You are on page 1of 4

SIKAP ‘ULAMA BESAR YAMAN ASY-SYAIKH MUQBIL BIN HADI AL-WADI’I

rahimahullah

Terhadap
Usamah bin Laden
(Pimpinan Al-Qaedah, Gerakan Terorisme – Khawarij International)

Dalam sebuah pertemuan bersama ‘Allamatul Yaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi
Al-Wadi’i, dalam surat kabar Ar-Ra’yul ‘Am Kuwait tertanggal 19 Desember 1998
edisi 11.503, beliau berkata :
“Aku berlepas diri di hadapan Allah dari (kesesatan) Bin Laden. Dia
merupakan kejahatan dan musibah terhadap umat ini, dan aktivitasnya
adalah aktivitas kejahatan.”

Dalam pertemuan yang sama, berkata seorang penanya :


“Kita dapati kaum muslimin selalu dihadapkan dengan tekanan-tekanan di negeri-
negeri barat hanya dengan sebab adanya sebuah peledakan di mana saja terjadi di
alam ini?”

Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah menjawab :


“Saya mengetahui hal itu, dan saya telah dihubungi oleh beberapa ikhwan
dari negeri Inggris yang mengeluhkan adanya tekanan-tekanan yang mereka alami.
Mereka bertanya apakah boleh mengumumkan sikap berlepas diri mereka dari
Usamah bin Laden. Maka aku menjawab :

Kami semua berlepas diri darinya dan aktivitas-aktivitasnya sejak jauh


sebelum ini. Dan realita menyaksikan bahwa muslimin (yang hidup) di negeri-
negeri barat tertekan dengan sebab adanya gerakan-gerakan yang diperankan
oleh kelompok Al Ikhwanul Muslimun dan kelompok-kelompok yang lainnya.
Wallahul Musta’an.”

Penanya tersebut berkata : “Tidakkah engkau memberikan nasehat kepada


Usamah bin Laden?”

Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah menjawab :


“Aku telah mengirim beberapa nasehat (kepada Usamah bin Laden), tetapi
wallahu a’lam apakah nasehat-nasehat tersebut telah sampai kepadanya ataukah
tidak. Telah datang kepadaku utusan dari mereka yang menawarkan bantuan
pada kami untuk berda’wah. Namun setelah itu kami dikejutkan dengan sikap
mereka yang mengirimkan sejumlah uang dan meminta kepada kami untuk
membagikannya kepada para pimpinan qabilah untuk pembelian tank-tank dan
senjata-senjata. Aku menolak tawaran mereka dan aku meminta kepada mereka
untuk tidak datang lagi ke kediamanku. Kemudian aku jelaskan kepada mereka
bahwa aktivitas kami adalah aktivitas da’wah saja. Dan tidak akan pernah kami
ijinkan kepada murid-murid kami untuk melakukan kegiatan selain da’wah.”
--selesai dari Koran Ar Ra’yul ‘Am--

***
Asy-Syaikh Muqbil juga berkata dalam kitabnya Tuhfatul Mujib, hasil
transkrip sebuah ceramah beliau tertanggal 18 Shafar 1417 H. dengan judul : “Di
Balik Peristiwa Peledakan-peledakan di bumi Al Haramain” :

“…begitu pula adanya penyandaran perkara-perkara umat kepada orang-


orang jahil. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari ‘Abdullah
bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
berkata :
‫ﱴ ِﺇ ﹶﺫﺍ‬
 ‫ﺣ‬ ،ِ‫ﻤﺎﺀ‬ ‫ﻌﹶﻠ‬ ‫ﺾ ﺍﹾﻟ‬
ِ ‫ﺒ‬ ‫ﻢ ِﺑ ﹶﻘ‬ ‫ﺾ ﺍﹾﻟ ِﻌ ﹾﻠ‬
 ‫ﻳ ﹾﻘِﺒ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻭ ﹶﻟ ِﻜ‬ ،‫ﺒﺎ ِﺩ‬‫ﻦ ﺍﹾﻟ ِﻌ‬ ‫ﻪ ِﻣ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺘ ِﺰ‬‫ﻨ‬‫ﻳ‬ ‫ﻋﺎ‬ ‫ﺰﺍ‬ ‫ﻧِﺘ‬‫ﻢ ﺍ‬ ‫ﺾ ﺍﹾﻟ ِﻌ ﹾﻠ‬
 ‫ﻳ ﹾﻘِﺒ‬ ‫ﷲ ﹶﻻ‬ َ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍ‬
‫ﺿﱡﻠﻮﺍ‬
 ‫ﻭ ﹶﺃ‬ ‫ﻀﱡﻠﻮﺍ‬  ‫ ﹶﻓ‬،‫ﻴ ِﺮ ِﻋ ﹾﻠ ٍﻢ‬‫ﻐ‬ ‫ﻮﺍ ِﺑ‬ ‫ﺘ‬‫ ﹶﻓﹶﺄ ﹾﻓ‬،‫ﺴِﺌﹸﻠﻮﺍ‬
 ‫ ﹶﻓ‬،‫ﻬﺎ ﹰﻻ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﺳ‬ ‫ﺅ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺱ‬  ‫ﻨﺎ‬‫ﺨ ﹶﺬ ﺍﻟ‬  ‫ﺗ‬‫ ِﺍ‬،‫ﻤﺎ‬ ‫ﻋﺎِﻟ‬ ‫ﺒ ِﻖ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﹶﻟ‬
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta merta dicabut dari qalbu-qalbu
manusia. Akan tetapi Allah mencabutnya dengan mewafatkan para ‘ulama. Sehingga kalau
Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan menjadikan pimpinan-
pimpinan yang bodoh, kemudian para pimpinan bodoh tersebut akan ditanya maka mereka
berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. [HR. Al Bukhari & Muslim]

Seperti apa yang pernah dikatakan, bahwa sang ‘alim ini dia tidak mengetahui
tentang realita umat sedikitpun, atau dijuluki dengan seorang ‘alim yang jumud,
hal itu dalam rangka menjauhkan umat dari para ‘ulama tersebut, sebagaimana
pernah dimuat dalam majalah “As Sunnah” 1) --semestinya majalah tersebut
diberi nama dengan majalah “Al Bid’ah”-- yang telah nampak permusuhannya
yang sangat besar terhadap ahlus sunnah sejak pecahnya perang teluk (th. 1990-
1991 M).

Aku pun berkata, sesungguhnya kaum muslimin ketika mereka mulai


meninggalkan sikap ruju’ (mengembalikan setiap permasalahan mereka) kepada
para ‘ulama, akhirmya mereka tersesat. Hal ini sebagaimana firman Allah
subhanahu wa ta’ala :

 h g  f e d cba ` _  ~ } | { z{
 u t s r q pon m l k j i
٨٣ :‫ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ‬z z y x w  v
Jika datang kepada mereka suatu berita tentang ketentraman atau ketakutan (kekacauan)
mereka segera menyiarkannya/menyebarkannya. Seandainya mereka mau menyerahkan
(jawaban) perkara tersebut kepada Rasul dan Ulil Amri (para ‘ulama) di tengah-tengah
mereka, maka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan
mengetahuinya dari mereka (yakni Rasul dan para ‘ulama). Kalaulah tidak karena karunia dan
rahmat Allah pada kamu, tentu kamu mengikuti syaithan, kecuali sebagian kecil saja di antara
kamu. [An Nisa : 83]

Yang dimaksud Ulil Amri pada ayat tersebut adalah para ‘ulama dan para umara’
(para penguasa) serta para ‘uqala (orang yang berakal jernih) yang shalih.

1
Yaitu majalah milik kelompok As-Sururiyyah, pengikut Muhammad Surur Zainal ‘Abidin, salah satu
senior Imam Samudra yang tinggal di negeri kafir Inggris. Majalah ini merupakan salah satu corong
gerakan terorisme Internasional.
Begitu pula peristiwa yang terjadi pada masa Qarun, ketika dia keluar di hadapan
kaumnya dengan menampilkan segala kekayaannya, maka orang-orang yang cinta
dunia menyatakan :

 x w v u t s   r q p o n m lk{
 e d c b a ` _ ~ } | { z y
٨٠ - ٧٩ :‫ ﺍﻟﻘﺼﺺ‬z f
‘Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun,
sesungguhnya ia (Qarun) benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar’. (Namun) ahlul
ilmi berkata : ‘Kecelakaan yang besar bagimu, pahala yang Allah berikan adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan tidak diperoleh pahala tersebut,
kecuali oleh orang-orang yang sabar. [Al Qashash : 79-80]
Sementara para ‘ulama meletakkan semua perkara sesuai pada tempatnya masing-
masing. Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman :

z | { z y x wvu t s{
٤٣ :‫ﺍﻟﻌﻨﻜﺒﻮﺕ‬
Dan itulah permisalan-permisalan yang Kami buat untuk manusia, dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. [Al ‘Ankabut : 43]

٢٢ :‫ ﺍﻟﺮﻭﻡ‬z } | { z y x{
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berilmu.
[Ar Rum : 22]

٢٨ :‫ ﻓﺎﻃﺮ‬z  µ ´³ ² ± ° ¯{


Sesungguhnya di antara hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ‘ulama. [Fathir :
28]

١١ :‫ﺎﺩﻟﺔ‬‫ ﺍ‬z ãâ á à ß Þ Ý Ü Û Ú{


Allah meninggikan orang yang beriman dan berilmu di antara kalian beberapa derajat. [Al
Mujadalah : 11]

Yang diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala para ‘ulama


ataukah mereka para penyeru dan pelaku gerakan revolusi dan kudeta??! Telah
disebutkan di dalam Shahih Al Bukhari dari shahabat Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya :
.‫ﻋ ﹶﺔ‬ ‫ﺴﺎ‬
 ‫ﺘ ِﻈ ِﺮ ﺍﻟ‬‫ﻧ‬ ‫ﻫِﻠ ِﻪ ﹶﻓﺎ‬ ‫ﻴ ِﺮ ﹶﺃ‬‫ﺮ ِﺇﹶﻟﻰ ﹶﻏ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺪ ﹾﺍ َﻷ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ ِﺇ ﹶﺫﺍ‬: ‫ﻋ ﹸﺔ؟… ﻓﻘﺎﻝ‬ ‫ﺴﺎ‬
 ‫ﱴ ﺍﻟ‬
 ‫ﻣ‬
Kapan datangnya Hari Kiamat?
Beliau menjawab : “Jika setiap urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah saat kedatangan Hari Kiamat tersebut.” 2)

Kebanyakan para pimpinan partai (kelompok-kelompok) adalah orang-orang jahil.


Di antara contoh-contoh fitnah (yang menimpa kaum muslimin) adalah fitnah yang

2
HR. Al-Bukhari no. 59, 6496.
sudah hampir menguasai Yaman yang dihembuskan oleh Usamah bin Laden, yang
apabila datang seseorang mengatakan kepadanya : “Kami membutuhkan dana
senilai 20 ribu Real Saudi untuk membangun sebuah masjid di suatu tempat
tertentu.” Maka dia (Bin Laden) akan menjawab : “Kami tidak memiliki kemampuan
untuk menyediakan dana tersebut. Insya Allah kami akan memberikan sebatas
kemampuan kami.” Namun apabila dikatakan kepadanya : “Kami membutuhkan
tank-tank dan senjata-senjata, dll.” Maka dia akan menjawab : “Silahkan ambil
dana ini yang senilai 100 ribu Real Saudi (atau lebih) dan Insya Allah akan
menyusul tambahan berikutnya.”

Asy-Syaikh Muqbil juga berkata di dalam kitab yang sama :

“…Lalu bagaimana pula dengan mereka-mereka yang telah membunuh 20 orang


Amerika tetapi dengan itu mereka membikin takut penduduk negeri muslimin
secara menyeluruh. Maka wajib bagi kita untuk membekali para pelajar dan para
pemuda yang brutal dengan ilmu, dan didatangkan untuk mereka para ‘ulama
yang akan membimbing mereka, seperti Asy-Syaikh Bin Baz, Asy-Syaikh Ibnu
‘Utsaimin, Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi, Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan dan yang
semisalnya dari kalangan para ‘ulama yang mulia untuk menjelaskan kepada
umat bahwasanya urusan agama ini tidak boleh diambil dari orang semisal
Usamah bin Laden dan Al Mis’ari atau yang lainnya. Tetapi perkara agama ini
harus diambil dari kalangan ‘ulama. …. Bahkan sesungguhnya umat ini masih
sangat membutuhkan seribu ‘ulama semisal Asy-Syaikh Bin Baz, dan seribu
‘ulama lain semisal Asy-Syaikh Al-Albani.”

(dari buku Mereka Adalah Teroris, hal. 270 – 274/cet. II)

You might also like