You are on page 1of 4

BAB II PERANAN NUTRIGENETIK DALAM ATEROSKLEROSIS DITINJAU DARI SEGI KEDOKTERAN

2.1. Nutrigenetik Kata nutrigenetik pertama kali di perkenalkan oleh Dr R.O Brennan pada tahun 1975 dalam bukunya yang berjudul Nutrigenetics yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang genetik yang berpengaruh terhadap diet (Farhud, 2010). Paradigma genomik terhadap nutrisi memperkenalkan revolusi genetik mengenai dua hal, yaitu nutrigenomik dan nutrigenetik. Bidang penelitian nutrigenomik dan nutrigenetik mampu memberikan penjelasan yang lebih baik mengenai mekanisme penyakit terkait diet akan menuntun ke arah diet individu untuk mengoptimalkan respons menurut variasi genetik guna mencegah, Walaupun konsep

mengurangi, atau menyembuhkan penyakit kronik.

nutrigenomik dan nutrigenetik saling berhubungan, tetapi mereka memiliki definisi dan tujuan yang dasarnya berbeda (Lovegrove, et al, 2008). Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari interaksi komponan diet dengan genom, yang menghasilkan perubahan pada protein dan metabolit lain. Sedangkan nutrigenetik adalah ilmu yang mempelajari perbedaan berdasar gen dalam respons terhadap komponen diet dan mengembangkan nutraseutical yang

paling sesuai dengan kesehatan individu berdasar susunan genetiknya (Subbiah, 2006). Nutrigenetik bertujuan untuk mengetahui bagaimana genetik individu merespon terhadap diet, dan pertimbangan polimorfisme genetik yang mendasarinya. Dengan kata lain, nutrigenetik mengembangkan pengetahuan mengenai pengenalan dan penggambaran variasi genetik yang berhubungan dengan respons berbeda terhadap nutrien, dan menghubungkan variasi genetik tersebut dengan suatu penyakit (Mutch, et al, 2005). Penyelesaian dari Human Genome Project menjadi pemicu banyaknya penelitian mengenai variasi individu dalam urutan gen, khususnya polimorfisme nukleotida tunggal (SNP), dan perannya pada penyakit kronik, serta memperkirakan respons individu terhadap obat (farmakogenetik) (Subbiah, 2006). Polimorfisme genetik dapat mempengaruhi respon terhadap elemen lingkungan, seperti perubahan aktifitas enzimatik yang mengakibatkan perubahan konsentrasi dalam sirkulasi dan efeknya terhadap hasil metabolit. SNP merupakan variasi genetik umum, yang terjadi sekitar 500-2000 bp di dalam genom manusia, dan ditemukan secara normal pada kurang lebih 1% dari populasi (Farhud, 2010).

Polimorfik dan Gen Mutan (Perubahan Enzim dan Aktivitas Hormonal)

Makronutrien (protein, lipid, dll) Mikronutrien (mineral, vitamin, dll)

Gambar1: Hubungan nutrisi dan gen menurut nutrigenetik dan nutrigenomik Dalam hal ini, respon genetik berupa : efek pada evolusi genom, mutasi, seleksi, program, bioavabilitas, ekspresi gen, stabilitas kromosom, sinyal transduksi, alur metabolik, epigenetik, struktur dan sintesis protein, serta penyakit kronik yang ditimbulkannya. Sedangkan respons nutrisi mencakup efek pada penyerapan nutrien, penggunaan nutrien, toleransi nutrien, dan reaksi atopi makanan. Sumber : Farhud, 2010.

2.2. Apolipoprotein A1 Sistem transport lipoprotein merupakan pusat interaksi antara gen, diet, dan hormon untuk pengaturan kadar plasma dan distribusi kolesterol dan

trigliserida. Terdapat empat klasifikasi utama lipoprotein plasma, yaitu kilomikron, very low density (VLDL), low density (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Untuk transport pada plasma darah, trigliserida dan kolesterol di selubungi oleh partikel lipoprotein yang dapat membentuk inti hidropobik yang dikelilingi oleh permukaan monolayer fosfolipid polar. Permukaannya juga mengandung kolesterol pada jumlah yang relatif kecil dengan protein disebut apoprotein. Kelompok gen apolipoprotein menghasilkan berbagai jenis

apoprotein, yaitu apo apoA-I, apoA-II, apoA-IV, apo B, apoC-I, apoC-II, apoCIII, D dan E. Apoprotein tidak hanya responsibel terhadap enzim yang termasuk metabolisme lipoprotein dan reseptor sel spesifik. Apolipoprotein A1 adalah salah satu dari kelompok famili gen apolipoprotein. Kelompok gen apolipoprotein menghasilkan berbagai jenis apoprotein termasuk apoA-I, apoA-II, apoA-IV, apoC-I, apoC-II dan apoC-III. Gen apo a terletak pada kromosom 11q23.2 (Hastuti, 2012).

You might also like