You are on page 1of 8

SOP PENGGUNAAN TELESKOP RUKYAT HILAL (MOUNTING VIXEN SPHINX)

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA JAKARTA 2013

SOP PENGGUNAAN TELESKOP RUKYAT HILAL (MOUNTING VIXEN SPHINX)


1. PERSIAPAN PEMASANGAN TELESKOP UNTUK RUKYAT HILAL Sebelum rukyat hilal dilaksanakan, perhatikan / lakukan terlebih dahulu hal-hal berikut ini. a. Pilih lokasi rukyat yang: - Lapang dan datar, - Pandangan ke arah horizon Barat tidak terhalang apapun, - Ada jaringan listrik di dekat lokasi rukyat. Jika tidak ada, pastikan baterai tersedia. b. Tentukan arah Utara dan Selatan benar. Untuk estimasi, dapat dilakukan dengan menggunakan kompas. c. Tentukan koordinat lokasi rukyat Hilal dan ketinggiannya dari permukaan laut dengan GPS. d. Sesuaikan waktu di detektor dengan waktu standar BMKG. e. Jangan pernah mengamati Matahari tanpa menggunakan filter matahari terpasang pada teleskop. 2. PEMASANGAN TRIPOD DAN HALF PILLAR a. Pasang tripod di lokasi yang telah dipilih dan pastikan terpasang stabil. b. Pastikan logam bulat berwarna putih di bagian atas tripod: - Di sebelah Utara jika lintang pengamat berada di Lintang Utara - Di sebelah Selatan jika lintang pengamat berada di Lintang Selatan c. Pasang Half pillar di atas tripod dengan menguncikan mur di bagian bawah tripod ke half pillar dan mengencangkan knob hitam di samping bawah half pillar tepat ke logam putih di bagian atas tripod. Seain itu pastikan juga logam bulat berwarna putih di bagian atas half pillar: - Di sebelah Utara jika lintang pengamat berada di Lintang Utara - Di sebelah Selatan jika lintang pengamat berada di Lintang Selatan 3. PEMASANGAN PENYANGGA TELESKOP (MOUNTING) a. Pastikan knob RA dan Dec pada mounting tidak terkunci dan kedua knob hitam di samping bawah mounting telah dilonggarkan. b. Pasang mounting pada half pillar - Kunci mur di bagian bawah half pillar ke mounting - Kencangkan kedua mur di samping bawah mounting hingga tepat menjepit logam putih di bagian atas half pillar c. Pastikan angka lintang pada mounting sesuai dengan lintang pengamat dengan cara mengubah lintang mounting menggunakan knob yang sesuai. d. Pasang pemberat dan pastikan pemberat ada di bagian bawah. e. Kunci knob RA dan knob Dec pada mounting. f. Pasang kabel power supply ke mounting dan hubungkan kabel tersebut ke power supply. g. Pasang kabel Starbook ke Starbook dan mounting.

4. PEMASANGAN TELESKOP (DAN DETEKTOR) a. Pasang teleskop pada dudukan teleskop yang ada di mounting. b. Pasang flip mirror diagonal pada bagian belakang teleskop (bagian untuk eyepiece) c. Pasang eyepiece pada flip mirror diagonal. Jika ada, pasang detektor pada bagian belakang teleskop. Dalam hal ini ada dua tipe pemasangan detektor, yaitu prime focus (detektor menggantikan posisi eyepiece) atau afocal (detektor terpasang di belakang eyepiece). d. Pasang finder scope pada tempatnya di tabung teleskop utama. Pastikan penutup finder scope ini tidak dibuka karena akan berbahaya bagi mata pengamat saat mengamati matahari. Catatan: finder scope tidak dipasang juga tidak apa-apa. e. Lakukan cek fokus teleskop dengan mengamati benda yang jauh. Dalam hal ini sebaiknya knob RA dan Dec pada mounting dilonggarkan dulu dan teleskop dipegang dengan hati-hati. Putar knob untuk focusing pada teleskop agar teleskop fokus. Setelah fokus, kunci mur di antara dua knob untuk focusing agar teleskop tetap fokus saat digerakkan ke manapun. f. Setelah selesai cek fokus, arahkan kembali muka teleskop ke posisi awal sebelum cek fokus, jadikan pemberat ada di bawah, dan kunci knob RA dan Dec. g. Pasang filter matahari pada bagian depan teleskop (bagian lensa objektif) 5. TES KESEIMBANGAN TELESKOP a. Pegang teleskop dengan hati-hati saat knob RA dibuka secara perlahan. b. Jadikan posisi teleskop dan pemberat sejajar. Tetap pegang teleskop dengan hati-hati. c. Lepaskan teleskop secara perlahan dari pegangan. Perhatikan apakah teleskop dan pemberat sudah seimbang atau belum. Jika belum seimbang, ubah posisi pemberat hingga teleskop dan pemberat seimbang. Jika sudah seimbang, saat teleskop tidak dipegang pun tidak akan berat ke salah satu sisi, baik ke sisi teleskop maupun ke sisi pemberat. d. Saat posisi seimbang tersebut, kunci lagi knob RA. e. Pegang teleskop dengan hati-hati saat knob Dec dibuka secara perlahan. f. Jadikan bagian objektif teleskop (bagian filter matahari) dan bagian eyepiece (bagian detektor) sejajar. Tetap pegang teleskop dengan hati-hati. g. Lepaskan teleskop secara perlahan dari pegangan. Perhatikan apakah bagian objektif teleskop dan bagian eyepiece sudah seimbang atau belum. Jika belum seimbang, ubah posisi teleskop di dudukan teleskop hingga bagian objektif dan bagian eyepiece seimbang. Jika sudah seimbang, saat teleskop tidak dipegang pun tidak akan berat ke salah satu sisi, baik ke sisi bagian objektif maupun bagian eyepiece. h. Buka lagi knob RA. i. Jadikan posisi teleskop sehingga posisi teleskop di bagian atas dan pemberat di bagian bawah serta arah objektif teleskop menghadap ke arah: - Barat, jika pengamat berada di Lintang Utara. - Timur, jika pengamat berada di Lintang Selatan. j. Kunci lagi knob RA dan knob Dec dengan memastikan terlebih garis-garis hitamnya segaris. Teleskop siap digunakan untuk rukyat Hilal.

6. SETTING AWAL PADA STARBOOK TELESKOP UNTUK RUKYAT HILAL. a. Pastikan seluruh prosedur di atas telah dilakukan dengan baik. Pastikan knob RA dan knob Dec telah terkunci. b. Nyalakan power supply. c. Nyalakan mounting teleskop dengan menekan tombol on/off di mounting teleskop. d. Jika mounting teleskop sudah menyala, Starbook akan otomatis menyala sendiri dan muncul tulisan VIXEN. e. Selanjutnya akan muncul tampilan Configuration, yang pada bagian bawahnya terdapat tulisan dengan urutan dari atas ke bawah: 1. OK, 2. Local Time Setting, 3. Location, dan seterusnya hingga paling akhir, yaitu About STAR BOOK. f. Untuk mengubah Local Time Setting, geser kursor pada Starbook dengan menekan tombol tanda panah ke bawah hingga ke tulisan Local Time Setting, lalu tekan tombol Select. g. Setelah muncul tampilan Local Time Setting, ubah tanggal dan waktu pengamatan sesuai dengan saat tersebut. Gunakan tombol tanda panah kiri-kanan untuk mengubah posisi kursor dan tombol Value+ dan Value- mengganti angka tanggal dan waktunya. Setelah selesai, geser kursor hingga ke tulisan OK, lalu tekan tombol Select. h. Untuk mengubah Location, geser kursor pada Starbook dengan menekan tombol ke bawah hingga ke tulisan Location, lalu tekan tombol Select. i. Setelah muncul tampilan Location, ubah posisi lintang bujur pengamat sesuai dengan posisi saat itu. Gunakan tombol tanda panah kiri-kanan untuk mengubah posisi kursor dan tombol Value+ dan Value- mengganti angka tanggal dan waktunya. Setelah selesai, geser kursor hingga ke tulisan OK, lalu tekan tombol Select. j. Untuk menyimpan data masukan waktu lokal dan posisi pengamat, geser kursor pada Starbook dengan menekan tombol ke bawah hingga ke tulisan Save Setting, lalu tekan tombol Select. k. Setelah muncul tampilan Save Setting, geser kursor hingga ke tulisan OK, lalu tekan tombol Select. l. Geser kursor pada Starbook dengan menekan tombol ke atas hingga ke tulisan OK, lalu tekan tombol Select. m. Setelah tombol Select ditekan, akan muncul tulisan tentang Dilarangnya mengamati Matahari tanpa menggunakan Solar Filter. Geser kursornya dari tulisan Not Confirm ke tulisan Confirm lalu tekan tombol Select untuk mengonfirmasi bahwa larangan itu difahami dan disetujui untuk dilaksanakan oleh pengamat. n. Selanjutnya akan muncul gambar teleskop yang menunjukkan posisi teleskop jika terpasang dengan benar. Tekan tombol Select untuk mengonfirmasi bahwa teleskop telah terpasang dengan baik. o. Setelah itu akan muncul tulisan Enter Scope Mode?. Geser kursornya dari tulisan No ke Yes, lalu tekan tombol Select. p. Setelah tombol Select ditekan, pada bagian kiri atas layar akan muncul tulisan SCOPE MODE. Di bagian tengah layar akan muncul: - peta bintang di sebelah horizon Barat, untuk pengamat di Lintang Utara. - peta bintang di sebelah horizon Timur, untuk pengamat di Lintang Selatan. Adapun tulisan tombol Select di kanan bawah akan berubah menjadi Chart.

q. Tekan tombol Allign sekali. r. Tekan tombol Chart sekali untuk mengubah tampilan SCOPE MODE menjadi CHART MODE. Dalam tampilan CHART MODE, tulisan pada tombol Chart akan berubah menjadi GOTO. 7. KALIBRASI POINTING TELESKOP KE MATAHARI TAHAP I a. Dalam tampilan CHART MODE, tekan tombol Object. Setelah tombol Object ditekan, akan muncul tampilan Object Menu. b. Pada tampilan Object Menu, geser kursor hingga ke tulsan Sun Moon Planets, lalu tekan tombol Select c. Selanjutnya akan muncul objek-objek tata surya yang pada saat tersebut berada di atas horizon pengamat. Dalam pengamatan saat siang hari, Matahari akan ada pada tampilan tersebut. d. Geser kursor untuk memilih objek Sun, lalu tekan tombol Select. e. Setelah tombol Select ditekan, tampilan Objek Menu akan menghilang dan peta bintang pada tampilan CHART MODE kembali muncul. f. Tekan tombol GOTO untuk mengarahkan teleskop ke Matahari. Setelah tombol GOTO ditekan, maka teleskop akan otomatis bergerak sendiri mengarah ke posisi Matahari pada saat tersebut. Saat teleskop bergerak, tampilan CHART MODE akan otomatis berubah menjadi SCOPE MODE. g. Apabila saat kita melihat ke eyepiece teleskop atau detektor yang dipasang pada teleskop Matahari belum terlihat di tengah eyepiece/detektor, tekan tombol-tombol RA+ atau RAatau DC+ atau DC- untuk menjadikan Matahari berada di tengah-tengah. Dalam mengarahkan teleskop agar Matahari berada di tengah, jika pengamat ingin gerak teleskopnya sedikit demi sedikit saja, tekan tombol Zoom+ untuk menjadikan gerak teleskop tidak secepat sebelumnya. Adapun untuk mengembalikannya ke awal, tekan tombol Zoom-. h. Setelah Matahari berada di tengah, tekan tombol Allign sekali. Maka secara otomatis, pada layar, matahari akan berada di tengah lingkaran-lingkaran yang konsentris. i. Tekan tombol Chart sekali untuk mengubah tampilan SCOPE MODE menjadi CHART MODE. Dalam tampilan CHART MODE, tulisan pada tombol Chart akan berubah menjadi GOTO. TAHAP II j. Ulangi langkah-langkah pada TAHAP I di atas, dengan mengubah objek Matahari dengan objek lain, misalnya Bulan. Meskipun pada saat siang Bulan tidak akan teramati, hal ini tidak apa-apa untuk dilakukan karena tujuannya adalah untuk Kalibrasi Pointing ke Matahari. k. Ulangi langkah-langkah pada TAHAP I di atas, dengan objek Matahari. Jika dalam langkah ini Matahari sudah otomatis di tengah tanpa harus menekan tombol-tombol RA+ atau RA- atau DC+ atau DC- agar Matahari menjadi di tengah, maka Kalibrasi Pointing ke Matahari sukses.

8. KALIBRASI TRACKING TELESKOP KE MATAHARI JIKA DETEKTOR TIDAK DIPASANG a. Saat teleskop masih mengarah ke Matahari, perhatikan posisi Matahari di teleskop. b. Biarkan teleskop mengikuti gerak Matahari selama beberapa lama, misalnya 10 menit. c. Setelah 10 menit, perhatikan kembali posisi Matahari di teleskop. d. Bandingkan posisi Matahari sebelumnya dengan saat tersebut, apakah posisinya masih sama atau sudah bergeser. Jika relatif masih sama, berarti tracking teleskop dalam mengikuti gerak Matahari sudah bagus. e. Jika sudah bergeser, penyebabnya adalah bisa karena: - Lintang mounting tidak tepat sama dengan lintang pengamat. - Mounting teleskop tidak tepat mengarah ke kutub Utara / Selatan pengamat Karena itu jadikan lintang mounting tepat sama dengan lintang pengamat dan / atau mounting teleskop tepat mengarah ke kutub Utara / Selatan pengamat. Metode ini disebut metode drift alignment. f. Ulangi kembali langkah a sampai dengan e di atas. g. Jika Mataharinya masih bergeser, ulangi kembali langkah e dan f di atas hingga Mataharinya setelah beberapa lama tetap di tengah teleskop. h. Jika Matahari setelah beberapa lama kemudian tetap di tengah teleskop, berarti Kalibrasi Tracking ke Matahari sukses. Teleskop sudah siap digunakan untuk mengamati posisi Matahari dan Hilal. JIKA DETEKTOR DIPASANG a. Saat teleskop masih mengarah ke Matahari, ambil citra Matahari dengan modus foto. b. Biarkan teleskop mengikuti gerak Matahari selama beberapa lama, misalnya 10 menit. c. Setelah 10 menit, ambil lagi citra Matahari dengan modus foto. d. Bandingkan foto citra Matahari yang pertama kali diambil dengan yang kedua. Perhatikan letak Matahari di kedua foto tersebut, apakah posisinya masih sama atau sudah bergeser. Jika relatif masih sama, berarti tracking teleskop dalam mengikuti gerak Matahari sudah bagus. e. Jika sudah bergeser, penyebabnya adalah bisa karena: - Lintang mounting tidak tepat sama dengan lintang pengamat. - Mounting teleskop tidak tepat mengarah ke kutub Utara / Selatan pengamat Karena itu jadikan lintang mounting tepat sama dengan lintang pengamat dan / atau mounting teleskop tepat mengarah ke kutub Utara / Selatan pengamat. Metode ini disebut metode drift alignment. f. Ulangi kembali langkah a sampai dengan e di atas. g. Jika Mataharinya masih bergeser, ulangi kembali langkah e dan f di atas hingga Mataharinya setelah beberapa lama tetap di tengah teleskop. h. Jika Matahari setelah beberapa lama kemudian tetap di tengah teleskop, berarti Kalibrasi Tracking ke Matahari sukses. Teleskop sudah siap digunakan untuk merekam citra Matahari dan Hilal.

9. PENGAMATAN POSISI MATAHARI DAN HILAL [HANYA UNTUK TELESKOP YANG TIDAK DIPASANGKAN DENGAN DETEKTOR] a. Biarkan teleskop mengikuti gerak Matahari hingga Matahari terbenam atau terhalang oleh awan. b. Setelah Matahari terbenam, lepaskan filter Matahari. c. Arahkan teleskop ke posisi Bulan dengan langkah-langkah sebagaimana dilakukan pada langkah-langkah mengenai KALIBRASI POINTING TELESKOP KE MATAHARI: TAHAP I Langkah a s.d. f. Sebagai catatan, objek Matahari diganti dengan Bulan. Dalam hal ini, pengamat tidak perlu lagi melakukan kalibrasi pointing atau tracking karena objek Bulan / Hilal itulah yang dicari. d. Setelah teleskop mengarah ke posisi Bulan, amati Hilal dengan menggunakan teleskop. Dalam hal ini usahakan gerak teleskop tidak terganggu apapun. Biasanya, Hilal tidak otomatis langsung teramati saat Matahari terbenam, namun (mungkin) akan teramati setelah langit agak redup. 10. PEREKAMAN DATA CITRA MATAHARI DAN HILAL [HANYA UNTUK TELESKOP YANG DIPASANGKAN DENGAN DETEKTOR] a. Lakukan perekaman data citra Matahari dengan modus video. b. Idealnya perekaman data citra Matahari dilakukan sejak 1 jam sebelum Matahari terbenam hingga Bulan terbenam. (Total perekaman bisa mencapai waktu dua jam. Karena itu sebaiknya dipersiapkan power supply yang cukup untuk detektor dan memori yang cukup untuk perekaman selama dua jam tersebut). c. Beberapa saat sebelum Matahari terbenam biasanya cahaya Matahari sudah redup dan aman untuk detektor. Karena itu lepaskan filter matahari dari bagian depan teleskop. Tetap lakukan perekaman data. Harap diperhatikan bahwa pelepasan filter Matahari itu harus dengan pertimbangan matang bahwa cahaya Matahari sudah redup dan tidak merusak detektor. d. Setelah Matahari terbenam, arahkan teleskop ke posisi Bulan dengan langkah-langkah sebagaimana dilakukan pada langkah-langkah mengenai KALIBRASI POINTING TELESKOP KE MATAHARI: TAHAP I Langkah a s.d. f. Sebagai catatan, objek Matahari diganti dengan Bulan. Dalam hal ini, pengamat tidak perlu lagi melakukan kalibrasi pointing dan tracking karena objek Bulan / Hilal itulah yang dicari. e. Tetap lakukan perekaman data citra Hilal dengan modus video hingga Bulan terbenam. 11. MEMBERESKAN TELESKOP a. Arahkan teleskop ke posisi Home Position dengan cara: - Tekan tombol Menu, nantinya akan muncul tampilan System Menu yang salah satu pilihannya adalah Home Position. - Arahkan kursor ke Home Poisition, lalu tekan tombol Select. - Saat muncul tulisan GOTO Home Position? geser kursor ke tulisan Yes lalu tekan tombol Select. Maka teleskop akan mengarah ke posisi awal seperti sebelum tombol on/off di mounting dinyalakan. b. Matikan detektor, jika detektor terpasang pada teleskop.

c. Matikan power supply, lepas kabel power supply dari teleskop dan simpan pada tempatnya. d. Lepas kabel Starbook dan Starbook-nya serta simpan pada tempatnya. e. Lepas eyepiece dan / atau detektor dari bagian belakang teleskop dan simpan pada tempatnya. f. Lepas flip mirror diagonal dari bagian belakang teleskop dan simpan pada tempatnya. g. Kembalikan posisi teleskop sebagaimana posisi awal pemasangannya sebelum dilakukannya tes fokus. h. Lepas teleskop dari tempat dudukan teleskop dan simpan pada tempatnya. i. Lepas pemberat dan simpan pada tempatnya. j. Longgarkan knob RA dan Dec pada mounting. k. Lepaskan mounting dari tripod dengan cara: - Kendurkan kedua mur di samping bawah mounting yang menjepit logam putih di bagian atas half pillar. - Kendurkan mur di bagian bawah half pillar yang mengunci mounting. l. Setelah mounting lepas dari tripod, kencangkan kembali kedua mur di samping bawah mounting. Tetap longgarkan knob RA dan Dec pada mounting. Simpan mounting pada tempatnya. m. Lepaskan logam putih di bagian atas half pillar dan pasangkan kembali di tempat penyimpananya pada half pillar. Lepaskan half pillar dari tripod lalu simpan pada tempatnya. n. Lepaskan logam putih di bagian atas tripod dan pasangkan kembali di tempat penyimpananya pada tripod. Kembalikan posisi ketiga kaki tripod sebagaimana keadaannya sebelum dipasang dan simpan pada tempatnya. o. Sebelum meninggalkan lokasi pengamatan, perhatikan apakah ada barang yang tertinggal atau tidak. Untuk memudahkan pengecekan, sebaiknya gunakan senter.

INFORMASI LANJUT Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG Gedung Operasional Baru Lt. 3 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telepon : (021) 4246321 ext. 3309 Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/ Email : gtw@bmkg.go.id

You might also like