You are on page 1of 17

Analisis Konsentrasi Radon (222Rn) dengan Metode LSC (Liquid Scintilation Counting) pada Air Tanah di Mata Air

Uwaepellae Ponre Kab. Bone, Sulawesi Selatan

Latar Belakang

Radioaktivitas

Gas Radioaktif

Radon Bermanfaat keberadaan Air Tanah Sumber Masalah

Pada awal Abad ke-20, kanker paru-paru menjadi masalah global. Kanker paru merupakan kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena kanker paru-paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat (Hansen, 2008).

Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001)

Penelitian gas radioaktif Radon di luar negeri banyak dikaitkan dengan penyakit kanker paru-paru.

Organisasi kesehatan dunia ( WHO ) dan EPA ( Environmental Protection Agency ) telah mengklasifikasikan gas radon sebagai bahan karsinogen ( penyebab kanker ) kelas A, dan di Amerika Serikat termasuk penyebab kanker paru kedua setelah rokok. Pernyataan ini telah didukung oleh studi epidemiological evidence para pekerja tambang yang terpapar radiasi dari gas radon secara lebih intensif, melalui uji cause-effect antara paparan radon dan angka kematian kanker paruparu.

The National Academy of Sciences and the Enviromental Protection Agency (2003) memperkirakan bahwa di USA, gas Radon dalam rumah menyebabkan 21.100 kematian karena

kanker paru-paru. Untuk yang bukan perokok, gas radon adalah penyebab utama kematian yang terjadi karena kanker paruparu. Untuk yang perokok, gas Radon penyebab kedua kanker paru-paru yang mereka alami. Lebih dari 171.000 penderita kanker paru-paru didiagnosa di USA setiap tahun.

Rekomendasi BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional) konsentrasi maksimum Radon yang diizinkan 400 Bq/L (BAPETEN, 1999).

Gas Radon merupakan gas radioaktif dari hasil peluruhan partikel dengan umur paro tahun (Beiser dan Liong, 1987).

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan ini, antara lain: 1. Berapa kadar Radon (222Rn) pada air tanah pada air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan ? 2. Apakah konsentrasi Radon (222Rn) pada air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan masih pada range konsentrasi yang diizinkan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional) ?

TRANSITIONAL

Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kadar Radon (222Rn) dengan Metode LSC (Liquid Scintilation Counting) pada air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan

Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain: 1. Menentukan kadar Radon (222Rn) dengan Metode LSC (Liquid Scintilation Counting) pada air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan 2. Membandingkan kadar Radon (222Rn) yang diperoleh dari sampel air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan dengan kadar Radon (222Rn) yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kadar Radon (222Rn) di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan 2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kadar Radon (222Rn) di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan masih dalam kadar normal ataukah sudah mencapai kadar berbahaya bagi kesehatan manusia

Hipotesis
Kadar Radon (222Rn) pada air tanah di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan melebihi konsentrasi maksimum yang diizinkan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional) yaitu 400 mBq/L, yang artinya berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar mata air tersebut

Bahan Percobaan
Sampel air tanah yang diambil di mata air Uwaepellae Ponre kab. Bone, Sulawesi Selatan dan cairan sintilator

Alat Percobaan Botol sampel, gelas vial 20 mL dan detektor LSC (Liquid Scintilation Counting)

Sampling yang dilakukan harus mempertimbangkan volatilitas gas radon yang tinggi dan juga waktu peluruhan radon . Dari alasan ini, penanganan sampling secara terbuka harus dihindari. Cara terbaik adalah mengisi botol dengan sampel air secara hatihati. Pembentukan gelembung pada saat pengisian botol dengan sampel harus dihindari demi menghindari kontaminasi udara

Pencacahan Sampel

Pendeteksian LSC Hidex 300 SL

Pencacahan Sampel

Air tanah
Dipipet 8 mL larutan sampel ke dalam gelas vial 20 ml, Ditambahkan 12 mL sintilator Dikocok hingga homogen, Dicacah dengan perangkat LSC Hidex 300 SL dengan variasi waktu tertentu

Data

Pengoperasian Alat (Elistina, 2007).


Alat Hidex 300 SL

Dikalibrasi menggunakan larutan standar kalibrasi sesuai dengan instruksi kerja alat sampai keluar tulisan yang tercetak (system normalized). Dimasukkan Air Tanah disusun dalan cassette holder sesuai dengan nomor urut yang tertera di atas vial

Dicacah mengikuti instruksi kerja yang ada pada alat

Kondisi pengukuran diisi sesuai dengan petunjuk yang ada pada alat.
Vial yang telah berisi larutan homogen sintilator dan sampel dimasukkan ke dalam cassette holder dan ditempatkan dalam posisi pencacahan

Diatur waktu pencacahan selama 24 jam dan dicacah dengan 5 kali pengulangan

Data

Proses Sintilasi

You might also like