Professional Documents
Culture Documents
vinyet kota
vinyet kota
Penanggung jawab: Abdulrahman Saleh | Tim Riset: Barjow, Agus.S.W.A | Visualiser Gerobag: Fia, Fillo, Sanusi, Ijul, Ellen, Mural: Kompeni | Produksi Video: Ganda, Koh Ricky Link blog: manusiagerobag.tumblr.com Akun Youtube: ngepoTV
vinyet kota
vinyet kota
Akhirnya saya memutuskan, hanya akan membedah gerobak milik perseorangan saja. Karena jumlahnya juga lumayan banyak. Sebentar saja sudah nemu 6gerobag. Lalu kami janjian akan kembali lagi di bulan oktober untuk workshop menggambar gerobag, yangg satu diantaranya akan kami pinjam untuk di pajang di Venue Utama pameran seni rupa Biennale Jakarta di bulan November. Bersyukur ternyata di bolehin salah satu gerobag kami pinjam selama satu bulan. Misi hari ini selesai. Satu lokasi aman.. Bungkus.
@seblat
adalah Pakde Marno. Tentu saja kami harus permisi kepada Pakde marno, yang secara baik menyambut kami, bahkan mempersilahkan gerobaknya untuk diobrak-abrik. Yang justru bermasalah adalah bos bedeng dengan gerobak-gerobak yang memang sepenuhnya menjadi miliknya. Intinya si bos bedeng meminta uang sewa. Di lapak tersebut, ada penarik gerobak yang ngindung dengan bos bedeng, tetapi ada yang merdeka, tidak ngindung dan bisamenjual barang bekas kemana saja. Tidak terikat dengan satu bos bedeng. Di area lapak seluas 2 hektaritu memang ada beberapa os bedeng, tidak dikuasai satu orang saja.
vinyet kota
vinyet kota
vinyet kota
orderan dari Bang Aji, pemilik gerobag untuk menggambar ondelondel. Lagi-lagi kena ondel-ondel saya. Sebelumnya di saung manggar juga ada yang minta ondel-ondel. Tetapi, lama-lama Bang Aji mulai berani rikues. Beliau minta gerobagnya bertuliskan protes. Jakarta Keras coy! demikian awal permintaannya. Lalu di susul kalimat panjang yang harus saya catat, biar tidak salah. Saya minta Santo untuk mencatat. Aye anak betawi. Aye korban gusuran. Daripada nganggur lebih baik mulung. Jakarta keras Coy! Demikian rikues kalimat dari Bang Aji yang kan dituliskan di badan gerobagnya.
Lalu Kalimat protes lainnya meluncur. Terutama di hari kedua workshop gerobag di Duri Kepa. Ada satu gerobag yang menitip tulisam Hukum Mati Koruptor! Warga negara Bukan Angka2! Gerobag curhat kemudian menjadi gerobag protes. Meski ada juga yang pesan kalimat penyemangat semisal Kerja Keras Siang malam Yang beda adalah pesanan Mas Pur, salah satu pemilik lapak. Karena baru saja mengalami kecelakaan, Mas Pur pesan dibuatkan gambar wayang. Skalian di ruwat, katanya. Walah, ini lagi ada gerobag ruwatan. Semua coba dipenuhi. Untung di saat kami kewalahan karena tenaga ilustrator terbatas, ada tenaga bantuan menggambar datang. Si mamang muncul membantu kami. Dibantu David dan Rizki, bahkan bu Mamah dan Mbak yati ikut rame-rame menggambar. Keterlibatan warga untuk ikut menggambar itulah yang kami harapkan. Kalau bisa sih semua digambar oleh warga sendiri. Kami tinggal semacam supervisi, sambil membenarkan sana-sini agar terlihat tetap apik dan warna-warni.
@seblat
vinyet kota
Dongeng Parasu
Dongeng Parasu
Awalnya tidak sengaja. Saat iseng mengumpulkan gambar wayang untuk stok saat workshop bedah gerobag, kalau nanti ada yang pesan gambar wayang lagi. Maka saya mulai mencoret-coret gambar wayang yang sudah diunduh di dalam buku notes yang selalu aku bawa kemana saja. Yang di pilih tentunya yang menarik figurnya, tanpa tahu maknanya. Tahu-tahu saja saya tertarik dengan sesosok wayang bernama Rama Parasu. Sosoknya hitam dengan rambut mohawk bersenjata kampak. Setelah selesai digambar, lalu di scan dan diposting di laman FB. Biasa, sahre ke teman, siapa tahu ada komentar bermanfaat. Sambil mengomentari tampilan si Parasu yang eksentrik. Banyak komentar balik yang menarik. Mas Uzie mengomentari pilihan stilasi dalam wayang dikaitkan dengan syariat Sunan Kalijogo. Kami saling berbalas komentar. Seperti biasa, ada yang sekedar acung jempol. Lalu ada komentar masuk dari Tika.
Tika, teman istri saya yang merupakan anak seorang dalang itumenjelaskan siapa Parasu. Menurut cerita Tika, Ramaparasu itu manusia yg menjadi dewa. Dia anak seorang begawan. Suka menyepi di hutan, bertapa hingga saktinya. Hidupnya jujur dan sederhana, bocah rimba gitu deh. Suatu hari dia dipanggil bapaknya dan ditanya... Parasu Parasu. Kamu manusia yg adil dan bijaksana, yg bisa memutuskan suatu perkara yg rumit, jawablah anakku, jika ada istri yg berselingkuh berkali kali dg tidak menghormati keluarganya, apa hukumnya.
vinyet kota
Parasu menjawab, Perempuan itu tidak bisa menjaga kehormatannya sendiri, lebih baik dia mati. Bapaknya bertanya, maukah kamu membunuh wanita itu? Parasu menjawab, jika bapak bisa mengabulkan 1 permintaanku, akan kubunuh perempuan itu. Bapaknya bersabda, asal bukan bulan dan bintang yang kau minta... Tika menghentuikan ceritanya, lalu bertanya. mau tau klanjutannya gak Mas. Mauuu!! saya menjawab penuh semangat. Parasu ini bocah yang nggak mau tunduk dg aturan istana atau masyarakat yg hipokrit, rebelion gitu deh ceritanya. Kulanjutin ya Kata Tika. Lalu bapak begawan ini berkata. Perempuan itu adalah IBUMU, Parasu.... dan bumipun gelap dimata Parasu. Hancur hatinya. kamu harus liat pagelaran wayangnya ni mas, pasti nangis..... Baik bapak, seperti janjiku, akan kubunuh ibuku sendiri, tapi ingatlah bapak, akan sabdamu... Lalu Parasu menemui ibunya. Menangislah Parasu dipangkuan ibundanya.
Dikatakan sejujurnya niatan mendatangi ibunya. Sang ibu berkata... Anakku, benar itu semua, ayahmu tidak dapat mengadiliku, lebih baik aku mati ditangan anakku sendiri, tapi nak... Maafkan aku ibumu ini, yg sungguh berdosa, bunuhlah aku dan sucikanlah aku di mata air nirwana... YA IBU... Setelah dibunuh ibunya digendong berlari sambil menangis. Parasu membawa jasad ibunya berkeliling negri. Se sampainya di ayahanda,.. Parasu berkata, bapak, seperti pintamu, kubunuh ibuku, sekarang kutagih janjimu, kau hidupkan ibuku dan peristri dia lagi, dan cintailah dia sepenuh hatimu.... Ayahanda menjawab... oh Parasu, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu meskipun aku begawan sakti. Tika berhenti sejenak. Lalu melanjutkan cerita, Parasu ini kontroversial banget, beberapa dalang memilih untuk tidak melakonkannya, atau mengganti alur cerita kalau parasu tidak membunuh ibunya. Karena wayang itu kan ada unsur mengajar penonton, ada pesan yg mndalam. Jadi masak anak membunuh ibunya sndiri... oya itu ceritane blm kelar lho mas.
10
vinyet kota
Aku barusan gugling Tik, nemu versi cerita yang tidak dibunuh. Yang asli dibunuh Mas. Tapi karena terlalu KERAS ceritanya jadi dilunakkan. Oke, cerita versiku berlanjut... Kkarena kecewa sang begawan tidak bisa menghidupkan Ibundanya, Parasu membunuh semua kesatria di istana tempat raja Arjuna Sasrabahu berada, termasuk sang Raja yg merupakan titisan Dewa wisnu itupun dikalahkannya. Tepat saat senjata Parasu mengenai Sasrabahu, sang Wisnu oncat, keluar dari tubuhnya... Parasu mengejar, mengembara smpai jaman Ramayana, dan bertemu Rama wijaya. Parasu menantang semua kestria yg dia temui. Beberapa versi mengatakan dia terbunuh oleh Hanoman. Beberapa versi oleh Rama atau Krisna, tidak ada yg tau pasti. Tapi ada cukilan cerita di India yg mengatakan dia menjadi dewa, saksi perjalanan manusia, dia tidak bisa mati dan harus mengembara sampai dunia ini berakhir. Bersama kesedihannya. Tika memungkasi ceritanya. Aku tercenung. Luar biasa cerita ini. Berkah kepo mencari bahan untuk workshop gerobag curhat yang menjadi bagian dari kerja seni luar ruang helatan Biennale Jakarta 20013, dimana saya menjadi salah satu seniman yang diundang. Saya jadi belajar banyak. Belajar saat di lapangan workshop, dan berinteraksi dengan orang-orang dan tim kecil yang kubentuk. Juga saat mencari materi visual. Yang pasti, saya jatuh cinta dengan sosok Parasu, versi dongengan Tika tentu saja.
vinyet kota
11
12
vinyet kota
vinyet kota
13
14
vinyet kota
vinyet kota
15
16
vinyet kota