Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT.
Bab I
E
e= (1.1)
m
mV 2
KE = (1.2.)
2
atau dalam bentuk energi per-satuan masa:
V2
ke = (1.3)
2
PE = m g z (1.4)
pe = g z (1.5)
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari
struktur dan aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul
adalah jarak antar molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedang
aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi laten adalah
energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa
berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel
merubah kecepatan gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan
temperatur dari masa yang ditinjau.
mV 2
E = U + KE + PE = U + + mgz (1.6)
2
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
V2
e = u + ke + pe = u + + gz (1.7)
2
BATAS SISTEM
SISTEM THERMODINAMIKA
SISTEM
LINGKUNGAN
Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat kelua r sistem atau
masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-
mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar
adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan
bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem
melalui knalpot. Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah
merupakan sistem thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada
energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut.
Keadaan 2
Lintasan proses
Keadaan 1
p P
2 3
2
4
1
v v
1
(a). Siklus dengan 2 proses (b). Siklus dengan 4 proses
Gambar 1.3. Diagram siklus thermodinamika
Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit untuk men g-
kuantifikasikan dimensi dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang
dipergunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah Sistem SI
F=ma (1.8)
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan
percepatan sebesar medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W=mg (1.10)
1 J = 1 N.m (1.11)
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan bia sanya
ukurannya dalam kJ (kilojoule) atau MJ (Mega Joule).
1.4.2 Tekanan.
1 Pa = 1 N/m2
P man
P vac P abs
P atm
P abs
1.4.3 Temperatur
Bab II
Zat murni adalah zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap
pada semua bagiannya. Contoh zat murni misalnya, air, nitrogin, helium,
CO 2, udara, dan lain -lain. Persyaratan sebagai zat murni tidak perlu
hanya satu jenis saja, tetapi dapat berupa campuran zat asal
campurannya homogin pada seluruh bagiannya. Udara merupakan
campuran dari beberapa jenis zat tetapi masih bersifat zat murni, tetapi
campuran antara minyak dengan air bukan merupakan zat murni karena
tidak dapat bercampur secara homogin.
Zat murni dapat terwujud dalam fasa padat, fasa cair, atau fasa
gas. Fasa padat mempunyai struktur molekul dengan jarak antar molekul
paling kecil dan gaya ikat antar molekul paling besar, fasa cair
mempunyai gaya ikat yang lebih kecil, dan fasa gas gaya ikat antar
molekul paling kecil. Posisi molekul pada fasa padat relatif tetap, pada
fasa cair molekul bergerak secara oscilasi, dan pada fasa gas molekul-
molekul bergerak bebas tidak beraturan dan saling bertabrakan satu
sama lainnya.
T
Gambar 2.1. Diagram perubahan fasa cair – gas pada zat
murni
v v
kondisi liquid dan gas bersamaan . Keadaan titik kritis untuk zat murni air
terjadi pada tekanan Pcr = 22,09 MPa, dan temperatur Tcr = 374,14oC.
Daerah diantara garis liquid jenuh dengan garis uap jenuh adalah
daerah terjadinya campuran antara fasa cair dan fasa gas.
property untuk semua zat sangat kompleks, srhingga sangat sulit untuk
direpresentasikan dalam suatu persamaan yang sederhana.
Karena itu data property biasa nya dipresentasikan dalam bentuk Tabel
Thermodinamika, yang berisi data property dari beberapa zat yang sering
digunakan dalam aplikasi thermodinamika. Tabel tersebut membutuhkan
data property yang sangat banyak, yang dikumpulkan dari hasil
pengukuran yang membutuhkan waktu yang lama. Jenis property yang
biasanya ada dalam Tabel Thermodinamika adalah tekanan, temperatur,
volume spesifik, energy internal, panas laten, dan dua property baru yaitu
enthalpy (h) dan entropy (s) yang akan dibahas dalam bab selan jutnya.
Data property untuk keadaan fasa campuran tidak dapat dilihat secara
langsung dalam Tabel Thermodinamika, tetapi dapat dihitung dengan
menggunakan parameter kualitas campuran (x) yaitu:
mg
x= (2.1)
mlotal
dimana : masa total campuran (mtotal)= masa liquid + masa uap = m f + m g
h = hf + x . hfg (2.2)
Pv = RT (2.3)
dengan, P = tekanan absolut gas
Besarnya konstanta gas R berbeda untuk setiap jenis gas, dan dapat
dihitung dengan,
Rµ
R= (2.4)
M
dengan, R ? = konstanta gas universal
M = masa setiap molekul gas
Besarnya konstanta gas universal adalah sama untuk semua jenis gas
yaitu R ? = 8,314 kJ/(kmol.K). Masa gas didalam ruangan dapat dihitung
apabila jumlah molekulnya diketahui, anadaikan junlah molekulnya N,
maka masa gas didalam ruangan tersbut:
M=MN (2.5)
PV=mRT (2.7)
P V = N R? T (2.8)
P1 .V1 P2 .V2
= (2.9)
T1 T2
a
(P + )( v − b ) = RT (2.10)
v2
27 R 2Tcr2 RTcr
a= dan b= (2.11)
64 Pcr 8Pcr
Persamaan Van der Waals mempunyai ketelitian yang kurang baik, tetapi
apabila konstanta a dan b dihitung menurut perilaku gas sebenarnya
pada lingkup yang luas maka ketelitiannya menjadi lebih naik.
2. Persamaan Beattie-Bridgeman.
Rµ .T c A
P= 2
(1 − 3
)(v − B ) − 2 (2.12)
v vT v
a b
A = A0 (1 − ) dan B = B 0(1 − ) (2.13)
v v