Professional Documents
Culture Documents
I.
ANAMNESIS
II. KESADARAN III. RANGSANG SELAPUT OTAK IV. SISTIM MOTORIK VI. SISTIM REFLEKS VIII. FUNGSI KORTIKAL LUHUR
Pengambilan
wawancara seorang penderita (Px) Maksud - tujuan mendapatkan riwayat perjalanan penyakit Px - tidak mudah - seni tersendiri harus punya : ~ keahlian wawancara Px ~ pengetahuan mendalam gejala & tanda peny.tertentu anamnesis terarah anamnesis yg baik
Membantu Membantu
menetapkan diagnosis kemungkinan (diagnosis kerja : D/ sementara) menetapkan langkah pemeriksaan lanjut
dalam
bidang Neurologi perannya menonjol ok tdk jarang hasil Lab tdk membantu
Suasana
tenang dan kerahasiaan Dokter sabar dan ramah tdk boleh tergesagesa Bahasa yg mudah dimengerti Jangan mempergunakan istilah-2 kedokteran Pertanyaan sistematis Autoanamnesis + AlLo Catat sesuai istilah Px (sebelumnya diperjelas apa maksud Px)
I. Data statistik * Nama * Jenis Kelamin * Umur * Alamat * Status perkawinan * Pekerjaan * Agama * Suku bangsa * Kinan atau kidal
III. Riwayat penyakit terdahulu terutama yang mungkin ada hubungannya dengan keadaan sekarang IV. Riwayat penyakit dalam keluarga
Seseorang sadar sadar terhadap diri dan lingkungan Pemeriksaan Kesadaran - Kwalitas - Kwantitas
Inspeksi
apakah penderita berespon wajar terhdp sistim visual, auditorik dan taktil. Konservasi apakah penderita berespon wajar terhdp suara konversasi, dibangunkan oleh suara kuat. Nyeri apakah penderita berespon terhdp rangsang nyeri.
DELIRIUM
* Penurunan kesadaran * Peningkatan abnormal psikomotor
SOMNOLEN
* Keadaan mengantuk * Kesadaran pulih penuh bila dibangunkan * Mampu memberi jawaban verbal.
SOPOR (STUPOR) * Kantuk dalam * Dapat dibangunkan dgn rangsang kuat, segera menurun lagi * Mengikuti perintah singkat
Dgn
rangsang nyeri hanya timbul gerakan Sama sekali tdk dpt dibangunkan KOMA DALAM Tdk ada gerakan spontan Tdk berespon dgn rangsang nyeri kuat
Menilai tingkat penurunan kesadaran dlm hal kwantitas Mengikuti perkembangan tingkat kesadaran dgn memperhatikan tanggapan penderita terhadap rangsang dan memberinya nilai.
a. Membuka Mata
b. Verbal ( bicara )
c. Motorik ( gerakan )
Nilai
Spontan
Terhadap Dengan Tidak
4
bicara 2 1 3
rangsang nyeri
ada reaksi
Nilai
Baik
5
4 3 2 1
Kacau Tidak
Mengerang Tidak
Nilai
Menurut
6 5 4
menghindar
fleksi (dekortikasi)
ekstensi (deserebrasi)
3
2 1
ada reaksi
1. GCS
2. GCS
3. GCS 4. GCS 5. GCS
= <7
(coma)
KAKU KUDUK Cara : Px terlentang, fleksi ekstensi kepala Penilaian : Kekakuan / tahanan
Cara : Fleksi kepala sejauh mungkin dg cepat Penilaian : Fleksi involunter kedua tungkai
BRUDZINSKI II
Cara : Fleksi pasif coxae dan lutut Penilaian : Fleksi involunter tungkai kontralat
BRUDZINSKI III Cara : Tekan os zygomatikus Penilaian : Fleksi nivol.eks.sup BRUDZINSKI III
Radang
Perdarahan
Mahasiswa
TIK : - Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian fungs kortikal luhur (FKL) - Mahasiswa dapat menyebutkan komponenkomponen FKL
Mahasiswa
dapat menjelaskan berbagai jenis gangguan FKL Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai tes FKL
FKL
: Sifat khas manusia kebudayaan, bahasa, memori, dan pengertian (Mahar Marjono, 1989) Meliputi fgs komprehensi (pengertian), kognisi, dan komunikasi (de Groot, 1995)
- Fgs : bahasa, persepsi, memori, emosi, dan kognitif ( Sidiarto K, 1992) - Merupakan aktivitas neuron-neuron perseptif primer yg dihub. satu dgn lain oleh serbt U, asosiatif, dan komisural
Bgn
otak ttt memp. Fgs ttt, namun merupakan s/ sistem fgsnal kompleks (Luria)
Hemisfer
Hemisfer
Hemisfer
memori
FKL
Perasaan
tiga , td : stereognosis kenal bentuk benda Barognosis kenal berat benda Gramestesia kenal angka/huruf Somatopagnosia kenal bgn tubuh sendiri Fgs ini baik bila eksteroseptif, proprioseptif, korteks sensorik dan asosiasi baik -
Lobus Parietalis
Lobus Frontalis
Lobus Oksipital
Kortks. Asosiasi parietotemporooksipital : fgs bicara sensorik, tugas sensorik luhur seperti memilah-milah informasi auditorik dan visual Kortks. Asosiasi prefrontal : Tugas motorik luhur : strategi gerakan, pola kontrol tk. laku
2.
3. Kortks. Asosiasi limbik : motivasi, aspek emosional-afektif perilaku 4. Fungsi Neokorteks Setiap area kortikal ttt memp. Tugas khusus pst bicara motorik (Broca) pst bicara sensorik (Wernicke)
Sekuensial
Terfokus Menemukan
Hemisfer Kanan : . Spasial,fisiognomik, holistik, global . Sintetik, musikal . Simultan, paralel . Difusa . Menemukan perbedaan . Konkrit, korporal
. Intuitif
Hal-hal
Otak identik komputer td : - Coder (juru sandi) - Memory ( ingatan) - Decoder (pemecah sandi)
Coder
Tempat
mekanisme penyimpanan dan bagaimana sandi dikonversi kembali ke btk yang dpt dimengerti? ???
Konsep
lama : disimpan dlm btk engram yaitu perubahan hipotetik dari plasma neuron akibat rgs dr dunia luar baru : engram = as. Amino yg membtk neurotransmitter yg disintetis oleh inti neuron (nukleus) atas diterimanya impuls saraf storage : penyimpanan data dlm gelembung sinaptik yg berisi neurtransmitter
Konsep
Pd
sinaps terjadi perubahan mekanisme hantaran yg menyesuaikan diri dgn rgs yg dihadapi. Perubahan ini dsbt plasticity yg hanya dimiliki oleh neuron, terutama di daerah sinaps yg aktif.
Afasia
/disfasia : ketdk mampuan berbahasa Agnosia : ketdk mampuan mengenal Aleksia : ketdk mampuan membaca Akalkulia : ketdk mampuan menghitung Apraksia : ketdk mampuan menjalankan perintah Agrafia : ketdk mampuan menulis
Aleksia, agrafia, dan akalkulia terjadi OK lesi pada girus angularis kiri (hemisfer dominan)
Sindroma Gerstmann td :
1. 2. 3. 4.
Anosognosia, ktdk mampuan mengenali kelainan neurologik pd tubuhnya lesi pd parietotemporal kanan (h.nondominan) Ggn visuospasial
3.
4.
Immediate memory = memori segera merta 2. Short-term memory = memori jangka pendek 3. long-term memory = memori jangka panjang Gangguan memori disebut amnesia
1.
1. Tes bahasa : - mengulang kata - menyebut nama benda yg umum - membaca huruf,kata,kalimat - menulis nama, alamat, imlah - bicara spontan
2. Tes visuospasial - mengenal obyek - mengkopi gambar geometrik sederhana - membaca jam
4. Tes memori - Mengulang angka-angka (minimal 6 digit) - Mengulang kalimat - menyebut peristiwa-peristiwa dunia
5. Tes kalkulasi/aritmetik - penjumlahan ,pengurangan ringkas - pengurangan 7 dari 100 6. Tes Mini Mental
Pendidikan :
Nilai maksimum Nilai responden
Jam mulai :
5 3 3
( ) ( ) ( )
ORIENTASI Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa? Sekarang kita berada dimana?(nama rumah sakit atau instalasi,jalan,no rumah,kota,kabupaten,propinsi) REGISTRASI Pewawancaraan menyebutkan nama 3 buah benda,misalnya : satu detik untuk tiap benda. Kemudian mintalah responden mengulang ke tiga nama benda tersebut. Berilah nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar, bila masih salah,ulangi penyebutan ke tiga nama benda tersebut sampai responden dapat mengatakanya dengan benar (bola, kursi, sepatu) Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah:.kali. ATENSI DAN KALKULASI Hitunglah berturut turut selang 7 angka mulai dari 100 ke bawah. Berhenti setelah 5 kali hitungan (93-86-79-72-65). Kemungkinan lain,ejalah kata dengan lima huruf, misalnyaDUNIA dari akhir ke awal / dari kanan ke kiri: ainud. Satu (1) nilai untuk setiap jawaban yang benar. MENGINGAT Tanyakan kembali nama ke tiga benda yang telah disebut diatas. Berikan nilai satu untuk tiap jawaban yang benar. BAHASA Apakah nama benda ini? Perlihatkanlah pinsil dan arloji (2 nilai) Ulangi kalimat beriku:JIKA TIDAK, DAN ATAU TETAPI (1 nilai) Laksanakanlah 3 buah perintah ini: peganglah selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letajkan dilantai. (3 nilai) Bacalah dan laksanakan perintah berikut : PEJAMKAN MATA ANDA (1 nilai) Tulis sebuah kalimat ! (1 nilai) Tirulah gambar ini ! (1 nilai)
( )
3 9
( ) ( )
a. b. c. d. e. f. Jumlah nilai : ( )
Tandailah tingkat kesadaran responden pada garis absis dibawah ini dengan huruf X SADAR SOMNOLEN STUPOR KOMA Jam selesai : Tempat wawancara :
BACALAH DAN LAKSANAKAN PERINTAH BERIKUT : PEJAMKAN MATA ANDA ! TULISLAH SEBUAH KALIMAT ! TIRULAH GAMBAR INI !
Kelainan motorik timbul jika terjadi ggn pada : 1. Sistim piramidal 2. Akar saraf, pleksus, saraf perifer, neuromuskular junction, dan otot 3. Sistim ektrapiramidal 4. serebelum
Sindroma
Kelumpuhan Hipertoni
Atrofi
Hiperefleks Refleks
Sindroma
-
Lower Motor Neuron Kelumpuhan Atoni / hipotoni Atrofi otot Arefleks / hiporefleks Refleks patologis negatif
Hipertoni
Ggn
Gangguan Hipotoni
keseimbangan
Gangguan
Nilai Pada
-
Suruh pasien gerakkan ekstremitas pemeriksa menahan Pemeriksa gerakkan ekstremitas pasien menahan
Penderita
-
Penilaian
05 Normal Tahan ringan Lawan gaya gravitasi Gerakan menggeser Hanya kontraksi Tidak ada kontraksi
Dengan
Kekenyalan otot
Tahanan
Dilakukan dengan : Membandingkan bagian kanan dan kiri Jika perlu dgn pengukuran
Bisa juga ditemukan PSEUDOHIPERTROFI yaitu otot membesar namun kekuatan kurang
Refleks jawaban atas rangsangan bergantung pd st.lengkung, td : - jalur aferen yg dicetuskan o/reseptor - jalur eferen mengaktifasi organ efektor - hubungan 2 komponen tersebut Refleks berhubungan dgn pusat di otak (berfungsi memodifikasi)
Bila
Pemeriksaan
refleks sangat penting krn kurang bergantung pd kooperasi pasien. Bisa diperiksa pd keadaan : - Kesadaran menurun - Bayi - Intelegensia rendah
1.
2. 3. 4.
Relaksasi sempurna
Regangan optimal Rangsangan cukup Jika perlu dengan penguatan refleks cara Jendrassik
JENIS REFLEKS
1.
Refleks Fisiologis
- Refleks dalam
-
Refleks superfisial
2.
Refleks patologis
JENIS REFLEKS 1. Refleks dalam = Refleks regang otot = Refleks tendon timbul akibat regangan otot oleh rangsangan (ketok) sbg jawaban kontraksi.
a. Refleks biseps
= Biseps pees refleks BPR Cara : - Lengan bawah penderita semifleksi - Tempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps ketok - Jawaban : fleksi lengan bawah - Lenkung melalui (L5 - 6)
Trisepspees
refleks TPR Lengan penderita semifleksi Ketok insersi tendon m.triseps (atas olekranon) Jawaban lengan bawah ekstensi Lengkung melalui ( L6 L8)
Kneepees
Tungkai Ketok
refleks KPR
difleksikan digantungkan
tendon m.kuadriseps femoris (bawah patella) : kontraksi kuadriseps femoris ekstensi tungkai
Jawaban
Lengkung
melalui L2 L3
Tungkai
Dorsofleksikan Ketok
tendon Achilles S1 - S2
suprasegmental
sering hamil
CARA : Gores bgn medial ddg paha REAKSI : Skrotum kontraksi NEGATIF PADA : - Lesi; traktus piramidalis (Patologis) - Usia lanjut (Normal) LENGKUNG : L1 L2
CARA : Kulit sekitar anus digores RESPON : Spinter ani ekternus kontraksi LENGKUNG : S2 S4, S5
a. REFLEKS BABINSKI CARA : - Px baring tungkai diluruskan - Pegang pergelangan kaki - Gores dg pelan telapak kaki bagian lateral mulai tumit sampai pangkal jari (gunakan gagang Hammer)
RESPON : Dorsofleksi ibu jari kaki dan mekar jari lainnya. RESPON BABINSKI JUGA DPT TIMBUL DENGAN CARA : - CHADDOCK - SCHAEFER - OPEN HEIM - GORDON
CARA : pegang pangkal jari tengah, fleksikan. Gores kuat ujung jari tengah RESPON : Fleksi jari telunjuk serta fleksi dan aduksi ibu jari. POSITIF : - Simetris blm tentu patologis - Asimetri patologis Positif lesi piramidal (UMN)
CARA : Regangkan m.gastrocnemius, dgn dorsofleksikan kaki secara cepat dan tahan. RESPON : Gerakan ritmik (Bolak-Balik) kaki plantar fleksi & dorsofleksi bergantian Manifestasi R.Fisiologis sangat rasional
( ( ( (
Penyakit
Parkinson
- Berdiri kepala & leher bungkuk ke depan. - Lengan dan tungkai posisi fleksi
Distrofia
Muskulorum Progresiva
Hemiparese
Paraparese
Lesi
Polineuritis
langkah ayam
Bila ada ggn serebelum tdk terjadi kelumpuhan tetapi ggn koordinasi gerak / otot dissinergi
Dissinergi : Hilang kemampuan melakukan gerakan majemuk dgn tangkas, harmonis dan lancar
Sehingga :
-
Gerakan yg memerlukan kerjasama otot tdk bisa dilaksanakan Gerakan terpecah-pecah dan simpangsiur
Dissinergia menyebabkan : 1. Ataksia Tes : perhatikan penderita tdk mampu mempertahankan sikap tubuh / anggota gerak
2. Disdiadokokinesis / diskomposisi : Tdk mampu lakukan gerakan berlawanan berturutturut Tes : pronasi supinasi tangan / lengan
3. Dismetri Gerakan tdk mampu dihentikan tepat waktu dan tempat Bisa : - Hipermetri - Hipometri
Tes : - Tunjuk hidung Penderita tunjuk cuping hidungnya tdk tepat, tdk mencapai atau melewati intensi tremor
- Tumit lutut Letakkan tumit pd lutut, gerakkan telusuri os tibia hingga ibu jari kaki
Fenomena Rebound Suruh penderita fleksikan lengan, pemeriksa melawan gerakan tsb lalu lepaskan penderita memukul bahunya dgn keras.
Macrografia Suruh penderita menulis Tulisan besar dan tidk teratur karena hipermetria
Scanning
speech
Intensi
tremor :
Tremor saat gerakan volunter, lebih nyata saat sampai Tes : suruh gemetar dan lebih jelas saat akan memegang barang
Nistagmus
Gerak ritmik / bolak balik bola mata Tes : perhatikan bola mata pd posisi sentral
sikap (keseimbangan) Tes : Perhatikan deviasi kepala dan badan ke sisi lesi
1.
2. 3. 4.
Relaksasi sempurna
Ketegangan optimal Rangsangan cukup Dengan penguatan refleks Jendrassik
( ( ( (