You are on page 1of 4

Secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam beberapa kelompok : 1.Teori-teori umum (general theories).

Teori ini merupakanteori yang mengarah pada bagaimana menjelaskan fenomenakomunikasi (metode penjelasannya). 2.Teori-teori fungsional dan struktural. Ciri dan pokok pikirandari teori ini adalah: Individu dipengaruhi oleh struktur sosialatau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehinggacara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luardirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagaistruktur yang berfungsi. Karakteristik dari pendekatan iniadalah :a.Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktutertentu) daripada diacrony (perubahan dalam kurunwaktu tertentu). Misalnya dalam mengamati suatufenomena menggunakan dalil-dalil yang jelas dari suatukaidah. Perubahan terjadi melalui tahapan metodologisyang telah baku. b.Cenderung memusatkan perhatiannya pada akibat-akibatyang tidak diinginkan (unintended consequences)daripada hasil yang sesuai tujuan. Pendekatan ini tidakmempercayai konsep subjektivitas dan kesadaran. Fokusmereka pada faktor-faktor yang berada di luar kontrolkesadaran manusia.c.Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif

danindependent. Oleh karena itu, pengetahuan dapatditemukan melalui metode empiris yang cermat.d.Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran danobjek yanng disimbolkan dalam komunikasi. Bahasahanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang

telahada.e.Menganut prinsip the correspondence theory of truth.Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas.Simbol-simbol harus merepresentasikan ssuatu secaraakurat. 3.Teori-teori behavioral dan kognitif. Teori ini berkembangdari ilmu psikologi yang memusatkan pengamatannya pada dirimanusia secara individual. Beberapa pokok pikirannya : a.Model stimulus-respon (S-R) yang menggambarkanproses informasi antara stimulus dan respon. b.Mengutamakan analisa variabel. Analisis ini padadasarnya merupakan upaya

mengidentifikasi variabel-variabel kognitif yang dianggap penting serta mencarihubungan antar variabel.c.Menurut pandangan ini komunikasi dipandang sebagaimanifestasi dari proses

berfikir,

tingkah

laku

dan

sikap

seseorang.

Oleh

karenanya

variabel-variabel

penentumemegang peranan penting terhadap kognisi seseorang(termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrolindividu. 4.Teori-teori konvesional dan interaksional. Teori iniberanggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung,individu-individu yang berinteraksi menggunakan aturan-aturandalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturanmengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalamgiliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atausebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya. Teoriini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yangmenunjukan arti penting dari interaksi dan makna. Pokokpikiran teori ini adalah : a.Kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yangmembangun, memelihara, serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dansimbol. Komunikasi dianggap sebagai alat perekatmasyarakat (the glue of society).b.Struktur sosial dilihat sebagai produk dari interaksi.Interaksi dapat terjadi melalui bahasa, sehingga bahasamenjadi pembentuk struktur sosial. Pengetahuan dapatditemukan melalui metode interpretasi. c.Struktur sosial merupakan produk interaksi, karenabahasa dan simbol direproduksi, dipelihara serta diubahdalam penggunaannya. Sehingga focus pengamatannyaadalah pada bagaimana bahasa membentuk struktursocial, serta bagaimana bahasa direproduksi, dipelihara,serta diubah penggunaannya.d.Makna dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu darikonteks ke konteks. Sifat objektif bahasa menjadi relatif dan temporer. Makna pada dasarnya merupakankebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi.Oleh karena itu makna dapat berubah dari waktu kewaktu, konteks ke konteks, serta dari kelompok social kekelompok lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas darimakna adalah relative dan temporer. 5.Teori kritis dan interpretif. Jenis teori ini berkembang daritradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh AlfredSchulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis berkembangdari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt School.Interpretif berarti pemahaman (verstechen) berusahamenjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakandapat memiliki banyak arti, maka makna idak dapat denganmudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara

harfiahmerupakan proses aktif dan inventif. Teori interpretif umumnyamenyadari bahwa makna dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi adalah suatu tindakankreatif dalam mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna.Implikasi social kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomidan politik, tetapi banyak diantaranya yang berkaitan dengankomunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat.Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkankomunikasi dan elemen lainnya dari keseluruhan system. Jadi,suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritikmengenai masyarakat secara keseluruhan. Pendekatankelompok ini terutama sekali popular di Negara-negaraEropa.Karakteristik umum yang mencirikan teori ini adalah : a.Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkanpada pengalaman individual. b.Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini.Pengalaman dipandang sebagai meaning centered. c.Bahasa dipandang sebagai kekuatan yangmengemudikan pengalaman manusia. Di sampingkarakteristik di atas yang menunjukan kesamaan,terdapat juga perbedaan mendasar antara teori-teoriinterpretif dan teori-teori kritis dalam pendekatannya.Pendekatan teori interpretif cenderung menghndarkansifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan

absolutetentang fenomena yang diamati. Pengamatan menurutteori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentativedan relative. Sementara teori-teori kritis lazimnyacenderung menggunakan keputusan-keputusan absolut,preskriptif dan juga politis sifatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukanuntuk memahami pengalaman hidup manusia, atau untukmenginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teorikritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusiamengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagaimetode untuk memperbaiki kehidupan manusia. JENIS TEORI KONTEKSTUAL Berdasarkan konteks dan tingkatan analisisnya, teori komunikasidapat dibagi menjadi lima : 1.Intra personal communication, yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Fokusnya adalahpada bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yangdialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya.Umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan,dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap melaluipancainderanya.

2.Interpersonal communication, yaitu komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secaralangsung (non-media) atau tidak langsung (media). Fokus teoriini adalah pada bentukbentuk dan sifat hubungan, percakapan,interaksi dan karakteristik komunikator. 3.Komunikasi kelompok. Fokus pada interaksidiantara orang-orang dalam kelompok kecil. Komunikasikelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi, namunpembahasannya berkaitan dengan dinamika kelompok, efisiensidan efektifitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola danbentuk interaksi serta pembuatan keputusan. 4.Komunikasi Organisasi. Mengarah pada pola danbentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan

jaringanorganisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentukkomunikasi formal dan informal. Pembahasan teori inimenyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasiannya sertabudaya organisasi. 5.Komunikasi massa. Komunikasi massa adalahkomunikasi melalui media massa yang ditujukan pada sejumlahkhalayak yang besar. Proses komunikasi melibatkan keempatteori sebelumnya. Teori ini secara umum memfokuskanperhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media,hubungan media dan masyarakat, hubungan antara media dankhalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, sertadampak komunikasi massa terhadap individu.

You might also like