You are on page 1of 11

CURRICULUM PLANNING: HUMAN DIMENSION Perencaan kurikulum tidak hanya terkait pada multilevel (tingkatan) dan multisektor (wilayah)

saja, tetapi juga terkait dengan human (manusia). Dalam pembahasan sebelumnya salah satu axioma dalam pengembangan kurikulum adalah kurikulum terjadi karena adanya change of people . Peran manusia merupakan !aktor yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum. "ekolah#yayasan yang memiliki sarana dan prasarana serta !asilitas lengkap belum tentu berhasil dalam mengelola sekolah#yayasan tersebut tanpa adanya manusia#"D$ yang berkualitas. %ariabel manusia sangat banyak dan kompleks dalam perencanaan kurikulum, yaitu administrator, siswa, guru, pekerja kurikulum, warganegara dewasa dalam masyarkat,dan pemimpin kurikulum. "ukses tidaknya pengembangan kurikulum tergantung pada hubungan antar anggota dan variasi keterampilan memimpin, yaitu& '. Para orang tua yang mengarahkan studi kurikulum (. Dewan#panitia kurikulum ). "ekolah *. +iga kesatuan yang saling bekerjasama. $anusia#orang,orang yang berperan dalam perencanaan kurikulum& '. -dministrator (kepala sekolah) (. "iswa ). .arganegara dewasa dalam masyarakat *. Pekerja kurikulum /. 0uru 1. Pemimpin kurikulum A. Administrator 2ang disebut administrator dalam 3liva adalah kepala sekolah. +ugas dan wewenang kepala sekolah sebagai administrator adalah& '. $embuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat adalah perencanaan tahuan yang terkait dengan program kurikulum dan pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, serta sarana dan prasarana. (. $enyusun struktur organisasi "truktur organisasi dibuat untuk menentukan hubungan antar anggota serta tugas dan wewenang masing,masing anggota dalam struktur organisasi sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. ). "ebagai koordinator dalam organisasi *. $engatur kepegawaian dan organisasi sekolah 4epala sekolah memiliki wewenang dalam menetapkan, menerima, mengangkat, dan mempromosikan kepegawaian. Pengelolaan akan berjalan baik apabila kepala sekolah memperhatikan kesinambungan antara pemberian tugas dengan kondisi dan kemampuan pelaksanaannya. +eori 5 dan teori 2. "ukses tidaknya pengembang kurikulum tergantung teori yang dianut oleh kepala sekolah. +eori 5& '. 6ata,rata tidak suka bekerja dan mencoba menghindarinya.

(. 4ebanyakan orang harus dipaksa untuk bekerja dan untuk diberi hukuman jika tidak melaksanakannya ). 6ata,rata kurang berambisi dan menghindari tanggung jawab *. 6ata,rata harus diatur#diarahkan /. 4ebutuhan akan keamanan adalah motivasi utama +anggunag jawab, kontrol, tugas, dan orientasi produk merupakan pikiran utama dari teori 5. "edangkan teori 2 mengikuti pendekatan h ! n"an man sia, sehingga mereka memiliki kepercayaan& '. 6ata,rata orang sangat terbuka dalam hal pekerjaan (. 6ata,rata orang mencari tanggung jawab ). 4ebanyakan orang memiliki kepercayaan terhadap orang lain ketika mereka membagi komitmen untuk mewujudkan tujuan *. 6ata,rata mereka akan berkomitmen terhadap tujuan organisasi apabila mereka mendapatkan hadiah dari komitmen mereka /. 4reativitas dalam pemecahan masalah merupakan ciri utama yang membedakan dengan kebanyakan orang +eori 7 menekankan pada pengambilan keputusan secara kolekti! dan pengambilan keputusan individual yang dapat dipertangungjawabkan. +eori 7 terkait dengan lingkaran kontrol kualitas. 8agaimananpun juga, tanpa menghiraukan pendekatan yang mereka pakai, dan digeneralisasikan dalam berbagai level dalam sistem sekolah,administrator dan asisten nya harus memiliki tanggung jawab kepemimpinan dalam berbagai area. $ereka harus menyusun kerangka organisasi, berusaha mengkoordinasikan berbagai variasi grup, menawarkan bantuan konsultasi, menjaga grup agar tetap menjalankan tugasnya, menyelesaikan kon!lik, menjamin pengumpulan data, menjaga iklim keharmonisan, memberi masukan terhadap hasil alkhir pengembangan kurikulum, dan membuat keputusan sebagai peran khususnya. #. Peran sis$a Penerima program (kurikulum) yaitu siswa merupakan posisi terbaik dalam memberikan umpan balik terhadap produk yaitu kurikulum. $asukan dari siswa dapat dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan terkait kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, keterlibatan siswa yaitu dengan menerima program dan mengevaluasi. 8entuk evaluasi berupa masukan, kritik dan saran terhadap guru yang mengajar. 4eterlibatan siswa dalam pengembangan kurikulum sangat jarang terjadi walupun siswa terlibat langsung dan akti! dalam proses pembelajaran. "eberapa besar dan seberapa banyak siswa yang terlibat berhubungan dengan kemampuan kecerdasan, pengetahuan, motivasi dan yang terpenting adalah kedewasaan. 3leh karena itu, siswa "$- dan siswa dengan pendidikan lebih tinggi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam perencanaan kurikulum.

C. %ar"a mas&arakat de$asa Peran orang tua dan anggota lainnya dalam masyarakat di sekolah berubah selama beberapa tahun. Pada dasarnya, masyarakat adalah sekolah. 3rang tua mengajar anaknya sendiri di rumah karena kurangnya sekolah !ormal, orang tua mendatangkan tutor dari eropa untuk mengajar anaknya di rumah, gereja menyediakan pengajaran agama, anak muda belajar perdagangan sebagai bekal magang dalam pekerjaan. "ekolah !ormal berkembang, dan anggota masyarakat mulai menyekolahkan anaknya ke sekolah !ormal sehingga terjadi kesenjangan antara sekolah !ormal dengan masyarakat. '. Pengikis dinding sekolah dengan masyarakat Pengikisan dinding antara sekolah dan masyarakat berjalan lambat dan mulai cepat pada beberapa tahun terakhir ini. 4eterlibatan orang tua dan anggota masyarakat lainnya dapat terlihat di sekolah saat ini. 9iteratur pendidikan mendiskusikan kebutuhan keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan. Pada abad ke,(: keterlibatan anggota masyarakat masih terbilang pasi!.sekolah mengirimkan buletin untuk mengin!ormasikan isu,isu dan aktivitas di sekolah kepada orang tua. P+- (Parent,teacher assosiation) bertemu untuk mendiskusikan ketercapaian di sekolah. Dalam periode ini warga masyarakat jarang yang terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah, dan hanya sebagai penasehat serta mendukung apapun keputusan yang dihasilkan oleh sekolah. Pengikisan dipercepat ketika administrator dan guru menyadari bahwa anggota masyarakat dapat memberikan in!ormasi sehingga penting dilibatkan dalam pengambilan keputusan. $asih dengan keterlibatan yang pasi!, pihak sekolah mengirimkan kuisoner ke masyarkat. $ulai saat itu, tidak ada batas antara sekolah dengan masyarakat. (. Permasalahan sosial peperangan, permasalahan ekonomi, perkembangan teknologi dan in!ormasi menyebabkan permasalahan di sekolah dan sekolah tidak dapat memecahkan sendiri permasalahan tersebut. 4arena permasalahan sosial dan ekonomi di amerika, memunculkan kekecewaan pada program sekolah dan pencapaian siswa. 4arena adanya permasalahan tersebut, kemudian muncul konsep pertanggungajwaban pihak sekolah atas keberhasilaan dan kesuksesan siswanya. 4epala sekolah mencari pembuat keputusan dari pihak masyarakat yang akan membantu menyelesaikan masalah. ). ;nisiati! negara bagian dan nasional#prakarsa negara dan nasional#inisiati! pemerintah dan negara Pada tahun '<1= pemerintah !lorida tidak hanya membentuk badan penasehat saja, namun juga meminta kepala sekolah untuk melaporkan kemajuan sekolah setiap tahun yang diberikan kepada orang tua dan wali murid. *. 4eterlibatan masyarakat >arapannya, anggota masyarakat membantu perencanaan kurikulum dalam * tingkatan.kelas, yaitu& a. Penetapan tujuan Peran anggota masyarakat dalam penentuan tujuan adalah memberikan masukan dalam penentuan tujuan. b. Desain -nggota masyarakat ikut merancang dalam program pengalaman kerja c. ;mplementasi

-nggota masyarakat diminta menjadi bagian dalam implementasi kurikulum baik itu menjadi tutor volunter, maupun membantu di sekolah d. ?valuasi Dengan bimbingan dari sekolah, orang tua menemani anaknya untuk belajar sehingga mereka dapat mengetahui pengaruh program baru yang dilaksanakan dan dapat memberikan masukan kepada guruterkait permasalahan yang menjadi kendala anak dalam belajar. D. Peran peker'a k rik ( m Pekerja kurikulum berasal dari guru dan mereka dipilih sebagai pemimpin. Produktivitas akan sukses apabila kelompok& '. $enetapkan tujuan pada awal pekerjaan (. -nggotanya memiliki keahlian, pengetahuan, dan kemampuan teknik. ). +erdiri ats anggota yang memiliki motivasi dan bersedia memberikan energi dan waktunya *. $enerima kepemimpinan yang sesuai dan peran yang sesuai /. 3rang,orang dapat berkomunikasi satu sama lain 1. $emiliki keahlian dalam pengambian keputusan =. $emilikki anggota,anggota yang menjaga agenda pribadi dalam relasi yang sesuai dengan tujuan kelompok. E. G r ). Pemimpin k rik ( m

@nsur ketenagaan tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu tenaga pro!essional dan tenaga dari masyarakat. +enaga pro!essional meliputi tenaga kependidikan guru, tenaga kependidikan non,guru dan organisasi pro!essional. -dapun tenaga dari masyarakat meliputi tokoh masyarakat, orang tua, komite sekolah atau dewan sekolah, pihak industry dan bisnis, lembaga social masyarakat, instansi pemerintah atau departemen dan non,departemen, serta unsur,unsur masyarakat yang berkepentingan terhadap pendidikan. A1B Dalam proses pengembangan kurikulum, keterlibatan unsur,unsur ketenagaan tersebut sangat penting, karena keberhasilan suatu system dan tujuan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama pada semua tahapan kurikulum. 8erikut ini adalah deskripsi tugas dan wewenang pihak,pihak yang terkait dalam pengembangan kurikulum. '. Pakar,pakar ilmu pendidikan

"pesialis para pengembang kurikulum bertugas untuk& '. (. ). Duduk sebagai anggota panitia atau sponsor. $engajukan gagasan dan berbagai masukan yang diperlukan oleh panitia pengembang kurikulum. $elakukan penelitian dalam bidang pengembangan kurikulum.

*. /.

$enyusun buku sumber yang dibutuhkan sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan. $emberikan pelatihan dan konsultasi bagi para pengembang kurikulum.

-dministrator pendidikan -dministrator pendidikan merupakan sumber daya manusia yang berada pada tingkat pusat, propinsi, kota atau kabupaten dan juga kepala sekolah. '. -dministrator di tingkat pusat memiliki wewenang dan kepemimpinan untuk mengarahkan orang serta bertanggungjawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai tujuan yaitu dalam penyusunan kerangka kurikulum, dasar hokum dan program inti yang selanjutnya dapat ditetapkan jenis dan jumlah mata pelajaran minimal yang diperlukan. -dministrator di tingkat pusat bekerja sama dengan para pakar dari perguruan tinggi untuk merumuskan isi dan materi kurikulum sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing. -dministrator di tingkat daerah bertugas berdasarkan kerangka dasar dan program inti dari tingkat pusat. $ereka kemudian melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhannya. -dministrator tingkat daerah memiliki wewenang merumuskan system operasional pendidikan bagi sekolahnya. $ereka berkewajiban mendorong dan mengimplementasikan kurikulum pada setiap sekolah. "elanjutnya bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru,guru dalam pengembangan kurikulum di sekolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, melakukan sosialisasi dan melaksanakan kurikulum di sekolah tersebut. '. 4epala sekolah dan guru memegang peranan yang sangat besar dan merupakan kunci keberhasilan pengembangan kurikulum karena mereka berkaitan langsung dengan implementasi kurikulum. 0uru

(.

(.

0uru merupakan titik sentral dalam pengembangan kurikulum karena guru sebagai ujung tombak pelaksanaan di lapangan. Pengembangan kurikulum bertolak dari kelas. 3leh karena itu, guru hendaknya memiliki gagasan kreati! dan melakukan uji coba kurikulum di kelasnya sebagai !ase penting dan sebagai unsur penunjang administrasi secara keseluruhan. '. 3rang tua

"ebagai stakeholder dalam penyusunan kurikulum, hanya beberapa saja dari orang tua yang dilibatkan yaitu mereka yang memiliki latar belakang memadai. $engingat sebagian kegiatan belajar yang dituntut kurikulum dilaksanakan di rumah, maka sangat diperlukan adanya kerjasama yang erat antara guru atau sekolah dengan orang tua siswa. '. "iswa

"iswa sebagai obyek dari penerapan kurikulum hendaknya selalu diberi motivasi dalam belajar dan dibimbing dalam berpartisipasi melalui kegiatan ekstra di sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa. E. Peranan G r da(am Pen"em!an"an * rik ( m 4urikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. "ebagai sebuah dokumen kurikulum ber!ungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan pembelajaran. 0uru merupakan salah satu !aktor penting dalam implementasi kurikulum. 8agaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan e!ekti!. Dengan demikian peran guru dalam hal ini adalah sebagai posisi kunci dan dalam pengembangnnya guru lebih berperan banyak dalam tataran kelas. M rra& Printr mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai berikutA=B & Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum.dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. -kibatnya kurikulum bersi!at seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. 3leh karena itu guru hanya sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreati!itas dan inovasi guru dalam merekayasa pembelajaran sangat lemah. 0uru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaruan. $engajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan pro!esional, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian. Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. 0uru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. >al ini sangat tepat dengan kebijakan 4+"P dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standat isi sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan hal,hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers. Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenganan dalam mendesain sebuah kurikulum. 0uru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. "ebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa. Keempat, adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher). Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas pro!esional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan,bahan kurikulum, menguji e!ekti!itas program, menguji strategi dan

model pembelajaran dan lain sebagainya termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum. $etode yang digunakan oleh guru dalam meneliti kurikulum adalah P+4 dan Lesson Study. Penelitian +indakan 4elas (P+4) adalah metode penelitian yang berangkat dari masalah yang dihadapi guru dalam implementasi kurikulum. $elalui P+4, guru berinisiati! melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, dengan P+4 bukan saja dapat menambah wawasan guru dalam melaksanakan tugas pro!esionalnya, akan tetapi secara terus menerus guru dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. "edangkan lesson study adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru# sekelompok guru yang bekerja sama dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama#guru satu tingkat kelas yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama#sendiri, kemudian di observasi oleh teman guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan re!leksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan. (6idwan Cohawarman, dalam "umardi, (::<). Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang bersi!at sentralisasi, desentralisasi, sentral desentralADB & '. Peranan G r da(am Pen"em!an"an * rik ( m &an" #ersi+at Sentra(isasi Dalam kurikulum yang bersi!at sentralisasi, guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi kurikulum yang bersi!at makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro. 4urikulum makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum makro. 0uru menyusun kurikulum dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau beberapa hari saja. 4urikulum untuk satu tahun disebut prota, dan kurikulum untuk satu semester disebut dengan promes. "edangkan kurikulum untuk beberapa minggu, beberapa hari disebut 6encana Pembelajaran. Program tahunan, program semester ataupun rencana pembelajaran memiliki komponen,komponen yang sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media pembelajaran dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda,beda. +ugas guru adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memilih metode dan media mengajar yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. "uatu kurikulum yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat memudahkan guru dalam implementasinya. .alaupun kurikulum sudah tersusun dengan terstruktur, tapi guru masih mempunyai tugas untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian,penyesuaian. ;mplementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreati!itas, kecakapan, kesungguhan dan ketekunan guru. 0uru juga berkewajiban untuk menjelaskan kepada para siswanya tentang apa yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan motivasi belajar, menciptakan situasi kompetiti! dan kooperati! serta memberikan pengarahan dan bimbingan.

(. Peranan G r da(am Pen"em!an"an * rik ( m &an" #ersi+at Desentra(isasi kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah. 4urikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah,sekolah tersebut. Dengan demikian, isi daripada kurikulum sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis. 8entuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. 4elebihannya antara lain &pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik kemampuan pro!esional, !inansial dan manajerial. Ketiga, disusun oleh guru,guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah (kepala sekolah, guru), untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum yang sebaik,baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum. 8eberapa kelemahan kurikulum ini adalah& ') tidak adanya keseragaman untuk situasi yang membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang tepat. () tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga sukar untuk diperbandingkannya keadaan dan kemajuan suatu sekolah# wilayah dengan sekolah# wilayah lainnya. )) adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa kesekolah# wilayah lain. *) sukar untuk mengadakan pegelolaan dan penilaian secara nasional./) belum semua sekolah# daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri. ). Peranan G r da(am Pen"em!an"an * rik ( m &an" #ersi+at Sentra(, Desentra( @ntuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral,desentral. Dalam kurikulum yang dikelola secara sentralisasi,desentralisasi mempunyai batas,batas tertentu juga, peranan guru dalam dalam pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi. 0uru,guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke dalam program tahunan# semester# atau rencana pembelajaran, tetapi juga di dalam menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya. 0uru,guru turut memberi andil dalm merumuskan dalam setiap komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang seperti itu, mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum. 4arena guru,guru sejak awal penyusunan kurikulum telah diikutsertakan, mereka memahami dan benar,benar menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan kurikulum di dalam kelas akan lebih tepat dan lancar. 0uru bukan hanya berperan sebagi pengguna, tetapi perencana, pemikir, penyusun, pengembang dan juga pelaksana dan evaluator kurikulum.

Empat +aktor &an" !erpen"ar h da(am pen"em!an"an k rik ( m: -. .he Chan"e Pro/ess 0Proses Per !ahan1 "eorang pemimpin harus mengetahui apa yang dapat membawa perubahan dan dapat menerapkannya dalam kelompok. ;a harus dapat mengambil keputusan secara e!ekti!. 9embaga,lembaga perlu berubah jika ingin berkembang. -da beberapa variable dalam organisasi yang berpengaruh terhadap proses perubahan& a. +ugas,tugas b. $anusia c. "truktur d. +eknologi $enurut .arren 0. 8ennis tugas sebagai agen atau pelopor perubahan meliputi & $eningkatkan kompetensi antar pribadi pelaksana $engintroduksi nilai perubahan sehingga dirasakan perlu $eningkatkan saling pengertian di antara anggota kelompok kerja untuk mengurangi ketegangan $engembangkan manajemen tim $engatasi kon!lik bukan menekannya $enumbuhkan kebersamaan, rasa saling percaya, saling membutuhkan dan membagi tanggung jawab bersama. Interpersona( Re(ations "eorang pemimpin harus berusaha menggugah kelompok, membangkitkan kebanggaan dan meningkatkan moral yang dapat membantu mereka untuk merasa puas atas prestasi bersama. 4elompok akan mantap bila& ;nteraksi antar anggota kelompok meningkat, harmonis, bersahabat, pro!essional si!atnya. 4epemimpinan dari dalam kelompok, bersumber dari kekuatan anggota -danya usaha yang konstrukti! 4elompok menyadari adanya kemajuan dalam mencapai tujuan dan perlu memperinci tujuan 4elompok merasa mendapat penghargaan, rasa puas atas keberhasilan

, , , , , ,

2.

, , , , , 3.

Leadership Ski((s 6aip 8. 4imbrough dan $ichael 2. Eunnery menawarkan empat generalisasi tentang pemimpin dan kepemimpinan yang mereka anggap rasional & '. Pemimpin cenderung punya intelegensi yang lebih tinggi dari yang lain, punya kemampuan administrasi dan kompetensi teknik dalam menghadapi situasi. (. Pemimpin cenderung bersi!at dewasa, punya kepercayaan diri, berorientasi pada tujuan, bisa menyelesaikan masalah, dan punya semangat untuk maju. ). Pemimpin harus sadar bahwa rakyat sangat penting dalam mewujudkan prestasi tujuan. 4arena itu hendaknya pemimpin harus berkomunikasi dengan rakyat, bersosialisasi, ramah dan kooperati!.

*.

-danya si!at,si!at ini tidak menjamin per!orma pemimpin, begitu juga tanpa si!at,si!at tersebut tidak akan menghalangi per!orma pemimpin, tetapi si!at,si!at tersebut tentu akan melahirkan per!orma e!ekti! pemimpin. Dalam hubungannya dengan kurikulum seorang pemimpin harus memenuhi syarat & $engembangkan pendekatan demokratis $engembangkan hubungan manusiawi $emadukan orientasi tugas dan hubungan manusiawi $empertahankan kelompok jangan terlalu menyimpang $engusahakan keterbukaan $engusahakan kepemimpinan ditunjang dari dalam. $enghindari laisseF,!aire Comm ni/ation Ski((s Pemimpin harus mempunyai tingkat ketrampilan komunikasi yang tinggi dan harus mampu menolong anggota kelompoknya dalam meningkatkan kemampuan komunikasinya. +iga masalah yang dijumpai dalam keterampilan komunikasi &

'. (. ). *. /. 4. 5. 6

'. (. ). *. /. 1. =. D. <.

a. 4esulitan dalam komunikasi lisan bisa berasal dari situasi,situasi berikut & -nggota kelompok baik sengaja maupun tidak gagal menciptakan suatu topik pembicaraan. -nggota kelompok menggunakan bahasa yang tidak tepat dan tidak jelas. -nggota kelompok memilih materi diskusi yang pernah mereka dengar -nggota gagal mengekspresikan dirinya sendiri, terutama apabila mereka tidak setuju dengan apa yang dikatakan -nggota gagal mengikuti jalannya diskusi secara teratur Diskusi ditutup dan kelompok memaksa untuk melakukan voting sebelum waktunya "esi selesai tanpa keputusan -rus komunikasi utamanya mengalir dari pimpinan ke anggota 4edengkian, permusuhan dan ketidakharmonisan muncul dalam kelompok

b. 4esulitan yang akan muncul pada bentuk komunikasi tertulis ketika terjadi situasi seperti berikut & '. Penulis tidak bisa merasakan dampak dari kata,kata dalam komunikasi tulis (. 4omunikasi tulis dalam jumlah berlebihan ). Penggunaan bahasa yang kurang baik c. Dalam tingkah laku non verbal, ketua kelompok tidak mampu mendeteksi & 4epenatan, kebosanan, permusuhan dan sensitivitas anggota dalam kelompok.

-khirnya bagi pengembangan kurikulum yang baik, pimpinan maupun anggota kelompok harus menujukkan tingkat kemampuan yang tinggi dalam semua cara berkomunikasi, sehingga kesulitan yang mungkin timbul dapat segera diatasi.

You might also like