You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI DEFINISI Hipertropi prostat adalah pertumbuhan dari nodula-nodula

pibro adenomatosa majemuk dalam prostat jaringan hyperplastik terdiri dari kelenjar stroma fibrosa yang jumlahnya berbeda-beda. (Sylvia Andersom Price, !!" Hypertropi prostat adalah hiperplasia dari kelenjar periureter sehingga kelenjar ini mendesak kelenjar prosrat sehingga lama-lama menjadi gepeng disebut sebagai kapsul prostat (Purna#an $unadi, !%&'. (ari definisi diatas dapat disimpulkan bah#a hipertropi prostat adalah adanya pembesaras pada kelenjar prostat. ETIOLOGI Penyebab secara pasti belum diketahui, dikarenakan hypertropi prostat merupkan gangguan yang sering terjadi di usia tua. )aktor yang mempercepat terjadinya hipertropi! prostat adalah * diet, pengaruh dari inflamasi kronik, sosial ekonomi, herediter. ANATOMI FISIOLOGI +elenjar proatat adalah suatu jaringan fibromuskular dan kelenjar grandular yang melingkari urethra bagian proksimal yang terdiri dari kelnjar majemuk, saluransaluran dan otot polos terletak di ba#ah kandung kemih dan melekat pada dinding kandung kemih dengan ukuran panjang * ,-" cm dan lebar * "," cm, tebal * &,- cm dan sebesar biji kenari, pembesaran pada prostat akan membendung uretra dan dapat menyebabkan retensi urine, kelenjar prostat terdiri dari lobus posterior lateral, anterior dan lobus medial, kelenjar prostat berguna untuk melindungi spermato.oa terhadap tekanan yang ada uretra dan vagina. Serta menambah cairan alkalis pada cairan seminalis. PATOFISIOLOGI Adenoma prostat/Hiperplasia Penambahan sel Hypertropi propstat 0enekan uretra 1 kandung kemih, sulit berkemih

)ase kompensasi

otot kandung .kemih. berkontrasksi kuat, penebalan otot kandung kemih

fase dekompensasi - - - - - 2tot melemah 3esidu urine refluk 4nfeksi +elumpuhan otot destrusor 1 spinter uretra 4nkontinensia ---kencing tidak terkontrol retensi urine

5rine menetes secara periodik TANDA DAN GEJALA Hilangnya kekuatan pancaran saat miksi (bak tidak lampias' +esulitan dalam mengosongkan kandung kemi!h 3asa nyerisaat memulai miksi Adanya urine yang bercampur darah (hematuri' 6erdasrkan stadium *

S;A(450 4

;A>(A 1 ?<$A@A urien menetes bak tidak lampias nocturia Hematuria (isuria >octuria bertambah Hypertermia 0enggigil >yeri pada daerah pinggang 3etensi urine total

+<;<3A>?A> urine residu : A 9: ml

44

residu urine 9: A :: ml

444

4B

KOMPLIKASI a. Aterosclerosis b. 4nfark jantung c. 4mpoten d. Haemoragik post operasi e. )istula f. Striktur pasca operasi 1 inconentia urine PENATALAKSANAAN 1. Non Operati a. Pembesaran hormon estrogen 1 progesteron b. 0assase prostat, anjurkan sering masturbasi c. Anjurkan tidak minum banyak pada #aktu yang pendek d. 7egah minum obat antikolinergik, antihistamin 1 dengostan e. Pemasangan kateter. !. Operati 4ndikasi * terjadi pelebaran kandung kemih dan urine sisa 89:ml a. ;53 (;rans 5retral 3esection' b. S;P (Suprobic ;ransersal Prostatectomy' c. 3etropubic <=travesical Prostatectomy' d. Prostatectomy Perineal ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pen"#a$ian a. (ata demografi b. 3i#ayat penyakit sekarang

keluhan utama 6A+ mengedan, tidak lancar, 6A+ tidak lampias, urine bercampur darah,retensi urine c. 3i#ayat penyakit dahulu ri#ayat trauma, sering menunda 6A+, ri#ayat batu d. 3i#ayat kesehatan keluarga adanya anggota keluarga yang mempunyai ri#ayat sulit 6A+ terutama lakilaki e. 3i#ayat psikologis f. Pemeriksaan fisik 0ata (conjungtiva anemis/tidak', ;;B, pembesaran kelenjar getah bening, colok dubur. !. Ren%ana Kepera&atan a. 3encana kepera#atan pre operasi >2 (4A?>2SA +<P<3ACA;A> ?angguan eliminasi 6A+*retensio urine bd obstruksi mekanik ;5$5A> ?anguan eliminasi teratasi +riteria hasil * 6A+ lancar $umlah urine &:::,::: cc/hari ;idak ada distensi kandung kemih 4>;<3B<>S4 . (orong pasien untuk berkemih tiap & A " jam (bila tiba-tiba dirasakan' &. 2bservasi aliran urine, perhatiakn ukuran dan kekuatan ,. A#asi dan catat #aktu dan jumlah tiap berkemih ". Perkusi dan palpasi area supra pubik 9. +olaborasi katerisasi untuk residu urine dan biarkan kateter tida menetap sesuai indikasi -. 4rigasi kateter sesuai indikasi 8. 5rinalisa dan kultur %. +olaborasi pemberian antibiotik . +aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas dan lamanya. &. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan. ,. 6erikan tindakan

&

?angguan rasa nyaman nyeri bd iritasi mukosa, distensi kandung kemih

3asa nyaman nyeri teratasi +riteria hasil * >yeri hilang/berkurang Skala nyeri " <=spresi #ajah

tidak meringis ;idak ada distensi ;;B dalam batas normal * S*,--,8 7 ,>*-:- ::=/mnt ;* !:/-:":/ ::mmHg

kenyamanan misalnya pijatan punggung, membantu pasien melakukan posisi yang nyaman, mendorong penggunakan relaksasi/latihan nafas dalam ". +olaborasi pemasangan kateter . +aji tingkat cemas baik verbal maupun non verbal. &. 7iptakan hubuingan saling percaya antara pasien atau orang terdekat. ,. 6erikan informasi yang akurat dan nyata tentang penyakit dan apa yang akan dilakukan. ". 6erikan supporta pada klien untuk mengungkapkan.

+urang pengetahuan bd kurang informasi

Pengetahuan klien bertambah. +riteria hasil* +lien tahu tentang penyakitnya dan cara penangannannya

b. 3encana kepera#atan post operasi >2 (4A?>2SA +<P<3ACA;A> 3esti infeksi bd prosedur invasive, insisi bedah ?angguan rasa nyaman* >yeri bd iritasi mukosa kandung kemih 3esti defisit volume cairan bd bedah vaskuler ;5$5A> 4nfeksi tidak terjadi +riteria hasil * ;idak ada tanda-tanda radang 3asa nyaman nyeri teratasi +riteria hasil * ;idak nyeri (efisit cairan tidak terjadi +riteria hasil * 4>;<3B<>S4 . 6erikan pera#atan kateter &. Anjurkan tidak melepas kateter ,. 4rigasi terus selama &" "% jam ". 6erikan analgetik 9. Anjurkan minum banyak (min ,::: cc/hari' setelah ;53 selama &-9 hari post operasi -. 0onitor tanda-tanda perdarahan 1 infeksi

&

. ;idak ada komplikasi/infeksi &. +ulit tidak rusak " 4ntoleransi aktifitas bd luka incisi bedah ;oleransi aktifitas klien meningkat +riteria hasil* +lien dapat melakukan A(@ dengan bantuan minimal.

setelah ;53 &" jam pertama post 2perasi ;53

You might also like