Professional Documents
Culture Documents
OLEH
PENDAHULUAN Dengan berlakunya UU No. 29 / 2004: Praktik Kedokteran, tuduhan malpraktIk medik makin marak / setiap saat muncul berita di berbagai media masa.
MALPRAKTIK MEDIK Menurut WL.Prosser (The Law of Torts), adanya malpraktik medik apabila dalam kontrak terapetik Dokter Pasien terjadi: upaya dokter standar prosedur / Med. SOP pengingkaran perjanjian musibah akibat pengingkaran musibah itu dapat dibuktikan
DEFINISI SOP
Ketentuan (hkm / peraturan) protap standar yg harus dipatuhi oleh para profesional (bukan hanya dr.) dlm melaks. tugas An established procedure to be followed for a given operation or situation (American Heritage Illustrated Encyclopedic Dict.) Blacks Law Dict. Standard of Care: In law of negligence, that degree of care which a reasonably prudent person should exercise in same or similar circumstances. If a persons conduct falls below such standard, he may be liable in damages for injuries or damages resulting from his conduct
MED. SOP RS
Penerimaan Penderita Sistem PPGD; - Triase; - Pulang paksa Kematian di UGD; - Penderita tak dikenal Tiba mati / Death on Arrival (DOA) Sistem Rujukan !; - Asuransi Kasus kriminal; Perkosaan; Pelayanan Visum et Repertum; Rahasia Medis; Rekam Medis; - Cuti Sakit; - R/ Narkotika; dsb.
TUJUAN / MANFAAT SPM - MED. SOP RS Keamanan / kenyamanan Pasien Payung hukum bagi pelaksana / Dokter Kontrak terapetik resultaat verbintenis (aman sepanjang dilakukan sesuai SPM + Med. SOP) terkadang SOP (terpaksa) tdk dipatuhi o.k. kelainan anatomis tbh manusia / pasien (azas) pembuktian terbalik ! (med. record hrs lengkap !)
SK MENKES 436/93 STANDAR YANMED RS KOMED RS SPM / MED SOP RS PASIEN AMAN/ NYAMAN DIR RS
PANCA SILA
PP, KEPRES, PERMEN INST. MEN, KEP. DIRJEN, PERDA, KEP KA RAH, DLL
+ bbg. Atur
Stlh abad XX (-) langgar yan / tuntutan Hak kewajiban para Pihak (RS / Dr. / Pm X Pasien
UU Prakt Kedokteran
Kepmenkes 558/ 84 (Struk. Org) tugas Sie Akreditasi RS Permenkes 159 b / 88 cara akreditasi RS Kepmenkes 436 / 93 std. yan RS / Med / Wat ; pasal-pasal UU Prakt Kedokteran
B. SESUAI SOP
1. Kasus Dr. Setianingrum
Dr. Setianingrum yg telah divonis bersalah oleh Pengadilan Negri Pati + Pengadilan Tinggi Semarang, oleh MA dinyatakan bebas dari segala gugatan / tuntutan. Ny. Rukmini yg meninggal o.k. suntikan, telah sebelumnya diberikan obat secara l.a. / sesuai SOP MA membebaskan dari segala tuduhan (vrijspraak), Martinez, seorang wanita manula yg sedang menderita peny berat / dlm stad terminal tlh menolak pengobatan lbh lanjut utk memperpanjang hidupnya yg penuh kesakitan berat. Pengadilan memutuskan Dr. / RS tidak dp dituntut oleh ahli waris pasien o.k. tlh menyetujui permintaan pasien yg menolak tindakan / pengobatan.
2. Kasus Martinez
3. Kasus Euthanasia
Karen Ann Quinlan yg tlh 10 thn koma, atas ijin pengadilan diperbolehkan untuk dilepas respiratornya Anak Benyamin (4 th) dlm keadaan koma, kepala bagian belakang hancur o.k. kecelakaan lalu-lintas oleh pengadilan dr. / RS diijinkan melepas respiratornya.
4. Kasus lain
Kasus Sukma Ayu Dll.
SARAN
Dibantu Panitia Hukum / Etika, Komite Medik Rumah Sakit membuat SOP berdasar hukum positip yang berlaku, termasuk UU Praktik Kedokteran, Ketua Komite Medis yang dipilih oleh rapat pleno anggota SMF, di samping senior, hendaknya memahami peraturan / hukum kesehatan, Semua SOP disosialisasikan ke seluruh karyawan terkait, SOP yang baik, perlu dibuat melalui supervisi Tim Surveyor KARS, Komite Medik Rumah Sakit yang merupakan kepanjangan tangan dari MKEK IDI mempunyai fungsi / tugas / kewenangan independent. Salah satu dari tugas Komite Medik Rumah Sakit adalah bertanggungjawab terhadap pelaksanaan etika dan profesi, Berhubung hal tersebut,di atas, Komite Medis Rumah Sakit harus senantiasa mengadakan komunikasi dengan IDI setempat, Komite Medik sebaiknya memiliki Statuta tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Lubis, dkk., Buku Terapi Standar ABRI Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Puskes ABRI, Jakarta, 1996; Damopoli, EF, dkk., Buku Terapi Standar ABRI Penyakit Anak, Puskes ABRI, Jakarta, 1996; Depkes RI, Pedoman Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes RI, Jakarta, 1994; Hadi S., HM., Pembuatan Med. SOP RS Harus Berdasarkan Hukum Positip Yang Tengah Berlaku, Pro Justitia, Tahun XXII No. 1, Januari, 2004; Ikatan Dokter Indonesia, Standar Pelayanan Medis, Dirjen Yanmed Depkes RI, Jakarta, 1993; Henry Campbell Black, Blacks Law Dict., Sixth Edition, West Group, St. Paul, USA, 1990; Komisi Akreditasi RS dan Sarana Kesehatan Lainnya (KARS), Pedoman Survei Akreditasi Instrumen 5 (lima), 7 (tujuh), 4 (ampat) Pelayanan, KARS, Jakarta, 2003;
TERIMA KASIH