantung pada perubahan aliran darah akibat sumbatan. Pada kasus dimana aliran darah tidak banyak berubah maka gambaran klinis berupa progresi plak yang asimtomatik. Bila aliran darah berkurang, timbul keadaan angina tak stabil. (edangkan bila terjadi blok total maka akan menyebabkan kerusakan jantung yang diikuti infark jantung akut dengan segala komplikasinya. Beberapa teknik untuk menghilangkan thrombus telah berkembang. /walnya, tahun 2310 dikembangkan unit perawatan intensif khusus untuk penderita infark yang dikenal intensive coronary care unit (ICC-). Di unit ini pasien dimonitor terus menerus sehingga gangguan irama jantung dapat dideteksi lebih dini dan diobati se#ara maksimal. !eberadaan ICC- dapat menurunkan mortalitas hingga 20$2 persen, namun umumnya kualitas hidup pasien kerap menurun karena faal jantung yang berkurang. Di samping ICC-, ditemukannya obat trombolitik tahun 23<0 kian menyempurnakan pengobatan infark jantung akut. Dengan terapi trombolitik angka kematian dapat ditekan hingga = persen. (aat ini angka kematian penderita infark jantung dapart ditekan hingga kurang dari persen dengan memakai tindakan re.askulerisasi primer dengan balon dan stent serta alat lain. Dengan teknik PCI thrombus dapat dihilangkan dan pembuluh darah yang menyempit dapat dilebarkan dengan memakai kateter balon yang disertai pemasangan stent. Cara pengobatan ini mengalami perkembangan yang pesat. 8ulai hanya menggunakan balon, lalu adanya penemuan teknik baru, dan terapi tambahan seperti penambahan stent, obat, eluting stent, teknik direct http://www.majalah !armacia.com/rubrik/one"news.asp#I$%ews&'('

stenting, thrombectomy, distal protection device, dan adanya obat$obatan antiplatelet yang baru, seperti glycoprotein IIb>IIa inhibitor. PCI primer lebih baik dalam mengembalikan aliran darah yang tersumbat, sehingga proses infark jantung dapat dihentikan. Dengan begitu, diharapkan banyak miokardium yang dapat diselamatkan dan mortalitas dapat diturunkan. /danya stent lebih memberikan hasil yang baik, terutama berkurangnya kekambuhan infark akibat reoklusi dan berkurangnya restenosis sehingga '?@ juga berkurang. Pemberian obat glycoprotein IIb>IIa inhibitor sebelum tindakan memberikan hasil lebih baik lagi. /danya alat baru memberikan harapan proteksi pada tingkat mikrosirkulasi, dan miokardium, sehingga mortalitas dapat diturunkan sangat rendah &'indakan re.askularisasi primer dengan balon dan stent adalah pengobatan terbaik untuk infark jantung akut,& imbuh suami Irma ).' /#hmadsjah ini Di Indonesia di beberapa rumah sakit rujukan, PCI primer dapat dilakukan dengan baik. (eperti pada banyak guideline, PCI primer dianjurkan bila pasien datang sebelum 1 jam dan kamar kateter dapat disiapkan selama 30$2 0 menit. Di @umah (akit Cipto 8angunkusumo (@(C8) misalnya, dari tahun 23<= hingga 00A telah dilakukan A0=< tindakan PCI, dimana ada 23A pasien yang dilakukan tindakan PCI primer. (ayangnya, di Indonesia pemanfaatan teknik PCI primer masih terbentur banyak kendala. Di samping terbatasnya fasilitas dan sumber daya manusia, masalah biaya menjadi persoalan yang utama. Biaya untuk PCI primer bekisar A $ 50 juta. 'ak heran bila saat ini, teknik pengobatan #anggih itu masih dapat dinikmati komunitas berkantong tebal. (/mril)

http://httpyasirblogspot om.blogspot. om/200!/0"/gambaran-pengetah#an-ib#terhadap.html $endidi%an $endidi%an adalah segala #paya yang diren ana%an #nt#% mempengar#hi orang lain, bai% indi&id#, %elompo% ata# masyara%at sehingga mere%a mela%#%an apa yang diharap%an oleh pela%# pendidi%an orangt#a. -. S' -. S()$ -. S()* -. $erg#r#an )inggi ($endidi%an dan $rila%# %esehatan 200"). ".2.+.".S#mber in,ormasi -n,ormasi adalah mer#pa%an data yang telah diproses %edalam s#at# bent#% yang memp#nyai arti bagi sipenerima dan memp#nyai nilai nyata dan terasa bagi %ep#t#san saat it# ata# mendatang. ".2.2.'e,enisi operasianal ".2.2.+..m#r .m#r adalah #sia seseorang yang sering di perhati%an. ".2.2.2. $endidi%an $endidi%an adalah s#at# proses #nt#% meng#bah prila%# dari yang tida% mengerti men/adi mengerti. ".2.2.". S#mber in,ormasi S#mber in,ormasi adalah S#at# sarana #nt#% memberitah#%an pada masyara%at. 0E)1'E(12- $ENE(-)-*N 3.+. 'esain penelitian Ses#ai dengan t#/an penelitian ma%a /enis penelitian yang di g#na%an adalah bersi,at des%ripti,, dimana penelitian bert#/#an #nt#% mengetah#i gambaran

pengetah#an ib# terhadap pemberian tablet 4at besi pada ib# hamil di 5lini% 5asih -b# di 'esa 5edai '#rian 5e . 'elit#a tah#n 200!. 3.2. $op#lasi dan sampel penelitian 3.2.+. $op#lasi penelitian $op#lasi adalah %esel#r#han ob/e% penelitian yang di teliti, pop#lasi pada penelitian ini adalah sel#r#h ib# hamil di 5lini% 5asih -b# di 'esa 5edai '#rian 5e . 'elit#a 5ab 'eli Serdang tah#n 200!. (Notoadmo/o 2002) 3.2.2. Sampel penelitian )ehni% $engambilan sampel yang dig#na%an penelitian ini adalah tehni% * idental Sampling mer#apa%an ara pengambilan sampel dengan ara %ebet#lan bertem# ata# tersedia dengan %riteria sampel yang dig#na%an dalam penelitian ini adalah: +. -b# hamil yang meng%ons#msi 4at besi 2. 'apat berbahasa indonesia ". 'apat memba a dan men#lis 3. 'apat be%er/a sama selama peng#mp#lan data. 3.". (o%asi dan 6a%t# penelitian $enelitian ini a%an dila%#%an di 5lini% 5asih -b# di 'esa 5edai '#rian 5e . 'elit#a 5ab. 'eli Serdang.*dap#n alasan memilih lo%asi terseb#t %arena di%lini% terseb#t bel#m pernah diteliti tentang gambaran ting%at pengetah#an terhadap pemberian tablet 4at besi pada ib# hamil,disamping it# pertimbangan e,isiensi biaya penelitian dan lo%asi penelitian ini de%at dengan tempat tinggal peneliti.$ela%sanaan penelitian ini dila%#%an pada b#lan /an#ari sampai dengan ,ebr#ari 200!. 3..3. $ertimbangan Eti%a penelitian $enelitian ini di la%#%an setelah instit#si pendidi%an mengirim%an s#rat perset#/an #nt#% di la%#%an penelitian %e %lini% dan piha% %lini% menyet#/#i s#rat penelitian terseb#t dan memberi%an balasannya %embali %e instit#si pendidi%an, %em#dian bar# di la%#%an penelitian berdasar%an masalah eti%a yang melip#ti. 3.3.+. (embaran perset#/#an (-n,ormed onsent). Saat pengambilan sample terlebih dah#l# peneliti meminta i4in %epada responden se ara lisan atas %esediaannya men/adi responden. 3.3.2. *nonymity ( )anpa nama). $ada lembar perset#/#an ma#p#n lembar pertanyaan 6a6an ara tida% a%an men#lis%an nama responden tetapi hanya dengan memberi symbol sa/a. 3.3.". 7on,identiality (5erahasiaan). $embenaran in,ormasi oleh responden dan sem#a data yang ter%#mp#l a%an men/adi %ole%si pribadi dan tida% a%an di sebarl#as%an %epada orang lain tanpa sei/in responden. 3.8. -nstr#men $ enelitian %#esioner penelitian .nt#% memproleh in,ormasi dari responden, penelitian mngg#na%an alat pengmp#l data ber#pa %#esioner yang dis#s#n sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada %erang%a %onsep dan tin/a#n p#sta%a. 5#esioner tentang data demogra,i responden melip#ti

#m#r,s#%#,agama,pendidi%%an dan 5#esioner tentang gambaran pengetah#an ib# terhadap pemberian tablet 4at besi pada ib# hamil yang terdiri dari 20 pertanyaan dalam bent#% pertanyaan tert#t#p.$enilaian dengan mengg#na%an s%ala 2#ttman dengan tipe ini,a%an didapat /a6aban yang tegas yait# 9:a ata# )ida%. 3.6. )ehni% $eng#mp#lan 'ata $rosed#r peng#p#lan data dan dalam penelitia %#ntitati, ini dila%#%an dengan lang%ah ; lang%ah sebagai ber%#t: 3.6.+. menga/#%an permohonan i4in pela%sanaan penelitian padainstit#si p endid%%an progarm st#di ilm# %epera6atan deli h#sada deli t#a. 3.6.2. mengirim%an permohonan i4in yang diproleh %etempat penelitian di%lni% %asih ib# desa d#rian %e . 'eli t#a 3.6.". setelah mendapat i4in dari piha% %lini% %asi ibi desa d#rian %e . 'eli t#a,peneliti mengada%an peeng#mp#lan data penelitian. 3.6.3. men/elas%an pada alon tentang prosed#r,man,aat penelitian dan ara pengisian %#esioner. 3.6.8. peneliti meminta %esediaan responden #nt#% mengi%#ti penelitian 3.6.6. setelah mendapat perset#/#an responden,peng#mp#lan data dim#lai. 3.6.<. peneliti menganalisa data 3.<. $engolahan data $engolahan data dila%#%an setelah peng#mp#lan data dila%sana%an dengan ma%as#d agar data yang di%#mp#l%an memili%i si,at yang /elas,adap#n lang%ah ; lang%ah pengolahan data yait# : a. Editing yait# proses pengeditan dari /a6aban responden pada %#esioner dimana perleng%apan yang di%#mp#l%an diberi tanda. b. 7oding yait# proses pemberian tanda pada /a6aban responden dan pada %#esioner dimana setiap data yang di%#mp#l%an diberi tanda . )ab#lating :ait# memas#%%an /a6aban responden pada tabel dimana mentab#lasi data berdasar%an %elompo% data yang telah ditent#%an %edalam tabel distrib#si ,re%#ensi.(*ri%#nto 2002). 3. =. *spe% peng#%#ran 5#esioner data demogra,i 5#esioner data demogra,i dib#at %edalam tabel distrib#si ,re%#ensi. 5#esioner $engetah#an 5#esioner yang berisi pertanyaan ; pertanyaan yang ber%aitan dengan gambaran $engetah#an ib# terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil sebanya% +8 $ertanyaan,dengan aspe% peng#%#ran mengg#na%an S%ala 2#ttman sebagai >eri%#t : (*ri%#nto 2008) dalam %#esioner terdapat pernyataan positi, dan $ertanyann positi, dan pernyataan negati, ,pernyataan positi, /a6aban ?? ya?? S%or + dan #nt#% men/a6ab ??tida% ?? s%or 0, sebali%mya apabila tida% ada @#b#ngan dengan pernyataan negati,,/a6aban ?? ya?? s%or 0 dan #nt#% /a6aban ??tida%?? s%or +,dengan total s%or ( tertinggi) 20. 3..! *nalisa 'ata Setelah sem#a data ter%#mp#l,ma%a peneliti mela%#%an analisa melal#i beberapa tahap antara lain : memeri%sa %eleng%apan identitas dan data responden serta memasti%an bah6a /a6aban telah diisi ,%em#dian meng%lasi,i%asi%an data yang

telah di%#mp#l%an. 'ari pengolahan data statisti% des%ripti,, didapat%an ,re%#ensi dan persentase #nt#% mendes%ripsi%an tentang data demogra,i,pengetah#an, serta memperlihat%an total s%or dan %ategori pengetah#an ib# hamil tentang pemberian tablet 4at besi. 'engan %ategori : pengetah#an mengg#na%an A#m#s s#giono 2008 >ai% : 0en/a6ab benar <6B - +00B 7#%#p : 0en/a6ab benar 60B - <8B >#r#% : 0en/a6ab benar ,C 60 B D#mlah s%or yang diproleh E +00B D#mlah s%or #nt#% sel#r#h item >*> V @*S-( '*N $E0>*@*S*N 8.+. @asil $enelitian Setelah dila%#%an penelitian mengenai 2ambaran pengetah#an ib# terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil 'i%lini% 5asih -b# 'esa '#rian 5e . 'eli t#a tah#n 200! dengan mengg#na%an da,tar %#esioner bagi ib# hamil dengan sampel sebanya% 20 orang dan hasil disa/i%an dalam bent#% tabel beri%#t ini. )abel +. 'istrib#si responden mengenai gambaran pengetah#an terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil berdasar%an #m#r ib# di%lini% %asih ib# desa d#rian %e . 'eli t#a. N1 .sia / #m#r Fre%#ensi $ersentase (B) + C 20 tah#n 2 +0 2. 20 ; "0 tah#n +8 <8 ". G "0 tah#n " +8 D#mlah 20 +00 'ari tabel diatas dapat %ita lihat bah6a ib# yang #m#r C 20 tah#n sebanya% 2 orang (+0B) dan yang #m#r 20 -"0 sebanya% +8 orang (<8B) dan #m#r G "0 tah#n sebanya% " orang (+8 B) )abel 2.'istrib#si responden mengenai gambaran pengetah#an ib# terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil berdasar%an pendidi%%an ib# hamil di%lini% %asih ib# desa d#rian %e . 'eli t#a. N1 $endidi%%an Fre%#ensi $ersentase (B) + S' " +8 2 S()$ 8 28 " S()* +0 80 3 $EA2.A.*N )-N22- 2 +0 D#mlah 20 +00 'ari tabel diatas dapat %ita lihat bah6a pendidi%%an ib# adalah S' sebanya% "orang (+8B),S()* sebanya% 8 orang (28B),S()* sebanya% +0 orang (80B),perg#r#an tinggi 2 orang (+0B) )abel " 'istrib#si responden mengenai gambaran pengetah#an ib# terhadap tagblet 4at besi pada ib# hamil berdasar%an s#mber in,ormasi di%lini% %asih ib# desa d#rian %e .deli t#a.

N1 S#mber in,ormasi ,re%#ensi $ersentase + 0edia eta% 8 28 2 0edia ele%troni% 8 28 " $elayanan %esehatan +0 80 D#mlah 20 +00 'ari tabel diatas dapat %ita lihat bah6a pengetah#an ib# berdasar%an s#mber in,ormasi dari media eta% sebanya% 8 orang (28B),dari media ele%troni% 8 orang (28B) dan dari pelayanan %esehatan +0 orang ( 80B) )abel 3. 'istrib#si mengenai gambaran pengetah#an terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil berdasar%an %ategori hasil %#esioner 'i5lini% 5asih -b# 'esa '#rian 5e 'elit#a No 5ategori hasil D#mlah $ersentase(B) + >ai% H H 2 7#%#p 2 +0 " 5#rang bai% += !0 )otal 20 +00 'ari tabel diatas dapat %ita lihat bah6a gaambaran pengetah#an terhadap tablet 4at besi dengan %ategori hasil yang #%#p sebanya% 2 orang (+0B) sedang%an yang %#rang bai% sebanya% += orang (!0B) 8.2. $embahasan 8.2.+. .m#r 'ari hasil penelitian diatas dapat dilihat bah6a ting%at pengetah#an responden tentang pemberian tablet 4at besi berdasar%an #m#r #%#p.@asil terseb#t di%em#%a%an berdasar%an hasil yang diperoleh dan dises#ai%an dari hasil diatas.'engan demi%ian responden memp#nyai %ara%teristi% pengetah#an ib# yang #%#p berdasar%an dari #m#r tentang pemberian tablet 4at besi pada ib# hamil,ses#ai teori yang mengata%an bah6a #m#r adalah &ariabel yabg selal# diperhati%an dalam penyelidi%an ; penyelidi%an epidiomiologi.$ersentase tertinggi yait# #m#r 20-"0 tah#n sebanya% +8 orang ( <8B) dan yang terendah #m#r C 20 tah#n sebanya% 2 orang(+0B) dan #m#r G "0 tah#n sebanya% " orang (+0 B). 8.2.2 $endidi%%an 'ari hasil penelitian diatas dilihat bah6a berdasar%an pendidi%%an #%#p,hal terseb#t di%em#%a%an berdasar%an hasil yang diproleh dan dises#ai%an dari hasil diatas.Ses#ia teori yang mengata%an bah6a pendidi%%an adalah segala #paya ara yang diren ana%an #nt#% mempengar#hi orang lain bai% indi&id#,%elompo%,ata# masyara%at sehingga mere%a mela%#%an apa yang diharap%an oleh pela%# pendii%%an,persentase tertinggi adalah S()* sebanya% +0 orang (80B). >*> V5ES-0$.(*N '*N S*A*N 6.+. 5esimp#lan Setelah dila%#%an penelitian mengenai 2ambaran pengetah#an terhadap tablet 4at besi pada i# hamil 'i%lini% 5asih -b# 'esa '#rian %e . 'elit#a tah#n 200! ma%a dapat disimp#l%an: - >erdasar%an ting%at pengetah#an responden bah6a ib# haimil yang tah# tentang 4at besi yang tertinggi sebanya% +< orang (=8B)

- >erdasar%an #m#r yang paling tinggi adalah 20 ; "0 thn sebanya% +8 orang (<8B) - >erdasar%an pendidi%%an yang tertinggi adalah S()* sebanya% ++ orang (88B). - >erdasar%an %ategori hasil yng diperoleh adalah yang bai% sebanya% 2 orang (+0B),Sedang%an yang %#rang bai% sebanya% += orang (!0B

6.2. Saran *dap#n saran yang perl# peneliti #ng%ap%an adalah : - >agi ib# hamil 'iharap%an ib# selal# men/aga %ondisi ib# dan /anin dengan memeri%sa%an %ehamilan,serta meng%ons#msi ma%anan yang berg#4i serta min#m tablet 4at besi,%arena dengan %ondisi yang sehat a%an menent#%an %esehatan /anin dalam %and#ngan yang sehat /#ga. - >agi %lini% diharap%an pada ib# bidan dapat menyampai%an in,ormasi/ peny#l#han terhadap ib# hamil mengenai ma%anan serta s#plemen tablet 4at besi. - >agi bidan diharap%an ib# bidan dapat memberi%an pelayanan yang #%#p a%#rat pada ib# hamil. 5.ES-1NEA $ENE(-)-*N I? 2ambaran $engetah#an )erhadap )ablet Jat >esi )erhadap $ada -b# @amil 'i5lini% 5asih -b# 'esa '#rian 5e .'elit#a 9 $et#n/#%: >erilah tanda e%lis pada /a6aban yang tepat men#r#t anda. 'ata 'emogra,i: +. Nama : 2. .m#r : ". *gama : -slam 5risten >#dha @ind# 3. $endidi%%an: S' S()$ S()* $erg#r#an )inggi

8. S#%#: Da6a >ata% 0elay# 6. S#mber -n,ormasi 0edia eta% 0edia Ele%roni%a $elayanan 5esehatan $engantar : -b# di minta #nt#% men/a6ab pernyataan dengan tanda 7e%list (K) ses#ai dengan pengetah#an ib#,dengan pen/elasan L:a9 *ta# L )ida%9 N1 $ ernyataan ya tida% +. *pa%ah ib# tah# tentang 4at besiM 2 *pa%ah ib# pernah meng%ons#msi )ablet 4at besiN " *pa%ah ib# tah# man,aat 4at besiN 3 *pa%ah ib# tah# ge/ala %e%#rangan 4at besiN 8 *pa%ah ib# tah# 4at besi yang tersedia dalam ma%anan ber%isar dari 0,! -+,=mg/hari,tergant#ng pada %e #%#pan %eb#t#hanma%ananN 6 *pa%ah ib# tah# bah6a salah sat# %e%#rangan meng%ons#msi 4at besi dapat menimb#l%angangg#an/hambatan pada pert#mb#han sel ; sel t#b#h termas#% sel ; sel ota%N < *pa%ah ib# tah# bah6a meng%ons#msi 4at besi lebih bai% /i%a dila%#%an pada saat sebel#m tid#r malamN = *pa%ah ib# tah# bah6a meng%ons#msi 4at besi lebih bai% /i%a dila%#%an pada saat sebel#m tid#r malamN ! *pa%ah ib# tah# bah6a meng%ons#msi 4at besi lebih bai% /i%a dila%#%an pada saat sebel#m tid#r malamN +0 *pa%ah ib# tah# bah6a pemen#han %eb#t#han 4at besi se/a% a6al %ehamilan #%#p bai% #nt#% pert#mb#han dan per%embangan /aninN ++ *pa%ah ib# tah# 6anita hamil ender#ng ter%ena anemia pada "b#lan tera%hir %ehamilanN +2 *pa%ah ib# tah# apabila bayi %a%#rangan as#pan 4at besi,bayi terseb#t a%an menyerap %eb#t#han 4at besi ib#,sehingga ib# har#s meng%ons#msi 4at besiN

+" *pa%ah ib# tah# bah6a 4at besi berasal dari ma%anan seperti daging,hati,tel#r,say#ran ber6arna hi/a# dan b#ah ; b#ahanN +3 *pa%ah ib# tah# bah6a ib# hamil memerl#%an rata- rata ",8 ; 3mg 4at besi /hari,%eb#t#han ini a%an mening%at se ara bertahapN. +8 *pa%ah ib# tah# bah6a dengan %ondisi yang sehat a%an menent#%an %esehatan /anin dalam %and#ngan yang sehat /#gaN D#d#l : 2ambaran pengetah#an ib# terhadap tablet 4at >esi pada -b# hamil 'i5lini% 5asih -b# 'esa 5edai '#rian 5e 'elit#a Nama : Sri /#ani 0arpa#ng Nim : 0< 2+ 02". D#r#san : $rogram St#di -lm# 5epera6atan )ah#n *%ademi%: 200= /200! *>S)A*5

Jat besi adalah salah sat# mineral penting yang diperl#%an selama %ehamilan, .nt#% memen#hi %eb#t#han a%an 4at besi selama hamil, ib# har#s meng%ons#msi 4at besi se%itar 38-30 mg sehari. 5eb#t#han ini dapat terpen#hi dari ma%anan yang %aya a%an 4at besi, seperti daging ber6arna merah, hati, %#nign el#r, say#ran berda#n hi/a#, %a ang-%a angan, tempe, roti, dan sereal. )#/#an dari penelitian ini adalah #nt#% mengetah#i gambaran pengetah#an ib# terhadap tablet 4at besi pada ib# hamil 'i 5lini% 5asih -b# 'esa '#rian 5e . 'elit#a.Denis penelitian ini adalah des%ripti, dengan besar sampel 20 orang dan tehni% pengambilan sampel adalah dengan ara a idental sampling. $enelitian ini dila%#%an se/a% b#lan ,ebr#ari sampai a6al maret 200!.'ata di%#mp#l%an dengan mengg#na%an %#esioner. 5erang%a %onsep penelitian ini bert#/#an #nt#% mengetah#i gambaran pengetah#an terhadap pemberian tablet 4at besi dengan anemia pada ib# hamil di %lini% %asih ib# 'eli t#a >erdasar%an hasil penelitian diproleh bah6a gambaran pengetah#an terhadap pemberian tablet 4at besi dengan %ategori hasil yang #%#p sebanya% 2 orang (+0B) sedang%an yang %#rang bai% sebanya% += orang (!0B). 1leh %arena it# dapat disimp#l%an bah6a #m#r dan pendidi%%an dapat mempengar#hi %esehatan.

Patofisiologi Dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner


T. Bahri An ar D!ohan "akultas Ke#okteran Uni$ersitas Su%atera Utara

Pen#ahuluan& $emb#l#h darah %oroner mer#pa%an penyal#r aliran darah (memba6a 02 dan ma%anan yang dib#t#h%an mio%ard agar dapat ber,#si dengan bai%. penya%it Dant#ng 5oroner adalah salah sat# a%ibat #tama arterios%lerosis (pengerasan pemb#l#h darah nadi) yang di%enal sebagai atheros%lerosis. $ada %eadaan ini pemb#l#h darah nadi menyempit %arena ter/adi endapan-endapan lema% (atheroma dan plaO#es) pada didindingnya. Fa%tor-,a%tor resi%o #nt#% ter/adinya %eadaan ini adalah mero%o%, te%anan darah tinggi, peninggian nilai %olesterol didarah, %egem#%an stress, diabetes mellit#s dan ri6ayat %el#arga yang %#at #nt#% $enya%it Dant#ng 5oroner (6,=). 'engan bertambahnya #m#r penya%it ini a%an lebih sering ada. pria memp#nyai resi%o lebih tinggi dari pada 6anita, tetapi perbedaan ini dengan mening%atnya #m#r a%an ma%in lama ma%in %e il. "aktor'faktor resiko PJK Fa%tor-,a%tor resi%o penya%it /ant#ng %oroner di%enal se/a% lama ber#pa: +. @ipertensi 2. 5olesterol darah ". 0ero%o% 3. 'iet 8. .sia 6. SeP <. 5#rang latihan =. )#r#nan $ada tah#n +<<2 @erbeden menem#%an s#at# sindroma gangg#an pada dada ber#pa perayaan nyeri terlebih-lebih 6a%t# ber/alan, menda%i ata# segera ses#dah ma%an. Sebenarnya perasaan nyeri seperti ini tida% sa/a disebab%an oleh %elainan organ didalam tora%s, a%an tetapi dapat /#ga berasal dari otot, syara,, t#lang dan ,a%tor psi%is. 'alam %aitannya dengan /ant#ng sindroma ini diseb#t *ngina $e toris,yang disebab%an oleh %arena %etida% seimbangan antara %eb#t#han o%sigen mio%ard dengan penyediaannya. Penye#iaan oksigen 1%sigen sangat diperl#%an oleh sel mio%ard #nt#% mempertahan%an ,#ngsinya, yang didapat dari sir%#lasi %oroner yang #nt#% mio%ard terpa%ai sebanya% <0-=0 sehingga 6a/arlah apabila aliran %oroner perl# diting%at%an. *liran darah %oroner ter#tama ter/adi se6a%t# dastole padta saat otot &entri%el dalam %eadaan istirahat. >anya%nya aliran %oroner dipengar#hi oleh beberapa hal seperti te%anan diastoli% aorta.lamanya setiap diastole dan #%#ran pemb#l#h aretri ter#tama arteriole. Dadi e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara +

peng#rangan aliran %oroner #m#mnya disebab%an oleh %elainan pemb#l#h %oroner, rendahnya te%anan diastoli% aorta dan mening%atnya deny#t /ant#ng. Pe%akaian (ksigen *da beberapa hal yang dipengar#hinya yait# : +. 'eny#t /ant#ng *pabila deny#t /ant#ng bertambah epat ma%a %eperl#an o%sigen permenit a%an mening%at. 2. 5ontra%tilitas 'engan be%er/a ma%a banya% di%el#ar%an %ate%olamin (*drenalin dan Nor *drenalin), sehingga a%an menambah tenaga %ontra%si /ant#ng. ". )e%anan sistoli% &entri%el 5iri. 0a%in tinggi te%anan ini, ma%in banya% pema%aian o%sigen. 3. .%#ran /ant#ng Dant#ng yang besar memerl#%an o%sigen yang banya%. Etiologi& *danya ateros%lerosis %oroner dimana ter/adi %elainan pada intima berm#la ber#pa ber a% ,ibrosa (,ibro#s plaO#e) dan selan/#tnya ter/adi #lserasi, pendarahan, %alsi,i%asi dan trombosis. $er/alanan dalam %e/adian ateros%lerosis tida% hanya disebab%an oleh ,a%tor t#nggal, a%an tetapi diberati /#ga banya% ,a%tor lain seperti : hipertensi, %adar lipid, ro%o%, %adar g#la darah yang abnormal. Angina Pe)toris A#anya Angina Pe)toris #a*at #ikenal se)ara& +. 56alitas nyeri dada yang %has yait# perasaan dada terte%an, merasa terba%ar ata# s#sah berna,as. 2. (o%asi nyeri yait# restrosternal yang men/alar %eleher, rahang ata# mastoid dan t#r#n %e lengan %iri. ". Fa%tor pen et#s seperti sedang emosi, be%er/a, ses#dah ma%an ata# dalam #dara dingin. Sta+le Angina Pe)toris 5eb#t#han metaboli% otot /ant#ng dan energi ta% dapat dipen#hi %arena terdapat stenosis menetap arteri %oroner yang disebab%an oleh proses ateros%lerosis. 5el#han nyeri dada timb#l bila mela%#%an s#at# pe%er/aan. ses#ai dengan berat ringannya pen et#s dibagi atas beberapa ting%atan : +. Selal# timb#l ses#dah latihan berat. 2. )imb#l ses#dah latihan sedang ( /alan epat +/2 %m) ". )imb#l 6a%t# latihan ringan (/alan +00 m) 3. *ngina timb#l /i%a gera% badan ringan (/alan biasa) Diagnosa +. $emeri%saan E52 2. ./i latihan ,isi% (EPer ise stress testing dengan ata# tanpa pemeri%saan radion# lide) ". *ngiogra,i %oroner.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 2

Tera*i +. 0enghilang%an ,a%tor pemberat 2. 0eng#rangi ,a%tor resi%o ". Se6a%t# serangan dapat dipa%ai 3. $enghambat >eta 8. *ntagonis %alsi#m 6. 5ombinasi Unsta+le Angina Pe)toris 'isebab%am primer oleh %ontra%si otot poles pemb#l#h %oroner sehingga menga%ibat%an is%eia mio%ard. patogenesis spasme terseb#t hingga %ini bel#m di%etah#i, %em#ng%inan ton#s alphaadrenergi% yang berlebihan (@istamin, 5ate%olamin $rostagglandin). Selain dari spame pemb#l#h %oroner /#ga diseb#t peranan dari agregasi trobosit. penderita ini mengalami nyeri dada ter#tama 6a%t# istirahat, sehingga terbang#n pada 6a%t# men/elang s#b#h. 0ani,estasi paling sering dari spasme pemb#l#h %oroner ialah &ariant (prin4mental). Ele%tro%ardiogra,i tanpa serangan nyeri dada biasanya normal sa/a. $ada 6a%t# serangan didapati segmen S) ele&asi. Dangan dila%#%an #/i latihan ,isi% pada penderita ini oleh %arena dapat men et#s%an aritmia yang berbahaya. 'engan ara pemeri%saan te%ni% n#%lir %ita dapat melihat adanya is%emia sa/a ata#p#n s#dah ter/adi in,ar%. Tera*i +. Nitrogliserin s#blig#al dosis tinggi. 2. .nt#% ,ro%,i%a%sis dapat dipa%ai pasta nitrogliserin, nitrat dosis tinggi ata#p#n antagonis %alsi#m. ". >ila terdapat bersama ateros%lerosis berat, ma%a diberi%an %ombinasi nitrat, antagonis %alsi#m dan penghambat >eta. 3. $er #tano#s )ransl#minal oronary angioplasty ($)7*) ata# oronary by $ass 2ra,, S#rgery (7>2S) Infark %iokar# akut ,I-A. 2ambaran 5linis: 5ebanya%an pasien dengan in,ar% mio%ard a%#t men ari pengobatan %arena rasa sa%it didada. Nam#n demi%ian ,gambaran %linis bisa ber&ariasi dari pasien yang datang #nt#% mela%#%an pemeri%saan r#tin, sampai pada pasien yang merasa nyeri di s#bsternal yang hebat dan se ara epat ber%embang men/adi syo% dan eadem p#lmonal, dan ada p#la pasien yang bar# sa/a tampa% sehat lal# tiba-tiba meninggal. Serangan in,ar% mio%ard biasanya a%#t, dengan rasa sa%it seperti angina,tetapi tida% seperti angina yang biasa, ma%a disini terdapat rasa pene%anan yang l#ar biasa pada dada ata# perasaan a%an datangnya %ematian. >ila pasien sebel#mnya pernah mendapat serangan angina ,ma%a ia tab# bah6a ses#at# yang berbeda dari serangan angina sebel#mnya sedang berlangs#ng. D#ga, %ebali%an dengan angina yang biasa, in,ar% mio%ard a%#t ter/adi se6a%t# pasien dalam %eadaan istirahat ,sering pada /am/am a6al dipagi hari. Nitrogliserin tida%lah meng#rang%an rasa sa%itnya yang bisa %em#dian menghilang ber%#rang dan bisa p#la bertahan ber/am-/am malahan berharihari. Na#sea e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara "

dan &omit#s mer#pa%an penyerta rasa sa%it tsb dan bisa hebat, terlebih-lebih apabila diberi%an martin #nt#% rasa sa%itnya. Aasa sa%itnya adalah di,,#s dan bersi,at men e%am, men e%i%, men eng%eram ata# membor. $aling nyata didaerah s#bternal, dari mana ia menyebar %ed#a lengan, %erong%ongan ata# dag#, ata# abdomen sebelah atas (sehingga ia mirip dengan %oli% holelithiasis, holesistitis a%#t #l%#s pepti%#m a%#t ata# pan reatitis a%#t) .(3,<,!) )erdapat laporan adanya in,ar% mio%ard tanpa rasa sa%it. Nam#n hila pasien-pasien ini ditanya se ara ermat, mere%a biasanya menerang%an adanya gangg#an pen ernaan ata# rasa ben/ol didada yang samar-samar yang hanya sedi%it menimb#l%an rasa tida% ena%/senang. Se%ali-se%ali pasien a%an mengalami rasa napas yang pende% (seperti orang yang %elelahan) dan b#%anya te%anan pada s#bsternal.Se%ali-se%ali bisa p#la ter/adi e%#%an/sing#lt#s a%ibat irritasi diapragma oleh in,ar% dinding in,erior. pasien biasanya tetap sadar ,tetapi bisa gelisah, emas ata# bing#ng. Syn ope adalah /arang, %etida% sadaran a%ibat is%emi serebral, sebab ardia o#tp#t yang ber%#rang bisa se%ali-se%ali ter/adi.>ila pasien-pasien ditanyai se ara ermat, mere%a sering menyata%an bah6a #nt#% masa yang ber&ariasi sebel#m serangan dari hari + hingga 2 mingg# ) ,rasa sa%it anginanya men/adi lebih parah serta tida% berea%si bai% tida% terhadap pemberian nitrogliserin ata# mere%a m#lai merasa distres/rasa tida% ena% s#bsternal yang tersamar ata# gangg#an pen ernaan (ge/ala -ge/ala perm#laan /an aman /pertanda). >ila serangan-serangan angina menghebat ini bisa mer#pa%an pet#n/#% bah6a ada angina yang tida% stabil (#nstable angina) dan bah6asanya dib#t#h%an pengobatan yang lebih agresi,. >ila diperi%sa, pasien sering memperlihat%an 6a/ah p# at bagai ab# dengan ber%eringat , %#lit yang dingin .6ala#p#n bila tanda-tanda %linis dari syo% tida% di/#mpai. Nadi biasanya epat, %e #ali bila ada blo%/hambatan *V yang %omplit ata# in%omplit. 'alam beberapa /am, %ondisi %linis pasien m#lai membai%, tetapi demam sering ber%embang. S#h# meninggi #nt#% beberapa hari, sampai +02 dera/at Fahrenheid ata# lebih tinggi, dan %em#dian perlahan-lahan t#r#n ,%embali normal pada a%hir dari mingg# pertama. Pengo+atan& Sasaran pengobatan -0* pertama adalah menghilang%an rasa sa%it dan emas. 5ed#a men egah dan mengobati sedini m#ng%in %ompli%asi ("0-30B) yang seri#s seperti payah /ant#ng, aritmia, thrombo-embolisme, peri arditis, r#pt#r m. papillaris, ane#risma &entri%el, in,ar% &entri%el %anan, is%emia ber#lang dan %ematian mendada%. .nt#% sa%it diberi%an s#l,as morphin 2,8-+0 mg -V. $ethidin %#rang e,e%ti, dibanding%an 0orphin dan dapat menyebab%an sin#s ta hy ardia. 1bat ini banya% dipa%ai pada in,ar% in,erior dengan sa%it dada dan sin#s brady ardia. 'osis 28-80 mg dapat di#lang ses#dah 2-3 /am dengan perlahan-lahan . $ada sa%it dada dengan l0* ter#tama in,ar% anterior dengan sin#s ta hy ardia dan te%anan darah sistoli% di atas +00 - +00 mm @g >->lo %er dapat dipa%ai. 'osis %e il >->lo %er m#lai dengan +/2 - 8 mg -nderal. -V. 'i%ata%an bah6a pemberian >>lo %er dalam 8 /am pertama bila tida% ada %ontra indi%asi dapat meng#rangi l#asnya in,ar% (+,3,<,+2) Nitrat bai% s#bling#al ma#p#n transdermal dapat dipa%ai bila sa%it dada pada hari-hari pertama. Ni,edipin,7-antagonist yang sering dipa%ai bila did#ga penyebabnya adalah spasme %oroner, %h#s#s angina ses#dah hari %e-2 dan sebel#m p#lang. -stirahat, e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 3

pemberian 02,diet %alori rendah dan m#dah di erna%an dan pasang in,#s #nt#% siap ga6at. $emberian anti %oag#lansia hanya pada penderita yang har#s dimobilisasi aga% lama seperti gagal /ant#ng, syo% dan in,ar% anterior yang l#as. Se%itar 60-<0B dari in,ar% tida% terdapat %ompli%asi dan dian/#r%an penanganan ses#dah 2-" mingg# #nt#% #/i latih /ant#ng beban (.(D>) yang dimodi,i%asi%an. 5ala# normal #nt#% rehabilitasi biasa tetapi %ala# abnormal agar diperi%sa arteriogram %oroner #nt#% mengetah#i tepat %eadaan pemb#l#h darah %oronernya agar dapat ditent#%an si%ap yang optimal. >ila ada %ompli%asi pada -0* di oba #nt#% meng%lasi,i%asi penderita ini dalam s#bset %lini% dan hemodinami% (Forrester) #nt#% pengobatannya. S#bset 5lini% dan @emodinami% : $engobatan pada -0* (3) S#bset : 5lini% : @emodinami% : $engobatan: 5ematian - )anpa bend# N7-(G2,2) @ilang%an +-"B ngan par# N$7Q$(C+2) sa%it dan 12 par# R hipo per,#si -- >end#ngan pa $7Q$ nai% 'i#reti%a +0B r#-par# tanpa (G+=)7- N dan Nitra hipoper,#si tes --- @ipoper,#si 0en#r#n 2anti &ol. 20B tanpa bend# 7-(C.2) 'igoPin ngan par# $7Q$ N 'ob#tamin, Vasodilator -V >end#ngan $7Q$ nai% Vasopressor 80-=0B par# R hipo R 7l t#r#n Vasodilator per,#si peri -*>7S>edah ,er pada lesi yang dapat di%ore%si 7- T 7ardia -ndeP $7Q$ T $#lmonary apillary Qedge $ress#re $embatasan perl#asan -n,ar%: seperti telah diterang%an bah6a per,#si mio%ard dan %eb#t#han metaboli% tida% boleh dir#gi%an oleh pengobatan. 5eadaan yang m#ng%in memperl#as in,ar% har#s di egah ata# langs#ng diperbai%i seperti : a. )a hy%ardia , b. @ipertensi , @ipotensi, d.*ritmia dan e. @ipoPemia. 0enghadapi %eadaan terseb#t diperl#%an strategi pengobatan yait# : e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 8

+. .paya men#r#n%an %eb#t#han 02 mio%ard dengan ara : a. >.>lo %er b. men#r#n%an a,terload penderita dengan hipertensi . 0embant# sir%#lasi dengan -*>7 2. 0eng#rangi is%emia mio%ard dengan memperbai%i per,#si ata# aliran %olateral diting%at%an sehingga persediaan 02 mio%ard mening%at. . +. $engobatan dengan thromboliti% strepto%inase, )iss#e plasminogen a ti&ator (* tylase) . 2. 7al i#m antagonist ". $ening%atan per,#si %oroner dengan -*>7 Strepto%inase intra &ena memberi thrombolyse dalam 80B para penderita bila diberi%an dalam 6a%t# 6 /am ses#dah timb#l ge/ala in,ar%. 'osis : 280.000 . dalam +0 0enit, dii%#ti dengan in,#s dengan dosis antara =80.000 sampai +.<00.000 . selama + /am. Sebai%nya diberi%an @ydro ortison -V-l00 mg sebel#m strepto%inase diberi%an. @eparin diberi%an 2 /am ses#dah strepto%inase in,#s bera%hir.(2,",+2,+") * tylase, re ombinant h#man tiss#e-type plasminogen a ti&ator (rt-$*) . * tylase adalah s#at# bahan thromboliti% yang #ni% dengan te%nologi 'N* re%ombinan dan dinyata%an sebagai bahan yang mamp# menghambat ter/adinya o%l#si pemb#l#h darah %oroner dengan ara menyebab%an lysisnya thromb#s sebel#m ter/adi in,ar% /ant#ng total. >ahan ini memp#nyai si,at spesi,i% dimana tida% mempengar#hi proses %oag#lasi sistemi%. 'isamping it# bahan ini tida% menyebab%an allergi %arena berasal dari protein man#sia se ara alami. .nt#% mendapat%an bahan ini se ara alami tent# tida% m#dah, %arena #nt#% mendapat + gr h#man tiss#e plasminogen a ti &ater dib#t#h%an 8 ton /aringan man#sia. 7ara memb#atnya adalah dengan te%ni% Ae ombinant 'N* dan metode ,ermentasi sel /aringan. (geneti engineering). 7ara %er/a a tylase adalah ,ibrin spesi,i% dan beri%atan dengan ,ibrin g#na menga%ti,%an perobahan plasminogen men/adi plasmin. *,initasnya besar pada ,ibrin dan tida% a%ti, di darah. 5er/a a tylase epat yait# +-2 menit setelah pemberian +0 ,ig. -ndi%asi: )hrombo-o%l#si %oroner, p#lmoner, deep &ein thrombosis peripheral arterial o l#sion. Kontra in#ikasi& +.*danya diathese hemorrhagis 2.*danya perdarahan internal bar# ".$erdarahan erebral. 3.)ra#ma ata# operasi yang bar# 8.@ipertensi yang tida% ter%ontrol 6.>a terial endo arditis <.* #te pan reatitis. e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 6

Penutu* $enya%it Dant#ng %oroner adalah penya%it /ant#ng yang menyang%#t gangg#an dari pemb#l#h darah %oroner yang dalam mengenal dan menanganinya memb#t#h%an perhatian serta pengenalan dari ,a%tor resi%o yang ada pada penderita serta tinda%an yang segera dapat diambil terhadap penderita terseb#t dalam 6a%t# yang sing%at agar tida% ter/adi %ompli%asi yang dapat memba6a a%ibatyang tida% di ingin%an. 'engan memperhati%an berbagai aspe% yang ber%aitan in,ar% mio%ard dapat ditangg#langi sehingga terhindar dari %ompli%asi yang lebih b#r#%. >erbagai /enis pengobatan s#dah di%embang%an sampai saat ini, hanya pengg#naannya perl# mendapat perhatian ses#ai dengan s#bset %lini% yang dihadapi. * tylase s#at# ohat bar# /enis re ombinant h#man tiss#e-type plasminogen a ti&ator (rt-$*) mer#pa%an obat yang dapat menolong penderita in,ar% mio%ard a%#t dalam 6a%t# yang tepat. $engg#naan obat-obat serta tinda%an medis yang ada saat ini diharap%an dapat memperpan/ang #m#r penderita $D5. Ke*ustakaan *n6ar,).>.,S#tomo,5. $enatala%sanaan penderita in,ar% mio%ard a%#t. Nas%ah 7eramah -lmiah AS st.Elisabeth 0edan.+!=< 7hesebro,D.@. et al: )hrombolysis in myo ardial in,ar tion. ()-0-) trial, $hase -: * omparison bet6een intra&eno#s tiss#e plasminogen a ti&ator and intra&eno#s strepto%inase. 7ir #lation:<6,No.++32-+8",+!=<. Free% Q.*.V.: optimal thrombolyti therapy ,or a #te myo ardinal in,ar tion and its management therea,ter. 7lini al meeting 0edan,+!=!. @ana,iah,*.: $enatala%sanaan $enya%it Dant#ng 5oroner. >#%# 0a%alah simposi#m $enya%it Dant#ng 5oroner F5.-/ASD @arapan 5ita.+!=6. -S-S-2:Aandomi4ed )rial o, -ntra&eno#s strepto%inase, oral aspirin, both or neither among +<+=< ases o, s#spe ted a #te myo ardial in,ar tion: (an et *#g.+!=<,"3!"60. 5asiman,s: Fa%tor Aesi%o #tama $enya%it Dant#ng 5oroner. 5#mp#lan ma%alah Aehabilitasi dan 5#alitas @id#p. Simposi#m rehabilitasi Dant#ng -ndonesia ++ $er%i, Da%arta +!==. 5asiman, s, St.>agindo.**,@aroen,)A@:>eberapa lang%ah pengobatan $enya%it Dant#ng 5oroner. >#%# Nas%ah )em# -lmiah 0asalah $D5. F5.S. +!=6, ++-3<. 5asiman,s.,:amin,6., @aroen,).A.: @igh density and (o6 density lipoprotein holesterol in 0yo ardial in,ar tion at 'r.$irnga di @ospital 0edan. EP erpta 0edi a <+-<6S+!=8. e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara <

5asiman,s.:$engenalan $enya%it Dant#ng 5oroner masa %ini. 0a/alah 'o%ter 5el#arga:" no." +"0-+"6,+!=3. $et h,0. .:7oronary >ypasses.Aeg#lar Ae&ie6. >0D : 2=<, 8+3-8+6, +!=". $rabo6o,$.:$ro,il lema% darah pada pria dengan -.0.*. Nas%ah (eng%ap simposoi#m Nasional penatala%sanaan hiperlipidemia S#rabaya +!=!. $rod# t monograph: * tylase tiss#e plasminogen a ti&ator. Setia6ati,*.:1bat yang dig#na%an #nt#% $enya%it Dant#ng 5oroner.>#%# 0a%alah simposi#m $enya%it Dant#ng 5oroner.F5.-/ASD- @arapan 5ita Da%arta +!=6,2<-3<. Simons,0.(.:)hrombolysis 6ith tiss#e plasminogen a ti&ator in a #te myo ardial inUar tion. No additional bene,it ,rom immediate per #taneo#s oronary angioplasty. (an et Dan.+!==,V +!= -20". e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara =

http://666.medistra. om/indeP.phpM &ie6Tarti leR atidT"!B"*-n,oW5esehatanWAs. W0edistraRidT+0=B"*$er%embanganW)erbar#W-nter&ensiW5oronerW$er%#tanW$ri merRtmplT omponentRprintT+RpageTRoptionT omH ontent $er%embangan )erbar# -nter&ensi 5oroner $er%#tan $rimer Sebuah Upaya Meminimalkan Mortalitas Infark Jantung Akut

Oleh: Prof. dr. Hanafi

!risnohadi" Sp.P#" Sp.JP

Yang dimaksud dengan tindakan intervensi koroner primer (PCI ) ialah suatu teknik untuk menghilangkan trombus dan melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit dengan memakai kateter balon dan seringkali dilakukan pemasangan stent. Tindakan ini dapat menghilangkan penyumbatan dengan segera, sehingga aliran darah dapat menjadi normal kembali, dimana kerusakan otot jantung dapat dihindari. PCI adalah pengobatan infark jantung akut yang terbaik saat ini, karena dapat menghentikan serangan infark jantung akut dan menurunkan mortalitas sampai diba ah !". Cara pengobatan ini telah berkembang dari pemakaian balon saja , lalu terapi tambahan seperti pemasangan stent, drug eluting stent, teknik dire#t stenting, thrombe#tomy, distal prote#tion devi#e dan obat$ obat anti platelet seperti gly#oprotein llb%llla inhibitor. Infark jantung akut yang dikenal sebagai serangan jantung ialah keadaan dimana pembuluh koroner se#ara tiba tiba tertutup oleh trombus ( bekuan darah ).&tot jantung yang mendapat darah dan oksigen dari pembuluh tadi menjadi sakit karena kekurangan oksigen dan darah. 'ila bekuan darah tadi tidak #epat disingkirkan maka otot jantung akan mengalami nekrosis.'erdasarkan pemeriksaan patologi dapat diketahui mekanisme terjadinya bekuan darah ( adanya ruptur plak, kerusakan endotel, atau erosi pada permukaan plak.)ambaran morfologi dan mikroskopik plak yang tidak

stabil antara lain * dinding plak yang tipis adanya inti lemak yang besar dan eksentrik, adanya makrofag yang menginfiltrasi plak.'iasanya ruptur terjadi pada lokasi yang mendapat stres terbesar yaitu ditepi plak yang eksentrik tadi. +ktifitas peradangan pada plak mempunyai efek yang penting pada tebalnya dinding plak makrofag dalam plak mengeluarkan berbagai en,im proteolitik yang dapat merusak dinding plak dan membuat ateroma menjadi lemah. -n,im yang menyebabkan degradasi matriks ekstrasel antara lain serine protease (urokinase dan plasmin), cystin proteases (#athepsins), matrix metaloproteinases ( ..Ps). /ebagai #ontoh makrofag ..Ps, yang bekerja pada jaringan kolagen plak sehingga melemahkan fibrous cap yang menjadi dinding plak. 0isamping itu stres oksidatif dan kapasitas anti oksidan dinding arteri juga memegang peran dalam terjadinya ruptur plak. )ambaran klinis pada ruptur plak +kibat terjadinya ruptur plak, aliran darah terganggu karena lumen tertutup trombus dan seringkali timbul spasme disekitar plak. 'erat ringannya kejadian koroner tergantung pada perubahan alirandarah.'ila aliran darah tidak banyak berubah maka gambaran klinis hanya sebagai progresi plak yang asimtomatik. 'ila aliran darah berkurang timbul keadaan angina tak stabil. 'ila timbul blok total setelah ruptur dan kolateral tidak #ukup, akan terjadi kerusakan otot jantung , diikuti infark jantung akut, dengan segala komplikasinya. +ngiografi koroner pada infark akut +ngiografi koroner bermanfaat pada jam jam pertama infark jantung sebagai pembuka jalan dalam tindakan angioplasti .0ari pemeriksaan dapat diketahui apakah pasien termasuk risiko rendah dan tidak perlu dira at lama , atau perlu tindakan angioplasti primer atau bedah pintas karena kelainan di left main atau penyempitan di 1 pembuluh utama Terapi reperfusi untuk infark jantung akut 2eperfusi pembuluh yang tersumbat oleh trombus dapat dilakukan dengan pemberian obat trombolitik se#ara intravena atau intrakoroner, atau dengan #ara mekanik (PTC+) atau kombinasi keduanya. Pemberian obat trombolitik dapat menurunkan angka kematian sebesar !3$ 13" , dan merupakan pilihan pertama dalam pengobatan infark jantung. Tetapi masih ada keterbatasan karena adanya sisa plak (residual stenosis) yang sangat mengganggu. Terapi trombolitik hanya memberikan aliran koroner yang sedang sedang saja dengan risiko reoklusi dan perdarahan intra kranial yang dapat fatal +ngioplasti primer segera setelah infark miokard akut dapat memberi informasi yang tepat mengenai lokasi dan beratnya sumbatan pembuluh koroner. +ngka keberhasilan untuk rekanalisasi lebih besar dan lebih #epat dibanding

terapi trombolitik . +ngioplasti primer dapat dilakukan pada keadaan dimana terapi trombolitik merupakan kontra indikasi . 0iamater setelah angioplasti lebih besar dibandingkan dengan diameter setelah terapi trombolitik, sehingga mengurangi kemungkinan kambuh maupun iskemia rekuren.

Peran angioplasti primer dalam pengobatan infark jantung akut

+ngioplasti primer ialah tindakan darurat untuk melakukan rekanalisasi dengan teknik intervensi perkutan. Pada angioplasti primer dipakai guide wire , balloon catheter , dan alat intervensi lainnya untuk menghilangkan trombus yang menutup pembuluh darah koroner, sehingga aliran darah menjadi normal kembali dankerusakan otot dapat di#egah. Pada saat ini angka keberhasilan mendekati 433 ". /tenting primer ( primary stenting ) dibandingkan angioplasti primer 5alaupun angioplasti primer lebih baik daripada terapi trombolitik , tetapi masih mempunyai kekurangan yaitu reoklusi dan restenosis yang disebabkan akumulasi trombosit pada tempat angioplasti. Pemberian obat antiplatelet yang #ukup , diharapkan dapat mengurangi kejadian tersebut. /elain itu pemasangan stent se#ara primer dapat mengurangi kejadian reinfark, karena lumen lebih besar dan restenosis % reoklusi berkurang . 0ire#t stenting 0ire#t stenting ialah pemasangan stent tanpa predilatasi dengan balon lebih dulu. 6euntungannya ialah mengurangi aktu tindakan , radiasi dan biaya.

Pada pasien infark akut dire#t stenting dapat mengurangi embolisasi kebagian distal, mengurangi kejadian no flo dan memperbaiki pefusi ke bagian distal. 0rug eluting stent yang disingkat 0-/ ialah stent yang dilapisi obat untuk men#egah restenosis

Terapi tambahan * 0iberikan pada aktu tindakan PCI primer.Terdiri dari obat antiplatelet dan anti trombotik untuk mengurangi komplikasi akibat terbentuknya trombus . Intra$aorti# balloon #ounterpulsation dipakai pada sekelompok ke#il pasien dengan risiko tinggi. Aspirin * diberikan sesegera mungkin bila ada keluhan yang men#urigakan.0imulai dengan dosis 47!$1!8 mg aspirin un#oated.Tablet dikunyah untuk men#apai kadar yang #ukup didalam darah. $lopidogrel * diberikan kepada semua pasien yang akan dilakukan PCI. 0osis 133 mg diberikan 7 jam sebelumnya.0alam keadaan darurat tanpa persiapan , dianjurkan diberikan 733 mg dilanjutkan dengan dosis 98 mg per hari.0engan dosis 733 mg diharapkan efek anti platelet yang maksimal sudah ter#apai dalam !$1 jam. %P llb&llla inhibitor * dianjurkan untuk diberikan pada infark jantung akut yang akan dilakukan PCI primer, terutama yang risiko tinggi, karena akan memperbaiki reperfusi dan menurunkan berulangnya infark dan mortalitas jangka panjang. Heparin * diberikan se#ara intravena atau intra arterial sebesar 8333$43.333 unit pada pasien yang akan dilakukan PCI primer untuk men#egah trombosis. /elama prosedur dianjurkan +CT ( a#tivated #lotting time ) sebesar !83$183 ( bila akan diberikan )P llb%llla inhibitor dosis heparin dikurangi dan target +CT hanya !33$!83 detik

6eterangan diatas jelas menunjukan bah a pengobatan terbaik untuk infark jantung ialah dengan tindakan revaskularisasi.0ianjurkan pasien datang sebelum 7 jam , dan kamar kateter dapat disiapkan dalam :3$4!3 menit. 'ila fasilitas PCI belum ada, dianjurkan pemberian terapi trombolitik bersama aspirin dan obat standar lainnya.

-n,ar% 0io%ard *%#t (*0-)


I/AN PURNA/AN0 S.Ke*0. Ns.

A. DE"INISI

*0- mer#pa%an %ondisi %ematian pada mio%ard (otot /ant#ng) a%ibat dari aliran darah %e bagian otot /ant#ng terhambat. *0- mer#pa%an penyebab %ematian #tam bagi la%i-la%i dan peremp#an di .S*. 'iper%ira%an lebih dari + /#ta orang menderita in,ar% mio%ard setiap tah#nnya dan lebih dari 600 orang meninggal a%ibat penya%it ini. .nt#ngnya saat ini terdapat pengobatan m#ta%hir bagi heart atta % yang dapat menyelamat%an nya6a dab men egah %e a atan yang disebab%annya. $engobatan paling e,e%ti&e bila dim#laai dalam + /am dari perm#laan ge/ala. So /i%a menem#i ada orang yang mengalami serangan /ant#ng segera h#b#ngi !++ ata# di -ndonesia ++=. B. ETI(1(2I:

-ntinya *0- ter/adi /i%a s#plai o%sigen yang tida% ses#ai dengan %eb#t#han tida% tertangani dengan bai% sehingga menyebab%ab %ematian sel-sel /ant#ng terseb#t. >eberapa hal yang menimb#l%an gangg#an o%sigenasi terseb#t diantaranya:

3. Berkurangnya su*lai oksigen ke %iokar#.


0en#r#nya s#plai o%sigen disebab%an oleh tiga ,a tor, antara lain: a. Fa%tor pemb#l#h darah @al ini ber%aitan dengan %epatenan pemb#l#h darah sebagai /alan darah men apai sel-sel /ant#ng. >eberapa hal yang bisa menggangg# %epatenan pemb#l#h darah diantaranya: atheros lerosis, spasme, dan arteritis. Spasme pemb#l#h darah bisa /#ga ter/adi pada orang yang tida% memili%i ri6ayat penya%it /ant#ng sebel#mnya, dan biasanya dih#b#ng%an dengan beberapa hal antara lain: (a) meng%ons#msi obatobatan tertent#S (b) stress emosional ata# nyeriS ( ) terpapar s#h# dingin yang e%strim, (d) mero%o%. b. Fa%tor Sir%#lasi Sir%#lasi ber%aitan dengan %elan aran peredaran darah dari /ant#ng %esel#r#h t#b#h sampai %embali lagi %e /ant#ng. Sehingga hal ini tida% a%an lepas dari ,a tor pemompaan dan &ol#me darah yang dipompa%an. 5ondisi yang menyebab%an gangg#an pada sir%#lasi diantaranya %ondisi hipotensi. Stenosis ma#p#n is#,isiensi yang ter/adi pada %at#p-%at#p /ant#ng (aorta, mitrlalis, ma#p#n tri%#spidalis) menyebab%an men#r#nnya arda o#t p#t (71$). $en#r#nan 71$ yang dii%#ti oleh pen#r#nan sir%#lasi menyebab%an bebarapa bagian t#b#h tida% ters#plai darah dengan ade%#at, termas#% dalam hal ini otot /ant#ng. . Fa%tor darah 'arah mer#pa%an pengang%#t o%sigen men#/# sel#r#h bagian t#b#h. Di%a daya ang%#t darah ber%#rang, ma%a sebag#s apap#n /alan (pemb#l#h darah) dan pemompaan /ant#ng ma%a hal terseb#t tida% #%#p membant#. @al-hal yang menyebab%an tergangg#nya daya ang%#t darah antara lain: anemia, hipo%semia, dan polisitemia. 2. 0ening%atnya %eb#t#han o%sigen t#b#h

$ada orang normal mening%atnya %eb#t#han o%sigen mamp# di%ompensasi diantaranya dengan mening%at%an deny#t /ant#ng #nt#% mening%at%an 71$. *%an tetapi /i%a orang terseb#t telah mengidap penya%it /ant#ng, me%anisme %ompensasi /#str# pada a%hirnya ma%in memperberat %ondisinya %arena %eb#t#han o%sigen sema%in mening%at, sedang%an s#plai o%sigen tida% bertambah. 1leh %arena it# segala a%ti&itas yang menyebab%an mening%atnya %eb#t#han o%sigen a%an memi # ter/adinya in,ar%. 0isalnya: a%ti&tas berlebih, emosi, ma%an terlal# banya% dan lain-lain. @ipertropi mio%ard bisa memi # ter/adinya in,ar% %area sema%in banya% sel yang har#s dis#plai o%sigen, sedang%an as#pan o%sien men#r#n a%ibat dari pemompaan yang tida% e,e%ti&e. 4. "AKT(R RESIK( Se ara garis besar terdapat d#a /enis ,a tor resi%o bagi setiap orang #nt#% ter%ena *0-, yait# ,a tor resi%o yang bisa dimodi,i%asi dan ,a tor resi%o yang tida% bisa dimodi,i%asi. a. Fa%tor Aesi%o :ang 'apat 'imodi,i%asi 0er#pa%an ,a tor resi%o yang bisa di%endali%an sehingga dengan inter&ensi tertent# ma%a bisa dihilang%an. :ang termas#% dalam %elompo% ini diantaranya: 0ero%o% $eran ro%o% dalam penya%it /ant#ng %oroner ini antara lain: menimb#l%an ateros%lerosisS pening%atan trombogenessis dan &aso%ontri%siS pening%atan te%anan darahS pemi # aritmia /ant#ng, mening%at%an %eb#t#han o%sigen /ant#ng, dan pen#r#nan %apasitas pengang%#tan o%sigen 0ero%o% 20 batang ro%o% ata# lebih dalam sehari bisa mening%at%an resi%o 2-" %ali disbanding yang tida% mero%o%. 5ons#msi al ohol 0es%ip#n ada dasar teori mengenai e,e% prote%ti, al ohol dosis rendah hingga moderat, dimana ia bisa mening%at%an trombolisis endogen, meng#rangi adhesi platelet, dan mening%at%an %adar @'( dalam sir%#lasi, a%an tetapi sem#anya masih ontro&ersial )ida% sem#a literat#re mend#%#ng %onsep ini, bah%an pening%atan dosis al ohol di%ait%an dengan pening%atan mortalitas ardio&as #lar %arena aritmia, hipertensi sistemi% dan %ardiomiopati dilatasi. -n,e%si -n,e%si Chlamydia pneumoniae , organisme gram negati&e intrasel#ler dan penyebab #m#m penya%it sal#ran pera,asan, tampa%nya berh#b#ngan dengan penya%it %oroner ateros%leroti%

@ipertensi sistemi%. @ipertens sistemi% menyebab%an mening%atnya a,ter load yang se ara tida% langs#ng a%an mening%an beban %er/a /ant#ng. 5ondisi seperti ini a%an memi # hipertropi &entri%el %iri sebagai %ompensasi dari mening%atnya a,ter load yang pada a%hirnya mening%atan %eb#t#han o%sigen /ant#ng. 1besitas )erdapat h#b#ngan yang erat antara berat badan, pening%atan te%anan darah, pening%atan %olesterol darah, '0 tida% tergant#ng ins#lin, dan ting%at a%ti&itas yang rendah. 5#rang olahraga *%ti&itas aerobi yang terat#r a%an men#r#n%an resi%o ter%ena penya%it /ant#ng %oroner, yait# sebesar 20-30 B. $enya%it 'iabetes Aesi%o ter/adinya penya%it /ant#ng %oroner pada pasien dengan '0 sebesar 2- 3 lebih tinggi dibanding%an orang biasa. @al ini ber%aitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemi%, pening%atan trombogenesis (pening%atan ting%at adhesi platelet dan pening%atan trombogenesis). b. Fa%tor Aesi%o :ang )ida% 'apat 'imodi,i%asi 0er#pa%an ,a tor resi%o yang tida% bisa dir#bah ata# di%endali%an, yait# diantaranya: .sia Aesi%o mening%at pada pria datas 38 tah#n dan 6anita diatas 88 tah#n (#m#mnnya setelah menopa#se) Denis 5elamin 0orbiditas a%ibat penya%it /ant#ng %oroner ($D5)pada la%i-la%i d#a %ali lebih besar dibanding%an pada peremp#an, hal ini ber%aitan dengan estrogen endogn yang bersi,at prote ti&e pada peremp#an. @al ini terb#%ti insidensi $D5 mening%at dengan epat dan a%hirnya setare dengan la%i pada 6anita setelah masa menopa#se Ai6ayat 5el#arga Ai6ayat anggota %el#arga sedarah yang mengalami $D5 sebelm #sia <0 tah#n mer#pa%an ,a tor resi%o independent #nt#% ter/adinya $D5. *gregasi $D5 %el#arga menanda%an adanya predisposisi geneti pada %eadaan ini. )erdapat b#%ti bah6a ri6ayat positi, pada %el#arga mempengar#hi onset penderita $D5 pada %el#arga de%at

A*S -nsidensi %ematian a%iat $D5 pada orang *sia yang tinggal di -nggris lebih tinggi dibanding%an dengan ped#d#% lo al, sedang%an ang%a yang rendah terdapat pada A*S apro-%aribia 2eogra,i )ing%at %ematian a%ibat $D5 lebih tinggi di -rlandia .tara, S%otlandia, dan bagian -nggris .tara dan dapat mere,le%si%an perbedaan diet, %em#rnian air, mero%o%, str#%t#r sosio-e%onomi, dan %ehid#pan #rban. )ipe %epribadian )ipe %epribadian * yang memili%i si,at agresi,, %ompetiti,, %asar, sinis, gila hormat, ambisi#s, dan gampang marah sangat rentan #nt#% ter%ena $D5. )erdapat h#b#ngan antara stress dengan abnnormalitas metabolisme lipid. 5elas so ial )ing%at %ematian a%ibat $D5 tiga %ali lebih tinggi pada pe%er/a %asar la%i-la%i terlatih dibanding%an dengan %elompo% pe%er/a pro,esi (missal do%ter, penga ara dll). Selain it# ,re%#ensi istri pe%er/a %asar ternyata 2 %ali lebih besar #nt#% mengalami %ematian dini a%ibat $D5 dibanding%an istri pe%er/a pro,essional/non-man#al. 4. PAT("ISI(1(2IAMI ter/adi %eti%a is%emia yang ter/adi berlangs#ng #%#p lama yait# lebih dari "0-38 menit sehingga menyebab%an %er#sa%an sel#ler yang ire&ersibel. >agian /ant#ng yang ter%ena in,ar% a%an berhenti ber%ontra%si selamanya. -s%emia yang ter/adi paling banya% disebab%an oleh penya%it arteri %oroner/coronary artery disease (7*'). $ada penya%it ini terdapat materi lema% (plaque yang telah terbent#% dalam beberapa tah#n di dalam l#men arteri %oronaria (arteri yan! mensuplay darah dan o"si!en pada /ant#ng) #laque dapat r#pt#re sehingga menyebab%an terbent#%nya be%#an darah pada perm#%aan plaque$ Di%a
be%#an men/adi #%#p besar, ma%a bisa menghambat aliran darah bai% total ma#p#n sebagian pada arteri %oroner.

)erbend#ngnya aliran darah menghambat darah yang %aya o%sigen men apai bagian otot /ant#ng yang dis#plai oleh arteri terseb#t. 5#rangnya o%sigen a%an mer#sa% otot /ant#ng. Di%a s#mbatan it# tida% ditangani dengan epat, otot /ant#ng ang r#sa% it# a%an m#lai mati. Selain disebab%an oleh terbent#%nya s#mbatan oleh plaO#e ternyata in,ar% /#ga bisa ter/adi pada orang dengan arteri %oroner normal (8B). 'ias#msi%an bah6a spasme arteri %oroner berperan dalam beberapa %as#s ini. Spasme yang ter/adi bisa dipi # oleh beberapa hal antara lain: meng%ons#msi obat-obatan tertent#S stress emosionalS mero%o%S dan paparan s#h# dingin yang e%strim Spasme bisa ter/adi pada pemb#l#h darah yang

mengalami ateros%leroti% sehingga bisa menimb#l%an o%l#si %ritis sehingga bisa menimb#l%an in,ar% /i%a terlambat dalam penangananya (eta% in,ar% ditent#%an /#ga oleh leta% s#mbatan arteri %oroner yang mens#plai darah %e /ant#ng. )erdapat d#a arteri %oroner besar yait# arteri %oroner %anan dan %iri. 5em#dian arteri %oroner %iri ber abang men/adi d#a yait# 'esenden *nterior dan arteri sir%#mpe%s %iri. *rteri %oronaria 'esenden *nterior %iri ber/alan melal#i ba6ah anterior dinding %e arah a,e%s /ant#ng. >agian ini meny#plai aliran d#a pertiga dari sept#m intra&entri%el, sebagaian besar ape%s, dan &entri%el %iri anterior. Sedang%an abang sir%#mple%s %iri ber/alan dari %oroner %iri %earah dinding lateral %iri dan &entri%el %iri. 'aerah yang dis#plai melip#ti atri#m %iri, sel#r#h dinding posterior, dan sepertiga sept#m intra&entri%el posterior.Selan/#tnya arteri %oroner %anan ber/alan dari aorta sisi %anan arteri p#lmonal %earah dinding lateral %anan sampai %e posterior /ant#ng. >agian /ant#ng yang dis#plai melip#ti: atri#m %anan, &entri%el %anan, nod#s S*, nod#s *V, sept#m inter&entri%el posterior s#perior, bagian atri#m %iri, dan perm#%aan dia,ragmati% &entri%el %iri. >erdasar%an hal diatas ma%a dapat di%etah#i /i%a in,ar% anterior %em#ng%inan disebab%an gangg#an pada abang desenden anterior %iri, sedang%an in,ar% in,erior bisa disebab%an oleh lesi pada arteri %oroner %anan. >erdasar%an %etebalan dinding otot /ant#ng yang ter%ena ma%a in,ar% bisa dibeda%an men/adi in,ar% transm#ral dan s#bendo%ardial. 5er#sa%an pada sel#r#h lapisan mio%ardiom diseb#t in,ar% transm#ral, sedang%an /i%a hanya mengenai lapisan bagian dalam sa/a diseb#t in,ar% s#bendo%ardial. -n,ar% mio%ardi#m a%an meng#rangi ,#ngsi &entri%el %arena otot yang ne%rosis a%an %ehilangan daya %otra%sinya begit#p#n otot yang mengalami is%emi (dise%eliling daerah in,ar%). Se ara ,#ngsional in,ar% mio%ardi#m menyebab%an per#bahan-per#bahan sebagai beri%#t: 'aya %ontra%si men#r#nS 2era%an dinding abnormal (daerah yang ter%ena in,ar% a%an menon/ol %el#ar saat yang lain mela%#%an %ontra%si)S $er#bahan daya %embang dinding &entri%elS $en#r#nan &ol#me se%#n #pS $en#r#nan ,ra%si e/e%si 2angg#an ,#ngsional yang ter/adi tergant#ng pada beberapa ,a tor diba6ah ini: .%#ran in,ar% /i%a men apai 30B bisa menyebab%an syo% %ardiogeni%S (o%asi -n,ar% dinding anterior meng#rangi ,#ngsi me%ani% /ant#ng lebih besar dibanding%an /i%a ter/adi pada bagian in,eriorS Sir%#lasi %olateral ber%embang sebagai respon terhadap is%emi %roni% dan hiper,er,#si regional #nt#% memperbai%i aliran darah yang men#/# mio%ardi#m. Sehingga sema%in banya% sir%#lasi %olateral, ma%a gangg#an yang ter/adi minimalS 0e%anisme %ompensasi bert#/#an #nt#% mempertahan%an #rah /ant#ng dan per,#si peri,er. 2angg#an a%an m#lai terasa %eti%a me%anisme %ompensasi /ant#ng tida% ber,#ngsi dengan bai%. D. -EKANIS-E K1INIS )ida% sem#a serangan m#lai se ara tiba-tiba disertai nyeri yang sangat parah seperti yang sering %ita lihat pada tayangan )V ata# sinema. )anda dan ge/ala dari serangan /ant#ng tiap orang tida% sama. >anya% serangan /ant#ng ber/alan lambat sebagai nyeri ringan ata# perasaan tida% nyaman. >ah%an beberapa orang tanpa ge/ala sedi%itp#n (dinama%an silent heart attac")

*%an tetapi pada #m#mnya serangan *0- ini ditandai oleh beberapa hal beri%#t: Nyeri Da#a 0ayoritas pasien *0- (!0B) datang dengan %el#han nyeri dada. $erbedaan dengan nyeri pada angina adalah nyer pada *0- lebih pan/ang yait# minimal "0 menit, sedang%an pada angina %#rang dari it#. 'isamping it# pada angina biasanya nyeri a%an hilang dengan istirahat a%an tetapi pada in,ar% tida%.Nyeri dan rasa terte%an pada dada it# bisa disertai dengan %el#arnya %eringat dingin ata# perasaan ta%#t. 0es%ip#n *0- memili%i iri nyeri yang %has yait# men/alar %e lengan %iri, bah#, leher sampai %e epigastri#m, a%an tetapi pada orang tertent# nyeri yang terasa hanya sedi%it. @al terseb#t biasanya ter/adi pada man#la, ata# penderita '0 ber%aitan dengan ne#ropathy. Sesak Nafas Sesa% na,as bisa disebab%an oleh pening%atan mendada% te%anan a%hir diastoli &entri%el %iri, disamping it# perasaan emas bisa menimb#l%an hiper&enntilasi.$ada in,ar% yang tanpa ge/ala nyeri, sesa% na,as mer#pa%an tanda adanya dis,#ngsi &entri%el %iri yang berma%na . 2e/ala 2astrointestinal$ening%atan a%ti&itas &agal menyebab%an m#al dan m#ntah, dan biasanya lebih sering pada in,ar% in,erior, dan stim#lasi dia,ragma pada in,a% in,erior /#ga bisa menyebab%an eg#%an d. 2e/ala (ain)ermas#% palpitasi, rasa p#sing, ata# sin%op dari aritmia &entri%el, dan ge/ala a%ibat emboli arteri (misalnya stro%e, is%emia e%strimitas) 2. PE-ERIKSAAN "ISIK a. )ampilan .m#m $asien tampa% p# at, ber%eringat, dan gelisah a%ibat a%ti&itas simpatis berlebihan. $asien /#ga tampa% sesa%. 'emam dera/at sedang (C "= 7) bisa timb#l setelah +2-23 /am pas a in,ar%b. 'eny#t Nadi dan )e%anan 'arah Sin#s ta%i%ardi (+00-+20 P/mnt) ter/adi pada sepertiga pasien, biasanya a%an melambat dengan pemberian analgesi yang ade%#at.'eny#t /ant#ng yang rendah mengindi%asi%an adanya sin#s bradi%ardi ata# blo% /ant#ng sebagai %ompli%asi dari in,ar%. $ening%atan )' moderat mer#pa%an a%ibat dari pelepasan %ote%olamin.Sedang%an /i%a ter/adi hipotensi ma%a hal terseb#t mer#pa%an a%ibat dari a%ti&itas &ag#s berlebih, dehidrasi, in,ar% &entri%el %anan, ata# tanda dari syo% %ardiogeni%. . $emeri%saan /ant#ng )erdangar b#nyi /ant#ng S3 dan S" , ata# m#r-m#r. >#nyi gese%an peri%ard /arang terdengar hingga hari %e d#a ata# %etiga ata# lebih lama lagi (hingga 6 mingg#) sebagai gambatan dari sindrom %ressler. d. $emeri%saan par# Aon%hi a%hir perna,asan bisa terdengar, 6ala#p#n m#ng%in tida% terdapat gambaran edema par# pada radiogra,i. Di%a terdapat edema par#, ma%a hal it# mer#pa%an %ompli%asi in,ar% l#as, biasanya anterior.

5. PE-ERIKSAAN PENUNJAN2$enega%an diagnosa serangan /ant#ng berdasar%an ge/ala, ri6ayat %esehatan prbadi dan %elarga, serta hasil test diagnosti . a$ &'( )&lectrocardio!ram

$ada E52 +2 lead, /aringan is%emi% tetapi masih ber,#ngsi a%an menmghasil%an per#bahan gelombang ), menyebab%an iner&asi saat aliran listri% diarah%an men/a#h dari /aringan is%emi%, lebih seri#s lagi, /aringan is%emi% a%an meng#bah segmen S) menyebab%an depresi S). $ada in,ar%, mio%ard yang mati tida% meng%ond#%si listri% dan gagal #nt#% repolarisasi se ara normal, menga%ibat%an ele&asi segmen S). Saat ne%rosis terbent#%, dengan penyemb#han in in is%emi% dise%itar area ne%roti%, gelombang X terbent#%. *rea ne%roti% adalah /aringan par#t yang ta% a%ti, se ara ele%tri%al, tetapi 4ona ne%roti% a%an menggambar%an per#bahan gelombang ) saat is%emi% ter/asi lagi. $ada a6al in,ar% mio%ard, ele&asi S) disertai dengan gelombang ) tinggi. Selama ber/am-/am ata# berhari-hari beri%#tnya, gelombang ) membali%. Ses#ai dengan #m#r in,ar% mio%ard, gelombang X menetap dan segmen S) %embali normal.
Gambaran spesifik pada rekaman EKG Daerah infark Anterior Inferior Lateral Posterior Ventrikel kanan *$ +est %arah Selama serangan, sel-sel otot /ant#ng mati dan pe ah sehingga protein-protein tertent# %el#ar mas#% aliran darah. Kreatinin Pospokinase (CPK) termas#% dalam hal ini 7$5-0> terdete%ai setelah 6-= /am, men apai p#n a% setelah 23 /am dan %embali men/adi normal setelah 23 /am beri%#tnya. LDH (Laktat Dehidrogenisasi) ter/adi pada tahap lan/#t in,ar% mio%ard yait# setelah 23 /am %em#dian men apai p#n a% dalam "-6 hari. 0asih dapat didete%si sampai dengan 2 mingg#.-so en4im ('@ lebih spesi,i% dibanding%an 7$5-0> a%an tetapi pengg#naan %linisnya masih %alah a%#rat dengan nilai )roponin, ter#tama )roponin ). Seperti yang %ita %etah#i bah6a ternyata isoen4im 7$5-0> ma#p#n ('@ selain ditem#%an pada otot /ant#ng /#ga bisa ditem#%an pada otot s%eletal. roponin ! I mer#pa%an protein mer#pa%an tanda paling spesi,i% edera otot /ant#ng, ter#tama )roponin ) ()n)))n ) s#dah terdete%si "-3 /am pas a %er#sa%an mio%ard dan Peru+ahan EK2 Ele&asi segmen S) pada lead V" -V3, per#bahan resipro%al (depresi S)) pada lead --, ---, aVF. Ele&asi segmen ) pada lead --, ---, aVF, per#bahan resipro%al (depresi S)) V+ ; V6, -, aV(. Ele&asi segmen S) pada -, aV(, V8 ; V6. $er#bahan resipro%al (depresi S)) pada --, ---, aVF, ter#tama gelombang A pada V+ ; V2. $er#bahan gambaran dinding in,erior

masih tetap tinggi dalam ser#m selama +-" mingg#.$eng#%#ran serial en4im /ant#ng di#%#r setiap selama tiga hari pertamaS pening%atan berma%na /i%a nilainya 2 %ali batas tertinggi nilai normal. c$ Coronary An!io!raphy 7oronary angiography mer#pa%an pemeri%saan %h#s#s dengan sinar P pada /ant#ng dan pemb#l#h darah. Sering dila%#%an selama serangan #nt#% menem#%an leta% s#mbatan pada arteri %oroner. 'o%ter memas#%an %ateter melal#i arteri pada lengan ata# paha men#/#a /ant#ng. $rosed#r ini dinama%an %ateterisasi /ant#ng, yang mer#pa%an bagian dari angiogra,i %oroner Jat %ontras yang terlihat melal#i sinar P diin/e%si%an melal#i #/#ng %ateter pada aliran darah. Jat %ontras it# meming%in%an do%ter dapat mempela/ari aliran darah yang mele6ati pemb#l#h darah dan /ant#ng Di%a ditem#%an s#mbatan, tinda%an lain yang dinama%an angioplasty, dpat dila%#%an #nt#% mem#lih%an aliran darah pada arteri terseb#t. 5adang-%adang a%an ditempat%an stent (pipa %e il yang berpori) dalam arteri #nt#% men/aga arteri tetap terb#%a. $EN*N2*N*N )#/#an dari penanganan pada in,ar% mio%ard adalah menghenti%an per%embangan serangan /ant#ng, men#r#n%an beban %er/a /ant#ng (memberi%an %esempatan #nt#% penyemb#han) dan men egah %ompli%asi lebih lan/#t.>eri%#t ini adalah penanganan yang dila%#%an pada pasien dengan *0-: >eri%an o%sigen mes%ip#n %adar o%sigen darah normal. $ersediaan o%sigen yang melimpah #nt#% /aringan, dapat men#r#n%an beban %er/a /ant#ng. 1%sigen yang diberi%an 8-6 ( /menit melal# binasal %an#l. pasang monitor %ontiny# E52 segera, %arena aritmia yang memati%an dapat ter/adi dalam /am-/am pertama pas a serangan . $asien dalam %ondisi bedrest #nt#% men#r#n%an %er/a /ant#ng sehingga men egah %er#sa%an otot /ant#ng lebih lan/#t. 0engistirahat%an /ant#ng berarti memberi%an %esempatan %epada sel-selnya #nt#% mem#lih%an diri . $emasangan -V line #nt#% mem#dah%an pemberan obat-obatan dan n#trisi yang diperl#%an. $ada a6al-a6al serangan pasien tida% diperboleh%an mendapat%an as#pa n#trisi le6at m#l#t %arena a%an mening%at%an %eb#t#han t#b#h erhadap o%sigen sehingga bisa membebani /ant#ng. $asien yang di #rigai ata# dinyata%an mengalami in,ar% sehar#snya mendapat%an aspirin (antiplatelet) #nt#% men egah pembe%#an darah. Sedang%an bagi pasien yang elergi terhadap aspirin dapat diganti dengan lopidogrel.

Nitrogly erin dapat diberi%an #nt#% men#r#n%an beban %er/a /ant#ng dan memperbai%i aliran darah yang melal#i arteri %oroner. Nitrogliserin /#ga dapat membeda%an apa%ah ia -n,ar% ata# *ngina, pada in,ar% biasanya nyeri tida% hilang dengan pemberian nitrogliserin. 0orphin mer#pa%an antinyeri nar%oti% paling poten, a%an tetapi sangat mendepresi a%ti&itas perna,asan, sehingga tda% boleh dig#na%an pada pasien dengan ri6ayat gangg#an perna,asan. Sebagai gantinya ma%a dig#na%an petidin

$ada prinsipnya /i%a mendapat%an %orban yang di #rigai mendapat%an serangan /ant#ng, segera h#b#ngi ++= #nt#% mendapat%an pertolongan segera. 5arena terlambat +-2 menit saa nya6a %orban m#ng%in tida% terselamat%an lagi. 1bat-obatan yang dig#na%an pada pasien dengan *0- diantaranya: +. 1bat-obatan tromboliti% 1bat-obatan ini dit#/#%an #nt#% memperbai%i %embali airan darah pemb#l#h darah %oroner, sehingga re,er,#si dapat men egah %er#sa%an mio%ard lebih lan/#t. 1bat-obatan ini dig#na%an #nt#% melar#t%an be%#an darah yang meny#mbat arteri %oroner. Qa%t# paling e,e%ti&e pemberiannya adalah + /am stelah timb#l ge/al pertama dan tida% boleh lebih dari +2 /am pas a serangan. Selain it# tida% boleh diberi%an pada pasien diatas <8 tah#n 7ontohnya adalah strepto%inase 2. >eta >lo %er 1bat-obatan ini menr#n%an beban %er/a /ant#ng. >isa /#ga dig#na%an #nt#% meng#rangi nyeri dada ata# %etida%nyamanan dan /#ga men egah serangan /ant#ng tambahan. >eta blo%er /#ga bisa dig#na%an #nt#% memperbai%i aritmia. )erdapat d#a /enis yait# cardioselective (metoprolol, atenolol, dan a eb#tol) dan non-cardioselective (propanolol, pindolol, dan nadolol) ". *ngiotensin-7on&erting En4yme (*7E) -nhibitors1bat-obatan ini men#r#n%an te%anan darah dan meng#rangi edera pada otot /ant#ng. 1bat ini /#ga dapat dig#na%an #nt#% memperlambat %elemahan pada otot /ant#ng. 0isalnya aptropil 3. 1bat-obatan anti%oag#lan 1bat- obatan ini mengen er%an darah dan men egah pembent#%an be%#an darah pada arteri. 0issal: heparin dan eno%saparin. 8. 1bat-obatan *ntiplatelet 1bat-obatan ini (misal aspirin dan lopidogrel) menghenti%an platelet #nt#% membent#% be%#an yang tida% diingin%an. Di%a obat-obatan tida% mamp# menangani/menghenti%an serangan /ant#ng., ma%a dpat dila%#%an tinda%an medis, yait# antara lain a. *ngioplasti )inda%an non-bedah ini dapat dila%#%an dengan memb#%a arteri %oroner yang ters#mbat oleh be%#an darah. Selama angioplasty %ateter dengan balon pada #/#ngnya dimas#%an melal#i pemb#l#h darah men#/# arteri %oroner yang ters#mbat. 5em#dian balon di%embang%an #nt#% mendorong plaO mela6an dinding arteri. 0elebarnya bagian dalam arteri a%an mengembali%an aliran darah.$ada angioplasti, dapat dileta%an tab#ng %e il (stent) dalam arteri yang ters#mbat sehingga men/aganya tetap terb#%a. >eberapa stent biasanya dilapisi obat-obatan yang men egah ter/adinya bend#ngan #lang pada arteri.

b. 7*>2 (7oronary *rtery >ypass 2ra,ting) 0er#pa%an tinda%an pembedahan dimana arteri ata# &ena diambil dari bagian t#b#h lain %em#dian disamb#ng%an #nt#% membent#% /alan pintas mele6ati arteri %oroner yang ters#mbat. Sehingga menyedia%an /alan bar# #nt#% aliran darah yang men#/# sel-sel otot /ant#ng. Setelah pasien %embali %e r#mah ma%a penanganan tida% berhenti, terdapat beberapa hal yang perl# diperhati%an:

0emat#hi mana/emen terapi lan/#tan dir#mah bai% ber#pa obat-obatan ma#pn mengi%#ti program rehabilitasi. 0ela%#%an #paya per#bahan gaya hid#p sehat yang bert#/#an #nt#% men#r#n%an %em#ng%inan %e%amb#han, misalnya antara lain: menghindari mero%o%, men#r#n%an >>, mer#bah dit, dan meningat%an a%ti&itas ,isi%.

DIA2N(SA KEPERA/ATAN 'iagnosa %epera6atan yang bisa m#n #l diantaranya: +. 5etida%e,e%ti,an pola na,as bd. 5e emasan @iper&entilasi 2. $en#r#nan ardia o#t p#t bd 2angg#an stro%e &ol#me (preload, a,terload, %ontra%tilitas) ". Nyeri a%#t bd *gen in/#ri (,isi%)

"eferensi #
@#da% R 2allo, +!!8, 5epera6atan 5ritis: $ende%atan @olisti%, E27 : Da%arta N*N'*, N#rsing 'iagnoses: 'e,initions R 7lassi,i ation 200+-2002 , $hiladelphia YYY;, * #te 0io ard -n,ar%, do6n load ,rom 666.healthato4. om +2 September 200<

Z S#rat 7inta dari *llah 2.A.5. :*N2 @E>*) [

A)tions

7omments rss )ra %ba %

Infor%ation

'ate : +< September 200< 7ategories : (E7).AEA N1)ES

6 res*onses to 72A2A1 NA"AS8


+3 ++ 200<

nurhaki% yu#hi i+o o (+0:8":8") : bagaimana dengan -Q( nya


+< 0+ 200=

# i (03:3":"0) : %o% hanya di tampil%an diagnosanya sa/a ga% di leng%api dengan t#/#an %riteria hasil beserta rasionalisasinyaMtp s r #m#n good
26 0+ 200=

one*e (0":82:0+) : than%s ,or the oming..mengenai t#/#an, inter&ensi %epera6atan, de el-el bisa dilihat di N-7 dan N17 ya..met ber/#ang

1ea$e a )o%%ent
Name (reO#ired) 0ail (6ill not be p#blished) (reO#ired) Qebsite
:o# an #se these tags : Ca hre,T\\ titleT\\G Cabbr titleT\\G Ca ronym titleT\\G CbG Cblo %O#ote iteT\\G C iteG C odeG Cdel datetimeT\\G CemG CiG CO iteT\\G Cstri%eG CstrongG

(ubmit #omment

Noti,y me o, ,ollo6-#p omments &ia ema >a a: http://onepe.6ordpress. o...</gagal-na,as/, 'an: 7. $*)1F-S-1(12-*0- ter/adi %eti%a is%emia yang ter/adi berlangs#ng #%#p lama yait# lebih dari "0-38 menit sehingga menyebab%an %er#sa%an sel#ler yang ire&ersibel. >agian /ant#ng yang ter%ena in,ar% a%an berhenti ber%ontra%si selamanya. -s%emia yang ter/adi paling banya% disebab%an oleh penya%it arteri %oroner/ oronary artery disease (7*'). $ada penya%it ini terdapat materi lema% (plaO#e) yang telah terbent#% dalam beberapa tah#n di dalam l#men arteri %oronaria (arteri yang mens#play darah dan o%sigen pada /ant#ng) $laO#e dapat r#pt#re sehingga menyebab%an terbent#%nya be%#an darah pada perm#%aan plaO#e. Di%a be%#an men/adi #%#p besar, ma%a bisa menghambat aliran darah bai% total ma#p#n sebagian pada arteri %oroner.

)erbend#ngnya aliran darah menghambat darah yang %aya o%sigen men apai bagian otot /ant#ng yang dis#plai oleh arteri terseb#t. 5#rangnya o%sigen a%an mer#sa% otot /ant#ng. Di%a s#mbatan it# tida% ditangani dengan epat, otot /ant#ng ang r#sa% it# a%an m#lai mati. Selain disebab%an oleh terbent#%nya s#mbatan oleh plaO#e ternyata in,ar% /#ga bisa ter/adi pada orang dengan arteri %oroner normal (8B). 'ias#msi%an bah6a spasme arteri %oroner berperan dalam beberapa %as#s ini. Spasme yang ter/adi bisa dipi # oleh beberapa hal antara lain: meng%ons#msi obat-obatan tertent#S stress emosionalS mero%o%S dan paparan s#h# dingin yang e%strim Spasme bisa ter/adi pada pemb#l#h darah yang mengalami ateros%leroti% sehingga bisa menimb#l%an o%l#si %ritis sehingga bisa menimb#l%an in,ar% /i%a terlambat dalam penangananya (eta% in,ar% ditent#%an /#ga oleh leta% s#mbatan arteri %oroner yang mens#plai darah %e /ant#ng. )erdapat d#a arteri %oroner besar yait# arteri %oroner %anan dan %iri. 5em#dian arteri %oroner %iri ber abang men/adi d#a yait# 'esenden *nterior dan arteri sir%#mpe%s %iri. *rteri %oronaria 'esenden *nterior %iri ber/alan

melal#i ba6ah anterior dinding %e arah a,e%s /ant#ng. >agian ini meny#plai aliran d#a pertiga dari sept#m intra&entri%el, sebagaian besar ape%s, dan &entri%el %iri anterior. Sedang%an abang sir%#mple%s %iri ber/alan dari %oroner %iri %earah dinding lateral %iri dan &entri%el %iri. 'aerah yang dis#plai melip#ti atri#m %iri, sel#r#h dinding posterior, dan sepertiga sept#m intra&entri%el posterior.Selan/#tnya arteri %oroner %anan ber/alan dari aorta sisi %anan arteri p#lmonal %earah dinding lateral %anan sampai %e posterior /ant#ng. >agian /ant#ng yang dis#plai melip#ti: atri#m %anan, &entri%el %anan, nod#s S*, nod#s *V, sept#m inter&entri%el posterior s#perior, bagian atri#m %iri, dan perm#%aan dia,ragmati% &entri%el %iri. >erdasar%an hal diatas ma%a dapat di%etah#i /i%a in,ar% anterior %em#ng%inan disebab%an gangg#an pada abang desenden anterior %iri, sedang%an in,ar% in,erior bisa disebab%an oleh lesi pada arteri %oroner %anan. >erdasar%an %etebalan dinding otot /ant#ng yang ter%ena ma%a in,ar% bisa dibeda%an men/adi in,ar% transm#ral dan s#bendo%ardial. 5er#sa%an pada sel#r#h lapisan mio%ardiom diseb#t in,ar% transm#ral, sedang%an /i%a hanya mengenai lapisan bagian dalam sa/a diseb#t in,ar% s#bendo%ardial. -n,ar% mio%ardi#m a%an meng#rangi ,#ngsi &entri%el %arena otot yang ne%rosis a%an %ehilangan daya %otra%sinya begit#p#n otot yang mengalami is%emi (dise%eliling daerah in,ar%). Se ara ,#ngsional in,ar% mio%ardi#m menyebab%an per#bahan-per#bahan sebagai beri%#t: 'aya %ontra%si men#r#nS 2era%an dinding abnormal (daerah yang ter%ena in,ar% a%an menon/ol %el#ar saat yang lain mela%#%an %ontra%si)S $er#bahan daya %embang dinding &entri%elS $en#r#nan &ol#me se%#n #pS $en#r#nan ,ra%si e/e%si 2angg#an ,#ngsional yang ter/adi tergant#ng pada beberapa ,a tor diba6ah ini: .%#ran in,ar% ] /i%a men apai 30B bisa menyebab%an syo% %ardiogeni%S (o%asi -n,ar% ]dinding anterior meng#rangi ,#ngsi me%ani% /ant#ng lebih besar dibanding%an /i%a ter/adi pada bagian in,eriorS Sir%#lasi %olateral ] ber%embang sebagai respon terhadap is%emi %roni% dan hiper,er,#si regional #nt#% memperbai%i aliran darah yang men#/# mio%ardi#m. Sehingga sema%in banya% sir%#lasi %olateral, ma%a gangg#an yang ter/adi minimalS 0e%anisme %ompensasi ] bert#/#an #nt#% mempertahan%an #rah /ant#ng dan per,#si peri,er. 2angg#an a%an m#lai terasa %eti%a me%anisme %ompensasi /ant#ng tida% ber,#ngsi dengan bai%. '. 0E5*N-S0E 5(-N-S )ida% sem#a serangan m#lai se ara tiba-tiba disertai nyeri yang sangat parah seperti yang sering %ita lihat pada tayangan )V ata# sinema. )anda dan ge/ala dari serangan /ant#ng tiap orang tida% sama. >anya% serangan /ant#ng ber/alan lambat sebagai nyeri ringan ata# perasaan tida% nyaman. >ah%an beberapa orang tanpa ge/ala sedi%itp#n (dinama%an silent heart atta %) *%an tetapi pada #m#mnya serangan *0- ini ditandai oleh beberapa hal beri%#t:

Nyeri 'ada 0ayoritas pasien *0- (!0B) datang dengan %el#han nyeri dada. $erbedaan dengan nyeri pada angina adalah nyer pada *0- lebih pan/ang yait# minimal "0 menit, sedang%an pada angina %#rang dari it#. 'isamping it# pada angina biasanya nyeri a%an hilang dengan istirahat a%an tetapi pada in,ar% tida%.Nyeri dan rasa terte%an pada dada it# bisa disertai dengan %el#arnya %eringat dingin ata# perasaan ta%#t. 0es%ip#n *0- memili%i iri nyeri yang %has yait# men/alar %e lengan %iri, bah#, leher sampai %e epigastri#m, a%an tetapi pada orang tertent# nyeri yang terasa hanya sedi%it. @al terseb#t biasanya ter/adi pada man#la, ata# penderita '0 ber%aitan dengan ne#ropathy. Sesa% Na,as Sesa% na,as bisa disebab%an oleh pening%atan mendada% te%anan a%hir diastoli &entri%el %iri, disamping it# perasaan emas bisa menimb#l%an hiper&enntilasi.$ada in,ar% yang tanpa ge/ala nyeri, sesa% na,as mer#pa%an tanda adanya dis,#ngsi &entri%el %iri yang berma%na . 2e/ala 2astrointestinal$ening%atan a%ti&itas &agal menyebab%an m#al dan m#ntah, dan biasanya lebih sering pada in,ar% in,erior, dan stim#lasi dia,ragma pada in,a% in,erior /#ga bisa menyebab%an eg#%an d. 2e/ala (ain)ermas#% palpitasi, rasa p#sing, ata# sin%op dari aritmia &entri%el, dan ge/ala a%ibat emboli arteri (misalnya stro%e, is%emia e%strimitas) 2. $E0EA-5S**N F-S-5 a. )ampilan .m#m $asien tampa% p# at, ber%eringat, dan gelisah a%ibat a%ti&itas simpatis berlebihan. $asien /#ga tampa% sesa%. 'emam dera/at sedang (C "= 7) bisa timb#l setelah +223 /am pas a in,ar%b. 'eny#t Nadi dan )e%anan 'arah Sin#s ta%i%ardi (+00-+20 P/mnt) ter/adi pada sepertiga pasien, biasanya a%an melambat dengan pemberian analgesi yang ade%#at.'eny#t /ant#ng yang rendah mengindi%asi%an adanya sin#s bradi%ardi ata# blo% /ant#ng sebagai %ompli%asi dari in,ar%. $ening%atan )' moderat mer#pa%an a%ibat dari pelepasan %ote%olamin.Sedang%an /i%a ter/adi hipotensi ma%a hal terseb#t mer#pa%an a%ibat dari a%ti&itas &ag#s berlebih, dehidrasi, in,ar% &entri%el %anan, ata# tanda dari syo% %ardiogeni%. . $emeri%saan /ant#ng )erdangar b#nyi /ant#ng S3 dan S" , ata# m#r-m#r. >#nyi gese%an peri%ard /arang terdengar hingga hari %e d#a ata# %etiga ata# lebih lama lagi (hingga 6 mingg#) sebagai gambatan dari sindrom 'ressler. d. $emeri%saan par# Aon%hi a%hir perna,asan bisa terdengar, 6ala#p#n m#ng%in tida% terdapat

gambaran edema par# pada radiogra,i. Di%a terdapat edema par#, ma%a hal it# mer#pa%an %ompli%asi in,ar% l#as, biasanya anterior. @. $E0EA-5S**N $EN.ND*N2$enega%an diagnosa serangan /ant#ng berdasar%an ge/ala, ri6ayat %esehatan prbadi dan %elarga, serta hasil test diagnosti . a. E52 (Ele tro ardiogram) $ada E52 +2 lead, /aringan is%emi% tetapi masih ber,#ngsi a%an menmghasil%an per#bahan gelombang ), menyebab%an iner&asi saat aliran listri% diarah%an men/a#h dari /aringan is%emi%, lebih seri#s lagi, /aringan is%emi% a%an meng#bah segmen S) menyebab%an depresi S). $ada in,ar%, mio%ard yang mati tida% meng%ond#%si listri% dan gagal #nt#% repolarisasi se ara normal, menga%ibat%an ele&asi segmen S). Saat ne%rosis terbent#%, dengan penyemb#han in in is%emi% dise%itar area ne%roti%, gelombang X terbent#%. *rea ne%roti% adalah /aringan par#t yang ta% a%ti, se ara ele%tri%al, tetapi 4ona ne%roti% a%an menggambar%an per#bahan gelombang ) saat is%emi% ter/asi lagi. $ada a6al in,ar% mio%ard, ele&asi S) disertai dengan gelombang ) tinggi. Selama ber/am-/am ata# berhari-hari beri%#tnya, gelombang ) membali%. Ses#ai dengan #m#r in,ar% mio%ard, gelombang X menetap dan segmen S) %embali normal. 2ambaran spesi,i% pada re%aman E52 'aerah in,ar% $er#bahan E52 *nterior Ele&asi segmen S) pada lead V" -V3, per#bahan resipro%al (depresi S)) pada lead --, ---, aVF. -n,erior Ele&asi segmen ) pada lead --, ---, aVF, per#bahan resipro%al (depresi S)) V+ ; V6, -, aV(. (ateral Ele&asi segmen S) pada -, aV(, V8 ; V6. $osterior $er#bahan resipro%al (depresi S)) pada --, ---, aVF, ter#tama gelombang A pada V+ ; V2. Ventri%el %anan $er#bahan gambaran dinding in,erior b. )est 'arah Selama serangan, sel-sel otot /ant#ng mati dan pe ah sehingga protein-protein tertent# %el#ar mas#% aliran darah. 5reatinin $ospo%inase (7$5) termas#% dalam hal ini 7$5-0> terdete%ai setelah 6-= /am, men apai p#n a% setelah 23 /am dan %embali men/adi normal setelah 23 /am beri%#tnya. ('@ ((a%tat 'ehidrogenisasi) ter/adi pada tahap lan/#t in,ar% mio%ard yait# setelah 23 /am %em#dian men apai p#n a% dalam "-6 hari. 0asih dapat didete%si sampai dengan 2 mingg#.-so en4im ('@ lebih spesi,i% dibanding%an 7$5-0>

a%an tetapi pengg#naan %linisnya masih %alah a%#rat dengan nilai )roponin, ter#tama )roponin ). Seperti yang %ita %etah#i bah6a ternyata isoen4im 7$50> ma#p#n ('@ selain ditem#%an pada otot /ant#ng /#ga bisa ditem#%an pada otot s%eletal. )roponin ) R - mer#pa%an protein mer#pa%an tanda paling spesi,i% edera otot /ant#ng, ter#tama )roponin ) ()n)))n ) s#dah terdete%si "-3 /am pas a %er#sa%an mio%ard dan masih tetap tinggi dalam ser#m selama +-" mingg#.$eng#%#ran serial en4im /ant#ng di#%#r setiap selama tiga hari pertamaS pening%atan berma%na /i%a nilainya 2 %ali batas tertinggi nilai normal. . 7oronary *ngiography 7oronary angiography mer#pa%an pemeri%saan %h#s#s dengan sinar P pada /ant#ng dan pemb#l#h darah. Sering dila%#%an selama serangan #nt#% menem#%an leta% s#mbatan pada arteri %oroner. 'o%ter memas#%an %ateter melal#i arteri pada lengan ata# paha men#/#a /ant#ng. $rosed#r ini dinama%an %ateterisasi /ant#ng, yang mer#pa%an bagian dari angiogra,i %oroner Jat %ontras yang terlihat melal#i sinar P diin/e%si%an melal#i #/#ng %ateter pada aliran darah. Jat %ontras it# meming%in%an do%ter dapat mempela/ari aliran darah yang mele6ati pemb#l#h darah dan /ant#ng Di%a ditem#%an s#mbatan, tinda%an lain yang dinama%an angioplasty, dpat dila%#%an #nt#% mem#lih%an aliran darah pada arteri terseb#t. 5adang-%adang a%an ditempat%an stent (pipa %e il yang berpori) dalam arteri #nt#% men/aga arteri tetap terb#%a. $EN*N2*N*N )#/#an dari penanganan pada in,ar% mio%ard adalah menghenti%an per%embangan serangan /ant#ng, men#r#n%an beban %er/a /ant#ng (memberi%an %esempatan #nt#% penyemb#han) dan men egah %ompli%asi lebih lan/#t.>eri%#t ini adalah penanganan yang dila%#%an pada pasien dengan *0-: ^ >eri%an o%sigen mes%ip#n %adar o%sigen darah normal. $ersediaan o%sigen yang melimpah #nt#% /aringan, dapat men#r#n%an beban %er/a /ant#ng. 1%sigen yang diberi%an 8-6 ( /menit melal# binasal %an#l. ^ pasang monitor %ontiny# E52 segera, %arena aritmia yang memati%an dapat ter/adi dalam /am-/am pertama pas a serangan .^ $asien dalam %ondisi bedrest #nt#% men#r#n%an %er/a /ant#ng sehingga men egah %er#sa%an otot /ant#ng lebih lan/#t. 0engistirahat%an /ant#ng berarti memberi%an %esempatan %epada sel-selnya #nt#% mem#lih%an diri .^ $emasangan -V line #nt#% mem#dah%an pemberan obat-obatan dan n#trisi yang diperl#%an. $ada a6al-a6al serangan pasien tida% diperboleh%an mendapat%an as#pa n#trisi le6at m#l#t %arena a%an mening%at%an %eb#t#han t#b#h erhadap o%sigen sehingga bisa membebani /ant#ng. ^ $asien yang di #rigai ata# dinyata%an mengalami in,ar% sehar#snya

mendapat%an aspirin (antiplatelet) #nt#% men egah pembe%#an darah. Sedang%an bagi pasien yang elergi terhadap aspirin dapat diganti dengan lopidogrel. _ Nitrogly erin dapat diberi%an #nt#% men#r#n%an beban %er/a /ant#ng dan memperbai%i aliran darah yang melal#i arteri %oroner. Nitrogliserin /#ga dapat membeda%an apa%ah ia -n,ar% ata# *ngina, pada in,ar% biasanya nyeri tida% hilang dengan pemberian nitrogliserin. _ 0orphin mer#pa%an antinyeri nar%oti% paling poten, a%an tetapi sangat mendepresi a%ti&itas perna,asan, sehingga tda% boleh dig#na%an pada pasien dengan ri6ayat gangg#an perna,asan. Sebagai gantinya ma%a dig#na%an petidin $ada prinsipnya /i%a mendapat%an %orban yang di #rigai mendapat%an serangan /ant#ng, segera h#b#ngi ++= #nt#% mendapat%an pertolongan segera. 5arena terlambat +-2 menit saa nya6a %orban m#ng%in tida% terselamat%an lagi. 1bat-obatan yang dig#na%an pada pasien dengan *0- diantaranya: +. 1bat-obatan tromboliti% 1bat-obatan ini dit#/#%an #nt#% memperbai%i %embali airan darah pemb#l#h darah %oroner, sehingga re,er,#si dapat men egah %er#sa%an mio%ard lebih lan/#t. 1bat-obatan ini dig#na%an #nt#% melar#t%an be%#an darah yang meny#mbat arteri %oroner. Qa%t# paling e,e%ti&e pemberiannya adalah + /am stelah timb#l ge/al pertama dan tida% boleh lebih dari +2 /am pas a serangan. Selain it# tida% boleh diberi%an pada pasien diatas <8 tah#n 7ontohnya adalah strepto%inase 2. >eta >lo %er 1bat-obatan ini menr#n%an beban %er/a /ant#ng. >isa /#ga dig#na%an #nt#% meng#rangi nyeri dada ata# %etida%nyamanan dan /#ga men egah serangan /ant#ng tambahan. >eta blo%er /#ga bisa dig#na%an #nt#% memperbai%i aritmia. )erdapat d#a /enis yait# ardiosele ti&e (metoprolol, atenolol, dan a eb#tol) dan non- ardiosele ti&e (propanolol, pindolol, dan nadolol) ". *ngiotensin-7on&erting En4yme (*7E) -nhibitors1bat-obatan ini men#r#n%an te%anan darah dan meng#rangi edera pada otot /ant#ng. 1bat ini /#ga dapat dig#na%an #nt#% memperlambat %elemahan pada otot /ant#ng. 0isalnya aptropil 3. 1bat-obatan anti%oag#lan 1bat- obatan ini mengen er%an darah dan men egah pembent#%an be%#an darah pada arteri. 0issal: heparin dan eno%saparin. 8. 1bat-obatan *ntiplatelet 1bat-obatan ini (misal aspirin dan lopidogrel) menghenti%an platelet #nt#%

membent#% be%#an yang tida% diingin%an. Di%a obat-obatan tida% mamp# menangani/menghenti%an serangan /ant#ng., ma%a dpat dila%#%an tinda%an medis, yait# antara lain a. *ngioplasti )inda%an non-bedah ini dapat dila%#%an dengan memb#%a arteri %oroner yang ters#mbat oleh be%#an darah. Selama angioplasty %ateter dengan balon pada #/#ngnya dimas#%an melal#i pemb#l#h darah men#/# arteri %oroner yang ters#mbat. 5em#dian balon di%embang%an #nt#% mendorong plaO mela6an dinding arteri. 0elebarnya bagian dalam arteri a%an mengembali%an aliran darah.$ada angioplasti, dapat dileta%an tab#ng %e il (stent) dalam arteri yang ters#mbat sehingga men/aganya tetap terb#%a. >eberapa stent biasanya dilapisi obat-obatan yang men egah ter/adinya bend#ngan #lang pada arteri. b. 7*>2 (7oronary *rtery >ypass 2ra,ting) 0er#pa%an tinda%an pembedahan dimana arteri ata# &ena diambil dari bagian t#b#h lain %em#dian disamb#ng%an #nt#% membent#% /alan pintas mele6ati arteri %oroner yang ters#mbat. Sehingga menyedia%an /alan bar# #nt#% aliran darah yang men#/# sel-sel otot /ant#ng. Setelah pasien %embali %e r#mah ma%a penanganan tida% berhenti, terdapat beberapa hal yang perl# diperhati%an: _ 0emat#hi mana/emen terapi lan/#tan dir#mah bai% ber#pa obat-obatan ma#pn mengi%#ti program rehabilitasi. _ 0ela%#%an #paya per#bahan gaya hid#p sehat yang bert#/#an #nt#% men#r#n%an %em#ng%inan %e%amb#han, misalnya antara lain: menghindari mero%o%, men#r#n%an >>, mer#bah dit, dan meningat%an a%ti&itas ,isi%. '-*2N1S* 5E$EA*Q*)*N 'iagnosa %epera6atan yang bisa m#n #l diantaranya: +. 5etida%e,e%ti,an pola na,as bd. ^ 5e emasan ^ @iper&entilasi 2. $en#r#nan ardia o#t p#t bd ^ 2angg#an stro%e &ol#me (preload, a,terload, %ontra%tilitas) ". Nyeri a%#t bd

^ *gen in/#ri (,isi%) Ae,erensi : @#da% R 2allo, +!!8, 5epera6atan 5ritis: $ende%atan @olisti%, E27 : Da%arta N*N'*, N#rsing 'iagnoses: 'e,initions R 7lassi,i ation 200+-2002 , $hiladelphia YYY;, * #te 0io ard -n,ar%, do6n load ,rom 666.healthato4. om +2 September 200< 'g demi%ian banya% %em#ng%inan yg menyebab%anya, m#lai dari %6alitas darah, %6alitas pemb#l#h, yg sem#anya disi%api dari polla hid#p anda. :o# are so yo#ng, %ala# ter/adi hal yg demi%ian berarti sanagat banya% ,a%tor pemi # sehingga memb#at ter/adinya %elainan otot tadi. -rt# %ala# yg %opmple%s, %ala# simple2 sa/a ya anda ada mengg#na%an obat2an tertent# dg e,e% %e pemi # aritmia, sehingga didete t mena/di %elainan. Sallam, Neia - Fri += D#l, 200= +3:2< 2a ta# deh... rasanya #dah ape% banget. '#l#2, %alo ngerasa ngga% ena% bdn selal# di #e%in. $i%ir saya bai%2 a/a, malah man/a %alo diladenin. $a%sa ter#s, /alanin ter#s. Sampe l#pa %alo lg ngerasa ngga% ena% bdn. 0isalnya insomnia bta#n2, biarin a/a. Dalan sama nai% tangga sese%, ah paling %#rang olahraga. $ingsan ml#l#, paling2 bl#m ma%an. $#sing, istirahat bentar /#ga ilang. >adan lemes, epet ape%, pastinya gara2 %#rang tid#r. 5#%# bir#, ah #ma %edinginan. >erasa deg2an, dari d#l# /#ga begit#. *nemia, ma%anannya %ali yaM ter###s a/a ngeles... sampe a%hirnya berasa nyeri dada heboh bar# deh ngeh, ngerasa ada yg ngga% beres, pani%. )a#2nya s%rg malah /adi bgni... ga ngerti ma# bilang apa... *uyuh96 - Fri += D#l, 200= +8:38 >ilang bah6a anda masih m#da, masih p#nya man,aat bagi man#sia hid#p yg lainnya, masih bisa disemb#h%an, masih bisa semb#h, dan masih banya% yg lain, yg mestinya anda bersemangat dlm hid#p ini. >el#m 28 tah#n ma%a masih snagat banya% potensi t#b#h yg bisa membant# memperbai%inya. Sallam, Neia - Sat +! D#l, 200= 0=:83

You might also like