You are on page 1of 2

Asetaminofen (parasetamol)merupakan metabolik fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dengan dan telah digunakan sejak tahun

1893.efek antipiretik ditimbulkan oleh amino benzen.fensasetin tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena penggunanya dikaitkan dengan terjadinya analgesik nefropati,anemia hemoliitik,i mungkin kanker kandung kemih.asetaminofen diindonesia lebih dikenal dengan nama parasetamoldan tersedia sebagai obat bebas.walapun demikian,laporan kerusakan fatal hepar akibat takar lajak akut perlu diperhatikan.tetapi perlu diperhatikan pemakaian maupun dokter bahwa efek anti inflamasi parasatomol hampir tidak ada. Farmakokdinamik efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurasng rasa nyeri sampai sedang.keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasaran efek sentral seperti salisilat. Efek antiinflamasi sangat lemah,oleh karena itu oarasetamol tidak digunakan sebagai antureumatik.parasetamol merupakan penghambat biosintesis PG yang lemah.efek iritasi,erosi, dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini.demikian juga gangguan pernafasan dan tdalam plasma keseimbangan asam basa. Farmakokinetik Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.konsentrasi tinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 1/ jam dan mas paruh plasma antara1-3 jam.obat inn terseba r keseluruh cairan tubuh.dalam plasma 25%parasetamolterikat protein plasma.obt ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati.seb gian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan glukuronat dan sebagaian kecil lainnya dengan asam sulfat.seluruh itu obat ini obat ini juga mengalami hidroksilasi.metabolis hidroksilasi ini dpat menimbulkan methemoglobinia dan hemolosis eritrosit.obat ini desekresi melalui ginjal,sebgaian kecil sebagai parasetaml(3%)dan sebagain besar dalam bentuki konjugasi. Indikasi Diindonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiuretik,telah mengantikan penggunaan salisilat.sebagai analgesik lainnya,parasetamol sebaiknya tidak tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbukan nefropatik analgesik.jika dosis terapi tidak memberi manfaat ,biasanya dosis lebih besar tidak menolong.karena hampir tidak mengiritasi lambung,parasetamol serimg dikombinasikan dengan AINS untuk efek analgesik. Efek samping Reaksi elergi terhadap derivat paraaminofenol jarang terrjadi.manifestasinya berupa eritma atau urtikaria dan gejala berap berup demam atau lesi pada mukosa. Fenasetin dapat menyebabkan anemia hemolitik terutama pada pemakain kronik.anamia hemolitik dapat terjadi berdasarkan mekanisme autooimun,defenisi enzim G6PD dan adanya metabolik yang abnormal. Methemoglbinemia dan sulfhemoglobinemia jarang menimbulkan masalah pada dosis terapi,karena hanya kira-kira 1-3%% Hb diubah menjadi met-hb methemoglubenemi Bru merupakan masalah dapa takar lajak.

Ibuprofen Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan pertama kali di banyak negara.obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat.efek analgesiknya sama seperti aspirin.efek antiinflamasi terlihat dengan dosis 1200-2400 mg sehari.absorbsi ibuprofen cepat melalui lamnbung dan kadar maksimum dalam plasma sekitan 2 am.sembilan puluh ibuprofen terikat dalam protein plasma.ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap.kira-kira 90% dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolik atau onjugatnya.metabolik utama merupakan hasil hidroksil dan karbosilat. Obat AINS derivat asam propionat hampir seluruhnya terikat pada protein plasma,efek interaksi misalnya pergeseran obat warfarin dan oral hipoglisemik hampir tidak ada.tetapi pada pemberian bersama dengan warfarin,tetapi harus waspada karena adanya gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang masa perdarahan. Derivat asam propionat dapat mengurangi efek diuresis dan natriuresis furozimed dan tiazid,juga mengurangi efek antihipertensi obat B-bloker,prazosin dan kaptropil.efek ini mungkin akibat hambatan biosintesis PG ginjal.efek samping samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan dengan aspirin,indometasin atau neproksen.efek smping yang lainnya yang jarang iaah eritema kulit,skit kepala trombositopenia,ambliopia toksik yang tefersibel .dosis sebagai analgesik 4 kali 400mg sehari tetapi sebaikya dosis optimal pada setiap orang ditentuklan secara individual.ibuprofen tidak dianjurkan kepada ibu hamilmdan menyusui.dengan dan tidak menimbulkann efek samping serius pada dosis analgesik,maka ibuproven dosis 200 mg dijuial sebagai obat generik bebas di beberapa negara termaksud indonesia. Pemberian Ibuprofin bersama aspirin mengantagoniskan efek aspirin terhadap trombosit sehingga meniadakan sifat kerdioprotektif aspirin.

You might also like