You are on page 1of 6

C. PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL 1. RHEUMATOID ARTRITIS A.

Pengertian Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. ( Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165 ) Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.( Susan Martin Tucker.1998 ) Artritis Reumatoid ( AR ) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai mengenai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan. ( Diane C. Baughman. 2000 )

B. Etiologi Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai penyebab artritis reumatoid, yaitu : 1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikus 2. Endokrin 3. Autoimun 4. Metabolik 5. Faktor genetik serta faktor pemicu lainnya.

C. Manifestasi Klinis Rheumatoid arthritis ditandai oleh adanya gejala umum peradangan berupa: 1. Demam, lemah tubuh dan pembengkakan sendi. 2. Nyeri dan kekakuan sendi yang dirasakan paling parah pada pagi hari. 3. Rentang gerak berkurang, timbul deformitas sendi dan kontraktur otot. 4. Pada sekitar 20% penderita rheumatoid artritits muncul nodus rheumatoid ekstrasinovium. Nodus ini Terdiri dari sel darah putih dan sisia sel yang terdapat di daerah trauma atau peningkatan tekanan. Nodus biasanya terbentuk di jaringan subkutis di atas siku dan jari tangan.

D. Penatalaksanaan Adapun penatalaksanaan umum pada rheumatoid arthritis antara lain : 1. Pemberian terapi aspirin dan kortikosteroid 2. Pengaturan aktivitas dan istirahat 3. Kompres panas dan dingin 4. Diet 5. Pembedahan

2. OSTEOPOROSIS A. Pengertian Osteoporosis secara harfiah dapat diartikan tulang porous (berongga), yaitu keadaan di mana masa tulang berkurang dan menjadi rapuh. Pada kondisi tersebut komposisi tulang barangkali tidak berubah, tetapi berat tulang per unit volume menjadi berkurang. Pada stadium lanjut penderita osteoporosis akan mudah mengalami patah tulang jika terbentur atau jatuh, terutama pada bagian tangan, pinggang, dan tulang belakang (Ardiansyah, 2008).

B. Etiologi 1. Osteoporosis postmenopausal Terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat 2. Osteoporosis senilis Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).

3. Osteoporosis juvenil idiopatik Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

C. Manisfestasi Klinis Deformitas tulang yaitu terjadinya perubahan pada bentuk tulang akibat terjadinya fraktur (patah tulang ) patologis pada tulang belakang yang mengakibatkan nyeri pada tulang belakang secara mendadak Nyeri hebat jika duduk dan berdiri. Bila patah di daerah punggung penderita akan bongkok dan tinggi badan berkurang.

3. OSTEOARTHRITIS A. Pengertian Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada orang yang berusia lanjut dan ditandai oleh degenerasi kartilago artikularis, perubahan pada membran sinovia serta hipertrofi tulang pada tepinya. Rasa nyeri dan kaku, khususnya setelah melakukan aktivitas yang lama akan menyertai perubahan degeneratif tersebut.

B. Etiologi Beberapa faktor turut terlibat dalam timbulnya osteoarthritis ini. 1. Penambahan usia 2. Perubahan selular atau matriks pada kartilago yang terjadi bersamaan dengan penuaan 3. Obesitas 4. Trauma 5. Kelainan endokrin (misalnya diabetes mellitus) 6. Kelainan primer persendian (misalnya arthritis inflamatorik).

C. Manisfestasi Klinis Keluhan-keluhan umum yang sering dirasakan penderita osteoartritis adalah sebagai berikut : Nyeri Sendi Pada osteoartritis terdapat hambatan sendi yang biasanya bertambah berat dengan pelanpelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri. Nyeri dapat berasal dari peradangan dan mekanik (dirasakan setelah melakukan aktivitas lama) Kaku Sendi Merupakan keluhan pada hampir semua penyakit sendi dan osteoartritis yang tidak begitu berat. Pada beberapa pasien, nyeri dan kaku sendi dapat timbul setelah istirahat beberapa saat misalnya sehabis duduk lama atau bangun tidur. Pembengkakan Sendi Merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi. Biasanya teraba panas tanpa adanya kemerahan. Tanda-tanda adanya reaksi peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna kemerahan) Perubahan Gaya Jalan Hampir pada semua pasien osteoartritis, pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggulnya berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman besar untuk kemandirian pasien lanjut usia. Gangguan Fungsi Timbul karena ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi. Adanya kontraktur, kemungkinan adanya osteofit, nyeri dan bengkak merupakan penyebab yang menimbulkan gangguan fungsi.

4. ARTHRITIS GOUT A. Pengertian Artritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi (tofi). Gout juga merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).

B. ManisfestasiKlinis Terdapat empat tahap dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak diobati yaitu : Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Dalam tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari peningkatan asam urat serum. Tahap kedua adalah arthritis gout akut. Pada tahap ini terjadi pembengkakan mendadak dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan metatarsofalangeal. Serangan gout akut biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10 sampai 14 hari. Tahap ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritical. Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini yang dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami ulangan serangan gout dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati. Tahap keempat adalah tahap gout kronik. Tahap dimana timbunan urat terus bertambah dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat menyebabkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan dari sendi yang bengkak.

5.AMILOIDOSIS A. Pengertian Amiloidosis adalah suatu sindroma klinis yang ditandai penumpukan protein amiloid yang berbentuk fibrin pada jaringan tubuh. Penumpukan ini disebabkan oleh produksi yang berlebihan dan pengeluaran yang menurun. Tipe amiloidosis yang paling umum adalah : 1. Amiloidosis primer, biasanya berhubungan dengan kelainan sel plasma,

multipel myeloma dan disebabkan amiloid tipe AL yang diproduksi berlebihan. 2. Amiloidosis sekunder berhubungan dengan penyakit inflamasi kronis,seperti rheumatoid arthritis, osteomyelitis, malaria, tuberkulosis, lepra, dan demam mediteranea familial, dan disebabkan fibril amiloid tipe AA, yang disintesis berlebihan.

3. Amiloidosis familial (herediter) berhubungan dengan neuropathy, cardiomyopathy familial, disebabkan protein transthyretin abnormal yang diproduksi di hepar 4. Amiloidosis hemodialisis berhubungan dengan hemodialisis ginjal, disebabkan 2 mikroglobulin yang tidak dapat dikeluarkan ginjal pada waktu hemodialisis.

B. Etiologi Amiloid dapat menyerang persendian secara langsung dengan keberadaanya di membran sinovial dan cairan sinovial atau di tulang rawan sendi. Arthritis amiloid dapat menyerupai beberapa penyakit rheumatik karena timbul sebagai arthritis simetris pada persendian kecil dengan nodul, kekakuan sendi pada pagi hari dan kelelahan.Banyak pasien dengan arthropati amiloid ternyata menderita multiple mieloma. Cairan sinovial biasanya mengandung sedikit sel darah putih, bekuan musin yang baik sampai tingkat menengah, predominansi sel mononuclear, dan tanpa kristal.

C. Manifestasi klinis Gejala klinis lainnya tergantung dari sistem organ yang terkena. Bila mengenai paru paru dapat timbul dyspneu, penyakit paru interstitial. Akibat infiltrasi amiloid pada miokard dan endokard, dapat timbul kardiomyopathi, aritmia, angina pektoris, gagal jantung kongestif. Pada ginjal dapat timbul sindroma nefrotik dan gagal ginjal. Bila terdapat di otak, dapat timbul gejala demensia, sehingga dianggap berperan dalam penyakit Alzheimer.

You might also like