You are on page 1of 5

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Undang-undang No. 18 Tahun 1999,tentang: jasa konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakn perencanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian atau keterampilan.1 Keharusan memiliki sertifikat keahlian atau keterampilan mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi. Sesuai dengan keputusan dewan pengurus lembaga pengembangan jasa konstruksi nasional No.71/KPYTS/D/VIII/2001: pasal 2 ayat 1. Tujauan sertfikat adalah memberitahukan kepada para pengguna jasa bahwa kopetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang di tetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya.2 Kompetensi yang dimaksud yaitu ungkapan kualitas SDM yang berbentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku, atau secara definitife pengertian kompetensi ialah pengusaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat.

1.2. Perumusan masalah Dalam membuat karya tulis ini saya telah membaca dari berbagai buku tentang kontruksi jembatan dan dari semua buku tersebut terdapat beberapa permasalahan yang timbul antara lain dari pemeliharaan ,perawatan ,dan juga waktu perenovasian.

Departemen pekerjaan umum, dokumentasi, structure engineer of bridge contruction, jakarta2006,hal 79 2 Departemen pekerjaan umum, dokumentasi, structure engineer of bridge contruction, jakarta2006,hal 93

1.3. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: untuk meningakatkan mutu kualitas jembatan di negara kita sendiri Memecahkan masalah transportasi masyarakat dan para pengguna jalan.

Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah : Kelancaran transportasi. Membantu perekonomian warga.

BAB II. PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini ada beberapa metode yang harus dikerjakan dalam suatu proses adapun proses yang akan dikerjakan sebagai berikut;

3.1. Proses Persiapan proses persiapan yang dimaksud disini adalah suatu proses persiapan yang untuk mengerjakan suatu pembangunan yang mana dalam pembangunan itu ada suatu pekerjaan yang nantinya harus memenuhi standar kualitas mutu , jadi untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus melakukan : Survey ke lapangan untuk melihat lokasi yang akan menjadi objek

pembangunan.

Pengetesan material. Design metoda kerja Traffic management Penyimpanan material Kalibrasi alat ukur Mix design Job mix formula Pengendalian drainase ke aliran sungai

3.2. proses pemancangan Proses pemancangan yang dimaksud disini adalah suatu proses pemancangan tiang untuk tiang penyangga lantai jembatan. Dalam proses pemancangan inilah yang harus betul2 diamati karena ini akan mengkibatkan resiko yang besar kedepannya nanti dan untuk mengurangi resiko yang akan terjadi, proses pemancangan harus memenuhi standar kualitas mutu sebagai berikut: Jumlah pukulan harus sampai pada tanah karang. Jenis alat pancang harus standart SNI. Final set Loading test PDA test Pile spacing Koordinat

Kedua proses inilah yang harus dilakukan dalam perencanaan pembuatan jembatan ,karena apabila proses ini tak di lakukan maka resiko runtuhnya jembatan tidak dapat diperhitungakan.

BAB III. PENUTUP

4.1. Kesimpulan Ada beberapa proses yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi jembatan yaitu : proses persiapan dan proses pemancangan. Proses persiapan yaitu suatu proses persiapan yang untuk mengerjakan

suatu pembangunan. proses pemancangan yaitu suatu proses pemancangan tiang untuk tiang

penyangga lantai jembatan.

4.2. Saran Dalam proses pembangunan jembatan yang harus diperhatikan adalah kekuatan yang harus memenuhi standar mutu, karena sekarang banyak sekali kita meliahat jembatan yang runtuh akibat pelaksana yang merancang tidak begitu terampil.

You might also like