You are on page 1of 6

Nama NIM KELAS MATA KULIAH

: Ahmad Firdaus Syahrul : 130710101242 :C : ILMU NEGARA

1.

Apa hubungan lembaga perwakilan dengan sistem demokrasi dalam suatu negara? Lembaga perwakilan merupakan cara yang paling praktis untuk memenuhi inti dari pemerintahan demokrasi, yakni engaruh rakyat kepada penguasa negara.

2.

Ada 4 teori lembaga perwakilan yang menjelaskan tentang hubungan antara si wakil dan yang diwakili, yaitu: a. Teori Mandat Si wakil duduk dalam lembaga perwakilan karena mandat dari rakyat yang diwakili, sehingga si wakil disebut mandataris. Dalam

perkembangannya ada tiga jenis mandate, yaitu: 1. Mandat Imperative Si wakil bertindak di lembaga perwakilan sesuai instruksi yang diwakili, si wakil tidak boleh bertindak di luar instruksi yang diberikan oleh yang diwakili. Sistem ini dipandang menghambat fungsi lembaga perwakilan, karena setiap saat harus ada mandat baru, ketika diambil keputusan yang baru. 2. Mandat Bebas Si wakil dalam lembaga perwkilan tidak perlu menunggu instruksi dari yang diwakili. Karena si wakil dipandang sebagai orang yang terpercaya dan terpilih serta memiliki kesadaran hukum masyarakat yang diwakili, sehingga si wakil dapat bertindak atas nama rakyat

yang diwakilinya. Jadi ada kebebasan bertindak si wakil dalam menyuarakan aspirasi rakyat. 3. Mandat Representative Memandang bahwa si wakil telah tergabung dalam lembaga perwakilan (Parlemen). Rakyat memilih dan memberikan mandat

kepada parlemen, sehingga si wakil bukan lagi individu-individu tetapi melembaga pada Parlemen yang mempunyai hubungan fungsional dan pertanggungjawaban kepada rakyat.

b. Teori Organ Negara merupakan suatu organism (mahluk hidup) yang mempunyai organ-organ atau alat-alat perlengkapan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda namun tetap saling tergantung. Oleh karena itu setelah rakyat yang diwakili memilih si wakil dalam lembaga perwakilan atau Parlemen, rakyat tidak perlu lagi mencampuri fungsi parlemen sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh konstitusi. Kjadi menurut teori organ, setelah rakyat memilih Parlemen, rakyat kehilangan kedaulatan. c. Teori Sosiologi Rieker Si pemilih yang diwakili akan memilih wakil-wakil yang benar-benar ahli dalam bidang kenegaraan dan akan benar-benar membela kepentingan rakyat yang diwakili, sehingga terbentuk lembaga perwakilan dari kepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakat. Jadi menurut Teori Sosiologi Rieker yang ada adalah sifat perwakilan fungsional bukan perwakilan politik. d. Teori Hukum Objektif dari Leon Dugui Inti teorinya, bahwa dasar hubungan antara si wakil dengan yang diwakili dalam badan perwakilan atau parlemen berdasarkan solidaritas. Konstruksi teori hukum objektif menimbulkan akibat: a. Rakyat sebagai yang diwakili harus ikut serta dalam pembentukan lembaga perwakilan dan cara terbaik adalah melalui pemilihan umum yang menjamin terlaksananya solidaritas-sosial.

b.

Kedudukan hukum daripada pemilih dan yang dipilih adalah sematamata berdasarkan objek objektif, jadi tidak ada persoalan hak-hak dari masing-masing kelompok.

c.

Dalam melaksanakan tugasnya si wakil harus menyesuaikan tindakannya dengan kehendak pemilihnya bukan karena adanya hubyungan mandat, tetapi karena adanya hukum objektif yang didasarkan pada solidaritas social yang mengikatnya.

3.

Ada 4 tipe hubungan antara si wakil dengan yang diwakili. Sebut dan jelaskan secara singkat! a. Tipe Wali Si wakil bertindak sebagai wali (trustee). Dalam hubungan ini si wakil bebas bertindak atau mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri tanpa perlu berkonsultasi dengan yang diwakilinya (konstituen). b. Tipe Utusan Si wakil bertindak bertindak sebagai utusan (delegate). Dalam hubungan ini si wakil harus selalu mengikuti instruksi dan petunjuk dari diwakilinya dalam melaksanakan fungsi lembaga perwakilan. Jadi tipe utusan atau dlegasi ini identic dengan teori mandate. c. Tipe Politico Si wakil bertindak kadang-kadang sebagai wali (trustee) dan kadang sebagai utusan (delegate). Tindakannya tergantung dari issue (materi) yang dibahas. d. Tipe Partisipan Si wakil bertindak sebagai partisipan. Dalam hubungan ini si wakil tidak memiliki kebebasan bertindak dalam menjalankan fungsi lembaga perwakilan, tetapi si wakil terikat pada instruksi atau program kerja partainya.

4.

Tentang jenis lembaga perwakilan, dikenal adanya sistem monokameral dan bicameral. Berikan penjelasan saudara!

a.

Sistem Monocameral yaitu perwakilan satu kamar. Contoh parlemen Denmark, Israel, Firlandia, New Zeland, Spanyol.

b.

Sistem Bicameral yaitu lembaga perwakilan yang terdiri atas dua kamar, keduanya menjalankan fungsi legislasi secara simetris (dengan

kewenagan yang seimbang). Contoh lembaga perwakilan kerajaan Inggris yang di sebut Parlemen. 5. Koesnardi dan Bintan R. Saragih, menyebutkan pada umumnya lembaga perwakilan memiliki 3 fungsi, sebut dan jelaskan! a. Fungsi perundang-undangan, dalam arti membentuk. Contoh: UU Pemilu, UU Pajak, UU APBN, Ratifikasi terhadap perjanjian-perjanjian Internasional. b. Fungsi Pengawasan Adalah fungsi yang dijalankan oleh Parlemen untuk mengawasi eksekutif, agar berfungsi menurut undang-undang yang dibentuk oleh Parlemen. c. Sarana Pendidikan Politik Fungsi pendidikan politik yaitu melalui pembahasan kebijakan pemerintah di DPR, dan dimuat, ditulis oleh media massa. Rakyat mengikuti persoalan yang menyangkut kepentingan umum dan menilai menurut kemampuan masing-masing dan secara tidak langsung mereka mendidik kea rah warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya. 6. Menurut G.S. Dipolo terdapat terdapat beberapa motif yang menjadi alasan pentingnya kerjasama antar negara, sebut dan jelaskan! a. Motif Penyelidikan, misalnya expedisi bangsa-bangsa Barat abad ke-20, bahkan sampai bulan dan planet-planet lainnya di luar angkasa. b. Motif agama, berkaitan dengan kewajiban religious termasuk penyebaran ajaran-ajaran agama. Kewajiban religious itu memerlukan kerjasama seperti pertukaran guru-guru agama, emelihaaan temat suci. c. Motif Ekonomi, karena hasrat atau keinginan untuk memperoleh bahanbahan yang berasal dari sumber daya alam.

d. Motif Politik, terkait dengan motif ekonomi, karena selain keinginan untuk memenuhi keppentingan ekonomi juga disertai pengembangan pengaruh dan kekuasaan guna memudahkan untuk melakukan eksploitasi terhadap rakyat bangsa-bangsa yang dijajah. e. Motif Psychologis, keinginan untuk dikenal, diakui, dikagumi dan dipuja-puja dengan memamerkan kekuatan, kekuasaan, kekayaan, kemakmuran dan kebesaran negaranya. Dalam motif psykologis ini terkait ula motif politik dan ekonomi. f. Motif Sosial-Budaya, berkait dengan keinginan untuk mengembangkan nilai-nilai social budaya dalam mengembangkan peradaban dan perdamaian dunia. 7. Apa yang dimaksud liga bangsa-bangsa dan perserikatan bangsa? a. Liga Bangsa-Bangsa (leangue of Nations) Yaitu lembaga yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Perdamaian Versailles (1991), atas usul Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson dalam usaha memelihara perdaian dunia. Leangue of Nations sebagai lembaga perdamaian guna menjamin kebebasan. Tujuan didirikannya Langue of Nations meliputi: 1. Mengutuk dan menghindarkan peperangan. 2. Mengutamakan penyelesaian konflik secara damai. 3. Memelihara hubungan dengan hati terbuka dan adil. 4. Menyusun hubungan internasional melalui kesepakatan. 5. Menegakkan hukum serta mengusahakan agar perjanjian

internasional ditaati. Meskipun leangue of Nations telah berusaha keras untuk mengupayakan perdamaian dunia, ternyata gagal dalam mewujudkan perdamaian dunia itu, dengan meletusnya perang dunia II pada tahun 1939. b. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organisations, disingkat UNO atau PBB)

PBB merupakan organisasi internasional, organisasi antar bangsa diman tergabung negara-negara. Yang merupakan organisasi kerjasama untuk perdamaian dunia yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan tujuan: 1. Menjaga perdamaian dan keamanan internasional. 2. Mengembangkan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa berdasarkan rasa hormat terhadap persamaan hak dan hak mengurus diri sendiri. 3. Mencapai kerjasama internasional dalam memecahkan persoalanpersoalan ekonomi, social, budaya atau peri kemanusiaan lainnya. 4. Menjadi pusat penyelarasan tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam usaha mencapai tujuan-tujuan bersama. Dengan demikian PBB berusaha menyelamatkan dunia dari bencana peperangan yang membawa kesengsaraan sangat mengerikan bagi manusia.

You might also like