Professional Documents
Culture Documents
Maria Kristyani (08330009) Armansyah Sitompul (09330001) Dessy Retno Ariyani (09330007)
LATAR BELAKANG
Saat ini, sabun adalah produk utama yang dibutuhkan untuk membersihkan badan saat kita mandi. Sabun telah banyak mengalami perkembangan dalam hal modifikasi bentuk. Penggunaan sabun cair juga semakin berkembang luas karena lebih disukai.
Pengertian Sabun
Sabun produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat. Sabun Cair Antiseptik sediaan kosmetik cair dari suatu asam lemak tinggi dengan alkali dan ditambah dengan zat kimia/ bahan obat yang berguna untuk mencegah, mengurangi ataupun menyembuhkan penyakit dan atau gejala penyakit pada kulit.
Sabun Alam diramu dari minyak dan alkali Sabun alam tersedia dalam bentuk batang dan cairan. Sindet (syntetic detergent) diramu dari berbagai jenis surfaktan, terutama surfaktan anion dan ampifilik pH alkalis sekitar 8, dan busa dengan gelembung besar dan mudah hilang.
Kegunaan Sabun
Sabun alkali digunakan sebagai sabun mandi dan untuk mencuci pakaian. Industri tekstil menggunakan untuk menghilangkan kotorankotoran dan membuat tekstur kain tersebut lebih halus. berpeeranan penting dalam proses emulsi- polimerisasi yang digunakan dalam industri karet dan industri plastik. Sabun secara luas digunakan dalam industri kosmetik untuk mengemulsi sejumlah pembersih dan kondisioner. Sabun merupakan salah satu komponen insektisida dan fungisida dalam pertanian.
Antiseptik
zat yang dapat digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme, biasanya digunakan pada jaringan hidup. Idealnya
aksi membunuh cepat dan dan terus-menerus terhadap jasad renik, tegangan permukaan rendah, tetap aktif meskuipun ada cairan tubuh termasuk nanah dan tidak mengiritasi cairan tubuh, toksisitas sistemik rendah pada kulit atau selaput lendir.
Formulasi
Nama zat Formula I Formula II Formula III
Aquadest Myristic acid Lauric acid Potassium hydroxide Potassium chloride Sodium laureth sulfate 28 % Palmitic acid Glycol distearat
Cocomidopropyl betaine
Glyserin Hydroxyethylcellulose
Lanjutan
Hydroxypropyl methylcellulose Helianthus annus (sunflower) seed oil Sodium chloride Disodium EDTA Tetrasodium EDTA BHT Pentasodium pentetate Etidronic acid Lauryl hydroxysultaine Gliseryl laurate Capric acid -
Triclocarbon
Lanjutan
Citric acid Sodium benzoat Methylsothiazolinone Terpineol Thymol PEG-40 castrol oil hydrogenated -
Sodium hydroxide
Trisodium NTA Curcuma aromatica root oil Trideceth-9 Prunus juice persica (peach)
Tocophryl acetat
Honey Perfume
Formula kelompok
no Nama Bahan 1 2 3 4 5 6 7 Myristic Acid KOH Na. Lauril sulfat As. Palmitat Glikol distearat Gliserin Hidroksi etil selulosa 30 10 2.5 3 12 15 16 17 % 5,3 no Nama Bahan %
11
12 13 14
Etidrodnic Acid
Algin Triclosan Benzalkonium klorida Tocophyril acetat Parfum aquadest 2 2 0,1 1 Lemon grass
8
9 10
NaCl
EDTA BHT
1
0,1 0,1
Asam Palmitat (fragrance agent, surfactan cleansing agent) Glikol stearat (penstabil emulsi, skin conditioning) Hidroksi etil sellulosa (Binder, penstabil emulsi, peningkat viskositas) Na, EDTA (pengkhelat) Etidronic Acid (membentuk Khelat) Triclosan (desinfektan) Alginat (pengemulsi) Tokoferol asetat (antioksida, conditioning)
Benzalkonium Klorida (antiseptik, desinfektan) Triclosan (antiseptik) Asam palmitat(emulgator) Natrium lauril sulfat (surfaktan anionik, emulgator) Asam Laurat (emulgator0 Asam Miristat(emulgator) Butylated Hydroxy Tolluen (BHT) Anti oksidan. Gliserin (Emolient, humectan, plasticizer, solvent, swetting agent.) Potassium Hydroxide Alkali, sebagai pembuffer
Pembahasan formula
aktif terhadap bakteri garam negatif dan positif tetapi kurang aktif pada bakteri Pseudomonas sp. Benzalkonium klorida ditambahkan sebagai pengawet yang juga memiliki aktifitas terhadap Pseudomonas sp.
Sebagai pementuk busa dan zat pengemulsi, digunakan asam miristat, asam laurat, dan asam palmitat. pH sabun harus sedapat mungkin mendekati pH kulit agar tidak mengiritasi kulit atau membran mukosa. Oleh karena itu digunakan KOH sebagai zat pengisohidris dan buffer. Penggunaan gliserin dalam formulasi berfugsi sebagai pelembab untuk menghindari kulit kering akibat penggunaan sabun. BHT digunakan untuk mencegah oksidasi pada komponen sabun terutama golongan asam lemak
Cara Pembuatan
Timbang dan ukur semua bahan. Lakukan pencampuran dilakukan pada suhu 40 45oC. Campur semua minyak lemak. Campur fase minyak + fragrance (LEMON GRASS) dengan aquadest sebagian. Campur Trichlocarban ke campuran no.2 Tambahkan sisa bahan kecuali pengawet dan buffer. Campur ad homogen. Tambahkan pengawet. Tambahkan buffer (KOH) ad pH 5. Cukupkan dengan aquadest ad 100%. Lakukan evaluasi. Lakukan pengisian ke dalam botol dan pengemasan.
Evaluasi
Organoleptis: lihat warna, bau, Uji Sifat Aliran (Viskositas) Uji efektifitas pengawet Uji Homogenitas Uji Berat Jenis Uji Tipe Emulsi Uji pH