(naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)
(sumber : SINAR TANI Edisi 14-20 Juni 2006)
Adanya program P4MI ini secara otomatis mendatangkan penghasilan kepada wanita tani, yakni melalui peningkatan nilai tambah dari hasil pengolahan sejumlah produk pertanian menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Siti Marifatun seorang Pengurus kelompok tani wanita (KWT) desa Pelem Blora mengatakan hal itu, dan ia mengatakan penghasilan wanita tani sebelumnya hanya menggantungkan pada produksi pertanian semata. Melalui program pemberdayaan ini, wanita tani diarahkan mampu memperoleh penghasilan tambahan di luar penghasilan dari produksi pertanian. Misalnya, melakukan kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi bentuk pangan tertentu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Contohnya, membuat snack dari bahan baku pisang, jagung, tempe yang bahan bakunya tersedia melimpah di desa ini, selanjutnya diolah menjadi kripik pisang keju, kripik rasa jagung bakar, kripik pisang rasa coklat, acar ambon, kue kering glasur dan jagung dan lain-lain.
Sementara sumber dananya dibiayai dari Komisi Investasi Desa (KID) yang besarnya sudah ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Menurut dia, rata-rata penghasilan per anggota kelompok wanita tani sekitar Rp 12 ribu per hari, dari sebelumnya hanya mengandalkan dari hasil panen padi atau jagung dan pisang. Sebagian keuntungan tersebut digunakan untuk memperbesar modal kelompok tani. Bahkan, kata dia, kelompok wanita tani ini sudah mampu melayani pesanan dari produk yang dihasilkan, misalnya untuk jamuan rapat-rapat Dinas di daerah, hajatan dan lain-lain. Pemasaran terhadap produk tersebut juga dilakukan dengan memasok ke sejumlah toko, warung bahkan mengisi ke sejumlah pasar swalayan setempat. Ia juga merasakan adanya program ini mampu memperbaiki pendapatan wanita tani, sekaligus memberdayakannya menuju tingkat ekonomi keluarga yang lebih baik.