Professional Documents
Culture Documents
BIOAKUSTIK
Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
Suara memiliki karakter yang berbeda-beda meskipun memiliki frekuensi sama sekalipun. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara dalam gelombang bunyi. Karakter suara yang berbeda-beda ini lazim disebut warna suara atau timbre.
V = .f
V = kecepatan perambatan bunyi dalam meter per sekon (m/s) = panjang gelombang dalam meter (m) f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340 m/s, dan frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang gelombang bunyi tersebut? Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Jawab: . = v/f = 340 m/s : 20 Hz = 17 m Ditanyakan: .
Efek Dopler:
Frekuensi bunyi berubah akibat perubahan jarak sumber bunyi-pendengar.
Pendengar 1
Pendengar 2
Formula frekuensi sekarang adalah: Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar:
f = fo . v/(v-c) f = fo . v/(v+c)
Keterangan: f = frekuensi sekarang fo = frekuensi bunyi mula-mula v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s) c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Pendengar 1
Pendengar 2
Formula frekuensi sekarang adalah: Untuk pendengar mendekati sumber bunyi : Untuk pendengar menjauhi sumber bunyi :
f = fo . (v+c)/v f = fo . (v-c)/v
Keterangan: f = frekuensi sekarang fo = frekuensi bunyi mula-mula v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s) c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan kecepatan 72 km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2. Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan pendengar 2! Diketahui: f = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s v = 340 m/s fo = 1000 Hz Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2) Jawab: f1 = fo . v/(v-c) = 1000 . 340/(340-20) = 1062,5 Hz f2 = fo . v/(v-c) = 1000 . 340/(340+20) = 944 Hz
Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar dan telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas membrana timpani kira-kira 51 mm2.
3. Pada telinga dalam Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala vestibuli dan skala timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar meneruskan getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala media). Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor pendengaran. Dengan kata lain energi mekanik berupa getaran tadi merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.
Respon frekuensi telinga Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan berkurang menjadi 15.000 Hz dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz. Telinga manusia memiliki sensitifitas tertinggi pada frekuensi 3.000 Hz yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara jeritan atau alarm. Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan panjang 2,5 cm yang tertutup di salah satu ujung.
Respon frekuensi telinga dikategorikan sebagai berikut: Pada frekuensi rendah telinga sangat tidak sensitif. Frekuensi 20 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira 1 W/m2. Pada frekuensi ambang atas pendengaran, frekuensi 100 Hz membutuhkan intensitas suara kira-kira 10-10 W/m2.
Kehilangan pendengaran
Kehilangan pendengaran dapat teradi akibat: Kerusakan mekanis akibat cedera kepala Penyakit (penyakit yang menghambat gerakan tulang-tulang pendengaran dapat diatasi dengan operasi atau menggunakan alat bantu pendengaran. Penyakit yang merusak saraf menuju kokhlea sulit diatasi) Terpapar pada kegaduhan secara berlebihan (Tinitus dapat terjadi setelah terpapar kegaduhan konser rock, atau saat distress ketika tak bias tidur). Proses penuaan (proses penuaan menimbulkan penurunan
sensitifitas terhadap suara)