You are on page 1of 31

Sintesis Nanopartikel Magnetite dengan Kemurnian Tinggi dan Ukuran Seragam melalui Elektrooksidasi Besi dalam Air Sidang

Terbuka Fauziatul Fajaroh 2308301003 Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Sugeng Winardi, M. Eng. Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M. Eng.
Program Pascasarjana Jurusan Teknik Kimia ITS

Latar Belakang
Magnetite (Fe3O4 )

Sifat-sifat: OPTIS, MAGNETIK, KATALITIK

APLIKASI : Teknologi, Bio-Medis, Lingkungan

SORBEN : As(III) dan As(V) dalam air


Ferrofluid:

Pemisahan logam secara magnetik

Peralatan Elektronik: Rotary Shaft Sealing Mechanical engineering: Defense Oscilation damping Aerospace Analytical Instrument Magnetite yang Terfungsionaisasi Permukaan: Drug Delivery system Contrast agent Magnetic Hyperthermia Biosensor Enzym Immobilization System Catalyst

Syarat nanopartikel magnetite dalam banyak aplikasi: partikel dengan kemurnian dan kemagnetan tinggi serta ukuran yang seragam

Menggunakan surfaktan untuk mendapatkan partikel yang ukurannya seragam Partikel cenderung bersifat hidropobik Ukuran partikel terkontrol Alkoksida (mahal) Temperatur kalsinasi tinggi

Metode sintesis nanopartikel magnetite


Ko-presipitasi Sol-Gel Hidrotermal Metode Elektrokimia

Ukuran partikel terkontrol Peralatan yang tidak sederhana, Temperatur tinggi

Peneliti
Marques dkk (2008)

Sistem Elektrosintesis
Elektrode: C Elektrolit: Fe(NO3)39H2O dalam etanol

Hasil
Magnetite yang superparamagnetis, ukuran seragam, antara 4 9 nm

Keterangan
Non-aqueous system, partikel yang dihasilkan cenderung hidropobik

mengandung hidroksida besi, jika ada air


Franger dkk (2004,2007) Elektrode besi dan platina Elektrolit: larutan alkali yang mengandung ion-ion seperti Cl-, SO42- , SCN-, dan S2O32Elektrode besi Elektrolit: larutan encerTMAC (tetrametil ammonium chloride) Pure magnetite yang seragam, diameter 74-88 nm Limbah tak ramah lingkungan

Cabrera dkk (2008)

Partikel feromagnetis, Limbah tak ramah ukuran seragam, diameter lingkungan 20 30 nm Surfaktan mengganggu fungsi magnetite

Sintesis nanopartikel magnetite yang ramah lingkungan melalui elektro-oksidasi besi dalam air

Dengan anodisasi material berbasis besi Burleigh dkk (2007) serta Liu dkk (2008): Memperoleh film magnetite

FeOOH sebagai impurities pada hasil sintesis Liu dkk (2008)

Anoda: Besi hasil elektroplating Elektrolit: air demineralisasi Suhu operasi: T kamar

Garis Besar Penelitian


Tahap I Tahap II

Mempelajari kemungkinan mensintesis nanopartikel magnetite dengan cara elektro-oksidasi besi dalam
air

Mengembangkan metode sintesis lebih lanjut untuk mendapatkan magnetite dengan kemurnian tinggi

Mekanisme Reaksi

Cara Isolasi

Cara Osilasi

Penyiapan anoda dengan elektroplating


DC Power Supply Personal Computer

+
USB

Sintesis dan Observasi


Multimeter
+

Elektroda besi

Penyaringan dan pengeringan


Sumber Arus CDC CDC PDC

Bejana acrylic

Tahap I II Isolasi Osilasi

Elektrolit Air Larutan encer Sodium Silikat Air

Bubuk magnetite

Karakterisasi: XRD, FTIR, BET, SEM, VSM

Hasil Penelitian

Tahap I: Elektro-oksidasi besi dalam air


Intensity (a.u.)
Fe3O4(JCPDS 19-0629) FeOOH(JCPDS 44-1415)

without NaOH

with NaOH 10 20

30

40 q 2 (degree)

50

60

70

Transmittance (%)

Pola XRD hasil sintesis dengan dan tanpa NaOH pada 205 A/cm2 dengan jarak antar elektrode 6 cm

10 9 8 7 6

Spekrum FTIR hasil sintesis tanpa NaOH pada 205 A/cm2 dengan jarak antar elektrode 6 cm

5
4 3 2 1 0

3176.87

1022.31

OH
580 Fe3O4 442

3900

3400

2900

2400

1900

1400

900

400

Wavenumber

(cm-1)

Pengaruh rapat arus dan jarak antar elektroda terhadap ukuran partikel
30 2 cm 6 cm

25

Particle size (nm)

20

15

10 100

200

300

400
2

500

600

Current density (A/cm )

Pengaruh rapat arus terhadap kemagnetan


80 60
Magnetization (emu/g)
Current (A/cm 2) 325 205 Ms (emu/g) 70 60 Hc (Oe) 140 295

325 A/cm 205 A/cm

Bulk = 92 emu/g

40 20 0 -20 -40 -60 -80

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Applied Field (T)

Mekanisme Pembentukan magnetite


Hasil Observasi Visual

Hasil XRD dan FTIR

Bagaimana cara mendapatkan magnetite murni?


Cara Isolasi Cara Osilasi

Cara Isolasi (Elektro-oksidasi besi dalam larutan sodium silikat)

Mengisolasi magnetite yang terbentuk dengan cara melapisinya dengan silika yang bersumber dari sodium silikat
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e Fe2+(aq) + 2OH(aq) Fe(OH)2(s) 3Fe(OH)2(s) + O2(g) Fe(OH)2(s) + 2FeOOH(s) + H2O(l) Fe(OH)2(s) + FeOOH(s) Fe3O4(s) + 2H2O(l) (1) (2) (3) (4)

Magnetite siap mengikat berbagai gugus fungsi

Hasil elektro-oksidasi besi dalam larutan sodium silikat (Cara Isolasi)

Pola XRD magnetite yang disintesis dengan larutan sodium silikat 200 ppm pada dua harga voltase yang berbeda Pola XRD magnetite yang disintesis pada 20 V

Spektrum FTIR Magnetite hasil sintesis pada 20 V


200 ppm Si-O-Si Si-O

%T

150 ppm 0 ppm H2 O

Fe-O-Si

OH

H2O

OH

Fe-O 500

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 Wavenumber (cm )


-1

Verifikasi pelapisan silika


1. Uji pelarutan dalam asam: magnetite larut perlahan dalam asam, sedangkan silika relatif tidak larut

2. Uji Ketahanan Termal: magnetite teroksidasi pada suhu tinggi, dengan lapisan silika pada permukaannya magnetite menjadi relatif lebih sukar teroksidasi. Uji ini sekaligus untuk mempelajari pengaruh suhu terhadap ukuran, kristalinitas, dan kemagnetan partikel.

Uji pelarutan dalam asam

Perendaman sampel dalam HCl


Reaksi aliquot dengan KSCN berlebih Pengukuran absorbansi larutan kompleks Fe(SCN)3

20 mg sampel direndam dalam 100 mL HCl 10-5 M Dikocok dalam orbital shaker
Pengambilan 5 mL aliquot tiap 30 menit Mereaksikan aliquot dengan larutan KSCN berlebih

Pengukuran absorbansi larutan kompleks Fe(SCN)3 Pada maks 463 nm

Hasil uji pelarutan dalam asam

Hasil uji stabilitas termal: Kurva TGDTA

120 100 80

0 ppm 20 V (S1)
DTA

100

140 120

200 ppm 20 V (S3)

100

50

100
0

weight(%)

Weight(%)

60 40 20 0 -20 100 200 300 400

80 60 40 20 0 -20 100 200 300 400 500

50

Heat Flow(V)

Heat flow(V)

DTA
0

TG

-50

-100 500 600

TG

-50

Temperature (C)

-100 600

Temperature/C

Mekanisme pelapisan silika pada permukaan magnetite

Citra SEM

magnetite bersalut silika

magnetite tak bersalut silika

Kurva magnetisasi

Cara Osilasi (Elektro-oksidasi besi dalam air dengan PDC)

Hasil elektro-oksidasi besi dalam air dengan PDC (Cara Osilasi)

PDC

Intensity (au)

pH = 7

CDC
%T

PH = 9

30

40

50

60

2q

Spektrum IR

Fe-O
4000 3500 3000 2500 2000
-1

1500

1000

500

wave number (cm )

Pengaruh duty cycle, frekuensi, dan pH terhadap kristalinitas

Pola XRD hasil sintesis pada 10 V, 8 Hz, pH 8

Pola XRD hasil sintesis pada 10 V, duty cycle 80%, pH 8

Pola XRD hasil sintesis pada 10 V, 5 Hz, dan duty cycle 80%

Pengaruh berbagai parameter PDC terhadap diameter partikel


24 22

Mean of Particle Diameter (nm)

20 18 16 14 12 10 8 6 7.0 7.5 8.0 8.5 pH 9.0 9.5 10.0 8 V 8 Hz 70 % 8 V 5 Hz 80 % 10 V 8 Hz 80 % 10 V 8 Hz 60 %

Kemagnetan
60 (a) (b) (c)

Magnetization (emu/g)

40 20 0 -20 -40 -60 -1.0 -0.5 0.0 Applied Field (Tesla)

0.5

1.0

Hasil analisis VSM dari produk pada duty cycle 80% 5 Hz dan: (a) 10 volt, pH 10; (b) 10 volt, pH 9; (c) 8 volt, pH 8

Kesimpulan
Nanopartikel magnetite yang berukuran 10 - 30 nm berhasil disintesis dengan cara elektro-oksidasi besi dalam air tanpa penambahan bahan-bahan kimia lainnya. Nanopartikel magnetite dengan kemurnian tinggi, ukuran seragam dan superparamagnetis telah berhasil disintesis dengan bahan yang ramah lingkungan Penerapan pulsed direct current (PDC) pada elektro-oksidasi besi dalam air menghasilkan magnetite murni yang bersifat feromagnetis.

You might also like