You are on page 1of 18

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR


JAKARTA --- JANUARI 2007

CONTOH SOAL DAN JAWABAN

UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
TINGKAT KETUA TIM

MATA AJARAN

I. TEKNIK PENILAIAN SPM DAN PENYUSUNAN PKA

II. SAMPLING AUDIT

SOAL-SOAL BERIKUT INI HANYA CONTOH DARI SEBAGIAN MATA AJARAN


YANG DIUJIKAN DALAM UJIAN SERTIFIKASI JFA BPKP
SELAMAT BELAJAR
Contoh Soal Teknik Penilaian SPM dan Penyusunan PKA

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Soal terdiri dari 5 (lima) teori dan 2 (dua) kasus.


2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban.

I. TEORI (Bobot 50%)

1. Auditor setelah mengetahui derajat risiko pengendalian manajemen suatu


auditan, maka auditor dapat merencanakan audit rincinya secara terarah dan
efisien. Jelaskan maksudnya.

2. Pada tahap penilaian/pengujian Sistem Pengendalian Manajemen auditor


melakukan penelitian mengenai efektivitas pengendalian manajemen auditan yang
perlu mendapat perhatian dan yang dihasilkan dalam kegiatan survei pendahuluan.
Jelaskan secara singkat hasil kegiatan auditor tersebut.

3. Dalam pelaksanaan analisis pengendalian manajemen auditan, maka auditor dapat


melakukannya melalui pengujian sepintas (walk through test) dan pengujian terbatas
(limited testing of the system). Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan
pengujian sepintas dan pengujian terbatas itu.

4. Salah satu tahapan dalam audit operasional adalah menyusun Program Kerja Audit
Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen (PKA ESPM). Jelaskan secara singkat
tujuan penyusunan PKA ESPM tersebut.

5. Tujuan pengendalian dalam pengelolaan dan pelaksanaan anggaran antara lain


efektif dan efisien. Jelaskan secara singkat tujuan pengendalian yang efektif dan
efisien tersebut.

II. KASUS (Bobot 50%)

Kasus 1

Dinas Pemadam Kebakaran Kota XYZ merupakan instansi pemerintah yang


memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Tujuan pelayanan tersebut
adalah untuk memberikan pelayanan prima oleh pemerintah kepada masyarakat yang
memerlukannya. Saudara sebagai Ketua Tim Audit ditugaskan untuk melakukan audit
operasional atas Dinas Pemadam Kebakaran Kota XYZ. Setelah melaksanakan tahap
Survei Pendahuluan, Saudara melanjutkan audit pada tahap Penilaian/Evaluasi SPM.

Diminta:
Membuat/menyusun Program Kerja Audit (PKA) Evaluasi Sistem Pengendalian
Manajemen atas Dinas Pemadam Kebakaran Kota XYZ.

1
Contoh Soal Teknik Penilaian SPM dan Penyusunan PKA

Kasus 2

Saudara ditugaskan untuk melakukan Audit Operasional atas pembangunan gedung


kantor Dinas Pendidikan Propinsi XYZ. Setelah melakukan tahapan audit operasional,
Saudara memperoleh Firm Audit Objective (FAO) pada tahap Penilaian/Evaluasi Sistem
Pengendalian Manajemen antara lain: Penunjukan pemenang lelang yang tidak benar
dan berpotensi menimbulkan harga yang tinggi/mahal.

Diminta:
Saudara sebagai Ketua Tim Audit Operasional atas pembangunan gedung kantor Dinas
Pendidikan Propinsi XYZ diminta untuk membuat/menyusun Program Kerja Audit
Lanjutan/Audit Rinci atas FAO tersebut diatas.

***selesai***

2
Contoh Soal Teknik Penilaian SPM dan Penyusunan PKA

KUNCI JAWABAN

RELEASE SOAL JANUARI 2007

Mata Ajaran : Teknik Penilaian SPM


Tingkat : Ketua Tim

I. TEORI

1. Auditor dapat merencanakan audit rincinya secara terarah dan efisien maksudnya
yaitu terarah pada informasi yang dipengaruhi oleh pengendalian yang
mengandung resiko tinggi saja, dan efisien karena pengujian suatu informasi tidak
perlu dilakukan secara luas dan dalam, apabila pengendalian manajemen ternyata
kuat/andal.

2. Hasilnya berupa kesimpulan mengenai kondisi pengendalian yang diuji, berupa


pernyataan mengenai keandalan SPM.Kesimpulan tersebut digunakan sebagai
dasar untuk merencanakan kegiatan pada tahap audit lanjutan melalui penyusunan
PKA audit lanjutan.

3. Menggambarkan SPM adalah menyajikan secara tertulis gambaran mengenai


sistem/prosedur pelaksanaan kegiatan operasional auditan, sedangkan
menganalisis SPM adalah mengidentifikasi kunci-kunci pengendalian, kekuatan
dan kelemahannya.

4. Tahapan yang dilakukan auditor dalam penilaian risiko pengendalian yaitu:


1). Memahami tujuan pengendalian yang ingin dicapai.
2). Mengidentifikasi kondisi pengendalian yang terjadi.
3). Mengidentifikasi risiko yang potensial.
4). Mengidentifikasi tindakan pengendalian yang telah dilakukan.
5). Memprioritaskan risiko berdasarkan ukuran signifikannya.

5. Maksud dari tujuan pengendalian pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
tujuan dan sasaran organisasi adalah kegiatan pengadaan dan penggunaan
barang dan jasa yang diadakan sesuai dengan aturan dan peruntukannya sesuai
dengan perencanaan.

3
Contoh Soal Teknik Penilaian SPM dan Penyusunan PKA

II. KASUS

Kasus 1

1. Format PKA Penilaian /Evaluasi SPM sesuai modul halaman 62


2. Materi:

1). Tujuan penilaian/evaluasi SPM


(1). Menaksir Resiko Pengendalian atas pelaksanaan SPM pelayanan
pemadam kebakaran kepada masyarakat yang memerlukannya.
(2). Memantapkan apakah TAO yang diperoleh pada tahap Survei
Pendahuluan dapat menjadi FAO.

2). Langkah-langkah kerja:


(1). Lakukan identifikasi tujuan dan kunci pengendalian atas sistem pelayanan
masyarakat oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota XYZ.
(2). Lakukan penilaian terhadap kondisi SPM Dinas Pemadam Kebakaran
Kota XYZ melalui ICQ
(3). Bandingkan antar kondisi pengendalian dengan kunci pengendalian dan
teliti apakah terjadi kesenjangan.
(4). Lakukan pengujian terbatas atas pelaksanaan SPM Dinas Pemadam
Kebakaran Kota XYZ dan identifikasi akibat potesial yang mungkin timbul
dari kelemahan tersebut serta unsur pengendalian yang diperlukan untuk
menutup kelemahan tersebut.
(5). Susun hasil penilaian SPM Dinas Pemadam Kebakaran Kota XYZ dengan
membuat Matrik penilaian SPM.
(6). Buat kesimpulan hasil penilaian SPM Dinas Pemadam Kebakaran Kota
XYZ..

Kasus 2

1. Format PKA Audit Lanjutan/Audit Rinci sesuai dengan modul halaman 72


2. Materi:

1). Tujuan Audit Lanjutan/Audit Rinci adalah :


(1). Meyakinkan bahwa rekanan pemenang lelang memenuhi syarat
administrasi.
(2). Meyakinkan adanya potensi kerugian keuangan negara akibat kemahalan
harga yang diajukan oleh rekanan pemenang yang tidak memenuhi syarat.

2). Langkah-langkah kerja :


(1). Teliti hasil penjelasan lelang (anwizing) yang menguraikan mengenai
persyaratan administrasi peserta lelang.
(2). Teliti seluruh dokumen pelelangan yang diajukan oleh rekanan pemenang
Lelang.
(3). Teliti kelengkapan dokumen pelelangan apakah telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan.

4
Contoh Soal Teknik Penilaian SPM dan Penyusunan PKA

(4). Teliti dokumen lelang yang diajukan oleh peserta lain yang kalah ,apakah
telah memenuhi syarat dan mengajukan harga penawaran yang lebih
rendah dari rekanan pemenang.
(5). Lakukan penelitian dan perhitungan apakah terjadi perhitungan harga
penawaran yang tidak wajar dan cenderung merugikan keuangan negara.
(6). Hitung potensi kerugian keuangan negara yang terjadi.
(7). Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.

***selesai***

5
Contoh Soal Sampling Audit

PETUNJUK:
1. Soal terdiri atas 50 butir.
2. Pilihlah satu jawaban yang paling benar antara a, b, c atau d.
3. Telah disediakan lembar yang berisi rumus-rumus yang dapat membantu menjawab
soal.
4. Telah disediakan tabel-tabel yang harus dipergunakan untuk menjawab soal.

1. Tujuan auditor menerapkan teknik sampling pada pengujian substantif adalah


untuk mendukung:
a. Perbaikan atas sistem pengendalian intern auditan
b. Penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern auditan
c. Penyusunan laporan kinerja manajemen auditan
d. Penilaian apakah informasi kuantitatif yang disajikan auditan dapat diterima
atau tidak

2. Dengan menerapkan metode sampling, auditor dapat mengambil simpulan


terhadap suatu populasi berdasarkan:
a. Banyak sedikitnya jumlah sampel
b. Hasil pengujian terhadap sampel
c. Banyak sedikitnya jumlah anggota populasi
d. Penelitian terhadap seluruh anggota populasi

Uraian di bawah ini digunakan untuk menjawab pertanyaan no.3 s/d 5


Diketahui suatu populasi dengan masing-masing nilai sebagai berikut:

X1 52 X6 44
X2 55 X7 59
X3 40 X8 52
X4 47 X9 50
X5 53 X10 46

Dari populasi tersebut, auditor mengambil 6 sampel yaitu X1, X2, X4, X6, X8, dan
X9

3. Rata-rata nilai sampel adalah:


a. 40
b. 300
c. 50
d. 47

4. Estimasi total populasi adalah:


a. 500
b. 400
c. 470
d. 550
6
Contoh Soal Sampling Audit

5. Dibandingkan dengan total populasi yang sebenarnya, terdapat kesalahan


sampling (E) sebesar:
a. 12 under estimate
b. 2 over estimate
c. 5 under estimate
d. 7 over estimate

6. Apabila auditor menginginkan hasil sampling yang andal maka salah satu
upayanya adalah:
a. Meminimalkan kesalahan sampling
b. Mengurangi jumlah sampel
c. Melakukan teknik sampling non statistik
d. Menghindari penggunaan teknik sampling

7. Sampel yang representatif merupakan keharusan dalam penggunaan metode


sampling. Sampel dianggap representatif apabila:
a. Jumlahnya minimal 10% dari total populasi
b. Jumlahnya 100% dari total populasi
c. Dapat mewakili anggota populasi
d. Kesalahan sampling yang dihasilkan besar

8. Banyak sedikitnya jumlah sampel yang akan dipilih tergantung dari jumlah unit
populasi. Semakin banyak anggota populasi maka jumlah sampel akan:
a. Semakin banyak
b. Semakin sedikit
c. Tidak berubah
d. Menjadi nol

9. Populasi yang seluruh anggotanya memiliki karakteristik yang sama merupakan


populasi yang:
a. Standar deviasinya tinggi
b. Homogen
c. Andal
d. Heterogen

Uraian di bawah ini digunakan untuk menjawab pertanyaan no.10 dan 11


Diketahui suatu populasi dengan masing-masing nilai sebagai berikut:
X1 102 X3 98 X5 110 X7 115 X9 91
X2 107 X4 96 X6 99 X8 89 X10 100

10. Standar deviasi dari populasi di atas adalah:


a. 0
b. 7,7
c. 100,7
d. 9,7
7
Contoh Soal Sampling Audit

11. Rentang distribusi dari populasi di atas terletak antara:


a. 89 s/d 100
b. 101 s/d 115
c. 91 s/d 107
d. 89 s/d 115

12. Tingkat keandalan (confidence level) sampel sebesar 95% berarti:


a. Jumlah sampel sebanyak 95% dari total anggota populasi
b. 95% anggota populasi terwakili oleh sampel
c. 5% anggota populasi terwakili oleh sampel
d. 95% anggota populasi tidak terwakili oleh sampel

13. Dalam melakukan sampling, semakin kecil risiko sampling yang diinginkan maka
jumlah sampel yang harus diambil akan:
a. Semakin banyak
b. Tergantung judgement auditor
c. Semakin sedikit
d. Tidak terpengaruh

14. Di bawah ini merupakan ciri dari teknik sampling statistik, kecuali:
a. Menggunakan rumus statistik
b. Pemilihan sampelnya bisa acak atau non acak
c. Menggunakan tabel statistik
d. Pemilihan sampelnya acak

15. Menerapkan prosedur audit atas sampel yang telah diambil merupakan salah satu
langkah yang dilakukan dalam tahapan audit sampling:
a. Menetapkan jumlah sampel
b. Menyusun rencana audit
c. Menguji sampel
d. Membuat simpulan hasil audit

16. Risiko sampling (ARO) yang ditetapkan dalam teknik Sampling Atribut dinyatakan
dalam:
a. %
b. Nilai uang
c. Bisa % atau nilai uang
d. Jumlah lembar kuitansi

17. Keyakinan auditor terhadap keandalan pengendalian intern auditan dan harus
dalam batas toleransi auditor mengandung pengertian bahwa:
a. ARO harus lebih besar dari TDR
b. ARO harus lebih kecil dari TDR
c. ARO harus selaras dengan TDR
d. Tidak ada kaitan antara ARO dengan TDR

8
Contoh Soal Sampling Audit

18. Dalam suatu Sampling Atribut, auditor menetapkan ARO 10%, TDR 7%, dan
EPDR 3% dari populasi sebanyak 8000 unit. Dari tabel ARO terlampir, jumlah
sampel yang harus dipilihnya adalah sebanyak:
a. 94 unit
b. 129 unit
c. 76 unit
d. 32 unit

19. Sama dengan soal no.18, bila jumlah populasi adalah sebanyak 3000 unit maka
jumlah sampel harus dikoreksi menjadi:
a. 101 unit
b. 170 unit
c. 49 unit
d. 92 unit

20. Bila dengan ARO 5% dan EPDR 1,5% auditor harus memilih 103 sampel maka
dapat diketahui bahwa TDR yang ditetapkannya adalah sebesar:
a. 1,5%
b. 5%
c. 6%
d. 10%

21. Pemilihan sampel dapat dilakukan secara acak atau non acak. Salah satu contoh
pemilihan sampel secara non acak adalah:
a. Simple Random Sampling
b. Block Sampling
c. Systematic Random Sampling
d. Sampel acak sederhana

22. Auditor akan mengambil 10 sampel dari 100 dokumen bernomor urut 551 s/d 650.
Dari tabel angka acak terlampir, titik start jatuh pada angka 14918 (perpotongan
baris 10 dan kolom 6). Apabila ia menggunakan tiga digit terakhir dan menelusuri
nomor dari atas ke bawah maka sampel nomor satu adalah bukti nomor:
a. 918
b. 591
c. 577
d. 534

23. Sama dengan soal no.22, apabila penelusurannya adalah dari kiri ke kanan maka
sampel nomor satu adalah bukti nomor:
a. 571
b. 577
c. 605
d. 409

9
Contoh Soal Sampling Audit

24. Di bawah ini adalah ciri-ciri penerapan Haphazard Sampling, kecuali:


a. Tanpa menggunakan alat bantu
b. Dipilih langsung oleh auditor
c. Tanpa memperhatikan jumlah, letak, sifat, dan kondisi data populasi
d. Menggunakan tabel angka acak

25. Dari pengujian Sampling Atribut terhadap 100 sampel, auditor menemukan
penyimpangan pada 5 sampel. Bila tingkat keandalan sampel adalah 90% maka
perkiraan maksimum kesalahan dalam populasi (CUDR) adalah:
a. 10,3%
b. 10%
c. 90%
d. 9,1%

26. Berkaitan dengan soal no.25, apabila pada tahap awal ditetapkan toleransi
penyimpangan (TDR) sebesar 10% maka simpulan auditor atas pengendalian
intern adalah:
a. Dapat diandalkan
b. Tidak dapat diandalkan
c. Belum dapat disimpulkan
d. Diluar batas toleransi auditor

27. Salah satu metode sampling statistik yang dapat digunakan dalam pengujian
pengendalian adalah:
a. Haphazard Sampling
b. Block Sampling
c. Sampling Variabel Sederhana
d. Acceptance Sampling

28. Risiko sampling berhubungan erat dengan tingkat keandalan sampel. Bila
ditetapkan risiko sampling sebesar 3% artinya:
a. Sampel tidak dapat diandalkan
b. Tingkat keandalan sampel adalah 97%
c. Sampel berisiko tinggi untuk diteliti
d. Representasi sampel terhadap populasi sebesar 3%

29. Dalam suatu Sampling Penemuan, bila diketahui (1-α) 90%, N 5000 unit, dan
EPDR 0,7% maka jumlah sampel yang harus dipilih adalah sebanyak:
a. 350 unit
b. 450 unit
c. 1025 unit
d. 318 unit

10
Contoh Soal Sampling Audit

30. Dalam Sampling Penerimaan, bila diketahui N 1000 unit, Probabilitas Penerimaan
sekitar 77%, dan EPDR 5% maka jumlah sampel yang harus diambil sebaiknya
sebanyak:
a. 50 unit
b. 100 unit
c. 150 unit
d. 200 unit

31. Terkait dengan soal no.30, apabila dari sampel terpilih ditemukan penyimpangan
pada 4 sampel maka simpulan auditor adalah:
a. Pengendalian intern auditan dapat diandalkan
b. Jumlah penyimpangan tidak material
c. Populasi dapat diterima
d. Pengendalian intern auditan tidak dapat diandalkan

32. Salah satu metode sampling statistik yang digunakan auditor pada tahap
pengujian substantif adalah:
a. Sampling Atribut
b. Sampling Variabel Sederhana
c. Sampling Penemuan
d. Sampling Non Statistik

33. Dalam sampling pada pengujian substantif, toleransi salah saji (TS) yang
ditetapkan auditor dinyatakan dalam:
a. Nilai uang
b. Persentase
c. Jumlah sampel
d. Jumlah anggota populasi

Uraian di bawah ini digunakan untuk menjawab pertanyaan no.34 s/d 37


Dalam suatu penerapan Sampling Variabel diketahui beberapa data berikut ini:
N 8.000 Toleransi Salah Saji Rp.10.000.000
α 8% Standar deviasi sampel awal Rp.6.500

34. Besarnya faktor keandalan pada risiko keliru menolak (Z) adalah:
a. 1,96
b. 1,75
c. 2,00
d. 2,17

35. Besarnya faktor keandalan pada risiko keliru menerima (β) adalah:
a. 1,41
b. 1,75
c. 1,65
d. 2,00
11
Contoh Soal Sampling Audit

36. Besarnya rencana kesalahan sampling (E) adalah:


a. Rp.958.880
b. Rp.153.498
c. Rp.75.004
d. Rp.5.537.975

37. Jumlah sampel (n) yang harus diambil adalah sebanyak:


a. 127 unit
b. 270 unit
c. 53 unit
d. 330 unit

38. Hasil Sampling Variabel Sederhana menunjukkan bahwa berdasarkan hasil


pengujian terhadap sampel diperkirakan total populasi berada pada interval
Rp.487,500,000 s/d Rp.569.250.000, sedangkan total nilai buku populasi menurut
catatan auditan adalah Rp.545.000.000. Berdasarkan kondisi tersebut auditor
dapat menyimpulkan bahwa:
a. Pelaksanaan sampling audit harus diulang
b. Populasi mengandung salah saji yang material
c. Jumlah sampel harus ditambah
d. Populasi bebas dari salah saji yang material

39. Risiko audit yang dihadapi auditor karena ketidakmampuannya untuk menemukan
penyimpangan dalam pelaksanaan auditnya dikenal sebagai:
a. Risiko Melekat
b. Risiko Deteksi
c. Risiko Pengendalian
d. Risiko Penugasan

40. Risiko audit berupa kemungkinan salah saji yang disebabkan sifat bawaan
informasi yang diaudit dikenal sebagai:
a. Risiko Sampling
b. Risiko Pengendalian
c. Risiko Deteksi
d. Risiko Melekat

Uraian di bawah ini digunakan untuk menjawab pertanyaan no.41 s/d 45


Dalam suatu penerapan Sampling Satuan Mata Uang diketahui beberapa data
berikut ini:
TS Rp.1.000.000 Nilai Buku Rp.50.000.000
AS Rp.45.000 Risiko α 10%

12
Contoh Soal Sampling Audit

41. Besarnya faktor keandalan (FK) adalah:


a. 3,0
b. 1,5
c. 2,31
d. 1,9

42. Besarnya faktor ekspansi (FE) adalah:


a. 1,6
b. 2,31
c. 2,0
d. 1,5

43. Jumlah sampel (n) yang harus diambil adalah sebanyak:


a. 124 unit
b. 77 unit
c. 203 unit
d. 320 unit

44. Besarnya interval sampling (IS) adalah:


a. 649.350
b. 403.225
c. 246.305
d. 156.250

45. Apabila dari sampel terpilih tidak ditemukan kesalahan, maka batas atas salah saji
(BAS) adalah sebesar:
a. 1.564.890
b. 931.450
c. 250.320
d. 2.592.544

46. Yang dianggap sebagai populasi (N) dalam Sampling Satuan Mata Uang adalah:
a. Total lembar kuitansi
b. Nilai interval populasi
c. Total jumlah sampel
d. Total nilai uang

47. Dalam Sampling Satuan Mata Uang, besarnya nilai antisipasi salah saji (AS)
ditetapkan berdasarkan:
a. Pertimbangan materialitas
b. Pengalaman audit periode sebelumnya
c. Judgement auditor
d. Risiko α yang ditetapkan

13
Contoh Soal Sampling Audit

48. Dari hasil pengujian sampel pada Sampling Satuan Mata Uang, ditemukan satu
bukti dengan nilai buku Rp.2.500.000 yang menurut hasil audit seharusnya
Rp.250.000. Apabila diketahui interval sampling adalah Rp.2.950.000 maka
besarnya proyeksi salah saji individual adalah:
a. Rp.2.655.000
b. Rp.450.000
c. Rp.2.700.000
d. Rp.2.250.000

49. Dalam Sampling Satuan Mata Uang, apabila diketahui PS 325.000, PD 550.000,
dan CK 75.000 maka besarnya batas atas salah saji (BAS) dalam populasi adalah:
a. 625.000
b. 150.000
c. 950.000
d. 875.000

50. Apabila hasil Sampling Satuan Mata Uang menunjukkan bahwa batas atas salah
saji lebih besar dari toleransi salah saji maka auditor dapat menyimpulkan bahwa:
a. Hasil pengujian tidak dapat diandalkan
b. Jumlah sampel terlalu banyak
c. Populasi mengandung salah saji yang material
d. Populasi bebas dari salah saji yang material

***selesai***

14
Contoh Soal Sampling Audit

RUMUS YANG DIGUNAKAN

Standar Deviasi = σ = √ Σ (Xi - µ)2 / N

Faktor Koreksi = √ {1 – (n/N)}

Sampling Variabel 
n = {(N x Z x S) / E}2 E = TS / {1 + (B/Z)}

NI = NX ± CRS CRS = TS - {(N x B x S) / √n}

PS = NB - NX

Sampling SMU 
n = (NB x FK) / {TS – (AS x FE)} IS = NB/n

Apabila salah saji = 0, BAS = PD = FK x IS

Apabila ditemukan salah saji,


BAS = PS + CRS CRS = PD + CK

Bila NB < IS, PS = % selisih x IS Bila NB > IS, PS = NB – NA

PD = FK x IS CK = BASI – PS Individual

BASI = Δ FK x PS individual

DAFTAR TABEL

No. Jenis Tabel Modul


Halaman
1. Tabel ARO 20 (2 tabel)
2. Tabel Evaluasi 28 (2 tabel)
3. Tabel Normal (Z) 39
4. Tabel Sampling SMU 60 (dua tabel)
5. Tabel Sampling Penemuan 72 (dua tabel)
6. Tabel Sampling Penemuan 73 (dua tabel)
7. Tabel Sampling Penerimaan 74,75,76,77

15
Contoh Soal Sampling Audit

TABLE OF RANDOM NUMBERS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 39634 62349 74088 65564 16379 19713 39153 69459 17986 24537 14595
2 35050 40469 27478 44526 67331 93365 54526 22356 93208 30734 71571
3 83722 79712 25775 65178 07763 82928 31131 30196 64628 89126 91254
4 24090 25752 03091 39411 73146 06089 15630 42831 95113 43511 42082
5 15140 34733 68076 18292 69486 80468 80583 70361 41047 26792 78466

6 03395 17635 09697 82447 31405 00209 90404 99457 72570 42194 49043
7 24330 14939 09865 45906 05409 20830 01911 60767 55248 79253 12317
8 84120 77772 50103 95836 22530 91785 80210 34361 52228 33869 94332
9 83868 61672 65358 70469 87149 89509 72176 18103 55169 79954 72002
10 20582 72249 04037 36192 40221 14918 53437 60571 40995 55006 10694

11 41692 40581 93050 48734 34652 41577 04631 49184 39295 81776 61885
12 50796 96822 82002 07973 52925 75467 86013 98072 91942 48917 48129
13 48624 48248 91465 54898 61220 18721 67387 66575 88378 84299 12193
14 03785 49314 39761 99132 28775 45276 91816 77800 25734 09801 92087
15 02955 12872 89848 48579 06028 13827 24028 03405 01178 06316 81916

16 40170 53665 87202 88638 47121 86558 84750 43994 01760 96205 27937
17 45416 71964 52261 30781 78545 49201 05329 14182 10971 90472 44682
18 39304 19819 55799 14969 64623 82780 35686 30941 14622 04126 25498
19 95452 63937 58697 31973 06303 94202 62287 56164 79157 98375 24558
20 99241 38449 46438 91579 01907 72146 05764 22400 94490 49833 09258

21 62134 87244 73348 80114 78490 64735 31010 66975 28652 36166 72749
22 13347 65030 26128 49067 27904 49953 74674 94617 13317 81638 36566
23 42709 33717 59943 12027 46547 61303 46699 76243 46574 79670 10342
24 89543 75030 23428 29541 32501 89422 87474 11873 57196 32209 67663
25 07990 12288 59245 83638 23642 61715 13862 72778 09949 23096 01791

26 19472 14634 31690 36602 62943 08312 27886 82321 28666 72998 22514
27 51054 22940 31842 54245 11071 44430 94664 91294 35163 05494 32882
28 23904 41340 61185 82509 11842 86963 50307 07510 32545 90717 46856
29 86079 13769 07426 67341 80314 58910 93948 85738 69444 09370 58194
30 28207 57696 25592 91221 95386 15857 84645 89659 80535 93233 82798

31 08074 89810 48521 90740 02687 83117 74920 25954 99629 78978 20128
32 53721 01518 40699 20849 04710 38989 91322 56057 58573 00190 27157
33 83208 79446 92987 61357 38752 55424 94518 45205 23798 55425 32454
34 34611 39605 39981 74691 40836 30812 38563 85306 57995 68222 39055
35 43890 36956 84861 63624 04961 55439 99719 36036 74274 53901 34643

16
Contoh Soal Sampling Audit

KUNCI JAWABAN

RELEASE SOAL JANUARI 2007

Mata Ajaran : Sampling Audit

Tingkat : Ketua Tim

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban
1. D 11. D 21. B 31. D 41. C
2. B 12. B 22. C 32. B 42. D
3. C 13. A 23. A 33. A 43. A
4. A 14. B 24. D 34. B 44. B
5. B 15. C 25. D 35. A 45. B
6. A 16. A 26. A 36. D 46. D
7. C 17. C 27. D 37. B 47. B
8. A 18. A 28. B 38. D 48. A
9. B 19. D 29. D 39. B 49. C
10. B 20. C 30. A 40. D 50. C

17

You might also like