Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan:
Suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia Terjadi perubahan fisik & mental yang bersifat alami Harus sehat
Calon ibu:
Mempunyai gizi cukup (BB normal) sebelum hamil & setelah hamil
Mempunyai kebiasaan makan teratur&bergizi Berolah raga Tidak merokok Janin kurang gizi Bayi BBLR Kurang produksi ASI Bayi lahir prematur Kematian pre natal
Nutrisi
yang baik:
Mendukung proses pertumbuhan organ pendukung proses kehamilan (alat kandungan, mammae, volume darah, plasenta, air ketuban, dll) Mendukung proses metabolisme zat gizi yang meningkat Mendukung kondisi fetus & neonatus
Triwulan
I:
Pertumbuhan janin masih lambat, sehingga kebutuhan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar Terjadi masalah ngidam dan muntah kebutuhan gizi perlu diperhatikan
Triwulan
II & III:
PROTEIN
Trimester I-II: < 6 gr/hari Trimester III: ~ 10 gr/hari Protein dinaikkan menjadi 15 gr/hari
ENERGI
National Research Council, US National Academy of Sciences (1980), persentase tambahan gizi bumil : energi 15%, protein 68%, vit A 25%, vit D 100%, vit E 25%, vit C 33%, vit B komplex 40%, tiamin 25%, riboflavin 15%, niasin 30%, vit B6 100%, asam folat 33% dan vit B12,Ca, P&Mg 50%, Fe 300%, Zink 33%, Iodium 16%
Tambahan vitamin & mineral bagi bumil tidak melebihi 100% kecuali Fe. Tambahan makanan lebih baik dalam bentuk cairan (formula) dengan kandungan zat gizi sesuai untuk bumil Makanan yang harus dihindari bumil:
UMUR >> muda >> banyak energi yang diperlukan BB BB lebih/kurang adalah faktor penentu jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilan berjalan lancar SUHU LINGKUNGAN suhu 36,5-37C untuk metabolisme optimum. Adanya perbedaan suhu&lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Lebih besar perbedaan suhu tubuh&lingkungan, lebih besar asupan energi yang diperlukan AKTIVITAS >>aktivitas >> energi yang diperlukan tubuh
STATUS KESEHATAN kondisi sakit, butuh asupan energi. Bumil dianjurkan makan makanan mengandung zat besi/suplemen tablet besi
PENGETAHUAN ZAT GIZI DALAM MAKANAN Kemampuan keluarga membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi Pentingnya peran wanita dalam penyusunan menu Ngidam: Adanya perubahan besar terkait susunan enzim&hormon Dianjurkan bumil banyak minum&makan makanan yang segar&terasa sedikit asam (buah segar, asinan, pecel, selada buah/sayur) Mual&muntah: Porsi kecil, sering Masakan panas langsung dihidangkan Pilih buah-buahan & sayuran & makanan padat kalori posi makan dapat dikurangi
KEBIASAAN & PANDANGAN WANITA TERHADAP MAKANAN Wanita cenderung memberi perhatian khusus pada kepala keluarga & anak-anaknya Bumil harus mengkonsumsi kalori minimal 3000 kal/hari Bumil harus periksa kehamilan minimal 4x STATUS EKONOMI sosek sangat mempengaruhi wanita dalam pemilihan makanan
Makanan
seimbang dengan perkembangan masa kehamilan Menu 4 sehat 5 sempurna Makanan yang dikonsumsi bumil:
Komponen
1. 2.
Produk kehamilan (janin, cairan amnion, plasenta) Jaringan tubuh ibu (darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, lemak)
Proporsi
pertambahan BB :
Janin : 25-27% Plasenta : 5% Cairan amnion : 6% Ekspansi volume darah : 10% Pertumbuhan uterus & payudara : 11% Peningkatan cairan ekstraseluler : 13% Peningkatan lemak tubuh : 25-27%
Kenaikan
Kenaikan
BB ideal bumil:
Kenaikan
Keguguran Lahir prematur BBLR Gangguan kekuatan rahim mengeluarkan anak Perdarahan postpartum
HEARTBURN
Disebabkan oleh reflux dari makanan, cairan, atau asam lambung dari perut ke esofagus bagian bawah,menyebabkan perasaan panas dan sakit Rasa sakit dan tidak nyaman dapat menyebabkan bumil membatasi makan dan mengurangi asupan makannya, padahal kebutuhannya tinggi
HEARTBURN
Pengaturan makan:
Porsi makan sedikit, makan makanan rendah lemak, makan perlahan-lahan Makan snack rendah lemak seperti buah2an Minum diantara makan utama Hindari makanan pedas Hindari berbaring 1-2 jam setelah makan/minum, khususnya sebelum tidur Memakai baju daster
Sebelum bangun dari tempat tidur: makan kraker, toast atau sereal kering Porsi kecil, sering Bila tidak mampu makan makanan biasa/padat, coba minum jus dan soft drink untuk mendapatkan cairan adekuat Hindari minum kopi&teh, jus buah sitrus. Minum diantara 2 jam makan utama Hindari bau masakan yang membuat perasaan tidak enak Cegah konsumsi makanan tinggi lemak & makanan pedas
KONSTIPASI
Menurunnya motilitas saluran cerna Meningkatnya kadar progesteron Meningkatnya tekanan pada saluran cerna o/k pembesaran uterus Menurunnya aktivitas fisik
Pengaturan makan:
Banyak minum (air, susu, jus, sop) Makan makanan tinggi serat (sereal, whole grain, buah2an, sayuran) Lakukan aktivitas fisik (jalan-jalan, renang) Hindari penggunaan laksatif/pencahar tanpa rekomendasi medis
PICA
Makan makanan yang tidak mengandung zat gizi Bumil seringkali makan tanah/lempung, kotoran, atau tajin; es, kerikil, arang, rambut, kamper, atau baking soda Penyebab: belum diketahui Diberikan makanan yang bergizi
HIPERTENSI
Pada trimester ketiga kehamilan Penyebab ? Tetapi ~ makanan yang cukup protein, kalori, kalsium & natrium
DIABETES
Kebutuhan insulin menurun pada awal kehamilan & meningkat pada trimester II sampai dengan persalinan. Berhubungan dengan peningkatan jumlah malformasi kongenital & kematian janin
Diet
TKTP/ETPT
Diet ETPT I : energi 2600 kkal, protein 100 g Diet ETPT II : energi 3000 kkal, protein 100 g
Hiperemesis : Keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) ditandai rasa mual&muntah berlebihan dalam waktu relatif lama Bila tidak diatasi dehidrasi & penurunan BB Ciri diet hiperemesis: Penekanan pada pemberian makanan sumber KH kompleks (pagi hari) Menghindari makanan berlemak & goreng2an untuk menekan rasa mual&muntah Pemberian makan dan minum sebaiknya berjarak
Preeklampsia
: sindroma yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu ke 20 dengan tanda & gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan BB yang cepat (karena oedema), mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun Ciri khas diet preeklampsia: memperhatikan asupan garam & protein
Tujuan diet: Mencegah terjadinya komplikasi/masalah pada janin serta dapat mempersiapkan diri untuk masa persalinan dan menyusui Mengendalikan tekanan darah Mencapai normoglikemia Mencegah terjadinya penurunan BB dan menghindari kenaikan BB secara berlebihan Mencapai rata-rata kenaikan BB 10-12 kg Dapat menghasilkan ASI yang berkualitas dan cukup jumlahnya