You are on page 1of 4

Oleh: Sudirman Siahaan Model pembelajaran yang tertua adalah model pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka

oleh seseorang dengan pengetahuan tertentu kepada orang lain atau sekelompok orang. Model pembelajaran yang demikian ini masih tetap berlangsung dan dapat dijumpai hingga kini. Misalnya: di dunia persilatan atau juga di lingkungan pendidikan agama di mana seorang guru mendidik para peserta didiknya secara langsung bertatap muka. Dalam hal ini, seorang guru dapat saja membelajarkan para peserta didiknya dengan cara menyampaikan pengetahuan secara verbal terlebih dahulu dan kemudian membimbing para peserta didik melakukan praktek. Atau, seorang guru membelajarkan para peserta didiknya secara langsung dalam bentuk praktek. Pengetahuan teoritis dalam bentuk penjelasan diberikan selama atau setelah praktek. Dalam model pembelajaran yang demikian ini, guru merupakan sumber belajar utama dan satu satunya bagi para peserta didik. !eberadaan guru sangat menentukan bagi kelangsungan kegiatan pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi sebagai satu satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. "uru menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk membelajarkan peserta didiknya. Dalam kaitan ini, ada beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan. Salah satu model pembelajaran adalah guru tetap berperan sebagai sumber belajar utama tetapi masih ada peran lain yang dapat didelegasikan guru pada media pembelajaran. #al ini berarti, ada pembagian peran antara guru dan media pembelajaran. Sejauh mana pembagian peran antara guru dan media pembelajaran dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di kelas sangatlah ditentukan oleh guru. Dimungkinkan saja terjadi bah$a peran media pembelajaran itu sangat kecil, yaitu hanya sebagai pelengkap atau bahkan hanya sebagai %tempelan& di mana media baru digunakan pada saat guru membutuhkannya atau berhalangan hadir mengajar di kelas. Dalam kaitan ini, tidak ada perencanaan tentang peman'aatan media pembelajaran. Di sisi lain, media pembelajaran justru sangat berperan atau memainkan peranan yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan guru hanya berperan sebagai 'asilitator saja dalam kegiatan pembelajaran. Alternati' lainnya adalah adanya pembagian peran yang seimbang antara guru dan media pembelajaran. Dalam keadaan yang demikian ini, peman'aatan media pembelajaran benar benar dilakukan secara terencana. Sebelum memutuskan untuk meman'aatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. (erikut ini disajikan beberapa tips atau pertimbangan pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan. ). Menyesuaikan *enis Media dengan Materi !urikulum Se$aktu akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. !emudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. !arena salah satu prinsip umum pemilihan+peman'aatan media adalah bah$a tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.

Sebagai contoh misalnya, pelajaran bahasa ,nggris. -ntuk kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak .listening skill/, media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara cara menggunakan organs o' speech untuk menuturkan kata atau kalimat .pronunciation/, maka media video akan lebih tepat digunakan. 0ontoh lain untuk pelajaran (iologi. -ntuk mengajarkan bagaimana terjadinya proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia, maka media video dinilai lebih tepat untuk menyajikannya. Dengan menggunakan teknik animasi, maka media video dapat memperlihatkan atau memvisualisasikan proses yang tidak dapat dilihat dengan mata materi pelajaran yang berkaitan dengan proses. Melalui visualisasi yang disajikan media video, maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Demikian juga halnya dalam menjelaskan pro'il kehidupan binatang buas, maka media video merupakan jenis media yang lebih tepat untuk menyajikannya. 1. !eterjangkauan dalam Pembiayaan Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. !alau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. !alau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. 2amun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di pasaran, apakah tidak lebih cepat, mudah dan juga murah kalau langsung membelinya daripada mengkontrakkan pembuatannya3 Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai $aktu memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah 'asilitas peman'aatannya sudah tersedia di sekolah3 !alau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya. 4. !etersediaan Perangkat !eras untuk Peman'aatan Media Pembelajaran 5idak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan peman'aatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan 'asilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh 6ocal Area 2et$ork .6A2/. Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana .seperti misalnya: media kaset audio/ untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat berman'aat karena peralatan+'asilitas peman'aatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat. Selain itu, sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan peman'aatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian+keterampilan

yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transparansi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. 5idaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara cara perancangan dan pengembangan media sederhana. 7. !etersediaan Media Pembelajaran di Pasaran !arena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan+mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajaran yang dita$arkan. 2amun sebelum membeli media pembelajarannya .program/, sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk peman'aatannya. Setelah peralatan peman'aatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru tidak ada atau belum tahu bagaimana cara cara mengoperasikan peralatan peman'aatan media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu, media pembelajarannya .program/ sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka $aktu tertentu. !emudian, dapat saja terjadi bah$a media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan peserta didik .sangat dangkal/. Sebaliknya, dapat juga terjadi bah$a materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok danmembantu mempermudah sis$a memahami materi pelajaran. 2amun, yang menjadi masalah adalah bah$a media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran. 8. !emudahan Meman'aatkan Media Pembelajaran Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik meman'aatkannya. 5idak akan terlalu berman'aat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah diman'aatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan ber'ungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan $aktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan peralatan peman'aatan medianya.

(ahasa ,nggris adalah bahasa pengantar internasional. (ahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara global oleh penduduk dunia. Di ,ndonesia, pelajaran (ahasa ,nggris telah lama diajarkan di sekolah. Mulai dari sekolah tingkat atas, menengah dan sekolah dasar (ahkan untuk tingkat 5aman kanak kanak, sebagian sekolah telah menerapkan (ahasa ,nggris sebagai pelajaran di sekolah. Pelajaran ini dijadikan sebagai nilai plus atau unggulan dari sekolah tersebut. Dalam pengajaran (ahasa ,nggris di sekolah tentunya banyak kendala yang dihadapi. Pengajaran dengan pola konvensional yang hanya ter'okus pada ha'alan, struktur dan tata bahasa hanya menjadikan (ahasa ,nggris menjadi suatu pelajaran yang susah dipahami. -ntuk itu, perlu cara yang lebih e'ekti', kreati' dan e'isien dalam metode pengajaran yang mampu membuat sis$a menjadi lebih mudah untuk memahami (ahasa ,nggris. Selain itu, perlu juga diciptakan suasana yang menyenangkan yang mampu membangkitkan motivasi belajar anak. 6ayaknya pelajaran (ahasa ,ndonesia, (ahasa ,nggris yang dipelajari juga harus

diaplikasikan dalam bentuk praktik dan dalam kehidupan sehari hari. Sebab tanpa dipraktikkan, pelajaran (ahasa ,nggris yang dipelajari anak didik di sekolah akan lambat diserap dan dikuasai. (ahasa ,nggris sebagai pelajaran bahasa di sekolah memiliki empat aspek kemampuan .skills/ yang harus dikuasai yakni mendengarkan .listening/, berbicara .speaking/, reading .reading/ dan menulis .$riting/. Semuanya itu terintegrasi dalam satu satuan pengajaran. Selayaknya akan lebih mudah diajarkan bila metode pengajaran mengacu kepada praktik dan aplikasi dalam lingkungan sekitar terdekat. Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, ada bermacam variasi metode pengajaran. Pembelajaran luar kelas termasuk jenis paling e'ekti' dan disukai anak didik

Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris


Anthonius Reflit Hermawan, Yuda Aziz Nurrohman, Rindang Nurcahyo, Asis Ridwan Jaya Abstract Merancang dan membuat aplikasi sebagai media pembelajaran bahasa ,nggris dapat meman'aatkan aplikasi multimedia seperti Macromedia 9lash, Adobe Photoshop dan lain lain. Sehingga dapat menghasilkan aplikasi atau program baru sebagai media belajar bahasa ,nggris untuk memperoleh atau kosakata. Pembelajaran bahasa ,nggris melalui permainan dalam bentuk game komputer akan lebih mudah diterima oleh anak yang masih bersekolah. -ntuk mengha'al kata jadi lebih mudah melalui sebuah media yang interakti'.

You might also like