Professional Documents
Culture Documents
Perlu dijelaskan bahwa deskripsi luka harus seobjektif mungkin, meliputi: 1. Jumlah luka Jika < 3 maka disebut sebuah, dua buah atau tiga buah luka Jika >3 maka dituliskan terdapat beberapa luka dengan mendeskripsikan hanya pada luka terbesar dan terkecil saja. Dengan syarat yaitu jenis luka sama, lokasi luka sama, dan tidak menimbulkan kematian. 2. Lokasi luka, meliputi: a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya b. Lokasi berdasarkan garis aksis dan garis ordinat, yaitu dengan sumbu x dan sumbu y. c. Pada ekstremitas dan leher hanya menggunakan batas atas dan bawah. Garis aksis adalah garis hayal yang mendatar melalui umbilikus atau papilla mammae atau ujung skapula. Garis ordinat adalah garis hayal yang melalui sternum atau vertebra.
Untuk luka tembak, kita menentukan lokasi luka dengan cara mengukurnya dari tumit lalu kita ukur jaraknya dari garis yang melalui tulang dada atau punggung pada sebelah kanan atau kirinya.
Letak luka pada dada kiri atas, yaitu : - 4cm sebelah kiri garis tengah tubuh - 120cm di atas garis mendatar yang melewati ujung tumit
Lokasi luka pada perut sebelah kanan atas, yaitu: - Ujung I 3cm sebelah kanan garis tengah tubuh dan 14cm di atas garis mendatar yang melewati pusat. - Ujung II 15cm sebelah kanan garis tengah tubuh dan 5cm di atas garis mendatar yang melewati pusat.
Lokasi luka pada daerah dada dan perut, yaitu: - Batas teratas 17cm di atas garis mendatar yang melewati putting susu dan batas terbawah 17cm di bawah garis mendatar yang melewati putting susu
- Batas paling kanan 10cm sebelah kanan garis tengah tubuh dan batas paling kiri 9cm sebelah kiri garis tengah tubuh.
Lokasi luka pada dada kanan atas, yaitu: - 16cm sebelah kanan garis tengah tubuh - 12cm di atas garis mendatar yang melewati puting susu
3. Bentuk luka, meliputi: a. Bentuk teratur, misalnya menyerupai segi sempat b. Bentuk tidak teratur
4. Ukuran luka, meliputi: panjang, lebar, dan kedalaman luka a. Ukuran sebelum dirapatkan b. Ukuran sesudah dirapatkan Ukuran luka ditentukan dengan mengukur panjang luka dan kedalaman luka. Sebelum mengukur panjang luka, luka korban terlebih dahulu dirapatkan. Kita harus menyebutkan alat tubuh apa saja yang dilalui luka tersebut saat kita melakukan pengukuran kedalaman luka. Misalnya luka mengenai kulit dinding perut, otot perut dan jaringan hati sejauh 5 cm.
5. Sifat-sifat luka, yaitu: a. Garis batas luka, meliputi: - Bentuk (teratur atau tidak teratur).
- Tepi (rata atau tidak) - Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya runcing atau tidak) b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi: - Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari jaringan apa saja) - Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak - Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada apa di atasnya) c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi: - Memar (ada atau tidak) - Tatoase (ada atau tidak) - Jelaga (ada atau tidak) - Bekuan darah (ada atau tidak) - Lain-lain ada atau tidak.
Gambar. Bagian-bagian pada luka tembak masuk Tebing cincin lecet Tak begitu jelas, terdiri atas kulit. Dasar cincin lecet tak rata, terdiri atas jaringan ikat.Tebing luka tak rata, berbentuk silinder/corong dan terdiri atas jaringan ikat serta otot.